Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

` Arsitektur adalah suatu seni dalam merancang bangunan. Dalam merancang bangunan
memerlukan banyak tahapan dan keperluan dimana salah satunya ialah Sistem Transportasi
Pada Bangunan. Dalam suatu bangunan biasanya terdapat Sistem Transportasi Bangunan yaitu
seperti tangga.

Sistem Transportasi Bangunan merupakan salah satu bagian pada bangunan yang
berfungsi sebagai tangga, elevator, escalator. Sistem transportasi pada bangunan merupakan
alat transportasi yang membantu kita naik dari lantai satu ke lantai dua. Berbagai macam Sistem
Transportasi Bangunan tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu mengangkut barang atau
manusia dari lantai satu ke lantai yang lain.

Suatu bangunan memerlukan suatu alat transportasi yang nyaman untuk mengangkut
orang ataupun barang. Tangga merupakan alat transportasi pada bangunan yang dirancang
untuk menghubungi dua tingkat vertikal yang memiliki jarak satu sama lain. Selain itu ada juga
yang disebut dengan elevator atau lift yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang.
Dan yang terakhir escalator yang mempunai fungsi yang sama yaitu mengangkut barang atau
manusia dari lantai satu ke lantai yang berikutnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa sistem transportasi pada bangunan?


2. Apa bagian bagian dari sistem transportasi pada bangunan ?
3. Apa pengertian dari bagian bagian dari transportasi pada bangunan tersebut ?
4. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan transportasi pada bangunan
?
5. Apa saja manfaat sistem transportasi pada bangunan ?
6. Bagaimana penerapan sistem transportasi ke dalam objek bangunan ?

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 1


1.3 TUJUAN

1. Mengetahui lebih dekat tentang sistem transportasi pada bangunan.


2. Mengetahui lebih dekat bgian bagian dari sistem transportasi.
3. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan transportasi pada
bangunan.
4. Mengetahui pengertian dari bagian bagian tranportasi oada bangunan tersebut.
5. Mengetahui bagaimana penerapan transportasi bangunan terhadap objek bangunan.
6. Mengetahui lebih dekat penerapan sistem transportasi pada bangunan.

1.4 MANFAAT

Mengetahui lebih dekat dalam pemahaman sistem transportasi pada bangunan dan cara
kerja terhadapan bangunan.

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 2


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 ALAT TRANSPORTASI BANGUNAN

Suatu bangunan memerlukan suatu alat transportasi yang nyaman untuk mengangkut
orang ataupun barang. Berikut adalah yang merupakan alat transportasi vertikal, antara lain:

Tangga
Eskavator / Lift
Eskalator

2.2 Tangga

2.2.1 Pengertian Tangga


Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua tingkat vertikal
yang memiliki jarak satu sama lain.

Contoh tangga

2.2.2 Jenis Jenis Tangga

1. Tangga Tusuk Lurus


Tangga ini sering juga disebut atau dikenal dengan nama One Wall Stair. Tangga ini
menerus dari bawah ke atas tanpa adanya belokan. Tapi terkadang ada juga yang berisi
bordes atau tempat istirahat sementara.Tangga jenis ini sangat banyak memerlukan
lahan dan cocok untuk rumah yang luas. Selain itu bagian yang berada dibawah tangga
bisa dimanfaatkan menjadi ruangan tertentu

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 3


Tangga tusuk lurus

2. Tangga Berbelok ( Model L )


Disebut dengan Tangga Model L karena tangga ini berbentuk seperti huruf L yang pada
bagian tertentu berbelok arah.Tangga Jenis ini banyak digunakan pada hunian minmalis
modern karena hemat tempat dan pas.

Tangga berbelok (model L)

3. Tangga Berbalik Arah ( Model U )


Tangga paling umum digunakan oleh masyarakat kita. Hampir sama dengan tangga
model L, hanya saja tangga model ini pada ketinggian tertentu tidak hanya berbelok arah
tapi berbalik arah dari arah datang. Tidak terlalu membutuhkan ruang seluas tangga
model I ataupun U. Sangat umum digunakan di unit-unit perumahan yang rata-rata tidak
terlalu luas. Ruang bawah tangga lebih luas dibandingkan dengan model I dan L, bahkan
bisa digunakan untuk kamar mandi atau gudang
.

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 4


Tangga berbalik arah ( model U )

4. Tangga Bercabang ( Model Y )


Adalah tangga yang bercabang. Bentuknya mirip huruf Y dengan bordes sebagai pusat
tangga. Biasanya pada rumah-rumah besar. Tangga jenis ini memakan ruang yang cukup
luas bahkan sangat luas untuk menampilkan kesan megah dan mewah. Alurnya, naik
dari bawah kemudian pada area peralihan atau bordes, arah tangga berikutnya akan
bercabang ke kiri dan kekanan. Biasanya dari lantai 1 ke lantai 2. Jarang ada yang
menggunakan untuk step tangga berikutnya karena tangga bentuk ini fungsi estetisnya
lebih ditonjolkan. Selain dirumahrumah mewah biasanya dibangun di gedung-gedung
penting.

Tangga bercabang (model Y)

5. Tangga Putar ( Model Spiral )


Tak memiliki lahan yang luas untuk menempatkan tangga? Gunakan tangga putar.
Tangga putar ini kadang ada yang menyebutnya tangga spiral.Tangga ini adalah tangga
yang paling hemat tempat. Biasanya hanya membutuhkan area tidak lebih dari
1,5mx1,5m. Sering digunakan sebagai tangga menuju loteng atau tempat jemuran.
Penempatannya kadang-kadang di luar ruangan. Bahan material pembuat tangga ini
biasanya dari besi karena relatif mudah untuk dibuat melengkung atau spiral. Lebar rata-
rata anak tangga horizontal adalah 60 cm. sedang tinggi injakan anak tangga biasanya
lebih tinggi dari tangga lain yaitu rata-rata 25 cm. Hanya untuk dilewati satu orang.
Tangga ini lebih menekankan fungsi dari pada keindahan meskipun ada juga yang
membuatnya tampil menarik.

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 5


Tangga putar (model spiral)

6. Tangga Melingkar
Bisa jadi inilah tangga yang paling mewah, karena bentuknya yang sangat artistik karena
melengkung dimana lengkungannya menciptakan keindahan ruang. Biasanya digunakan
pada rumah yang luas dan memiliki atap yang tinggi. Jika memilih mempunyai tangga
melingkar, sebaiknya jangan gunakan ruang bawah tangga untuk fungsi apapun karena
bisa mengurangi tampilan tangga. Lebih cocok untuk model rumah type klasik, meskipun
tidak menutup kemungkinan untuk yang diterapkan pada rumah minimalis.

Tangga melingkar

2.2.3 Hal Yang Perlu Diperhatikan Membuat Tangga

Cara Menghitung Jumlah Anak Tangga


Cara menghitung dan menentukan Jumlah anak tangga dengan rumus yang berlaku pada
anak tangga (undak-undak) adalah :

2t + l = 60-65 cm
Keterangan:
t = tinggi anak tangga (tinggi tanjakan optrede)

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 6


l = lebar anak tangga (lebar injakan = aantrede)

Rumus diatas didasarkan pada satu langka arah datar idealnya antara 60-65 cm,
sedangkan untuk melangkah naik perlu tenaga 2 kali lebih besar daripada melangkah
datar.

Misalnya selisih tinggi lantai adalah 320 cm.


Contoh Perhitungan :
t = 16 cm dan l = 26 cm Jika rumus di masukan yakni 2t + l = (2.16) + 26 = 58 cm
mengacu pada rumus yang berlaku bahwa idealnya 60-65 cm maka sesuai hasilnya, ini
terlalu landai.

Setelah menemukan angka yang ideal, maka jumlah anak tangga yang di sarankan
adalah (320 / 18) -1 = 17,778 - 1 = 16,778 buah anak tangga.
Jumlah anak tangga yang di bulatkan keatas menjadi 17 buah. Selisih beda tinggi anak
tanggadi bagi merata 320 / t-1 = 17,778 cm. Mengingat selisih tinggi kurang dari 1 cm,
tidak akan terasa, maka beda tinggi anak tangga di letakan pada satu anak tangga yang
paling bawah atau paling atas.

Syarat Syarat Tangga:


1. Dipasang pada daerah yang mudah dijangkau
2. Mendapat penerangan yang cukup pada siang hari
3. Bentur / dimensi tangga sesuai dengan ukuran langkah normal serta
dipertimbangkan untuk pengangkutan barang/perabot.
4. Berbentuk sederhana dan layak pakai.

Sudut tangga yang mudah dijalani dan efisien sebaiknya mempunyai


kemiringan maksimal 40. Jika mempunyai kemiringan lebih dari 45 pada waktu
dilewati akan berbahaya terutama dalam arah turun. Agar supaya tangga tersebut
nyaman dilewati, ukuran optrade (tegak) dan aantrede (mendatar) harus sebanding.

Ukuran tangga standard


Untuk 1 orang , lebar minimal 80 cm
Untuk 2 orang , lebar minimal 120 cm
Untuk 3 orang , lebar minimal 180 cm

2.3 Elevator (Lift)

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 7


Elevator (lift)
2.3.1 Pengertian Lift
Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut
orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi yang
biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya
hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai
tombol-tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka, Terdapat
tiga jenis mesin, yaitu Hidraulik, Traxon atau katrol tetap, dan Hoist atau katrol ganda,
Jenis hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik.

2.3.2 Jenis Jenis Lift


Lift dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis, berikut adalah pengelompokan lift
menurut jenisnya, yaitu:

Lift penumpang
Lift penumpang adalah lift yang biasa kita gunakan.
Lift barang
Lift yang befungsi untuk membawa barang
Lift pasien (Bed Elevator)
Lift yang berfungsi untuk mengangkut pasien rumah sakit yang menggunakan tempat
tidur

2.3.3 Komponen Utama Lift

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 8


Apabila kita ingin mengetahui cara kerja elevator, maka terlebih dahulu kita harus
mengetahui komponen komponen dalam lift tersebut. Berikut ini antaranya:
Ruang Mesin
Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut terjadinya semua
proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan. Didalam ruang
mesin terdapat beberapa alat penggerak elevator, yaitu : motor penggerak,
governor, dan panel.
Motor penggerak
Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (Ac)
dari PLN yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor
penggerak ini mempunyai kemampuan putar antara 50 putaran per menit
sampai dengan 210 putaran per menit. Dengan kapasitas tegangan motor 7.5
KW dan menggunakan arus maksimal 25 Ampere.
Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet (magnetic brake) yang
berfungsi menahan motor ketika kereta elevator telah sampai pada lantai yang
dituju, pergerakan cepat atau lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable
Logic Control) .Motor penggerak dalam menarik dan menurunkan elevator
menggunakan tali baja (rope) yang melingkar pada puli mesin (sheave)

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 9


Mesin lift

Governor
Governor adalah komponen penggerak utama dalam elevator, didalam
governoor ini terdapat saklar yang berfungsi untuk menonaktifkan semua
rangkaian sehingga otomatisasi elevator mati dan tidak berfungsi. Selain saklar
juga terdapat pengait rem, pengait rem ini berfungsi untuk menghentikan
kawat selling dan kawat selling ini menarik rem yang ada di kereta elevator.
Panel
Panel ini adalah tempat control elevator secara otomatis, panel ini terdapat
inverter motor dan program logic control yang berfungsi untuk mengatur
geraknya elevator.
Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi berbentuk lorong
vertikal, disinilah elevator menjangkau tiap-tiap lantainya.didalam ruang luncur
ini terdapat beberapa komponen utama yang tak kalah pentingnya
dibandingkan dalam ruang mesin
Kereta
Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail di kedua
sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail (sliding guide) yang
berfungsi memandu atau menapaki rail.Selain pemandu rail (sliding guide) juga
terdapat karet peredam (silencer rubber) yang berfungsi untuk mengurangi
kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai start, selain itu pula terdapat
pendeteksi beban (switch overload) yang terdapat dibawah kereta elevator.
Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor gerak (safety ray) dan sensor
sentuh (safety shoe) yang terpasang pada pintu kereta dan berfungsi supaya
untuk penumpang elevator tidak terjepit pintu elevator, didalam kereta
elevator juga terdapat tombol-tombol pemesanan lantai (floor button) yang
akan dituju oleh pengguna elevator.
Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper
yang bekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan
(proximity) yang berfungsi menentukan level atau tidaknya lantai, setelah
lantai dinyatakan level atau rata maka motor stepper akan membuka pintu
secara otomatis

Selain yang disebutkan diatas, ada beberapa komponen pendukung kerja elevator
antara lain seperti dibawah ini :

1. Saklar pintu (door contact)


Saklar pintu (door contact) ini termasuk dalam komponen pengaman elevator.
2. Kunci pintu (door lock)
Berfungsi untuk mengunci pintu agar pintu tidak dapat dibuka dari luar
3. Saklar batas atas (final up) dan bawah (final down)
Saklar batas atas dan bawah berfungsi untuk mengamankan kereta elevator
terhadap kemungkinan terjadinya kelebihan kecepatan.

Saklar pintu

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 10


Saklar pintu atau sering disebut dengan door contact adalah salah satu
komponen yang termasuk penting dalam pengamanan elevator, cara kerja dari
saklar pintu (door contact) ini adalah saklar dihubungkan kabel saklar pintu
(door contact) tiap-tiap lantai secara seri.
Apabila salah satu pintu dibuka secara sengaja maka elevator tidak akan
bekerja, ini dikarenakan untuk keselamatan pengguna elevator atau bagian
perawatan elevator.
Bobot imbang
Bobot imbang atau counterweight biasanya terpasang dibelakang atau
disamping kereta elevator, bobot dari bobot imbang ini harus sesuai dengan
ketentuan yang ada. Faktor-faktor yang menentukan berapa berat dari bobot
imbang ini diantaranya harus memperhitungkan berat kereta, kapasitas penuh
pada kereta dan faktor keseimbangan.

2.3.4 Alat Alat Pengaman pada Lift


Seperti halnya alat transportasi lain, lift juga dilengkapi dengan alat pengaman,
karena lift merupakan alat transportasi yang sangat berperan penting untuk
mengangkut orang dari satu lantai ke lantai berikutnya.
Berikut adalah alat alat pengaman dalam lift, antara lain:
Circuit breaker, berfungsi untuk memutuskan sumber (aliran) listrik dari panel
induk ke panel control lift dan menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi
arus lebih.
Governor, berfungsi memutuskan power listrik ke control panel lift jika
governor mendeteksi terjadinya over speed (kecepatan lebih) pada traffic lift
(putaran roda pulley governornya). Selain itu governor akan menjepit seling
governor, yang secara mekanik bandul governor akan menjepit sling governor
dan dengan terjepitnya sling maka sling ini akan menarik safety wedge pada
unit safety gear yang terletak di bawah car lift dan akan mencengkram rail
untuk melakukan pengereman paksa lift.
Final limit switch, berfungsi untuk menghentikan lift, jika limit switch tidak
beroperasi.

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 11


Limit switch berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai
tertingginya
Emergency exit, berfungsi sebagai pintu darurat. Penumpang dapat ditolong
dari lubang yang terletak di bagian atas. Jika pintu ini dibuka, lift akan
bberhenti dengan otomatis.
Emergency light, berfungsi sebagai alat pemberitahu jika terjadi pemadaman
listrik. Lampu ini mampu bertahan hingga 15 menit.
Safety gear, berfungsi melakukan pengereman (menjepit) rail jika governor
mendeteksi terjadinya over speed
Limit switch, berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai
terndahnya.
Final limit switch, berfungsi menghentikan lift jika limit switch tidak beroperasi
Lubang kunci pintu luar, terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang
memungkinkan untuk di buka jika ingin melakukan pertolongan darurat pada
penumpang jika terjadi emergency
Door lock switch, berfungsi untuk mencegah pintu terbuka pada saat lift
sedang beroperasi. Pintu hanya dapat dibuka setelah lift berhenti.
Interphone, berfungsi agar penumpang dapat berkomunikasi dengan teknisi di
ruang mesin/ruang control jika terjadi pemadaman listrik/emergency
Safety shoe, berfungsi mendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup
dan membuka kembali jika mendeteksi sesuatu.
Weighing device, berfungsi mematikan/mengaktifkan buzzer alarm pada saat
weighing device mendeteksi beban lebih pada lift.
Apron, berfungsi mencegah penumpang terjatuh ke dalam hoistway (ruang
luncur lift) pada saat penumpang ingin keluar ketika lift tidak berhenti pada
level seharusnnya.
Buffer, berfungsi untuk mengurangi guncangan ketika lift bergerak kea rah
bawah.

2.3.5 Sensor Sensor pada Lift


Sensor kedekatan, yaitu sensor yang dapat mendeteksi adanya target (jenis
logam) dengan tanpa adanya kontak fisik. Sensor jenis ini biasanya terdiri dari
alat elektronik solid-state yang terbungkus rapat untuk melindunginya dari
pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan.
Sensor tekanan, yaitu sensor yang dapat mengukur tegangan kawat, dimana
mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya
pada perubahan tahanan pengantar yang berubah akibat perubahan panjang
dan luas penampangnya.
Sensor penyandi digunakan untuk untuk mengubah gerakan linear menjadi
sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat.
Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu: penyandi rotary
tambahan yang akan membangkitkan gelombang kontak pada objek yang
diputar. Kedua penyandi absolut mempunyai cara kerja yang sama penyandi
rotary, pengecualiannya adalah, lebih banyak rapat pulsa gelombang kotak
yang dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean dalam susunan
tertentu

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 12


Motor DC adalah alat yang mengubah pulsa listrik menjadi gerak, mempunyai
prinsip dasar yang sama dengan motor stepper namun gerakannya bersifat
kontinyu atau berkelanjutan.
Stepper adalah alat yang mengubah pulsa listrik yang diberikan menjadi
gerakan rotor discret (berlainan) yang disebut step (langkah). Satu putaran
motor memerlukan 360 derajat dengan jumlah langkah yang tertentu
perderajatnya. Ukuran kerja dari stepper biasanya diberikan dalam jumlah
langkah per-putaran per-detik.
Selenoid adalah alat yang digunakan untuk mengubah sinyal listrik atau arus
listrik menjadi gerakan mekanis linear. Terbentuk dari kumparan dengan inti
besi yang dapat bergerak, besarnya gaya tarikan atau dorongan yang dihasilkan
adalah ditentukan dengan jumlah lilitan kumparan tembaga dan besar arus
yang mengalir melalui kumparan
Relay adalah alat yang dioperasikan dengan listrik dan secara mekanis
mengontrol penghubungan rangkaian listrik, bermanfaat untuk kontrol jarak
jauh dan untuk pengontrolan alat tegangan dan arus tinggi dengan sinyal
kontrol tegangan dan arus rendah

2.3.6 Cara Kerja Elevator/Lift


Bobot kereta dan counterweight menghasilkan traksi yang memadai antara puli
katrol dan hoist ropes sehingga puli katrol dapat menggenggam hoist ropes dan
bergerak serta menahan kereta tanpa selip berlebihan, kereta dan counterweight
bergerak sepanjang rel yang vertikal agar tidak berayun - ayun.
Mesin Elevator (Gearless)
Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang biasanya
tepat di atas ruang luncur kereta, untuk memasok listrik ke kereta dan menerima
sinyal listrik dari kereta ini dipergunakan sebuah kabel listrik multi wire untuk
menghubungkan ruang mesin dengan kereta. Ujung kabel yang terikat pada kereta
turut bergerak dengan kereta sehingga disebut sebagai kabel bergerak (traveling
cable).
Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan tinggi dan drive sheave
dihubungkan dengan poros motor melalui gigi - gigi di kotak gigi yang dapat
mengurangi kecepatan rotasi poros motor menjadikecepatan drive sheave rendah.
Mesin gearless memiliki motor kecepatan rendah dan puli katrol penggerak
dihubungkan langsung ke poros motor
Pada sistem hidrolik (terutama digunakan pada instalasi di gedung rendah
dengan kecepatan kereta menengah) kereta dihubungkan ke bagian atas dari piston
panjang yang bergerak naik dan turun di dalam sebuah silinder. Kereta bergerak naik
saat oli dipompa ke dalam silinder dari tangki oli sehingga mendorong piston naik,
kereta turun saat oli kembali ke tangki oli
Aksi pengangkatan dapat bersifat langsung (piston terhubungkan ke kereta)
atau roped (piston terikat ke kereta melalui rope). Pada kedua cara tersebut
pekerjaan pengangkatan yang dilakukan oleh pompa motor (energi kinetik) untuk
mengangkat kereta ke elevasi yang lebih tinggi sehingga membuat kereta mampu
melakukan pekerjaan (energi potensial).

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 13


Transfer energi ini terjadi setiap kali kereta diangkat, ketika kereta diturunkan
energi potensial digunakan habis dan siklus energi menjadi lengkap sudah, gerakan
naik dan turu kereta elevator dikendalikan oleh katup hidrolik.

2.3.7 Spesifikasi Lift

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 14


2.4 Eskalator

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 15


Eskalator
2.4.1 Pengertian Eskalator
Pada tahun 1899, Charles D. Seeberger bergabung dengan Perusahaan Otis
Elevator Co., yang mana dari dia timbullah nama eskalator (yang diciptakan
dengan menggabungkan kata scala, yang dalam bahasa Latin berarti langkah-
langkah (step), dengan elevator). Bergabungnya Seeberger dan Otis telah
menghasilkan eskalator pertama step type eskalator untuk umum, dan
eskalator itu dipasang di Paris Exibition 1900 dan memenangkan hadiah
pertama. Mr. Seeberger pada akhirnya menjual hak patennya ke Otis pada
tahun 1910.
Dalam perkembangannya, perusahaan Mitsubishi Electric Corporation telah
berhasil mengembangkan eskalator spiral (kenyataannya lebih cenderung
melengkung/curve daripada melingkar/spiral) dan secara eksklusif dijual sejak
pertengahan tahun 1980. Eskalator ini dipasang di Osaka, Jepang pada tahun
1985.

Charles D. Seeberger
Born 1857 September 12, 1931
2.4.2 Jenis Jenis Eskalator
Seperti halnya tangga dan elevator, eskalator juga dapat dikelompokan menjadi
beberapa jenis, antara lain:
Eskalator 1 arah
Eskalator 2 arah

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 16


2.4.3 Komponen Utama Eskalator

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 17


Anak tangga

2.4.4 Cara kerja Eskalator


Pendaratan / Landing
Floor plate rata dengan lantai akhir dan diberi engsel atau dapat dilepaskan
untuk jalan ke ruang mesin yang berada di bawah floor plates.
Comb plate adalah bagian antara floor plate yang statis dan anak tangga
bergerak. Comb plate ini sedikit miring ke bawah agar geriginya tepat berada
di antara celah-celah anak tangga. Tepi muka gerigi comb plate berada
dibawah permukaan cleat.
Landasan penopang/Truss
Landasan penopang adalah struktur mekanis yang menjembatani ruang
antara pendaratan bawah dan atas. Landasan penopang pada dasarnya
adalah kotak berongga yang terbuat dari bagian-bagian bersisi dua yang
digabungkan bersama dengan menggunakan sambungan bersilang sepanjang
bagian dasar dan tepat dibawah bagian ujungnya. Ujung-ujung truss
tersandar pada penopang beton atau baja.

Landasan penopang

2.4.5 Struktur Perletakan Eskalator pada Lantai


Lintasan
Sistem lintasan dibangun di dalam landasan penopang untuk mengantarkan
rantai anak tangga, yang menarik anak tangga melalui loop tidak berujung.
Terdapat dua lintasan: satu untuk bagian muka anak tangga (yang disebut
lintasan roda anak tangga) dan satu untuk roda trailer anak tangga (disebut
sebagai lintasan roda trailer). Perbedaan posisi dari lintasan-lintasan ini
menyebabkan anak tangga-anak tangga muncul dari bawah comb plate untuk
membentuk tangga dan menghilang kembali ke dalam landasan penopang.

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 18


Struktur kedudukan eskalator

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 19


2.5 Sistem Transportasi pada Objek Bangunan

2.5.1 Lokasi Objek


Objek yang kami gunakan adalah sebuah villa lantai 2, yang terletak di daerah
canggu, kabupaten badung. Villa ini adalah villa yang dikontrakan pada
tamu/tourist. Pada saat kami survey, villa tersebut belum selesai 100% dan masih
dalam proses pengerjaan.
Villa tersebut rencananya akan ditinggali oleh keluarga yang terdiri dari pasangan
suami istri dan 2 orang anak. Mereka sudah memesan dengan kontrak selama 1
tahun.
Villa tersebut terletak di samping persawahan dengan alam yang masih hijau.
Persawahan dijadikan view utama.

Peta pulau bali

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 20


Peta lokasi
LOKASI
2.5.2 Penerapan Transportasi Pada Objek
System transportasi pada objek yang kami survey tidak menggunakan
elevator (lift) dan eskalator. Pada villa ini hanya mengunakan tangga sebagai alat
transportasi utamanya.

Sebelum Sesudah

Gambar di atas merupakan tangga (transportasi utama) pada objek. Tangga yang
dipergunakan adalah tangga berbelok (model L). Yang terbuat dari beton bertulang
dengan finishing kramik warna putih, yang dapat memberi kesan bersih.

Tangga di atas mempunyai tinggi tanjakan (optrade) adalah 20cm, dan lebar injakan (aantrade)
adalah 25cm, jadi jika dimasukan rumus di atas, maka:

Rumus : 2t + l = 60-65 cm

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 21


Jadi, 2t + l = 60-65 cm 2.20cm + 25cm = 40cm + 25cm
= 65 cm

Rumus di atas cocok diterapkan untuk tangga di atas.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kelompok kami dapat menyimpulkan bahwa secara umum sistem transportasi pada
bangunan digunakan sebagai alat untuk mengangkut orang atau pun barang dari lantai satu ke
lantai berikutnya. Dan juga sebuah bangunan sangat memerlukan sistem transportasi sebagai
alat untuk mengangkut barang atau manusia. Sebuah transportasi bangunan meliputi tangga,
elevator atau lift dan juga eskalator. Tangga, elevator, dan escalator mempunyai fungsi yang
sama sebagai alat untuk mengangkut barang atau manusia.

3.2 SARAN

Tangga pada objek bangunan agak terlihat gelap dan perlu ditambahkan looster agar cahaya
bisa masuk dan tangga kelihatan tidak gelap lagi.

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 22


DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.com/transportasi/bangunan
www.woodpress.com/transportasi/lift
www.google.com

Sains & Utilitas bangunan 1 |sistem transportasi. 23

Anda mungkin juga menyukai