Anda di halaman 1dari 41

PROPOSAL PENDIRIAN SEKOLAH

MADRASAH ALIYAH NAWA KARTIKA

MADRASAH ALIYAH (MA) NAWA KARTIKA


RUBARU SUMENEP
TAHUN AJARAN 2010/2011

PENGANTAR PROPOSAL

Sasaran umum pembangunan jangka panjang adalah terciptanya kualitas manusia dan kualitas
masyarakat Indonesia pada umumnya yang maju dan mandiri didalam suasana tentram dan
sejahtera lahir batin, dalam tata kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara yang berdasarkan
pancasila. Manusia dan masyarakat yang maju dan mandiri adalah manusia dan masyarakat yang
berkualitas utuh, yaitu yang beriman, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju,
produktif, sehat jasmani dan rohani, serta mempunyai tanggung jawab kesetiakawanan social dan
disiplin tinggi.

Sejalan dengan hal tersebut, undang-undang tentang system Pendidikan Nasional menyatakan
bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan
mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangkamewujudkan tujuan nasional.
Setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan serta
kesempatan seluas-luasnya untuk mengikuti pendidikan agar memperoleh pengetaahuan,
kemampuan, keterampilan yang berkualitas.

Berdasarkan skala intelegensi Wechter. Munandar (1992) menyatakan anak berbakat intelektual
tergolong “sangat unggul” (IQ >130) berjumlah 2,2% dan tergolong “unggul” (IQ 120-129)
berjumlah 6,7% dari populasinya. Keuntungan lain dengan penyelenggaraan sekolah unggulan
ini untuk memacu pemerataan kualitas pendidikan nasional. Dari segi efektifitas penggunaan
sumber daya, penyelenggaraan sekolah unggulan memiliki nilai strategis dalam memacu
keterlibatan dunia swasta untuk turut berperan serta secara aktif dalam pembangunan pendidikan.
Dengan adanya pengembangan cirri-ciri keunggulan tertentu yang sesuai dengan kekhasan
potensi ekonomi, social dan budaya daerah setempat, penyelenggaraan sekolah unggulan
memberikan kontribusi yang besar dalam pembangunan.

A. Visi dan Misi


1. Visi
Visi SMA NAWA KARTIKA Rubaru Sumenep adalah:
“Mencetak kader muslim yang sehat jasmani dan rohani serta unggul dalam IMTEK dan
IMTAQ".
Adapun indikatornya adalah:
a. Peningkatan ketaqwaan kepada Allah SWT
b. Berakhlak mulia terhadap orang tua, guru, teman, masyarakat dan lingkungan
c. Peningkatan kualitas SDM bagi tenaga kependidikan dan pelaksanaan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK)
d. Unggul peningkatan prestasi akademis
e. Unggul dalam bidang computer dan bahasa asing, utamanya bahasa ingris dan bahasa
Indonesia
f. Unggul dalam prestasi olah raga dan seni
g. Unggul dalam berbagai karya ilmiah remaja dan berbagai lomba olimpiade
h. Memiliki lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
i. Mendapat kepercayaan dari masyarakat

2. Misi
Misi SMA NAWA KARTIKA Rubaru Sumenep adalah:
a. Menyelenggarakan system pendidikan yang terpadu antara agama dan umum
b. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang
secara optimal sesuai potensi yang dimiliki
c. Membangkitkan segala potensi peserta didik dan membimbingnya dengan mengadakan
kegiatan pengembangan model-model pembelajaran yang inofatif dan menyenangkan sehingga
siswa betah belajar disekolah
d. Siswa mampu mengoprasikan computer program Microsoft Word, Microsof Excel, Microsoft
Power Point 85% serta mampu mengoprasikan Internet
e. Siswa mampu mengembangkan kemampuan dalam Bahasa Ingris dan Bahasa Arab
f. Menumbuhkan penghayatan terhadap pelajaran agama, utamanya dalam bidang akhlak
g. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa dapat
berkembang secara optimal
h. Memotifasi dan menfasilitasi siswa untuk menguasai Bahasa Ingris dan Arab menuju era
globalisasi
i. Menerapkan manajement partisipasif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan komete
sekolah.

B. Target dan Tujuan


SMA NAWA KARTIKA Rubaru Sumenep didirikan dengan bertujuan:
1. Membantu memanifestasian tujuan pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
2. Mencetak Out Put dan Out Comes yang berkualitas dan berakhlakul karimah
3. Menyiapkan generasi muslim yang utuh, beriman dan berilmu amaliah dan beramal ilmiah
sebagai manifestasi hamba Allah yang Kholifah Fil Ardli.

C. Sasaran SMA NAWA KARTIKA Rubaru Sumenep


Dengan memperhatikan dasar hukum dan tujuan program sekolah yang kondusif dan obyektif
beserta permasalahannya yang dihadapi SMA NAWA KARTIKA yaitu ada 6 (Enam) sasaran
pokok:
1. Peningkatan mutu pendidikan baik yang bersifat intra maupun ekstra kurikuler yang
sasarannya profesi guru, mutu pengelola, pengelola perpustakaan dan Pengelola administrasi.
2. Peningkatan mutu dan wawasan siswa dalam dunia IPTEK dan IMTAQ melalui kegiatan
3. Peningkatan dan penyempurnaan Laboratorium, IPA, Lab. Bahasa keterampilan
4. Berusaha dan meningkatkan mutu dan menuju SMA Unggulan
5. Mengusahakan siswa-siswa yang rangking 1 s/d 10 masuk perguruan negeri tanpa test atau
melalui PMDK
6. Peningkatan kegiatan ekstra keterampilan untuk menambah pengetahuan bagi siswa yang
tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.
D. Perencanaan (Planning)
1. Perencanaan Guru (Ketenagaan)
Di lembaga SMA NAWA KARTIKA, perencanaan guru yang dimulai dari rekrutmen, seleksi,
penempatan hingga pembagian tugas dilakukan dengan cara yang sangat sederhana. Tidak
seperti di lembaga sekolah yang sangat birokratik dan administratif. Sebab, yang terpenting bagi
lembaga SMA NAWA KARTIKA, guru-guru yang akan mengajar mempunyai kualitas
keilmuan yang layak dan kapasitas moral yang bisa dipertanggungjawabkan.
Di lembaga SMA NAWA KARTIKA ada salah satu nilai yang selalu ditanamkan kepada seluruh
guru yaitu pengabdian tersebut harus dilukakan dengan ikhlas tanpa pamrih. Sedangkan
keputusan penempatan mereka disesuaikan dengan keperluan lembaga berdasarkan pada
kemampuan bidang yang dimiliki guru tersebut..
Data Guru SMA NAWA KARTIKA
Berdasarkan Ijazah / Pendidikan Terakhir

IJAZAH TERAKHIR JUMLAH GURU KET.


Dipl. - Pendidikan
- Umum
- Agama

S1 - Pendidikan
- Umum
- Agama 42
3
6
Guru Tetap 24
Jumlah total 75 orang

2. Perencanaan Siswa
Perencanaan siswa di SMA NAWA KARTIKA dilakukan dengan cara membuka pendaftaran
siswa seperti halnya lemabaga pendidikan pada umumnya. Adapun proses penerimaan siswa
tersebut, direncanakan melalui proses yang panjang, mulai dari syarat-syarat penerimaan,
pendaftaran awal, tes seleksi, hingga pendaftaran ulang dan penyerahan siswa dari walinya
kepada Kepala Madrasah. Proses tersebut dilakukan dengan cara yang sederhana dan penuh
kemandirian. Salah satu proses yang tersebut di atas, sejak dini para siswa diberikan
pemahaman-pemahaman mendasar tentang maksud dan tujuan mencari ilmu (thalibul ’ilm),
yaitu bahwa ”belajar untuk ibadah”, siap dididik dengan ikhlas di lembaga MI. Semua proses ini
diatur oleh panitia khusus yaitu panitia penerimaan siswa baru. Setelah semua langkah-langkah
perencanaan di atas dilalui, maka selanjutnya siswa-siswa diorganisir, diatur, dan ditempatkan ke
kelas-kelas sesuai dengan penjenjangan dan kelanjutan studi yang berlaku SMA NAWA
KARTIKA.
3. Perencanaan Kurikulum (Materi Pelajaran)
Kurikulum SMA NAWA KARTIKA adalah segala rencana dan pengaturan yang berhubungan
dengan tujuan, materi, dan instrumen pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan para
siswa-siswi dan guru-guru, baik dalam rangka berinteraksi dengan Allah dan Rasul, dengan diri
sendiri, maupun dengan sesama manusia dan dengan alam. Semua kegiatan di kelas dan di luar
kelas, seluruhnya harus tercakup dalam kurikulum. Hal ini tentu saja berangkat dari filosofi dan
sistem pendidikan SMA NAWA KARTIKA yang menerapkan integralisasi pendidikan, yaitu
antara pendidikan sekolah, rumah, dan miniatur masyarakat, sehingga segala gerak-gerik
dikurikulumkan secara jelas dan terencana.
Namum demikian, semua rencana kurikulum itu diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan
yang mengacu pada Tujuan Pendidikan Nasional dan Tujuan Pendidikan Dasar dan Menengah
yang telah ditetapkan dalam perundang-undangan yang berlaku, dengan penekanan khusus pada
upaya mempersiapkan siswa/lulusan untuk: 1) menguasai bekal-bekal dasar keulamaan,
kepemimpinan dan keguruan, 2) memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengembangkan
bekal-bekal dasar tersebut sampai ke tingkat yang paling maksimal secara mandiri, dan 3) siap
mengamalkannya di tengah-tengah masyarakat secara benar dan proporsional. Semua tujuan
institusional tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk “tujuan kurikuler” dan “tujuan
instruksional atau edukasional”, yaitu tujuan-tujuan yang harus dicapai dalam setiap pokok
bahasan ada di dalam masing-masing bidang studi.

4. Perencanaan Sarana dan Prasarana


Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan, mulai dari rencana pengadaan, penyaluran, hingga
perawatannya, di lembaga SMA NAWA KARTIKA ditangani oleh penganggungjawab khusus
yang disebut bagian sarana, bahkan ada bagian khusus yang bertanggungjawab untuk tugas
perencanaan pengadaan sarana ini.
Namun demikian, sarana dan prasarana pendidikan di SMA NAWA KARTIKA selalu
direncanakan pengadaannya dengan berpedoman pada prinsip-prinsip berikut: 1) direncanakan
dan diusahakan dengan cara-cara yang halal dan baik, 2) dipisahkan secara tegas antara hak
milik peribadi dan hak milik lembaga, 3) mengacu kepada jiwa kemandirian, sebagai salah satu
dari nilai-nilai agama yang harus diperhatikan, 4) dikelola dengan manajemen yang terbuka dan
amanah, dan 5) pengadaannya harus diciptakan untuk selalu berguna bagi kepentingan
pendidikan.

5. Perencanaan Keuangan
Persoalan keuangan di lembaga SMA NAWA KARTIKA didapat dengan usaha-usaha yang
penuh dengan kemandirian dan tidak tergantung pada subsidi dari pemerintah. Inilah salah satu
daya tahan lembaga ini yang sangat independen dan otonom, yang tentunya sulit ditemukan di
lembaga-lembaga lain di luar madrasah. Semua perencanaan itu, tentu saja menggunakan sistem
penganggaran yang mengedepankan nilai kejujuran dan amanah yang tinggi dari para
pengelolanya agar rencana penganggaran keuangan lembaga SMA NAWA KARTIKA bisa
dipertanggungjawabkan.
Namun demikian, ada satu hal yang selalu ditanamkan di SMA NAWA KARTIKA ini adalah
bagaimana setiap dana yang direncanakan dan dikelola itu mendatangkan barokah yang sebesar-
besarnya bagi pemenuhan kebutuhan lembaga. Sekecil apapun dana yang yang diterima, itu
merupakan amanah Allah yang harus disalurkan dan dikelola secara jujur dan proporsional
sesuai dengan ketentuan yang digariskan. Untuk itulah, di lembaga SMA NAWA KARTIKA
berbagai rencana dan upaya dilakukan untuk mendapatkan dana yang didapat dari usaha-usaha
internal seperti; penarikan iuran bulanan dari siswa-siswi, maupun dari usaha-usaha eksternal
yang diperolah dari penghimpunan dana melalui para dermawan, simpatisan dan donatur tetap.

6. Perencanaan Humas
Hubungan masyarakat diciptakan dan diupayakan agar bisa menjadi mediator para pengelola
SMA NAWA KARTIKA untuk mengadakan interaksi dengan masyarakat sekitar lembaga
maupun dengan para wali murid. Oleh sebab itu, bagian humas selalu merencanakan kegiatan-
kegiatan dalam rangka mencari dan menjaring masyarakat sekitar agar bisa menyekolahkan
anak-anaknya di lembaga SMA NAWA KARTIKA, termasuk berupaya untuk mencari
hubungan sosial dan hubungan keuangan dengan para simpatisan dan para donatur lembaga yang
sangat peduli terhadap perkembangan pendidikan madrasah, khususnya di lembaga pendidikan
seperti SMA NAWA KARTIKA.

E. Pengorganisasian (Organizing) SMA NAWA KARTIKA


Struktur dan Organisasi SMA NAWA KARTIKA, disusun berdasarkan petunjuk pelaksanaan
dan pengolahan kurikulum 2004 Sekolah Menengah Atas yang dikeluarkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta tahun 2003 sebagai berikut:

Keterangan:
Garis Komando/Koordinasi
Garis Konsultasi

Qurratul Aini M.Pd = K. TU


1. Farid Harja S.Pd.i = Adm. Kesiswaan
2. kholifur Rahman SE = Adm. Keuangan
3. Samsul Arifins.Pd.i = Adm. Koperasi
4. Habibur Raman S.pd = Adm. Umum
5. Yesi ST = UPT. Komputer
6. Khotibul Umam S.Pd = Bag. Pengarsipan
7. Ismail S.Pd = UPT. Laboratorium IPA
8. Samsul Hilal S.Pd = UPT. Perpustakaan
9. Rahma S.Pd = Kebersihan

F. Penempatan Staf / Pembagian Tugas SMA NAWA KARTIKA


Penggunaan struktur organisasi yang tersebut diatas memerlukan perumusan pembagian
tanggung jawab sebagai berikut:
1. Tugas Kepala Sekolah
a. Sebagai penanggung jawab atas keseluruhan pengelolaan sekolah
b. Bersama wali dan para guru menyusun rencana kerja tahun ajaran baru
c. Mengawasi dan mengontrol pelaksanaan kurikulum
d. Memriksa dan mengesahkan satuan pelajaran yang disajikan kepada para siswa
e. Mengadakan kunjungan ke kelas/lokal, laboratorium dan perpustkaan
f. Memimpin rapat kerja di sekolah
g. Menghadiri rapat dengan atasan (Yayasan maupun Depdikbud)
h. Menandatangani Ijazah, Foto Kopy Ijazah, Surat Mutasi Siswa Pindah dan Legalisir
i. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan tugasnya kepada Yayasan dan DIKNAS

2. Tugas Kepala Bidang Unggulan


a. Sebagai penanggung jawab pengelolahan internal kelas
b. Bersama wali dan para guru menyusun rencana kerja sekolah kelas
c. Mengadakan kunjungan ke kelas/lokal, laboratorium dan perpustkaan
d. Memimpin rapat rutin bersama kepala sekolah

3. Tugas Kepala Tata Usaha


Bertanggung jawab dalam urusan administrasi ketata usaha sekolah baik keluar maupun
kedalam, seperti:
a) Administrasi kantor
b) Kepegawaian
c) Administrasi keuangan
d) Koperasi sekolah
e) Melaporkan dan mempertanggung jawabkan tugasnya kepada kepala sekolah

4. Tugas Wakasek Kesiswaan


a. Perencanaan dan pelaksanaan penerimaan siswa baru
b. Kegiatan ekstra kurikuler
c. Pembinaan OSIS
d. Tata tertib siswa
e. Menkoordinasi alumnus
f. Membimbing koperasi sekolah
g. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan tugasnya kepada kepala sekolah

5. Tugas Wakasek Kurikulum


a. Menyusun program tahunan
b. Mengadakan/pengelolaan system pembelajaran
c. Membantu pembagian tugas guru
d. Menyusun jadwal pelajaran
e. Mengelola kegiatan belajar-mengajar
f. Membuat dan bertanggung jawab pengelolaan nilai
g. Bertanggung jawab pengelolaan kegiatan kurikulum
h. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan tugasnya kepada kepala sekolah

6. Tugas Wakasek Sarana-Prasarana


a. Inventarisasi sarana/prasarana
b. Pengadaan sarana/prasarana
c. Pemeliharaan sarana/prasarana
d. Pengelolaan keuangan alat-alat pengajaran
e. Kelengkapan format kerja
f. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan tugasnya kepada kepala sekolah

7. Tugas Wakasek Hubungan Masyarakat


a. Kerjasama dengan BP 3/Komete
b. Peringatan hari-hari nasional/keagamaan
c. Bakti social
d. Kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan pada perguruan tinggi/masyarakat
e. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan tugasnya kepada kepala sekolah

8. Tugas Koordinator Bimbingan Dan Penyuluhan


a. Menyusun tugas BP dan program bimbingan karer
b. Memonitor pelaksanaan BP pada umumnya dan program bimbingan karer khususnya
c. Mengkoordinasikan untuk mendapat masukan dari pelaksanaan BP dan bimbingan karer pada
khususnya
d. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan tugasnya kepada kepala sekolah

9. Tugas-Tugas Wali Kelas


a. Membina murid yang menjadi tanggungjawabnya
b. Membentuk pengurus kelas
c. Membagi murid menjadi kelompok belajar
d. Mendata murid yang pandai, nakal dan yang bodoh (kurang tanggap terhadap pelajaran)
e. Bertanggung jawab kebersihan kelas yang menjadi tanggung jawabnya beserta halaman
kelas/diperintah
f. Menertibkan absensi murid, data kelas dan mengisi raport serta menarik raport sesuai dengan
hari yang ditentukan
g. Melaporkan anak yang nakal kepada guru BP
h. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan tugasnya kepada kepala sekolah

10. Tugas Pendidik/Guru


a. Memberilan materi pelajaran sesuai dengan bidang tugas serta pembagian jam mengajar
b. Membuat Prota, Promes, Silabus
c. Membuat rencana pembelajaran (RP)
d. Mengadakan test formatif/evaluasi
e. Mengadakan praktek bagi pemegang bidang studi biologi, fisika dan fiqih/syariah, bahasa arab
dan ingris
f. Mengabsen siswa sebelum/sesudah memberikan materi pelajaran
g. Membuat rekap nilai
h. Pada tiap-tiap akhir bulan melaporkan secara tertulis kepada wakil kepala sekolah tentang
keadaan siswa yang diajar.

G. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan yang dilaksanakan dilembaga SMA NAWA KARTIKA yaitu sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan kebijakan organisasi/lembaga pada masa selanjutnya.
Upaya tersebut secara sinergis dilaksanakan sebagai bahan evaluasi perbaikan program pada
masa yang akan datang. Terutama:
A. Kedisiplinan guru, Kepala sekolah beserta Staf-stafnya
B. Kedisiplinan murid
C. Metode pembelajaran
D. Pembinaan kesejahteraan
E. Analisis daya tampung siswa
F. Pemeliharaan
G. Layanan perbaikan
H. Analisis sumber dana

Beberapa pola pengawasan yang dilakukan secara berkesinambungan sebagai langkah


mengembangkan perubahan dalam menyetarakan pendidikan seiring dengan perkembangan
zaman, dengan memperhatikan:
A. Evaluasi dilakukan secara menyeluruh dan kontinyu
B. Pengawasan dilakukan pada data yang ada secara menyeluruh
C. Controlling dilakukan dengan pihak yang bersangkutan
D. Hasil pengawasan hendaknya bertujuan untuk menuju perbaikan

Proses yang dilaksanakan di lembaga SMA NAWA KARTIKA tidak hanya berkutat di pihak
civitas lembaga tetapi seluruh elemen masyarakat terkait dengan pelaksanaan manajemen
pendidikan yang dijalankan sejak berdirinya lembaga tersebut sampai seterusnya

1. Pengawasan Guru (Ketenagaan)


Pengawasan terhadap guru, di lembaga SMA NAWA KARTIKA dikontrol langsung oleh Kepala
Madrasah. Hal ini bisa dilihat dalam program kerja dan kegiatan kepala madrasah yang selalu
melakukan monitoring dan supervisi di kelas-kelas setiap harinya, memeriksa buku persiapan
mengajar guru-guru, dan selalu mengawasi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh para
guru. Adapun tugas guru di bidang fungsional dan struktural pengawasannya langsung di bawah
tanggungjawab bagian pendidikan dan kurikulum bersama dengan bagiaan personalia.
Di samping pengawasan langsung dari kepala madrasah, bagian pendidikan dan kurikulum juga
melakukan pengawasan dengan cara mengkoordinir kegiatan guru yang berhubungan dengan
disiplin harian dan membuat jadwal petugas keliling ke kelas untuk mengetahui sekaligus
mencarikan pengganti guru yang tidak mengajar.

2. Pengawasan Siswa
Pengawasan terhadap siswa secara garis besar dibagi menjadi dua bagian. Pertama, di kelas
mereka dibina sekaligus diawasi oleh wali kelas. Kedua, di luar kelas mereka dibina oleh orang
tua yang bekerja sama dengan Humas. Di samping itu guru kelas yang juga selalu membina,
membimbing, dan mengawasi dengan ekstra disiplin terhadap segala aktivitas siswa sehari-hari.
Pengawasan terhadap siswa ini juga dilakukan oleh bagian kesiswaan yang ada di SMA NAWA
KARTIKA terutama dalam pelaksanaan kegiatan pelajaran formal dan praktek ataupun tutorial
sekolah, agar supaya siswa-siswa bisa hidup penuh disiplin dan bisa mengendalikan dirinya
sebaik mungkin. Untuk itulah, bentuk pengawasan siswa yang dikembangkan di lembaga SMA
NAWA KARTIKA menggunakan pendekatan uswah (keteladanan) dan shuhbah
(pendampingan) agar para siswa bisa diajak kepada kebaikan dengan mudah tanpa ada kesan
pemaksaan, sehingga dengan sendirinya para siswa akan menyadari dan memperbaiki kesalahan-
kesalahan dan pelanggaran yang telah diperbuatnya.

3. Pengawasan Kurikulum (Materi Pelajaran)


Di lembaga SMA NAWA KARTIKA, proses pelaksanaan kurikulum dalam bentuk KBM sehari-
hari selalu diawasi dan dikontrol oleh Kepala Madrasah bersama bagian akademik sekolah
sebagai penanggungjawab. Kepala Madrasah dan para guru serta bagian pendidikan dan
kurikulum selalu mengadakan pertemuan mingguan yang penuh dengan nilai kebersamaan dan
kekeluargaan dalam rangka evaluasi pelaksanaan KBM selama sebulan dan merencanakan segala
sesuatu yang akan dikerjakan pada bulan berikutnya, agar pengawasan terhadap kurikulum
pendidikan betul-betul inovatif dan bisa menjadi sumber ilmu pengetahuan yang benar-benar
menjadi sesuatu yang ilmul-yaqin (well-informed), ainul-yaqin (well-visioned), dan haqqul-
yaqin (well-believed) kepada seluruh elemen lembaga SMA NAWA KARTIKA, terutama
kepada para guru dan para siswa.
4. Pengawasan Sarana dan Prasarana
Pengawasan sarana dan prasarana di SMA NAWA KARTIKA, sepenuhnya merupakan tugas
dan wewenang bagian sarana dan prasarana. Bentuk pengawasannya dilakukan dengan cara
mengadakan control dan checking terhadap kondisi peralatan dan aset-aset sekolah secara
berkala dan segera mengambil langkah-langkah solutif apabila melihat atau menemukan
kerusakan dan kekurangan dengan terlebih dahulu berkonsultasi dan berkoordinasi kepada
bagian pembangunan. Artinya bahwa pengawasan tersebut betul-betul telah dilakukan oleh pihak
yang berwenang, dan kalaupun memang sudah waktunya sarana tersebut diperbaiki ataupun
dibelikan yang baru, pihak pengawas tersebut harus memperhatikan nilai keefektifan dan
efisiensi (kesederhaan) dan bisa mengusahakannya secara mandiri dan disesuaikan dengan
kemampuan lembaga.

5. Pengawasan Keuangan
Pengawasan terhadap keuangan di lembaga SMA NAWA KARTIKA adalah wewenangnya
bagian pendanaan. Tentu saja dengan cara melakukan audit keuangan terlebih dahulu secara
jujur (shiddiq) dan amanah terutama terhadap dana yang tidak jelas sumbernya. Dari hasil audit
itu kemudian dilaporkan kepada dewan pengurus madrasah untuk dikaji, dianalisis, dikoreksi dan
diadakan perbaikan jika misalkan ada anggaran yang sekiranya janggal. Baru kemudian dewan
pengurus bersama kepada madrasah menyetujui untuk dioperasionalkan. Tetapi sebagai bentuk
dari sikap kehati-hatian, maka semua laporan keuangan tersebut bentuk pembelanjaannya pasti
dipertanyakan dengan rinci oleh Dewan Pengurus Madrasah. Tentu saja pemegang keuangan itu
harus membuktikannya dengan bukti-bukti kuat yang bisa dipercaya (amanah) dan
dipertanggungjawabkan seperti nota, kwitansi, dan lain-lain.

6. Pengawasan Humas
Pada bagian Humas telah diuraikan bahwa hampir semua hubungan interaksi dengan masyarakat
sekitar dan wali murid diawasi oleh bagian Humas sendiri bersama-sama dengan Dewan
Pengurus Madrasah. Dari hasil pengawasan itu, para pengurus harus melaporkan kepada Kepala
Madrasah, untuk kemudian dipikirkan rencana tindak lanjutnya agar suasana kebersamaan dan
kepercayaan dari seluruh elemen dan stake holders madrasah dapat terjaga secara
berkesinambungan.

7. Pelaksanaan Evaluasi Pendidikan


Dari proses pendidikan yang telah diuraikan di atas, selanjutnya lembaga SMA NAWA
KARTIKA melangsungkan berbagai bentuk evaluasi dan supervisi untuk mengukur sejauhmana
keberhasilan menyelenggarakan pendidikan. Dari segi waktu pelaksanaan evaluasi ada yang
bentuknya harian, mingguan, bulanan, semesteran, dan tahunan. Sedangkan macam-macam ujian
dari proses penyelenggaraan pendidikan tersebut terdiri dari; ujian masuk, ujian semester
pertama, ujian semester kedua, dan ujian akhir (UAN).
Semua bentuk pelaksanaan evaluasi di atas, tidak lain hanyalah berfungsi sebagai tes prestasi
(achievement test) dengan tujuan utama agar para siswa bisa belajar lebih baik. Karena itu,
pelaksanaan evaluasi pendidikan di lembaga SMA NAWA KARTIKA mempunyai dasar dan
syarat-syarat sebagai berikut; validitas, reliabilitas, differentibilitas, dan edukatif serta praktis.
Namun demikian, penilaian terhadap aspek afektif dan psikomotorik, terutama moralitas
(akhlaqul karimah) dan kepribadian siswa menjadi dasar/pijakan utama untuk menentukan
kesuksesan proses pendidikan di lembaga SMA NAWA KARTIKA.
Oleh karena itu, sistem penilaian pendidikan di SMA NAWA KARTIKA yang tidak hanya
melihat prestasi siswa dalam bentuk nilai-nilai mata pelajaran yang kemudian hasilnya
dilaporkan dalam bentuk rapor prestasi belajar. Tetapi, aspek kepribadian dan kegiatan di luar
kelas juga dinilai dan penjadi penentu kenaikan dan kelulusan siswa dari lembaga SMA NAWA
KARTIKA.

Dengan adanya system pengawasan tersebut maka aspek kelemahan dan kelebihan akan muncul
dan sejauh mana kedua factor tersebut mampu mempengaruhi kinerja yang selama ini telah
beralangsung.
H. Pola Manajemen Kurikulum
1. Penetapan kurikulu yang dipakai
Secara garis besar, kurikulum dan materi pendidikan di SMA NAWA KARTIKA
dikelompokkan menjadi 3 jenis pendidikan, yaitu: 1) Pendidikan Keagamaan 2) Pendidikan
Keilmuan (Intelektualitas); dan 3) Pendidikan Keterampilan.
Kelima jenis kurikulum tersebut dijabarkan dalam beberapa Bidang Studi yang diprogram sesuai
dengan kelas/tingkat pendidikan yang ada dengan alokasi waktu yang fleksibel dan disesuaikan
dengan target kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa-siswi. Berikut daftar kurikulum dan
materi pendidikan atau bidang studi yang berlaku di SMA NAWA KARTIKA:

Distribusi Kurikulum Pendidikan dan Bidang Studi


Di Lembaga SMA NAWA KARTIKA
NO JENIS
KURIKULUM PENDIDIKAN BIDANG STUDI
1 Pendidikan Keagamaan (Syari’ah/ibadah); - Bahasa Arab
- Agama Islam

2 Pendidikan Keilmuan/Keahlian - Bahasa Ingris


- Bahasa Indonesia
- Bahasa Prancis
- Tekhnik Informatika dan komonikasi
- Bahasa Jepang
- Matematika
- Fisika
- Bimbingan Konseling
- Kimia
- Biologi
- Kewarga Negaraan
- Bahasa German
- Akuntansi
3 Pendidikan Keterampilan - Penjaskes
- Kesenian

Dari materi-materi di atas, maka dibuatlah silabus dan struktur kurikulum per-kelas yang disusun
per sub-bidang studi sebagai pelengkap dari kurikulum yang telah ada di atas. Silabus tersebut
berisi standar kompetensi, rincian materi pembelajaran, indikator, kegiatan pembelajaran dan
penilaian, alokasi waktu yang disediakan dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus tersebut disusun
berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan di lembaga SMA NAWA KARTIKA yang berlandaskan
pada “nilai-nilai keagamaan” dan bersifat akomodatif terhadap perkembangan terbaru dalam
dunia pendidikan.
2. Peningkatan Mutu
Berdasarkan langkah-langkah pemecahan persoalan, sekolah bersama-sama dengan semua
unsur-unsurnya termasuk Komite Sekolah membuat rencana dan program untuk merealisasikan
rencana dan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan sebagai berikut:
A. Sasaran 1 : Pelanggaran Tata Tertib Sekolah
Rencana : Peningkatan kedisiplinan
Penanggung jawab : Guru BP/BK
Program Kerja 1 : Pengadaan Buku Saku Tata Tertib Sekolah
Rincian Program:
1. Pengadaan buku saku
2. Pembagian buku saku
3. Pemantauan pelaksanaan
4. Evaluasi pelaksanaan
5. Koordinasi
Program kerja 2: Pembinaan Kedisiplinan Melalui Upacara Bendera
Rincian Program:
1. Menyusun jadwal Pembina Upacara
2. Mengtur materi pembinaan
3. Membuat peleton khusus bagi siswa yang melanggar tata tertib
4. Pemberian penghargaan dan sanksi
Program kerja 3: Pembuatan Instrumen
Rincian Program:
1. Rapat koordinasi BP/BK dengan Wali kelas
2. Merumuskan score untuk setiap pelanggaran
3. Menyusun format laporan untuk orang tua
4. Membuat peta kerawanan
5. Menyusun lembar pemantauan kedisiplinan
6. Pembagian tugas pemantauan
Program kerja 4: Pemberdayaan peran BP/BK
Rincian Program:
1. Penyusunan program kerja
2. Koordinasi dengan guru, wali kelas dan Tata Usaha
3. Pengadaan format administrasi
4. Mengikutsertakan guru BP/BK dalam seminar atau MGBK
5. Pendelegasian wewenang yang lebih luas pada guru BP/BK
6. Pembentukan informan kelas
7. Rehabilitasi ruang BP/BK
8. Penyenggaraan tes IQ

B. Sasaran : Meningkatkan jumlah nilai rata-rata 0,38 tiap tahun


Rencana : Peningkatan NEM siswa
Program kerja 1 : Penambahan jam pelajaran Ebtanas
Rincian Program:
1. Menyusun jadwal pelajaran
2. Mempersiapkan tenaga pengajar
3. Membuat surat pemberitahuan pada orang tua/wali
4. Percepatan pencapaian target kurikulum
Program kerja 2: Mengaktifkan bimbingan belajar kelompok dan individual
Rincian Program:
1. Menyusun jadwal bimbingan
2. Pembagian kelompok belajar
3. Membuat buku laporan hasil belajar kelompok
4. Menyusun jadwal belajar kelompok
Program kerja 3: Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
Rincian Program
1. Menyusun jadwal bimbingan siswa bermasalah/lemah
2. Menyiapkan kertas ulangan harian yang ditandatangani orang tua / wali
3. Menyiapkan papan tempel
4. Pembuatan ranking hasil tes secara berkala
Program kerja 4: Mengefektifkan Latihan dan Ujicoba Soal-soal Ebtanas
Rincian Program:
1. Mempersiapkan soal-soal Ebtanas tahun lalu
2. Memberi tugas kepada guru untuk menyusun prediksi soal ebtanas
3. Latihan, pembahasan dan penilaian pekerjaan siswa
4. Kerjasama dengan Lembaga Bimbingan Belajar
C. Sasaran 3 : Peningkatan Kegiatan Ekstrakurikuler
Rencana 1 : Ekstrakurikuler Peleton Inti
Penanggung jawab : Pembina OSIS
Program kerja 1: Wajib baris berbaris bagi siswa baru
Rincian program:
1. Menyusun jadwal Pra Masa Orientasi Sekolah (MOS)
2. Mengadakan lomba baris berbaris bagi siswa baru
3. Pemberian materi baris berbaris pada kegiatan MOS
4. Pemutaran dukumentasi kegiatan baris berbaris
5. Pengenalan hasil prestasi yang pernah diraih
Program kerja 2 : Peningkatan frekuensi latihan
Rincian program:
1. Menyusun jadwal latihan
2. Penundaan kegiatan ekstrakurikuler lainnya
3. Mengikutsertakan lomba sebagai pemanasan
Program kerja 3 : Penghargaan prestasi non akademik dari sekolah yang lebih tinggi
Rincian program:
1. Pemberian piagam
2. Pencantuman prestasi non akademik pada formulir pendaftaran
3. Penyertaan foto kopi piagam pada saat pendaftaran
Rencana 2 : Ekstrakurikuler Bahasa Inggris
Penanggung jawab : Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Program kerja 1 : Pengadaan laboratorium bahasa dan sosialisasi pentingnya bahasa
1. Inggris menghadapi era globalisasi
2. Rincian program:
3. Pengajuan proposal bantuan RKB
4. Penggunaan laboratorium bahasa SMK PIRI Sleman
5. Motivasi pentingnya bahasa inggris
6. Pendaftaran peserta kelas bahasa inggris ketahui orang tua
7. Pembuatan buku kontrol siswa
Program kerja 2 : Penambahan buku, modul dan media
Rincian program:
1. Pengadan modul melalui Lembaga Bimbingan
2. Pembuatan media
3. Penambahan buku
4. Menggali dana bantuan dari Tallangatta Secondary College Victoria Australia
5. Penggalian bantuan buku dari siswa yang lulus
Program kerja 3 : Kerja sama dengan Tallangatta Secondary College Victoria Australia
Rincian program
1. Menjalin surat menyurat
2. Pertukaran majalah dinding
3. Kominikasi melalui internet
4. Pertukaran siswa
5. Pertukaran guru

Rencana 3 : Ekstrakurikuler Komputer


Penanggungjawab : Urusan Kurikulum
Program kerja : Pengadaan laboratorium komputer
Rincian program :
1. Pengajuan bantuan RKB
2. Pemanfaatan laboratorium komputer
3. Penambahan daya listrik sekolah
4. Pembuatan modul
Rencan 4 : Ekstrakurikuler Olah Raga
Penanggungjawab : Guru Olah Raga
Program kerja 1 : Penambahan peralatan olah raga
Rincian program:
1. Menginventarisir peralatan
2. Penentuan skala prioritas
3. Penyusunan anggaran
Program kerja 2 : Peningkatan semangat berlatih
Rincian program:
1. Pengaturan jadwal
2. Pembentukan regu
3. Pembuatan buku kontrol kegiatan
4. Laporan untuk orang tua
5. Pemberian penghargaan
Program kerja 3 : Pengembangan bakat dan prestasi
Rincian program :
1. Penelusuran bakat dan prestasi
2. Pembentukan regu
3. Penyusunan jadwal
4. Ujicoba pertandingan antar sekolah
5. Pemberian penghargaan
6. Pengajuan beasiswa bakat dan prestasi
Rencana 5 : Ekstrakurikuler Karawitan
Penanggungjawab : Guru Kesenian
Program kerja 1 : Pengadan ruang kesenian dan peralatannya
Rincian program :
1. Pengajuan bantuan RKB
2. Penataan ruang
3. Menginventarisir peralatan yang dibutuhkan
4. Pengalokasian anggaran
5. Pengadaan peralatan
6. Perawatan
Program kerja 2 : Penambahan buku dan alat peraga atau alat bantu pendidikan
Rincian program :
1. Seleksi buku
2. Pembelian buku-buku panduan
3. Pembuatan alat peraga
Program kerja 3 : Pengadaan pelatih
Rincian program:
1. Pemberdayaan guru yang ada
2. Mengangkat pelatih dari masyarakat sekitar
3. Menyusun jadwal latihan
D. Sasaran 4 : Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB )
Rencana : Peningkatan animo pendaftar
Penaggung jawab : Ketua PPDB
Proram kerja 1 : Penggalangan dana PPDB
Rincian program:
1. Mengajukan permohonan bantuan kepada Yayasan
2. Menggali sumber dana di sekolah
3. Memberdayakan bantuan dari Tallangatta Secondary College Victoria Australia
Program kerja 2 : Pemberdayaan Tim PPDB
Rincian program :
1. Pembentukan Tim PPDB sejak awal tahun
2. Mengadakan persiapan PPDB
3. Penyusunan progam kerja
4. Penyusunan jadwal pembagian tugas
5. Penyusunan rincian tugas
Program kerja 3 : Kerjasama lintas sekolah
Rincian program:
1. Pemberian kalender kesekolah-sekolah
2. Silaturahmi berkala ke lembaga-lembaga sekitar
3. Latiahan ujian akhir sekolah dasar
Program kerja 4 : Promosi sekolah
Rincian program:
1. Daging qurban
2. Mengikuti lomba dan upacara tujuh belas agustus
3. Menulis artikel dalam surat kabar
E. Sasaran 5 : Meningkatkan Kesadaran Melaksanakan Sholat dan
Kemampuan baca Tulis Al-Qur’an
Rencana : Peningkatan kesadaran melaksnakan sholat dan kemampuan
baca tulis Al-Qur’an
Penanggung jawab : Koordinator Guru Agama
Program kerja 1: Pengajian kelas
Rincian program:
1. Menyusun jadwal pengajian kelas
2. Menentukan materi pengajian
3. Menyusun perangkat evaluasi
Program kerja 2 : Pengadan buku agama dan media
Rincian program:
1. Pembelian buku
2. Permohonan bantuan ke Yayasan dan Departemen Agama
3. Pendayagunan bantuan DBO
4. Pembuatan metode An-Nur
Program kerja 3 : Perbaikan Sarana Ibadah
Rincian program:
1. Mengajukan bantuan ke Yayasan dan Dinas terkait.
2. Menggali infak dari orang tua atau wali
Program kerja 4 : Pesantren kilat
Rincian program:
1. Menyusun jadwal pesantren kilat
2. Pembentukan tim pelaksana dan pembagian tugas
3. Penggunaan metode Iqro dan An-Nur
4. Pemberitahuan pada orang tua/wali
5. Pengadaan buku kegiatan Romadhon
6. Pemberian tugas kliping keagamaan
7. Pengumpulan zakat
8. Buka bersama dan peringatan hari besar agama
Program kerja 5 : Penggalangan dana infak
Rincian program:
1. Mempersiapkan blangko administrasi
2. Pembentuakan tim pelaksana
3. Pemberitahuan pada orang tua/wali
4. Menyusun laporan
Program kerja 6 : Optimalisasi peran “Guru Agama”
Rincian program:
1. Mengadakan pelatihan baca tulis Al-Qur’an bagi guru
2. Pengadaan buku-buku keagamaan
3. Mengaktifkan pengajian guru dan karyawan
4. Tadarus Al-Qur’an

3. Menyusun program semesteran (promes) dan program tahunan (prota)


a. Program semesteran (promes)
a) Menyelenggarakan perbaikan alat-alat sekolah
b) Menyelenggarakan persiapan pelaksanaan ulangan umum semester
c) Menyelenggarakan evaluasi kegiatan BK, OSIS, UKS dan Ekstra Kurikuler lainnya
d) Daftar kelas
e) Kumpulan nilai (Legger)
f) Catatan tentang siswa yang perlu mendapat perhatian khusus
g) Pengisian nilai semester
h) Pembagian buku Laporan Penilaian Hasil Belajar
i) Pemanggilan orang tua siswa, sejauh diperlukan untuk konnsultasi

b. Menyusun program tahunan (prota)


a) Rogram Akhir Tahun
a) Menyelenggarakan penutupan buku inventaris dan keuangan
b) Menyelenggarakan ujian umum dan ujian akhir
c) Kegiatan kenaikan kelas dan kelulusan
d) Persiapan daftar kumpulan nilai (legger)
e) Penyiapan bahan-bahan untuk rapat guru
f) Persiapan buku laporan penilaian hasil belajar
g) Pemilihan program
h) Menyelenggarakan evaluasi pelaksanaan program sekolah tahun pelajaran yang bersangkutan
dan menyusun program sekolah untuk tahun yang akan datang
i) Menyelenggarakan penyusunan keuangan tahun yang akan datang (RAPBS)
j) Menyelenggarakan penyusunan rencana perbaikan dan pemeliharaan sekolah serta alat Bantu
pendidikan
k) Menyelenggarakan pembuatan laporan akhir tahun pelajaran
l) Melaksanakan kegiatan penerimaan siswa baru yang meliputi kegiatan
m) Pembentukan panitia penerimaan dan pendaftaran
n) Penyusunan syarat-syarat penerimaan dan pendaftaran
o) Penyiapan formulir dan pengumuman penerimaan siswa baru
p) Pengumuman siswa yang diterima dan daftar ulang
q) Rapat WK
b) Program Awal Tahun
a) Merencanakan kebutuhan guru setiap mata pelajaran
b) Pembagian tugas mengajar
c) Menyusun program pengajaran, jadwal pelajaran dan kalender pendidikan
d) Menyusun kebutuhan buku pelajaran, buku pegangan guru
e) Menyusun kelengkapan alat pelajaran dan bahan pelajaran
f) Mengadakan rapat guru

4. Pola Pembelajaran
a. menyelenggarakan paket program pendidikan, yaitu: pendidikan keislaman, kecendikiawanan
dan kebangsaan
b. menyiapkan lulusan yang memeliki kualitas unggul, beriman, cerdas, terampil, kuat dan cinta
tanah air
c. kurikulum yang digunakan adalah kurikulum pendidikan nasional dan kurikulum muatan
lembaga yang dikembangkan secara profesional pembelajran yang ditetapkan adalah
pembelajaran terpadu
d. manajement pendidikan sekolah yang handal
e. pendidikan diselenggarakan sehari penuh Full day school (pukul 06.35-15.25 wita)
f. pendidikan diselenggarakan dan dikelola secara professional
1) pembelajran di kelas dibimbing dengan dua orang guru yang berkualifikasi sarajana
pendidikan
2) super visi sekolah / kelas yang baik
3) menejemen dan kepemimpinan sekolah yang handal
g. Program sekolah
1) kegiatan membaca Al-Quran setiap 2 jam pelajaran
2) kegiatan Sholat berjamaah di musholla
3) kegiatan Ekstra Kurikuler yang disesuaikan minat siswa
4) kegiatan bimbingan pelajaran setiap hari sebagai pengganti PR
5) kegiatan belajar Computer
6) kegiatan belajar Sempoa
7) kegiatan penanam aqidah pagi (PAP) upacara dan senam pagi
8) kegiatan kunjungan wisata setiap bulan sekali.
h. Layanan sekolah
1) layanan kesehatan siswa (poli gigi dan umum)
2) layanan makan siang/snack
3) layanan bimbingan konseling
4) layanan administrasi
5) layanan kantin sekolah yang higienis

5. Bimbingan dan konseling


Dasar diadalkan program BK adalah untuk mengantarkan siswa mengenal pribadinya dan
mewujudkan potensi-potensi yang ada pada dirinya, untuk memperoleh tujuan dari program ini,
hendaklah menyiapkan siswa dan orang lain yang bisa membantu dan menolong siswa tersebut.
Sabagai mana dalam gambar dibawah ini:

Program Bimbingan dan Konseling


Program bimbingan dan konseling melayani lima kelompok, pertama yang paling penting adalah
siswa itu sendiri. Program BK menolong siswa untuk memahami diri mereka sendiri (Aprasial),
kemudian lingkungan siswa yang akan dan segera mereka tempati. Untuk mencapai keputusan
yang akan membantu kecakapan siswa pada masa sekarang atau yang akan datang, juga program
BK yang baik siswa dalam mencari pekerjaan atau perguruan tinggi yang tepat dan memeriksa
mereka setelah keluar sekolah untuk membantu pelayanan sekolah yang lebih efektif terhadap
siswa dan kebutuhan siswa selanjutnya.

I. Pola Manajement Kepegawaian


A. Analisis kebutuhan pegawai
Merupakan kenyatan bahwa anggaran yang harus disediakan untuk membiayai kegiatan dan
pengembangan merupakan beban bagi organisasi. Oleh karena itu, agar penyediaan anggaran
tersebut sungguh-sungguh dapat dibenarkan, perlu adanya jaminan terlebih dahulu bahwa
kegiatan dan pengembangan tersebut sudah nyata-nyata diperlukan. Artinya kegiatan dan
pengembangan tertentu hanya diselenggarakan apabila kebutuhan untuk itu memang ada.
Penentuan kebutuhan itu mutlak perlu didasarkan pada analisis yang tepat. Analisis kebutuhan iu
harus mampu mendiagnosa paling sedikit dua hal, yaitu: masalah-masalah yang dihadapi
sekarang dan berbagai tantangan baru yang diperkirakan akan timbul di masa depan.

Dalam mengidentifikasikan kebutuhan akan kegiatan dan pengembangan terdapat tiga pihak
yang turut terlibat:
a. Satuan organisasi/lembaga yang mengelola sumber daya manusia
Peranan satuan kerja ini adalah mengidentifikasikan kebutuhan organisasi sebagai keseluruhan,
baik untuk kepentingan sekarang maupun pada masa yang akan datang
b. Para pegawai yang bersangkutan
c. Kepala sekolah
Kepala sekolah itulah yang sehari-hari memimpin dan mengetahui para pegawainya dan dia
pulalah yang paling bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan satuan-satuan kerja
yang dipimpinnya.

B. Menyusun Formas
FORMASI GURU YANG DIBUTUHKAN
SMA NAWA KARTIKA RUBARU SUMENEP
Yayasan NAWA KARTIKA pada tahun pelajaran 2010/2011 membutuhkan tenaga
kependidikan pada SMA NAWA KARTIKA, meliputi:
A. Tenaga Guru / BP
1. Bahasa Ingris : 3 Orang
2. Bahasa Indonesia : 3 Orang
3. Bahasa Arab : 3 Orang
4. Bahasa Prancis : 3 Orang
5. Bahasa German : 3 Orang
6. bahasa Jepang : 3 Orang
7. Agama Islam : 3 Orang
8. Matematika : 3 Orang
9. Fisika : 3 Orang
10. Penjaskes : 3 Orang
11. Kesenian : 3 rang
12. Bimbingan Konseling : 3 Orang
13. Kimia : 3 Orang
14. Biologi : 3 Orang
15. Kewarga Negaraan : 3 Orang
16. Tekhnik Informatika dan Komonikasi : 3 Orang
17. Akuntansi : 3 Orang

B. Tenaga Non Guru


1. Staf administrasi , berijazah S1, menguasai dan mampu
mengoprasikan computer dan mempunyai keterampilan
menulis : 2 orang
2. Perawat, berijazah SPK/Akper (D1) : 2 orang
3. Staf kebersihan, berijazah SLTP mempunyai keterampilan
Pertukangan : 2 orang
4. Tenaga Accounting berijazah S1 Akuntansi : 2 orang
5. Petugas keamanan, berijazah minimal SLTA (pernah mengikuti
pelatihan petuas keamanan) : 2 orang

Adapun beberapa ketentuan yang harus diikuti adalah sebagai berikut:


A. Syarat/Kualifikasi Tenaga
1. Syarat Umum
a. Beragama islam taat
b. Fasih membaca Al-Quran dan huruf Arab
c. Membuat surat lamaran (tulis tangan dengan tinta hitam)
d. Pernah aktif diorganisasi kemahasiswaan (khusus calon guru)
e. Menyerahkan foto kopy ijazah (bagi sarjana disertai tanskip nilai dan Akta IV) dan dilegalisir
oleh sekolah perguruan tinggi berwenang
f. Indeks Prestasi (IP) minimal 3,0 (untuk calon guru dan non guru)
g. Dapat mengoprasilan computer dengan baik
h. Usia antara 21-32 tahun
i. Surat keterangan sehat dari dokter
j. Menyerahkan pas foto 3X4 sebanyak 4 lembar
2. Syarat Khusus
No Kualifikasi Ketenangan Syarat Khusus
1 Bahasa Ingris • S-1IKIP/FKIP/IAIN/STAIN/UNIV
(negri/swasta)
• Jurusan pendidikan bahasa ingris
• Mempunyai keahlian bidang seni/olah vokal
2 Bahasa Indonesia • S-1IKIP/FKIP/STKIP/UNIV
(negri/swasta)
• Jurusan pendidikan bahasa Indonesia
• Mempunyai keahlian bidang seni/puisi/teater
3 Bahasa Arab • S-1IKIP/IAIN/STAIN/UNIV
(negri/swasta)
• Fakultas tarbiyah/tadris bahasa arab
4 Bahasa Prancis • S-1IKIP/FKIP/IAIN/STAIN/UNIV
(negri/swasta)
• Jurusan pendidikan bahasa prancis
• Mempunyai keahliah bidang seni/olah vocal
5 Bahasa German • S-1IKIP/FKIP/UNIV
(negri/swasta)
• Jurusan pendidikan bahasa german
• Mempunyai keahlian bidang seni/olah vokal
6 Agama Islam • S-1IAIN/STAIN/FAI
(negri/swasta)
• Jurusan pendidikan agama islam
• Berkemampuan mengajar Al-Quran
7 Matematika • S-1IKIP/FKIP/STKIP/UNIV
(negri/swasta)
• Jurusan pendidikan matematika
8 Fisika • S-1IKIP/FKIP/STKIP/UNIV
(negri/swasta)
• Jurusan pendidikan fisika
9 Kesenian • S-1IKIP/FKIP/STKIP/UNIV
(negri/swasta)
• Jurusan pendidikan seni
• Mempunyai kemampuan untuk berkreasi
10 Penjaskes • S-1IKIP/FKIP/STKIP/UNIV
(negri/swasta)
• Jurusan pendidikan olah raga
• Mempunyai keahlian bela diri
11 Bimbingan Konseling • S-1IKIP/FKIP/IAIN/STAIN/UNIV
(negri/swasta)
• Jurusan bimbingan dan konseling
• Mempunyai keterampilan mengajar Al-Quran
12 Kimia • S-1IKIP/FKIP/STKIP/UNIV
(negri/swasta)
• Jurusan pendidikan kimia
13 Biologi • S-1IKIP/FKIP/STKIP/UNIV
(negri/swasta)
• Jurusan pendidikan biologi
14 Kewarga Negaraan • S-1IKIP/FKIP/STKIP/UNIV
(negri/swasta)
• Jurusan kewarga negaraan
15 Bahasa Jepang • S-1IKIP/FKIP/UNIV
(negri/swasta)
• Jurusan pendidikan bahasa jepang
16 Akuntansi • S-1IKIP/FKIP/UNIV
(negri/swasta)
• Jurusan akuntansi
17 Tekhnik Informatika dan Komonikasi • S-1IKIP/FKIP/STKIP/UNIV
(negri/swasta)
• Jurusan tekhnik informatika dan komonikasi

B. Tempat Pendaftaran
Pendaftaran bertempat di kampus SMA NAWA KARTIKA Jl. KH.Nuyu Rubaru
Telp. (0328) 664609 Hp. 081935192109

C. Waktu Pendaftaran
Pendaftaran dibuka tanggal ..… januari 2010 - …. Januari 2010, pukul 08.00 – 14.00 WIB

D. Seleksi Guru dan Tenaga Non Kependidikan


Seleksi dan tes dilaksanakan pada tanggal …. Februari 2010 - … Februari 2010, meliputi tes:
1. Seleksi administrative
2. Tes Potensi Dasar (TPD)
3. Tes Potensi Tugas Utama (TPU)
4. Wawancara dan pengamatan sikap
5. Tes kesehatan
(jadwal menyusul)

E. Pengumuman Hasil Seleksi dan Tes


Pengumuman hasil tes dilaksanakan pada tanggal …. Februari 2010

F. Lain-Lain
1. Keterangan lebih lanjut dapat ditanyakan di tempat pendaftaran
2. Peserta yang lulus seleksi administrasi dan Tes Potensi Dasar (TPD), dikenakan biaya Tes
Potensi Tugas Utama (TPU), Wawancara dan Pengmatan Sikap, dan Tes kesehatan sebesar Rp
……… untuk calon guru, dan Rp …….. bagi calon non guru.
3. Bila dinyatakan diterima, calon harus :
a. Bersedia mengabdi penuh minimal masa percobaan satu tahun mulai Juli 2010 – Juni 2011
b. Bersedia dimagangkan di SMA NAWA KARTIKA Banasare Rubaru.

C. Rekrutmen
REKRUTMEN KARYAWAN
SMA NAWA KARTIKA
TAHUN PELAJARAN 2010/2011

A. Tujuan Rekrutmen
Mendapatkan calon tenaga kependidikan yang betul-betul (surplus of candidates) dan paling
memnuhi kualifikasi (most qualified and outstanding individuals) dalam memenuhi formasi
kebutuhan tenaga kependidikan di SMA NAWA KARTIKA

B. Formasi Kebutuhan
1. Menetapkan beban kerja lembaga

2. Menginventarisir kebutuhan tenaga kependidikan (jumlah dan jenis tenaga kependidikan yang
ideal, jumlah dan jenis tenaga kependidikan yang ada dan kebutuhan tenaga kependidikan)

C. Proses Rekrutmen
1. Penyusunan usulan formasi kebutuhan tenaga kependidikan oleh sekolah dan penetapan
formasi kebutuhan melalui Tim pengembang
2. Pembentujan panitia
3. Penyebarab pengumuman melalui:
a. Surat kabar
b. Radio
c. Brosur-brosur yang disebarkan di majlis taklim
4. Penerimaan lamaran/pendaftaran rekrutmen
a. Persyaratan:
1) Membuat surat lamaran (ditulis tangan)
2) Pas foto 3X4 sebanyak 2 lembar (berwarna)
3) 2 lembar foto kopy ijazah, transkip yang telah disahkan
4) Membayar biaya penggandaan format riwayat hidup dan map Rp ………..
b. Ketentuan:
1) Bagi pendaftar yang sudah mengambil format riwayat hidup tidak diperbolehkan dijual
kepada orang lain (dianggap tidak sah)
2) Bagi pendaftar yang lulus seleksi administrative, dikenakan biaya Tes Potensi Dasar (TPD),
Tes Potensi Tugas Utama (TPU), Wawancara dan Pengamatan sikap dan tes kesehatan sebesar
Rp. 25.000 untuk calon guru dan Rp. 15.000 untuk calon tenaga non guru.
5. Seleksi pelamar melalui proses sebagai berikut:
a. Seleksi Administratif:
1) Mengumpulkan semua lamaran
2) Mengkaji ulang criteria penilaian administratif
3) Pembahasan criteria dan format penilaian administrative (melalui rapat Tim pengembang)
4) Melekukan penilaian administrtif atas lamaran yang masuk dan menyampaikan kepada Tim
pengembang
5) Menetapkan calon yang betul-betul (surplus of candidates) dan paling memnuhi kualifikasi
(most qualified and outstanding individuals) melalui rapat Tim pengembang
6) Pengumuman hasil seleksi administratif
b. Tes Potensi Dasar (TPD)
1) Tes kemapuan dasar
2) Tes kematangan profesionalisme
3) Menetapkan calon yang betul-betuk baik (surplus of candidates) dan paling memnuhi
kualifikasi (most qualified and outstanding individuals) melalui rapat Tim pengembang
4) Pengumuman hasil tes potensi dasar
c. Tes Potensi Tugas Utama (TPU)
1) Tes pengetahuan tugas utama
2) Tes keterampilan tugas utama
3) menetapkan calon yang betul-betuk baik (surplus of candidates) dan paling memnuhi
kualifikasi (most qualified and outstanding individuals) melalui rapat Tim pengembang
4) Pengumuman hasil tes potensi tugas utama
d. Wawancara dan Pengamatan Sikap
1) Wawancara mengenai kometmen keagamaan
2) Wawancara mengenai kesiapan melaksanakan tugas yan tidak ringan
3) Wawancara mengenai gaji
4) Wawancara mengenai berbagai aturan yang akan diberlakukan
5) Pengamatan terhadap sikap dalam berbicara, duduk, berpakaian dan lainnya
6) Penandatanganan sejumlah pernyataan kesediaan mengikuti aturan yang berlaku
7) Menetapkan calon yang betul-betuk baik (surplus of candidates) dan paling memnuhi
kualifikasi (most qualified and outstanding individuals) melalui rapat Tim pengembang
e. Pengumuman Akhir
f. Orientasi dan Magang

D. Pemimpinan/Pengarahan (Leading)
1. Pemimpinan/Pengarahan Guru (Ketenagaan)
Di lembaga SMA NAWA KARTIKA, para guru dibina dan dididik secara terus menerus untuk
menjadi seorang pendidik profesional dengan mengembangkan dan membekali mereka dengan
keterampilan-keterampilan mendidik lewat training, pendidikan dan pelatihan (diklat), seminar,
lokakarya, dan workshop keguruan baik yang diadakan oleh lembaga SMA sendiri ataupun
lembaga lain di luar SMA NAWA KARTIKA.
Selain proses pemimpinan di atas, para guru juga mendapat bimbingan khusus lewat evaluasi
mingguan dalam musyawarah sesama guru se-bidang edukasi di bawah arahan pengurus bidang
pendidikan dan kurikulum. Di sisi lain, pengurus bagian keguruan atau personalia juga
mengarahkan bentuk pembinaan, bimbingan, dan penyuluhan maupun kesejahteraan para guru.
Mereka diarahkan agar bisa disiplin mengajar dan semacamnya.

2. Pemimpinan/Pengarahan Siswa
Pemimpinan siswa di lembaga SMA NAWA KARTIKA dijiwai oleh obsesi dan keiginan kuat
untuk mencetak calon-calon mundirul qoum yang mutafaqqih fiddien (orang yang ahli agama).
Oleh karena itu, para siswa selalu dibina, dibimbing, dan diarahkan dengan semboyan ”tiada hari
tanpa belajar prestasi”, para siswa-siswi secara aktif dan tanpa henti menempa diri dengan
berbagai kegiatan, perlombaan, dan even. Hal ini tidak lain dalam rangka menggali dan melatih
segala potensi yang ada pada diri siswa agar hidupnya terus berkembang ke arah yang lebih baik
sesuai dengan nilai falsafah hidup: ”barangsiapa yang hari ini prestasinya lebih baik dari hari
kemarin, maka ia orang yang beruntung.”
Pemimpinan siswa tersebut antara lain berupa pembinaan spiritual, intelektual, emosional,
vokasional, sosial, kepemimpinan dan manajemen, serta pembinaan untuk selalu mencintai
lingkungan. Semua pembinaan dan bimbingan ini mengarah dan sesuai dengan isi kurikulum
pendidikan yang ada di lembaga SMA NAWA KARTIKA.

3. Pemimpinan/Pengarahan Kurikulum (Materi Pelajaran)


Secara substansial, pemimpinan kurikulum di SMA NAWA KARTIKA yang meliputi materi
Komdas A dan Komdas B merupakan tanggungjawab PKM urusan pendidikan dan kurikulum.
Pengurus bidang inilah yang menentukan hitam putihnya substansi pembelajaran mulai dari
metode, materi, diktat, serta inovasi-inovasi pembelajaran yang mesti dilakukan. Di sinilah para
pengurus di bidang pendidikan dan kurikulum dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
menformulasi KBM dan proses pembelajaran di SMA NAWA KARTIKA Shibyan. Tetapi, tentu
saja prosesnya harus dilakukan dengan memperhatikan prinsip musyawarah secara kekeluargaan
dengan mengedepankan nilai-nilai yang ada dalam prinsip ”al-muhafadhatu ala qadimis shaleh
wal akhdzu bil jadidil ash-lah”, sehingga kurikulum di MI Tarbiyatus Shibyan akan terus
berkembang ke arah yang lebih inovatif tanpa kehilangan identitas pendidikan keagamaan yang
menjadi substansi kependidikannya..
Di sisi lain, agar isi kurikulum pendidikan dapat dipahami dengan utuh oleh guru dan siswa,
serta upaya menciptakan demoktratisasi dalam pendidikan maka di awal semester para guru
berkumpul untuk mengkaji dan mengevaluasi serta menjelaskan substansi materi yang akan
diajarkan selama satu semester kepada para siswa.

4. Pemimpinan/Pengarahan Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana di lembaga SMA NAWA KARTIKA selalu dikondisikan untuk diusahakan
dan diadakan secara mandiri, dan diarahkan untuk kepentingan pendidikan. Oleh karena itu,
pengurus bagian sarana yang bertanggungjawab mengurus persoalan ini selalu dituntut menjaga
secara jujur dan bertanggungjawab terhadap keutuhan semua peralatan lembaga, mengkoordinir
penambahan peralatan lembaga, dan menyampaikan laporan berkala kepada Kabid urusan sarana
dan prasarana serta bagian pembangunan. Sedangkan pengurus bagian sarana dan perlengkapan
di lembaga SMA NAWA KARTIKA diarahkan dan dibina untuk bisa memimpin dan
mengkoordinir segala hal yang berhubungan dengan peralatan, dapat menjaga dan berusaha
untuk menambah peralatan.

5. Pemimpinan/Pengarahan Keuangan
Mekanisme pemimpinan keuangan di lembaga SMA NAWA KARTIKA dilaksanakan dengan
manajemen terbuka, pengontrolan yang ketat, dan audit yang betul-betul teliti oleh pengurus
khusus yang di bidang pendanaan dan ekonomi. Hal ini dilakukan agar keuangan di lembaga
SMA NAWA KARTIKA dapat dijaga dengan amanah dan penuh kejujuran.
Oleh karena itu, untuk menjaga kepercayaan tersebut dan untuk menciptakan pemimpinan
keuangan yang betul-betul amanah dan transparan, Bendahara di tingkat selalu diarahkan untuk
bisa mengkoordinir semua kegiatan yang berhubungan dengan keuangan atau kas lembaga SMA
NAWA KARTIKA sekaligus mendata, mengatur, dan memelihara seluruh asset lembaga dengan
sebaik-baiknya. Bahkan setiap penanggungjawab keuangan dari yang paling kecil, misalnya
bendahara kelas, sampai yang paling tinggi, misalnya bendahara madrasah harus melaporkan
buku asset dan kredit keuangan dengan bukti-bukti akurat dan jujur serta melaporkan
perkembangan keuangan setiap bulan kepada pengurus keuangan yang ada di lembaga SMA
NAWA KARTIKA.

6. Pemimpinan/Pengarahan Humas
Di lembaga SMA NAWA KARTIKA, pengarahan Humas dikondisikan lewat program-progran
dan kegiatan-kegiatan yang pembagiannya telah dijelaskan dalam pengorganisasian lingkungan
di atas. Program ini berlangsung secara mekanik dan dilakukan oleh para pengurus Humas
melalui arahan dan bimbingan ketua pengurus madrasah.

E. Pembinaan karier pegawai


Dengan keterlibatan bagian kepegawaian dalam perencanaan karier para anggota organisasi
secara proaktif, nilai para anggota tersebut bagi organisasi semakin bertambah. Di samping itu
tugas bagian kepegawaian dalam mengisi berbagai lowongan menjdi lebih ringan karena
tersedianya tenaga kerja dalam organisasi sendiri yang siap dipromosikan.

Memang benar bahwa yang paling berkepentingan dalam perencanaan karier adalah para
pegawai yag bersangkutan sendiri. Agar dapat menentukan jalur karier, tujuan karier dan
pengembanga karier yang mereka tempuh, para pegawai perlu mempertimbangkan lima factor:
7. Perlakuan yang adil dalam berkarier.
Perlakuan yang adil itu hanya bisa terwujud apabila criteria promosi didasarkan pada
pertimbanga-pertimbangan yang obyektif, rasional dan dapat diketahui secara luas di kalangan
pegawai
8. Keperdulian atasan lamgsung
para pegawai pada umumnya mendambakan keterlibatan atasan langsung dalam perencanaan
karier masing-masing
9. Informasi tentang berbagai peluang
Para pegawai pada umumnya mengaharapkan memiliki akses informasi tentang berbagai
peluang.
10. Minat untuk dipromosikan
Pendekatan yang tepat digunkan dalam menumbuhkan minat para pegawai untuk perkembangan
karier adalah pendekatan yang fleksibel dan proaktif. Artinya, minat untuk mengembangkan
karier sangat individualistic.
11. Tingkat kepuasan

Meskipun secara umum dapat dikatakan bahwa setiap orang ingin meraih kemajuan, termasuk
dalam meniti karier, ukuran keberhasilan yang digunakan memang berbeda-beda. Akibat tersebut
merupakan konsekuensi dari tingkat kepuasan seseorang yang berbeda-beda pula.

Keterlibatan itulah yang mengharuskan bagian kepegawaian bersikap proaktif dalam


pengembangan karier para anggota organisasi. Dengan sikap yang proaktif tersebut, bagian
kepegawaian akan dapat mencapai sedikit lima sasaran, yaitu:
1. Membantu para pegawai dalam pengembanga karier masing-masing yang pada gilirannya
menumbuhkan loyalitas karena merasa dibantu oleh organisasi meraih kemajuan dalam kariernya
yang biasanya mengurangi keinginan pindah ke tempat organisasi yang lain
2. Tersedianya sekelompok pegawai yang memilki potensi dan kemampuan untuj dipromosikan
di masa yang akan datang
3. Membantu para pelatih mengidentifikasikan kebutuhan para pegawai dala pelatihan dan
pengembangan tertentu
4. Perbaikan dalam prestasi kerja, peningkatan loyalitas dan penumbuhan motivasi di kalangan
para pegawai
5. Meningkatkan produktifitas dan mutu kekaryaan para pegawai.
Tercapainya berbagai sasaran tersebut tidak hanya menguntungkan para pegawai sendiri, tetapi
juga organisasi/lembaga yang bersangkutan

F. Pemutusan hubungan kerja

Yang dimaksud dengan pemutusan hubungan kerja ialah apabila ikatan formal antara
organisasi/lembaga selaku pemakai tenaga kerja dan karyawannya terputus. Banyak factor yang
dapat menjadi penyebab terjadinya pemutusan hubungan kerja tersebut, seperti:
1. alasan pribadi pegawai tertentu
2. karena pegawai dikenakan sanksi disiplin yang sifatnya berat
3. karena factor ekonomi seperti resesi, depresi atau stagflasi
4. karena adanya kebijakasanaan organisasi untuk mengurang kegiatannya yang pada gilirannya
menimbulkan keharusan untuk mengurangi jumlah pegawai yang dibutuhkan oleh organisasi.

Pada dasarnya pemutusan hubungan kerja mengambil dua bentuk utama, yaitu berhenti dan
diberhentikan

Pemberhentian normal
Yaitu apabila seseorang tidak lagi bekerja pada oraganisasi karena berhenti atas permintannya
sendiri, karena sudah mencapai usia pension dan karena meninggal dunia.

Seseorang pegawai yang berhenti atas permintannya sendiri berarti mengambil keputusan bahwa
hubungan kerja dengan organisasi tidak lagi dilanjutkan. Dalam hal demikian pihak oraganisasi
tidak berhak menolak keputusan pegawai yang bersangkutan tersebut.
Pemberhentian tidak atas permintaan sendiri
Pemutusan hubungan kerja dalam bentuk pemberhentian pegawai tidak atas kemauan sendiri
dapat terjadi karena dua sebab utama:
1. karena menurunnya kegiatan organisasi yang cukup gawat sehingga organisasi terpaksa
mengurangi jumlah karyawannya. Dalam hal demikian pemutusan hubungan kerja dapat bersifat
permanent(selamanya) dan ada juga yang bersifat temporer (sementara).
2. Karena pengenaan sanksi yang berat yang berakibat pemutusan hubungan kerja

Dalam hal inilah pegawai berhak mendapatkan pesangon dari pihak organisasi yang
bersangkutan.

J. Pola Manajemen Sarana Dan Prasarana

Dalam hal ini, perlengkapan sekolah atau sering juga disebut dengan fasilitas sekolah, dapat
dibedakan dalam dua kelompok atau dua jenis yaitu, sarana dan prasarana sekolah.
1. Sarana sekolah
sarana sekolah adalah alat langsung untk mencapai tujuan pndidikan, misalnya: ruang, buku,
perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.

2. Prasarana sekolah
secara etemologis, prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan pandidikan,
misalnya: lokasi, banguna sekolah, lapangan olah raga, dan sebagainya.

3. Perencanaan perlengkapan sekolah


Kegiatan perencanaan dibidang administrasi perlengkapan ditekankan pada
perencanaankebutuhan perlngkapan, disamping harus dibuat pula rencana biaya keseluruhan
untuk melaksanakan tugas dibidang tersebut.
Dalam hal ini tanggung jawab utama administrasi sekolah dalam perencanaan pengembangan
sekolah ada dua yaitu:
a. Merencanakan perubahan terhadap sarana yang ada, seperti perubahan bentuk atau
penambahan atau merenovasi model bangunan, dalam artian meencanakan pemugaran terhadap
struktur bangunan yang sudah ada.
b. Merencanakan fasiltas baru, seperti perencanaan pembuatan gedung baru.

4. Pengadaan perlengkapan sekolah


Tahap pertama administrasi perlengkapan sekolah adalahperencanaan yang sekaligus merupakan
bagian dari langkah pengadaan. Untuk proses pengadaan sarana dan prasarana ini diperlkan
pertimbangan yang lebih banyak, dan semuanya bersifa edukatif.
Pengadaan perlengkapan sekolah dapat dilaksanakan dengan cara sebagai brikut:
a. Membeli. Yaitu dapat dilakukan melalui pembelian langsung ke pabrik, toko ataupun melalui
pesanan
b. Menerima hibbah. Untuk memperoleh hadiah atau sumbangan banyak ditentukan antara
hubungan sekolah dengan sumber-sumber yang dapat dimintai hadiah atau sumbangan, serta
berdasarkan kemampuan pengelola perengkapan sekolah dalam memperoleh sumbangan.
c. Menrima hak pakai atau meminjamnya dari phak-pihak tertentu.
d. Menukar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan kerja sama dengan pihak lain dalam
bentuk tukar menukar perlengkapan sekolah.

5. Inventarisasi perlengapan sekolah


Tiap sekolah wajib menyelenggarakan inventarisasi terhadap barang milik sekolah yang diurus
dan dikuasainya secara terperinci, lengkap danteratur.
Dalam hal ini, kegunaan inventarisasi adalah terciptanya ketertiban administrasi barang,
penghematan keuangan, mempermudah pemeliharaan dan perawatan. Dengan adanya
inventarisasi dapat mmudahkan pihak sekolah dalam pencarian data dan informasi untuk
keperluan perencanaan pengadaan perlengkapan, selain itu juga bermanfaat dalam rangk
pendistribusian, pemeliharaan, pengawasan dan pengapusan perlengkapan pendidikan.

6. Pendistribusian perlengkapan sekolah


Proses pendistribusia terdapat tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Penyusunan alokasi barang
dalam hal ini ada empat hal yang harus dipenuhi, yaitu: penerimaan barang, waktu penyaluran
barang, jenis barang dan jumlah barang yang akan disalurkan
b. Pengiriman barang
c. Penyerahan barang

7. Penggunaan perlengkapan sekolah


Fasilitas sekolah harus dijadwalkan penggunaannyauntuk mengakomodasi program rutin
sekolah, program ekstra kurikuler serta permintaan pihak lain yang akan menggunakan fasilitas
tersebut.

8. Pemeliharaan perlengkapan sekolah


Administrator perlengkapan sekolah harus mengawasi para penjaga sekolah dan mengontrol
kerja mereka, sesuai dengan situasi dan kondisi umum gedung dan tanah. Hal yang dilakukan
adalah:
a. mengetahui jadwal kerja dan tanggung jawab tehis setiap staf penjaga sekolah
b. berjalan mengelilingi gdung sekolah dan lahan sekitarnya secara kontinyu
c. membuat metode atau prosedur untuk siswa, guru atau yang lain
d. mengembangkan hubungan kerja yang baik dengan semua staf.
9. Penghapusan perlengkapan sekolah
Penghapusan perlengkapan sekolah ini bisa terjadi apabila:
a. dalam keadaan rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki/digunakan lagi
b. perbaikan akan menelan biaya yang besar sekali sehingga merupakan pemborosan
c. secara tehnis dan ekonomi kegunaan tidak seimbang dengan besarnya biaya pemeliharaan
d. penyusutan diluar kekuasaan pengurus barang
e. tidak sesuai dengan kebutuhan
f. barang kelebihan yang jika disimpan lebih lama akan rusak dan tidak terpakai lagi
g. dicuri, terbakar, diselewengkan, musnah akibat bencana alam dan sebagainya.

SMA NAWA KARTIKA menyediakan fasilitas yang representative dan memadai yang dapat
menunjang optimalisasi siswa dalam proses belajar mengajar. Fasilitas yang tersedia antara lain:
1. Fasilitas sekolah
a. Gedung
1) Gedung sekolah
2) Gedung kantor
3) Gedung auditorium
4) Gedung tempat ibadah/mushalla
5) Gedung kantin/koprasi

b. Ruang
1) Ruang kelas
2) Ruang kepala sekolah
3) Ruang guru
4) Ruang TU
5) Ruang BP
6) Ruang rapat
7) Ruang UKS
8) Ruang kamar mandi+toilet utnuk kepala sekolah
9) Ruang kamar mandi+toilet unatuk guru
10) Ruang Kamar mandi+toilet untuk pegawai non gru
11) Ruang kamar mandi+toilet untuk siswa dan siswi
12) Ruang lab komputer
13) Ruang lab bahasa
14) Ruang lab IPA
15) Ruang lab IPS
16) Ruang praktek
17) Ruang OSIS
18) Ruang pramuka
19) Ruang prakarya
20) Ruang statistik
21) Ruang kesenian
22) Ruang musik
23) Ruang bela diri
24) Ruang piket

c. Halaman
1) Halaman yang luas untuk olah raga, upacara dan bermain
2) Lapangan basket ball
3) Lapangan bola volly
4) Lapangan sepak takrau
5) Lapangan bulu tangkis
6) Lapangan tenis meja
7) Kebun praktek
8) Lingkungan yang hijau dan berbunga
9) Areal parkir

d. Perabot Kelas
1) Meja kursi
2) Rak buku
3) Locker siswa
4) Mejea guru
5) Kursi
6) Lemari

2. Dana yang diperoleh


a. Donator tetap dan sumber dana yang tidak terikat
b. Dana yang berasal dari orang tua murid, yaitu:
a) Infaq pengembangan pendidikan SMA Al-Mustrdli
b) SPP setiap bulan
c) DPP
d) Pendaftaran murid baru atau pindahan
c. Dana bantuan dari pemerintah dan dari para dermawan yang peduli dan mengerti akan
kemajuan pendidikan.
K. Pola Manajemen Kesiswaan

1. Permasalahan disiplin siswa


Secara umum masalah disiplin siswa dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yaitu
seperti tabel dibawah ini:
No Jenis Contoh
1 Perilaku buruk di kelas a. Membentak guru
b. Tidak memperhatikan
c. Menggangu siswa lain
d. Fandalisme (suka merusak)
e. Mengucapkan kata-kata kotor
f. Mencontek atau menjiplak
g. Melakaukan keonaran
2 Perilaku buruk di luar kelas a. Perkelahian
b. Fandalisme
c. Merokok
d. Menggunakan obat terlarang
e. Berpakaian yang tidak sewajarnya
f. Mencuri
g. Berjufi mencoret-coret tembok
h. Aktivisme siswa
3 Pembolosan a. Meninggalkan kelas
b. Bolos sekolah
4 Keterlambatan Sering terlambat masuk sekolah

2. Respon terhadap masalah disiplin siswa


Banyak langkah-langkah administrator dalam menanggaapi siswa, diantaranya adalah:
a. Hukuman secara verbal (teguran)
b. Penahanan (siswa harus tinggal di sekolah setelah sekolah)
c. Penugasan untuk bekerja sekeliling gedung setelah sekolah
d. Huluman fisik
e. Persekoran
f. rekomndasi pengusiran
Seorang administrator sekolah akan menjatuhkan hukuman pada siswa setelah mealui beberapa
perimabangan berikut:
a. penyebab timbulnya perilaku buruk siswa
b. beratnya pelanggaran
c. kebiasaan melanggar
d. kepribadian pelanggar

Dalam menghukum siswa, administrator sekolah melakukannya secara baik dengan


memperhatikan rekomendasi yang dikeluarkan olh pihak pimpinan. Yaitu:
a. Menggunakan hukuman dengan hemat
b. Menjelaskan kepada siswa kenapa diberi hukuman
c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memanfaatkan alternatif kemampuannya
d. Mnghindari hukuman fisik jika tidak diperlukan
e. Menghindari hukuman ketika dalam keadaan marah atau emosi

3. Pelayanan pribadi siswa


Ada banyak karakter siswa pada suatu kelompok, baik secara kemampuan akademik atau dalam
pendidikan yang khusus. Tujuan utama dalam pendidikan adalah menolong siswa dalam
memenuhi atau memaksimalkan potensi yang ada pada diri siswa.
Administrator sekolah adalah orang yang sanga bertanggung jawab atas dalam pelayanan pribadi
siswa dan yang harus banyak mengetahui tentang hal tersebut. Perhatian program ini akan sangat
membantu administrator sekolah mengerti secara obyektif peranan personalnya, tanggung jawab
administrasi, dan permasalahan yang ada pada dua komponen utama pada pelayanan pribadi
siswa, yaitu: 1) program bimbingan dan konseling, 2) program soial, psikologi, dan kesehatan.

4. Pelayanan sekolah terhadap siswa


a. Layanan kesehatan siswa (poli gigi dan umum)
b. Layanan makan siang/snack
c. Layanan bimbingan konseling
d. Layanan administrasi
e. Layanan kantin sekolah yang higienis
5. Progran kegiatan siswa di sekolah
a. Kegiatan membaca Al-Quran setiap 2 jam pelajaran
b. Kegiatan Sholat berjamaah di musholla
c. Kegiatan Ekstra Kurikuler yang disesuaikan minat siswa
d. Kegiatan bimbingan pelajaran setiap hari sebagai
e. Kegiatan belajar Computer
f. Kegiatan penanam aqidah pagi (PAP) upacara dan senam pagi

6. Pola pembelajaran
a. Menyelenggarakan paket program pendidikan, yaitu: pendidikan keislaman, kecendikiawanan
dan kebangsaan
b. Menyiapkan lulusan yang memeliki kualitas unggul, beriman, cerdas, terampil, kuat dan cinta
tanah air
c. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum pendidikan nasional dan kurikulum muatan
lembaga yang dikembangkan secara profesional pembelajran yang ditetapkan adalah
pembelajaran terpadu
d. Manajement pendidikan sekolah yang handal
e. Pendidikan diselenggarakan sehari penuh Full day school (pukul 06.35-15.25 wita)
f. Pendidikan diselenggarakan dan dikelola secara profesional
g. Pembelajran di kelas dibimbing dengan dua orang guru yang berkualifikasi sarajana
pendidikan
h. Super visi sekolah / kelas yang baik
i. Menejemen dan kepemimpinan sekolah yang handal
j. Kapasitas siswa dalam satu kelas hanya 20 orang

Program kegiatan siswa juga disebut “ekstrakuriluler atau kurikuler” program, dan yang
bertanggung jawab adalah Direktur kegiatan siswa. Adapun tujuannya utamnya adalah untuk
memnuhi kepentingan hubungan sekolah dan kebutuhan siswa yang tidak terpenuhi oleh
program kurikuler. Dan tujuan secara umun dari programkegiatan siswa adalah:
7. Menolong siswa untuk belajar menggunakan waktu luangnya secara bijaksana
8. Membantu siswa supaya meningkatkan dan menggunakan potensi dan keterampilan yang
dimiliki
9. Membantu siswa untuk meningkatkan kegemaran dan keterampilan yang baru
10. Menolong siswa untuk mningkatkan sikap yang positif rhadap nilai-nilai kegemaran dan
kegiaan hiburan
11. Menolong siswa untuk menambah pengtahuan dan keterampilan dalam fungsinya sebagai
pemimpin atau ketua organisasi
12. Membanu siswa untuk lebih realistik dan bersikap positif terhadap diri mereka sendiri dan
orang lain
13. Menolong siswa untuk bersikap lebih positif terhadap sekolah sebagai hasil partisipasi dalam
program kegiaan siswa.
KETENTUAN PENERIMAAN CALON SISWA BARU
SMA NAWA KARTIKA RUBARU SUMENEP
TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Pada tahun pelajaran 2010/2011 SMA NAWA KARTIKA rubaru sumenep akan menerima siswa
baru sebanyak 180 siswa dengan ketentuan sebagai berikut:
A. Waktu dan tempat pendaftaran
1. Pendaftaran : ………….
: Pukul…. Wib
2. Tempat : Kantor SMA NAWA KARTIKA
Jl. KH.Nuyu Rubaru sumenep
Telp. (0328) 664609 Hp. 081935192109

3. Persyaratan
a. membayar uang pendaftaran
b. mengisi dan menyerahkan formulir dan status kesehatan dengan dilengkapi:
1) 3 (tiga) lembar foto kopy STTB SMP/MTs negeri/sasta
2) 2 (satu) lembar foto kopy akte kelahiran dan menunjukkan aslinya
3) 4 (empat) lembar pas foto berwarna ukuran 3X4 cm
4) Melampirkan foto kopy piagam kejuaraan atau prestasi (jika ada)

4. Seleksi
a. Pengumuman jadwal seleksi dan pengambilan kartu seleksi pada hari…… tanggal…..juli 2010
pukul 13.30 WIB (menunjukkan kwitansi pendaftaran)
b. Tempat : SMA NAWA KARTIKA rubaru sumenep
c. Waktu seleksi : sabtu dan minggu, tanggal ….. juli 2010
pukul 07.30-15.00 WIB

5. Pengumuman
Pengumuman hasil seleksi calon siswa baru SMA NAWA KARTIKA Rubaru Sumenep pada
hari………. Juli 2010 pkul 07.30 WIB dengan melalui pengumuman di sekolah dan tidak dapat
dilayani melalui via telephon.

6. Pembiayaan dan penyelesaian administrasi


Penyelesaian administrasi dilakukan setelah pengumuman penerimaan. Bagi calon siswa baru
yang dinyatakan lulus, wajib mendaftarkan ulang dengan menyelesaikan administrasi uang
pangkal sejumlah Rp ……. Pada:
tanggal :
waktu :
tempat : Kantor SMA NAWA KARTIKA

Catatan:
1. Dinyatakan sebagai siswa SMA NAWA KARTIKA Rubaru sumenep, jika telah
menyelesaikan administrasi yang telah ditentukan tersebut di atas
2. bila calon siswa yang dinyatakan diterima tidak mendaftar ulang pada waktu yang telah
ditentukan di atas, maka dianggap mengundurkan diri
3. Administrasi keuangan yang telah disesuaikan tidak dapat ditarik kembali
4. SMA NAWA KARTIKA pada tahun ajaran 2010-2011 akan menerima siswa/i baru maksimal
160 orang
L. Pola Manajemen Keuangan
1. Mengembangkan angaran
a. Sentralisasi
Peran Administrator sekolah dalam mengembangkan anggaran mungkin terbatas pada satu hal
yang penting, bergantung pada tingkat dimana angaran diproses, apakah distrik sekolah yang
tersentralisasi. Dalam proses anggaran yang tersentralisasi tanggung jawab administrator sekolah
adalah terbatas untuk melaporkan pada pejabat distrik data yang berhubungan dengan sejumlah
siswa da guru yang ditugaskan di sekkolah tersebut selama beberapa tahun. Dan tingkat dimana
pengembangan modal dibutuhkan untuk pembangunan. Pejabat pusat kemudian
mengembangkan anggaran untuk masing-masing sekolah berdasarkan rumusan yang ditetapkan
sebelumnya yang menntukan alokasi untuk berbagai kategori anggaran.

b. Desentralisasi
Dalam proses anggaran yang terdesentralisasi administrator mendapat tanggung jawab untuk
mengembangkan anggaran untuk sekolah berdasar pada karakteristik unit siswa dan atau
program pendidikan yang disusun. Dalam pendekatan program ini, administrator didorong untuk
melibatkan guru, orang tua, masayarakat dan bahkan sekolah dalam mengembangkan anggaran
untuk sekolah. Masing-masing kelompok diminta mengidentifikasi dan membatasi kebutuhan-
kebutuhnnya yang brhubungan dengan penggantian dan atau penambahan barang dan jasa.
Sepanjang proses tersebut ada penekanan untuk melibatkan berbagai macam orang, dan
mengembangkan anggaran yang akan mencerminkan kebutuhan-kebutuhan dari sekolah tertentu.

c. Sentralisasi-desentralisasi
Proses penyusunan anggaran di beberapa sekolah tidak sepenuhnya tersentralisasi atau
desentralisasi, ttapi kebanyakan merupakan gabungan dari keduanyan. Keuntungan utama dari
sistem anggaran ini adalah jika ditetapkan satu tingkat kesamaan diantara sekolah-sekolahdalam
hal alokasi anggaran, sementara memberikan dukungan dana tambahan untuk sekolah yang dapat
menunjukkan bahwa karena suatu kondisi tertentu memperoleh lokasi anggran lebih tinggi dari
pada rumus baku untuk distrik tersebut.

2. Dana yang diperoleh SMA NAWA KARTIKA


1) Donator tetap dan sumber dana yang tidak terikat
2) Dana yang berasal dari orang tua murid, yaitu:
a) Infaq pengembangan pendidikan SMA Al-Mustrdli
b) SPP setiap bulan
c) DPP
d) Pendaftaran murid baru atau pindahan
3) Dana bantuan dari pemerintah dan dari para dermawan yang peduli dan mengerti akan
kemajuan pendidikan.
Rekapitulasi Pendapatan SMA NAWA KARTIKA
No Sumber Dana Masuk Keluar Ket
1 Pemerintah provensi 50.000000
2 Pemerintah kab/kota 45.000000
3 Komite sekolah 25.000000
4 Donatur tetap 36.000000
5 Infaq wali murid 5.760000 1000 /bulan
6 SPP 288.000000 50000 /siswa
7 DPP 48.000000 100000 /siswa
8 Pendaftaran murid baru 500000
9 Dermawan 35.000000 23 orang
10
JUMLAH TOTAL 533.260000

Rekapitulasi Belanja SMA NAWA KARTIKA


No Alokasi Dana Masuk Keluar Ket
1 Gaiji Guru 81.600000 1 Tahun
2 Gaji Pegawai Non Guru 36.000000 1 Tahun
3 Pengembangan Kreatifitas Siswa 25..000000
4 Peningkatan Mutu Guru 20.000000
5 Peningkatan Mutu Pegawai 7.000000
6 Pemeliharaan Sarana Prasarana 24.000000
7 Penambahan sarana prasarana 50.000000
8 Penambahan Bangunan 100.000000
9 Anggaran Tidak Terduga 50.000000
10
JUMLAH TOTAL 393.600000

M. Pola Manajemen Hubungan Mayarakat


SMA NAWA KARTIKA mengelompokkan elemen masyarakat menjadi empat kelompok, yaitu:
1. Manusia
a. Individual
a) Anggota masyarakat yang menjadi orang tua murid dan yang bukan orang tua murid
b) Backround sosial ekonomi masyarakat, apakah pegawai atau buruh
c) Tingkat kesejahtraan masyarakat
d) Kerja orang tua, apakah pihak ibu atau ayah atau balikan keduanya bekerja di luar
e) Siapa yang menjadi tokoh informal dalam masyarakat
f) Dan lain-lain
b. Kelompok
a) Organisasi orang tua
b) Organisasi sosial
c) Kelompok informal
d) Dan lain-lain
2. Tempat berkumpulnya orang
Pihak sekolah (SMA Al-Musardli) meninjau tempat-tempat yang sudah biasa ditempati oleh
masyarakat, apakah di tempat ibadah, super market, pertemuan organisasi, tempat majlis taklim
dan lain-lain. Hal ini harus dipahami oleh pihak sekolah dan juga harus mampu menditeksi opini
masyarakat terhadap sekolah dan dapat melakukan komunikasi dengan mereka.
3. Metode komunikasi yang digunakan
Dengan memahami metode komunikasi yang digunakan, pihak sekolah dapat memastikan
bagaimana masyarakat mengakses informasi tentang skolah dan sekolah dapat melakukan
komunikasi dengan masyarakat, apakah melalui telephon, surat, surat kabar, radio, televisi, tatap
muka dan lain-lain.
4. Harapan masyarakat
Pihak sekolah juga harus memahami harapan-harapan masyarakat terhadap sekolah tersebut
terutama yang berhubungan dengan perubahan tingkah laku siswa.

Persatuan (partisipasi) guru dan orang tua beserta masyarakat sangatlah penting dipahami dan
dilaksanakan dalam pendidikan, karena hal tersebut bedampak positif bagi kemajuan sekolah.
Dampak-dampaknya diantaranya adalah:
1. Masyarakat lebih cepat dan labih jauh mengenal kegiatan sekolah sehingga mereka bisa
mnsuportnya
2. Dapat menumbangkan ide atau keahlian yang dimilikinya untuk keajuan sekolah
3. Mempunyai posisi yang lebih baik dalam mengevaluasi sekolah secara evesien dan evektif

Sedangkan bentuk-bentuk persauan (parisipasi) tersebut bisa berupa:


1. Guru dan orang tua murid serta masyarakat
Organisasi ini beranggotakan guru, orang tua murid dan masyarakat umumyang bertujuan untuk
menjalin komuniksi dan memecahkan problem yang dihadapi sekolah secara bersama-sama.
2. Komite sekolah
Komite sekolah juga merupakan bentuk perwakilan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan
sekolah. Hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah adanya perasaan anggota komite
bahwa mereka tidak didengarkan atau sebaliknya, pihak sekolah merasa bahwa anggota komite
terlalu jauh mencampuri urusan sekolah.
3. Evaluator
Persatuan/partisipasi tersebut dapat juga sebagai evaluator. Pihak sekolah dapat menggunakan
dua tehnik dalam hal ini, yaitu pertama dengan kuesioner yang menanyakan reaksi orang tua,
guru dan masyarakat terhadap program-program sekolah. Kedua yaitu dengan interview, bisa
sebagai follow up trhadap kuesioner atau berfungsi sebagai ganti dari kuesioner.
4. Resouree person/pembantu
Persatuan tersebut juga dapa meminta orang-orang yang memiliki kemampuan pengetahuan dan
ketermpilan untuk menyumbangkan kemampuannya kepada sekolah.
5. Penggunaan fasilitas sekolah
Pengguna fasilitas sekolah biasanya lebih peka terhadap masalah sekolah dari pada yang idak
menggunakannya.

Anda mungkin juga menyukai