Anda di halaman 1dari 35

PEKERJAAN GROUND ANCHOR

NO : BDE7/GDG/STR/GLD/004/2015
OUTLINE
A. PENDAHULUAN

B. METODE PELAKSANAAN
a.Alat Yang Digunakan
b.Material & Bahan Bantu
c.Flowchart
d.Urutan Pelaksanaan

C. IMPLEMENTASI QSHE
a.Inspeksi
b.Test Plan

D. PRODUKTIFITAS PEKERJAAN

E. LANGKAH STRATEGIS

F. ASPEK RESIKO PEKERJAAN

G. REFERENSI VENDOR
Ground anchor pada dasarnya adalah sistem pendukung dinding penahan tanah
yang bekerja memamfaatkan daya lekat dengan tanah dan gaya tarik antar strand-nya.
Ground anchor ini ada yang bersifat temporary (sementara) ada yang bersifat permanen
tergantung dari kebutuhan pemakaian ground anchor.

A. PENDAHULUAN 3
Anchor Block Cap

Anchor Block with Tapered Strand Grips


Secondary Cement Grout
Reinforced Concrete Transfer Pad
Spigot Tube Over Each Strand

Hole

Individual Polythene Sheathing Around Each Strand

Plug
Primary Cement Grout Pumped Into Anchor Hole
Through Tremie Tube Prior To Homing Anchor Tendon

Corrugated Plastic Tube Filled with Resin

M.S or Plastic Spacer

Polyester or Epoxy Resin

Plug

B. METODE PELAKSANAAN 4
a. Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut : Keterangan :
1. Hydraulic Jack
1 3 2.Grout Pump
3.Hydraulic Pump
4.Theodolite

B. METODE PELAKSANAAN 5
b. Material & bahan bantu yang digunakan adalah sebagai
Keterangan :
berikut :
2 1.Semen
1 2.Panel dan alat
kelistrikan
3.Strand
4.Anchor Head

4
3

B. METODE PELAKSANAAN 6
c. FLOW CHART
START A
Pasang Concrete
Pekerjaan Persiapan
Block, Bracket,
Bearing Plate
Pengukuran dan
Penentuan titik Anchor Block
ground anchor
Stressing
Setting Platform
Lepas Concrete
Drilling Block, Bracket,
Bearing Plate
Instalasi Tendon
+ Grouting Ulangi step dari start
Perbaiki
Inspeksi &
Test
FINISH
TIDAK

B. METODE PELAKSANAAN 7
d. Urutan Pelaksanaan
1.Pekerjaan persiapan meliputi : pembersihan lokasi, seleksi dan
negosiasi vendor, pengadaan material , pengaturan lokasi
stock yard material dll

B. METODE PELAKSANAAN 8
2.Pengukuran dan penandaan lokasi titik – titik ground
anchor
Pengukuran ini dilaksanakan oleh
bagian pengukuran dengan
mempertimbangkan keadaan
lokasi eksisting dan rencana titik
titik ground anchor, apabila terjadi
perbedaan antara keadaan
eksisting lapangan dan rencana
yang dapat menyebabkan
perubahan rencana lokasi titik
ground anchor agar dilakukan
pelaporan untuk review lokasi titik
ground anchor

B. METODE PELAKSANAAN 9
3. Pemilihan metode pemasangan ground anchor (urutan, jumlah alat yang
dipakai dll)
• Urutan Pekerjaan :
 Prioritaskan daerah yang lebih
mudah terlebih dahulu
 Prioritaskan daerah paling
belakang dari area proyek / paling
jauh dari akses keluar masuk
kendaraan dan pekerja
 Urutan perlu dipertimbangkan
matang – matang karena
menyangkut dengan sequence
pekerjaan lain pada proyek (galian
tanah, dll) agar tidak terjadi stuck
sequence pada proyek

Arah Pekerjaan Ground Anchor

B. METODE PELAKSANAAN 10
3. Pemilihan metode pemasangan ground anchor (urutan, jumlah alat yang
dipakai dll)
• Jumlah Alat yang Dipakai :
 Kebutuhan alat di
lapangan berkaitan
dengan rencana produksi
yang diinginkan untuk
penyelesaian schedule
pekerjaan.
 Dapat bergantung juga
pada ketersediaan alat
yang dapat diberikan oleh
Subkont / Supplier

Arah Pekerjaan Ground Anchor

B. METODE PELAKSANAAN 11
4.Platform Kerja Pekerjaan Ground Anchor

Ground anchor seringkali diaplikasikan dalam beberapa


baris yang berbeda elevasi sehingga pengerjaannya harus
disesuaikan dengan elevasi pengerjaan galian.
Seperti gambar di atas pada setiap staging pengerjaan
galian tanah, elevasi bawah setiap staging galian akan
menjadi platform untuk pengerjaan ground anchor sehingga
perlu dilakukan penyesuaian setiap staging galian tanah
dengan staging pekerjaan ground anchor.

B. METODE PELAKSANAAN 12
5.Drilling

Sistem drilling secara umum dapat dibagi menjadi 2 cara :


1. Penggunaan casing untuk drilling pada tanah yag bersifat
non – cohesive untuk mencegah keruntuhan dinding
pada lubang.
2. Open hole rotary atau augered drilling method yaitu
pengeboran dengan bor terbuka tanpa casing karena
dinillai dinding tanah cukup kuat dan tidak akan
mengalami keruntuhan

B. METODE PELAKSANAAN 13
6.Instalasi Tendon (Homing) INSPECTION-1

Sebelum instalasi tendon biasanya lubang hasil boring disemprot dengan air terlebih
dahulu untuk mendapatkan lubang yang bersih. Instalasi dilakukan dengan cara :
1. masukkan tendon ke dalam lubang dengan hati hati
2. pastikan panjang strand diluar lubang mencukupi untuk stressing
3. cek dan perbaiki posisi tendon sebelum digrouting
Segera setelah pekerjaan instalasi tendon, grouting segera dilaksanakan dalam waktu
kurang dari 24 jam dengan menggunakan pompa grouting.

B. METODE PELAKSANAAN 14
7.Pasang concrete block, bracket, dan bearing plate

Concrete block, bracket, dan bearing plate ini adalah


temporary sistem untuk alas kerja dan transfer beban pada
pekerjaan ground anchor yang nantinya akan dibongkar

B. METODE PELAKSANAAN 15
8.Pasang Anchor Block / Head

Posisi kepala anchor tergantung dari sistem ground ancchor


yang digunakan. Biasanya untuk temporary ground anchor,
kepala anchor akan dipasang langsung pada bracket baja dan
akan dilepas setelah pengecoran slab lantai basement sudah
mencapai level kepala ground anchor tersebut

B. METODE PELAKSANAAN 16
9.Stressing Ground Anchor

Stressing dilakukan dengan cara :


1. Posisikan hydraulic jack pada anchor head dengan baik,
2. Pastikan tidak ada celah antara jack dengan anchor block
3. Tandai strand pada bagian belakang hydraulic jack untuk
monitor perpanjangan kabel.

B. METODE PELAKSANAAN 17
10. Lepas Concrete Block, Bracket, Bearing Plate, dan
anchor head

Pelepasan seluruh material pendukung temporary ground


anchor dilaksanakan setelah proses release atau
detensioning untuk menghilangkan gaya pada anchor
terlebih dahulu. Lalu dilanjutkan dengan final grouting untuk
menutup lubang anchor pada bagian dalam waller beam atau
temporary support lainnya pada ground anchor. Langkah ini
dikerjakan setelah pengecoran lantai slab lantai basement
dan sebelum pekerjaan pengecoran akhir pada daerah
bukaan slab

B. METODE PELAKSANAAN 18
RINGKASAN - STEP BY STEP

1. Pekerjaan coring dinding Bored Pile 2. Pekerjaan drilling lapisan tanah

4. Lokasi pabrikasi strand anchor 5. Flushing dan pembersihan lobang

METODE PELAKSANAAN 19
RINGKASAN - STEP BY STEP

6. Pekerjaan grouting ground anchor 7. Pembuatan bracket ground anchor 8. Proses curing ground anchor + 5 hari

9. Pelaksanaan stressing ground anchor 10. Ground anchor setelah distressing

ETODE PELAKSANAAN 20
a. Inspeksi
INSPEKSI 1 – Pengecekan kebersihan lubang ground anchor
sebelum dilakukan grouting
a. Adanya kotoran atau sisa puing hasil drilling akan
mengurangi kerapatan material grouting di dalam lubang
ground anchor yang akan mengurangi gaya tahan groun
anchor, sehingga diperlukan pemeriksaan sebelum
melaksanakan pekerjaan grouting

b. Test Plan
1. Proof Load Test
Dilakukan pada awal pengerjaan ground dengan beberapa
sample ground anchor, dilakukan dengan cara :
1. Aplikasikan gaya pada initial load 0.25 x working load (WL)
2. Ukur perpanjangan kabel dan cek ulang posisi anchor
3.Lanjutkan stressing dengan peningkatan gaya stressing =
0.5 x WL, 0.75 x WL, 1.0 x WL, kemudian dikunci pada 1.1 WL.
4.Catat beban dan ukur perpanjangan kabel tiap kombinasi
pembebanan

C. IMPLEMENTASI QSHE 21
b. Test Plan
1. Proof Load Test
5. Dari sejumlah anchor yang dibuat (use anchor) dilakukan
proof load test hingga 1.25 x WL (persyaratan cukup 2%
dari jumlah use anchor)
6. Pengaplikasian gaya dengan urutan circle sebagai berikut :

22
LE
M P
SA

Cat : penggunaan 1 alat

D. PRODUKTIFITAS PEKERJAAN 23
Untuk mendapatkan hasil dari produk sesuai dengan quality target yang sudah
ditetapkan, diperlukan adanya saran dan usulan terhadap pekerjaan yang akan di
kerjakan, seperti contoh berikut ini :
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan ground anchor sesuai yang terdapat dikontrak
disarankan agar kita mereview kembali paket pekerjaan ground anchor
tersebut dan menyesuaikan dengan alokasi waktu schedule proyek serta
sinkronkan dengan hasil negosiasi dengan vendor di proyek tentang suplai
sumberdaya alat dan pekerja.
2. Saat Tender (sewaktu pengecekan kondisi eksisting) kita harus memperhatikan
kondisi disekitar proyek, misalnya jarak antara dinding penahan tanah dengan
bangunan eksisting, apabila ternyata terdapat bangunan eksisting dengan jarak
yang sangat dekat dengan dinding penahan tanah yang akan diberikan ground
anchor maka pekerjaan ground anchor tidak bisa dilaksanakan, harus ada metode
support dinding penahan tanah lain yang dapat dipakai, misalnya strutting
kingpost, dll)
3. Perlunya penentuan sequence pekerjaan ground anchor dengan matang,
dikarenakan waktu pengerjaan ground anchor biasanya bersamaan dengan
pekerjaan galian tanah sehingga nantinya tidak terjadi stuck sequence dimana
masing-masing pekerjaan terjebak dengan sequencenya masing – masing.

E. LANGKAH STRATEGIS 24
Waktu Penyelesaian yang cukup lama (rata-rata pengeboran 1 titik/hari dan waktu
jeda untuk menunggu pengetesan) akan menghambat pekerjaan galian sehingga
disarankan agar mereview jumlah dan Panjang Ground Anchor.

E. LANGKAH STRATEGIS 25
Length of Ground Anchor (m)
Working Load Number of Space / Jumlah
Row
(ton) strands interval Titik
Free Length Bond Length Total
Length

Row-1 39 8 23 31 6s 2m 47

Row-2 54 6 23 29 6s 2m 46

Row-3 53 4 25 29 6s 2m 43

Length of Ground Anchor (m)


Working Load Number of Space / Jumlah
Row
(ton) strands interval titik
Free Length Bond Length Total
Length

Row-1 66 15 12 27 6s 3m 29

Row-2 82 10 14 24 7s 3m 28

Row-3 82 6 14 20 7s 3m 27

E. LANGKAH STRATEGIS 26
VALUE ENGINEERING GROUND ANCHOR
Original Design
DR. WAYAN meminta
kemiringan Galian 45 o dengan 3
TRAP dan melaksanakan
Ground Anchor sebanyak 136
Titik dengan Jarak 2 m

Re-Design for VE
PP mereview Kembali
Kemiringan Galian dan
mengusulkan kemiringan 60o
(Tidak disetujui oleh DR.
WAYAN)

Actual Condition
PP tetap melaksanakan dengan
Kemiringan 60o dan diproteksi
dengan Terpal untuk
menghindari Erosi

Diafragma Wall tidak


tersambung ke Existing

E. LANGKAH STRATEGIS 27
PT. PP mengusulkan desain ground anchor dengan Desain awal dari Dr. Wayan Senggara selaku konsultan perencana
tetap 3 layer namun jarak spasi antar ground anchor
3 layer dengan jarak spasi antar ground anchor 2 m. Dengan
3m. Dengan panjang Row1 = 27m, Row2 = 24m,
Row3 = 20m. panjang ground anchor Row1 = 31m, Row2 = 29m, Row3 = 29m
4/18/2006
PP Mengusulkan Re-Desain - 4,1

4/12/2006
DR. WAYAN diundang untuk Review Desain Desain Dr. Wayan S. masih terlalu boros maka Row-1 Row-2 Row-3
-8,1

dengan dasar perhitungan serta teori pendukung Elevation -4.100 -8.100 -11.100

4/5/2006 PT.PP tetap mengusulkan desain yang pertama . Working Load (ton) 39 54 53
-11,1
Length (m) 31 29 29
Usulan VE Ground Anchor 4/21/2006 Space / interval (m) 2 2 2
Diameter of ground anchor (m) 0.2 0.2 0.2
PP Bertahan Number of strand 6 6 6
Diameter of strand (mm) 12.7 12.7 12.7
4/4/2006 5/10/2006 pre-stress (ton) 30 50 50
Penawaran PT. L&M Persetujuan DR. WAYAN

3/22/2006 5/26/2006 6/7/2006 6/15/2006


For Construction Drawing 4/6/2006 ROW #1 Row #2 6/15/2006 - 8/14/2006 Today 9/17/2006
Row #3
Pengecoran Basement Demobilisasi
Penawaran PT. VSL

3/22/2006 - 4/7/2006 4/24/2006 - 5/10/2006 5/14/2006 - 6/15/2006 8/14/2006 - 9/13/2006


Praqualifikasi Loading Test Install Ground Anchor Removal Steel Bracket
4/1/2006 5/1/2006 6/1/2006 7/1/2006 8/1/2006 9/1/2006
4/7/2006
3/22/2006 9/17/2006
Evaluasi Penawaran
Jarak spasing horisontal core ground anchor 3 m
3/27/2006 Jumlah titik ground anchor untuk layer 1 = 29 titik,
Penawaran PT. DSI 4/22/2006
layer 2 = 28 titik, layer 3 = 27 titik.
Kesepakan Bersyarat
Akhirnya disepakati untuk dilakukan - 4,1

4/5/2006 Loading Test untuk menentukan


Penawaran PT. MULTISTRAN panjang desain tendon total serta Row-1 Row-2 Row-3 - 8,1
Elevation -4.100 -8.100 -11.100
jumlah strand tiap titik ground anchor. Working Load (ton) 66.0 82.0 82.0
4/19/2006 Free Length (m)
Bond Length (m)
15
12
10
14
6
14
-11,1

VE Rejected Total Length (m) 27 24 20

4/20/2006 Space / interval (m)


Diameter of ground anchor (m)
3
0.2
3
0.2
3
0.2

Jawaban DR. WAYAN Number of strand


Diameter of strand (mm)
6
12.7
7
12.7
7
12.7
Sub contractor PT. VSL INDONESIA
Dr. Wayan Senggara menyetujui desain ground anchor
dengan jarak spasi antar ground anchor 3m, namun
merubah panjang ground anchor tiap Row dengan
panjang Row1 = 37m, Row2 = 34m, Row3 = 30m.

E. LANGKAH STRATEGIS 28
Dilakukan Loading Test pada dua titik ground Anchor
1. Dilakukan untuk menentukan kekuatan design Ground Anchor.
2. Dilakukan pada tanah yang belum terganggu.
3. Bila dilakukan pengujian Ground Anchor secara vertikal, maka load yang dibebani 2x
load design.

ANCHOR TEST LOAD DESIGN BOND FREE TOTAL ACHORAGE


TYPE (Ton) LOAD LENGTH LENGTH LENGTH TYPE
(Ton) (m) (m) (m)
1 154 77 12 12 24 A5-11

2 176 88 13 16 29 A5-12

HASIL LOAD TEST DAYA DUKUNG REGANGAN STRAND

Pull Out Test I 147,41 ton 184,84 mm

Pull Out Test II 176 ton 259 mm

E. LANGKAH STRATEGIS 29
1. Pemadatan tanah pasir sebagai lapis dasar 2. Pembebanan menggunakan H-beam

4. Pemasangan Jack VSL untuk stressing 5. Pengamanan daaerah pemngujian 6. Perataan elevasi pembebanan dengan waterpas

7. Pengamatan gauge saat stressing 8. Pengamatan terhadap regangan strand

E. LANGKAH STRATEGIS 30
JL.PROF.DR.SATRIO
A
A
TOWER B

1 Potongan A-A 2 Potongan A-A TOWER A


ARRIVAL
PLAZA

-4.1
-6.45 -6.45
-9.55 -9.55
- -12.65
12.65

3 3
Potongan A-A-4.1 Potongan A-A-4.1
-6.45 -8.1 -6.45 -8.1
-9.55 -9.55 -11.1
-12.65 -12.65

E. LANGKAH STRATEGIS 31
EVALUASI RC VE GROUND ANCHOR JL.PROF.DR.SATRIO
A
A
TOWER B

ARRIVAL
TOWER A PLAZA

Owner Saving Rp 467,862,150 (40%)


Nilai Kontrak ke Owner Rp 923,678,700 31%
 Finalisasi Kontrak Tgl 02.08.06  Adendum Contract (Final)

Owner Saving Rp 527,033,450 (45%)

E. LANGKAH STRATEGIS 32
Pada kasus VE Ground Anchor akan mengalami proses yang cukup panjang
mengingat perlunya approval dari Owner dan Perencana sehingga dalam hal
persetujuan design VE disarankan untuk win-win solution atas efisiensi yang
didapatkan.

Pada proyek Sampoerna Strategic Square, Seluruh Saving diambil oleh owner
sebagai bagian kesepakatan mengingat jenis kontrak Provisional Sum. Seharusnya
Saving ini menjadi Hak Kontraktor jika jenis kontrak menggunakan Lump Sum Fix
Price.

Meskipun demikian, Proyek mendapatkan percepatan waktu atas VE yang disetujui


ini.

E. LANGKAH STRATEGIS 33
ASPEK RESIKO DALAM PEKERJAAN GROUND ANCHOR ANTARA LAIN :
a. Masa Tender
1. Terjadinya pekerjaan kurang akibat perubahan design, sementara PO material dan
SPK sudah diterbitkan (sesuai kontrak awal), hal ini disebakan saat aanwijzing lokasi
tidak detail diperiksa.

b. Masa Konstruksi
1. Pengiriman material terlambat disebabkan proses administrasi yang belum selesai,
sehingga menyebabkan pekerjaan menjadi terlambat
2. Pekerjaan galian ground anchor menyebabkan kerusakan pada bangunan eksisting
3. Pengeboran ground anchor tidak dapat dilaksanakan sampai elevasi dan kemiringan
yang direncakan karena mesin drilling tidak dapat menembus tanah karena suatu hal
4. Pekerjaan terlambat akibat alat drilling atau stressing rusak
5. Gagalnya proof load test

F. ASPEK RESIKO PEKERJAAN 34


REFERENSI VENDOR GROUND ANCHOR
VENDOR ALAMAT TELEPON CONTACT PERSON

PT. DINAMIKA STRUKTURAL SISTEM Jl. Jatinegara Barat IV No. 14, Jatinegara, Telp. (021) 850 2539 Haryanto Oey
Jakarta Timur 13310
Jl. Bendungan Hilir Raya No. 50, Jakarta
PT. VSL INDONESIA Telp. (021) 570 0786 Yudi Gumilar
10210

PT. BERDIKARI PONDASI PERDANA Jl. P. Tubagus Angke No.99, Jakarta Barat Telp. (021) 5862756 , Fax. (021) Ir. Mahmud
11460 5677680

PT. INDONESIA PONDASI RAYA Jl. Pegangsaaan Dua Km. 4,5-Jakarta 14250 Telp. (021) 4603263, Fax. (021) Manuel Djunako
4604390

PT MULTISTRAN ENGINEERING Kompleks Ruko Ciputat Indah Permai Blok Telephone : (021) 741-8827, Facsimile :
A-1, Jl. Ir. H. Juanda No. 50 Ciputat 15419 (021) 741-8603

Ventura Building, 9th Floor, Jl. R.A. Kartini Tlp. (021) 759 127 23
PT. FREYSSINET TOTAL TECHNOLOGY
26 (Outer Ring Road) Jakarta 12430 Fax. (021) 765 9150

G. REFERENSI VENDOR 35

Anda mungkin juga menyukai