Anda di halaman 1dari 3

Hakikat Manusia

Nama: Najwa
Kelas: str keperawatan kelas internasional
Penyelesaian tugas eszay tanggal 31 juli 2023

Hakikat adalah inti atau esensi dari suatu hal atau fenomena. Ini merujuk
pada sifat-sifat atau karakteristik yang mendasari atau mendasar dari
sesuatu yang memberikan identitas atau makna yang sebenarnya.
Hakikat melibatkan pemahaman yang mendalam tentang esensi atau inti
suatu hal. Ini mencakup pemahaman tentang sifat-sifat yang melekat
pada sesuatu yang membuatnya menjadi seperti apa adanya. Hakikat
juga melibatkan pemahaman tentang tujuan, makna, atau fungsi yang
mendasari sesuatu.
Dalam konteks filosofi, hakikat sering dikaitkan dengan pemahaman
yang mendalam tentang keberadaan, realitas, atau kebenaran yang
mendasari dunia ini. Ini melibatkan refleksi dan penelitian yang
mendalam tentang keberadaan dan sifat-sifat yang mendasari segala
sesuatu.
Hakikat juga dapat merujuk pada pemahaman yang mendalam tentang
diri manusia, termasuk pemahaman tentang tujuan hidup, nilai-nilai yang
mendasari, dan hakikat manusia itu sendiri.
Penting untuk dicatat bahwa pemahaman tentang hakikat dapat berbeda
antara individu atau kelompok, tergantung pada perspektif, keyakinan,
dan pendekatan yang digunakan. Hakikat sering kali merupakan subjek
yang kompleks dan mendalam, dan dapat melibatkan berbagai bidang
penelitian, seperti filsafat, agama, dan ilmu pengetahuan.
Hakikat manusia merujuk pada esensi, sifat, dan karakteristik yang
melekat pada setiap individu manusia. Hakikat manusia melibatkan
pemahaman tentang siapa kita sebagai manusia, apa yang
membedakan kita dari makhluk lain, dan hak-hak serta tanggung jawab
yang kita miliki sebagai manusia.
Beberapa aspek penting dalam hakikat manusia adalah sebagai berikut:
1. Rasionalitas: Manusia memiliki kemampuan rasional yang
memungkinkan kita untuk berpikir, merenung, dan mengambil
keputusan berdasarkan penalaran dan logika. Kemampuan ini
membedakan manusia dari makhluk lain di dunia ini.
2. Kebebasan: Manusia memiliki kebebasan dalam memilih dan
bertindak. Kita memiliki kemampuan untuk membuat keputusan
dan bertanggung jawab atas tindakan kita sendiri. Namun,
kebebasan ini juga harus diimbangi dengan tanggung jawab dan
mempertimbangkan hak dan kebebasan orang lain.
3. Martabat: Manusia memiliki martabat yang inheren. Setiap individu
memiliki nilai dan kehormatan yang harus dihormati dan diakui
oleh orang lain. Martabat manusia melibatkan penghargaan
terhadap hak asasi manusia, kesetaraan, dan perlakuan yang adil.
4. Hubungan sosial: Manusia adalah makhluk sosial yang
bergantung pada interaksi dan hubungan dengan orang lain. Kita
memiliki kebutuhan untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan
membentuk hubungan yang bermakna dengan sesama manusia.
5. Potensi dan pengembangan: Manusia memiliki potensi yang
besar untuk tumbuh dan berkembang. Kita memiliki kemampuan
untuk belajar, mengembangkan keterampilan, dan mencapai
potensi penuh kita dalam berbagai aspek kehidupan.
Hakikat manusia juga melibatkan tanggung jawab terhadap diri sendiri,
sesama manusia, dan lingkungan. Kita memiliki tanggung jawab untuk
menjaga keberlanjutan lingkungan, menghormati hak dan kebebasan
orang lain, serta berkontribusi dalam membangun masyarakat yang adil
dan berkelanjutan.
Pemahaman tentang hakikat manusia membantu kita untuk memahami
nilai-nilai, etika, dan prinsip-prinsip yang membentuk dasar dalam
hubungan manusia dengan diri sendiri, sesama manusia, dan alam
semesta.
Dalam agama Islam, hakikat manusia dipahami sebagai makhluk yang
diciptakan oleh Allah SWT dengan tujuan tertentu. Beberapa aspek
penting dalam hakikat manusia dalam Islam adalah sebagai berikut:

1. Khalifah di Bumi: Manusia dalam Islam dipandang sebagai


khalifah (wakil) Allah di bumi. Manusia diberikan tanggung jawab
untuk menjaga dan mengelola alam semesta ini dengan bijaksana,
sesuai dengan kehendak dan petunjuk Allah.
2. Fitrah: Setiap manusia dalam Islam dilahirkan dengan fitrah yang
suci. Fitrah ini mencakup kecenderungan alami untuk mengenal
dan menyembah Allah serta memiliki naluri moral yang baik.
Namun, pengaruh lingkungan dan kehidupan dapat
mempengaruhi fitrah ini.
3. Akal dan Pengetahuan: Manusia dalam Islam diberikan akal
sebagai anugerah dari Allah. Akal ini memberikan kemampuan
manusia untuk berpikir, merenung, dan memahami kebenaran.
Manusia juga diberikan kemampuan untuk mencari pengetahuan
dan memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang Allah dan
dunia.
4. Ujian dan Tanggung Jawab: Manusia dalam Islam diuji oleh Allah
untuk menguji kesetiaan, ketekunan, dan kepatuhan mereka
terhadap perintah-Nya. Manusia memiliki tanggung jawab moral
dan etis untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-
Nya. Tanggung jawab ini mencakup hubungan dengan Allah,
dengan sesama manusia, dan dengan alam semesta.
5. Kemerdekaan dan Pertanggungjawaban: Manusia dalam Islam
memiliki kebebasan untuk memilih dan bertindak, namun juga
harus bertanggung jawab atas pilihan dan tindakan mereka di
hadapan Allah. Kebebasan manusia dalam Islam tidak berarti
kebebasan mutlak, tetapi terbatas oleh aturan dan hukum yang
ditetapkan oleh Allah.
Hakikat manusia dalam Islam juga mencakup penghargaan terhadap
martabat dan hak asasi manusia. Setiap individu memiliki hak-hak yang
harus dihormati dan dijaga, termasuk hak atas kehidupan, kebebasan
beragama, kebebasan berekspresi, dan kesetaraan di hadapan hukum.
Pemahaman tentang hakikat manusia dalam Islam memberikan dasar
bagi etika, moralitas, dan prinsip-prinsip yang mengatur hubungan
manusia dengan Allah, sesama manusia, dan alam semesta. Hal ini juga
membentuk dasar bagi perlindungan hak asasi manusia dan keadilan
sosial dalam masyarakat Muslim.

Anda mungkin juga menyukai