PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sampah dalam segi arsitektur sangatlah berkaitan erat dimana dalam suatu bangunan
pasti memberi dampak kotor dimana dilihat dari segi sampah rumah tangga seperti palstik
,bekas cucian dan sisa-sisa makanan
Sampah merupakan material sisa yang diinginkan stelah berakhirnya suatu proses,
dimana sampah adalah buatan manuasia. Dalam segi arsitektur sampah dapat memperlambat
dalam perencanaan bangunan .
Sampah dikaitkan dalam segi arsitektur mempunyai dampak negative bagi kesehatan
tubuh dan juga dapat merusak lingkungan dengan sifatnya yang kotor dan bau.
1.4 MANFAAT
Mengetahui lebih dekat dalam pemaahaman sistem sampah dan dapat menggunakan
sampah dengan sebaik-baikya dan tidak mencemarkan lingkungan sekitar.
PEMBAHASAN
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada
sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap
fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir,
terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal
juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir
semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang
kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
Sampah dari rumah tinggal merupakan sampah yang dihasilkan dari kegiatan atau
lingkungan rumah tangga atau sering disebut dengan istilah sampah domestik. Dari kelompok
sumber ini umumnya dihasilkan sampah berupa sisa makanan, plastik, kertas, karton, kain,
kayu, kaca, daun, logam, dan kadang-kadang sampah berukuran besar seperti dahan pohon.
Praktis tidak terdapat sampah yang biasa dijumpai di negara industri, seperti mebel, TV
bekas, kasur dll.
Jenis-jenis Sampah :
A. Berdasarkan sumbernya:
Rumah Tangga
Pertanian
Perkantoran
Perusahaan
Rumah Sakit
Pasar dll.
a. Sampah Organik
b. Sampah Anorganik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral
dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat
di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan
tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan
dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga,
misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
C. Berdasarkan Bentuknya
a. Sampah Padat
Sampah padat adalah semua bahan buangan selain kotoran manusia,
urine dan sampah cair. Sampah padat dapat berupa samapah rumah tangga:
sampah dapur, sampah kebun, sampah plastik, gelas,dll. Menurut bahannya,
sampah padat dikelompokkan menjadi sampah organic dan sampah anorganik.
Sampah organik adalah sampah yang mengandung bahan-bahan organic,
seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, rumput pada waktu pembersihan
kebun,dll.
Untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah
sembarangan misalnya membuang ke selokan.
c. Sampah Alam
d. Sampah Manusia
e. Sampah Konsumsi
Dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola dengan baik
adalah sebagai berikut:
a. Gangguan Kesehatan :
Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakkan lalat yang dapat
mendorong penularan infeksi,
Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan
tikus.
b. Menurunnya kualitas lingkungan,
c. Menurunnya estetika lingkungan :
Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakkan akan menjadikan
lingkungan tidak indah untuk dipandang mata.
Praktek pengolahan sampah berbeda antara Negara maju dengan Negara berkembang,
berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga antara daerah
perumahan dengan daerah industri. Pengolahan sampah yang tidak berbahaya dari
permukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah, sedangkan untuk sampah dari area kemorsial dan industry biasanya ditangani oleh
perusahaan pengolah sampah.
Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang
diinginkan, maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus mengikuti filosofi pengelolaan
sampah. Filosofi pengelolaan sampah adalah bahwa semakin sedikit dan semakin dekat
sampah dikelola dari sumbernya, maka pengelolaannya akan menjadi lebih mudah dan baik,
serta lingkungan yang terkena dampak juga semakin sedikit.
Tahapan Pengelolaan sampah yang dapat dilakukan di kawasan wisata alam adalah:
a) Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya
Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik
dan anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap
kawasan yang sering dikunjungi wisatawan.
b) Pemanfaatan Kembali
Kegiatan pemanfaatan sampah kembali, terdiri atas:
Hirarki Sampah - hirarki limbah merujuk kepada " 3 R " Reduce (Pembatasan
sampah), Reuse (Penggunaan kembali sampah) dan Recycle (Pendaur ulangan
sampah), yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai dengan
keinginan dari segi minimalisasi sampah. Hirarki limbah yang tetap menjadi dasar
dari sebagian besar strategi minimalisasi sampah. Tujuan limbah hirarki adalah
untuk mengambil keuntungan maksimum dari produk-produk praktis dan untuk
menghasilkan jumlah minimum limbah.
a. Penimbunan darat
10 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1
Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah
metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik.
Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan
ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah
mempunyai sistem pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang
terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan
dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk
membangkitkan listrik.
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk
digunakan kembali disebut sebagai daur ulang. Ada beberapa cara daur ulang,
pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil
kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode
baru dari daur ulang terus ditemukan, diantaranya :
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan
dan menggunakan kembali sampah yang dibuang, contohnya botol bekas pakai yang
dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari
sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus),
atau dari sampah yang sudah tercampur.
11 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum, kaleng baja
makanan/minuman, Botol HDPE dan PET, botol kaca, kertas karton, koran,
majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di
daur ulang. Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih
susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis
bahannya.
b. Pengolahan biologis
Material sampah (organik), seperti zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa
diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan
istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk
dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
12 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1
Gambar : Pengkomposan Sampah
c. Pemulihan Energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan
cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara
mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain.
13 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1
menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk
seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih
digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis
(campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk
menghasilkan listrik dan uap.
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat
sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode
pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang
yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali
(seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik), mengajak konsumen untuk
menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue), dan
mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang
sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).
14 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1
(Proses pengelolaan sampah rumah tangga)
Objek yang kami gunakan adalah sebuah villa lantai 2, yang terletak di
daerah canggu, kabupaten badung.Villa ini adalah villa yang dikontrakan pada
tamu/tourist. Pada saat kami survey, villa tersebut belum selesai 100% dan
masih dalam proses pengerjaan.
Villa tersebut rencananya akan ditinggali oleh keluarga yang terdiri dari
pasangan suami istri dan 2 orang anak. Mereka sudah memesan dengan kontrak
selama 1 tahun.
15 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1
Villa tersebut terletak di samping persawahan dengan alam yang masih hijau.
Persawahan dijadikan view utama.
Peta lokasi
LOKASI
16 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1
2.4.2. Penerapan Sistem Sampah pada Objek
Diatas ini merupakan bangunan ojek villa dimana dalam sistem pembuangan
sampah pada bangunan berada pada depan villa. Dalam sistem pengangkutan ke
TPA menggunakan truk sampah
Sampah yang ditimbulkan oleh bangunan ini adalah sampah industry rumah
tangga seperti sampah plastik bekas makanan dan sayuran.
17 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam sistem Sampah merupakan tahap dalam mengatasi besarnya jumlah sampah
yang dihasilkan dalam kegiatan rumah tangga. Dimana sampah tersebut dapat diangkut ke
TPA dengan dikelompokkan terlebih dahulu sesuai jenis sampahnya dengan tujuan proses
pemisahan atau pemilahan jenis sampah. Di dalam pengelolahan sampah ,sampah dipinah
terlebih dahulu agar dalam proses pengolahan tidak bercampur dengan sampah lain. Dalam
pemilihan sampah agar jika ada sampah yang dapat diolah kembali akan mempermudah
proses pengangkutannya dari pengambilan sampah sampai di TPA.
3.2 Saran
Dalam sistem pengelolaan sampah pada lingkungan rumah tangga harus lebih
ditingkatkan kembali sebab akan berpengaruh juga pada lingkungan sekitar. Apalagi jika
sampai tidak diperhatikan akan menimbulkan masalah baik masalah kesehatan maupun
masalah terhadap lingkungan kita, penyebab yang sering terjadi ialah penumpukan sampah
dan got-got saluran air akan mampet dan menyebabkan bau pada lingkungan
18 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah
http://www.ilmusipil.com/sumber-sumber-sampah
http://ecocampus.itb.ac.id/wawasan-lingkungan-itb/pengelolaan-sampah/
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-
DU.KONTEN/edukasi.net/Peng.Pop/Lingk.Hidup/Mengolah.Sampah/hal6.htm
http://green.kompasiana.com/polusi/2012/07/08/sampah-organik-dan-non-organik-
469693.html
19 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1