Anda di halaman 1dari 5

Nama konsultan

UJI PENELUSURAN

TIGA PESAING UTAMA PERUSAHAAN


1. EMIRATES

Kekuatan (Strengths)

 Dukungan Kuat dari Pemerintah Dubai.


 Keuntungan Hadir di Emirat Kaya Minyak
 Strong Hub di Dubai
 Pelanggan yang Puas dan Maskapai Pilihan Pelanggan

Kelemahan (Weakness)

 Sangat Mengandalkan Lalu Lintas Internasional


 Persaingan yang ketat sehingga pertumbuhan pangsa pasar yang terbatas
 Biaya tinggi untuk mempertahankan standar benchmark

Opportunity (Kesempatan)

Mencari pasar baru dan pasar berkembang untuk meningkatkan pendapatan dengan
mengoperasikan penerbangan di rute internasional.
 Mengembangkan generasi baru layanan penerbangan dan penerbangan yang lebih maju
secara berkelanjutan
 Mencari rute baru
Ancaman (Threats)

 Meningkatnya biaya bahan bakar


 Operator berbiaya rendah
 Terdapat perubahan yang konsisten dalam kebijakan dan peraturan pemerintah, yang
dapat menghambat operasional mereka.

2. QATAR

Kekuatan (Strengths)

 Maskapai penerbangan kelas dunia dengan penawaran layanan premium


 Liputan meteor global dengan juge modern dkeet
 Profitabilitas yang kuat
Kelemahan (Weakness)

 Sangat bergantung pada pelanggan internasional dengan populasi kokendali yang


rendah.
 Transparansi terbatas dalam keuangan dan pembeberan.
Opportunity (Kesempatan)

 2022 piala dunia FIFA di Qatar untuk bahan bakar penerbangan.


 Perkembangan Doha sebagai pusat keuangan dan pusat utama internasional
 Implementasi solusi teknologi terbaru untuk pemberian layanan.
Ancaman (Threats)

 Pertentangan politik Qatar dengan anggota GCC bakal mempengaruhi Qatar Airways.
 Persaingan kuat dari cartier internasional lainnya seperti emirat, Etihad dan Lufthansa.
 Ketidakpastian dan politik dapat berdampak terhadap permintaan perjalanan

3. SINGAPORE AIRLINES

Kekuatan (Strengths)

 Karyawan

Unsur kekuatan yang paling menonjol pada Singapore Airlines, jika dibandingkan dengan
perusahaan-perusahaan pesaingnya adalah keramahtamahan awak kabinnya yang sangat
terkenal, hingga Singapore Airlines mendapat kehormatan sebagai perusahaan komersial
pertama di dunia yang menempatkan patung pramugarinya di musim Madam Tussaud's Wax,
London, Irene Chow, dkk, halaman 587. Keramahtamahan awak kabin berdasarkan hasil survei
ternyata berada pada posisi ketiga yakni sebesar 48%, setelah faktor keamanan (pilihan no. 1
terbanyak, 62%) dan ketepatan waktu berangkat (pilihan kedua terbanyak, 49%), sebagai hal
yang diharapkan dari suatu perusahaan penerbangan. Bagaimana mereka dapat menciptakan
suatu tingkat keramahtamahan yang begitu terkenal adalah dengan melakukan pelatihan yang
intensif bagi awak kabin, awak kokpit serta staff darat lainnya. Dan sebagaimana dikatakan oleh
Philip Kotler, halaman 295, suatu perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang kuat
melalui pegawai-pegawai yang lebih terlatih (through having better-trained people).

 Faktor Produksi (Pesawat)

Faktor produksi berupa pesawat terbang yang dimiliki Singapore Airlines berusia rata-rata 4,8
tahun dan dilengkapi berbagai fasilitas pelayanan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
INTRAMAR, sebuah perusahaan internasional yang bekerja sama dengan SQ, pesawat dengan
usia muda dan fasilitas yang lengkap ternyata menjadi faktor yang diharapkan oelh penumpang
pada perusahaan penerbangan.

 Strategi
Singapore Airlines selalu fokus untuk menerapkan strategi yang tepat dalam bisnis mereka. Ini
termasuk meningkatkan efisiensi operasional, pengendalian biaya, dan kualitas layanan. Area
strategi inilah yang membantu merek mengeja kesuksesan.
 Kelas mewah
Pengaturan tempat duduk di Singapore Airlines terkenal dengan suite mewah yang dirancang
oleh desainer Prancis Jean Coste yang melibatkan tempat duduk mewah yang dapat diubah
menjadi tempat tidur jika perlu. Kemewahan yang tersedia di pesawat A 380 ini juga
menyediakan kamar mandi bersama yang terpisah untuk penumpang dengan perlengkapan
mandi Ferragamo serta tempat tidur dan kasur bermerek mewah lainnya. Kelas mewah juga
memiliki hidangan gourmet yang dipersonalisasi untuk penumpangnya

 Makanan dalam penerbangan


Singapore Airlines telah menerapkan Panel Kuliner Internasional Singapore Airlines pada tahun
1998, dengan panel koki kelas atas dari berbagai belahan dunia, untuk merancang menu dan
rencana makan bagi penumpang kelas mewah mereka. juga menyediakan fasilitas khusus bagi
penumpang Kelas Utama dan Bisnis Singapore Airlines untuk menikmati layanan "Pesan Juru
Masak" sehari sebelum keberangkatan yang memungkinkan pelanggan untuk memilih hidangan
pilihan mereka dalam 20 variasi menu lebih yang membuatnya dipersonalisasi.

 Program Frequent Flier yang Efektif


Maskapai penerbangan ini selalu berfokus pada membangun keterlibatan pelanggan dan
segmen utamanya adalah pelanggan yang menghargai yang sering bepergian dengan kelas
mewah. Dengan demikian program frequent flier mereka dianggap sangat populer dan berpusat
pada pelanggan yang melibatkan layanan yang dipersonalisasi, banyak gratisan dll.

Kelemahan (Weakness)

 Margin yang buruk


Dengan pertumbuhan maskapai penerbangan berbiaya rendah, bisnis maskapai
penerbangan mewah telah menderita secara drastis. Sebagian besar maskapai
penerbangan mewah mencoba yang terbaik untuk meningkatkan margin mereka tetapi
tidak berhasil melakukannya karena biaya di luar kendali tetapi permintaan belum
meningkat. Ini telah mengurangi margin Singapore Airlines yang merupakan kelemahan
yang semakin besar.
 Masalah Kapasitas
Dibandingkan dengan pesaing lain seperti China Southern Airlines, China Eastern
Airlines, Air China, Emirates Airline dan Qatar Airways dan Etihad Airways, SIA
menghadapi banyak masalah dari kapasitas rendah dan selalu ada fluktuasi permintaan.
 Persepsi sebagai maskapai penerbangan yang mahal
Singapore Airlines dianggap oleh pelanggan sebagai maskapai penerbangan yang mahal
atau mewah sehingga banyak pelanggan bahkan gagal untuk mempertimbangkan
maskapai tersebut sebagai pilihan prospektif untuk bepergian.
Opportunity (Kesempatan)

 Preferensi untuk perjalanan udara yang nyaman


Karena frekuensi perjalanan udara telah meningkat dan kecenderungan untuk
berbelanja semakin meningkat, rata-rata pelancong bersedia membayar ekstra untuk
perjalanan yang lebih nyaman dan dengan demikian ini menjadi peluang bagi maskapai
penerbangan mewah seperti SIA.

Ancaman (Threats)

 Persainga
 Maskapai ini menghadapi banyak persaingan dari merek-merek seperti China Southern
Airlines, China Eastern Airlines, Air China, Emirates Airline, Qatar Airways, dan Etihad
Airways

PERINGKAT DENGAN 3 PESAING PERUSAHAAN

 
Dari hasil keseluruhan bobot tertinggi yakni bernilai 1,0 pada faktor pengalaman
manajemen,teknologi,rasio financial,persaingan harga,strategic aliance. Hal ini menunjukkan bahwa
faktor tersebut mempunyai pengaruh paling besar terhadap keberhasilan maskapai penerbangan.
dengan kualitas pelayanan yang baik dan teknologi yang memadai maka suatu perusahaan dapat pula
unggul dalam faktor penentu keberhasilan yang lain, sebagai contoh kekompetitifan dan loyalty. Dari sisi
manajemen, perusahaan degan manajemen yang baik akan sukses menargetkan visi dan misi yang
dimiliki. Faktor yang tidak kalah penting yakni armada. Maskapai penerbangan dengan
armada berjumlah banyak mempunyai kesempatan lebih besar dalam menggapai
pelanggannya.  Selanjutnya,  bobot  terendah  ada  pada  faktor  Cabin Service.  Faktor  ini  memang
menjadi salah satu kunci menang dalam persaingan, akan tetapi Cabin Service menjadi segalanya karena
harus dibandingkan dengan fitur kualitas yang didapatkan.

          Setelah melakukan perhitungan terhadap bobot untuk tiap faktor penentu keberhasilan, kemudian
ditentukan peringkat yang menunjukkan bagaimana perusahaan memanfaatkan atau menjalankan
faktor tersebut dengan nilai 1 sampai 4 (1 berarti buruk dan 4 berarti baik).
Selanjutnya,peringkat tersebut dikalikan bobot faktor tersebut dan menghasilkan skor
untuk faktor tersebut. Skor tiap faktor tersebut kemudian di jumlahkan
dan nilai total untuk Garuda Indonesia yaitu 2, Emirates 2.2, Qatar 1,4 dan Singapore Airlines 1,9.

Nilai tertinggi yang diraih oleh Emirates dan disusul oleh Garuda Indonesia menunjukkan bahwa Kedua
Maskapai ini mampu memanfaatkan faktor-faktor tersebut lebih unggul dibandingkan dengan
perusahaan lain. Garuda Indonesia lemah dalam faktor Strategic Aliance dan Cabin Service.

Ttd Auditee : Ttd Auditor :

Anda mungkin juga menyukai