Kelas : B-1
Anggota Kelompok :
1. Potential entrants
2. Subtitutes
3. Buyers
4. Suppliers
5. Competitive rivalty
1. Potential entrants
a. Skala ekonomi
b. Diferensiasi produk
c. Kebutuhan Modal
d. Hak paten / merk dagang
e. Biaya beralih pemasok (switching cost)
f. Akses ke saluran distribusi
g. Biaya tak menguntungkan bebas dari skala
h. Loyalitas pelanggan
i. Kebijakan pemerintah
j. Perkembangan Teknologi
2. Subtitues
Barang atau jasa substitusi merupakan barang atau jasa yang dapat
menggantikan produk sejenis. Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila
konsumen memperoleh produk pengganti (subtitusi) yang lebih murah atau produk
pengganti yang memiliki kualitas lebih baik dengan biaya pengalihan yang rendah.
Adanya produk atau jasa pengganti akan membatasi jumlah laba potensial yang
didapat dari suatu industri. Makin menarik alternatif harga yang ditawarkan oleh
produk pengganti, makin ketat pembatasan laba dari suatu industri. Semakin sedikit
produk pengganti yang tersedia di pasaran akan semakin menguntungkan
perusahaan.
Inovasi yang lainnya adalah upaya revitalisasi jalur kereta api ganda lintas
utara Jawa agar rute Jakarta-Surabaya sepanjang 727 kilometer (km) dapat dilintasi
kereta kecepatan sedang dan apabila sukses direnovasi kereta jalur tersebut akan
mampu melesat dengan kecepatan 150 km perjam dan memiliki waktu tempuh
hanya 5 jam yang tentunya tidak jauh berbeda dengan pesawat terbang.
Dihimpun dari detikFinance.com menurut Direktur Utama PT Kereta Api
Indonesia (Persero) (KAI), Edi Sukmoro hal tersebut dilakukan karena travel time
yang sama dengan pesaingnya yaitu pesawat, memang harus dibuat masyarakat
lebih cinta kereta, Jakarta-Surabaya jaraknya hanya 720 km jika PT KAI bisa
melakukan inovasi 150 km/jam barangkali perjalanan darat shanya ditempuh
selama 5,5-6 jam (Detik Finance, 2016).
Salah satu subtitusi yang mungkin menjadi pesaing bagi Garuda Indonesia
adalah Batik Air, meskipun Batik Air masih tergolong maskapai baru dan belum
memiliki banyak pencapaian seperti Garuda Indonesia namun maskapai Batik Air
menawarkan layanan yang profesional dan merupakan maskapai full service. Batik
Air menggunakan pesawat Boeing 737-900ER yang memiliki kursi kelas bisnis dan
kelas ekonomi yang kedua fasilitasnya tidak jauh berbeda. Maskapai ini juga
menawarkan pelayanan yang baik dan menawarkan harga dibawah maskapai
Garuda. Sehingga, bisa dikatakan bahwa Batik Air bisa menjadi subtitues alternatif
dalam penerbangan domestik.
3. Buyers
4. Suppliers
5. Competitive rivalty
Pada PT Garuda Indonesia, posisi perusahaan bisa dinilai cukup kuat dan
signifikan.karena predikat maskapai penerbangan ini paling baik diantara maskapai
lain di Indonesia. Hal ini terbukti dari pencapaian-pencaipannya diantaranya
berhasil masuk dalam jajaran 5 besar maskapai global dengan jumlah penerbangan
diatas 15.000 dan melalui capaian on time performance atau ketepatan waktu (OTP)
arrivals di Bulan September 2018 sebesar 90.5%. Selain itu, PT Garuda Indonesia
menjadi maskapai satu-satunya yang bergabung dengan SkyTeam sejak Maret
2014. SkyTeam sendiri merupakan aliansi yang khusus beranggotakan maskapai-
maskapai besar di dunia (PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, 2018).
PT Garuda Indonesia juga masuk dalam jajaran maskapai bintang lima dan
mendapat penghargaan dari Skytrax, menyabet predikat the best cabin crew in the
world, Indonesia Tourism & Travel Award 2016/2017, Transportation & Safety
Award sehingga dengan berbagai pencapaian yang diraih tentunya posisi Garuda
dalam pasar penerbangan saat ini cukup menguntungkan. Sejauh ini, belum ada
maskapai nasional yang memiliki pencapaian serupa.