Anda di halaman 1dari 24

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

PROPOSAL TESIS
PERKUATAN KOLOM BULAT BETON BERTULANG DENGAN VARIASI
SERAT FIBER REINFORCED POLYMER (FRP)

Nama

: I Kadek Bagus Widana Putra, ST.

NPM

: 16309835

Jurusan

: Teknik Sipil

Diajukan untuk Melengkapi Syarat


Penempuhan Seminar Proposal Tesis
Jakarta
2014

LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Tugas Akhir Sarjana Strata Dua (S2)


dengan Topik

PERKUATAN KOLOM BULAT BETON BERTULANG DENGAN VARIASI


SERAT FIBER REINFORCED POLYMER (FRP)

Oleh
Nama : I Kadek Bagus Widana Putra, ST.
NPM : 16309835

Telah Diperiksa dan Disetujui untuk Diseminarkan dalam Seminar Proposal


Jakarta, 2014
Mengetahui,

Koordinator Tesis

Calon Pembimbing Tesis

Jurusan Teknik Sipil

(Nahdalina, ST., MT.)

(Relly Andayani MM., MT.)

Ketua Program Magister Jurusan Teknik Sipil

(Dr. Sri Wulandari, ST., MT.)

DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul ................................................................................................. i
Lembar Persetujuan ......................................................................................... ii
Daftar Isi.......................................................................................................... iii
Daftar Gambar ................................................................................................. iv
Daftar Tabel..................................................................................................... v
1. Latar Belakang ........................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
3. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4
4. TinjauanPustaka ......................................................................................... 5
4.1 Penelitian Awal ................................................................................... 4
4.2 Perkuatan dengan FRP ......................................................................... 9
4.3 Daya Dukung Aksial dan Daktilitas Kolom Beton Bertulang ............... 12
4.4 Deskripsi Metode Elemen Hingga ....................................................... 13
5. Metodologi Penelitian ............................................................................... 14
5.1 Hipotesis ............................................................................................. 14
5.2 Objek atau Unit Analisis Penelitian ..................................................... 14
5.3 Data dan Variabel ................................................................................ 15
5.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 15
5.5 Teknik Pengolahan Data ...................................................................... 15
6. Daftar Pustaka ........................................................................................... 18

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Penerapan FRP pada Kolom Beton Bertulang di Bandara Ngurah Rai
(2013) ............................................................................................ 3
Gambar 2 Benda Uji yang Kuatpada Lentur dan Lemah pada Geser .............. 6
Gambar 3 Benda Uji yang Lemah pada Lentur dan Kuat pada Geser .............. 6
Gambar 4 Tipe-tipe Angker Ujung yang Dipergunakan .................................. 8
Gambar 5 Macam-macam Variasi penempelan CFRP pada Beton T-Section .. 8
Gambar 6 Macam-macam Serat FRP ............................................................. 12
Gambar 7 Model Tegangan-Regangan Beton Terkekang dengan Pembebanan
Statik (Mander et.al., 1984)............................................................ 13
Gambar 8 Contoh Set-up Pengujian Benda Uji untuk Kolom Bulat Beton
Bertulang ...................................................................................................... 16
Gambar 9 Diagram Alir Metodologi Penelitian .............................................. 18

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Data-data berbagai macam tipe FRP .............................................. 11

Tabel 2

Perbandingan Performance FRP..................................................... 11

1.

LATAR BELAKANG
Dalam usaha memenuhi kebutuhan infrastruktur bangunan gedung yang

baik, keselamatan pengguna bangunan terhadap bahaya keruntuhan bangunan


merupakan prioritas utama. Penambahan beban pada bangunan di luar beban
rencana sebagai akibat perubahan fungsi bangunan tanpa disengaja sering
menimbulkan bencana keruntuhan bangunan. Diperlukan evaluasi kekuatan
struktur bangunan pada kondisi existing dan perkuatan (strengthening) bila
diperlukan sebelum sdtruktur diberi beban yang baru.
Perkuatan biasanya diterapkan pada struktur atau komponen struktur yang
belum rusak., agar didapatkan kapasitas yang lebih besar dalam mendukung beban
baru akibat pertambahan beban.
Perkuatan struktur biasanya dilakukan sebagai upaya pencegahan sebelum
struktur mengalami kerusakan/kehancuran. Perkuatan atau perbaikan struktur
diperlukan apabila terjadi kerusakan yang menyebabkan degradasi yang berakibat
tidak terpenuhi lagi persyaratan-persyaratan yang bersifat teknik yaitu kekuatan,
kekauan dan daktilitas, kestabilan, serta ketahanan terhadap kinerja tertentu.
Secara umum dilakukannya perkuatan disebabkan oleh beberapa hal, antara
lain :
a. Kesalahan perencanaan.
b. Kesalahan pelaksanaan.
c. Perubahan fungsi yang berakibat penambaan beban.
d. Perkembangan ilmu pengetahuan.
e. Timbulnya keluhan terhadap kenyaman struktur.

f. Perubahan persyaratan untuk memenuhi peraturan yang baru.


Setelah diketahui dan dimungkinkan struktur dapat diperkuat, maka langkah
selanjutnya adalah pemilihan metode perkuatan untuk masing-masing elemen
struktur. Pe,ilihan metode perkuatan dipengaruhi oleh beberapa pertimbanagan,
antara lain :
a. Efektifitas perkuatan
b. Kemudahan pelaksanaan perkuatan
c. Waktu atau lamanya pengerjaan
d. Biaya, dalam hal ini terkait dengan pemilihan bahan agar diperoleh hasil
perbaikan yang kekuatannya sesuai dengan yang diinginkan dan dapat tahan
lama.
Teknik perkuatan struktur, khususnya kolom beton bertulang, telah banyak
dijelaskan dalam berbagai literatur, antara lain dengan menambah dimensi kolom
dengan menggunakan campuran beton baru, beton pracetak atau baja,
pemasangan wire mesh reinforcement, jacketing dengan beton atau baja serta
jacketing dengan Fiber Reinforced Polymer (FRP). Penambahan dimensi kolom
tentu akan menambah kapasitas dukung kolom, namun berat sendiri struktur juga
akan bertambah besar. Hal ini tidak baik terhadap perilaku dinamis struktur.
Perkuatan kolom dengan metode jacketing menggunakan material komposit
Fiber Reinforced Polymer (FRP) merupakan salah satu alternatif yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kekuatan dan daktilitas kolom (ACI 440-2R-08,
2008). FRP memiliki kekuatan ultimit yang lebih tinggi dan bobot yang lebih
rendah daripada baja, berbentuk lembaran, selubung atau lapisan pada permukaan

beton bertulang sehingga secara visual tidak mengubah estetika struktur. Selain
itu, FRP juga cukup mudah untuk ditempelkan dan terbilang ekonomis jika
digunakan sebagai material untuk memperbaiki dan meningkatkan ketahanan
struktur balok maupun kolom.

Gambar 1. Penerapan FRP pada Kolom Beton Bertulang di Bandara Ngurah


Rai (2013)

Sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh Nadeem A. Siddiqui (2009)


mengenai Experimental investigation of RC beams strengthened with
externally bonded FRP composites yang menunjukkan tingkat efesiensi
penerapan FRP terhadap kekuatan lentur dan kekuatan geser balok beton
bertulang meningkat hingga 51%. Dan pada penelitian yang dilakukan oleh Rudy
Djamaluddin,dkk (2009) mengenai Perilaku Lentur Balok Beton Bertulang
Yang Diperkuat dengan Lembaran Serat Karbon menunjukkan bahwa
presentase kenaikan beban untuk balok dengan perkuatan CFRP 1 lapis meningkat
hingga 138%. Penilitian Strengthening of Circular Reinforced Concrete
Coloumn Using Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP) Wrap yang
dilakukan oleh I Ketut Sudarsana dan A.A. Gede Sutapa (2007) juga

menunjukkan bahwa penerapan satu lapis GFRP pada kolom bulat beton
bertulang dengan variasi overlapping sambungan dapat meningkatkan daya
dukung aksial sejumlah 11-15% dan daktilitas meningkat hingga 47%.
Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai Perkuatan Kolom Bulat
Beton Bertulang dengan Variasi Serat FRP. Variasi serat yang akan
digunakan adalah jenis Glass, Carbon, dan Aramyd. Sehingga diharapkan dengan
adanya penelitian ini dapat meningkatkan pengambilan keputusan para perencana
dalam penggunaan FRP sebagai perkuatan kolom di lapangan.

2.

RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

a. Bagaimana pengaruh variasi serat FRP terhadap peningkatan daya aksial


kolom bulat beton bertulang ?
b. Bagaimana pengaruh variasi serat FRP terhadap perilaku keruntuhan dan
daktilitas kolom ?
c. Berapa selisih antara daya dukung aksial nominal dan daya dukung aksial
yang diperoleh dengan menggunakan metode Finite Elemen 2D FEA LUSAS
pada kolom bulat beton bertulang ?

3.

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui serat FRP yang paling efektif dalam meningkatkan daya
dukung aksial pada kolom bulat beton bertulang.

2. Mengetahui perilaku keruntuhan dan daktilitas aksial kolom pada masingmasing penerapan serat FRP.
3. Mengetahui selisih daya dukung aksial nominal dan daya dukung aksial
yang diperoleh dengan menggunakan metode Finite Elemen 2D FEA
LUSAS pada kolom bulat beton bertulang.

4.

TINJAUAN PUSTAKA

4.1

Penelitian Awal
Penelitian

tentang

Experimental

investigation

of

RC

beams

strengthened with externally bonded FRP composites yang dilakukan oleh


Nadeem A. Siddiqui (2009) bertujuan untuk mengetahui tingkat efesiensi
penerapan FRP terhadap kekuatan lentur dan geser pada balok beton bertulang.
Metode penelitian yang digunakan berupa uji lapangan dan uji laboratorium yang
dalam pelaksanaanya menggunakan 6 buah sampel balok beton bertulang sebagai
bahan uji. Sampel uji terdiri atas dua kelompok, yaitu balok yang lemah pada
lentur tapi kuat pada geser dan balok yang kuat pada lentur tapi lemah pada geser.
Ke-enam balok di uji beban menggunakan Amsler Testing Machine dengan beban
yang dikerjakan berada pada dua titik, yaitu -+50cm dari tengah balok dan
defleksi yang terjadi dimonitor menggunaka linear variable displacement
tranducer (LVDT) sampai balok mengalami keruntuhan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perkuatan FRP sangat efektif dalam peningkatan kuat lentur
dan kuat geser pada balok beton bertulang. Peningkatan kekuatan mencapai 51%.

Gambar 2. Benda Uji yang Kuatpada Lentur dan Lemah pada Geser

Gambar 3. Benda Uji yang Lemah pada Lentur dan Kuat pada Geser

I Ketut Sudarsana dan A.A. Gede Sutapa (2007) juga melakukan penelitian
Strengthening of Circular Reinforced Concrete Coloumn Using Glass Fiber
Reinforced Polymer (GFRP) Wrap yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
kekuatan kolom bulat beton bertulang terhadap variasi overlapping serat GFRP.
Metode penelitian menggunakan uji lapangan dan laboratorium dimana terdapat
21 model benda uji yang mewakili 7 variasi percobaan. Pengujian dilakukan
dengan memberikan beban tekan hingga benda uji mengalami keruntuhan. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat dua macam keruntuhan yang terjadi dalam
6

penerapan GFRP pada Kolom Bulat Beton Bertulang, yaitu gagal geser pada
sambungan dan putus di luar sambungan (keruntuhan kolom). Untuk mencapai
keruntuhan kolom dibutuhkan minimal overlapping sebesar 200% dan variasi
overlapping pada kolom bulat beton bertulang tidak begitu berpegaruh pada
peningkatan daya dukung aksial, kenaikan hanya berkisar antara 12-15%.
Penilitian oleh I Ketut Sudarsana dan I.B. Rai Widiarsa (2009) mengenai
The Effects of End Anchorage On Failure Behavior of RC Beam With
GFRP Sheet bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan Variasi Angker
Ujung terhadap perilaku runtuh dan kuat lentur balok beton bertulang dengan
penambahan lapis GFRP. Metode penelitian menggunakan uji lapangan dan uji
laboratorium dimana digunakan 15 model balok beton bertulang sebagai benda
uji. Pengujian dilakukan dengan memberikan beban tekan hingga benda uji
mengalami keruntuhan. Hasil penelitian menunjukkan penambahan angker ujung
dapat memperlambat terjadinya debonding/deeliminasi dan perilaku keruntuhan
dengan angkur Fastener adalah yang paling daktail. Penambahan angker pada
beton dengan FRP juga menunjukkan peningkatan beban ultimit balok sebesar
31% dan kuat lentur meningkat sebesar 18%.

Gambar 4. Tipe-tipe Angker Ujung yang Dipergunakan


Penelitian Flexural Behavior of RC T- Section Beams Strengthened
with Different Configurations of CFRP Laminates yang dilakukan oleh
Magdy Nabih Saliba (2012) bertujuan untuk mengetahui variasi penempelan
CFRP terhadap kuat lentur, kekauan, perilaku keruntuhan, dna daktilitas pada
beton bertulang T-Section. Metode penelitian yang digunakan adalah uji lapangan
dan uji laboratorium dimana tersedia 6 model beton bertulang sebagai benda uji.

Gambar 5. Macam-macam Variasi penempelan CFRP pada Beton T-Section

Hasil penelitian menunjukkan penggunaan FRP pada balok memberikan


peningkatan Kuat lentur yang signifikan, namun daktilitas yang terjadi lebih kecil
daripada daktilitas pada balok kontrol.
Selain dengan Uji laboratorium dan uji lapangan, metode simulasi jika
dimungkinkan pada perencanaan perkuatan menggunakan serat FRP.
Pada penelitian The Performance Of Reinforced Concrete Beam
Strenghtened with Flexural CFRP Sheet Variated Trough Concrete Quality
And Number of Sheet yang dilakukan oleh I Made Suardana Kader (2012)
digunakan metode simulasi laboratorium dengan menggunakan program FEA
LUSAS 2D (metode finit elemen) . Penilitian ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh variasi jumlah lapis lembar CFRP dan mutu beton terhadap kinerja
balok bertulang. Pengujian dilakukan dengan analisis 2D dan terdiri atas 12 model
yang terbagi atas 3 balok control tanpa perkuatan dan 9 variasi jumlah lapis CFRP
serta variasi mutu beton bertulang. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara
beban dan lendutan semakin meningkat seiring bertambah nya jumlah lapis serat
FRP.

4.2

Perkuatan dengan FRP


Perkuatan struktur dilakukan apabila di masa yang akan datang diperkirakan

akan terjadi kerusakan yang menyebabkan penurunan kekuatan, kekakuan,


stabilitas dan integritas serta ketahanan terhadapa kondisi lingkungan yang
bersifat merusak bangunan. Pemilihan metode perkuatan merupakan keputusan
hasil kompromi terhadap beberapa aspek antara lain aspek biaya, tersedianya

bahan/material,

kelengkapan peralatan,

pembebanan,

tenaga

dan waktu

pelaksanaan serta aspek estetika dan arsitektur bangunan.


FRP diproduksi dlaam bentuk pelat dan lembaran tipis sehingga bisa
menyesuaikan dengan bentuk komponen yang akan diperkuat. Beberapa faktor
keunggulan/kelebihan penggunaan FRP (Hartono dan Sentosa,2003) antara lain :
a. Kuat tarik sangat tinggi (-+ 7 s/d 10 kali lebih tinggi dari baja U39).
b. Sangat ringan (density = 1,4-2,4 gr/cm3 , 4 s/d 6 kali lebih ringan dari
baja).
c. Pelakasanaan pekerjaan sangat mudah dan cepat.
d. Pada pekerjaan perbaikan/perkuatan jembatan tidak memerlukan
penutupan lalu lintas.
e. Tidak memerlukan area kerja yang luas.
f. Tidak memerlukan sambungan (joint) walaupun bentang yang harus
diperkuat cukup panjang.
g. Tidak berkarat.
Sedangkan faktor kekurangan FRP diantara nya adalah :
a. Kurang tahan terhadap suhu yang tinggi, dengan suhu sekitar 70 oC,
bahan perekat epoxy resin akan berubah dari kondisi keras menjadi
lunak, bersifat plastis sehingga daya lekatnya akan menurun.
b. Kurang tahan terhadap sinar ultraviolet. Sehingga untuk mengatasi
kekurangan ini diperlukan proteksi, misalnya dengan pelapisan atau
penutupan dengan mortar.

10

Penggunaan FRP pada bangunan yang mungkin terjadi kebakaran harus


dibatasi kenaikan kapasitas lenturnya, agar nantinya jika terjadi kegagalan atau
kerusakan pada FRP karena suhu yang sangat tinggi, komponen struktur
diharapkan masih bisa tetap bertahan memikul beban selama kebakaran
berlangsung (sekitar 30% dari beban hidup) (Triwiyono, 2006).
Tipe FRP yang umum digunakan sebagai perkuatan struktur dapat berupa
CFS (Carbon Fiber Sheet), AFS (Aramid Fiber Sheet), dan GFS (Glass Fiber
Sheet).
Tabel 1. Data-data berbagai macam tipe FRP

Tabel 2. Perbandingan Performance FRP

11

Gambar 6. Macam-macam Serat FRP

4.3

Daya Dukung Aksial dan Daktilitas Kolom Beton Bertulang


Beton yang dikekang lateral mengalami kondisi tegangan tiga arah (triaksial

stress). Kuat tekan beton yang didapat dari pengujian silinder yang diberi tekanan
lateral berupa benda cair mengalami peningkatan dibandingkan dengan kuat tekan
silinder dengan pembebanan uniaksial (MacGregor, 2000). Untuk beton normal,
hubungan antara kedua kuat tekan silinder beton dapat dinyatakan sebagai berikut :

Sedangkan pengaruh dari pengekangan terhadap beton ringan dan beton


mutu tinggi tidak terlalu tinggi (Park and Paulay, 1975; MacGregor, 1997) dan
dapat dinyatakan :

Dimana fcc adalah kuat tekan beton terkekang; fc adalah kuat tekan beton
uniaksial; dan fl adalah tegangan lateral benda cair dengan nilai konstan.
Daktilitas merupakan ukuran suatu komponen struktur untuk mampu
berdeformasi (pasca-elastik) tanpa kehilangan kekuatan yang cukup besar. Razvi

12

danSaatcioglu (1989) mengusulkan daktilitas aksial kolom yang dibebani sentris


dapat dihitung berdasarkan rasio regangan aksial pada tegangan 85 % tegangan
maksimum setelah melewati beban puncak dengan regangan aksial pada saat
tegangan puncak maksimum dicapai (85/1). Perilaku daktail dari kolom dengan
beban aksial sentris dapat juga dilihat dari diagram hubungan antara tegangan
dengan regangan yang terjadi seperti terlihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Model Tegangan-Regangan Beton Terkekang dengan


Pembebanan Statik (Mander et.al., 1984)

4.4

Deskripsi Metode Elemen Hingga


Pada tahap analisis struktur, seringkali dipergunakan model matematis yang

biasanya diekspresikan dalam hubungan atau ketergantungan antara satu atau


beberapa besaran dengan satu atau beberapa besaran lainnya. Hubungan ini
umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan difrensial biasa, persamaan
difrensial parsial atau persamaan lainya.
Ada bermacam-macam metode yang sering digunakan untuk menyelesaikan
persamaan difrensial parsial atau partial diffrensial equation (PDE) secara
numerik, yang pada umumnya melakukan deskritisasi untuk menyederhanakan

13

PDE menjadi persamaan diskrit simultan, antara lain metode finite difference,
metode finite volume, metode boundary element dan metode elemen hingga.
Diantara beberapa metode tersebut, metode elemen hingga menjadi salah satu
yang diterima dan dipakai secara luas dalam berbagai aplikasi engineering,
termasuk dalam analisis problem elastisitas struktur.

5.

METODOLOGI PENELITIAN

5.1

Hipotesis
Penerapan FRP pada sampel kolom bulat beton bertulang akan

menunjukkan peningkatan kekuatan dan daktilitas yang signifikan. Peningkatan


kekuatan dapat ditunjukkan berdasarkan besarnya beban axial yang mampu di
dukung kolom dan peningkatan daktilitas dapat ditunjukkan berdasarkan jenis
keruntuhan yang terjadi saat pembebanan dilakukan.
Selisih antara hasil uji coba sampel di laboratorium dengan simulasi
program FEA LUSAS 2D memiliki nilai di bawah 10%. Diharapkan hasil yang
diperoleh dapat sedekat mungkin agar para perencana dapat menggunakan FEA
LUSAS 2D dalam penerapan FRP di lapangan.

5.2

Objek atau Unit Analisis Penelitian


Objek yang digunakan dalam analisis penelitian ini adalah penerapan dari

serat FRP dalam pengujian laboratorium yang menggunakan contoh uji berupa
kolom bulat beton bertulang. Dalam penelitian ini material serat FRP yang akan
digunakan adalah 3 macam jenis serat yaitu Aramid, Carbon dan Glass.

14

5.3

Data dan Variabel


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data material beton

bertulang (kuat tekan, hasil pemeriksaan agregat halus/agregat kasar dan hasil
pengujian tarik baja tulangan), data serat FRP dan epoxy/perekat yang akan
digunakan. Jumlah benda uji yang akan digunakan adalah 4x3 benda uji, yaitu: 3
KB Kontrol (dengan tulangan), 3 KB+GFRP, 3 KB+CFRP, 3 KB+Aramid FRP.

5.4

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan melakukan serangkaian pengujian eksperimental di laboratorium dan


analisa. Pengumpulan data dilakukan oleh petugas laboratorium struktur dan
bahan yang terlatih dan menggunakan tabel data untuk mencatat data-data yang
diperlukan dalam penelitian.
Data sekunder berupa data-data serat FRP dan epoxy/perekat diperoleh
melalui instansi yang mengeluarkan produk yang akan digunakan.

5.5

Teknik Pengolahan Data


Teknik pengolahan data pada saat pengujian laboratorium dilakukan sesuai

dengan pengujian yang dilakukan. Dalam penelitian ini uji laboratorium yang
digunakan sebagai penentu besarnya daya aksial dan daktilitas beton bertulang
adalah uji kuat tekan. Pengujian dilakukan setelah benda uji berumur 28 hari
dengan menggunakan mesin desak kapasitas 2000 kN. Untuk mengukur
perpendekan longitudinal benda uji pada saat pengujian, dipasang 2 buah dial

15

gauge. Pembebanan dilakukan secara bertahap dengan peningkatan sebesar 10 kN


sampai benda uji mengalami keruntuhan. Perpendekan yang terjadi dicatat untuk
setiap peningkatan beban 10 kN sampai benda uji hancur.

Gambar 8. Contoh Set-up Pengujian Benda Uji untuk Kolom Bulat Beton
Bertulang
Diagram alir mengenai tahap penyusunan penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 9 berikut.

16

Mulai

Studi Literatur & Persiapan:


- Alat & Bahan
- Desain Kolom Bulat RC
- Jenis Serat FRP
- Jenis Epoxy/Perekat
- Kuat Tekan Beton Rencana

Pengumpulan Data :
- Data Material FRP
- Data Kuat Tarik Baja Tulangan
- Data Material Beton Bertulang
- Data Perekat/Epoxy

Pembuatan Benda Uji

Definisi Material / Input Data

(Kolom Bulat Beton Bertulang)

di FEA LUSAS 2D

Penempelan FRP
Pada Usia Beton 14 Hari

Uji Kuat Tekan

Pemodelan

Di Usia Beton 28 Hari

di FEA LUSAS 2D

17

Analisis Data

Hasil:
- Daya dukung aksial
- Keruntuhan & Daktilitas kolom
- Selisih Uji Laboratorium
dengan Metode Numerik

Selesai

Gambar 9. Diagram Alir Metodologi Penelitian

6.

DAFTAR PUSTAKA
ACI. Committee 440.2R - 08, (2008). Guide for the Design

and Construction of Externally Bonded FRP Systems for trengthening Concrete


Structures. American Concrete Institute. U.S.A
Kader, I Made Suardana. 2012. The Performance of Reinforced Concrete
Beam Strengthened with Flexural CFRP Sheet Varieted Trough Concrete Quality
And Number of Sheet. Jurnal MATRIX Vol.2 No.1.
Mander, J.B., Priestley, M.J.N. and Park, R. 1998. Theoretical Stress-Strain
Model for Confined Concrete, ASCE Journal of Structural Engineering, vol.114,
No. 8, August, pp. 1084- 1823.

18

Nadeem A.Siddiqui. 2009. Experimental Investigation of RC Beams


Strengthened with Externally Bonded FRP Composites. Latin American Journal
of Solids and Structures 6 (2009) 343-362.
Nawi,

1985,

Beton

Bertulang

Suatu

Pendekatan

Dasar,

Rafika

Aditama,Bandung.
Sudarsana I K. and Sukrawa M. 2007. Flexural Strengthening of T-Beam
Bridge Girder Using External Laminate of CFRP Sheets. Jurnal The 1st
International Conference of European Asian Civil Engineering Forum. Indonesia:
Universitas Pelita Harapan. 26-27 September.
Sudarsana I Ketut dan Sutapa A.A. Gede , 2007. Perkuatan Kolom Bulat
Beton Bertulang Dengan Lapis Glass Fiber Reinforced Polymer Sheet ( GFRP S ). Jurnal Ilmiah Teknik Sipil , 11(1).
Sudarsana I Ketut, dkk. 2009. The Effects of End Anchorage On Failure
Behavior of RC Beam Sheet. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol.13 No.2 Januari
2009.
Sudarsana, I K., Salain, I M.A.K., Binawaty, V. 2004. Uniaxial
Compressive Strength and Ductility of Confined R/C Circular Column, Jurnal
Ilimiah Teknik Sipil, Vol. 8 No. 15, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Udayana,
Januari.
Suhendro B. 2000. Metode Elemen Hingga dan Aplikasinya. Yogyakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai