Anda di halaman 1dari 5

dilaporkan ke

pelaporan yang dibutuhkan


BAPEPAM-LK BEI
A. RUTIN
laporan keuangan tahunan yang diaudit ✓ ✓

laporan keuangan tahunan yang diiklankan ✓ ✓

laporan keuangan tengah tahunan ✓ ✓

laporan keuangan tengah tahunan yang diiklankan ✓ ✓


laporan kuartalan ✗ ✓
laporan peningkatan dana yang diperoleh adri
publik ✓ ✗
laporan registrasi bulanan ✗ ✓
B. PERIODIK
laporan tiap-tiap peristiwa penting yang terjadi ✓ ✓
C.LAPORAN LAINNYA

amendment dari articles of association ✓ ✓


Rencana Rapat Umum Pemegang Saham ✓ ✓
Perubahan Anggota Dewan Direksi ✓ ✓

Deviasi lebih besar dari 10%dari nilai-nilai proyeksi


yang dipublikasikan ✓ ✓
Sumber: Jakarta Stock Exchange
DEADLINE

120 hari
paling sedikit 2 kali
sirkulasi di koran
review terbatas: 90
hari, tidak diaudit 60
hari, diaudit 120 hari
paling sedikit 2 kali
sirkulasi di koran
Tidak diaudit: 60 hari

setiap 3 bulan
Bulanan

dalam waktu 48 jam

5 hari setelah
diterimaamendment
sebelum diiklankan
dalam waktu 48 jam
dalam waktu 2 hari
setelah diketahui
adanya deviasi
1. Dividen tidak teratur
contoh 1

suatu perusahaan membayar dividen selama 5 periode sebagai berikut:

periode ke-t 1 2 3 4 5
Dt Rp.1.000 Rp.1.500 Rp.0 Rp.750 Rp.2.100

diasumsikan bahwa tingkat bunga diskonto adalah konstan sebesar 20% tiap periodenya, maka
nilai instrinsik saham ini perlembarnya adalah sebesar:

Rp.1.000 Rp.1.500 0 Rp.750 Rp.2.100


P0= 2 4
(1+0.2) (1+0.2) (1+0.2) (1+0.2)5

833.3 1041.6 361.6898 843.9429

= Rp.3.080,53 nilai pasar saham 3500 kemahalan overprice


2500 Kemurahan undeprice
2. Dividen Konstan tidak bertumbuh
contoh 2
kebijaksanaan dividen suatu perusahaan adalah membayar dividen konstan sebesar Rp.1.000
per tahun. Jika suku bunga diskonto pertahun adalah 20%, maka nilai intrinsik saham per
lembar sbb:

Po =
Rp.1.000
Rp.5.000 D0
0.2 ^ 0=
P
k
3. Pertumbuhan dividen yang konstan
contoh 3
tahun ini perusahaan emiten membayar dividen sebesar Rp.1.000. Seorang investor
menginginkan return sebesar 20% per tahunnya dan mengharapkan dividen dibayar dengan
pertumbuhan sebesar 5% per tahunnya. Nilai intrinsik saham yang diperkirakan dapat dihitung
sebesar:

D1 Rp.1.000 - (1+0.05)
Po = 6,659.67
k-g 0.2 - 0.05

k = suku bunga diskonto


g = tingkat pertumbuhan dividen

4. Harga Jual Akhir


Investor memperkirakan bahwa perusahaan akan membayar dividen konstan selama 3 tahun.
Dividen tiap lembar saham untuk tahun sekarang (D0) sebesarRp.500. Setelah itu diperkirakan
bahwa pertumbuhan dividen akan menurun, sehingga setelah menerima dividen pada tahun
ketiga, investor akan menjual saham tersebut dengan harga sebesar Rp.12.000. Harga saham
yang ditawarkan sekarang adalah sebesar Rp.5.000. Invetsor ingin mengetahui nilai intrinsik
dari saham ini untuk menentukan apakah membeli saham ini merupakan investasi yang
menguntungkan. dengan asumsi bahwa suku bunga diskonto adalah konstan sebesar 20% tiap
tahunnya, nilai intrinsik dapat dihitung sebagai berikut:

500 500 500 12000


P0*= 1 2
(1+0.2) (1+0.2) (1+0.2)3 (1+0.2)3
= 416.666667 347.222222222222 289.35185185 6944.44
= 7997.69
500 Dividen konstan
12000 harga saham yg dijual

pendekatan PER (Price Earning Ratio)

harga pasar saham sebesar Rp.20.000. Laba bersih yang diperoleh perusahaan diperkirakan
konstan dari tahun ke tahun sebesar Rp.5.000 per lembarnya per tahun. Besarnya PER adalah:

20,000
PER =
5,000

= 4x
ini menunjukkan harga saham merupakan kelipatan dari 4 kali laba perusahaan, angka ini juga
menunjukkan lama investasi pembelian saham akan kembali selama 4 tahun

contoh 2

Laba bersih per lembar saham yang diestimasi untuk periode selanjutnya (E1) adalah sebesar
2.500. Harga pasar saham perusahaan ini adalah Rp.20.000. Investor memperkirakan PER
untuk saham ini adalah 10. Nilai intrinsik saham ini dapat dihitung sebesar:
Po
Po* = E1
E1
= 10 x Rp. 2.500
= Rp.25.000
jika dibandingkan dengan harga pasar sebesar Rp.20.000 sementara nilai intrinsiknya
menunjukkan angka Rp.25.000 maka saham tersebut dijual dengan harga yang murah
nilai lebih tidak membeli saham, hold
nilai kurang membeli, buy

Anda mungkin juga menyukai