ERA KADIRI
GENERAL CONTRACTOR , LEVELANSIR & SUPPLIER
Jl.Sukun RT.006 RW.001 Ds. Puhjajar Kec. Papar Kabupaten Kediri
Telp/Hp: 082233639228 Email : erakadiricv@gmail.com
PMETODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Di Purworejo,
lokasi di Kec.Sanakulon Blitar. merupakan gambaran pelaksanaan kerja kami
selaku penyedia jasa, dengan waktu dan kualitas kerja sesuai perencanaan dan
spesifikasi teknik yang telah ditentukan dalam dokumen lelang. Kami sebagai
penyedia jasa akan berusaha secara maksimal, optimal dan profesional
dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Tahapan pekerjaan, sebagai berikut :
I. PENDAHULUAN
A. Umum
Lingkup Pekerjaan:
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan di dalam paket pekerjaan ini meliputi:
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pembuatan Kistdam
Pembersihan Lahan
2. PEKERJAAN TANAH
1. Pembersihan
Stripping, pekerjaan ini di maksudkan sebagai pengupasan lapisan paling atas
tanaheksisting atau humus.
2. Galian pada pondasi Bangunan
Galian tanah dengan alat berat.
Hasil galian diangkut dan dibuang ke disposal area sesuai gambar dengan jarak
buang:
0 - 50 m
50 – 1 km
1 – 5 km
5 – 10 km, dan
Lebih besar dari 10 km
Timbunan tanah dengan alat berat.
Tanah hasil galian akan dipakai untuk menimbun tanggul sungai, saluran
dan jalan inspeksi dengan dengan jarak angkut dari borrow/disposal area
(bila tanah tidak tersedia maka akan didatangkan dari luar):
Lebih kecil dari 1 km
1 – 5 km
5 – 10 km , dan
Lebih besar dari 10 km
Jika selokan atau saluran digali, tanggul atau berm dibentuk diluar ukuran yang
disebutkan, akan dibangun kembali sesuai spesifikasi, atau ditentukan lain
menurut petunjuk Direksi.
8. Luasnya Penggalian.
Luasnya penggalian tanah akan diusahakan sekecil mungkin sesuai pendapat
Direksi. Penggalian dimulai pada muka tanah dengan keharusan mengambil
kelebaran yang sesuai menurut petunjuk pada gambar atau sesuai yang
ditentukan oleh Direksi. Pembangunan saluran terbuka dan pipa akan dibatasi
pada panjang yang telah mendapat persetujuan Direksi.
9. Timbunan
Timbunan untuk saluran primer, sekunder, saluran pembuang, akan dibentuk
dengan bahan galian tanah dan saluran dan saluran pembuang bila tersedia
akan memenuhi persyaratan dalam spesifikasi. Bila diperlukan tambahan tanah
untuk timbunan dan hasil galian saluran dan saluran pembuang maka akan
didapat dari borrow area
B. Rencana Kerja
1. Kondisi Cuaca
Musim hujan diperkirakan terjadi pada bulan November 2019 sampai dengan bulan
Maret 2020.
Mengingat pekerjaan ini dilaksanakan selama 150 hari kalender maka tesedia waktu
yang cukup untuk menyelesaiakan seluruh pekerjaan sejak diterimanya
SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja)
2. Hari Kerja
Mempertimbangkan volume pekerjaan sangat besar, maka agar pekerjaan selesai pada
waktunya diperlukan optimalisasi hari kerja dengan mengadakan shift kerja dari
kelompok – kelompok kerja yang memadai ditunjang dengan penyedian alat berat
sesuai dengan keperluan.
3. Sumber Daya
a. Tenaga kerja untuk pekerjaan penggalian saluran akan direkrut operator – operator
yang sudah berpengalaman sedangkan untuk petugas keamanan dan yang melayani
kantor akan menggunakan tenaga lokal.
b. Peralatan
Peralatan sewa didatangkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan (dengan jumlah
dan jenis alat sebagaimana yang tercantum dalam perhitungan/analisa kebutuhan
alat terlampir)
4. Manajemen dan Koordinasi
a. Menyiapkan rencana kerja harian, mingguan dan bulanan.
- Menyerahkan 2 (dua) rangkap Rencana Kerja Harian secara tertulis,semua
kemajuan yang sudah disetujui oleh Direksi Pekerjaan setiap hari maupun untuk
hari – hari berikutnya.
- Menyerahkan 2 (dua) rangkap Rencana Kerja Mingguan yang sudah disetujui oleh
Direksi Pekerjaan setiap akhir minggu dan untuk minggu berikutnya.
- Menyediakan rencana Kerja Bulanan dengan sistem Barchart pada akhir bulan dan
untuk bulan – bulan berikutnya.
2. Pelaporan
Pada awal bulan sebelum tanggal 10 setiap bulan diserahkan 5 (lima) salinan laporan
Kemajuan Bulanan sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan yang menggambarkan
secara rinci kemajuan pekerjaan selama bulan sebelumnya.
Semua keamanan dan pemeriksaan kesehatan yang perlu selama pelaksanaan pekerjaan,
antara lain pengaturan kesehatan, kebersihan lapangan, keamanan dan pencegahan
kebakaran, rambu- rambu akan dibuat dan dipelihara oleh kami. Dan kami bertanggung
jawab terhadap semua keamanan dan pemeriksaan kesehatan dan menyerahkan
pengaturan dan organisasi untuk mendapatkan persetujuanPengawas pekerjaan.
Penjelasan dan sosialiasi KESELAALATAN dan KESEHATAN KERJA (K3) akan
dimulai sebelum pelaksanaan mobilisasi diantaranya identifikasi bahaya di seputar area
kerja dan penanganan keadaan darurat termasuk disisi alur pelaporan dan penanganan.
Termasuk juga rapat-rapat K3 sebelum pelaksanaan dimulainya pekerjaan semacam
safety talk / tool box meeting segera dilaksanakan. Program ini berlanjut sampai dengan
selesainya pekerjaan / demobilisasi.
1. Sistem pengawasan keamanan
Kami akan mengusahakan lapangan kerja dalam keadaan bersih dan keadaan sehat
sertamelengkapai / memelihara kemudahan untuk penggunaan tenaga yang dikerjakan
pada suatu saat dan tempat yang telah disetujui Direksi.
Kami juga akan membuat pengumuman dan mengambil langkah-langkah pencegahan
yang diperlukan untuk menjaga agar lapangan tetap bersih dan aman.
Dan kami akan memperhatikan dan bertanggungjawab terhadap pelayanan P3K yang
menimpasiapa saja yang terjadi dilingkungan kerja atau akibat pekerjaan atau akibat
kecerobohan kerja dan apabila diperlukan untuk segera mengantarakannya ke rumah
sakit atau puskesmas terdekat sehubungan dengan tindakan darurat yang dimaksud.
Untuk keperluan P3K dan keselaalatan yang diperlukan, kami akan menyediakan
peralatan dan obat-obatan yang dibutuhkan pada tindakan darurat, menempelkan papan
pemberitahuan yang mudah dibaca dan dipasang di beberapa tempat strategis.
METODE PELAKSANAAN REHABILITASI JARINGAN IRIGASI DI PURWOREJO
CV. ERA KADIRI
GENERAL CONTRACTOR , LEVELANSIR & SUPPLIER
Jl.Sukun RT.006 RW.001 Ds. Puhjajar Kec. Papar Kabupaten Kediri
Telp/Hp: 082233639228 Email : erakadiricv@gmail.com
3. Pencegahan kebakaran
Kami akan melakukan setiap pencegahan kebakaran dan melindungi api yang terjadi
pada atau sekitar lapangan kerja dan menyediakan segala sesuatu yang diperlukan/
peralatan pencegahan kebakaran yang cukup, untuk siap digunakan pada semua
bangunan atau menyiapkan alat pemadam kebakaran yang dibutuhkan dalam keadaan
berfungsi baik.
SPMK
Mulai
Mobilisasi Peralatan
& Personil
ya
Pembesihan
Pembuatan Lapangan & Pembuatan
Direksi Keet Mobilisasi Material Kisdam
tidak
ok
Pekerjaan Tanah
Bekas Galian Striping Di periksa
Galian tanah Pengawas/Direksi
Di periksa
Di periksa ok Timbunan / Urugan Pengawas/Direk
Pengawas/Direksi tanah kembali si
ok
tidak
1. Mobilisasi Alat
- Mobilisasi dilaksanakan sesuai yang termuat di dalam Kontrak, diantaranya yaitu:
A. Peralatan Utama :
2. Pengukuran / Uitzet
- Pengukuran dilakukann dengan menggunakan alat ukur Theodolit dan Waterpass
lengkap dengan peralatan penunjang lainnya seperti bak ukur, meteran, jalon dan
lain – lain.
- Pengukuran dilakukann untuk menentukan batas – batas atau patok – patok untuk
mengetahui elevasi permukaan tanah sebagai pedoman untuk pelaksanaan
pekerjaan agar sesuai dengan gambar rencana.
Pedoman dari penetapan elevasi ini diambil dari Bench Mark ( BM ) yang ada di
lapangan yang telah disetujui Direksi Pekerjaan.
- Pengukuran yang dilakukann adalah pengukuran arah memanjang (Longitudinal
Section) dan arah melintang (Cross Section)
- Pengukuran arah memanjang dilakukan rencana sepanjang galian alur Saluran yang
akan dilaksanakan sebagai pengecekan panjang Saluran pada ruas tersebut.
- Pengukuran arah melintang dilakukann sepanjang rencana galian alur Saluran yang
akan dilaksanakan, dengan jarak sesuai dengan gambar rencana atau atas
persetujuan Direksi Pekerjaan yang nantinya dipakai juga sebagai dasar
perhitungan Mutual Check 0%.
5. Penebangan pohon
- Pembersihan tumbuhan bawah sekitar pohon termasuk yang melilit pohon untuk
memudahkan pemotongan dan menghindarkan kecelakaan kerja.
- Membuat takik rebah dan takik balas untuk memudahkan pemotongan pohon.
- Setelah arah rebah ditentukan baru dilakukann pemotongan pohon.
- Setelah pohon roboh baru dilakukann pemotongan ujung dan pangkal serta
pembagian pohon sesuai ketentuan guna memudahkan pengangkutan.
- Penebangan pohon dilakukan oleh regu penebangan yang terdiri dari 1 orang
operator Chain Saw (Penebang) dan 2 orang pembantu.
- Penyaradan adalah menarik kayu dari titik penebangan ke tempat pengumpulan
sementara (tepi jalan), metode yang digunakan dengan cara manual (dipikul /
digotong)
- Pengangkutan dari tepi jalan ke lokasi penyimpanan / pengumpulan sesuai petunjuk
Direksi Pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck / Pick Up.
6. Pendongkelan Tunggul
- Penggalian tunggul dilakukan setelah pemotongan pohon selesai dengan
menggunakan Excavator dengan cara menggali sekeliling tunggul untuk
memudahkan mendongkel akar / tunggul tersebut.
- Tunggul yang terbongkar bila terlalu besar dilakukan pemotongan dengan chain
saw pada cabang – cabangnya.
- Hasil bongkaran tunggul dimuat ke atas Dump Truck untuk ditempatkan / dibuang
sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
- Lubang galian bekas tunggul ditutup kembali dengan tanah sekitarnya dengan
menggunakan Excavator dan dipadatkan.
- Limpasan air permukaan dan perlindungan yang mencukupi terhadap banjir dan
kejadian yang serupa lainnya.
- Usaha dewatering dan pengurasan air agar usaha penggalian tanah bebas air seperti
keharusan dalam melaksanakan bangunan sebenarnya.
Setelah tujuan melayani air selesai , maka semua cofferdam dan lain lain pekerjaan
perlindungan sementara harus disingkirkan kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
Kami selaku penyedia jasa akan bertanggung jawab atas kerusakan pondasi atau
bangunan atau bagian lainnya dari pekerjaan yang disebabkan oleh kesalahan seperti
kondisi aliran pada bangunan pembelokan air atau bangunan pelindung banjir dan
kegagalan bangunan bangunan tersebut diatas yang dibangun.
Dalam pelaksanaan kisdam dan dewatering tidak akan mengganggu aliran normal
dari setiap saluran irigasi atau sumber air untuk suatu alasan atau maksud tertentu
tanpa persetujuan Direksi, dan akan berusaha untuk memelihara dalam saluran yang
telah ada dan yang dialihkan.
Kesuluruhan lokasi memiliki bentuk dan ukuran yang tidak sesuai dengan kapasitas
yang diperlukan. Sehingga perlu ada penggalian yang disesuaikan dengan gambar
rencana yaitu berbentuk trapesium dengan lebar dasar bervariasi : 20 dan 30 m dengan
kedalaman ± 5,0 m. Alaterial hasil galian dibuang ke disposal area yang sudah
ditentukan dengan jarak buangan :
antara 0 – 50 m
antara 50 – 1 km
antara 1 – 5 km
antara 5 – 10 km
lebih dari 10 km
dan alaterial yang memenuhi syarat (kadar lumpur <5%) digunakan sebagai timbunan
tanggul berupa untuk timbunan saluran dan tanggul drainase.
1. Bahan
a. Peralatan Ukur (theodholit, waterpass dan bak ukur). Theodolith untuk menentukan
as dan lebar saluran serta elevasi dasar saluran serta elevasi dasar saluran.
METODE PELAKSANAAN REHABILITASI JARINGAN IRIGASI DI PURWOREJO
CV. ERA KADIRI
GENERAL CONTRACTOR , LEVELANSIR & SUPPLIER
Jl.Sukun RT.006 RW.001 Ds. Puhjajar Kec. Papar Kabupaten Kediri
Telp/Hp: 082233639228 Email : erakadiricv@gmail.com
b. Back hoe (excavator long arm) untuk menggali tanah saluran sekaligus membuang
tanah dengan jarak yang telah ditentukan diatas ke tempat yang telah disetujui oleh
Direksi.
c. Dump truck untuk mengangkut tanah galian ke disposal area dengan jarak yang
telah ditentukan diatas ke tempat yang telah disetujui oleh Direksi
d. Bulldozer untuk meratakan tanah di disposal area dan dilokasi tanggul.
3. Urutan Pelaksanaan
Untuk galian dengan menggunakan Excavator Standard sebagai alat gali dan alat
pemindah hasil galian tanah ke disposal sementara.
Setelah hasil galian kondisinya mengering kemudian diangkut ke lokasi disposal
permanen yang sudah disetujui Direksi Pekerjaan.
Hasil penggalian tanah yang sudah terkumpul di disposal area permanen akan
diratakan dan dirapikan menggunakan Bulldozer kemudian hasil galian
dikumpulkan di disposal area sementara menggunakan Excavator Standard.
Selanjutnya tanah / lumpur yang sudah kering dibuang ke lokasi disposal
permanen atas persetujuan Direksi Pekerjaan dan jarak angkut buangan :
0 – 1 km m
1-5km
5 – 10 km, dan
> dari 10 km
Peralatan yang digunakan (penggalian alur Saluran):
Tanah-tanah yang tidak dapat bertahan pada lereng-lereng seperti ditunjukkan digambar
atau yang ditentukan oleh Direksi dan material-material yang mungkin longsor ke daerah
galian, disepanjang garis galian, akan dipindahkan menurut cara yang disetujui, dan lereg-
lereng akan diselesaikan kembali menurut garis dan tingkat yang ditetapkan oleh Direksi
4. Bahan hasil Galian
Tanah dari alaterial galian (untuk timbunan saluran)
Pekerjaan timbunan dapat untuk timbunan saluran, badan jalan atau timbunan
lainnya sesuai dengan petunjuk dari direksi atau pengawas lapangan. Apabila sisa
galian tidak memenuhi syarat maka harus di keluarkan dari lokasi sesuai arahan
dari direksi atau pengawas lapangan. Pekerjaan timbunan meliputi pengangkutan
bahan menggunakan menggunakan bulldozer, penggilasan dengan menggunakan
vibro roller, penggilingan basah menggunakan waer tank truck, test kepadatan
dan lain-lain.
Timbunan akan dibuat sesuai dengan gambar rencana balk ukuran, ketinggian
maupun kemiringan lerengnya kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
Rencana daerah bahan harus dibersihkan dan di kupas, bahan-bahan yang tidak
berkualitas baik harus dibuang. Lokasi Borrow Area di bantaran akan ditunjukkan
oleh Direksi. Setelah bahan tanggul/timbunan diambil dari Borrow Area, kami
menjaga agar air
tidak menggenang di lubang galian bekas pengambilan bahan dan sliding
kembali ke alur saluran, sehingga tidak mengganggu tanggul/timbunan di dekatnya.
Cara pengambilan bahan tanggul/timbunan di bantaran, kecuali ditentukan lain
secara tertulis oleh Direksi, adalah sebagai berikut :
Jarak dari kaki tanggul minimum 5 meter, membentuk talud/miring 1 : 1 sedalam
0,5 meter.Miring dasar galian 1 : 10 ke arah alur saluran. Dibuat sistem kotak dengan
galian minimum 5 m dari kaki tanggul dan 1,00 meter dari tebing saluran, dengan
kedalaman galian maksimum 1,00 meter, atau ditentukan lain oleh Direksi. Bahan
tanggul/timbunan yang berasal dari bantaran dan diluar bantaran harus terlebih
dahulu diteliti di Laboratorium Mekanika Tanah sebelum digunakan. Penelitian
tersebut meliputi Standard Proctor Test dan penelitian sifat-sifat tanah. Berdasarkan
hasil laboratorium, Direksi diharapkan menetapkan apakah bahan tersebut dapat
dipergunakan atau tidak.
Bila disebutkan atau diperintahkan oleh Direksi bahan timbunan yang diperlukan
untuk pekerjaan harus diambilkan dari borrow area yang disetujui setelah diuji untuk
mengetahui kecocokan bahan.
Batas borrow area minimum 20 M’ di luar batas pekerjaan tetap.
Penyedia jasa harus menggali, memuat, mengangkut, membuang, membentuk dan
memadatkan bahan bahan timbunan tersebut sampai dengan ukuran yang tercantum
6. Penggalian Saluran dan Pembuangannya
Tanah galian dan saluran primer, sekunder, saluran pembuang dan saluran jalan akan
ditempatkan disepanjang tanggul saluran atau jika terdapat kelebihan galian, dan jika
tidak disebutkan, akan diletakkan tanggul lain yang memerlukan tambahan timbunan
Kelebihan galian yang tidak dibutuhkan untuk pekerjaan tanah, baik setempat atau
ditempat lain dimana volume galian dan timbunan tidak seimbang disepanjang
saluran, akan diletakkan pada tempat tanggul
Untuk penggalian tanah lunak akan digunakan alat-alat seperti spades, hoes,
bulldozers dengan dihubungkan alat pembelah, scrapers tanpa dihubungkan dengan
alat khusus.
Sedang untuk galian batu atau tanah keras akan menggunakan alat pembelah khusus
yang dihubungkan bulldozer D8 atau peralatan yang sebanding, atau yang diperlukan
sesuai dengan pelaksana.
7. Longsoran di Talud
Jika selokan atau saluran digali, tanggul atau berm dibentuk diluar ukuran yang
disebutkan, akan dibangun kembali sesuai spesifikasi, atau ditentukan lain menurut
petunjuk Direksi.
akan memperbaki semua pekerjaan tanah kerusakan yang bersangkutan dan
melaksanakan yang diperlukan pada pekerjaan yang dapat disetujui Direksi
8. Luasnya Penggalian.
Luasnya penggalian tanah akan diusahakan sekecil mungkin sesuai pendapat Direksi.
Penggalian dimulai pada muka tanah dengan keharusan mengambil kelebaran yang
sesuai menurut petunjuk pada gambar atau sesuai yang ditentukan oleh Direksi.
Pembangunan saluran terbuka dan pipa akan dibatasi pada panjang yang telah
mendapat persetujuan Direksi.
9. Timbunan
Timbunan untuk saluran primer, sekunder, saluran pembuang, akan dibentuk dengan
bahan galian tanah dan saluran dan saluran pembuang bila tersedia akan memenuhi
persyaratan dalam spesifikasi.
Bila diperlukan tambahan tanah untuk timbunan dan hasil galian saluran dan saluran
pembuang maka akan didapat dari borrow area
Pekerjaan Pelesteran
Pasangan akan diplester pada bagian atas dari dinding dan lantai baik lama
maupun baru terbuat dari pasangan bata/batu kali dengan adukan PC : Pasir = 1 : 3.
Campuran untuk pekerjaan plesteran memenuhi persyaratan untuk bahan dan
campuran. Pekerjaan plesteran dikerjakan satu lapis sampai jumlah ketebalan 1 cm
dan dihaluskan dengan air semen.
Plesteran juga dilaksanakan pada bagian tepi pasangan selebar 0,10 m dibawah
tepi atas dinding pasangan
Sambungan antara pekerjaan lama dan baru
Sambungan yang kelihatan akan disiar rata dan halus dengan adukan semen PC :
Pasir = 1 : 3 pada waktu pekerjaan sedang berlangsung, akan menjaga supaya
pasangan lama dan baru mengikat dengan kuat.
Selanjutnya sambungan yang tidak kelihatan harus diisi rata dengan adukan.
Pipa Peresapan
Untuk pekerjaan dinding penahan, pasangan miring talud dan tembok tembok
kepala akan dilengkapi dengan drain hole. Drain hole dipasang dengan diameter 50
mm dan paling tidak satu buah untuk setiap 2 m' permukaaan.
Setiap ujung pemasukan dari suling suling harus dilengkapi dengan saringan.
Saringan ini bisa harus dapat berfungsi untuk menahan partikel tanah daerah
belakang pasangan batu tersebut.
Adukan
Pasangan Batu Pekerjaan Siaran
(Campuran)
Perlindungan Perawatan
Dalam membangunan pekerjaan batu dalam cuaca yang tidak menguntungkan dan
dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang telah selesai, kontraktor akan
memenuhi persyarat persyarat yang sama seperti yang ditentukan untuk pasangan.
Pekerjaan pasangan tidak dilaksanakan pada hujan deras atau hujan yang cukup lama
sehingga akan mengakibatkan adukan larut.
1. RUANG LINGKUP
Pedoman ini menetapkan ketentuan dan persyaratan, metode pelaksanaan pekerjaan,
pengendalian mutu serta pengukuran dan pembayaran untuk pekerjaan pasangan batu
adukan semen, pekerjaan siaran, pekerjaan plesteran, penyelesaian terhadap
sambungan antara pekerjaan lama dan baru, pemasangan pipa peresapan, contoh
pkerjaan dan perlindugan perawatan
Pedoman ini mencakup pekerjaan pasangan batu yang meliputi pasangan batu kali,
plesteran dan siaran serta pekerjaan adukan semen. Pedoman ini dengan landasan yang
disetujui sesuai dengan detail yang ditunjukkan dalam pada Gambar sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2. ACUAN NORMATIF
Standar Nasional Indonesia (SNI)
- SNI 15-0302-1989 : : Semen Pozolan Kapur
- SNI 15-2049-1994 : Semen Portland
- SNI 15-0129-1994 : Semen Portland Putih
- SNI 15-0302-1999 : Semen Portland Pozolan
- SNI 15-3758-1995 : Semen Aduk Pasangan
- SNI 03-6882-2002 : Spesifikasi Mortar Untuk Pekerjaan Pasangan
4. PERSYARATAN BAHAN
4.1. Batu
a. Batu harus bersih, keras, hitam tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus
dari jenis yang diketahui awet.
Bila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis atau
lemah.
b. Batu yang digunakan adalah batu belah atau batu bulat yang dipecah salah
satu sisinya tidak rapuh tidak keropos, tidak berpori.
c. Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan
saling mengunci bila dipasang bersama-sama.
d. Untuk batu dari hasil galian, harus dibersihkan dari lapisan tanah yang
menyelimuti agar permukaan batu bersih.
e. Ukuran batu berkisar antara diameter 10-20 cm. Batu bulat atau batu kali
hanya boleh digunakan setelah salah satu sisinya dipecah atau sesuai
persetujuan Direksi dan digunakan bersama-sama dengan batu belah.
Batu pecah yang mempunyai diameter < 5 cm hanya boleh dipergunakan
sebagai batuan pengisi/pengunci.
4.2. Pasir
a. Pasir yang dimaksud disini lebih diutamakan pasir alam (pasir pasang)
yang diambil dari sungai atau sumber lain yang telah disetujui oleh
Direksi.
b. Tempat penimbunan penyimpanan harus bersih dari sampah organik,
sampah kimia, bebas dari banjir serta tidak terkontaminasi dengan bahan
lainnya, seperti air laut/garam dan lain-lainnya yang akan menurunkan
mutu pasangan batu.
4.4. Air
Air yang dipergunakan harus bersih tidak mengandung Lumpur, minyak, bahan
organic atau bahan kimia.
V. PEKERJAAN K3
I. PROSEDUR PENGENDALIAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA
(K3)
KIAT PERUSAHAAN DALAM KESELAMATAN KERJA (K3)
a. Umum
Dalam melaksanakan pekerjaan proyek ini ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan
secara serius seperti keamaman, keselamatan dan kenyamanan dalam melakukan pekerjaan di
lapangan.
Mengingat hal tersebut sangat penting, maka perlu diadakan suatu aturan yang jelas agar
dimengerti dan dipahami oleh semua pihak yang terkait di lokasi proyek.
1. Menjamin agar dalam pelaksanaan proyek ini tidak terjadi kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja (Zero Accident).
2. Menjamin produktifitas yang baik dan tidak terganggu.
3. Menekan sekecil mungkin angka kecelakaan akibat pekerjaan.
4. Proyek selalu bersih, rapi, dan sehat.
c. Sasaran
1. Menjaga agar semua pekerja yang terlibat dalam proyek ini terlindung dan aman dalam
melaksanakan pekerjaan (lingkungan kerja aman).
2. Dapat membantu / menunjang dalam mencapai target yang direncanakan.
3. Tidak membahayakan kesehatan karyawan / tenaga kerja.
4. Memacu produktifitas hasil pekerjaan.
5. Menuju Kondisi Nol Kecelakaan (Zero Accident).
d. Cara / Implementasinya
e. Identifikasi Masalah
Schedule pelaksanaan
Foto dokumentasi 0%
MC 0 % dan MC 100 %
Back up termijn/penagihan
o Yang dimaksud dengan masa perawatan maupun pemeliharaan proyek adalah masa ketika
proses pelaksanaan pendiriian bangunan telah selesai dilakukan akan tetapi sistem
perawatan bangunan itu masih menjadi tanggung jawab pihak kami selaku pemborong atau
kontraktor. Kami selaku Penyedia Jasa pekerjaan Konstruksi wajib memelihara hasil
pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan
pertama pekerjaan
o Kami juga memberikan Jaminan Pemeliharaan atau memberikan retensi. Sebesar 5% dari
nilai kontrak kepada pemilik proyek, jadi ketika ada kerusakan atau kerugian lain yang
terjadi akibat kerusakan tersebut, maka kami yang akan menanggung selaku pemborong
atau kontraktor.
o Jangka waktu pemeliharaan tersebut 180 (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung
sejak mulai ditanda tanganinya Penyerahan Pertama.
o Setelah jangka waktu pemeliharaan ini lewat dan dapat di terima oleh pemilik proyek maka
jaminan pemeliharaan dapat di kembalikan kepada kami selaku penyedia
PENUTUP
Demikianlah motode pelaksanaan secara garis besar yang dapat kami sampaikan sebagai usulan
tentang pekerjaan – pekerjaan yang terlingkup dalam Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Di
Purworejo. Metode pelaksanaan yang lebih detail akan timbul pada saat pelaksaan nanti. Tentu saja
di dalam pelaksanaannya nanti dapat timbul ide - ide baru, yang disesuaikan dengan dokumen dan
gambar – gambar dalam tender. Hal – hal yang lebih terperinci lagi akan dibuat lebih lanjut sebelum
dan selama pelaksanaan pekerjaan nanti.
Mudah – mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah –
langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.
WARA AGUSTININGRUM
Direktur