BAB I
Pendahuluan
BAB II
Gambaran Umum Lokasi Studi
Timur, dengan luas daerah sebesar 434,50 KM2. Kota Prabumulih memiliki 6
kecamatan, 25 kelurahan, dan 12 desa.
Sebagian besar keadaan tanah Kota Prabumulih berasal dari jenis tanah
Potsolik Merah Kuning dengan derajat kemiringan tanah Kota Prabumulih antara
0 40 % pada ketinggian antara 34 meter dari permukaan laut. Kota Prabumulih
termasuk daerah tropis basah dengan curah hujan 204,45 m3 dan suhu rata-rata
270Celcius.
Sumber: petatematikindo.files.wordpress.com
Pasar Umum 1 1 1 1 1
Pasar Desa 13 15 17 18 19
Toko 995 1.048 1.077 1.157 1.254
Kios 823 824 841 863 872
Warung 686 704 744 745 753
Rumah
65 73 77 79 85
makan
Jumlah 2.414 2.583 2.665 2.863 2.984
Sumber: BPS Kota Prabumulih
BAB III
Konsep Pengolahan Sampah
1. Pemilahan sampah
Tahap pertama pengolahan adalah dengan memilah sampah. Pemilahan
SAMPAH
sampah ini dilakukan dimulai dari sumbernya yang dilakukan secara
ORGANIK ANORGANIK
(60%)
individu oleh (40%) sampah
setiap penghuni rumah untuk melakukan pemilahan
organic dan sampah non organic. Pemilahan sampah organic ini terdiri dari
Daun-Daunan Sisa Makanan
daun-daunan, sisa makanan (sayuran,buah, daging) dan kertas. Sedangkan
Botol/kaleng
pemilahan sampah an organic terdiri dari kaca, kaleng , botol dan besi.
Kertas
Pengomposan Plastik
Hidayatul Akli 14513043 13
DIJUAL DIJUAL
TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2. Pewadahan Sampah
Setelah dilakukan pemilahan oleh setiap individu kemudian selanjutnya
Tahap kedua dalam pengolahan sampah ini adalah pewadahan. Untuk
pewadahan diterapkan sistem individu. Setelah dilakukan pemilahan diatas
maka masing-masing individu setiap rumah melakukan pewadahan
meletakkan sampah yang telah dipilah ke dalam Bin plastic /Tong yang
mempunyai kapasitas 60 liter/tong yang masing-masing rumah tersedia 3
tong yang terdiri dari tong organic (hijau), tong an organic
Untuk menguji kualitas kompos larutkan dalam air bersih. Kompos yang
baik akan tenggelam, apabila ada yang terapung berarti belum material
tersebut belum menjadi kompos. Air akan tetap bersih, apabila air berubah
warnanya jadi kecoklatan, artinya dalam kompos terdapat cairan hasil
fermentasi anaerobik.
b. Penjualan sampah
Selanjutnya untuk pengelolaan sampah yang tidak dapat diolah dengan
cara pengomposan Takakura dan masih bermanfaatyaitu sampah
organic seperti kertas, dan sampah non organic seperti botol, besi, kaca
dll kemudian di daur ulang dijual kepada pengepul sampah/lapak
4. Pengumpulan Sampah
Setelah dilakukan pewadahan tahapan selanjutnya yaitu pengumpulan
sampah. Pengumpulan sampah di Kota Prabumulih akan diterapkan pola
pengumpulan secara komunal tidak langsung, yakni sampah yang berada
di TPS 3R tidak langsung diangkut ke lokasi pembuangan akhir(TPA),
melainkan dibawa terlebih dahulu ke tempat penampungan sementara atau
transfer depo sebelum diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Untuk setiap penghuni yang terdapat dalam desa tersebut, sampah tidak
akan diambil setiap hari melainkan setiap dua hari sekali. Hal ini
mempertimbangkan agar setiap hari dapat diambil sampah dari seluruh
wilayah desa. Selain itu hal ini juga agar tidak memberatkan tugas petugas
kebersihan.
Di TPS 3R dilakukan pemilahan sampah berdasarkan jenis sampahnya.
Untuk sampah organik akan dilakukan pengomposan, residu dari TPS 3R
ini kemudian dibawa ke TPA untuk diolah kembali. Di TPA akan dilakukan
pengolahan residu.Residu akhir dari TPA ini yang kemudian akan di
masukkan ke land fill.
5. Pengangkutan Sampah
Pengangkutan sampah merupakan hal vital yang harus diperhatikan dalam
pengelolaan sampah. Karena salah sedikit saja bisa mengganggu
6. Sampah
Pemilahan sampah dilakukan di TPS 3R dan TPA. Diharapkan sudah
dilakukan pemilahan sampah oleh tiap penghuni rumah sebelumnya. Pada
TPS 3R pemilahan sampah dilakukan untuk memisahkan sampah organik
dan anorganik. Sampah yang masih bisa dimanfaatkan akan didaur ulang
atau akan dijual kepada pengepul sampah seperti kertas. Residu dari
pemilahan ini yang akan di bawa ke TPA.
Di TPA sampah dipilah kembali menjadi bagian yang lebih kecil seperti
sampah kertas, kaca, plastik dsb. Diambil sampah yang masih bisa
dimanfaatkan. Untuk sampah organik akan dilakukan pengomposan.
Residu yang dihasilkan yang akan kemudian di masukkan ke land fill.
7. Pengelolaan Sampah :
a. Pengomposan Skala Rumah Tangga
Residu sampah organik dari hasil pemilahan sampah akan di ubah
menjadi kompos. Cara atau metoda untuk membuat kompos sadalah proses
pengomposan. Proses pengomposan ini merupakan proses dengan
memanfaatkan proses biologis yaitu pengembangan massa mikroba yang
dapat tumbuh selama proses terjadi. Metoda ini adalah proses biologi yang
mendekomposisi sampah (terutama sampah organic yang basah) menjadi
kompos karena adanya interaksi kompleks dari organisme yang terdapat
secara alami. Manfaat kompos dari sampah rumah tangga salah satunya
8. Penimbunan Sampah
Residu dari sampah yang sudah dipilah yang tidak dapat diolah lagi
kemudian akan dimasukkan ke land fill.Pada perencanaan pengelolaan
akhir (TPA) digunakan dengan sistem controlled landfill, yaitu sampah
yang datang setiap hari diratakan dan dipadatkan dengan alat berat.
Sampah dipadatkan menjadi sebuah sel. Kemudian, sampah yang sudah
dipadatkan tersebut dilapisi dengan tanah setiap lima hari atau seminggu
sekali.
Pengompos
an (open Residu
Organik windrow)
SUMBER Pengumpulan/
pengankutan(k
omunal tidak Tps3r Pengepakan
langsung bahan daur LAPAK
ulang
Non
organik
Hidayatul Akli 14513043 19
Dijual
(kertas)
TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA