Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lidya Hartini

NIM : 447404

PSAK 71 : INSTRUMEN KEUANGAN

Tujuan

Tujuan dari pernyataan ini adalah untuk menetapkan pinsip untuk pelaporan keuangan atas aset
keuangan dan liabilitas keuangan yang akan menyajikan informasi relevan dan berguna bagi
pengguna laporan keuangan untuk melakukan penilaian terhadap jumlah, waktu, dan ketidakpastian
arus kas masa depan entitas.

Ruang lingkup

1. Pernyataan ini diterapkan oleh seluruh entitas untuk seluruh jenis instrumen keuangan
2. Komitmen pinjaman
3. Kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan yang dapat diselesaikan secara neto
dengan kas atau instrumen keuangan lainnya.

Pengakuan dan penghentian pengakuan

1. Pengakuan awal
Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan jika
dan hanya jika entitas menjadi salah satu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen
tersebut.
2. Pembelian atau penjualan reguler
Pembelian atau penjualan reguler aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya
menggunakan salah satu diantara akuntansi tanggal perdagangan atau akuntansi tanggal
penyelesaian.

Klasifikasi

Klasifikasi aset keuangan dan klasifikasi liabilitas keuangan

Pengukuran

Saat pengakuan awal, entitas mengatur aset keuangan atau liabilitas keuangan pada nilai wajar
ditambah atau dikurangi biaya transaksi yang terkait langsung dengan perolehan atau penerbitan
aset keuangan atau liabilitas keuangan.

Akuntansi lindung nilai

Tujuan akuntansi lindung nilai adalah untuk menunjukkan dalam laporan keuangan dampak dari
aktivitas manajemen resiko entitas yang menggunakan instrumen keuangan untuk mengelola
eksposur yang timbul dari resiko tertentu yang dapat mempengaruhi laba rugi.
PSAK 72: PENDAPATAN DAN KONTRAK DENGAN PELANGGAN

Tujuan

Tujuan dari pernyataan ini adalah untuk menetapkan prinsip yang diterapkan entitas untuk
melaporkan informasi yang berguna kepada pengguna laporan keuangan tentang sifat, jumlah,
waktu dan ketidakpastian pendapatan dan arus kas yang timbul dari kontrak dengan pelanggan.

Ruang lingkup

Entitas menerapkan pernyataan ini untuk seluruh kontrak dengan pelanggan

Pengakuan

1. Mengidentifikasi kontrak
2. Kombinasi kontrak
3. Modifikasi kontrak
4. Mengidentifikasi kewajiban pelaksanaan
5. Janji dalam kontrak dengan pelanggan
6. Barang atau jasa bersifat dapat dibedakan
7. Pemenuhan kewajiban pelaksanaan
8. Kewajiban pelaksanaan yang dipenuhi sepanjang waktu

Pengukuran

1. Menentukan harga transaksi


2. Imbalan variabel
3. Estimasi pembatas imbalan variabel
4. Keberadaan komponen pendanaan signifikan dalam kontrak
5. Imbalan non kas
6. Utang imbalan kepada pelanggan
7. Mengalkokasikan harga transaksi terhadap kewajiban pelaksanaan
8. Alokasi berdasarkan harga jual berdiri sendiri

Biaya Kontrak

1. Biaya inkremental atas perolehan kontrak


2. Biaya pemenuhan kontrak
3. Amortisasi dan penurunan nilai

Penyajian

Entitas menyajikan kontrak dalam laporan posisi keuangan sebagai aset kontrak atau liabilitas
kontrak.

Pengungkapan

Entitas mengungkapkan informasi yang cukup yang memungkinkan laporan keuangan memahami
sifat, jumlah, waktu, dan ketidakpastian pendapatan dan arus kas yang timbul dari kontrak dan
pelanggan.
PSAK 73: SEWA

Tujuan

Tujuan dari pernyataan ini adalah untuk memastikan bahwa penyewa dan pesewa dapat
memberikan informasi relevan dengan cara yang merepresentasikan dengan tepat transaksi
tersebut.

Ruang lingkup

Entitas menerapkan pernyataan ini untuk seluruh sewa termasuk sewa aset hak guna dalam sub
sewa.

Penyewa

1. Pengakuan
Penyewa mengakui aset hak guna dan liabilitas sewa.
2. Pengukuran
Penyewa mengukur aset hak guna pada biaya perolehan.
3. Penyajian
Penyewa menyajikan dalam laporan posisi keuangannya atau mengungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan
4. Pengungkapan
Untuk mengungkapkan informasi dalam catatan atas laporan keuangan serta informasi yang
diberikan dalam laporan posisi kuangan, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.

Pesewa

1. Klasifikasi sewa
Pesewa mengklasifikasi masing-masing sewanya sebagai sewa operasi atau sewa
pembiayaan.
2. Sewa pembiayaan
Pesewa mengakui aset yang dimiliki dalam sewa pembiayaan dalam laporan posisi keuangan
dan menyajikannya sebagai piutang pada jumlah yang sama dengan investasi neto sewa
3. Sewa operasi
Pesewa mengakui pembayara sewa dari sea operasi sebagai penghasilan dengan dasar garis
lurus atau garis dasar sistematik lain.
4. Pengungkapan
Pesewa menungkapkan informasi dalam catatan atas laporan keuangan, serta informasi
yang ada dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, dan laporan arus kas yang
memberi dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai dampak sewa terhadap
posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas pesewa.
Dampak yang muncul dari penerapan PSAK 71, 72, dan 73
- Entitas harus menyediakan cadangan kerugian atas penurunan nilai kredit (CKPN) untuk
semua jenis kredit. Jika sebelumnya kewajiban pencadangan baru muncul setelah terjadi
peristiwa yang mengakibatkan risiko gagal bayar, maka PSAK 71 mewajibkan entitas
menyediakan pencadangan sejak awal periode kredit. Dasar pencadangannya adalah
ekspektasi kerugian kredit di masa mendatang. Kebijakan ini akan berpengaruh pada
penurunan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR).
- Perubahan cara pengakuan pendapatan kontrak yang sebelumnya rigid (rule based)
menjadi berbasis prinsip (principle based). Berdasarkan PSAK 72, pengakuan pendapatan
kontrak bisa dilakukan secara bertahap sepanjang umur kontrak atau pada titik tertentu.
Namun kontrak tersebut harus memenuhi berbagai syarat terkait konsumsi manfaat
oleh pelanggan, peningkatan nilai asset di sisi pelanggan, serta kesepakatan tahap
pembayaran kontrak. Jika suatu kontrak tidak memenuhi syarat-syarat tersebut maka
pendapatan kontrak baru bias diakui saat terjadi penyerahan asset.
- PSAK 73 mengubah secara substansial pembukuan transaksi sewa dari sisi penyewa
(lessee). Entitas penyewa harus membukukan hamper semua transaksi sewanya sebagai
sewa finansial (financial lease). Pembukuan sewa operasi (operating lease) hanya boleh
dilakukan atas transaksi sewa yang memenuhi dua syarat, yaitu: berjangka pendek (di
bawah 12 bulan), dan bernilai rendah. Dampaknya entitas harus mencatat asset (sewa)
dan kewajiban (sewa) di dalam neraca. Pencatatan ini dapat mempengaruhi rasio utang,
rasio pengembalian asset, dll.
- Penerapan tiga PSAK ini tidak hanya berdampak pada pencatatan akuntansi, tetapi
berdampak juga kepada perubahan proses di berbagai unit bisnis, persiapan data dan
system, serta kesiapan sumber daya manusia (SDM). Karenanya diperlukan proses yang
kompleks dan waktu yang lama dalam penyusunan laporan keuangan dan proses audit,
terutama di tahun pertama penerapannya.

Anda mungkin juga menyukai