Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KRITIS ARTIKEL 1

Oleh
Wihdatul Istiqah (201210070311090)
Biologi IIC
Malang, 20 Mei 2013

1. Bibliografi
K. Ratnayani,dkk. 2008. Penentuan kadar glukosa dan fruktosa pada madu randu dan madu
kelengkeng dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi. Jurusan Kimia ISSN
(2008) : 77-86.

2. Tujuan Penulisnya
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa dan fruktosa dengam metode KCKT
terhadap dua jenis madu dari jenis bunga yang berbeda.

3. Fakta-fakta Unik
Beberapa fakta unik yang muncul dari artikel ini adalah:
a. Madu merupakan produk alam yang dihasilkan oleh lebah untuk dikonsumsi, karena
mengandung bahan gizi yang sangat essensial. Madu bukan hanya merupakan bahan
pemanis, atau penyedap makanan, tetapi sering pula digunakan untuk obat-obatan. Madu
dapat digunakan untuk menghilangkan rasa lelah dan letih, dan dapat pula digunakan
untuk menghaluskan kulit, serta pertumbuhan rambut.
b. Standar mutu madu salah satunya didasarkan pada kandungan gula pereduksi (glukosa dan
fruktosa) total yaitu minimal 60 %. Sedangkan, jenis gula pereduksi yang terdapat pada
madu tidak hanya glukosa dan fruktosa, tetapi juga terdapat maltosa dan dekstrin.
c. Komposisi gula pereduksi tiap-tiap madu kemungkinan dapat mempengaruhi khasiat madu
terutama dalam proses pengobatan.
d. Glukosa yang terdapat di dalam madu berguna untuk memperlancar kerja jantung dan
dapat meringankan gangguan penyakit hati (lever).
e. Keuntungan menggunakan metode KCKT dapat digunakan pada senyawa dengan bobot
molekul besar dan dapat dipakai untuk senyawa yang tidak tahan panas.
f. Penentuan kadar glukosa dan fruktosa dengan kromatografi ini juga harus
mempertimbangkan berbagai hal antara lain pemilihan detektor, kolom, pemilihan eluen,
laju alir eluen serta suhu kolom.
g. Pemisahan yang baik adalah bila kromatogram masing-masing komponen tidak saling tumpang
tindih.
h. Bila dua puncak kromatogram dari dua senyawa terpisah sempurna maka dikatakan dua senyawa
tersebut terpisah secara sempurna atau resolusi dua senyawa tersebut sempurna. Resolusi antara
dua puncak merupakan fungsi dari tiga faktor yaitu : retensi, selektifitas, dan efisiensi kolom.
i. Retensi dan selektifitas merupakan fungsi sifat kimia fasa gerak dan fasa diam. Retensi dapat
dinyatakan melalui beberapa cara yakni waktu retensi absolut, waktu retensi terkoreksi atau faktor
kapasitas.

4. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat dimunculkan.


a. Apa yang dimaksud dengan glukosa, fruktosa, maltosa, KCKT, Madu?
b. Apa yang dimaksud dengan metode osmometri, polarimetri, dan refraktometri maupun
berdasarkan reaksi gugus fungsional dari senyawa sakarida?

5. Konsep atau Prinsip utama Kimia Organik:


a. Glukosa adalah gula sederhana (monosakarida) yang berfungsi sebagai sumber utama
energi di dalam tubuh. Glukosa adalah gula utama yang dibuat tubuh. Tubuh membuat
glukosa dari protein, lemak dan, terutama, karbohidrat. Glukosa dihantarkan ke setiap
sel melalui aliran darah. Namun, sel-sel itu tidak dapat menggunakan glukosa tanpa
bantuan insulin. Glukosa juga dikenal dengan dekstrosa.
b. Fruktosa adalah gula yang terdapat secara alami dalam buah-buahan dan
madu. Fruktosa digunakan untuk pemanis beberapa makanan. Fruktosa dianggap
sebagai “pemanis nutritif” karena memiliki kalori 4 kalori per gram.
c. Maltosa adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. ikatan yang
terjadi ialah antara atom karbon nomor 1 dan atom karbon nomor 4, oleh karenanya
maltosa masih mempunyai gugus –OH glikosidik dan dengan demikian masih
mempunyai sifat mereduksi. Maltosa merupakan hasil antara dalam proses hidrolisis
amilum dengan asam maupun dengan enzim.
d. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) merupakan salah satumetode kimia dan
fisikokimia. KCKT termasuk metode analisis terbaru yaitusuatu teknik kromatografi
dengan fase gerak cairan dan fase diam cairan atau padat.
e. Madu adalah cairan yang menyerupai sirup, madu lebih kental dan berasa manis,
dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga. Jika Tawon madu sudah
berada dalam sarang nektar dikeluarkan dari kantung madu yang terdapat pada
abdomen dan dikunyah dikerjakan bersama tawon lain, jika nektar sudah halus
ditempatkan pada sel, jika sel sudah penuh akan ditutup dan terjadi fermentasi.

6. Refleksi Diri
Setelah membaca jurnal kimia ini banyak hal yang didapat, bahwa madu memiliki
banyak manfaat, walaupun manfaat tersebut berhubungan dengan tingkat kemanisan atau
kadar gula pereduksi didalam madunya. Untuk mengetahui tingkat kemanisan maka, perlu
pengujian kadar glukosa, laktosa, dan maltosa pada madu dengan metode KCKT.
Alhamdulillah praktikum kimia organik telah selesai, dan saya berharap mendapatkan
nilai yang baik di praktikum kimia organik ini. Suka duka telah saya alami bersama dan tak
lupa pula peranan instruktur, asisten koordinator, serta asisten pendamping yang sangat
membantu dalam proses praktikum dan mampu membagi ilmunya .

Anda mungkin juga menyukai