Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN AKHIR

BAB VI

PENYELIDIKAN GEOTEKNIK &


MEKTAN

6.1. Geologi Permukaan

Lokasi D.I Sahu

Gambar. 6.1 . Geologi permukaan lembar Bangai – Maluku, 1993

: Formasi Buya

VI - 1
-1
LAPORAN AKHIR

Formasi Buya = Serpih, Batulempung gampingan, bersisipan batu pasir


kuarsa dan kalkeranit.

FORMASI BUYA : serpih bersisipan batu pasir dan konlomerat, bintal


batulempung gampingan dan oksida besi.
Serpih, berwarna kelabu sampai kehitaman; agak keras dan agak padat; berlapis
baik, tebal masing-masing lapisan antara 4 dan 30 cm, setempat lebih dari 2 m.
serpih merupakan pembentuk utama satuan ini.
Batupasir, berupa batupasir kuarsa dan wake. Batupasir kuarsa mengandung
kepingan batuan dan bijih; berwarna putih sampai kecoklatan; agak keras sampai
keras dan padat; berukuran kurang dari 2 mm; berbentuk menudut tanggung
sampai membulat tanggung; terpilah sedang. Beberapa mineral dari kepingan
batuan terubah menjadi klorit, besi oksida dan serisit.
Wake, berwarna kelabu muda sampai kelabu kecoklatan; padat dan keras;
kepingan umumna berukuran 1 mm; berbentuk menyudut sampai membulat
tanggung; terpilah sedang. Penyusunannya terdiri dari kepingan kuarsa,
muskovit, plagioklas, biotit, klorit, dan oksida besi; direkat oleh karbonat. Terdapat
struktur perlapisan sejajar, dan setempat silang-siur. Tebal setiap lapisan
batupasir dan wake berkisar antara 10 dan 30 cm.
Konglomerat, berwarna kecoklatan; padat dan keras; komponennya terdiri dari
granit, batuan malihan, sedimen malih, batuan gunungapi, kuarsit dan kuarsa;
berukuran 1 – 5 cm; terpilah buruh dan kemas tertutup, massa dasarnya berupa
pasir lempungan dan terekat oleh oksida besi. Batuan ini terdapat pada bagian
bawah satuan.
Batulempung gampingan, berwarna kelabu; sangat padat dan keras; berupa
bintal dalam serpih, berukuran sampai 10 cm, setempat berukuran dari 1 sampai
2 m; bentuknya bulat telur, bulat dan pipih buat. Di dalam batuan ini sering
terdapat rekahan terisi kalsit dengan ketebalan beberapa mm, setempat
mengandung fosil Amonit dan Bolemnit.
Oksida besi, berwarna kemerahan sampai merah kecoklatan; padat dan keras;
berupa bital berukuran sampai 3 cm, setempat mengisi rekahan dalam batuan
setebal sampai 1 cm.

VI - 2
-2
LAPORAN AKHIR

6.2. Kegempaan:
Hasil kegiatan Peta Kegempaan untuk Bangunan Air memperlihatkan peta
percepatan gempa di batuan dasar untuk periode ulang 50, 100, 200,
1000, tahun pada Gambar 1 s.d Gambar 4. Peta percepatan gempa tahun
2010 dibuat dengan asumsi batuan dasar Kelas B, hal ini menyebabkan
penggunaan peta gempa diluar kelas tersebut perlu dikoreksi.

Gambar 6.2. Peta Percepatan di Batuan Dasar (SB) Untuk


Periode Ulang 50 Tahun

Sumber :DSM/PA.02.03/03-1/La-BHGK/2012, Satker Pustitbang SDA


Gambar 6.3. Peta Percepatan di Batuan Dasar (SB) Untuk
Periode Ulang 100 Tahun

VI - 3
-3
LAPORAN AKHIR

Sumber :DSM/PA.02.03/03-1/La-BHGK/2012, Satker Pustitbang SDA


Gambar 6.4. Peta Percepatan di Batuan Dasar (SB) Untuk Periode
Ulang 200 Tahun

Sumber :DSM/PA.02.03/03-1/La-BHGK/2012, Satker Pustitbang SDA

Gambar 6.5. Peta Percepatan di Batuan Dasar (SB) Untuk Periode


Ulang 1000 Tahun

Sumber :DSM/PA.02.03/03-1/La-BHGK/2012, Satker Pustitbang SDA

VI - 4
-4
LAPORAN AKHIR

6.3. Hasil Penyelidikan Tanah

1. Kondisi Tanah
Hasil Penyelidikan lapangan berupa hasil pemboran tangan dan pengamatan
geologi permukaan dilapangan serta ditunjang dengan hasil penelitian
laboratorium mekanika tanah, maka keadaan kondisi tanah di tiap - tiap daerah
irigasi secara umum adalah sebagai berikut:
- Tanah penutup, pasir, lanau, lempungan.
- Lempung lanauan mengandung pasir.
- Pasir, kerikilan, kerakalan.

2. Identifikasi Masalah
Dengan memperhatikan kondisi tanah yang ada dimana sebagian lapisan tanah
permukaan antara lain berupa lapisan pasir, sifat fisik agak padat, keadaan
lapisan tersebut mempunyai daya dukung agak kuat, Untuk tahap selanjutnya
dalam pelaksanaan perencanaan perlu diperhatikan yang akan timbul dan
merencanakan secara matang

3. Daya Dukung Tanah


Perhitungan daya dukung pondasi dimaksudkan untuk mendapat gambaran
mengenai tekanan / beban yang dapat dipikul oleh lapisan dasar pondasi
bangunan, dimana untuk menghitung daya dukung berdasarkan pada
perhitungan daya dukung tanah berdasarkan hasil percobaan laboratorium dan
data sondir adalah sebagai berikut:

Daya dukung tanah berdasarkan hasil data laboratorium; ( pondasi dangkal ).


qult = 0,5 . n . B . N . + C . Nc + n . D. Nq
qult
qall = -------------
SF
Dimana :
qult = daya dukung batas (t/m2)
qall = daya dukung izin (t/m2)
SF = faktor keamanan diambil 3
N ; Nc ; Nq = faktor daya dukung
B = lebar pondasi (m)
D = kedalaman pondasi (m)
C = kohesi (kg/cm2)
n = berat isi tanah (gr/cm3)

VI - 5
-5
LAPORAN AKHIR

Perhitungan Daya Dukung Rencana Bangunan Berdasarkan Data Laboratorium

Tabel .6.1. Perhitungan Daya Dukung Tanah

Parameter Faktor B D qall


Keterangan
Tanah Daya Dukung (m) (m) t/m2
1.00 3.348 Lokasi
C = 0.0739 Kg/cm2 N = 4.485 1.00 3.00 5.768 BT.1
f = 23.519 0 Nc = 9.445 5.00 8.189 1.00 – 1.50 m

n = 1.785 gr/cm 3 Nq = 4.625 1.00 4.228


2.50 3.00 6.649
5.00 9.069
1.00 5.695
5.00 3.00 8.116
5.00 10.536

Parameter Faktor B D qall


Keterangan
Tanah Daya Dukung (m) (m) t/m2
1.00 0.331 Lokasi
C = 0.006 Kg/cm2 N = 0.180 1.00 3.00 0.805 BT.2
f = 1.851 0 Nc = 5.680 5.00 1.280 1.50 – 2.00 m

n = 1.580 gr/cm 3 Nq = 1.228 1.00 0.357


2.50 3.00 0.831
5.00 1.306
1.00 0.400
5.00 3.00 0.875
5.00 1.350

Parameter Faktor B D qall


Keterangan
2
Tanah Daya Dukung (m) (m) t/m
1.00 0.713 Lokasi
C = 0.037 Kg/cm2 N = 0.225 1.00 3.00 1.146 BT.3
f = 2.441 0 Nc = 5.815 5.00 1.579 1.50 – 2.00 m

VI - 6
-6
LAPORAN AKHIR

n = 1.505 gr/cm 3 Nq = 1.285 1.00 0.742


2.50 3.00 1.174
5.00 1.607
1.00 0.789
5.00 3.00 1.222
5.00 1.654

Parameter Faktor B D qall


Keterangan
2
Tanah Daya Dukung (m) (m) t/m
1.00 0.639 Lokasi
C = 0.026 Kg/cm2 N = 0.360 1.00 3.00 1.136 BT.4
f = 3.844 0 Nc = 6.220 5.00 1.633 2.50 – 3.00 m

n = 1.512 gr/cm 3 Nq = 1.456 1.00 0.685


2.50 3.00 1.182
5.00 1.679
1.00 0.761
5.00 3.00 1.258
5.00 1.755

Parameter Faktor B D qall


Keterangan
Tanah Daya Dukung (m) (m) t/m2
1.00 2.346 Lokasi
C = 0.097 Kg/cm2 N = 0.405 1.00 3.00 2.859 BT.5
f = 4.365 0 Nc = 6.355 5.00 3.373 1.00 – 1.50 m

n = 1.509 gr/cm 3 Nq = 1.513 1.00 2.397


2.50 3.00 2.911
5.00 3.424
1.00 2.483
5.00 3.00 2.997
5.00 3.510

Parameter Faktor B D qall


Keterangan
Tanah Daya Dukung (m) (m) t/m2

VI - 7
-7
LAPORAN AKHIR

1.00 1.503 Lokasi


C = 0.053 Kg/cm2 N = 0.450 1.00 3.00 2.125 BT.6
f = 4.913 0 Nc = 6.490 5.00 2.748 1.50 – 2.00 m

n = 1.595 gr/cm 3 Nq = 1.570 1.00 1.570


2.50 3.00 2.192
5.00 2.815
1.00 1.681
5.00 3.00 2.304
5.00 2.927

Parameter Faktor B D qall


Keterangan
Tanah Daya Dukung (m) (m) t/m2
1.00 7.199 Lokasi
C = 0.0236 Kg/cm2 N = 14.336 1.00 3.00 14.088 BT.7
f = 26.4284 0 Nc = 23.546 5.00 20.977 1.00 – 1.50 m

n = 1.796 gr/cm 3 Nq = 12.982 1.00 10.052


2.50 3.00 16.941
5.00 23.830
1.00 14.806
5.00 3.00 21.696
5.00 28.585

Perhitungan Daya Dukung Rencana Bangunan Berdasarkan Data


Sondir.

NILAI HAMBATAN
NO KEDALAMAN KONUS
qc
SONDIR (M) (qc)=kg/cm2 qall  KET
10
1.00 40 / cm 2 )
(kg 4.0
2.00 120 12.0
SONDIR 1 2.40 150 15.0

VI - 8
-8
LAPORAN AKHIR

NILAI HAMBATAN
NO KEDALAMAN KONUS
qc
SONDIR (M) (qc)=kg/cm2 qall  KET
10
1.00 25 (kg / cm 2 )
2.5
2.00 90 9.0
SONDIR 2 2.60 150 15.0

NILAI HAMBATAN
NO KEDALAMAN KONUS
qc
SONDIR (M) (qc)=kg/cm2 qall  KET
10
1.00 30 / cm 2 )
(kg 3.0
2.00 20 2.0
3.00 40 4.0
4.00 50 5.0
5.00 55 5.5
6.00 140 14.0
SONDIR 3 6.20 150 15.0

VI - 9
-9

Anda mungkin juga menyukai