Anda di halaman 1dari 7

ONTOH:

1. Strategi Biaya Rendah (Cost Leadership)


PT Citilink Indonesia yang merupakan anak usaha PT Garuda Indonesia yang disiapkan
bersaing dengan maskapai penerbangan lain di kelas penerbangan murah atau low cost carrier.
Pangsa pasar penerbangan murah di Indonesia memang cukup potensial sejalan dengan
meningkatnya kelompok masyarakat kelas menengah yang mulai melirik moda transportasi
udara sebagai pilihan untuk berpergian. Untuk dapat menekan biaya dan bersaing dengan
maskapai penerbangan lain, PT Citilink Indonesia menerapkan strategi berikut : tidak ada
pelayanan gratis (untuk pelayanan seperti asuransi, pembelian tiket, pemilihan tempat duduk,
serta fasilitas bagasi Citilink membebankan biaya tambahan yang bervariasi per penumpang);
jaringan atau rute penerbangan jarak pendek (Citilink memilih rute penerbangan jarak pendek
yang mempunyai durasi penerbangan tidak lebih dari 3 jam agar dapat menghemat biaya);
fasilitas yang standar (salah satu strategi menghemat biaya operasional penerbangan adalah
fasilitas yang sederhana); sistem operasional sederhana (Citilink berencana akan menggunakan
pesawat baling baling atau propheler dalam menjalankan usahanya, hal ini dilakukan karena
Citilink hanya melayani rute penerbangan jarak pendek); penghematan distribusi dan strategi
promosi (promosi dilakukan dengan penjualan tiket murah yang bisa menarik perhatian calon
penumpang, Citilink juga bekerjasama dengan perbankan dalam penyediaan layanan tiket agar
Citilink tidak perlu mengeluarkan biaya distribusi penjualan tiket).

2. Strategi Pembedaan Produk (Differentiation)


Foremost merupakan produsen sepatu asal bandung di setiap produk sepatunya mereka
memberikan identitas tersendiri yakni alasnya yang bermotif peta Indonesia hal ini merupakan
salah satu cirri yang membedakan foremost dengan produsen sepatu lainnya. Foremost juga
menjual setiap disain sepaatunya dalam jumlah yang terbatas, sehingga menciptakan kesan
eksklusif bagi pelanggannya. Setiap sepatu yang dibuat juga menggunakan bahan kulit pilihan
dan menggunakan metode hand made. Walaupun harga yang ditawarkan foremost tidak lah
murah namun penjualan produk mereka tidak pernah menurun sebab mereka dapat memenuhi
kebutuhan unik para konsumennya.

3. Strategi Fokus (Focus)


a. Fokus Biaya
Toko perlengkapan muslim Umi yang ada di purwokerto menawarkan beraneka macam
kebutuhan muslim khususnya muslimah. toko ini menyediakan berbagai macam kerudung,baju
muslim,dan aksesoris-aksesoris. harga yang ditawarkan sangan murah dibandingkan dengan
toko srupa lainnya yang ada di purwokerto. Hl ini dikarenakan toko umi telah memiliki tempat
pasokan barang yang murah dan berkualitas tinggi.
usahanya pun berkembang pesat dengan terbukanya 2 cabang lainnya yang salah satunya ada
di purbalingga.

b. Fokus Differensiasi
Strategi ini dilakukan oleh PT ASTRA HONDA MOTOR (AHM) dengan mengeluarkan motor
matic wanita dengan teknologi injeksi. Di tengah persaingan motor matic wanita yang semakin
ketat, PT ASTRA HONDA MOTOR (AHM) menerapkan teknologi injeksi pada sepeda
motornya. PT ASTRA HONDA MOTOR (AHM) mengeluarkan Honda Vario PGM-FI yang
diklaim memiliki akselerasi yang lebih cepat, hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.
Meskipun untuk memperolehnya konsumen harus membayar dengan harga yang lebih mahal,
motor dengan teknologi injeksi ini tetap laku di pasaran. Selain hemat bahan bakar, sepeda
motor ini juga dilengkapi dengan bagasi yang super besar dan mampu menampung sebuah
helm.
https://widhisatyanugroho.blogspot.com/2016/03/manajemen-produksi-contoh-perusahaan.html
ontoh Perusahaan yang menggunakan Strategi Biaya Rendah (Cost Leadership) adalah :
1. Air Asia
Company Backround :
AirAsia adalah sebuah maskapai penerbangan bertarif murah yang berpusat di Bandara
Internasional Kuala Lumpur.
AirAsia memfokuskan diri pada segmen dengan biaya terjangkau atau “Low Cost Carrier”.
AirAsia didirikan sejak tahun 2001, yang awalnya dimiliki oleh DRB-HICOM milik
Pemerintah Malaysia namun maskapai ini memiliki beban yang berat dan akhirnya dibeli oleh
mantan eksekutif Time Warner, Tony Fernandes, pada 2 Desember 2001. Tony
melakukan turnaround dan AirAsia berhasil membukukan laba pada 2002 dengan berbagai
rute baru dan harga promosi serendah 10 RM bersaing dengan Malaysia Airlines.
Saat ini AirAsia memiliki jaringan rute yang membentang di lebih dari 20 negara. AirAsia terus
membuka jalan bagi penerbangan berbiaya terjangkau lewat solusi inovatif, proses efisien dan
pendekatan yang baru bersama anak-anak perusahaan seperti AirAsia X, Thai AirAsia,
Indonesia AirAsia, Philippines’ AirAsia Inc dan AirAsia Jepang.
AirAsia telah menjadi perusahaan LCC terkemuka di Asia dengan perolehan laba bersih tahun
2012 sebesar RM 1,87 miliar ringgit (sekitar Rp 5,88 triliun), melonjak 238 persen dibanding
2011, sebesar 555 juta ringgit (Rp 1,73 triliun).
Hal tersebut tidak lepas dari strategi perusahaan dalam menerapkan
“cost leadership” yang baik.

Vision, Mission & Values


• Visi
– Menjadi maskapai penerbangan berbiaya hemat di Asia dan melayani 3 juta orang yang sekarang
dilayani dengan konektivitas yang kurang baik dan tarif yang mahal.
• Misi
– Menjadi perusahaan terbaik untuk bekerja, di mana para karyawan dianggap sebagai anggota
keluarga besar
– Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global
– Mencapai tarif terhemat sehingga semua orang bisa terbang dengan AirAsia
– Mempertahankan produk berkualitas tinggi, menggunakan teknologi untuk mengurangi
pembiayaan dan meningkatkan kualitas layanan
 Value
Utamakan Keselamatan:
Bekerja sama dengan penyedia perawatan paling terkenal di dunia dan mematuhi standar
operasi penerbangan dunia.
Pemanfaatan Aircraft:
Waktu perputaran (turn around time) tercepat di region dengan hanya 25 menit, memastikan
tarif terhemat dan produktivitas yang tinggi.
Tarif Hemat, Tanpa Embel-embel:
Menyediakan pilihan layanan yang sesuai dengan kebutuhan bagi para penumpang tanpa
menurunkan kualitas dan layanan.
Pengoperasian Sederhana:
Memastikan bahwa setiap proses dilakukan secara sesederhana dan efisien.
Sistem Distribusi yang Ringkas:
Menawarkan kanal distribusi yang luas dan inovatif untuk memudahkan proses pembelian dan
perjalanan.
Jaringan Point to Point:
Menerapkan jaringan point to point agar pengoperasian menjadi sederhana dengan berbiaya
yang rendah.

STP
• Segmentasi
Segmen pasar yang ditarget oleh AirAsia adalah kalangan menengah kebawah dan golongan
konsumen yang tidak begitu mementingkan layanan tetapi fokus pada harga.
• Targeting
Target dari AirAsia adalah Konsumen yang mementingkan harga rendah dan tidak
mementingkan service.
• Positioning
Positioning dari air asia adalah maskapai penerbangan dengan biaya rendah sehingga
memudahkan bagi masyarakat untuk terbang. Ini lah yang mengapa airasia mampunya slogan
“Now Everyone Can Fly”

SWOT
• STRENGTHS (Kekuatan)
Kekuatan dari Airasia adalah kemampuan nya dalam mengelola penerbangan dengan harga
yang murah dengan kualitas layanan standart.
• OPPORTUNITIES (Peluang)
Peluang dalam bisnis penerbangan berbiaya murah (loc Cost Carrier) sangat besar dan terbuka,
dan segmen kelas ini tidak dibidik oleh Airline yang sudah mapan seperti Singapore Air,
Malysia Air, Garuda Indonesia (Flag Carrier)
• THREATS (Ancaman)
Ancaman yang nyata pada saat ini adalah mulai munculnya airline dengan biaya rendah lainnya
misalnya Tigerair.
• WEAKNESSES (Kelemahan)
Kelemahan dari airasia adalah penerapan konsep LCC dengan sistem booking barat tidak bisa
diterima khususnya di Indonesia, sehingga bisnis Airasia di Indonesia mengalami kelemahan.
Apalagi mendapatkan tekanan ayang kuat dari perusahaan nasional semacam Lion Air, Batavia
Air dan Sriwijaya Air.

Low Cost Carrier “Airasia”


1. AirAsia meniadakan makanan dan minuman di dalam pesawat. Penumpang yang
membutuhkan makanan dan minuman tetap dapat memesannya di dalam pesawat.
2. Rute perjalanan Air Asia pada umumnya butuh waktu antara 3 – 3,5 jam. Hal ini membuat Air
Asia dapat menggunakan awak kabin yang sama untuk penerbangan balik dari tujuan
kedatangan kembali ke tujuan pemberangkatan sambil membawa penumpang baru dengan
demikian biaya gaji awak kabin dapat dikurangi.
3. Tidak ada biaya yang diperlukan untuk akomodasi awak kabin di tujuan kedatangan karena
mereka kembali ke rumah pada hari yang sama, setelah 8-10 jam. Waktu tersebut sama dengan
waktu normal orang kantoran biasa bekerja.
4. Pelanggan didorong untuk membeli tiket lewat internet sehingga Air Asia dapat menghemat
biaya yang harus dikeluarkan untuk menyewa tempat penjualan tiket beserta stafnya.
Penghematan lainnya adalah tidak ada tiket yang dicetak. Pelanggan cukup mencetak sendiri
kode penerbangan beserta rinciannya.
5. Air Asia mencari landasan udara termurah. Sebagai contoh Air Asia lebih memilih landasan
udara Macau yang lebih murah dibandingkan Hongkong. Dari Macau penumpang dapat
menaiki hovercraft ke Hongkong. Jika dalam sebuah negara tidak terdapat pilihan landasan
udara murah, maka Air Asia memilih untuk tidak menggunakan semua fasilitas dalam bandara
tersebut semisal jembatan layang yang menghubungkan ruang tunggu dengan pesawat.
Penumpang dapat berjalan kaki langsung menuju pesawat.
6. AirAsia hanya menggunakan 1 jenis pesawat saja yaitu Air Bus 320. Hal ini dapat menghemat
biaya pelatihan awak kabin karena mereka hanya perlu mempelajari 1 jenis pesawat saja.
7. Dalam salah satu promosinya Air Asia pernah menawarkan harga tiket yang sangat rendah.
KL ke Jakarta (sekali jalan) : Rp. 4.975
KL ke Macau (sekali jalan) : Rp. 2.475
KL ke Bangkok (sekali jalan) : Rp. 7.475
Air Asia adalah salah satu maskapai penerbangan low cost premier di Asia dan telah
memperoleh ratusan milyar setiap tahunnya. Dalam kalkulasi sederhana,harga tiket di atas
seperti tidak masuk akal. Air Asia tidak hanya sekali menerapkan harga tiket seperti ini tetapi
secara reguler menerapkannya. Harga tiket tersebut bahkan jauh lebih murah dibandingkan
dengan harga tiket bus ataupun kapal laut. Air Asia tahu bahwa tidak semua kursi dalam
penerbangan akan terisi oleh karena itu daripada kursi tersebut tidak terisi maka lebih baik
ditawarkan kepada pelanggan dengan harga yang super murah. Air Asia akan mendapatkan
manfaat dari publisitas yang beredar. Tentu saja tempat duduk yang disediakan untuk tarif
tersebut terbatas dan penumpang harus memesan sebelumnya.
8. Air Asia melakukan hedging terhadap biaya bahan bakar. Bahan bakar menghabiskan 60
persen dari total biaya operasional Air Asia. Maskapai udara tersebut membayar bahan bakar
di depan untuk menjaga harga terendah, sehingga bisa meminimalkan resiko fluktuasi harga
bahan bakar.

2. Wal-Mart
Wal-Mart Stores, Inc. adalah perusahaan Amerika Serikat yang mengoperasikan jaringan
department store. Menurut Fortune Global 500 2008, Wal-Mart adalah perusahaan publik
terbesar di dunia berdasarkan pendapatan. Didirikan oleh Sam Walton pada tahun 1962, Wal-
Mart mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Saham New York pada tahun 1972. Wal-Mart
beroperasi di Argentina, Brasil, Britania Raya (dengan nama ASDA), Jepang (dengan nama
Seiyu), Kanada, Meksiko (dengan nama Walmex), Puerto Riko, dan RRC. Wal-Mart pernah
beroperasi di Jerman namun akhirnya tutup pada tahun 2006 karena merugi. Selain itu, Wal-
Mart pernah membuka tokonya di Indonesia (di Supermal Karawaci) pada pertengahan tahun
1990-an namun ditutup karena kurang menguntungkan. Walmart juga merupakan perusahaan
retail terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 3700 toko di Amerika Serikat dan telah
beroperasi di 14 negara.
Strategi Walmart :
Walmart yaitu menjual produk bermerk dengan harga yang lebih murah. Walmart menjangkau
berbagai lapisan konsumen dengan membagi usahanya menjadi beberapa segmen yaitu
walmart discount stores, walmart super center, walmart neigbourhood market, marketside, dan
walmart.com. Walmart Strategy Untuk mewujudkan “ save money live better“, strategi yang
digunakan oleh Walmart yaitu menjual produk bermerk dengan harga rendah melalui
penerapan sistem supply chain yang efektif dan efisien yang didukung oleh infrastruktur dan
teknologi informasi yang canggih.
3. PT. Metrotech Jaya Komunika Indonesia (NEXIAN)
Nexian adalah market leader di bidang penyedia perangkat telekomunikasi tetap (fixed) dan
bergerak (mobile) di Indonesia sejak 2006. Nexian merupakan pelopor ponsel lokal di
Indonesia. Nexian memperoleh penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai telepon
seluler pertama yang menjadi sarana peluncuran album musik (Grup Musik SLANK – Album
Jurus Tandur no. 18). Hal tsb melengkapi eksistensi Nexian sebagai brand local pertama dan
satu-satunya yang sempat memiliki instalasi pabrik perakitan di Indonesia. Kehandalan
kualitas produk-produknya, membuat Nexian dipercaya oleh berbagai operator telekomunikasi
sebagai mitra penjualan produk bundling. Sampai Maret 2010, ponsel Nexian telah digunakan
oleh lebih dari 5.500.000 masyarakat Indonesia. kelengkapan fitur yang ditawarkan oleh
nexian, serta penggunaan sparepart yang cenderung murah, menjadikan merk ini menjadi
incaran masyarakat.
Alasan Nexian Menggunakan Strategi Cost Leadership :
Dalam mengatasi persaingan global pada zaman sekarang diperlukan suatu kejelihan dalam
melihat peluang pasar. Di Indonesia, dengan jumlah penduduk yang begitu banyak, ini
merupakan suatu pasar yang kompetitif dengan banyak pesaing yang ada, Nexian sangat jelih
memlihat kondisi perekonomian penduduk Indonesia yang relative rendah tetapi sangat
membutuhkan suatu teknologi komunikasi. Dengan Strategy Cost Leadership yang dilakukan
Nexian ini dapat menarik para konsumen dari komputitor usaha yang sejenis, karena harga
sangat relative lebih murah dari pada harga produk competitor lain. Hal ini disebabkan oleh
biaya produksi yang murah denga kualitas yang hampir sama dengan produk lainya.
4. Laptop acer.
Laptop merk acer merupakan merk yang sudah dikenal masyarakat luas karena mempunyai
beberapa kelebihan, diantaranya :
 Dari segi harga acer lebih murah dibandingkan dengan merk lain dengan spesifikasi yang
sama atau sekelas
 Banyak ditemui gerai acer, sehingga mempermudah servis apabila terjadi kerusakan
 Acer mempu menciptakan inovasi yang lebih maju disbanding yang lain
 Acer berkonsentrasi dibidang teknologi computer dan komunikasi, sehingga produsen akan
lebih focus dan produk yang dihasilkan akan lebih terjamin.

5. JAM TANGAN SWATCH


Produsen jam tangan dari Swiss, Swatch mampu mendapatkan sebuah struktur biaya yang lebih
rendah 30 persen dibandingkan perusahaan jam tangan lainnya di dunia. Pada awalnya
Nicholas Hayek, chairman dari Swatch, membentuk sebuah tim proyek untuk menentukan
harga strategis bagi Swatch. Pada saat itu, jam kaca kuarsa berpresisi tinggi dan murah (sekitar
$75) dari Jepang dan Hongkong menguasai mayoritas pasar. Swatch memasang harga $40,
tingkat harga dimana orang bisa membeli sejumlah jam Swatch sebagai aksesoris fesyen. Harga
yang murah dapat menghapuskan margin laba perusahaan-perusahaan Jepang dan Hongkong
jika mereka ingin menurunkan harga dan meniru Swatch. Karena tingginya biaya tenaga kerja
di Swiss, Swatch hanya bisa mencapai tujuan ini dengan melakukan beberapa perubahan-
perubahan dalam produk dan metode produksinya. Daripada menggunakan logam kulit yang
lebih tradisional, Swatch menggunakan plastik. Para teknisi Swatch juga menyederhanakan
desain proses kerja mesin jam tangan itu, yakni dengan mengurangi jumlah suku cadang dari
150 menjadi 51. Akhirnya para teknisi itu mengembangkan teknik perakitan yang baru dan
lebih murah, misalnya tubuh dari jam itu dipasang dengan solderan ultrasonik dan bukan
dengan skrup. Bersama-sama, perubahan desain dan proses manufaktur memungkinkan
Swatch untuk mengurangi biaya tenaga kerja langsung dari 30 persen menjadi kurang dari 10
persen biaya total. Inovasi-inovasi biaya semacam ini menghasilkan sebuah struktur biaya yang
sulit ditandingi dan memungkinkan Swatch meraup laba dengan mendominasi mayoritas pasar
jam tangan, sebuah pasar yang sebelumnya didominasi oleh pabrikan Asia dengan tenaga kerja
lebih murah.
http://ventilunadewi.blogspot.com/2014/08/perusahaan-low-cost.html
1. Cost Leadership Strategy
PT Lion Mentari Airlines , beroperasi sebagai Lion Air adalah maskapai penerbangan swasta terbesar
di Indonesia dimana maskapai penerbangan ini menguasai sebagian besar pangsa pasar domestic .
Ada beberapa poin mengenai strategi bisnis yang bisa diambil dari kisah spektakuler Lion Air ini.
Yang pertama, negara kepulauan seperti Indonesia memang sebuah lokasi yang nyaris sempurna
bagi kehadiran sebuah bisnis penerbangan,dan Lion Air memasuki pasar yang amat menggiurkan itu
dengan strategi bisnis yang tergolong baru pada zamannya : low cost airline. Melalui strategis bisnis
low cost itulah, Lion Air kemudian mampu mengejawantahkan tagline-nya yang brilian itu : we make
people fly - membuat setiap orang, mulai dari pedagang kain dari Ternate, ibu-ibu rumah tangga dari
Medan, petani jeruk dari Pontianak, atau mahasiswa dari Papua, bisa punya kesempatan terbang
menembus langit nusantara.

Foremost merupakan produsen sepatu asal bandung di setiap produk sepatunya mereka
memberikan identitas tersendiri yakni alasnya yang bermotif peta Indonesia hal ini merupakan salah
satu cirri yang membedakan foremost dengan produsen sepatu lainnya. Foremost juga menjual
setiap disain sepaatunya dalam jumlah yang terbatas, sehingga menciptakan kesan eksklusif bagi
pelanggannya. Setiap sepatu yang dibuat juga menggunakan bahan kulit pilihan dan menggunakan
metode hand made. Walaupun harga yang ditawarkan foremost tidak lah murah namun penjualan
produk mereka tidak pernah menurun sebab mereka dapat memenuhi kebutuhan unik para
konsumennya.

2. DIFFERENTIATION STRATEGY : Equil


Equil merupakan air mineral murni asli Indonesia produksi PT. Equilindo Lestari milik Morgen Sutanto.
Untuk menjamin kelayakan konsumsi, air diperiksa setiap satu jam sekali, mulai dari sumber sampai
masuk dalam botol kemasan. Setelah dikemas, air dikarantina, dikultur selama 5 hari untuk
mendeteksi bakteri. Inilah yang membedakan dengan AMDK yang bisanya melalui proses
penyaringan atau pemurnian dengan distilasi atau oksidasi. Equil dikemas dalam botol kaca hijau
dengan lekuk elegan. Ia memiliki dua varian produk yaitu natural (tawar) dan sparkling (bersoda).
Harganya pun relatif lebih mahal, 1 botol Equil 380 ml setara dengan 20 kali harga air minum
kemasan biasa. Karena kemurnian dan kandungan mineral anorganik yang dimiliki, produk Equil juga
digunakan untuk berbagai terapi kesehatan. Hingga saat ini, Equil adalah produsen lokal satu-
satunya yang memegang merk air mineral alami. Produk yang berasal dari mata air Gunung Salak ini
mantap bersaing dengan merk air mineral impor asal Perancis, seperti Evian dan Perrier.

contohnya: yaitu Google


Google menggunakan sistem informasi untuk membedakan produk, dan mengadakan produk dan
jasa baru teknologi pencarian google yang inovatif dan tata muka pemakainya yang elegan
menempatkan google pada posisi yang jauh berbeda dari mesin pencarian generasi pertama yang
tersedia saat ini. Dibandingkan dengan hanya menggunakan teknologi kata kunci atau metasearch.
Google memakai teknologi terbaru PageRank. inovasi yang dilakukan Google ini digunakan untuk
mempertahankan pengguna.

2. Differentiation Strategy ( PT. Djarum )


PT. Djarum yang terkenal dengan produksi rokoknya ternyata memiliki strategi pembeda pada salah
satu jenis produknya yaitu sigar atau cerutu. Sigar merupakan produk sejenis rokok tetapi bahan-
bahanya tersusun dari tembakau pilihan yang berkualitas. Sejak tahun 1990, PT Djarum telah
memproduksi kombinasi cerutu dan rokok kretek dengan nama Cigarillos.. Cerutu buatan tangan dari
PT Djarum itu menggunakan paduan yang seimbang tembakau-tembakau berkualitas prima. Sigar
buatan PT Djarum ini lebih banyak dinikmati oleh turis mancanegara, meskipun banyak juga penikmat
dalam negri khususnya dikalangan masyarakat middle and high class. Ini disebabkan karena
harganya yang relatif mahal yaitu berkisar Rp 50 ribu sampai Rp 120 ribu per batang.

http://apstrategicmanagement.blogspot.com/2013/04/tugas-1-akuntansi-b-strategic.html

Anda mungkin juga menyukai