1. Kekuatan (Strengths):
• Garuda saat ini mengoperasikan 89 pesawat yang terdiri dari 3 pesawat jenis
Boeing 747-400, 6 pesawat jenis Airbus 330-300, 5 pesawat jenis Airbus 330-
200 dan 33 pesawat jenis B737 Classic (seri 300, 400, 500) dan 42 pesawat
B737-800 NG;
• Garuda Indonesia termasuk dalam kategori baik untuk hal tata kelola
perusahaan;
• Garuda Indonesia telah memiliki brand yang kuat dan telah diakui di pasar
domestik;
2. Kelemahan (Weakness):
• Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan jumlah cockpit
dan cabin crew sehingga menyebabkan keterlambatan penerbangan;
• Perseroan memiliki atau tetap memiliki defisit pada modal kerja pada masa
yang datang; Biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat
lebih tinggi dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya;
1. Peluang (Opportunities):
• Telah dikeluarkannya Garuda Indonesia dari daftar perusahaan penerbangan yang
dilarang terbang di kawasan Eropa, yang menyebabkan semakin terbukanya
kesempatan untuk mewujudkan pengembangan jaringan penerbangan internasional
jarak jauh;
2. Ancaman (Threats)
• Adanya faktor fasilitas bandara merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol yang
menghambat ketepatan waktu penerbangan (On Time Performance/OTP), seperti
landasan pacu/runway yang terbatas;
• Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari
Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar sangat
tergantung dengan Pertamina.
• Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit dsb yang dapat
mengakibatkan penurunan permintaan;
• Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya rute
penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain;
Kekuatan
Kelemahan
Total 1 3.52
Tabel Matriks Evaluasi Faktor Eksternal untuk Perusahaan Penerbangan Garuda Indonesia
Peluang
Ancaman
Total 1 3.30
Setelah mengetahui tingkat persaingan yang dihadapi oleh industri penerbangan maka
penulis menganalisis strategi-strategi yang dilakukan oleh PT. Garuda Indonesia (PERSERO),
Tbk dalam menghadapi kekuatan industri. Setelah mengevaluasi masingmasing elemen dari
kekuatan industri dilakukan kesimpulan apakah PT. Garuda Indonesia (PERSERO), Tbk
mampu menghadapi persaingan diantara perusahaan saingan dan menilai perusahaan Garuda
apakah baik untuk pilihan investasi atau tidak
Garuda bersaing dengan maskapai yang berbeda pada setiap rute internasional yang dilayani,
seperti di Asia, antara lain: Japan Airlines, Korean Air, China Southern Airlines, Singapore
Airlines, Malaysia Airlines dan Thai Airways untuk rute-rute dari dan ke Jepang, Korea,
China, Singapura, Malaysia dan Thailand. Pada pasar Australia, Garuda bersaing dengan
Qantas dan Jetstar, pada pasar Timur Tengah, bersaing dengan Saudi Airlines, Emirates, dan
Qatar Airways, sedangkan untuk pasar Eropa bersaing dengan KLM, Singapore Airlines, dan
Emirates.
Kekuatan yang timbul dari perusahaan persaing tersebut dibandingkan dengan perusahaan
Garuda ialah:
Untuk rute domestik, Garuda merupakan satu-satunya maskapai FSC (Full Service Carrier)
yang memberikan layanan maksimum dengan tarif yang juga premium dengan sasaran para
pebisnis sehingga Garuda memiliki pangsa pasar tersendiri. Sedangkan untuk segmen budget
traveler, Garuda bersaing dengan maskapai jenis LCC (Low Cost Carrier) seperti Lion Air, Air
Asia, Sriwijaya Air dan sebagainya yang menawarkan harga dibawah Garuda dengan
pelayanan berstandard medium dan minimum.
Garuda bersaing dengan perusahaan layanan kargo udara yang terintegrasi seperti DHL dan
UPS yang memiliki ground transport sendiri. Garuda juga bersaing dengan Singapore Airlines,
Malaysia Airlines, Cathay Pasific, Korean Air dan China Airlines yang mengoperasikan
armada yang lebih besar dengan pesawat berbadan lebar dibandingkan dengan Garuda yang
memiliki kapasitas kargo yang terbatas.
2. Dalam kondisi persaingan yang ketat, Garuda meluncurkan program layanan bernama
Garuda Frequent Flyer (GFF). GFF tersebut merupakan program yang diadakan Garuda bagi
penumpang setia Garuda dengan cara memberikan benefit sebagai imbalan atas pengumpulan
jarak yang telah ditempuh dengan Garuda baik ke rute domestik maupun ke rute internasional
3.Garuda Indonesia secara khusus memberikan potongan harga sebesar 10% bagi penumpang
yang membeli tiket pulang pergi (return ticket) dari sebelumnya hanya sebesar 5%. Garuda
Indonesia juga memberikan harga khusus berupa potongan sebesar 25%. bagi anak – anak
(umur 2 – 12 tahun), penyandang cacat dan atau veteran, serta orang lanjut usia (60 tahun ke
atas) untuk sub kelas C, Y, M dan L.
4. Walau dengan tiket yang mahal, Garuda memberikan full service airlines yang
mengutamakan keramahan seluruh karyawan dan awak kabin Garuda dalam melayani
penumpangnya. Sehingga Garuda memiliki pangsa pasarnya tersendiri.
5.Dari sisi pemasok, dalam memenuhi bahan bakar pesawat, Garuda telah melakukan upaya
dengan melakukan negosiasi dengan Pertamina. Negosiasi tersebut bertujuan agar memperoleh
bahan baku yang memadai dalam melakukan kegiatan operasionalnya dan untuk mendapatkan
harga yang terbaik. Dari perjanjian itu pula, Garuda mendapatkan pengadaan 70% bahan bakar
dibandingkan maskapai penerbangan yang lain. Dengan adanya perjanjian tersebut maka
Garuda mendapatkan persediaan bahan baku yang didahulukan dibandingkan maskapai
penerbangan yang lainnya.