PENDAHULUAN
saat ini adalah lahirnya internet. Internet merupakan media teknologi utama yang
Data yang dilansir oleh Kompas menunjukan hasil riset pertumbuhan pengguna
internet di Indonesia yang terus meningkat. Tingkat mengenal internet yang sudah
dengan jumlah pengakses 513 juta orang per Maret 2012. (Ekonomi Internet
terakhir.
notebook, dan jenis gadget lainnya. Hadirnya berbagai macam perangkat berbasis
teknologi yang dilengkapi oleh fitur internet tersebut secara perlahan merubah
1
2
pembelian di gerai atau toko, tetapi melalui media internet, konsumen dapat
online juga didorong oleh faktor iklan yang muncul melalui media internet. Zenith
Optimedia memperkirakan nilai belanja iklan global di tahun 2012 mencapai US$
495 miliar. Dari total belanja ini, internet mendapat porsi sebesar 17,6% dan
diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan penurunan porsi dari media
2012: 8-9).
cenderung tertarik kepada iklan digital yang ditampilkan melalui media digital
seperti website. Selain bentuk iklan yang ditampilkan lebih atraktif dan menarik,
konsumen juga dapat secara cepat menjangkau produk dan jasa melalui proses
memuat artikel mengenai hasil survey yang di terbitkan Nielsen Global Survey of
produk yang akan dibeli secara online dalam 3 sampai 6 bulan ke depan.
Hasil survey ini mengalami kenaikan yang signifikan hampir pada semua
kategori produk dibandingkan dengan tahun 2010. Untuk kategori travel service
reservation hanya mengalami penurunan sebesar 2% dari tahun 2010, yaitu dari
3
32% menjadi 30% di tahun 2012. Sedangkan untuk kategori entertainment ticket
mengalami kenaikan sebesar 10%, yaitu dari 20% di tahun 2010 menjadi 30% di
tahunnya.
Tabel 1.1
Jumlah Penumpang Angkutan Udara
Tahun 2008-2012
2008 2009 2010 2011 2012
Domestik 37.405.437 43.808.033 51.775.656 60.197.306 71.421.464
Internasional 4.102.210 5.004.056 6.614.937 8.152.133 9.938.291
Sumber : Kementerian Perhubungan, 2013.
untuk penerbangan rute domestik tahun 2008 hanya berjumlah 37.405.437 orang,
kemudian naik di tahun 2009 menjadi 43.808.033 orang dan terus mengalami
51.775.656 orang, tahun 2011 berjumlah 60.197.306 orang, dan terakhir di tahun
4
2013)
Hal serupa juga terjadi pada penerbangan rute internasional. Menurut data
Kenaikan jumlah penumpang ini terus berlanjut pada tahun 2010, 2011, dan 2012.
Penumpang di tahun 2010 yang berjumlah 6.614.937 orang, pada tahun 2011 naik
yang lebih baik. Hal ini juga ditandai dengan lahirnya beberapa maskapai
tarif.
disebut dengan Low Cost Carriers (LCC). Low cost carriers adalah sebuah bentuk
sebagai seller pada tingkat harga yang sesuai dengan daya beli masyarakat.
Tujuan awal LCC adalah menciptakan pasar yang terjangkau oleh seluruh lapisan
5
Indonesia bermula pada tahun 2001, dimana ditandai dengan hadirnya maskapai
penerbangan baru, seperti Lion Air di bulan Juni 2000, Kartika di bulan Mei 2001,
Batavia di bulan Januari 2002, Wings Air pada Juni 2003, dan AirAsia pada
beberapa low cost airlines yang menerapkan strategi low cost carriers dan
Tabel 1.2
Market Share Penumpang Angkutan Udara Dalam Negeri Berdasarkan
Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Nasional
Tahun 2008-2012
2009 menjadi 1.454.914 orang dan tahun 2010 berjumlah 1.062.268 orang. Di
tahun 2011 dan 2012, Indonesia Air Asia mampu menaikan jumlah penumpang
domestik mereka, dimana tahun 2011 berjumlah 1.306.207 orang dan di tahun
6
2012 menjadi 2.170.705 orang. Berdasarkan data tahun 2012, persentase market
share penumpang Indonesia Air Asia sebesar 3,04%, dimana persentase market
share penumpang Lion Air sebesar 41,22% dan Garuda Indonesia sebesar 21,43%
Tabel 1.3
Market Share Penumpang Angkutan Udara Luar Negeri Berdasarkan
Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Nasional
Tahun 2008-2012
tahun 2011 berjumlah 3.389.590 penumpang, dan tahun 2012 menjadi 3.934.268
penumpang. Berdasarkan data tahun 2012, Indonesia Air Asia memegang pangsa
dimana Garuda Indonesia di posisi kedua dengan persentase 34,91%, dan Lion Air
carrier sebagai strategi utama kegiatan pemasaran perusahaan. Salah satu bentuk
dari low cost carrier yang dilakukan oleh maskapai penerbangan AirAsia adalah
penjualan dan mutu pelayanan jasa yang diberikan. Penerapan sistem penjualan
tiket secara online ini juga memberikan keuntungan bagi konsumen, yaitu
penerbangan di gerai atau travel agent, menjadi pembelian tiket secara online
melalui sistem e-ticketing menjadi daya tarik peneliti untuk melakukan penelitian.
because.
related to various targets: sales person, product, company, and Internet consumer
8
trust. Semakin tinggi trust maka akan berpengaruh terhadap online repurchase
intention.
store will improve his or her shopping experience. Semakin tinggi perceived
Definisi Satisfaction menurut Oliver, R.I. (1981) dalam Wen et al., (2011)
adalah the summary psychological state resulting when the emotion surrounding
disconfirmed expectations is coupled with the consumers prior feelings about the
secara berkelanjutan.
norma perjalanan di dunia, dan muncul menjadi yang terbaik. Dengan jaringan
rute yang membentang di lebih dari 20 negara. AirAsia terus membuka jalan bagi
pendekatan yang baru dalam usaha ini. Air Asia siap membawa penerbangan
Indonesia Air Asia yang dahulu dikenal sebagai PT. AWAIR (Air Wagon
penerbangan swasta lokal Indonesia. Pada tahun 2001, PT. AWAIR International
oleh Air Asia dengan mengambil alih saham sebesar 49%. Pada 1 Desember
2005, PT. AWAIR International berganti nama menjadi Indonesia Air Asia.
dari low cost carrier sebagai strategi pemasaran untuk bersaing dengan
umum yang belum dapat menggunakan internet secara menyeluruh masih tinggi.
WWW.AIRASIA.COM.
11
www.airasia.com?
www.airasia.com?
www.airasia.com.
www.airasia.com.
lanjut.
BAB I PENDAHULUAN
HIPOTESIS
BAB V PENUTUP
BAB II
Pada bab ini, penulis mencoba untuk menguraikan uraian teoritis yang
akan digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini. Tinjauan pustaka
penelitian. Adapun beberapa definisi yang akan digunakan oleh penulis pada bab
2.1.1. E-Commerce
uses a Web site to transact or facilitate the sale of products and services online.
Penjualan ritel secara online meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini
konsumen.
website dengan menggabungkan tujuan perusahaan, sejarah, produk, dan visi yang
1. Context
2. Content
3. Community
4. Customization
16
5. Communication
6. Connection
7. Commerce
2.1.2. Trust
dirasakan konsumen terhadap suatu vendor online. Membangun online trust akan
harapan positif tentang berbagai hal yang akan berubah. Hal ini didukung oleh
definisi trust menurut Robbins and Judge (2011:429) yaitu A positive expectation
degree of goodwill they bear toward the organization. Lovelock and Wirtz
menerima segala perubahan yang dilakukan oleh perusahaan terkait produk dan
memberikan rasa kepercayaan kepada konsumen baik dalam hal privasi dan
the value promised by the companys value proposition and perceived by the
pembentukan niat konsumen. Menurut Davis (1989) dalam Khalifa and Liu
untuk berbelanja secara online. Perceived Ease of Use menurut Davis (1989)
18
melalui Wen et al., (2011) didefinisikan sebagai as the extent to which consumer
perceives the ease of interaction with the e-commerce website and is able to
finds it useful to use the technology application. Perceived usefulness juga dapat
mempengaruhi sikap, niat, dan perilaku pembelian online konsumen secara aktual.
Pernyataan ini didukung oleh definisi Shang et al., (2005) mengenai perceived
usefulness, yaitu the users beliefs about whether he or she, when shopping
online, can search for and compare products, get information and a lower price,
2.1.4. Satisfaction
mempertahankan pelanggan.
merasa tidak puas apabila kinerja perusahaan tidak sesuai dengan harapan
konsumen dan juga sebaliknya, jika kinerja perusahaan sesuai atau melebihi
his or her expectations. Konsep dari kepuasan konsumen adalah fungsi dari
yang buruk dan tidak sesuai harapannya, maka konsumen akan merasa kecewa
konsumen ditentukan pada saat konsumen dihadapkan pada sebuah ekspetasi atau
harapan sebelum mengkonsumsi produk atau jasa. Oleh karena itu, pelanggan
1. Possitive Disconfirmation
2. Negative Disconfirmation
3. Confirmation
yang mereka harapkan dengan apa yang mereka terima dan rasakan dari
perusahaan tertentu.
akan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan atau vendor. Penggunaan sistem
enjoyment dalam konteks online sebagai is based on the design of the website
secara online.
yaitu is another set of possible measures closely related to brand attitudes and
pembelian, seperti yang dijabarkan oleh Kotler and Keller (2012:188) yaitu :
1. Problem Recognition
2. Information Search
3. Evaluation of Alternative
4. Purchase Decision
5. Postpurchase Behavior
konsumen.
23
Copeland (1923) dalam jurnal Khalifa and Liu (2007) mendefinisikan repurchase
IT dan pemasaran. Salah satu konteks dari online customer retention adalah online
construct, the customer is not only an e-commercial website user, but is also a
consumer.
intentions, which indicate whether consumers anticipate buying the same product
or brand again.
tipe pembelian konsumen yang berkaitan erat dengan loyalitas pelanggan, dimana
24
TRUST
(X1)
PERCEIVED H1
USEFULNESS
(X2) ONLINE
H2 REPURCHASE
INTENTION
SATISFACTION (Y)
H3
(X3)
H4
PERCEIVED
ENJOYMENT
(X4)
seperti berikut :
www.airasia.com.
www.airasia.com.
BAB III
METODE PENELITIAN
lebih tepat adalah untuk menyajikan kepada peneliti sebuah profil atau beberapa
faktor fenomena yang menarik dari individu, organisasi, dan orientasi industri,
dan berbagai perspektif lain, Sekaran dan Bougie (2010:106). Penelitian kausalitas
menurut Sekaran dan Bougie (2010:110) ialah a study in which the researcher
kuesioner yang disebarkan pada bulan Juni 2013 di Terminal Tiga Bandara
bulan terakhir
www.airasia.com
anything that can take on differing or varying values. The values can differ at
various times for the same object or person, or at the same time for different
objects or persons.
one that influences the dependent variable in either a positive or negative way.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari empat variabel indipenden dan
satu variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah trust,
29
bebas dan variabel dependen atau variabel terikat yang berhubungan dengan
perusahaan.
Sekaran dan Bougie (2010:152), skala likert adalah likert scale is designed to
examine how strongly subjects agree or disagree with statements on a five point
30
with following anchors : strongly disagree, disagree, neither agree nor disagree,
agree, strongly agree. Skala likert membangi ketentuan skala menjadi 5 point
2. Tidak setuju
3. Cukup setuju
4. Setuju
5. Sangat setuju
Tabel 3.1
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber
Sekaran dan Bougie (2010:180), definisi dari data primer adalah refer to
Data sekunder adalah data yang umumnya berupa bukti, catatan atau
laporan historis yang tersusun dalam arsip yang dipublikasikan. Data sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini adalah jurnal dan buku-buku referensi. Data
dari responden dengan cara membagikan kuesioner. Menurut Sekaran dan Bougie
to which respondents record their answers, usually within rather closely defined
efisien disaat peneliti mengetahui kebutuhan penelitian secara dapat dan mengerti
32
method in which the elements in the population do not have probabilities attached
teknik pengambilan sampel yang tidak memberi kesempatan yang sama kepada
Jumlah sampel yang diambil oleh peneliti adalah sebanyak 100 responden.
Hair et al., (2010:102) menjelaskan The researcher generally would not factor
analyze a sample of fewer than 50 observation and preferably the sample size
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Seluruh data yang telah dikumpulkan dari responden akan diolah dengan
Windows 21th edition. Untuk melakukan pengujian pada hipotesis yang pertama
sampai pada yang ke empat menggunakan metode regresi sederhana dengan uji t
(t-test), dan untuk hipotesis kelima menggunakan metode regresi berganda uji F
(F-test).
dengan r tabel, dimana nilai r tabel dicari dengan nilai df dengan rumus df = n
Jika r hitung > r tabel, maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan
valid. Jika butir pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid, maka kuesioner
tersebut layak untuk digunakan dan dapat diinterpretasikan, artinya penelitian ini
kuesioner tidak valid, maka kuesioner tersebut tidak layak digunakan karena tidak
Data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang
mengindikasikan instrumen penelitian bekerja dengan baik pada situasi dan waktu
yang berbeda. Cara menentukan apakah suatu data reliabel atau tidak ialah nilai
sebuah model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau keduanya
berdistribusi normal atau tidak. Normalitas ialah is the degree to which the
2010:36).
35
Uji normalitas dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode grafik
dan nongrafik. Uji normalitas yang dilakukan dengan melihat grafik normal
1. Jika titik-titik yang ada pada grafik menyebar disekitar garis diagonal dan
normal.
2. Jika titik-titik yang ada pada grafik menyebar jauh dari garis diagonal atau
berdistribusi normal.
Lalu cara lain untuk menguji normalitas ialah dengan melihat nilai
menggunakan rumus
Zskewness = Skewness
6 / N
Zkurtosis = Kurtosis
24 / N
Nilai zkewness dan zkusrtosis ini kita bandingkan dengan nilai alpha 0,05
semua variabel independen pada model regresi, tidak berhubungan satu dengan
yang lain, karena model regresi yang baik adalah bebas dari multikolinearitas.
2009:340) adalah :
Model regresi yang baik adalah jika tidak terjadi multikolinieritas antar
various X values have the same variance, where the conditional variance of the Y
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
37
heteroskedastisitas:
Dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat
dengan variabel bebas dengan dasar analisis. Jika tidak ada pola yang
jelas, serta titik-titik menyebar diatas, dan dibawah angka nol pada sumbu
2. Uji Gletser
Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi
heteroskedastisitas, yaitu nilai sig pada tabel coefficients(a) harus diatas tingkat
kepercayaan 0,05.
untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi terdapat korelasi anatara
sebelumnya (t-1).
38
Tabel 3.2
Acuan Autokorelasi Durbin-Watson
1. Bila nilai Durbin-Watson terletak antar batas atas (du) dan (4-du),
2. Bilai nilai Durbin-Watson lebih rendah dari pada batas bawah (dl),
3. Bila nilai Durbin-Watson lebih besar dari pada (4-dl), maka koefisien
autokorelasi negatif.
4. Bila nilai Durbin-Watson terletak di antara batas atas (du) dan batas
bawah (dl) atau Durbin-Watson terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi atau
tidak terjadi autokorelasi, dimana nilai Durbin-Watson terletak antar batas (du)
dan (4-du).
39
dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dan sisanya yang tidak
dapat dijelaskan merupakan bagian variasi dari variabel lain yang tidak termasuk
indicates the strengh of the association between any two metric variables.
antar variabel bebas dengan variable terikat dengan melihat r pada tabel berikut:
Tabel 3.3
with two ore more independent variables. Regresi linear berganda merupakan
pengujian yang dilakukan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel
Keterangan:
a : Konstanta
X1 : Variabel Trust
X3 : Variabel Satisfaction
e : Nilai residual
41
3.10.4. Uji F
1. Jika nilai signifikan < 0,05 dan F hitung > F tabel, maka variabel
2. Jika nilai signifikan > 0,05 dan F hitung < F tabel, maka variabel
3.10.5. Uji t
significance of the difference between two sample means for a single dependent
terhadap variabel dependen secara individual. Terdapat dua hipotesis dalam uji t,
yaitu :
42
dependen.
dependen.
1. Jika nilai signifikansi < 0,05 dan t hitung > t tabel, maka variabel
2. Jika nilai signifikansi > 0,05 dan t hitung < t tabel, maka variabel