PENDAHULUAN
Maskapai penerbangan yang terdepan di Asia ini didirikan dengan impian untuk membuat
semua orang dapat terbang dengan pesawat. Sejak 2001, AirAsia telah dengan mulus mendobrak norma
bepergian keliling dunia dan telah meningkatkan posisinya menjadi yang terbaik di dunia. Dengan
jaringan rute yang membentang di lebih dari 20 negara, AirAsia terus membangun jalur menuju
penerbangan berbiaya hemat dengan solusi inovatif kami, proses yang efisien dan pendekatan kami
terhadap dunia bisnis yang penuh dengan semangat. Bersama dengan perusahaan rekanan kami AirAsia
X, Thai AirAsia dan Indonesia AirAsia, AirAsia siap membawa konsep terbang dengan biaya hemat ke
level yang baru dengan slogan kami: "Sekarang Siapapun Bisa Terbang (Now Everyone Can Fly)"
Indonesia Air Asia sebelumnya bernama AWAIR; Air Wagon International) adalah sebuah
maskapai penerbangan berbiaya rendah yang berbasis di Indonesia. Indonesia AirAsia adalah rekan
maskapai AirAsia, maskapai penerbangan berbiaya rendah dari Malaysia, di Indonesia.
Indonesia AirAsia didirikan pada September 1999 dengan nama PT. AWAIR International.
Mereka memulai penerbangan berjadwal ke beberapa kota di Indonesia pada tahun 2000, yang
kemudian diikuti pembukaan penerbangan ke luar negeri (Singapura). Persaingan yang ketat di sektor
penerbangan di Indonesia membuat AWAIR menghentikan operasinya sekitar setahun kemudian.
Pada tahun 2004, AWAIR diambil alih AirAsia, dan mengalihkan orientasi pasarnya ke
penerbangan berbiaya rendah. Penerbangan pertamanya dimulai pada Desember tahun itu. Mulai 1
Desember 2005, AWAIR berganti nama menjadi PT. Indonesia AirAsia.
· Visi Air Asia
Menjadi maskapai penerbangan berbiaya hemat di Asia dan melayani 3 juta orang yang
sekarang dilayani dengan konektivitas yang kurang baik dan tarif yang mahal.
· Misi Air Asia
- Menjadi perusahaan terbaik untuk bekerja, di mana para karyawan dianggap sebagai anggota
keluarga besar
- Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global
- Mencapai tarif terhemat sehingga semua orang bisa terbang dengan AirAsia
- Mempertahankan produk berkualitas tinggi, menggunakan teknologi untuk mengurangi pembiayaan
dan meningkatkan kualitas layanan
· Strategi Air Asia
- Utamakan Keselamatan: Bekerja sama dengan penyedia perawatan paling terkenal di dunia dan
mematuhi standar operasi penerbangan dunia.
- Pemanfaatan Aircraft: Waktu perputaran (turn around time) tercepat di region dengan hanya 25
menit, memastikan tarif terhemat dan produktivitas yang tinggi.
- Tarif Hemat, Tanpa Embel-embel: Menyediakan pilihan layanan yang sesuai dengan kebutuhan bagi
para penumpang tanpa menurunkan kualitas dan layanan.
- Pengoperasian Sederhana: Memastikan bahwa setiap proses dilakukan secara sesederhana dan
efisien.
- Sistem Distribusi yang Ringkas: Menawarkan kanal distribusi yang luas dan inovatif untuk
memudahkan proses pembelian dan perjalanan.
- Jaringan Point to Point: Menerapkan jaringan point to point agar pengoperasian menjadi sederhana
dengan berbiaya yang rendah.
PEMBAHASAN
i. Analisis Industri dan Porter Key’s Factors
· Analisis Industri
a. Jenis Persaingan
Dalam industri penerbangan ini jenis persaingannya sangat ketat dan berat dan persaingan pada
penerbangan ini lebih kearah Oligopoli. Dimana mempunyai beberapa produsen namun produk yang
dihasilkan sama. Produsen yang ada dalam industri penerbangan ini seperti Garuda Indonesia dan
lainnya, produknya sama berupa jasa angkutan transportasi udara. Namun Air Asia mempunyai strategi
untuk bisa unggul dibandingkan pesaingnya yaitu, menerapkan harga yang murah ( low cost ) dan
melakukan diferensiasi. Diferensiasi yang dilakukan oleh Air Asia yaitu selain jasa angkutan transportasi
udara, Air Asia juga menyediakan paket biro perjalanan dan juga rental mobil bagi para konsumen.
Perusahaan airlines lain juga ikut menerapkan hal yang sama dengan mengurangi harga, namun justru
pada perusahaan airlines lain dengan berkurangnya harga justru layanan juga ikut berkurang. Sedangkan
pada Air Asia layanan tetap dijadikan prioritas yang utama, sehingga mereka mempunyai pangsa pasar
yang luas.
b. Belajar
Selain mendapat reputasi juga bisa sebagai cara untuk belajar dan menambah pengalaman mengenai
lingkungan penerbangan diluar negeri, dan mengenai lingkungan operasinya. Selain itu juga bisa dapat
mengeksploitasi sumber daya lain ataupun dalam negeri, seperti tenaga kerja dan bahan baku.
PENUTUP
Segala puji bagi Allah pemilik mata air cinta yang tiada pernah kering karena dengan aliran kasih
sayangnya penulis bisa menyelesaikan laporan ini dengan kesabaran dan kebahagiaan. Semoga dengan
hasil penelitian ini bisa memberilan gambaran yang jelas tentang kondisi industri penerbangan yang ada
di Indonesia khususnya, semoga bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan.
Dalam penyusunan laporan penelitian ini, penulis menyadari masih banyak kesalahan dan
kekurangan. Maka dari itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca merupakan modal utama
kami untuk meraih tangga kesuksesan.
Akhirnya tiada kata yang paling indah kecuali puji syukur alkhamdulillah pada pemilik kasih
sayang sempurna atas berjuta nikmat yang tercurah dan kita rasakan sampai saat ini
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno Sadono.1994.Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia_AirAsia
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_perusahaan_di_Indonesia
http://www.airasia.com/id/id/corporate/corporateprofile.page
http://maskapai.wordpress.com/2007/10/25/bisnis-penerbangan-yang-semakin-kompetitif/#more-7