Anda di halaman 1dari 5

BAB 22

MENGELOLA ORGANISASI PEMASARAN HOLISTIK UNTUK JANGKA


PANJANG
KELOMPOK 12
HISYAM ABDI EL AZIZ 141160269
DITA NUR INDRIYANI 141160284
ADAM EMHA KURNIAWAN 141160294
Penjualan Oppo Turun 30%, Xiaomi Ambil Peluang
Penjualan Oppo di India turun. (FOCUS by Julien GIRAULT)
Metrotvnews.com: Merek smartphone Tiongkok telah mendominasi pasar India selama
beberapa waktu. Biasanya, smartphone yang mereka luncurkan menargetkan segmen kelas
menengah untuk masyarat India yang sensitif terhadap harga.Setelah sukses selama satu
tahun, Oppo dan Vivo dikabarkan mengalami penurunan penjualan untuk pertama kalinya,
yaitu sebanyak 30 persen pada bulan Juli. Menurut laporan ET, para retailer smartphone telah
mengonfirmasi bahwa penjualan Oppo dan Vivo masih terus turun bulan ini. Untuk
mengatasi hal ini, Oppo dan Vivo dikabarkan telah mengajak para distributor dari setiap
daerah untuk bertemu dan saling membantu untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi.
BGR melaporkan, di pasar India, secara total, Oppo dan Vivo menguasai 22 persen pangsa
pasar. Meningkatnya popularitas Xiaomi dikabarkan menjadi alasan mengapa penjualan
Oppo dan Vivo menurun. Xiaomi, yang sebelum ini hanya melakukan penjualan secara
online, mulai masuk ke pasar offline tahun ini. Xiaomi meluncurkan smartphone yang dijual
khusus secara offline pertamanya, Redmi 3S, di India pada bulan Oktober lalu. Namun,
keseriusan Xiaomi dalam penjualan offline terlihat dari pembuatan Mi Home. Xiaomi
membuka toko pertamanya, Mi Home, di Bengaluru pada bulan Mei. Mi Home menyediakan
semua produk Xiaomi. Pelanggan bisa mencoba serta membeli berbagai produk Xiaomi di
sana. Xiaomi dikabarkan akan membuka Mi Home baru di 4 kota dan pada akhirnya
berencana untuk membangun 100 toko. Meskipun penjualan Oppo dan Vivo turun, laporan
terbaru dari IDC menunjukkan tren peningkatan pangsa pasar yang dikuasai oleh vendor
smartphone asal Tiongkok di India. Dalam laporan terbaru IDC untuk pengiriman
smartphone pada Q2 2017 di India, perusahaan Tiongkok menguasari 54 persen pangsa pasar,
naik dari 51,1 persen pada Q1 tahun ini.
I. LANDASAN TEORI
A. Pemasaran Internal
Pemasaran internal mengharuskan semua orang dalam organisasi membeli konsep dan
tujuan pemasaran serta terlibat dalam pemilihan, penyediaan, dan pengomunikasian nilai
pelanggan.

Mengelola departemen Pemasaran.


a. Organisasi Fungsional
Bentuk organisasi pemasaran paling umum terdiri dari para spesialis fungsional yang
melapor ke wakil presiden pemasaran, yang mengoordinasikan kegiatan mereka. Keunggulan
utama organisasi pemasaran fungsional adalah kesederhanaan administratifnya. Bentuk ini
juga dapat kehilangan efektivitasnya ketika jumlah produk dan pasar meningkat. Organisasi
fungsional sering menyebabkan perencanaan yang tidak sesuai dengan produk dan pasar
tertentu. Kemudian setiap kelompok fungsional bersaing dengan kelompok lain untuk
mendapatkan anggaran dan status.
b. Organisasi Geografis
Perusahaan yang menjual ke pasar nasional sering mengatur tenaga penjualannya
sepanjang garis geografis. Beberapa perusahaan kini menambahkan pasar area (manajer
pemasaran regional atau lokal) untuk mendukung usaha penjualan dipasar volume tinggi.
Sebagian perusahaan harus mengembangkan program pemasaran yang berbeda diberbagai
bagian negara karena perkembangan mereknya begitu beragam.
c. Organisasi Manajemen Produk atau merek
Perusahaan yang memproduksi beragam produk dan merek sering mendirikan
organisasi manejemen produk atau merek. Organisasi manajemen produk masuk akal bila
produk perusahaan cukup berbeda atau jika jumlah seluruh produk melampaui kemampuan
organisasi fungsional untuk menanganinya. Manajemen produk juga mempunyai karakter
sistem pola jaringan pengumpul dan pengumpan. Manajer produk secara figuratif berada
ditengah dengan rating menjalar ke berbagai departemen.
Beberapa tugas atau merek yang dapat dilakukan oleh manajer merek meliputi :
a. Mengembangkan strategi jangkapanjang dan kompetitif untuk produk.
b. Menyiapkan rencana pemasaran dan peramalan penjualan tahunan.
c. Bekerja sama dengan agensi iklan dan pengadaan barang untuk mengembangkan
teks, program, dan kampanye.
d. Meningkatkan dukungan produk diantara tenaga pejualan dan distributor.
e. Mengumpulkan itelijen yang berkesinambungan tentang kinerja produk, sikap
pelanggan dan penyalur, serta masalah dan peluang baru.
f. Mengadakan perbaikan produk untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus
berubah.
Kelemahan organisasi ini antara lain:
a. Manajer produk dan merek mungkin tidak mempunyai cukup wewenang uuntuk
melaksanakan tanggung jawab mereka.
b. Manajer produk dan merek menjadi ahli di bidang produk mereka, tetapi jarang
mencapai keahlian fungsional.
c. Sisitem manajemn produk sering memerlukan biaya tinggi. Seseorang ditunjuk
untuk mengelola setiap produk atau merek utama, kemudian tidak lama setelah itu
banyak orang ditunjuk untuk mengelola produk dan merek yang paling kecil
sekalipun.
d. Manajer merek biasanya mengelola merek hanya untuk jangka pendek.
Keterliabtan jangka pendek menimbulkan perencanaan jangka pendek dan gagal
membangun jangka panjang.
e. Fragmentasi pasar mempersulit pengembangan strategi nasional. Manajer merek
harus menyenangkan kelompok penjualan lokal dan regional, mentransfer kekuatan
dari pemasaran ke penjuakan.
f. Manajer produk dan merek lebih memfokuskan perusahaan untuk membangun
pangsa pasar daripada hubungan pelanggan.
Alternatif kedua dalam organisasi manajemen produk adalah tim produk. Ada tiga
jenis struktur : tim produk vertikal, tim produk segitiga, dan tim produk horizontal.
Alternatif ketiga untuk organisasi manajemen produk adalah menghilangkan posisi manajer
produk untuk produk kecil dan menugaskan dua atau lebih produk kepada setiap manajer
yang tersisa. Hal ini layak dilakukan ketika dua atau lebih produk menarik kebutuhan produk
yang serupa.
Alternatif keempat adalah memperkenalkan manajemen kategori yang dalam
alternatif ini perusahaan memfokuskan diri pada kategori produk untuk mengelola mereknya.
Dengan mendorong persaingan internal antar manajer merek, sistem manajemen merek
tradisional menciptakan dorongan kuat untuk berhasil, tetapi disisi lain juga banyak
menimbulkan persaingan internal untuk sumberdaya dan kurangnya koordinasi. Keunggulan
lain dari manajemen kategori adalah peningkatan kekuatan perdagangan.
d. Organisasi Manajemen – Pasar
Organisasi manajemen pasar dapat diterapkan ketika pelanggan dibagi menjadi
kelompok pengguna yang berbeda dengan preferensi dan praktik pembelian yang berbeda,.
e. Organisasi Manajemen - Matrik
Perusahaan yang memproduksi banyak produk untuk banyak pasar mungkin
menerapkan organisasi matrik. Organisasi matriks tampak menarik dalam perusahaan mullti
produk, multi pasar. Tetapi organisasi ini mahal dan sering menimbulkan konflik
1. Hubungan dengan Departemaen lain
Dibawah konsep pemasaran semua departemen harus memikirkan pelanggan dan
bekerja sama untuk memuaskan hubungan dan harapan pelanggan. Wakil Presiden
pemasaran mempunyai tugas mengoordinasikan kegiatan pemasaran internal perusahaan dan
mengoordinasikan pemasaran dengan fungsi keuangan, operasi dan fungsi perusahaan lain
untuk melayani pelanggan.
2. Membangun Organisasi Pemasaran Kreatif
Untuk menggerakkan perusahaan oleh pasar diperlukan beberapa hal yang
mendukung hal ini.
a. Pengembangan hasrat bagi seluruh pelanggan
b. Pengelolaan segmen pelanggan dan bukan segmen produk
c. Pemahaman pelanggan melalui riset kualitaitf dan kuantitatif
B. Pemasaran yang Bertanggung Jawab secara Sosial
Pemasaran yang efektif harus disesuaikan dengan kepekaan etika, nilai, dan tanggung
jawab sosial yang kuat. Kekuatan yang mendorong perusahaan untuk mempraktikkan tingkat
tanggung jawab sosial korporat yang lebih tinggi adalah dengan peningkatan harapan
pelanggan, perubahan tujuan dan ambisi karyawan, peraturan pemerintah dan tekanan yang
lebih ketat, berkembangnya minat investor dalam kriteria sosial, pengawasan dari media yang
ketat, dan perubahan praltik pengadaan barang bisnis.
1. Tanggung Jawab Sosial Korporat
2. Model Bisnis yang Bertanggung Jawab secara Sosial
3. Pemasaran Terkait Gerakan Amal
4. Pemasaran Sosial
II. CRITICAL REVIEW
Dari contoh kasus diatas perusahaan OPPO melakukan organisasi manajemen produk
atau merek dikarenakan oleh kelebihan jumlah produk yang tidak mampu lagi
menggunakan manajemen orgnasisai fungsional, pengembangan strategi jangka panjang
dari OPPO telah termasuk kompetitif dengan produk-produk smartphone lainnya,
pengiklanan yang dilakukan OPPO dapat kita jika hanya di Indonesia saja sudah cukup
bagus dengan menggaet public figure yang dimana sedang naik daun, jika kita lihat di
Indonesia sendiri tenaga penjualan OPPO dan distributornya sangat mementingkan target
yang diberi oleh perusahaan, sehingga penjualan perusahaan selalu mencapai targetnya,
hanya peramalan yang mungkin sedikit meleset sehingga penjualan produk OPPO jadi
merosot sampai ke angka 30% di India. Kekurangan OPPO yang lain dengan
menggunakan manajemen produk yaitu manajemen produk atau merek hanya melihat
jangka pendek dari penjualan perusahaan, sehingga kurang dapat menjalankan solusi
jangka panjang perusahaan, hubungan dengan pelanggan hanya sebatas penjualan jangka
pendek, sehingga tidak dapat memunculkan kesetiaan konsumen terhadap produk yang
dijual oleh perusahaan OPPO. Dengan kekurangan ini perusahaan penyaing OPPO yang
juga berasal dari negara yang sama dengan OPPO yaitu XIAOMI mengambil kesempatan
dengan melakukan pengembangan-pengembangan yang dapat menaikkan penjualan
samrtphone yang mana menjadi jagoan dari XIAOMI itu sendiri. Salah saunya adalah
dengan mengadakan toko resmi XIAOMI yang mana belum pernah ada XIAOMI menjual
secara offline di India, XIAOMI juga akan membuka toko dibeberapa kota di India hingga
targetnya tercapai yaitu ada 100 toko offline resmi XIAOMI yang berdomisili di kota-kota
yang ada di negara India.

Anda mungkin juga menyukai