Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Arsitektur merupakan ilmu dalam seni merancang sebuah bangunan. Sebuah


bangunan dikonotasikan dengan rumah ataupun gedung dimana didalamnya terdapat unsur-
unsur yang mutlak harus ada agar terciptanya sebuah bangunan yang utuh dan sempurna.
Unsur-unsur tersebut meliputi dari bagian-bagian dalam maupun luar bangunan beserta
unsure buatan dan alami diantaranya ialah sampah.

Sampah dalam segi arsitektur sangatlah berkaitan erat dimana dalam suatu bangunan
pasti memberi dampak kotor dimana dilihat dari segi sampah rumah tangga seperti palstik
,bekas cucian dan sisa-sisa makanan

Sampah merupakan material sisa yang diinginkan stelah berakhirnya suatu proses,
dimana sampah adalah buatan manuasia. Dalam segi arsitektur sampah dapat memperlambat
dalam perencanaan bangunan .

Berdasarkan jenis-jenis sampah,sampah dapat dibedakan menjadi beberapa jenis


yaitu: sampah rumah tangga, pertanian, perkantora, perusahaan, rumah sakit, pasar, dlll.
Berdasarkan sifatnya sampah dapat digolongkan mejadi 2 yaitu: sampah organic dan
anorganik.

Sampah dikaitkan dalam segi arsitektur mempunyai dampak negative bagi kesehatan
tubuh dan juga dapat merusak lingkungan dengan sifatnya yang kotor dan bau.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian sistem sampah?


2. Bagaimana sistem pengelolaan sampah?
3. Bagaimana metode-metode pengelolaan sampah?
4. Bagaimana sistem sampah terhadap objek bangunan?

1|Sains Bangunan & Utilitas 1


1.3 TUJUAN

1. Mengetahui lebih dekat apa itu sampah,


2. Mengetahui bagaimana sistem pengelolaan pada sampah,
3. Mengetahui lebih dekat metode-metode pengelolaan sampah,
4. Mengetahui bagaimana sistem sampah yang terjadi pada objek bangunan.

1.4 MANFAAT

Mengetahui lebih dekat dalam pemaahaman sistem sampah dan dapat menggunakan
sampah dengan sebaik-baikya dan tidak mencemarkan lingkungan sekitar.

2|Sains Bangunan & Utilitas 1


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada
sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap
fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir,
terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal
juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir
semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang
kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

Sampah dari rumah tinggal merupakan sampah yang dihasilkan dari kegiatan atau
lingkungan rumah tangga atau sering disebut dengan istilah sampah domestik. Dari kelompok
sumber ini umumnya dihasilkan sampah berupa sisa makanan, plastik, kertas, karton, kain,
kayu, kaca, daun, logam, dan kadang-kadang sampah berukuran besar seperti dahan pohon.
Praktis tidak terdapat sampah yang biasa dijumpai di negara industri, seperti mebel, TV
bekas, kasur dll.

Jenis-jenis Sampah :

A. Berdasarkan sumbernya:

Rumah Tangga
Pertanian
Perkantoran
Perusahaan
Rumah Sakit
Pasar dll.

3|Sains Bangunan & Utilitas 1


B. Berdasarkan sifatnya:
Sampah organik - dapat diurai/basah (biodegradable)
Sampah anorganik - tidak terurai/kering (non-biodegradable)

a. Sampah Organik

Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan


yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau
yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah
rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah
organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.

b. Sampah Anorganik

Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral
dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat
di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan
tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan
dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga,
misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.

C. Berdasarkan Bentuknya
a. Sampah Padat
Sampah padat adalah semua bahan buangan selain kotoran manusia,
urine dan sampah cair. Sampah padat dapat berupa samapah rumah tangga:
sampah dapur, sampah kebun, sampah plastik, gelas,dll. Menurut bahannya,
sampah padat dikelompokkan menjadi sampah organic dan sampah anorganik.
Sampah organik adalah sampah yang mengandung bahan-bahan organic,
seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, rumput pada waktu pembersihan
kebun,dll.

4|Sains Bangunan & Utilitas 1


b. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang sudah digunakan dan tidak
dibutuhkan kembali serta dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Samapah dalam jumlah besar dating dari aktifitas industry (limbah), misalnya
pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hamper semua produk industry
akan menjadi sampah, jumlah sampah hampir sama dengan jumlah konsumsi.

Untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah
sembarangan misalnya membuang ke selokan.

c. Sampah Alam

Sampah alam adalah sampah yang diproduksi dari kehidupan liar,


seperti daun-daun kering dihutan yang terurai menjadi tanah. Sampah alam
dapat menjadi masalah dalam kehidupan sekitar, misalnya daun-daun kering
dilingkungan permukiman.

d. Sampah Manusia

Samapah manusia adalah sampah yang dihasilkan dari pencernaan


manusia, seperti kotoran manusia dan urin. Samapah manusia dapat menjadi
bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai sarang penyakit
yang disebabkan virus dan bakteri. Cara pencegahannya adalah dengan cara
hidup yang higienis dan sanitasi.

e. Sampah Konsumsi

Sampah konsumsi adalah sampah yang dihasilkan oleh penggunaan


barang oleh manusia, yaitu sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah.
Jumlah sampah jenis ini masih sangat kecil dibandingkan sampah-sampah
yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industry.

5|Sains Bangunan & Utilitas 1


Dampak Limbah Sampah :

Dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola dengan baik
adalah sebagai berikut:

a. Gangguan Kesehatan :
Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakkan lalat yang dapat
mendorong penularan infeksi,
Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan
tikus.
b. Menurunnya kualitas lingkungan,
c. Menurunnya estetika lingkungan :
Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakkan akan menjadikan
lingkungan tidak indah untuk dipandang mata.

d. Terhambatnya pembangunan Negara :


Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan
pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata
tersebut karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut
menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan
wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga menurun.

2.2. Sistem Pengolahan Sampah

Pengolahan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur


ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada
material sampah yang dihasilkan dari kegiatan utama manusia, dan biasanya dikelola untuk
mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengolahan sampah
juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengolahan sampah bias melibatkan
zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dan keahlian khusus untuk masing-masing
jenis zat.

6|Sains Bangunan & Utilitas 1


Gambar : Pengelolaan Sampah

Praktek pengolahan sampah berbeda antara Negara maju dengan Negara berkembang,
berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga antara daerah
perumahan dengan daerah industri. Pengolahan sampah yang tidak berbahaya dari
permukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah, sedangkan untuk sampah dari area kemorsial dan industry biasanya ditangani oleh
perusahaan pengolah sampah.
Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang
diinginkan, maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus mengikuti filosofi pengelolaan
sampah. Filosofi pengelolaan sampah adalah bahwa semakin sedikit dan semakin dekat
sampah dikelola dari sumbernya, maka pengelolaannya akan menjadi lebih mudah dan baik,
serta lingkungan yang terkena dampak juga semakin sedikit.

Tahapan Pengelolaan sampah yang dapat dilakukan di kawasan wisata alam adalah:
a) Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya
Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik
dan anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap
kawasan yang sering dikunjungi wisatawan.
b) Pemanfaatan Kembali
Kegiatan pemanfaatan sampah kembali, terdiri atas:

7|Sains Bangunan & Utilitas 1


Pemanfaatan sampah organik, seperti composting (pengomposan). Sampah
yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah
lingkungan untuk melestarikan fungsi kawasan wisata.
Berdasarkan hasil, penelitian diketahui bahwa dengan melakukan kegiatan
composting sampah organik yang komposisinya mencapai 70%, dapat
direduksi hingga mencapai 25%.

Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak


langsung.
Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang
berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan
pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang bekas
seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air minum
dalam kemasan.

Tempat Pembuangan Sampah Akhir


Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik dari
kegiatan composting maupun pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya
mencapai 10%, harus dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir
(TPA). Di Indonesia, pengelolaan TPA menjadi tanggung jawab masing-
masing Pemda.

Tujuan Pengolahan Sampah :

Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:

Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis (Lihat:


Pemanfaatan sampah),
Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi
lingkungan hidup.

Konsep Pengolahan Sampah :

8|Sains Bangunan & Utilitas 1


Terdapat beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda dalam
penggunaannya, antara negara-negara atau daerah. Beberapa yang paling umum, banyak-
konsep yang digunakan adalah:

Hirarki Sampah - hirarki limbah merujuk kepada " 3 R " Reduce (Pembatasan
sampah), Reuse (Penggunaan kembali sampah) dan Recycle (Pendaur ulangan
sampah), yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai dengan
keinginan dari segi minimalisasi sampah. Hirarki limbah yang tetap menjadi dasar
dari sebagian besar strategi minimalisasi sampah. Tujuan limbah hirarki adalah
untuk mengambil keuntungan maksimum dari produk-produk praktis dan untuk
menghasilkan jumlah minimum limbah.

Gambar : Diagram dari hirarki limbah

Perpanjangan tanggung jawab penghasil sampah / Extended Producer


Responsibility (EPR).(EPR) adalah suatu strategi yang dirancang untuk
mempromosikan integrasi semua biaya yang berkaitan dengan produk-produk
mereka di seluruh siklus hidup (termasuk akhir-of-pembuangan biaya hidup) ke
dalam pasar harga produk.
Prinsip pengotor membayar - prinsip pengotor membayar adalah prinsip di mana
pihak pencemar membayar dampak akibatnya ke lingkungan. Sehubungan dengan
pengelolaan limbah, ini umumnya merujuk kepada penghasil sampah untuk
membayar sesuai dari pembuangan.

9|Sains Bangunan & Utilitas 1


Manfaat pengelolaan sampah adalah :
Mengehemat sumber daya alam
Mengehemat Energi
Menguranagi uang belanja
Menghemat lahan TPA
Lingkungan asri (bersih,sehat,nyaman

2.3. Metode-metode Pengolahan Sampah


A. Metode Pembuangan

a. Penimbunan darat

Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk


membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan
ini biasanya dilakukan di tanah yg tidak terpakai , lubang bekas pertambangan , atau
lubang lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yg dirancang dan dikelola
dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah.
Sedangkan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik
akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau sampah
, menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping
lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat
berbahaya. (di bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan
gunung sampah)

(Kendaraan pemadat sampah penimbunan darat.) (Penimbunan darat sampah di Hawaii.)

10 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1
Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah
metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik.
Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan
ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah
mempunyai sistem pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang
terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan
dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk
membangkitkan listrik.

Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yang ditinggalkan, lubang bekas


pertambangan, atau lubang-lubang dalam. Sampah biasanya dipadatkan untuk
menambah kepadatan dan kestabilannya, dan ditutup untuk tidak menarik hama.
Banyak penimbunan sampah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang
untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari
tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakaran atau dibakar di mesin
berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.

B. Metode Daur Ulang

Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk
digunakan kembali disebut sebagai daur ulang. Ada beberapa cara daur ulang,
pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil
kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode
baru dari daur ulang terus ditemukan, diantaranya :

a. Pengolahan kembali secara fisik

Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan
dan menggunakan kembali sampah yang dibuang, contohnya botol bekas pakai yang
dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari
sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus),
atau dari sampah yang sudah tercampur.

11 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum, kaleng baja
makanan/minuman, Botol HDPE dan PET, botol kaca, kertas karton, koran,
majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di
daur ulang. Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih
susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis
bahannya.

b. Pengolahan biologis

Material sampah (organik), seperti zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa
diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan
istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk
dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.

12 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1
Gambar : Pengkomposan Sampah

Contoh dari pengelolaan sampah yang menggunakan teknik pengkomposan


adalah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana
sampah organik rumah tangga , seperti sampah dapur dan potongan tanaman
dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.

c. Pemulihan Energi

Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan
cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara
mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain.

(Komponen pencernaan Anaerobik di pabrik Lbeck mechanical biological treatment di Jerman,


2007)

Daur-ulang melalui cara "pemulihan energi" bervariasi mulai dari


menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai
menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari
turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang
berhubungan , dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin
oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi.
Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat, gas, dan
cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan

13 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1
menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk
seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih
digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis
(campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk
menghasilkan listrik dan uap.

C. Metode Penghindaran dan Pengurangan

Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat
sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode
pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang
yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali
(seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik), mengajak konsumen untuk
menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue), dan
mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang
sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).

2.4. Cara menangani dan mengelola sampah rumah tangga

Pewadahan sampah adalah salah satu cara penampungan sampah


sebelum dikumpulkan, dipindahkan, diangkut dan dibuang ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA). Dalam tahap penampungan sampah, masalah
pewadahan memegang peranan yang sangat penting, oleh sebab itu tempat
sampah adalah mejadi tanggung jawab individu yang menghasilkan sampah,
sehingga tiap sumber sampah mempunyai tempat sampah sendiri. Tempat
penyimpanan sampah pada sumber diperlukan untuk menmpung sampah yang
dihasilkannya agar tidak tercecer atau berserakan. Volumenya tergantung
kepada jumlah sampah per hari yag dihasilkan oleh tiap sumber sampah dan
frekuensi serta pola pengumpulan yang dilakukan.

14 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1
(Proses pengelolaan sampah rumah tangga)

2.5. Sistem Sampah pada Objek Bangunan

2.4.1. Lokasi Objek

Objek yang kami gunakan adalah sebuah villa lantai 2, yang terletak di
daerah canggu, kabupaten badung.Villa ini adalah villa yang dikontrakan pada
tamu/tourist. Pada saat kami survey, villa tersebut belum selesai 100% dan
masih dalam proses pengerjaan.
Villa tersebut rencananya akan ditinggali oleh keluarga yang terdiri dari
pasangan suami istri dan 2 orang anak. Mereka sudah memesan dengan kontrak
selama 1 tahun.

15 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1
Villa tersebut terletak di samping persawahan dengan alam yang masih hijau.
Persawahan dijadikan view utama.

Peta pulau bali

Peta lokasi
LOKASI

16 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1
2.4.2. Penerapan Sistem Sampah pada Objek

Diatas ini merupakan bangunan ojek villa dimana dalam sistem pembuangan
sampah pada bangunan berada pada depan villa. Dalam sistem pengangkutan ke
TPA menggunakan truk sampah

Sampah yang ditimbulkan oleh bangunan ini adalah sampah industry rumah
tangga seperti sampah plastik bekas makanan dan sayuran.

17 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam sistem Sampah merupakan tahap dalam mengatasi besarnya jumlah sampah
yang dihasilkan dalam kegiatan rumah tangga. Dimana sampah tersebut dapat diangkut ke
TPA dengan dikelompokkan terlebih dahulu sesuai jenis sampahnya dengan tujuan proses
pemisahan atau pemilahan jenis sampah. Di dalam pengelolahan sampah ,sampah dipinah
terlebih dahulu agar dalam proses pengolahan tidak bercampur dengan sampah lain. Dalam
pemilihan sampah agar jika ada sampah yang dapat diolah kembali akan mempermudah
proses pengangkutannya dari pengambilan sampah sampai di TPA.

3.2 Saran

Dalam sistem pengelolaan sampah pada lingkungan rumah tangga harus lebih
ditingkatkan kembali sebab akan berpengaruh juga pada lingkungan sekitar. Apalagi jika
sampai tidak diperhatikan akan menimbulkan masalah baik masalah kesehatan maupun
masalah terhadap lingkungan kita, penyebab yang sering terjadi ialah penumpukan sampah
dan got-got saluran air akan mampet dan menyebabkan bau pada lingkungan

18 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah
http://www.ilmusipil.com/sumber-sumber-sampah
http://ecocampus.itb.ac.id/wawasan-lingkungan-itb/pengelolaan-sampah/
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-
DU.KONTEN/edukasi.net/Peng.Pop/Lingk.Hidup/Mengolah.Sampah/hal6.htm
http://green.kompasiana.com/polusi/2012/07/08/sampah-organik-dan-non-organik-
469693.html

19 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1

Anda mungkin juga menyukai