Anda di halaman 1dari 20

CASE

ANALYSIS-
GMF AERO ASIA
Kelompok 4:
1. 2106803742 Luga Kristina Silitonga;
2. 2106803761 Mira Eka Irianti;
3. 2106803862 Qomaruzzaman Rahmad Akbar;
4. 2106803925 Rio Christanto.
CASE OVERVIEW
Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia adalah perusahaan yang bergerak dibidang
Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO). Pada tahun 1949, Perusahaan ini awalnya merupakan
bagian divisi teknis yang mempunyai basis operasi di Kemayoran dan Halim Perdana Kusuma, Jakarta,
Indonesia. Pada tahun 2002, perusahaan ini menjadi entitas yang berdiri sendiri sebagai anak
perusahaan PT Garuda Indonesia. Pada tahun 2017, Perusahaan melakukan IPO dan terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Perusahaan mempertimbangkan untuk melakukan ekspansi ke pasar Middle East.
Perusahaan harus memutuskan antara melakukan ekspansi ke pasar Middle-East atau tetap berfokus di
pasar domestik.
DECISION MAKING
TOOLS FOR ANALYZES

1. Decision Options;

2. Decision Criteria;

3. Relevant Evidences.
DECISION OPTIONS
1. Melakukan ekspansi ke pasar Middle East;

2. Tetap berfokus pada pasar domestik.


DECISION CRITERIA
Keputusan mana yang lebih menguntungkan dan berkelanjutan bagi perusahaan.
RELEVANT EVIDENCES
-Keputusan Ekspansi di Pasar Middle East-
A. Mendukung Keputusan Ekspansi di Pasar Middle East

1. Pada tahun 2013, Airbus memberikan sertifikasi “as a successful or unsuccessful maintenance training
center for the A320 narrow-body aircraft and A330 jets” yang hanya dimiliki oleh GMF dan Singapore
Airlines untuk wilayah Asia Tenggara. GMF juga memiliki berbagai sertifikasi internasional, seperti
Federal Aviation Administration (FAA) Approved Repair Station No. WGFY076F, Indonesia Directorate
General of Civil Aviation (DGCA) No. 145/0100, European Aviation Safety Agency (EASA) Approved
Repair Station No. 145.0062 dan the Australia Civil Aviation Safety Authority (CASA) Approved Repair
Station No.1-VLRQ9. GMF pun memiliki sertifikasi otoritas keselamatan dan kelaikan udara, temasuk
dari Singapur, Thailand, Malaysia, India, Vietnam, Yaman, Pakistan, Bangladesh, Nigeria, UAE, Korea
Selatan, Bahrain, Oman, Islamic Republic of Iran, Iraq, dan negara lain dengan total 25 negara.

Analisa: Sertifikasi ini membuktikan bahwa GMF diakui memenuhi standar internasional.
RELEVANT EVIDENCES
-Keputusan Ekspansi di Pasar Middle East-
2. Oliver Wyman menyampaikan bahwa jumlah penumpang
akan meningkat cepat di Middle East hingga mencapai 11.1
persen di 2015. Pengiriman melalui udara akan mencapai
lebih dari 2100 pada tahun 2025, dan pada periode yang
sama, sekitar 800 pesawat udara akan beroperasi.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa di Afrika dan Middle


East, teknologi penerbangan terbaru akan muncul di 2025
dan membutuhkan keahlian dan kemampuan lebih pada
servis MRO.

Analisa:
• Adanya peluang untuk peningkatan traffic flights yang
selanjutnya menyebabkan peningkatan kebutuhan
pemeliharaan pesawat.
• Adanya peluang kebutuhan di bidang service MRO di
negara Afrika dan Middle East.
RELEVANT EVIDENCES
-Keputusan Ekspansi di Pasar Middle East-
3. Oliver Wyman menyampaikan bahwa pada tahun 2015-
2035, indikator CAGR di Middle-East akan mencapai 4,8%.
Berdasarkan pada informasi yang diperkirakan hingga
lima (5) tahun sejak 2018, permintaan untuk service MRO
di Timur Tengah akan tumbuh sekitar 9.1% dari indikator
CAGR (MRO Network, 2018). Pertumbuhan ini akan
didorong oleh service pemeliharaan mesin yang
mencapai US$13 Milyar. Service pemeliharaan mesin
sendiri diperkirakan akan meningkat pada CAGR sebesar
11.8% selama tahun 2022 (MRO Network, 2018)

Analisa: Adanya peluang return yang tinggi atas investasi pada


sektor service MRO di pasar Middle East.
RELEVANT EVIDENCES
-Keputusan Ekspansi di Pasar Middle East-
4. GMF mencoba untuk membuat perusahaan joint ventur dengan perusahaan non
penerbangan lokal di Uni Emirat Arab. Kemitraan ini diharapkan akan disahkan segera
sehingga operasinya akan dimulai sekitar tahun 2020.

Analisa: Sudah adanya penjajakan dan jejaring bisnis dengan perusahaan di wilayah
Middle East.
RELEVANT EVIDENCES
-Keputusan Ekspansi di Pasar Middle East-
5. Meskipun Middle East adalah pusat penting untuk
transit dan rumah untuk “super connectors”, wilayah
ini kekurangan fasilitas untuk pemeliharaan
pesawat udara dan perbaikan karena biaya upah
yang tinggi. Permintaan atas pemeliharaan untuk
berbagai jenis pesawat terbang diperkirakan akan
meningkat pada tahun-tahun mendatang.

Analisa: Adanya potensi bisnis dari permintaan


untuk service pemeliharaan pesawat terbang yang
belum terpenuhi.
RELEVANT EVIDENCES
-Keputusan Ekspansi di Pasar Middle East-
6. Dia menyatakan bahwa service LCC yang umumnya dilakukan pada segment pesawat
kecil didapatkan dari pemeliharaan komponen tertentu (local maintenance) daripada
layanan full-service dari penerbangan ke Asia atau ke Eropa. Engineer dan Teknisi akan
direkrut dari negara Indonesia, Pakistan, Bangladesh, dan Filipina untuk mendapatkan
biaya tenaga kerja yang lebih rendah. (Silviana and Setboonsarng, 2017).

Analisa: Adanya peluang tenaga kerja dari Indonesia untuk masuk dalam segmen service
LCC di pasar Middle East.
RELEVANT EVIDENCES
-Keputusan Berfokus di Pasar Domestik-
B. Mendukung Keputusan Berfokus di Pasar Domestik

1. Pada tahun 2013, Airbus memberikan sertifikasi “as a successful or unsuccessful maintenance training center
for the A320 narrow-body aircraft and A330 jets” yang hanya dimiliki oleh GMF dan Singapore Airlines untuk
wilayah Asia Tenggara.

Analisa: GMF unggul di wilayah Asia Tenggara karena memiliki sertifikasi yang hanya dimiliki oleh 2
perusahaan yaitu GMF sendiri dengan Singapore Airlines.

2. GMF membuka hangar terbesar di dunia untuk narrow-body aircraft menempati wilayah sebesar 60.000m2,
hangar tersebut dapat mengakomodasi 16 pesawat. perusahaan juga membuka maintance hangar dengan luas
22.000 m2 untuk wide-body aircraft dan seluas 23.000 hangar untuk light maintanace yang termasuk fasilitas
untuk A330.

Analisa: GMF memiliki infrastruktur yang memadai untuk menjalani service MRO di pasar domestik.
RELEVANT EVIDENCES
-Keputusan Berfokus di Pasar Domestik-
3. GMF di Indonesia tetap terdepan di kompetisi dengan posisi yang baik. Indonesia memiliki keuntungan
demografi dengan populasi tinggi dan angkatan kerja muda.

Analisa: Adanya angkatan kerja yang besar untuk dapat diserap oleh GMF dengan biaya yang rendah.

4. Peningkatan pada investasi akan memunculkan tingkat keuntungan yang lebih cepat. Hangar dan mesin
utama adalah investasi bernilai tinggi yang harus digunakan secara maksimal. GMF masih mempunyai area
ekstensif dalam pemanfaaatan untuk meningkatkan pendapatan, terutama pemeliharaan mesin dan
komponen. Kompetitor lokal seperti Batam Aero Technic dan FL Technic belum memiliki kekuatan kompetitif
sebesar GMF. Selain itu, kompetitor di wilayah ASIA seperti Singapore Technic Aerospace, Hong Kong HAECO,
Sepang Aircraft Engineering, GAMECO China atau SATAIR, menawarkan harga yang lebih tinggi daripada GMF.

Analisa: GMF telah mengalokasikan investasi yang besar pada hangar dan mesin yang belum digunakan
secara maksimal untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Selain itu, GMF memiliki competitive
advantage yang belum dapat diimbangi kompetitor baik lokal maupun wilayah Asia.
RELEVANT EVIDENCES
-Keputusan Berfokus di Pasar Domestik-
5. Indonesia diprediksi akan melampaui Singapura dan memimpin di pasar Southeast-Asia dalam
realisasi pengeluaran service MRO pada tahun 2027 Menurut laporan Frost & Sullivan.
Pengeluaran MRO di Indonesia diprediksi akan meningkat menjadi US$2.1bn dari sebelumnya
US$1.7 bn dalam periode yang sama.

Analisa: Adanya peluang bahwa kebutuhan service MRO akan meningkat di Indonesia dan
paling memimpin di wilayah Asia Tenggara.

6. Pertumbuhan potensial atas pasar penerbangan domestik di Indonesia besar karena lanskap
negara yang tersebar pada area yang besar dan bisa dipertimbangkan sebagai pasar potensial
utama.

Analisa: Adanya potensi peningkatan penerbangan di wilayah Indonesia yang nantinya akan
meningkatkan kebutuhan service pesawat terbang.
RELEVANT EVIDENCES
-Tantangan keputusan ekspansi -
C. Tantangan Keputusan Ekspansi ke Pasar Middle East

1. Iwan mengakui bahwa GMF masih susah untuk melakukan ekspansi ke pasar internasional. Sejauh
ini, market share GMF hanya 2% dari pangsa pasar internasional bisnis MRO;

Analisa: GMF membutuhkan waktu dan usaha yang lebih besar untuk mendapatkan market share
yang lebih besar.

2. GMF harus mengakui fakta bahwa terdapat beberapa kompetitor utama langsung di regional
tersebut. Dengan demikian Ekspansi ke Middle East dengan beberapa megahubs dan pemain MRO
kunci, tetap cukup menantang. Banyak actor utama telah memiliki pangkalan disana termasuk Etihad
Engineering, Emirates Engineering, and Qatar Airways’ Aircraft Maintenance Facility.

Analisa: GMF belum memiliki kapasitas yang cukup untuk bersaing dengan pemain-pemain utama
yang sudah ada di Middle East.
RELEVANT EVIDENCES
-Tantangan keputusan ekspansi -
3. Lebih lanjut, penyedia MRO perlu untuk memberikan perhatian khusus pada teknologi
baru yang dibutuhkan pada tahun 2020. Teknologi tersebut diantarnya sistem
pemantauan kesehatan pesawat, perawatan prediktif, perawatan "langsung" melalui
wearable and mobile technology, kemampuan perbaikan komposit, teknologi
perbaikan baru, manufaktur aditif, kecerdasan buatan, dan perawatan yang didukung
drone. GMF harus dapat menghadapi tantangan untuk memenuhi tuntutan teknologi
tersebut.

Analisa: GMF masih memerlukan investasi yang lebih besar dalam memenuhi
tuntutan teknologi pemeliharaan pesawat.
CRITERIA-BASED EVIDENCES
PROFITABLE
Middle East Domestik
1. Peluang peningkatan investasi 1. Lanskap dan demografi penduduk
(indikator CAGR)
2. Demand yang tinggi 2. Infrastruktur yang memadai
3. Biaya tenaga kerja Indonesia yang 3. Potensi keutungan dari investasi masih
rendah perlu dioptimalkan
4. Demand MRO service yang tinggi
5. Demand penerbangan yang tinggi
CRITERIA-BASED EVIDENCES
SUSTAINABILITY
Middle East Domestik
1. Adanya sertifikasi internasional 1. Adanya sertifikasi internasional
2. Penjajakan dan jejaring sudah dimulai 2. Infrastruktur yang memadai
3. Competitive advantage yang tinggi
KESIMPULAN
GMF Aero Asia masih harus berfokus di pasar domestik karena keuntungan yang didapat akan lebih
besar dan berkelanjutan.
SUMBER
• Amin, I. (2018), “GMF perluas kerja sama perawatan pesawat”, available at: https://ekbis.sindonews. com/read/1323941/34/gmf-perluas-
kerja-sama-perawatan-pesawat-1532219470;

• GMF (2018), “Aero asia”, Annual Report 2018.

• Oliver Wyman (2016), “Turbulence ahead: disengage the autopilot: 2015-2025 global fleet & MRO market forecast”.

• Statista (2018), “Distribution of aircraft MRO demand in the Middle east from 2017 to 2021, by segmentavailable at:
www.statista.com/statistics/679658/mro-market-share-by-segment-in-the-middle-east/ ;

• Silviana, C. and Setboonsarng, C. (2017), “Cheaper rivals target singapore’s aviation maintenance sector”, available at:
www.reuters.com/article/us-asia-aviation-mro/cheaper-rivals-target-singaporesaviation-maintenance-sector-idUSKBN1CL0QC ;

• GMF Aero Asia (2017), “GMF recorded revenue increase 11.5%. 2018”, available at: www.gmf-aeroasia. co.id/2018/03/03/2017-gmf-recorded-revenue-increase-
11-5/;

• Kumparan Bisnis (2018), “Kalah bersaing di luar negeri, GMF AeroAsia fokus garap pasar lokal”, available at:
https://kumparan.com/@kumparanbisnis/kalah-bersaing-di-luar-negeri-gmf-aeroasia-fokusgarap-pasar-local ;

Anda mungkin juga menyukai