Anda di halaman 1dari 25

MODUL 2: PEKERJAAN PERSIAPAN PROYEK

51125403 Metode Pelaksanaan Bangunan


Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.

Program Studi Teknik Sipil


Universitas Islam Indonesia
PEKERJAAN PERSIAPAN
 Pekerjaan pertama yang harus dilakukan sebelum
pelaksanaan pekerjaan utama konstruksi
 Pekerjaan persiapan
1. Perencanaan site plan
2. Perhitungan kebutuhan Sumber daya (listrik dan air)
3. Pembuatan shop drawing
4. Pengadaan material untuk pekerjaan persiapan
5. Mobilisasi peralatan
6. Pelaksanaan di lapangan

1-2 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


1. PERENCANAAN SITE PLAN
 Perencanaan site plan  perencanaan tata letak atau lay out
dari fasilitas-fasilitas yang diperlukan selama pelaksanaan
proyek
 Fasilitas yang dibangun bersifat sementara, akan dibongkar
setelah pelaksanaan proyek selesai
 Pembuatan lay out memperhatikan/menyesuaikan kondisi
lapangan

1-3 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


1. PERENCANAAN SITE PLAN
1-4 Fasilitas Proyek

 Kantor proyek / direksi keet  Penempatan alat berat,


 Gudang material dan  Tower Crane dan lift bahan
peralatan  Pos jaga
 Base camp staf proyek dan  Toilet
barak pekerja
 Parkir
 Los kerja besi dan kayu
 Instalasi air bersih
 Pagar proyek dan pintu
 Instalasi air kotor
gerbang
 Instalasi Listrik
 Jalan kerja
1. PERENCANAAN SITE PLAN
Hal yang dipertimbangkan dalam pembuatan site plan:
 Penempatan fasilitas proyek di luar denah proyek agar tidak

menmengganggu pelaksanaan proyek  jika sempit


basement bisa ditempati.
 Penempatan material (besi, semen dll.) dipisahkan sesuai jenis
dan ukuran
 Material yang harus dilindungi dari cuaca ditempatkan di

gudang tertutup
 Alat berat seperti tower crane ditempatkan pada posisi
strategis agar dapt menjangkau seluruh area kerja

1-5 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


1. PERENCANAAN SITE PLAN
Hal yang dipertimbangkan dalam pembuatan site plan:
 Jalur jalan kerja menjamin kelancaran lalu lintas dan manuver
alat-alat berat
 Penempatan pos jaga dengan tepat sehingga mumudahkan

mengawasi seluruh kegiatan proyek


 Penempatkan barak pekerja dan base camp staf proyek tidak
jauh dari lokasi proyek

1-6 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


1. PERENCANAAN SITE PLAN

Gambar Site Plan


1-7 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.
FASILITAS PROYEK
Kantor Proyek/ Direksi Keet

1-8 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


FASILITAS PROYEK
Pagar Proyek

1-9 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


FASILITAS PROYEK
Pos Jaga Proyek

1-10 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


FASILITAS PROYEK
Generator Set

1-11 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


2. SHOP DRAWING
 shop drawing adalah gambar teknis
lapangan yang digunakan sebagai
acuan pelaksanaan pekerjaan;
 Shop drawing dibuat oleh kontraktor,
yang diajukan approval terlebih
dahulu ke MK/Konsultan
Pengawas/Owner, sebeleum mulai
dikerjakan;
 shop drawing  gambar sangat
detail, baik notasi, ukuran dan dimensi
ruang, ukuran dan dimensi material,
dan jenis/spesifikasi material sudah
tercantum

1-12 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


3. PENGADAAN MATERIAL
Tujuan Pengadaan Material
 Pengadaan (Procurement) adalah proses untuk mendapatkan

barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan


penggunanya.
 Tujuan Pengadaan:
 Pembelian dengan harga terbaik.

 Persediaan yang berkesinambungan.

 Pemeliharaan Mutu.

 Biaya pengadaan yang terendah.

 Riset dan pengembangan.

 Menjaga hubungan yang baik dengan pemasok (suplier)

1-13 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


3. PENGADAAN MATERIAL
 Pengadaan sederhana (Tingkat Proyek)  Pembelian atau
permintaan yang berulang-ulang; volumenya kecil;
 Pengadaan lebih kompleks (Tingkat Perusahaan)  pencarian
supplier dalam jangka waktu yang panjang atau tetap yang
telah berkomitmen dengan satu organisasi; Volume besar.

1-14 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


3. PENGADAAN MATERIAL
Contoh Alur Pengadaan Material PT. X
UKP DVO PROYEK

Mulai

Buat rencana
1 kebutuhan A
barang DVO

Merekap rencana kebutuhan DVO Cari minimal 3


2 B 3 C
(untuk kebutuhan nasional) penawaran

Merekap rencana kebutuhan DVO Klasifikasi &


3 C D
(untuk kebutuhan nasional) negosiasi

Merekap rencana kebutuhan DVO


D
(untuk kebutuhan nasional)
Sleksi No Selesai

Yes
Seleksi No Selesai
Penetapan
pemenang
Yes

Penetapan pemenang
Selesai

Selesai

1-15 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


3. PENGADAAN MATERIAL
Hal lain yang harus diperhatikan dalam pengadaan
Incoterms adalah seperangkat peraturan perdagangan (trade term) tentang
pengertian syarat penyerahan barang (term of delivery) yang mencerminkan
praktik bisnis ke bisnis dalam kontrak penjualan barang (sales contract)

1-16 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


3. PENGADAAN MATERIAL
Hal lain yang harus diperhatikan dalam pengadaan
3. PENGADAAN MATERIAL
Perkembangan Pengadaan Material Industri Konstruksi
 Supply chain / Rantai Pasok 
sekelompok perusahaan dan
individu yang bekerja sama
dalam suatu jaringan proses
yang saling berhubungan;
 Persaingan yang terjadi bukan
lagi persaingan antar
perusahaan konstruksi secara
individu, namun merupakan
persaingan antar jaringan
Konseptual Rantai Pasok Proyek Konstruksi (O’Brien et al., 2002) rantai pasok konstruksi – antar
jaringan perusahaan-
perusahaan yang tergabung
dalam suatu hubungan proses
produksi konstruksi
1-18 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.
4. MOBILISASI PERALATAN

Metode Pelaksanaan Bangunan

1-19 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


1-20
4. MOBILISASI PERALATAN
Hal yang diperhatikan dalam mobilisasi alat:
 Jenis dan spesifikasi alat sesuai dengan yang disyaratkan;

 Kondisi medan yang dilalui;

 Jadwal penggunaan alat berat di lokasi proyek.

1-21 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


4. MOBILISASI PERALATAN

1-22 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


5. PENGUKURAN
 Survey adalah salah satu tahap penting untuk pekerjaan konstruksi,
bila salah satu pengukuran mengalami kekeliruan maka pekerjaan
harus ulangi;
 Dalam penyiapan lokasi, Pelaksana harus menentukan dan
menyiapkan beberapa titik acuan dan permanen yang kita sebut
sebagai Bench Mark sebagai dasar dalam penggambaran
 Pelaksana harus memastikan bahwa BM adalah benar dan tepat
pada posisinya, ketinggian dan simbolnya
 Pengukuran ulang ini dihadiri dan disetujui oleh pelaksana,
konsultan dan pemilik pekerjaan. Hasil final harus dicek ulang,
dikoreksi bila ada yang salah, disetujui dan ditandatangani
bersama

1-23 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


5. PENGUKURAN
Bagan Alir Pengukuran
MULAI

PENCOCOKAN MENCARI LETAK BM


ALAT YANG DISETUJUI
TIDAK TIDAK
YA YA
CEK CEK

PENGUKURAN

HASIL UKUR

PEMBUATAN PATOK

1-24 SELESAI
25

ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai