Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS PERENCANAAN LAPANGAN PENUMPUKAN PETI

KEMAS PELABUHAN DI KAWASAN KETAPANG,


KALIMANTAN BARAT
Viscal B. R. Z. Ibrahim
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta
Email: viscalbaskoro21@gmail.com

Abstrak

Pelabuhan peti kemas saat ini memegang peranan penting dalam perekonomian daerah
maupun negara karena merupakan salah satu sumber pemasukan untuk daerah yang memiliki
pelabuhan peti kemas. Pelabuhan kawasan Ketapang memiliki dermaga multy purpose yang
memuat barang dari kapal peti kemas dan kapal general cargo. Oleh karena itu, untuk
menunjang dalam melakukan kegiatan bongkar muat peti kemas pada pelabuhan kawasan
Ketapang akan dibangun dermaga khusus peti kemas dan lapangan penumpukan yang lebih
memadai. Dalam menentukan kebutuhan bongkar muat peti kemas suatu pelabuhan, perlu di
perhatikan rasio dari berth occupancy ratio (BOR) dan yard occupancy ratio (YOR).
Perhitungan BOR dan YOR harus memproyeksikan data arus peti kemas dan arus kapal
dengan menggunakan berbagai metode seperti metode eksponensial. Dengan menggunakan
rasio tersebut didapatkan panjang dermaga 155 m dan luas lapangan penumpukan 4700 m2
untuk pelabuhan kawasan Ketapang. Pada pelabuhan kawasan Ketapang perkerasan yang
digunakan adalah perkerasan rigid dengan slab beton tebal 35 cm dan mutu beton 400K pada
lapisan permukaan dengan asumsi CBR subgrade 3%. Selain itu untuk lapisan subbase
menggunakan material sirtu (pasir batu) dengan CBR 40% tebal 55 cm dan lapisan base
menggunakan material agregat kelas A dengan CBR 90% tebal 30 cm. Dengan menggunakan
alat rubber tyred gantry crane sebagai alat bantu bongkar muat pada lapangan penumpukan
peti kemas, sistem yang digunakan disebut transtainer system.

Kata Kunci : Berth Occupancy Ratio, Yard Occupancy Ratio, Lapangan Penumpukan Peti
Kemas
ANALYSIS OF PORT PACKAGING FIELD PLANNING IN KETASAN KETAPANG,
KALIMANTAN BARAT

Viscal B. R. Z. Ibrahim
Civil Engineering Department, Faculty of Civil Engineering and Planning,
Trisakti University, Jakarta
Email: viscalbaskoro21@gmail.com
Abstract

The container port currently holds an important role in the regional and state economy
because it is one of the income sources for regions that have container ports. The port of the
Ketapang area has a multy purpose dock that contains goods from container ships and general
cargo ships. Therefore, to support container loading and unloading activities at the port of the
Ketapang area, a special container dock and a more adequate stacking field will be built. In
determining the container loading and unloading of a port, it should be noted the ratio of the
occupancy ratio (BOR) and yard occupancy ratio (YOR). BOR and YOR calculations must
project container flow data and vessel flows using various methods such as exponential
methods. By using this ratio, the pier length is 155 m and the area of the stacking field is
4700 m2 for the port of Ketapang. In the port area of Ketapang the pavement used is rigid
pavement with 35 cm thick slab and 400K concrete quality on the surface layer assuming
subgrade CBR is 3%. In addition to the subbase layer using material sand (rock sand) with
CBR 40% 55 cm thick and base layer using class A aggregate material with CBR 90% 30 cm
thick. By using a rubber tyred gantry crane as a tool for loading and unloading in the
container stacking field, the system used is called a transtainer system.

Keywords: Berth Occupancy Ratio, Yard Occupancy Ratio, Container Stacking Field

Anda mungkin juga menyukai