A. FILSAFAT
Kata “filsafat” berasal dari Yunani “Philein” yang
artinya mencintai dan “Sophia” yang artinya
kebijaksanaan. Kedua kata tersebut dapat
diartikan “mencintai kebijaksanaa”.
Bijaksana merupakan kemampuan menggunakan
akal dan budi, berarti pula kebenaran didalam
perbuatan. Dimana terdapat adanya kesadaran
bahwa kebenaran mutlak hanya pada Allah Swt.
Karena itu filsafat merupakan kegiatan akal budi
dan perenungan.
March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 1
Lanjutan …..
A. Naturalisme
Paham atau aliran naturalisme berpendapat
bahwa sistem etika dalam kesusilaan mempunyai
dasar alami, yaitu pembenaran-pembenaran
hanya dapat dilakukan melalui pengkajian atas
fakta, bukan atas teori-teori yang sangat metafisis
Aliran naturalisme berpendapat bahwa manusia
pada kodratnya adalah “baik”, sehingga manusia
harus dihargai dan menjadi ukuran, sehingga
paham ini bertolak dari sesuatu yang ditinjau
secara psikologis berdasarkan pengalaman.
c. Hedonisme
Titik tolak pemikiran hedonisme (hedone =
kenikmtan, Yunani) adalah bahwa menurut kodrat
manusia selalu berusaha mendapatkan
kenikmatan hidup dan berusaha untuk
memperoleh kenikmatan sepuas-puasnya.
Sayangnya dalam kenyataan, kaum hedonis tidak
pernah mencapai tujuannya.
Upaya sesungguhnya yang dilakukan oleh
manusia adalah “hal-hal yang menimbulkan
kenikmatan”, bukan kenikmatan itu sendiri.
March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 32
Lanjutan …..
D. Eudemonisme
Eudemonisme berarti roh pengawal yang baik,
kemujuran atau keuntungan. Orang yang telah
mencapai tingkatan “eudemonia” akan memiliki
keinsafan tentang kepuasan yangt sempurna, tidak
saja secara jasmani tetapi juga rohani. Cita-citanya
adalah suasana bathiniah yang disebut “bahagia”.
Bahagia berbeda dengan kesenangan, bahagia
lebih banyak menitik beratkan pada rasa, sehingga
boleh jadi untuk mendapatkan rasa bahagia itu
harus menempuh jlan yang tidak menyenangkan,
tetapi dapat menimbulkan rasa bahagia.
March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 34
Lanjutan …..
E. Utilitarianisme / Pragmatisme
Pragmatisme diartikan sebagai perbuatan atau
tindakan. Aliran ini berpendapat bahwa yang
benar itu dibuktikan dengan kegunaanya.
Selain itu terdapat pula aliran positivisme yang
menterjemahkan nilai-nilai manfaat secara
kualitatif, yang kemudian berkembang menjadi
neo-positivisme atau scientisme yang
menghubungkan kebenaran dengan ilmu, bahwa
diluar ilmu tidak ada kebenaran.
F. Idealisme
Idealisme lahir dari kesadaran akan adanya
lingkungan normativitas, kenyataan yang bersifat
normatif yang mendorong manusia untuk berbuat.
Berdasarkan aspek cipta, rasa dan karsa, yang
terdapat dalam bathin manusia, maka idealisme
dibagi menjadi 3 (tiga) komponen, yaitu :
1. Idealisme rasionalistik ; aliran ini menyatakan
bahwa dengan menggunakan pikiran dan akal
manusia dapat mengenal norma-norma yang
menuntun prilakunya.
March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 36
Lanjutan …