Anda di halaman 1dari 37

BAB 1 : PENDAHULUAN

A. FILSAFAT
Kata “filsafat” berasal dari Yunani “Philein” yang
artinya mencintai dan “Sophia” yang artinya
kebijaksanaan. Kedua kata tersebut dapat
diartikan “mencintai kebijaksanaa”.
Bijaksana merupakan kemampuan menggunakan
akal dan budi, berarti pula kebenaran didalam
perbuatan. Dimana terdapat adanya kesadaran
bahwa kebenaran mutlak hanya pada Allah Swt.
Karena itu filsafat merupakan kegiatan akal budi
dan perenungan.
March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 1
Lanjutan …..

Filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan


dengan akal budi mengenai hakikat segala yang
ada, sebab, asal dan hukumnya.
Filsafat adalah pikiran yang sistematis dan refleksi
tentang hidup.
Filsafat adalah ilmu yang menelaah hal-hal yang
menjadi obyeknya dari sudut intinya yang mutlak
dan terdalam, yang tetap dan tidak berubah (inilah
yang disebut hakikat). Oleh karena itu, filsafat juga
disebut sebagai ilmu pengetahuan tentang hakikat.

March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 2


B. ETIKA
Etika merupakan salah satu bidang filsafat yang
berfokus pada kajian apa yang dianggap baik
dan buruk. Sedangkan yang mengkaji apa yang
disebut benar dan salah adalah logika, serta yang
mengkaji apa yang termasuk indah, dan tidak
indah atau jelek disebut estetika
Secara etimologis, kata etika berasal dari bahasa
Yunani, yaitu “Ethos” yang berarti kebiasaan
atau watak, dapat juga diartikan sebagai adat-
istiadat dan kesusilaan (norma, kaidah,
peraturan hidup dan perintah).

March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 3


Lanjutan …..

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),


Etika diartikan sebagai ilmu tentang apa yang
baik dan apa yang buruk serta tentang hak dan
kewajiban moral/akhlak (2002 ; 309).
Etika sebenarnya menyangkut bidang normatif,
sebab etika hendak menjawab pertanyaan :
- Bagaimana seharusnya perbuatan manusia ?
- Bagaimana manusia harus bertindak ?
- Prilaku mana yang baik dan buruk ?
- Apakah tujuan manusia ?

March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 4


C. NORMA
Dalam KBBI (2002 ; 787), Norma diartikan
sebagai aturan atau ketentuan yang mengikat
warga kelompok dalam masyarakat, dipakai
sebagai panduan, tatanan, dan pengendali
tingkah laku. Selain itu norma juga sebagai
aturan , ukuran atau kaidah yang dipakai
sebagai tolok ukur untuk menilai atau
membandingkan sesuatu.

March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 5


D. MORAL
Moral, dalam pengertiannya yang umum
menaruh penekanan pada karakter dan sifat-
sifat individu yang khusus, diluar ketaatan
pada peraturan. Oleh karena itu moral merujuk
kepada tingkah laku yang bersifat spontan,
seperti rasa kasih, kemurahan hati, kebesaran
jiwa dan lain-lain, yang tidak terdapat pada
peraturan-peraturan hukum.
Moral mempunyai makna yang khusus
sebagai bagian dari etika. Moral berfokus pada
hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang
abstrak dan bebas.

March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 6


Lanjutan …..

Orang yang mengingkari janji yang telah diucap-


kan dapat dianggap sebagai orang yang tidak bisa
dipercaya atau tidak etis, tetapi bukan berarti
tidak bermoral. Jadi tekanannya adalah pada
unsur keseriusan pelanggaran.

March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 7


BAB 2 : KEHIDUPAN MANUSIA
A. Perkembangan Pikiran Manusia
Perkembangan pikiran manusia tentang etika,
moral atau tingkah laku melalui 3 tahapan :
1. Tingkat Insting
Insting diartikan sebagai pola tingkah laku yang
bersifat turun temurun yang dibawa sejak lahir,
insting juga merupakan daya dorong bagi manusia
pada kelangsungan hidupnya . Karena insting,
suatu tindakan tidak memerlukan suatu proses
pengambilan keputusan, tetapi secara instingtif
langsung dilaksanakan atau langsung bertindak.

March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 8


Lanjutan …..
Contoh : kalau kita terkena bara api, maka
secara insting berteriak . Berteriak bukan
tindakan etis. Karena itu insting
disebut pula sebagai tingkat pra-etika atau
sebagai ilham bawaan.
2. Tingkat Kebiasaan
Seseorang berbuat atau bertindak sesuai dengan
kebiasaan yang dianggap benar, dan baisanya
dilakukan secara berulang untuk hal yang sama.
Pada tingkat kebiasaan, yang dianggap benar
adalah tindakan yang sesuai dengan kebiasaan
umum, yaitu kebiasaan setempat, budaya dalam
suatu masyarakat.Pendidikan Etika & Moral
March 30, 2024 9
Lanjutan …..

Contoh : Apa yang benar dan salah ditentukan oleh


masyarakat setempat, dan bukan individu. Ini
berarti pada tingkat kebiasan, pikiran manusia
diarahkan dan ditentukan oleh pikiran dan
kebiasaan bersama atau oleh masyarakat setempat.
3. Tingkat Kesadaran
Pada tingkat ini peranan individu sangat penting
dalam menentukan keputusan atau pilihan
tindakan tentang apa yang akan dilakukan. Karena
itu seseorang mendapatkan kebebasan untuk
menentukan keputusan moralnya sendiri dan ia
pun harus mempertanggung jawabkan sendiri.
March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 10
B. Kebebasan Manusia
Zubair (1987 : 41-43), ada tiga macam kebebasan,
yaitu :
1. Kebebasan Jasmaniah ; jangkauan kebebasan
jasmaniah ini ditentukan oleh kemampuan
badan kita sendiri. Jadi jangkauan itu tentu saja
tidak terbatas.
2. Kebebasan Kehendak ; jangkauan kebebasan
kehendak adalah sejauh jangkauan
kemungkinan untuk berpikir, karena manusia
dapat memikirkan apa saja yang ia dapat, juga
menghendaki apa saja.

March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 11


Lanjutan …..

Contoh : ancaman apapun yang diterima seseorang


tidak dapat dipaksa mencintai orang yang dibenci,
walaupun mungkin dapat kawin dengan orang
tersebut.
Namun demikian kebebasan berpikir dan
berkehendak dapat saja dipengaruhi dari luar,
misalnya dengan informasi-informasi, tekanan
fisik atau psikis, hipnotis, dan obat-obatan.
3. Kebebasan Moral ; contoh konkrit pada kebebsasan
moral ini adalah manusia dalam bertindak
dipengaruhi oleh lingkungan luar , tetapi juga
dapat mengambil sikap dan menentukan dirinya
sendiri.
March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 12
C. Tingkah Laku Manusia
Perbuatan manusia disebut dengan tingkah laku.
Tujuan hidup adalah bertingkah laku sedemikian
rupa , sehingga manusia dapat mencapai
kebahagiaan yang sempurna.
Manusia adalah mahluk sosial, karena itu
hidupnya tidak terlepas dari kehidupan bersama
dengan sesamanya. Apa pun yang diperbuat
manusia akan mempunyai dampak dan makna
bagi masyarakat pada umumnya.
Ada tiga unsur pokok dalam kehidupan bersama
dalam tingkah laku manusia :

March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 13


1. Kehendak, adalah sesuatu yang mendorong
apa yang ada di dalam jiwa manusia.
Kehendak inilah yang memberi alasan dan
dasar seseorang berbuat sesuatu ;
2. Manifestasi kehendak, adalah cara-cara dalam
melaksanakan suatu perbuatan yang mana
ditentukan oleh situasi, kondisi dan keadaan
yang menyertai setiap perbuatan;
3. Perbuatan yang dikehendaki, setiap perbuatan
manusia tidak terjadi dalam ruang hampa,
melainkan suatu perbuatan yang sadar dan
dikehendaki untuk mencapai tujuan. Tujuan
inilah yang mendorong perbuatan manusia.
March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 14
D. Hak Asasi Manusia
Manusia dianugerahi oleh Allah SWT akal, budi
dan nurani yang memberikan kepadanya
kemampuan untuk membedakan yang baik dan
buruk, yang akan membimbing dan mengarahkan
sikap dan perilaku dalam menjalani kehidupan.
Dengan akal, budi dan nurani itu, maka manusia
memiliki kebebasan untuk memutuskan sendiri
perilaku atau perbuatannya. Karena itu untuk
mengimbangi kebebasan tersebut, manusia
memiliki juga kemampuan untuk bertanggung
jawab atas semua perilaku dan perbuatannya.

March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 15


Lanjutan …..

Kebebasan dasar dan hak-hak dasar itulah yang


disebut hak asasi manusia (HAM) yang melekat
pada manusia secara kodrati sebagai anugerah dari
Allah SWT, dan hak-hak tersebut tidak dapat
diingkari. Pengingkaran terhadap hak tersebut,
berarti mengingkari martabat kemanusiaan.
Karena itu negara, atau organisasi apapun
mengemban kewajiban untuk mengakui dan
melindungi hak asasi manusia pada setiap
manusia tanpa kecuali. Karena itu HAM harus
selalu menjadi titik tolak dan tujuan dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat.
March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 16
Lanjutan …..

HAM dan kebebasan dasar manusiayang diatur


dalam UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia (HAM) sebagai berikut :
1). Hak untuk hidup, 2). Hak berkeluarga dan
melanjutkan keturunan, 3). Hak mengembangkan
diri, 4). Hak memperoleh keadilan, 5). Hak atas
kebebasan pribadi, 6). Hak atas rasa aman, 7). Hak
atas kesejahteraan, 8). Hak turut serta dalam
pemerintahan, 9). Hak wanita, dan 10). Hak anak.

March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 17


Lanjutan …..

HAM yang diatur dalam Deklarasi HAM Islam se-


Dunia pada tahun 1981 di Kota Paris (Husain,
1996: 141-153) :
1). Hak hidup, 2). Hak kemerdekaan, 3). Hak
persamaan dan larangan diskriminasi, 4). Hak
mendapat keadilan, 5). Hak atas proses hukum
yang adil, 6). Hak mendapatkan perlindungan dari
penguasa, 7). Hak mendapatkan perlindungan dari
penyiksaan, 8). Hak mendapatkan kehormatan dan
nama baik, 9). Hak memperoleh suaka, 10). Hak-
hak minoritas, 11). Hak dan kewajiban untuk
berpartisipasi dalam pelaksanaan urusan publik,
March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 18
Lanjutan …..

12). Hak kebebasan percaya, berpikir dan


berbicara, 13). Hak kebebasan beragama, 14). Hak
berserikat bebas, 15). Susunan ekonomi dan hak
berkembang darinya, 16). Hak mendapatkan
perlindungan atas harta benda dan masalah2nya,
17). Status dan martabat pekerja dan buruh, 18).
Hak membentuk sebuah keluarga, 19). Hak-hak
wanita yang sudah menikah, 20). Hak
mendapatkan pendidikan, 21). Hak menikmati
keleluasaan pribadi (privacy), 22). Hak
mendapatkan kebebasan beribadah dan bertempat
tinggal.
March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 19
BAB 3
ETIKA NORMATIF DAN SOSIAL
A. Etika Normastif
Ukuran untuk menerima atau menolak suatu teori
normatif adalah apakah teori itu dapat menerangkan
pendapat-pendapat moral yang paling dasar dan
umum diterima dikalangan masyarakat.
Ada dua teori yang digunakan dalam memahami
etika normatif :
1. Teori Deontologis, yang menyatakan bahwa salah
tidaknya suatu tindakan tidak dapat ditentukan dari
akibat tindakan itu, melainkan ada dua cara
bertindak yaitu begitu saja terlarang atau begini saja
wajib.
March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 20
Lanjutan …..

2. Teori Teleologis, menyatakan bahwa betul tidaknya


tindakan justru tergantung pada akibatnya. Kalau
akibatnya baik, saya boleh lakukan, kalau akibantnya
buruk tidak boleh dilakukan. Jadi berbohong untuk
melindungi seseorang dari pembunuhan misalnya,
boleh saja dilakukan menurut teori ini.
Kedua teori ini sangat berbeda, teori
deontologis membutuhakn suatu “teori nilai”yaitu
suatu teori tentang apa yang baik dan apa yang buruk
bagi manusia, sementara teori teleologis tidak
membutuhkan teori nilai karena mengukur baik atau
buruknya tindakan itu pada akibatnya.
March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 21
B. Manfaat Etika
Pada dasarnya, etika membantu memahami
situasi dan kegiatan manusia, yang berarti setiap
kegiatan dan perbuatan yang dilakukan
selayaknya diketahui mengapa kita lakukan,
dimana kita perbuat, dalam posisi atau kondisi
yang bagaimana perbuatan itu dilaksanakan.
Manfaat lain etika adalah memberi bantuan
kepada manusia untuk memilih, menentukan
dirinya sendiri dan perbuatannya sendiri secara
bebas dan bertanggung jawab.

March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 22


C. Obyek Etika
Etika adalah cabang dari ilmu filsafat yang
mengkaji tetang tingkah laku manusia, ini berarti
bahwa obyek studi etika adalah tingkah laku
manusia itu sendiri, , baik secara individu maupun
secara berkelompok.
Sastrosupono (1983 : 31-32), pada pokoknya etika
mempunyai cakupan atas dua bagian : 1). Etika
umum, 2). Etika khusus.
Etika umum ; etika yang pokok, sedangkan etika
khusus merupakan etika praktis yang terjadi
dalam realitas kehidupan manusia, yang
membahas bentuk tingkah laku manusia baik
individu maupun Pendidikan
March 30, 2024
sosial.Etika & Moral 23
D. Etika Sosial
Dilihat dari aspek sifatnya, manusia dapat
dibedakan sebagai berikut :
1. Manusia sebagai mahluk individu

Manusia memiliki sifat individu, yakni karakter


kepribadian serta memiliki pendirian. Didalam
diri setiap manusia terdapat “ego” yang akan
mewarnai karakter dan prilaku manusia sebagai
mahluk individu. Karena itu yang dinilai baik
adalah sesuatu yang memberi manfaat bagi
kepentingan dirinya. Orang seperti ini disebut
“egois”

March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 24


lanjutan
2. Manusia sebagai mahluk sosial
Sifat sosial yaitu adanya keinginan manusia
untuk hidup bersama dengan manusia lainnya,
berkomunikasi dan berbagi rasa dengan orang
lain.
Aristoteles, mengatakan bahwa manusia adalah
“zoon politicon”, mahluk yang senantiasa ingin
hidup berkelompok.

Pendapat diatas menghasilkan dua kutub, yaitu


paham individualisme dan paham kolektivisme
March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 25
Tujuan etika sosial adalah memberitahukan
bagaimana kita dapat menolong manusia di
dalam kebutuhan riil yang secara susila dapat
dipertanggung jawabkan.
Persoalan etika sosial menyeruak karena
semakin kompleksnya kehidupan masyarakat
modern yang berbarengan dengan blobalisasi
masalah sosial, politik, ekonomi dan budaya.
Jangkauan etika sosial pun semakin luas, bukan
saja melibatkan hubungan antar kelompok
masyarakat, namun juga antar etnik dan negara

March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 26


BAB IV
ALIRAN ETIKA
Kumorotomo (1992 : 28), menyatakan bahwa untuk
memperoleh pemahaman tentang etika secara
menyeluruh, kita harus mengkaji kembali
perkembangan ilmu sejak awal.
Paham kosmosentris yang menyatakan bahwa manusia
adalah bagian dari alam, merupakan aliran atau
paham yang pertama kali berkembang pada zaman
Yunani kuno. Aliran ini secara praktis mengajarkan
manusia untuk senantiasa berserah diri pada
kehendak alam, sehingga pola pikir yang dianut
kemudian lebih banyak bersifat fatalistik dan kurang
memiliki daya hidup.
March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 27
Lanjutan …..

Dalam perkembangannya, aliran atau paham ini


mengalami evolusi sehingga penyerahan diri pada
alam berubah menjadi penyerahan diri kepada
Sang Pencipta.
Perubahan nyata terjadi pada zaman Renaissance
(sekitar abad ke-15), ketika orang tidak hanya
menggantungkan diri pada kehendak alam secara
total, tetapi mulai tumbuh “rasa percaya diri”
untuk bertindak.
Berbagai paham atau aliran yang berkembang
sebagai paham etika sebagai berikut :

March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 28


Lanjutan …..

A. Naturalisme
Paham atau aliran naturalisme berpendapat
bahwa sistem etika dalam kesusilaan mempunyai
dasar alami, yaitu pembenaran-pembenaran
hanya dapat dilakukan melalui pengkajian atas
fakta, bukan atas teori-teori yang sangat metafisis
Aliran naturalisme berpendapat bahwa manusia
pada kodratnya adalah “baik”, sehingga manusia
harus dihargai dan menjadi ukuran, sehingga
paham ini bertolak dari sesuatu yang ditinjau
secara psikologis berdasarkan pengalaman.

March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 29


Lanjutan …..
B. Individualisme
Esensi aliran individualisme adalah ajaran bahwa
didalam hubungan sosial yang paling pokok adalah
individunya. Semua interaksi dalam masyarakat
harus dilakukan demi keuntungan individu.
Dampak positif dari individualisme adalah
terpacunya prestasi dan kreatifitas individu. Orang
akan memiliki etos kerja yang kuat dan selalu ingin
berbuat yang terbaik bagi dirinya. Namun juga
mengandung dampak negatifm bahwa setiap orang
akan mementingkan diri sendiri dan bersikap
egosentris.
March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 30
Lanjutan …..

Pandangan yang mirip dengan individualisme adalah


penganut paham liberalisme, yang berpendapat
bahwa setiap individu berhak menentukan hidupnya
sendiri. Setiap orang punya hak untuk bertindak
sesuai dengan pilihan batinnya dan tidak boleh
dihalangi oleh siapapun.
Liberalisme berpendapat bahwa cara hidup seseorang
bukan merupakan tanggung jawab dari orang lain.
Kebebasan yang dimiliki manusia memunculkan
masalah bahwa tindakan yang diambil seseorang
seringkali mengganggu kebebasan orang lain. Karena
itu kebebasan seseorang dibatasi oleh hak azasi orang
lain.
March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 31
Lanjutan …..

c. Hedonisme
Titik tolak pemikiran hedonisme (hedone =
kenikmtan, Yunani) adalah bahwa menurut kodrat
manusia selalu berusaha mendapatkan
kenikmatan hidup dan berusaha untuk
memperoleh kenikmatan sepuas-puasnya.
Sayangnya dalam kenyataan, kaum hedonis tidak
pernah mencapai tujuannya.
Upaya sesungguhnya yang dilakukan oleh
manusia adalah “hal-hal yang menimbulkan
kenikmatan”, bukan kenikmatan itu sendiri.
March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 32
Lanjutan …..

Pemikiran dari paham hedonisme terungkap


dalam pola materialisme, dimana gagasan
utamanya adalah alat pokok untuk memenuhi
kepuasan manusia adalah materi..
Orang yang menganut aliran ini menjadikan
kesenangan sebagai tujuan hidupnya. Mereka
biasanya hidup boros, memburu kesenangan tanpa
memperhitungkan halal haramnya.

March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 33


Lanjutan …..

D. Eudemonisme
Eudemonisme berarti roh pengawal yang baik,
kemujuran atau keuntungan. Orang yang telah
mencapai tingkatan “eudemonia” akan memiliki
keinsafan tentang kepuasan yangt sempurna, tidak
saja secara jasmani tetapi juga rohani. Cita-citanya
adalah suasana bathiniah yang disebut “bahagia”.
Bahagia berbeda dengan kesenangan, bahagia
lebih banyak menitik beratkan pada rasa, sehingga
boleh jadi untuk mendapatkan rasa bahagia itu
harus menempuh jlan yang tidak menyenangkan,
tetapi dapat menimbulkan rasa bahagia.
March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 34
Lanjutan …..

E. Utilitarianisme / Pragmatisme
Pragmatisme diartikan sebagai perbuatan atau
tindakan. Aliran ini berpendapat bahwa yang
benar itu dibuktikan dengan kegunaanya.
Selain itu terdapat pula aliran positivisme yang
menterjemahkan nilai-nilai manfaat secara
kualitatif, yang kemudian berkembang menjadi
neo-positivisme atau scientisme yang
menghubungkan kebenaran dengan ilmu, bahwa
diluar ilmu tidak ada kebenaran.

March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 35


Lanjutan …..

F. Idealisme
Idealisme lahir dari kesadaran akan adanya
lingkungan normativitas, kenyataan yang bersifat
normatif yang mendorong manusia untuk berbuat.
Berdasarkan aspek cipta, rasa dan karsa, yang
terdapat dalam bathin manusia, maka idealisme
dibagi menjadi 3 (tiga) komponen, yaitu :
1. Idealisme rasionalistik ; aliran ini menyatakan
bahwa dengan menggunakan pikiran dan akal
manusia dapat mengenal norma-norma yang
menuntun prilakunya.
March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 36
Lanjutan …

2. Idealisme Estetik ; aliran ini berpandangan


bahwa dunia serta kehidupan manusia dapat
dilihat dari perspektif ”karya seni”. Dengan
demikian manusia merupakan mahluk yang serba
selaras.
3. Idealisme Etik ; aliran ini pada intinya ingin
menentukan ukuran-ukuran moral dan kesusilaan
terhadap dunia dan kehidupan manusia.

“Orang yang terlalu idealis seringkali tidak melakukan


tindakan apapun”

March 30, 2024 Pendidikan Etika & Moral 37

Anda mungkin juga menyukai