Anda di halaman 1dari 8

Mata Kuliah : Teori Dan Praktek Akuntansi Keuangan

1. Jelaskan manfaat rerangka konseptual


Rerangka Konseptual adalah sebuah dokumen yang berisikan konsep-konsep yang terpilih
atas jawaban dari pertanyaan dalam proses perekayasaan akuntansi sebagai kesatuan konsep-
konsep koheren yang menetapkan sifat dan fungsi pelaporan keuangan. Berikut merupakan
manfaat-manfaat rerangka konseptual:
1. Memberi pengarahan atau pedoman kepada badan yang bertanggungjawab dalam
penyusunan/penetap standar akuntansi.
2. Menjadi acuan dalam memecahkan masalah-masalah akuntansi yang dijumpai dalam
praktik yang perlakuannya belum diatur dalam tandar atau pedoman spesifik.
3. Menentukan batas-batas pertimbangan (bounds for judgment) dalam penyusunan statemen
keuangan.
4. Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan dan meningkatkan keyakinan
terhadap statemen keuangan
5. Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antar perusahaan

2. Bandingkan rerangka konseptual dari 5 pilar SAK di Indonesia :


Indonesia saat ini memiliki 5 (empat) jenis standar akuntansi yaitu :
1. Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
2. Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK-Syariah)
3. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP)
4. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK-EMKM)
5. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
Kelima standar tersebut dibedakan berdasarkan penggunaannya. Indonesia memiliki satu
standar akuntansi yang digunakan sebagai pedoman dalam pengelolaan keuangan pemerintah
maupun pemerintah daerah yang disebut dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Selain
itu untuk entitas non pemerintahan menggunakan empat standar lainnya yaitu, SAK digunakan
untuk badan usaha yang memiliki akuntabilitas publik seperti asuransi, perbankan, BUMN,
yang tedaftar dalam pasar modal. SAK-Syariah digunakan oleh lembaga yang berbasis syariah,
misalnya pegadaian syariah, perbankan syariah, badan zakat, dll. SAK-ETAP digunakan
dengan tujuan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik. Standar ini merupakan
bentuk penyederhanaan dari standar akuntansi IFRS, yang mana pada SAK-ETAP tidak
mencakup revaluasi aset tetap dan tidak berwujud, properti investasi, dan laporan laba rugi
komprehensif. Sedangkan SAK-EMKM digunakan untuk pelaporan keuangan UMKM.
Kami akan membahas persamaan dan perbedaan rerangka konseptual ditinjau dari beberapa
hal berdasarkan 5 pilar standar akuntansi di atas :
1. Tujuan
5 pilar standar akuntansi tersebut dilihat dari tujuan rerangka konseptualnya secara garis
besar sama yaitu :
a. Merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan
untuk pengguna eksternal
b. Acuan dalam mengembangkan standar akuntansi
c. Acuan dalam menyelesaikan permasalahan yang belum diatur dalam standar akuntansi
d. Acuan bagi auditor/pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai laporan
keuangan yang disajikan
e. Acuan bagi pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan
pada laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar
f. Jika terdapat konflik, mak persyaratan yang ada dalam PSAK mengungguli
persyaratan yang ada dalam kerangka konseptual
Perbedaan hanya terletak pada Standar Akuntansi Syariah yaitu dalam akuntansi syariah
berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah.
2. Pengguna Laporan Keuangan
Pada dasarnya di dalam rerangka konseptual yang ada pada 5 pilar standar akuntansi
laporan keuangan dibuat dan disajikan untuk memberikan informasi bagi pihak internal
dan eksternal entitas terkait. Pihak-pihak yang disebut sebagai pengguna laporan keuangan
yaitu :
a. Entitas pelaporan
b. Investor, baik investor saat ini maupun investor potensial
c. Pemberi pinjaman
d. Kreditor Lainnya
e. Pengawas, pemeriksa, dan/atau auditor
f. Masyarakat, pemasok, pelanggan, pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya.
Khusus entitas syariah yang menggunakan standar akuntansi syariah pengguna laporan
keuangan termasuk juga pemilik dana qardh, investasi syirkah temporer, dana titipan,
Pembayar dan penerima zakat, infaq, sedekah dan wakaf.
3. Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan di berbagai entitas yang menggunakan standar akuntansi manapun
memiliki tujuan umum sebagai berikut :
a. Tujuan pelaporan keuangan bertujuan umum adalah untuk menyediakan informasi
keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk investor saat ini dan investor
potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya dalam membuat keputusan
b. Tujuan laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Tujuan khusus lainnya terdapat pada SAK-UMUM yaitu :
Tujuan pelaporan keuangan bertujuan umum adalah untuk menyediakan informasi
keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk investor saat ini dan investor
potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya dalam membuat keputusan tentang
penyediaan sumber daya kepada entitas. keputusann tersebut termasuk pembelian,
penjualan, atau kepemilikan instrumen ekuitas dan instrumen utang, serta penyediaan atau
penyelesaian pinjaman dan bentuk kredit lainnya
Tujuan Laporan Keuangan pada SAS yaitu ;
a. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiata
usaha
b. Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta informasi aset,
kewajiban, pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah,
c. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas syariah
terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada tingkat
keuntungan yang layak
d. Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal dan
pemilik dana syirkah temporer, dan informasi mengenai pemenuhan kewajiban fungsi
sosial entitas syariah, termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat, infaq, sedekah dan
wakaf
Tujuan Lapoean Keuangan pada SAP yaitu :
a. Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan
ekuitas pemerintah
b. Menyediakan indormasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya
ekonomi
c. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadao anggarannya
d. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan
memenuhi kegiatan pemerintahan
e. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas
pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.
4. Asumsi Dasar
Asumsi dasar yang digunakan dalam rerangka konseptual kelima pilar standar akuntansi
terebut sama yang terdiri dari :
a. Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan biasanya disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha dan akan
melanjutkan usahanya di masa depan. Karena itu entitas diasumsikan tidak melikuidasi
atau mengurangi secara material skala usahanya. Jika maksud atau keianginan tersebut
timbul maka laporan keuangan mungkin harus disusun dengan dasar yang berbeda dan
dasar yang digunakan harus diungkapkan.
b. Dasar Akrual
Dasar akrual adalah dasar yang digunakan untuk mengakui transaksi atau peristiwa
lain pada saat kejadian atau bukan saat kas atau setara kas diterima dan diiungkapkan
dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode
bersangkutan. Laporan yang disusun berdasarkan dasar akrual tidak hanya
memberikan informasi transaksi masa lalu melainkan merepresentasikan juga transaksi
liabilitas dan sumber daya di masa depan.
5. Karakteristik Kualitatif Informasi yang Relevan
a. Relevan
Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di dalamnya
dapat memenuhi kepentingan para pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi
peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan, serta menegaskan
atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan demikian, informasi
laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud penggunaannya.
Informasi yang relevan memiliki beberapa karakteristik yaitu :

1) Memiliki manfaat umpan balik (feedback value) - Informasi memungkinkan


pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu.
2) Memiliki manfaat prediktif (predictive value) - Informasi dapat membantu
pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu
dan kejadian masa kini.
3) Tepat waktu - Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan
berguna dalam pengambilan keputusan.
4) Lengkap - Informasi akuntansi keuangan disajikan selengkap mungkin,
mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan dengan memperhatikan kendala yang ada. Informasi yang
melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam laporan
keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi
tersebut dapat dicegah.
b. Andal

Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi.
Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat
diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan.
Informasi yang andal memenuhi karakteristik:

1) Penyajian Jujur - Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa


lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk
disajikan.
2) Dapat Diverifikasi (verifiable) - Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang
berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.
3) Netral - Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada
kebutuhan pihak tertentu
c. Dapat Dibandingkan
Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas antar periode untuk
mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan serta membandingkan
laporan keuangan antar entitas untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja dan
perubahannya secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak
keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa dilakukan secara konsisten.
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan
entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal
dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas
menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara
eksternal dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan kebijakan
akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah menerapkan kebijakan akuntansi
yang lebih baik daripada kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan
tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan.
d. Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan
dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para
pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai
atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan
pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.
e. Substansi Mengungguli Bentuk
Informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan wajar transaksi serta peristiwa lain
yang seharusnya disajikan, maka transaksi atau peristiwa lain tersebut perlu dicatat dan
disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi, dan bukan hanya aspek
formalitasnya. Apabila substansi transaksi atau peristiwa lain tidak konsisten/berbeda
dengan aspek formalitasnya, maka hal tersebut harus diungkapkan dengan jelas dalam
catatan atas Laporan Keuangan.
6. Unsur-Unsur Laporan Keuangan
Komponen Laporan Keuangan dalam rerangka konseptual dari 5 pilar standar akuntansi :
Keterangan SAK SAK ETAP SAK SAS SAP
EMKM
Laporan     
Laba Rugi
Laporan     
Posisi
Keuangan
Laporan    
Perubahan
Ekuitas
Laporan    
Arus Kas
Catatan Atas     
Laporan
Keuangan
Laporan 
Realisasi
Anggaran
Laporan 
Perubahan
SAL
Laporan 
Operasional
Laporan 
sumber dan
penyaluran
dana zakat

Laporan 
sumber dan
penyaluran
dana
kebajikan

dan Unsur-Unsur yang sama dalam rerangka konseptual dari 5 pilar standar akuntansi :
Keterangan SAK SAK ETAP SAK SAS SAP
EMKM
Aset     
Liabilitas     
Ekuitas     
Pendapatan     
Beban     
Penghasilan 
Dana Syirkah 
Temporer
Hak Pilih 
Ketiga Atas
Bagi Hasil
Pendapatan 
LRA
Belanja LRA 
Transfer 
Pembiayaan 
SILPA 
Surplus/Defisit 

Anda mungkin juga menyukai