LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan beton ini akan meliputi semua pengadaan material dan tenaga
kerja untuk produksi serta pelaksanaan pekerjaan beton dan beton
bertulang, termasuk uji kekuatan dan perawatannya, yang akan meliputi
antara lain :
Pengadaan beton
Baja tulangan
Perawatan beton
2.
17 | P a g e
(f)
3.
:
Minimal dengan kuat tekan silinder fc' = 20 MPa,
artinya mempunyai kuat tekan hancur karakteristik
sebesar 20 MPa pada benda uji silinder dengan
diameter 150 mm dan tinggi 300 mm, saat umur beton
28 hari. Kuat tekan tersebut di atas adalah lebih
kurang setara dengan mutu beton K-250 pada NI-2,
yaitu kuat tekan hancur karakteristik sebesar 250
kg/cm2 pada benda uji kubus dengan sisi 150 mm,
saat umur beton 28 hari. Kuat tekan karakteristik
adalah
kuat
tekan
beton
yang
sudah
memperhitungkan adanya deviasi secara statistik
pada sejumlah benda uji beton, baik itu silinder
maupun kubus, sesuai dengan SKSNI-T15-1991, atau
NI-2-1971 dalam hal benda uji kubus.
Tulangan baja
:
BJTP-30, artinya baja tulangan polos dengan
batas elastis atau tegangan leleh sebesar 300 MPa,
untuk tulangan kecil dengan diameter lebih kecil dari
13 mm BJTS-40, artinya baja tulangan ulir (deformed)
dengan batas elastis atau tegangan leleh sebesar 400
MPa.
BAHAN-BAHAN
(a) Semen Portland
1. Semen yang dipakai adalah jenis Porland Cement normal tipe-I yang
segara dengan tidak ada tanda-tanda prahidrasi (proses pembatuan),
dan yang memenuhi semua ketentuan dan kriteria standar SII 0013-81
dan Standar Umum Bahan Bangunan Indonesia 1986, atau ASTM-C150.
2. Semen disimpan di dalam gudang yang kedap air, berventilasi baik, di
atas lantai tumpuan setinggi + 30 cm, dengan tumpukan kantong
semen tidak melebihi sepuluh lapis.
3. Penyimpanan selalu terpisah untuk setiap pengiriman serta
dipakai sesuai urutan pengirimannya.
standar yang berlaku. Pasir laut tidak dipakai sebagai agregat halus
untuk semua mutu beton.
(c) Kerikil dan batu pecah (agregat kasar)
1. Agregat kasar untuk beton berupa batu pecah yang diperoleh dari
pemecah batu, sesuai dengan ketentuan dan persyaratan dari Sii 00528- "Mutu dan cara uji agregat beton", atau ASTM-C33, dan disetujui oleh
Manajemen Konstruksi. Pada umumnya yang dimaksudkan dengan
agregat kasar adalah agregat dengan besar butir lebih dari 5 mm.
Sesuai dengan syarat-syarat pengawasan mutu agregat untuk
berbagai mutu beton, maka agregat kasar memenuhi ketentuanketentuan di bawah ini.
2. Ukuran besar butir nominal maksimum agregat kasar tidak melebihi :
3/4 jarak bersih minimum antar batang tulangan atau berkas batang
tulangan, atau
1/5 jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan, atau
1/3 dari tebal Plat.
3. Agregat kasar terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya
dan mempunyai penyebaran gradasi butiran yang baik sesuai dengan
standar yang berlaku. Agregat kasar terdiri dari butir-butir yang keras
dan tidak berpori. Agregat kasar yang mengandung butir-butir pipih
hanya dapat dipakai apabila jumlah butir-butir
pipih tersebut tidak melampaui 20% berat agregat seluruhnya. Agregat
kasar tidak mengandung lumpur lebih dari 1% (ditentukan terhadap
berat kering). Yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang
dapat melalui ayakan 0.063 mm. Apabila kadar lumpur melampaui 1%
maka agregat dicuci dulu sebelum digunakan dalam adukan beton,
dengan metode pencucian yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi.
4.
Agregat kasar tidak mengandung zat-zat yang dapat
merusak beton seperti zat-zat reaktif alkali.
(d) Gradasi butiran agregat halus dan kasar
susunan butiran agregat halus dan kasar untuk semua beton struktural
diperiksa dengan melakukan analisa ayakan, sesuai standar yang berlaku.
Untuk itu ditetapkan susunan ayakan dengan lubang-lubang persegi,
dengan ukuran lubang dalam mm berturut-turut 31,5-16,0-8,0-4,0-2,0-1,00,5-0,25 (ayakan iSO).Kecuali untuk beton yang dipakai pada lantai kerja.
(e) Air
1. Air untuk pembuatan dan perawatan beton adalah air YANG tidak
mengandung minyak, asam, alkali, bahan- bahan organik atau bahanbahan lain yang bisa merusak beton dan/atau baja tulangan.
Dalam hal ini sebaiknya dipakai air yang lulus pengujian di laboratorium
sebagai air tawar yang dapat diminum.
2. Apabila terdapat keraguan mengenai air dianjurkan untuk mengirimkan
contoh air ke lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui untuk
diselidiki sampai seberapa jauh air itu mengandung zat-zat yang bisa
merusak beton dan/atau baja tulangan.
3.
Apabila pemeriksaan contoh air seperti disebutkan diatas tidak
dapat dilakukan, maka dalam hal adanya keragu-raguan mengenai air,
diadakan percobaan perbandingan antara tekanan kekuatan mortar
(semen dan pasir) dengan memakai air itu dan dengan memakai air
minum. Air tersebut dianggap dapat dipakai, apabila kekuatan tekan
mortar dengan menggunakan air itu pada umur 7 dan 28 hari paling
sedikit 90% dari kekuatan tekan mortar dengan memakai air minum.
4. Jumlah air yang dipakai untuk membuat adukan beton diusahakan
secermat-cermatnya
dan
setepat-tepatnya,
dengan
sudah
19 | P a g e
steel
wire
fabricated
for
concrete
6.
KOND
ISI
A
B
c
D
E
F
Minim
um
(m
75
50
50
40
40
25
25 | P a g e
27 | P a g e
INS
P
T
Y
Periksa
semua
peralatan
dan alat
Mengatur jumlah
yang dibutuhkan
dari beton
Menuangkan
Beton
Pengawet
an
Checking level as
required
Memeriksa tingkat yang
diperlukan
INS
P
Rebar kolom I
dinding
Barang itu akan tertanam seperti
lengan, jangkar untuk pintu
palang balok / jendela, dll
INS
P
Pembentukan Dinding
kolom
Survei tegak lurus dalam
dua arah dan
Penyesuaian
INS
P
Tah
ap
Selanjutny
a
Menandai Balok /
AXIS tingkat Slab
Pembentukan Balok /
Slab
Rebar
pengaturan &
memperbaiki
Pembuatan
Betuk
Balo
k
Rebar
pembuatan
13 | P a g e