Anda di halaman 1dari 39

METODE

PELAKSANAAN
1. Nama Pekerjaan : LANJUTAN PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI LABORATORIUM
KESEHATAN UPT LABKES

2. Lokasi Pekerjaan : Jl. Undata

3. Pemilik Proyek : UPT Laboratorium kesehatan Daerah Sulawesi Tengah

4. Jangka Waktu Pelaksanaan : 120 (seratus dua puluh) hari kalender

5. Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran 2020

6. Jenis Kontrak : Harga Satuan


PEKERJAAN PERSIAPAN
Pengadaan : Kantor Proyek,
Fasilitas kebutuhan kantor, Papan
Nama Proyek, Gudang, Mobilisasi alat berat & alat
Laboratorium, mobilisasi personil, Pendukung Lainnya. Alat yang akan
dll dimobilisasi semuanya dalam
kondisi baik & siap pakai. Pemilihan
peralatan sesuai dengan jenis, Pengukuran untuk menentukan
kapasitas, maupun jumlah dan batas-batas proyek serta sebagai
sesuai dengan kondisi lapangan dasar perhitungan kuantitas aktual
serta volume pekerjaan yang akan dan Ploting pekerjaan di lapangan,
ditangani. juga sebagai acuan pembuatan
Shop Drawing.

Joint Survey diawal pekerjaan


diperlukan untuk mengetahui
kondisi awal Proyek, serta dasar
penentuan lokasi pekerjaan serta
perhitungan volumenya
Membuat Shop Drawing sebagai
acuan Gambar Kerja untuk
Dokumentasi Kegiatan Proyek (0%,
pelaksanaan di lapangan, dengan
50% dan 100%) atau pada kondisi
mengacu pada hasil Joint Survey
khusus yang membutuhkan
dokumentasi
Setelah pengukuran awal selesai

Max. 14 hari dilakukan, maka data hasil pengukuran


Sebelum Pelaksanaan
awal kembali diplotkan pada gambar lelang

Max. 10 hari sebagai asumsi awal pengukuran.


Sebelum Pelaksanaan
Jika ada perubahan hasil data ukur, maka
gambar yang digunakan sebagai asumsi
Ijin kerja
Max. 7 hari awal akan disesuaikan dengan hasil
Sebelum Pelaksanaan
pengukuran untuk menjadi Gambar Kerja
Pelaksanaan (Construction Drawing).
MULAI

Pengajuan Supplier disertai Company Profile, Sample Material,


Brosur & Spesifikasi Teknis
Semua material yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan baik berupa material
alam maupun material pabrikan akan disediakan Not OK
Persetujuan
oleh kontraktor seperti yang tertulis dalam Owner
kontrak perjanjian
OK
Material yang akan diajukan terlebih dahulu
harus memenuhi kuantitas dan kualitas yang Pembelian Material
sesuai dengan spesifikasi sebelum diadakan
proses pengadaan. Setelah itu kontraktor
mengajukan Permohonan Persetujuan Material Pengiriman ke proyek
kepada owner dilengkapi dengan data teknis dan
administratif yang mengikuti standar baku dari
owner. Perbaikan
Semua pengajuan material harus sepenuhnya
Quality Check
disetujui oleh owner dan telah dilakukan
Not OK
Bersama Owner
pengecekan oleh owner yang disertai bukti-bukti
persetujuan oleh owner. Dokumen pengajuan
OK
material meliputi dokumen penjelasan. Daftar
pengajuan, sampel material, schedule dan
Material siap dipakai
metodologi pemasangan dan pengetesan

SELESAI
Kantor terdiri dari :
o Kantor Direksi Pekerjaan dan Konsultan MK
o Kantor Kontraktor
Pembangunan kantor diutamakan terlebih dahulu adalah kantor Direksi Pekerjaan. Di dalam kantor terdiri dari ruang kerja,
ruang tamu, ruang rapat, dapur dan WC.
Spesifikasi dari Kantor Direksi adalah sebagai berikut :
1. Konstruksi : rangka kayu ex Kalimantan, lantai plesteran, dinding double plywood
atap asbes gelombang
2. Fasilitas : air dan penerangan listrik
Dari survey di lapangan dan info dari pihak owner menyebutkan bahwa ada bangunan eksisting yang nantinya dapat
digunakan sebagai Kantor Lapangan dengan catatan harus dilakukan perbaikan interior dan eksteriornya.

1. ukuran : 90 x 150 cm (atau menurut spesifikasi)


2. Dengan tiang kolom besi setinggi 250 cm
3. Memuat informasi proyek

Terbuat dari konstruksi kayu dengan atap asbes, dinding


plywood
Gudang digunakan sebagai tempat penyimpanan
sementara material seperti semen, keramik dll
Gunakan palet kayu untuk meletakkan semen sehingga
tidak kontak langsung dengan tanah
Terbuat dari konstruksi kayu/baja dengan atap asbes
Los fabrikasi ini digunakan sebagai tempat untuk fabrikasi
besi tulangan dan bekisting

Pagar sementara dibuat bertujuan untuk melindung lokasi pekerjaan


dari gangguan eksternal seperti pencurian. Pagar akan dibuat
mengelilingi lahan pekerjaan dengan pintu gerbang untuk keluar masuk
material/alat.
Spesifikasi pagar adalah terbuat dari seng gelombang dengan rangka
kayu.
Ketinggian pagar 2 m dengan jarak tiang 4 m. Untuk akses keluar masuk
ditambahkan gerbang dengan bahan serupa.
Pagar pengaman ini akan disediakan oleh pihak Owner
2M

Tampak Depan

2M

Tampak Belakang
1. APD Disediakan untuk semua personil di proyek
2. Selain itu semua pekerja diwajibkan mengenakan APD
3. Dilengkapi fasilitas K3L Lainnya.
PEKERJAAN STRUKTUR
1. Pekerjaan Kolom

Yang perlu diperhatikan :


 Vertikalitas kolom Ditopang 4 arah
 Ketepatan As terhadap kolom di bawah dan di atasnya. Surveyor handal
Metode Pelaksanaan :

Ijin kerja Bending list Marking Pasang Tulangan


Pembesian
Pasang Deking Ikat dg. bendrat Pasang sengkang

Ijin kerja Marking posisi bekisting pada lantai


Bekisting
Buat panel bekisting sesuai
Pasang Support Pasang klem bekisting
dimensi & pasang

Cek dg. Unting Bersihkan sampah Pasang tanda stop cor (max. 2m)

Ijin kerja Bersihkan lokasi cor


Cor Kolom
Cek : decking, vertikalitas,
Cor (tinggi
Bersihkan area Padatkan pembesian,support & klem,
jatuh max. 1m)
sparing ME,stop cor
PEKERJAAN
ARSITEKTURAL
Pekerjaan Dinding

SIKLUS PEK. PASANGAN BATU BATA

PEK. SLOEF &


PENYIAPAN TENAGA PENGAJUAN REQUEST
KOLOM
KERJA & SHEET & CONTOH
BATA STRUKTUR
PERALATAN
SELESAI

SEMEN PASIR

SPEC I, SESUAI
SPEK/RKS
PEMASANGAN BATA
1:5 / 1:3
BATU BATA

PERBAIKAN
COR KOLOM PRAKTIS

CEK
DIMENSI,ELEVASI,
QUALITY/QUANTITY

PERAPIHAN

LANJUT KE PEKERJAAN
SELESAI PLESTERAN
Pekerjaan Dinding
SIKLUS PEK. PLESTERAN DAN ACIAN

PEK. BATU BATA


PENYIAPAN
PENGAJUAN DAN KOLOM
TENAGA KERJA &
REQUEST SHEET UTAMA,
PERALATAN
(SELESAI)

PASIR
SPECI, SESUAI
PAS. PLESTERAN SPEK/RKS

SEMEN

PERBAIKAN
PERBAIKAN

CEK KERATAAN
PLESTERAN

KAPUR/
MILD
ADUKAN ACIAN,
ACIAN SESUAI SPEK/RKS

SEMEN
PERBAIKAN

PERBAIKAN
CEK KERATAAN
ACIAN

LANJUT KE PEKERJAAN
SELESAI PLESTERAN BIASA
Instalasi Armature Lampu

7 8

7. Pasang armatur pada lokasi yang 8. Rapikan posisi armatur dan kondisi
telah disiapkan pada celling dengan celling.
cara menggantungkannya pada
kawat gantungan.
Pekerjaan Testing & Commissioning

A. Pengujian tes konektivitas terhadap jaringan yang disederhanakan (Parsial Test)


1. Sisi kabel pada terminal box seluruhnya diposisikan disconnect
2. Dilakukan pengujian konektivitas pada ujung instalasi. Bila terukur sebagai open-circuit maka pengetesan dilanjutkan pada
tahap selanjutnya. Bila terukur sebagai closed-circuit maka pengetesan dianggap gagal (terjadi kontak ) dan dicari titik
sambungan kontak dengan cara pengujian masing-masing titik dengan tahapan area atau lantai perlantai.
3. Ujung kabel yang diuji diposisikan connect, tersambung.
4. Dilakukan pengujian konektivitas pada ujung tenant yang diuji. Bila terukur sebagai closed-circuit maka pengetesan dianggap
berhasil. Bila tetap terukur sebagai open-circuit maka dianggap kabel terputus dan harus dilakukan pengujian masing-masing
titik.

Pengujian terhadap ruas-ruas berpotensi terganggu (General Test)


1. Pengetesan wiring sound system ini dilakukan guna mengetahui kondisi kabel yang tersambung / terputus dan hasil
pengukuran diamati menggunakan Multi Tester.
2. Pada tiap-tiap pair kabel diberikan label / nomer disesuaikan dengan label / nomor zone atau group.
3. Sisi kabel pada terminal box seluruhnya diposisikan disconnect
4. Dilakukan pengujian konektivitas pada ujung tenant pertama. Bila terukur sebagai open-circuit maka pengetesan dilanjutkan
pada tahap (5). Bila terukur sebagai closed-circuit maka pengetesan dianggap gagal (terjadi kontak ) dan dicari titik sambungan
kontak.
5. Ujung kabel yang diuji diposisikan connect, tersambung.
6. Dilakukan pengujian konektivitas pada ujung tenant yang diuji. Bila terukur sebagai closed-circuit maka pengetesan dianggap
berhasil. Bila tetap terukur sebagai open-circuit maka dianggap kabel terputus dan harus dilakukan perbaikan.
7. Bila pengetesan pada satu lantai atau zone berhasil, pengetesan dilanjutkan pada lantai dan zone selanjutnya.
8. Bila semua instalasi dan peralatan telah terpasang dengan baik, maka dilakukan test general system telepon & data dan
system dinyatakan berfungsi dengan baik.

85
EF LCT RADIUS
PROTECTIVE ……… M

GIP pipe Ø2" Concrete Cover


Copper Plate Ground Level

NYY 1x50mm2 To Inspection Box


Concrete Termination
GIP pipe Ø3"
Gravel
ROOF

Copper Rod
Coaxial cable
2 x 35 mm2 Coupling`

TO GROUNDING PIT
Driving Tip
KEPALA PENANGKAL PETIR

LUBANG GROUNDING
Material : Alat :
• Pipa GIP, PVC • Peralatan Plumbing Langkah-langkah Pemasangan Instalasi
Pipa Air Bersih.
• Fitting
• Valve Tenaga : A. Pemasangan Instalasi Pipa Indoor.
• Mandor 1. Marking jalur pipa sesuai shop drawing
dan koordinasikan dengan jalur
• Tukang Pipa pekerjaan lain seperti jalur Tray Cable,
• Pekerja jalur pipa air bersih, dll.
2. Bor plat lantai untuk memasang
gantungan pipa air bersih.
3. Pasang gantungan pipa sesuai dengan
jalur marking yang telah dibuat.
4. Potong pipa sesuai dengan kebutuhan.
5. Pasang pipa Galvanized Steel Pipe
medium class pada gantungan yang
3
telah disediakan untuk posisi horizontal
2
1 dan menampel pada dinding shap
dengan diklem untuk pipa pada posisi
5 5
4 vertikal.
6. Sambung pipa yang telah terpasang
dengan fittings/sock yang telah
tergantung, Pastikan posisi kedua
ujung pipa yang akan disambung telah
lurus (segaris/satu sumbu).
7. Gunakan benang / water pass untuk
mengukur kelurusan dan elevasi
6 7
kemiringan pipa.
8. Lakukan pekerjaan pengecatan untuk
MENGUKUR PROS
8 9
KELURUSAN PIPA
daerah sambungan pipa.
ESCA
DG WATERPASS T PD PROSES 9. Lakukan test tekan pipa dengan
DRAT TEST
DRAT TEKAN tekanan sesuai spesifikasi yang
berlaku.

88
B. Pemasangan Pipa Outdoor Air Bersih

1. Marking jalur pipa.


2. Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai
2 3 elevasinya.
1
3. Sambung pipa PPR dengan menggunakan
pemanas dan shock pipa PPR di atas galian
sepanjang jarak antar bak kontrol :
o Pastikan posisi kedua ujung pipa yang akan
disambung telah lurus (segaris/satu sumbu).
o Panaskan kedua ujung pipa yang akan
disambung.
o Satukan kedua ujung pipa yang telah
dipanaskan tadi dengan Shock Pipa PPR.
4. Beri lapisan pasir pada dasar galian.
5. Turunkan pipa ke dalam galian.
4 5 6 6. Lapis kembali galian dengan pasir.
7. Urug kembali dengan lapisan tanah.
8. Kondisikan lokasi seperti semula.

7 8
1

PEMASANGAN VALVE
1. Check lokasi penempatan valve (apakah space/ukuran valve cukup
untuk dipasang )
2. Siapkan valve lengkap dengan flangenya (untuk valve dengan
diameter lebih dari 50 mm).
3. Untuk valve dengan diameter sampai dengan 50 mm, dipasang
pada pipa dengan cara sambungan ulir.
2 4. Untuk valve dengan diameter lebih dari 50 mm, dipasang pada pipa
dengan cara
5. sambungan flange. Penyatuan pipa dan valve adalah dengan cara
memasang baut yang terdapat pada flange ujung valve dan flange
ujung pipa.

URUTAN PEMASANGAN VALVE YANG BERDIAMETER SAMPAI


DENGAN 50 mm
1. Menyambungkan valve dengan pipa dengan menggunakan drat/ulir
yang terletak pada masing-masing ujung pipa dan valve.
2. Mengencangkan putaran ulir atau drat sampai mencapai batas
maksimumnya.

3 URUTAN PEMASANGAN VALVE YANG BERDIAMETER DIATAS 50 mm


3. Sambungan untuk valve ukuran ini adalah dengan menggunakan
flange. Pertama-tama, persiapkan pipa lengkap dengan flangenya,
valve lengkap dengan flangenya, baut, serta karet seallant.
4. Satukan flange valve, karet seallant, dan flange pipa dengan baut.
Kemudian setelah itu kencangkan baut sampai vlalve dan pipa
benar-benar telah tersambungkan dengan rapat, kuat, dan aman
(tidak bocor).
4
Urutan Pemasangan Pompa

1. Marking lokasi penempatan pompa.


2. Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan dan rata
pondasi.
3. Pasang instalasi pemipaan ruang pompa terlebih dahulu.
4. Pasang Pompa dan valve-valvenya.
5. Sambung instalasi daya ke unit pompa.
6. Lakukan running test pompa.

Urutan Pemasangan Pompa

1. Marking lokasi penempatan pompa booster .


2. Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan dan rata pondasi.
3. Setelah pondasi selesai, mulai pemasangan pompa booster.
4. Pasang instalasi pemipaan.
5. Pasang valve-valve dan Accerories.
6. Sambung instalasi daya ke unit pompa.
7. Lakukan running test pompa Secata Parsial.

91
PROSEDUR TESTING COMMISIONING AIR BERSIH

1. Prosedur testing pekerjaan plumbing dilakukan secara partial dan sistem (pipa, valve dan pompa).
2. Prosedur testing dilakukan untuk menghindari adanya kesalahan dalam instalasi dan kebocoran pada pipa serta membersihkan
pipa dari sisa-sisa kotoran.
3. Prosedur testing dilakukan untuk menjaga pompa dan valve berfungsi dengan baik.
4. Testing Commissioning dilakukan secara Parsial dan General :
a. Parsial Test dilakukan testing secara pembagian area pengetesan pada bagian bangunan. Parsial test dilakukan untuk
mengetahui area tertentu instalasi telah terpasangn dengan baik.
b. Genelar test dilakukan setelah seluruh instalasi telah siap sistem nya dan seruluh area gedung telah dilakukan test parsia l.
General test bertujuan untuk mengetahui bahwa sistem berfungsi dengan baik.

PENGETESAN TES TEKAN PADA INSTALASI PIPA AIR BERSIH


Tahapan Pengujian :
1. Persiapan .
1. Pemeriksaan ada tidaknya titik-titik pipa yang bocor pada instalasi pipa PPR air bersih.
2. Pemasangan dop pada tiap-tiap ujung-ujung pipa PPR dan penutupan pipa dari instalasi riser.
3. Pemasangan Pressure gauge pada salah-satu titik pada instalasi.
2. Pengisian air ke dalam instalasi mainline menggunakan pompa hingga tekanan terbaca pada pressure gauge mencapai tekanan
kerja minimal 10 kg/cm2.
3. Observasi Sumbatan Pipa, ujung pipa disambungkan kepada Pompa selama maksimal 1 menit dan air dipompakan. Debit air
diamati secara visual untuk adanya tanda-tanda penyumbatan selama proses penyambungan pipa PPR.
4. Observasi kebocoran, yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap tekanan pada pressure gauge, setelah jangka waktu
minimal 1 x 24 Jam dari waktu pemberian tekanan pada instalasi. Bila tekanan tidak berkurang selama jangka waktu tersebut,
dapat dilanjutkan ke langkah selanjutnya.
5. Pemeriksaan Pressure Gauge. Pressure Gauge harus kembali ke angka nol setelah pembukaan tekanan. Bila Pressure Gauge
tidak bisa kembali ke titik nol setelah pembuangan tekanan air dianggap Pressure Gauge rusak dan hasil tes dianulir.
6. Pengesahan hasil tes dengan cara pembuatan berita acara, bilamana hasil observasi telah sesuai dengan ketentuan yang
disebutkan dalam RKS dan dilakukan pemeriksaan kelayakan terhadap pressure gauge yang digunakan.

92
B. Instalasi Air Buangan (Air Kotor, Bekas dan Air Hujan)

1. Pekerjaan Pengolahan Limbah Air Kotor


Menurut sistem, jenis air buangan dapat diklasifikasikan menjadi :
- Sistem pembungan air kotor adalah pembuangan yang berasal dari kloset, urinal dalam gedung dikumpulkan dan dialirkan keluar dan
ditampung dan di olah dalam septictank kemudian disalurkan ke sumur resapan yang merupakan sistem pengolahan limbah air kotor.
Air yang masuk sumur resapan masih saring dan diendapkan dalam sumur resapan dan buang ke saluran luar gedung.
- Sistem Pembuangan air bekas adalah pembuangan air bekas dalam gedung yang terdiri dari air bekas cuci tangan, dan air bekas mandi
di buang langsung ke saluran luar gedung.
- Sistem Pembuangan air hujan adalah pembuangan air yang sumbernya dari air hujan padan atap atau teras pada gedung dibuang ke
saluran luar melalui pipa-pipa riser dan instalasi horizontal.
- Sistem pembuangan air buangan khusus seperti limbah kimia (laboratorium), dibuang dan disalurkan ke peralatan pengolahan limbah
untuk di netralisasi sebelum dibuang kesaluran luar gedung.
- Sistem pembuangan air dari dapur adalah air bekas cuci pekasa masak dan sisa makanan yang mengandung lemak sebelum dibuang
disalurkan ke grease trap sebagai perangkap lemak dan sisa makanan. Dan kemudian air bekas tersebut baru dapat dibuang ke saluran
luar gedung.

93
2. Pekerjaan Air Buangan (Air Kotor, Bekas dan Air
Hujan).
3
2 A. Pemasangan Instalasi Pipa Indoor.
1
1. Marking jalur pipa sesuai shop drawing
5 5 dan koordinasikan dengan jalur pekerjaan
4 lain seperti jalur Tray Cable, jalur pipa air
bersih, dll.
2. Bor plat lantai untuk memasang
ganrtungan pipa air kotor dan air bekas.
3. Pasang gantungan pipa sesuai dengan
jalur marking yang telah dibuat.dan
perhatihan level kemiringan
pemasangannya (1-2%).
4. Potong pipa sesuai dengan kebutuhan.
5. Pasang pipa PVC pada gantungan yang
6 7 telah disediakan untuk posisi horizontal
dan menampel pada dinding shap dengan
diklem untuk pipa pada posisi vertikal.
MENGUKUR
KEMIRINGAN PIPA 6. Sambung pipa yang telah terpasang
DG WATERPASS pada gantungan dengan menggunakan
8
lem.
7. Gunakan benang/water pass untuk
mengukur kelurusan dan elevasi
kemiringan pipa.
8. Lakukan test rendam pipa untuk menguji
kebocoran pipa.

94
B. Pemasangan Pipa Outdoor Air Buangan

1. Marking jalur pipa.


3 2. Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai
1 2
elevasinya. Perhatikan Kemiringan Pipa.
3. Sambung pipa dengan menggunakan lem di atas
galian sepanjang jarak antar bak kontrol.
4. Beri lapisan pasir pada dasar galian.
5. Turunkan pipa ke dalam galian dengan
kemiringan aliran air (Sloope)1%~5%.
6. Lapis kembali galian dengan pasir.
7. Urug kembali dengan lapisan tanah.
8. Kondisikan lokasi seperti sediakala

4 5 6

7 8

95
3. Pekerjaan Pipa Vent

3 Pemasangan Instalasi Pipa Vent.


2 1. Marking jalur pipa sesuai shop drawing
1
dan koordinasikan dengan jalur pekerjaan
5 5 lain seperti jalur Tray Cable, jalur pipa air
4 bersih, dll.
2. Bor plat lantai untuk memasang
ganrtungan pipa vent.
3. Pasang gantungan pipa sesuai dengan
jalur marking yang telah.
4. Potong pipa sesuai dengan kebutuhan.
5. Pasang pipa PVC Class D pada
gantungan yang telah disediakan untuk
posisi horizontal dan menampel pada
dinding shap dengan diklem untuk pipa
6 7 pada posisi vertikal.
6. Sambung pipa yang telah terpasang
pada gantungan dengan menggunakan
MENGUKUR
KEMIRINGAN PIPA
lem.
DG WATERPASS 7. Gunakan benang/water pass untuk
8
mengukur kelurusan pipa.
8. Lakukan test fungsi pipa untuk menguji
kelancatan pipa buangan.
Detail Pemasangan Floor Drain , Clean Out & Roof Drain Testing Commisioning Air Buangan.

1. Prosedur testing pekerjaan plumbing Air Buangan dilakukan


secara partial dan general.
2. Untuk pengetesan pipa Air Buangan dilakukan tes gontor dan
test rendam yang terdiri dari :
Test glontor dilakukan dengan menyiram air kedalam pipa,
untuk mengetahui kemiringan pipa (sloope) dan kelancaran
arus air buang ke saluran luar.
- Test Rendam dilakukan untuk mengetahui adanya
Roof Drain kebocoran pada pipa air buangan. Dengan melakukan
pengisian air pada pipa dan didiamkan selama 24 Jam.
3. Prosedur testing dilakukan untuk menghindari adanya
kesalahan dalam instalasi dan kebocoran pada pipa serta
membersihkan pipa dari sisa-sisa kotoran.
4. Testing Commissioning dilakukan secara Parsial dan General :
a. Parsial Test dilakukan testing secara pembagian area
pengetesan pada bagian bangunan. Parsial test dilakukan
untuk mengetahui area tertentu instalasi telah terpasang
dengan baik.
b. General test dilakukan setelah seluruh instalasi telah siap
sistem nya dan seruluh area gedung telah dilakukan test
parsial. General test bertujuan untuk mengetahui bahwa
sistem berfungsi dengan baik.

Floor Drain Clean Out

97
QUALITY CONTROL

Pengendalian mutu dan K3 dilakukan dengan berpedoman pada Quality Plan dan Safety Plan Proyek.

Pengendalian mutu dilakukan untuk menjamin bahwa setiap proses pekerjaan dilakukan sesuai dengan syarat-syarat spesifikasi yang telah
ditentukan Pemberi Kerja.

Quality Plan mengatur hal-hal sebagai berikut :

• Kebijakaan Proyek, berisi tentang kebijakan perusahaan untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan rencana : mutu, biaya, waktu
dan K3
• Informasi Proyek, berisi tentang informasi proyek secara keseluruhan, mulai dari pemberi kerja, sumber dana, cara pembayaran,
nama dan alamat konsultan perencana & konsultan manajen konstruksi, nilai proyek, dll.
• Lokasi Proyek, berisi tentang lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan
• Struktur Organisasi, yaitu diagram struktur organisasi personil yang menjadi penanggung jawab proyek
• Tugas dan Tanggung Jawab personil yang menjadi penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan di lapangan
• Lingkup Pekerjaan yang dilaksanakan
• Jadual Pelaksanaan Pekerjaan, berisi tentang jadual penyelesaian tiap item pekerjaan yang dilaksanakan
• Daftar Peralatan yang akan dipergunakan untuk menyelesaikan pekerjaan.
• Flow Chart Kerja, berisi tentang alur pekerjaan yang harus dilalui untuk menyelesaikan proyek
• Daftar Instruksi Kerja (Proses), berisi tentang bagaimana melaksanakan tiap item pekerjaan termasuk material dan alat-alat yang
akan digunakan untuk melaksanakan
• Daftar Instruksi Kerja (Pemeriksaan dan Pengujian), berisi tentang prosedur pemeriksaan dan pengujian pekerjaan mulai dari
material mentah, pekerjaan dalam proses maupun pekerjaan sudah jadi.
• Pemeriksaan dan pengujian untuk pengendalian mutu dilakukan terhadap :
• kuantitas, dimensi dan mutu dari material pekerjaan (material baku, material dalam proses dan material
jadi),
• kelayakan peralatan
• proses setiap item pekerjaan.

Pelaksanaan pekerjaan di lapangan harus sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat (RKS) pelaksanaan, agar didapat
hasil dan mutu yang dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk mencegah ketidaksesuaian pekerjaan terhadap RKS, maka proses pengendalian mutu pekerjaan dilakukan
mulai dari awal pekerjaan hingga akhir pekerjaan tersebut.

INCOMING INSPECTION INPROSESS INSPECTION FINAL INSPECTION


(Pengendalian pd awal pekerjaan (Pengendalian pada masa ( Pengendalian Pada akhir proses
dan kedatangan bahan) Pelaksanaan pekerjaan) Pekerjaan )

Adapun proses pelaksanaan pengendalian mutu pekerjaan pada setiap jenis


pekerjaan dapat di jelaskan sebagai berikut dalam bentuk flow chart :
MULAI

CHECK BESI

TIDAK SESUAI
JUMLAH BESI

OK
TAMBAH BESI

TIDAK SESUAI
CHECK DIAMETER
BESI

GANTI SESUAI SHOP DRAWING OK

TIDAK SESUAI
CHECK JARAK
JARAK ANTAR BESI

OK DI PERBAIKI

TIDAK SESUAI CHECK POSISI


TULANGAN

DI PERBAIKI OK

SELESAI
MULAI

BEKISTING BALOK,KOLOM,
PLAT

TIDAK SESUAI
CHECK TERHADAP
POSISI

SESUAI DI PERBAIKI

TIDAK SESUAI
CHECK DIMENSI

SESUAI
PERBAIKI

TIDAK SESUAI
CHECK TERHADAP
ELEVASI

DI PERBAIKI
SESUAI

SELESAI
MULAI

BETON READY MIX


DI SITE

TIDAK MASUK
CHECK SLUMP BETON

MASUK

BENDA UJI

TOLAK

RENDAM COR BETON

TEST SESUAI
UMUR

SELESAI
SAFETY PROGRAMME

ACCIDENT FOGGING
SAFETY TOLL BOX MONTHLY SAFETY SAFETY
INDUCTION MEETING MEETING INSPECTION PATROL AND
GENERAL
CLEANING
Every New Once a Week Once a Month Once a month
Employe Every Monday Every Day
Every Friday Every Monday Once a week
To all
To All participant Every
Worker
Saturday
ACCIDENT / KERUSUHAN / MASALAH

SAFETY OFFICER

DLLAJR KEPOLISIAN OWNER RING LUAR

Penyelesaian Masalah
ACCIDENT

SAFETY DPT PROJECT MANAGER

MINOR MAJOR FATAL

FIRST AID HOSPITAL HOSPITAL

At clinic on site
By Safety
officer Or
Safety supervisor

INSURANCE INSURANCE

Jamsostek Jamsostek

FAMILY

Make report to owner


FIRE / KEBAKARAN

TINDAKAN
Pemadaman dengan
Alat pemadam api
Ringan atau Air

KEBAKARAN MEMBESAR
Dinas pemadam
Dinas pemadam kebakaran
kebakaran
FIFRIERECCOONDIITTIOINON NoNoTlp
Tlp 113
113
API
PADAM

Membuat
Membuat laporan
laporan dan
dan Membuat laporan
Membuat laporan Kepada
Kepada : :
Penyelidikan
Penyelidikan Penyebab
Penyebab Owner
Owner
Kepada
Kepada :: Asuransi
Asuransi
Owner
Owner Divisi Pusat
Kantor I
Asuransi
Asuransi
Kantor
DivisiPusat
I

Upaya Pencegahan
 KEBERSIHAN
a. Untuk menjaga kebersihan lingkungan proyek
disediakan tenaga kebersihan yang jumlahnya
di sesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.

b. Untuk fasilitas sanitari disediakan sarana MCK


di lapangan

 KESEHATAN
a. Jamsostek
b. Penyediaan fasilitas clinic on site
c. Foging/penyemprotan nyamuk setiap satu
minggu sekali untuk mencegah penyakit yang
dapat di timbulkannya.

 Tenaga Kebersihan.
Untuk menunjang berjalannya aktifitas penggalian tanah dan buangan di siapkan tenaga harian siang dan malam
yang disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan untuk menjaga kebersihan Jalan Raya dan acces jalan di dalam
proyek.

 Peralatan Penunjang Kebersihan.


Untuk menunjang tenaga kebersihan di sediakan pompa air di masing masing pintu keluar dan masuk,
kompresor/steam untuk membersihkan ban dari tanah, dan peralatan penunjang lainnya.
• RAMBU – RAMBU DAN SPANDUK
Pemasangan rambu dan spanduk di lapangan yang
berupa gambar dan tulisan yang mempunyai makna
larangan, perhatian dan anjuran sebagai salah satu
bentuk sosialisasi keselamatan kerja di lapangan yang
sifatnya pasif.
TABUNG APAR
 Penempatan Tabung APAR.
Tabung apar di tempatkan di setiap lokasi yang
beresiko untuk timbulnya api / kebakaran agar
penanggulangan dapat segera tertangani,
Penempatanya di lokasi–lokasi yang mudah terlihat
serta terjangkau. Jenis tabung di sesuaikan dengan
jenis api yang mungkin timbul dan bahan bakar
penyebabnya.

KOTAK P3K
• Penempatan Kotak P3K
Kotak P3k di sediakan di Site Klinik, di setiap pos jaga
keamanan agar setiap terjadi kecelakaan yang sifatnya
kecil dapat segera di beri pertolongan dan tercatat untuk
mengetahui frekwensinya.

Anda mungkin juga menyukai