Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI BIAYA RENDAH

(COST LEADERSHIP)

Cost Leadership atau kepemimpinan biaya merupakan salah satu generic strategy.
Strategi ini menekankan pada upaya memproduksi produk standar dengan biaya per unit yang
sangat rendah. Strategi ini ditujukan untuk konsumen yang relative mudah terpengaruh oleh
harga atau menetapkan harga sebagai penentu keputusan untuk membeli suatu produk
tertentu. Tujuan dari strategi ini adalah untuk menawarkan serangkaian produk atau jasa pada
harga yang serendah mungkin dibandingkan dengan produk pesaing dengan atribut serupa.
Sasaran dari kedua tipe strategi ini adalah pasar yang besar.
Ketika menjalankan strategi kepemimpinan biaya, sebuah perusahaan harus berhati-
hati untuk tidak menggunakan cara-cara seperti pemotongan harga yang agresif sehingga laba
mereka menjadi terlalu rendah atau bahkan tidak ada sama sekali. Selalu mencari terobosan
teknologi yang mampu menghemat biaya dan berhati-hati pada perkembangan rantai nilai
lain yang dapat menghancurkan keunggulan kompetitif perusahaan. Strategi kepemimpinan
biaya akan sangat efektif dalam kondisi-kondisi berikut:
1. Ketika persaingan harga antarpenjual pesaing sangat ketat
2. Ketika produk penjual pesaing pada pokoknya sama dan pasokan tersedia dari semua
penjual
3. Ketika ada beberapa cara untuk mencapai diferensiasi produk yang memiliki nilai bagi
pembeli
4. Ketika sebagian besar pembeli menggunakan produk dengan cara yang sama
5. Ketika pembeli hanya mengeluarkan sedikit biaya untuk berpindah membeli dari satu
penjual ke penjual yang lain
6. Ketika pembeli begitu besar dan memiliki daya tawar yang signifikan untuk meminta
penurunan harga
7. Ketika pendatang industri baru menggunakan harga perkenalan yang rendah untuk
menarik pembeli dan membangun basis konsumen.

Contoh Perusahaan yang menggunakan Strategi Biaya Rendah (Cost Leadership) adalah :
1. Air Asia
Company Backround :
Air Asia adalah sebuah maskapai penerbangan bertarif murah yang berpusat di Bandara
Internasional Kuala Lumpur.
AirAsia memfokuskan diri pada segmen dengan biaya terjangkau atau “Low Cost Carrier”.
AirAsia didirikan sejak tahun 2001, yang awalnya dimiliki oleh DRB-HICOM milik
Pemerintah Malaysia namun maskapai ini memiliki beban yang berat dan akhirnya dibeli
oleh mantan eksekutif Time Warner, Tony Fernandes, pada 2 Desember 2001. Tony
melakukan turnaround dan AirAsia berhasil membukukan laba pada 2002 dengan berbagai
rute baru dan harga promosi serendah 10 RM bersaing dengan Malaysia Airlines.
Saat ini AirAsia memiliki jaringan rute yang membentang di lebih dari 20 negara. AirAsia
terus membuka jalan bagi penerbangan berbiaya terjangkau lewat solusi inovatif, proses
efisien dan pendekatan yang baru bersama anak-anak perusahaan seperti AirAsia X, Thai
AirAsia, Indonesia AirAsia, Philippines’ AirAsia Inc dan AirAsia Jepang.
AirAsia telah menjadi perusahaan LCC terkemuka di Asia dengan perolehan laba bersih
tahun 2012 sebesar RM 1,87 miliar ringgit (sekitar Rp 5,88 triliun), melonjak 238 persen
dibanding 2011, sebesar 555 juta ringgit (Rp 1,73 triliun).
Hal tersebut tidak lepas dari strategi perusahaan dalam menerapkan
“cost leadership” yang baik.

Vision, Mission & Values


• Visi
– Menjadi maskapai penerbangan berbiaya hemat di Asia dan melayani 3 juta orang yang
sekarang dilayani dengan konektivitas yang kurang baik dan tarif yang mahal.
• Misi
– Menjadi perusahaan terbaik untuk bekerja, di mana para karyawan dianggap sebagai
anggota keluarga besar
– Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global
– Mencapai tarif terhemat sehingga semua orang bisa terbang dengan AirAsia
– Mempertahankan produk berkualitas tinggi, menggunakan teknologi untuk mengurangi
pembiayaan dan meningkatkan kualitas layanan
 Value
Utamakan Keselamatan:
Bekerja sama dengan penyedia perawatan paling terkenal di dunia dan mematuhi standar
operasi penerbangan dunia.
Pemanfaatan Aircraft:
Waktu perputaran (turn around time) tercepat di region dengan hanya 25 menit, memastikan
tarif terhemat dan produktivitas yang tinggi.
Tarif Hemat, Tanpa Embel-embel:
Menyediakan pilihan layanan yang sesuai dengan kebutuhan bagi para penumpang tanpa
menurunkan kualitas dan layanan.
Pengoperasian Sederhana:
Memastikan bahwa setiap proses dilakukan secara sesederhana dan efisien.
Sistem Distribusi yang Ringkas:
Menawarkan kanal distribusi yang luas dan inovatif untuk memudahkan proses pembelian
dan perjalanan.
Jaringan Point to Point:
Menerapkan jaringan point to point agar pengoperasian menjadi sederhana dengan berbiaya
yang rendah.

STP
• Segmentasi
Segmen pasar yang ditarget oleh AirAsia adalah kalangan menengah kebawah dan golongan
konsumen yang tidak begitu mementingkan layanan tetapi fokus pada harga.
• Targeting
Target dari AirAsia adalah Konsumen yang mementingkan harga rendah dan tidak
mementingkan service.
• Positioning
Positioning dari air asia adalah maskapai penerbangan dengan biaya rendah sehingga
memudahkan bagi masyarakat untuk terbang. Ini lah yang mengapa airasia mampunya slogan
“Now Everyone Can Fly”

SWOT
• STRENGTHS (Kekuatan)
Kekuatan dari Airasia adalah kemampuan nya dalam mengelola penerbangan dengan harga
yang murah dengan kualitas layanan standart.
• OPPORTUNITIES (Peluang)
Peluang dalam bisnis penerbangan berbiaya murah (loc Cost Carrier) sangat besar dan
terbuka, dan segmen kelas ini tidak dibidik oleh Airline yang sudah mapan seperti Singapore
Air, Malaysia Air, Garuda Indonesia (Flag Carrier)
• THREATS (Ancaman)
Ancaman yang nyata pada saat ini adalah mulai munculnya airline dengan biaya rendah
lainnya misalnya Tigerair.
• WEAKNESSES (Kelemahan)
Kelemahan dari airasia adalah penerapan konsep LCC dengan sistem booking barat tidak bisa
diterima khususnya di Indonesia, sehingga bisnis Airasia di Indonesia mengalami kelemahan.
Apalagi mendapatkan tekanan ayang kuat dari perusahaan nasional semacam Lion Air,
Batavia Air dan Sriwijaya Air.

Low Cost Carrier “Airasia”


1. AirAsia meniadakan makanan dan minuman di dalam pesawat. Penumpang yang
membutuhkan makanan dan minuman tetap dapat memesannya di dalam pesawat.
2. Rute perjalanan Air Asia pada umumnya butuh waktu antara 3 – 3,5 jam. Hal ini membuat
Air Asia dapat menggunakan awak kabin yang sama untuk penerbangan balik dari tujuan
kedatangan kembali ke tujuan pemberangkatan sambil membawa penumpang baru dengan
demikian biaya gaji awak kabin dapat dikurangi.
3. Tidak ada biaya yang diperlukan untuk akomodasi awak kabin di tujuan kedatangan karena
mereka kembali ke rumah pada hari yang sama, setelah 8-10 jam. Waktu tersebut sama
dengan waktu normal orang kantoran biasa bekerja.
4. Pelanggan didorong untuk membeli tiket lewat internet sehingga Air Asia dapat menghemat
biaya yang harus dikeluarkan untuk menyewa tempat penjualan tiket beserta stafnya.
Penghematan lainnya adalah tidak ada tiket yang dicetak. Pelanggan cukup mencetak sendiri
kode penerbangan beserta rinciannya.
5. Air Asia mencari landasan udara termurah. Sebagai contoh Air Asia lebih memilih landasan
udara Macau yang lebih murah dibandingkan Hongkong. Dari Macau penumpang dapat
menaiki hovercraft ke Hongkong. Jika dalam sebuah negara tidak terdapat pilihan landasan
udara murah, maka Air Asia memilih untuk tidak menggunakan semua fasilitas dalam
bandara tersebut semisal jembatan layang yang menghubungkan ruang tunggu dengan
pesawat. Penumpang dapat berjalan kaki langsung menuju pesawat.
6. AirAsia hanya menggunakan 1 jenis pesawat saja yaitu Air Bus 320. Hal ini dapat
menghemat biaya pelatihan awak kabin karena mereka hanya perlu mempelajari 1 jenis
pesawat saja.
7. Dalam salah satu promosinya Air Asia pernah menawarkan harga tiket yang sangat rendah.
KL ke Jakarta (sekali jalan) : Rp. 4.975
KL ke Macau (sekali jalan) : Rp. 2.475
KL ke Bangkok (sekali jalan) : Rp. 7.475
Air Asia adalah salah satu maskapai penerbangan low cost premier di Asia dan telah
memperoleh ratusan milyar setiap tahunnya. Dalam kalkulasi sederhana,harga tiket di atas
seperti tidak masuk akal. Air Asia tidak hanya sekali menerapkan harga tiket seperti ini tetapi
secara reguler menerapkannya. Harga tiket tersebut bahkan jauh lebih murah dibandingkan
dengan harga tiket bus ataupun kapal laut. Air Asia tahu bahwa tidak semua kursi dalam
penerbangan akan terisi oleh karena itu daripada kursi tersebut tidak terisi maka lebih baik
ditawarkan kepada pelanggan dengan harga yang super murah. Air Asia akan mendapatkan
manfaat dari publisitas yang beredar. Tentu saja tempat duduk yang disediakan untuk tarif
tersebut terbatas dan penumpang harus memesan sebelumnya.
8. Air Asia melakukan hedging terhadap biaya bahan bakar. Bahan bakar menghabiskan 60
persen dari total biaya operasional Air Asia. Maskapai udara tersebut membayar bahan bakar
di depan untuk menjaga harga terendah, sehingga bisa meminimalkan resiko fluktuasi harga
bahan bakar.

2. Wal-Mart
Wal-Mart Stores, Inc. adalah perusahaan Amerika Serikat yang mengoperasikan jaringan
department store. Menurut Fortune Global 500 2008, Wal-Mart adalah perusahaan publik
terbesar di dunia berdasarkan pendapatan. Didirikan oleh Sam Walton pada tahun 1962, Wal-
Mart mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Saham New York pada tahun 1972. Wal-Mart
beroperasi di Argentina, Brasil, Britania Raya (dengan nama ASDA), Jepang (dengan nama
Seiyu), Kanada, Meksiko (dengan nama Walmex), Puerto Riko, dan RRC. Wal-Mart pernah
beroperasi di Jerman namun akhirnya tutup pada tahun 2006 karena merugi. Selain itu, Wal-
Mart pernah membuka tokonya di Indonesia (di Supermal Karawaci) pada pertengahan tahun
1990-an namun ditutup karena kurang menguntungkan. Walmart juga merupakan perusahaan
retail terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 3700 toko di Amerika Serikat dan telah
beroperasi di 14 negara.
Strategi Walmart :
Walmart yaitu menjual produk bermerk dengan harga yang lebih murah. Walmart
menjangkau berbagai lapisan konsumen dengan membagi usahanya menjadi beberapa
segmen yaitu walmart discount stores, walmart super center, walmart neigbourhood market,
marketside, dan walmart.com. Walmart Strategy Untuk mewujudkan “ save money live
better“, strategi yang digunakan oleh Walmart yaitu menjual produk bermerk dengan harga
rendah melalui penerapan sistem supply chain yang efektif dan efisien yang didukung oleh
infrastruktur dan teknologi informasi yang canggih.
3. PT. Metrotech Jaya Komunika Indonesia (NEXIAN)
Nexian adalah market leader di bidang penyedia perangkat telekomunikasi tetap (fixed) dan
bergerak (mobile) di Indonesia sejak 2006. Nexian merupakan pelopor ponsel lokal di
Indonesia. Nexian memperoleh penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai telepon
seluler pertama yang menjadi sarana peluncuran album musik (Grup Musik SLANK – Album
Jurus Tandur no. 18). Hal tsb melengkapi eksistensi Nexian sebagai brand local pertama dan
satu-satunya yang sempat memiliki instalasi pabrik perakitan di Indonesia. Kehandalan
kualitas produk-produknya, membuat Nexian dipercaya oleh berbagai operator
telekomunikasi sebagai mitra penjualan produk bundling. Sampai Maret 2010, ponsel Nexian
telah digunakan oleh lebih dari 5.500.000 masyarakat Indonesia. kelengkapan fitur yang
ditawarkan oleh nexian, serta penggunaan sparepart yang cenderung murah, menjadikan merk
ini menjadi incaran masyarakat.
Alasan Nexian Menggunakan Strategi Cost Leadership :
Dalam mengatasi persaingan global pada zaman sekarang diperlukan suatu kejelihan dalam
melihat peluang pasar. Di Indonesia, dengan jumlah penduduk yang begitu banyak, ini
merupakan suatu pasar yang kompetitif dengan banyak pesaing yang ada, Nexian sangat jelih
memlihat kondisi perekonomian penduduk Indonesia yang relative rendah tetapi sangat
membutuhkan suatu teknologi komunikasi. Dengan Strategy Cost Leadership yang dilakukan
Nexian ini dapat menarik para konsumen dari komputitor usaha yang sejenis, karena harga
sangat relative lebih murah dari pada harga produk competitor lain. Hal ini disebabkan oleh
biaya produksi yang murah denga kualitas yang hampir sama dengan produk lainya.
4. Laptop acer.
Laptop merk acer merupakan merk yang sudah dikenal masyarakat luas karena mempunyai
beberapa kelebihan, diantaranya :
 Dari segi harga acer lebih murah dibandingkan dengan merk lain dengan spesifikasi yang
sama atau sekelas
 Banyak ditemui gerai acer, sehingga mempermudah servis apabila terjadi kerusakan
 Acer mempu menciptakan inovasi yang lebih maju disbanding yang lain
 Acer berkonsentrasi dibidang teknologi computer dan komunikasi, sehingga produsen akan
lebih focus dan produk yang dihasilkan akan lebih terjamin.
5. JAM TANGAN SWATCH
Produsen jam tangan dari Swiss, Swatch mampu mendapatkan sebuah struktur biaya yang
lebih rendah 30 persen dibandingkan perusahaan jam tangan lainnya di dunia. Pada awalnya
Nicholas Hayek, chairman dari Swatch, membentuk sebuah tim proyek untuk menentukan
harga strategis bagi Swatch. Pada saat itu, jam kaca kuarsa berpresisi tinggi dan murah
(sekitar $75) dari Jepang dan Hongkong menguasai mayoritas pasar. Swatch memasang harga
$40, tingkat harga dimana orang bisa membeli sejumlah jam Swatch sebagai aksesoris
fesyen. Harga yang murah dapat menghapuskan margin laba perusahaan-perusahaan Jepang
dan Hongkong jika mereka ingin menurunkan harga dan meniru Swatch. Karena tingginya
biaya tenaga kerja di Swiss, Swatch hanya bisa mencapai tujuan ini dengan melakukan
beberapa perubahan-perubahan dalam produk dan metode produksinya. Daripada
menggunakan logam kulit yang lebih tradisional, Swatch menggunakan plastik. Para teknisi
Swatch juga menyederhanakan desain proses kerja mesin jam tangan itu, yakni dengan
mengurangi jumlah suku cadang dari 150 menjadi 51. Akhirnya para teknisi itu
mengembangkan teknik perakitan yang baru dan lebih murah, misalnya tubuh dari jam itu
dipasang dengan solderan ultrasonik dan bukan dengan skrup. Bersama-sama, perubahan
desain dan proses manufaktur memungkinkan Swatch untuk mengurangi biaya tenaga kerja
langsung dari 30 persen menjadi kurang dari 10 persen biaya total. Inovasi-inovasi biaya
semacam ini menghasilkan sebuah struktur biaya yang sulit ditandingi dan memungkinkan
Swatch meraup laba dengan mendominasi mayoritas pasar jam tangan, sebuah pasar yang
sebelumnya didominasi oleh pabrikan Asia dengan tenaga kerja lebih murah.

http://ventilunadewi.blogspot.co.id/2014/08/perusahaan-low-cost.html

Anda mungkin juga menyukai