Anda di halaman 1dari 10

BAB 1.

PENDAHULUAN
Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Janis
Jennies macadam yang dikonsumsi beraneka ragam, mulai dari macadam brat
hinge macadam ring an (caiman). Padas sampan searing in banyan jennies
macadam yang beredar di pasar baik dalam kemasan ataupun yang di sajikan
secara langsung. Disamping itu juga masyarakat cenderung lebih memilih
macadam yang enak, renyah, gurih, bernutrisi dan tentunya murah dan
menyehatkan. Oleh karena itu, kelompok kami berinisiatif untuk melakukan
inovasi pada jamur dengan membuat kebab isi daging analog dari jamur. Dalam
pembuatan kebab daging analog dari jamur in semuanya di buat dengan bahan
yang halal dan aman di konsumsi.
Sekarang in pemanfaatan jamur kurang maksimal atau menyeluruh. Pada
kenyataannya jamur hanya dibuat sebagai sayur yang hanya dimasak dirumah.
Oleh karena itu dibutuhkan adanya suatu inovasi yang baru dalam pengolahan
jamur untuk menarik minat masyarakat terutama anak-anak yang membutuhkan
macadam macadam yang menyehatkan dan juga bergizi.
Walaupun rasanya hampir menyamai kelezatan daging, kandungan lemak
jamur lebih rendah sehingga lebih sehat dan menyehatkan untuk dikonsumsi.
Selain itu, kandungan protein jamur juga lebih tinggi dibandingkan dengan bahan
macadam lain yang juga berasal dari tanaman
Walaupun jamur in awalnya dikenalkan oleh bangsa China, jamur telah
menjadi makanan popular masyarakat Indonesia. Kepopuleran jamur in tidak
hanya terbatas karena rasanya yang enak, tetapi juga mudah dibuat dan diolah
menjadi berbagai bentuk makanan/masakan, serta harganya yang relative
terjangkau. Selain itu, jamur merupakan salah satu makanan vegetarian yang
menyehatkan karena mengandung gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita.
Vegetarian adalah pemakan sayuran dan buah yang tidak mengonsumsi
makanan hewani. Trend vegetarian makin digemari karena berkembangnya gaya
hidup. Makanan vegetarian agar menarik dan mengundang selera harus
dimodifikasi agar mirip dengan makanan pada umumnya. Jamur merupakan salah
satu bahan nabati yang tekstur dan rasanya mendekati rasa daging dari tekstur
kenyal dan rasa gurihnya. Jamur tiram bisa dijadikan pilihan karena keberadaan
bahan yang mudah didapat dan bisa dibudidayakan dengan cepat. Salah satu
makanan yang dapat direkomendasikan adalah olahan kebab dengan bahan dasar
daging analog dari jamur tiram. Jadi meski terbuat dari bahan nabati, penampilan
dan rasa mendekati bahan daging dan rasanya tidak kalah jauh. Kebab dari bahan
bahan nabati ini sangat sehat dan mengandung banyak protein.
Bagi tubuh, nilai suatu pangan ditentukan oleh nutrisi yang dikandungnya.
Deddy Muchtadi mengatakan:
Secara umum dapat dikatakan bahwa nutrien (zat gizi)
adalah senyawa kimia yang diperlukan manusia untuk kehidupan
dan pertumbuhannya serta mengganti bagian-bagian tubuh yang
sudah aus(rusak). Dalam garis besarnya nutrien tersebut
dikelompokkan menjadi lima kelompok besar, yaitu : karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, dan mineral. Sedangkan yang disebut
bahan pangan adalah bahan alami (jaringan tanaman atau
hewan) yang merupakan gabungan dari nutrien, atau dengan kata
lain tersusun oleh nutrien. Dari bahan pangan ini kemudian diolah
(dimasak, dicampur bahan lain baik alami maupun sintetis, dsb.)
menghasilkan pangan (makanan) yang siap dikonsumsi.(Deddy
Muchtadi, 1989)

Perbandingan kandungan gizi jamur dengan makanan lain (dalam %)

Bahan Makanan Protein Lemak Karbohidrat


Jamur Merang 1,8 0,3 4
Jamur Tiram 27 1,6 58
Jamur Kuping 8,4 0,5 82,5
Daging Sapi 21 5,5 0,5
Bayam - 2,2 1,7
Kentang 2 - 20,9
Kubis 1,5 0,1 4,2
Seledri - 1,3 0,2

Jamur tiram merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan gizi


yang tinggi. Berdasarkan penelitian Departemen Sains, Kementrian Industri
Thailand, di dalam jamur tiram terkandung 5,94 % Protein, 50,59 % Karbohidrat,
1,56 % Serat, 0,17% Lemak. Per 100 gram jamur tiram mengandung 45,65 kalori;
8,9 mg kalsium; 1,9 mg zat besi; 17,0 mg fosfor, 0,15 mg vitamin B1; 0,75 mg
vitamin B2 dan 12,40 mg vitamin C. (Pasmada, 2012)
Berdasarkan fakta tersebut analog daging dari jamur yang bernilai gizi
tinggi dan bebas kolestrol dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan gizi
masyarakat Oleh karena itu, kami memilih jamur selain sebagai inovasi baru juga
ingin berperan dalam menjaga kesehatan banyak masyarakat dalam bentuk
jajanan yang sehat dan bergizi tinggi.
Selain rasanya enak, jamur tiram juga mengandung nilai gizi yang
tinggi. Jamur tiram mengandung kadar protein sebesar 10-30% dan
garam mineral yang presentasinya lebih tinggi dibandingkan dengan
daging kambing. Dalam dunia medis, jamur tiram digunakan untuk
mengatasi beragam penyakit seperti kandungan zat besi dan niasinnya
dapat meningkatkan sel darah merah (eritrosit), kandungan seratnya
dapat menurunkan kadar kolesterol tubuh, kandungan polisakarida
lentinan di dalamnya mampu menekan pertumbuhan sel-sel kanker, dan
kandungan asam folatnya bermanfaat bagi ibu hamil. (Rial Aditya dan
Desi Saraswati, 2011)

Ternyata jamur mengandung antioksidan yang tinggi dan polisakarida


terikat protein yang berperan sebagai imunomodulator. Artinya, senyawa dalam
jamur dapat membantu mengatur system kekebalan tubuh. Bukan hanya
meningkatkan system daya tubuh, jamur juga dapat menekan hipersensitivitas
yang menyebabkan alergi, asma, atau radang sendi (Achmad, 2012).
Rata-rata jamur mengandung 19-35 persen protein. Dibanding beras (7,38
persen) dan gandum (13,2 persen), ia berkadar protein lebih tinggi. Bila
dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram,
lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram, maka kandungan gizi
jamur masih lebih lengkap sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur
merupakan bahan pangan masa depan.

Produk yang ditawarkan ini mempunyai suatu keunggulan, yakni :


a. Bahan yang digunakan berasal dari jamur, sehingga cemilan ini dipandang
unik karena sangat jarang kebab vegetarian dengan daging analog jamur,
b. Cemilan ini sangat unik dan jarang ditemukan disekita Solo Raya, maka
pesaingnya tidak terlalu banyak.
c. Cara pembuatannya tidak memakan waktu yang lama.
d. Makanan khas ini banyak mengandung Protein dan gizi yang dibutuhkan
oleh tubuh.
e. Harga yang kami tawarkan relative terjangkau dan disesuaikan dengan
kantong konsumen.
f. Dalam mendapatkan bahan utamanya, kami tidak mengalami kesulitan
karena disini kami mengadakan kerja sama dengan pemasok daging
analog dari jamur,
g. Lingkungan masyarakat kota yang mendukung, karena masyarakatnya
terbuka akan hal hal baru.

Dari beberapa hal yang telah dipaparkan, maka kami membuat suatu
terobosan baru dengan menginovasikan jamur. Dengan nilai beli bahan baku yang
relatif murah ketersediaan bahan yang mudah untuk didapatkan dan persaingan
dengan produsen lain yang relatif sedikit, prospek usaha "kebab isi analog daging
dari jamur" ini kedepannya cukup menjanjikan, melihat perkembangan kemajuan
di bidang kuliner yang cukup pesat saat ini. Penjualan Kebab daging analog jamur
ini dilakukan oleh mahasiswa. Target konsumen kami adalah konsumen kalangan
mahasiswa dan masyarakat umum. Sehingga secara tidak langsung dalam proses
produksipun melibatkan peran aktif mahasiswa. Dengan begitu, melalui
pengembangan usaha ini dapat meningkatkan minat dan kemampuan mahasiswa
dalam berwirausaha.
Melalui Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM), kami mencoba membuat
suatu inovasi yang baru dalam pembuatan kebab dengan isi analog daging dari
jamur yang menyehatkan tanpa menggunakan zat-zat berbahaya, memenuhi
Angka Kecukupan Gizi, dan diharapkan diterima di kalangan masyarakat.
Pengembangan usaha ini dipilih atas beberapa pertimbangan diantaranya
daya serap pasar yang masih sangat tinggi dan potensial, kebutuhan skill yang
tidak begitu tinggi, biaya investasi yang relatif murah serta telah tersedianya
sarana dan prasarana utama sehingga investasi yang masuk akan dialokasikan
untuk dana operasional usaha.
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Rencana usaha ini awalnya memiliki tujuan yang baik untuk masa
depan kami. Tujuannya selain ingin mendapat keuntungan dan tambahan uang
saku, usaha ini diharapkan dapat meringankan beban orang tua kita sehingga tidak
perlu membiayai uang saku, lalu ingin memperbaiki kondisi gizi masyarakat di
Kota Surakarta lewat kebab yang daging analog ini, karena melihst dari
kandungan lemak, daging analog ysng terbuat dari bahan baku jaru memiliki
kandungan lemak yang rendah daripada kandungan lemak pada daging sapi.
Sehingga kami beranggapan bahwa daging analog dari jamur lebih menyehatkan
daripda daging sapi itu sendiri, Kemudian melihat dari secara manusiawi, banyak
masyarakat yang menganggap bahwa harga daging sapi terlalu mahal daripada
daging analog berbahan jamur.. Untuk itu kami menggunakan daging analog ini
untuk menggantikan bahan baku awal yang semula daging sapi dengan jamur.

1. Product (Produk)
Produk ini merupakan pengembangan dari pengolahan jamur tiram
sebagai bahan pangan alternatif. Keunggulan yang dimiliki produk ini adalah
mengangkat keunggulan jamur sebagai sumber protein nabati serta karbohidrat
yang lebih mudah dicerna dan lebih murah. Daging analog memiliki variasi,
yaitu dibuat sebagai bahan untuk membuat kebab daging analog.

2. Price (Harga)

3. Place (Tempat/Lokasi Produksi)


Tempat produksi kebab daging analog ini di Sukoharjo dengan
pertimbangan bahwa lokasi tersebut strategis dan dekat dengan kota Surakarta,
sehingga mempermudah dalam memasarkan hasil produksi.

4.Promotion (Promosi)
Secara umum, dalam memasarkan produk yang baru, maka sektor
promosi merupakan hal yang sangat penting untuk kami perhatikan. Hal-hal yang
dapat dilakukan untuk mempromosikan produk kami yaitu:
a. Penyebaran Informasi secara langsung
Penyebaran informasi secara langsung dilakukan oleh kelompok Kebab
daging analog dengan cara promosi dari mulut ke mulut. Cara promosi
demikian dimulai pada teman-teman kami. Dengan begitu, diharapkan dapat
memberi kejelasan produk yang lebih efektif dan setelah itu, diharapkan
konsumen akan dapat menyebarkan keunggulan produk kami kepada lebih
banyak orang.
b. Pemberian Informasi secara tidak langsung
Pemberian informasi secara tidak langsung dilakukan dalam beberapa bentuk
kegiatan, diantaranya penyebaran brosur dan leaflet, penempelan poster,
pemasangan spanduk, dan
pemasangan banner produk Kebab Analog akan menggambarkan
keunggulan produk kami dalam media promosi tersebut yang secara otomatis
juga akan menyertakan nomor telepon untuk memudahkan konsumen yang
akan meminta pesanan.
c. Melalui sarana teknologi dan informasi
Semakin berkembangnya teknologi, fasilitas internet semakin mudah
didapatkan. Jadi sudah hal yang lumrah jika memanfaatkan internet sebagia
media promosi. Promosi dapat dilakukan melalui jejaring sosial seperti
facebook dan twitter. Selain itu promosi juga dapat dilakukan melalui blog
atau situs jual beli online.
5.People (Orang)
Kebab Analog menggunakan sumber daya manusia untuk
memproduksi dan memasarkan produknya. Tanpa adanya manusia, Produk Empal
Jamur tidak akan dapat diproduksi dan dipasarkan. Kebab Analog dibuat dan
dipasarkan oleh 5 orang mahasiswa yang semuanya merupakan anggota dari
pembuatan PKM Kewirausahaan ini. Konsumen sebagai pembeli berinteraksi
dengan pembuat dan pemasar Kebab Analog sehingga menciptakan kondisi jual
beli.
6.Physical Evidence (Bukti Fisik)
7.Process (Proses)
Proses pembuatan Kebab Analog dilakukan secara manual dengan
menggunakan kemasan bungkus dan sterofrom.Penggunaan kemasan vakus
dipilih karena kemasan vaskum merupakan bahan yang ekonomis dan dapat
dikatakan menarik bagi konsumen. Penggunaan kemasan vakumjuga berdasarkan
alasan bahwa empal jamur akan lebih awet dan tidak terkontaminasi dengan udara
luar. Sedangkan penggunaan sterofrom untuk memudahkan konsumemn jika
hendak menikmati kebab ini secara langsung
BAB III METODE PELAKSANAAN

1. Pra Produksi
a) Tahap perencanaan dan perancangan
Pada tahap ini kami melakukan analisis produk dan analisis pasar. Tujuan
dilakukannya analisis tersebut adalah untuk mengetahui kompetensi dari usaha
yang akan dibuat dengan cangkupan kemudahan, manfaat, skill, pemasaran,
konsumen dan profit yang akan didapatkan.

b) Tahap persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan adalah persiapan sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk menunjang pengadaan produk beserta pengadaan bahan baku
langka. Sarana tersebut antara lain: alat masak, alat untuk pengemasan dan
pengepakan, serta tempat untuk melakukan produksi.

c) Tahap pengadaan produk


Pembuatan sampel produk diperlukan untuk mengetahui kualitas produk
sebelum dipasarkan. Pembuatan tester ini antara lain; untuk menguji cita rasa
bahan pokok, pengemasan produk, serta penampilan produk. Harapannya sampel
yang di buat dapat digunakan untuk menggali ketertarikan konsumen akan
produk yang ditawarkan dan dapat pula digunakan untuk mengenali selera serta
permintaan konsumen di pasaran.

d) Tahap promosi
Karena sistem kami adalah make to order, kami membedakan dari segi
promosi untuk makanan siap saji dan makanan beku. Promosi dilakukan dengan
berbagai macam bentuk seperti mencari mitra usaha sejenis dan mitra dibidang
makanan serta bentuk promosi lainnya seperti yang telah tertera pada bagian
sebelumnya.

2. Produksi
Tahapan produksi merupakan tahapan inti dari kewirausahaan. Tahapan produksi
yang kami lakukan antara lain: pengadaan bahan baku, kegiatan pengolahan dan
pembuatan produk, kegiatan pengemasan dan pengepakan, serta kegiatan distribusi
kepada konsumen langsung dan mitra usaha.

3. Pasca Produksi
Tahapan akhir yang dilakukan adalah proses evaluasi terhadap sistem kerja dan
melakukan perbaikan terhadap sistem kerja tersebut. Lalu pembuatan laporan yang
berisikan data laporan kegiatan dari awal sampai akhir mulai dari pra produksi sampai
kepada pasca produksi yang dilakukan dalam waktu tertentu. Kegiatan pelaporan
dimaksudkan untuk mengetahui rangkaian kegiatan usaha dan capaian yang di dapatkan.
Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses evalusi agar lebih akurat.

Tahap perencanaan dan perancangan


Pengadaan bahan baku langka dan sampel produk
Pra Produksi Melakukan ]romosi dan mitra usaha

Pengadaan bahan baku produksi


Melakukan proses pembuatan produk
Produksi Pengemasa, pengepakan, dan distribusi produk

Mengevaluasi kegiatan dan melakukan perbaikan


Pasca Pembuatan laporan kegiatan
Produksi

Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Kegiatan


1. Bahan Tidak Habis Pakai
No. Nama Bahan Jumlah Harga satuan Harga
barang
1. Gerobak 1 Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
2. Kompor gas 1 tungku 1 Rp 150.000 Rp 150.000
3. Tabung gas 1 Rp 300.000 Rp 300.000
4. Frypan 2 Rp 75.000 Rp 150.000
5. Sendok 1 lusin Rp 15.000 Rp 15.000
6. Garpu 1 lusin Rp 15.000 Rp 15.000
7. Brosur 100 Rp 500 Rp 50.000
8. Kain lap 4 Rp 5.000 Rp 20.000
9. Kertas bungkus 300 Rp 500 Rp 150.000
10. Banner 2m x 1m 1 Rp 40.000 Rp 40.000
11. Baskom 2 Rp 30.000 Rp 60.000
12. Alat pipih 1 Rp 35.000 Rp 35.000
13. Talenan 1 Rp 7.000 Rp 7.000
Total Harga Rp 3.992.000

2. Bahan Habis Pakai per Minggu


No. Nama Bahan Jumlah Barang Harga Satuan Harga
1. Daging analog 2 kg Rp 120.000/kg Rp 240.000
2. Roti prate / tortilla 30 bungkus Rp 9.000/bungkus Rp 270.000
3. Tepung kacang 3 kg Rp 50.000/kg Rp 150.000
hijau
4. Timun jepang 2 kg Rp 15.000/kg Rp 30.000
5. Paprika merah 500 gram Rp 17.000/kg Rp 8.500
6. Paprika kuning 500 gram Rp 20.000/kg Rp 10.000
7. Paprika hijau 500 gram Rp 12.000/kg Rp 6.000
8. Wortel 2 kg Rp 9.000/kg Rp 18.000
9. Kentang 2 kg Rp 14.000/kg Rp 28.000
10. Bawang Bombay 1 kg Rp 18.00/kg Rp 18.000
11. Tomat 1 kg Rp 8.000/kg Rp 8.000
12. Saus tomat 3 botol Rp 8.000 Rp 24.000
13. Saus sambal 3 botol Rp 10.000 Rp 30.000
14. Saus barbeque 3 botol Rp 13.000 Rp 36.000
15. Minyak sayur 2 liter Rp 12.000 Rp 24.000
16. Mentega 4 bungkus Rp 7000/bungkus Rp 28.000
17. Bawang putih 500 gram Rp 12.000/kg Rp 6.000
18. Bawang merah 500 gram Rp 20.000/kg Rp 10.000
19. Ketumbar 5 ons Rp 3.500/ons Rp 17.500
20. Kemiri 5 ons Rp 2.500/ons Rp 12.500
21. Lada hitam 5 ons Rp 108.000/kg Rp 5.500
22. Gula merah 500 gram Rp 14.000/kg Rp 7.000
23. Garam 500 gram Rp 10.000/kg Rp 5.000
Total Harga per Minggu Rp 992.000
Total Harga per Bulan Rp 3.968.00
3. Penyusutan Peralatan per Bulan
Peralatan yang disusutkan :

No. Nama Barang Besar Penyusutan


1. Gerobak Rp 100.000
2. Kompor gas 1 tungku Rp 5.000
3. Tabung gas Rp 10.000
4. Frypan Rp 5.000
Total Penyusutan per Bulan Rp 120.000

4. Rekapitulasi Dana Usulan


No. Uraian Jumlah
1. Barang tidak habis pakai Rp 3.992.000
2. Barang habis pakai Rp 3.968.000
3. Penyusutan per bulan Rp 120.000
Total Biaya Rp 8.080.000

5. Harga Pokok Produk


Harga pokok produk = Total biaya : Jumlah produk yang dihasilkan
= Rp 8.080.000 : 1.000 buah per bulan
= Rp 8.080 per buah
6. Harga Jual Produk
Harga jual = Harga pokok produk + Laba yang diinginkan
= Rp 8.080 + (40% x Rp 8.080)
= Rp 8.080 + Rp 3.232
= Rp 11.312 dibulatkan ke atas menjadi Rp 12.000 per
buah

7. Laba Yang Di Dapat Per Bulan


Laba = Penjualan Harga pokok produk
= (Rp 12.000 x 1.000 buah) - (Rp 8.080 x 1.000 buah)
= Rp 12.000.000 Rp 8.080.000
= Rp 3.920.000

Anda mungkin juga menyukai