B. METODE PELAKSANAAN
a.Alat Yang Digunakan
b.Material & Bahan Bantu
c.Flowchart
d.Urutan Pelaksanaan
C. IMPLEMENTASI QHSE
a.Inspeksi
b.Test Plan
c.Quality Target
A. PENDAHULUAN
Pile cap merupakan konstruksi penggabung antara tiang-tiang pancang sehingga menjadi tiang kelompok (pile group) dan
penghubung antara tiang pancang dengan kolom. Pile cap mempunyai fungsi untuk menyebarkan beban ke pile grup. Tie beam
biasanya di gunakan untuk menghubungkan antara pile cap yang satu dengan pile cap yang lainya, tie beam juga berfungsi untuk
menopang slab atau plat lantai yang berhubungan langsung dengan permukaan tanah. langkah pengerjaan tie beam bersamaan
dengan pile cap..
•
B. METODE PELAKSANAAN
3 5
8
6
7
B. METODE PELAKSANAAN
5 6
4
B. METODE PELAKSANAAN
c. Flow Chart
START
A
Pekerjaan Persiapan
Pembesian
Pengukuran Perbaiki
Tidak
Galian pile cap Inspeksi
sesuai gambar Ya
pengecoran
Pemotongan tiang
pancang
FINISH
Bekisting batako
A
B. METODE PELAKSANAAN
d. Urutan Pelaksanaan
1. Pekerjaan persiapan
Meliputi : pembuatan shopdrawing, pengadaan material dan alat .
Bobokan PileCap
Disisakan 10 cm dari
tanah
B. METODE PELAKSANAAN
5. Pemasangan bekisting batako/bata
a. Pemotongan besi
sesuai dengan base
start dan pemasangan
besi pile cap & tie
beam
b. Pemasangan
pembesian kolom
diatasnya dan
pemasangan besi
terkait pile cap
B. METODE PELAKSANAAN
7. Pengecoran Pile cap
C. IMPLEMENTASI QHSE
a. INSPEKSI
a. Pemasangan besi, sudah sesuai dengan shop drawing, stek untuk kolom diatasnya
apakan sudah sesuai juga dengan shop drawing yang ada.
b. Pekerjan mekanikal elektrikal yang terkait dengan pekerjaan pile cap dan tie beam.
c. Pengujian Slump beton pile cap & tie beam sebelum pengecoran
d. Suhu beton Pengecoran disyaratkan tidak lebih dari 32°. Setelah pengecoran
dilakukan kontrol sebagai berikut:
- Pemadatan sesuai dengan metode dan persyaratan
- Permukaan rata
- Perawatan beton telah sesuai
- Hasil pengecoran
C. IMPLEMENTASI QHSE
d) Adukan yang jatuh disekitar kerucut dibersihkan, lalu permukaannya diratakan dan
kerucut ditarik vertikal dengan hati-hati.
e) Kerucut abrams dibuka dan penurunan puncak kerucut diukur terhadap tinggi semula.
f) Hasil pengukuran inilah yang disebut nilai slump dan merupakan nilai kekentalan dari
adukan beton tersebut.
g) Adukan beton dengan hasil slump yang tidak memenuhi syarat tidak boleh digunakan.
C. IMPLEMENTASI QHSE
c. QUALITY TARGET
1. Bentuk & Dimensi beton Pile Cap & Tie Beam sesuai dengan Rencana
2. Tidak terjadi keropos dalam melaksanakan pengecoran
3. Tes Slump Beton Pile Cap & Tie Beam sesuai dengan spesfikasi teknis
4. Hasil Tes Kuat Tekan Beton Pile Cap & Tie Beam memenuhi spesifikasi teknis
5. Hasil Tes Kuat Tarik Besi Beton Pile Cap & Tie Beam memenuhi spesifikasi teknis
6. Tidak Terjadi retak pada beton Pile Cap & Tie Beam setelah pengecoran