Anda di halaman 1dari 2

PEKERJAAN WATERPROOFING

1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang
dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian syarat-syarat dibawah ini
serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
1.2. Pekerjaan Waterproofing ini meliputi lokasi sebagai berikut :
− Plat atap dan Overstek.
− Daerah WC, Kamar Mandi dan daerah basah lainnya.
− Ground reservoir dan STP
− Bagian-bagian lain yang dinyatakan dalam gambar.

2. PERSYARATAN BAHAN
Semua material waterproofing yang digunakan harus dari produk yang telah
mendapat persetujuan Pengawas/MK
2.1. Waterproofing
Bahan Waterproofing yang dipakai adalah dari jenis:
− membrane waterproofing harus memiliki karakteristik :
- tidak lapuk
- tahan terhadap perubahan cuaca
- memiliki ketebalan yang sama, minimal 4 mm
- mudah & cepat pelaksanaannya
− Cementitious Coating
− Kontraktor tidak dibenarkan merubah standar dengan cara apapun
tanpa ijin dari MK.
2.2. Primer
Bahan primer untuk semua permukaan beton/dinding bata harus dari
produsen yang sama dengan bahan waterproofing-nya.
2.3. Screed/Lapisan Pelindung
Lapisan pelindung (screed) berupa spesi/adukan semen dan pasir
dengan perbandingan 1 : 3 serta menggunakan perkuatan kawat ayam
(chainlink mesh) ukuran minimal spasi 75 mm ∅ 1.5 mm yang mengacu
pada standard SNI 07-0040-1987

Pekerjaan Waterproofing
Hal. 1 dari 2
3. SYARAT PELAKSANAAN
3.1. Jaminan Pemeliharaan dan Tenaga Ahli
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang ditunjuk penyalur
dan pekerjaan harus mendapat jaminan berupa Jaminan Kekuatan tidak
bocor minimal selama 5 (lima) tahun.

3.2. Waterproofing Atap


− Bagian-bagian yang diberi waterproofing adalah pelat-pelat beton
yang berfungsi sebagai atap, canopy dan sebagai talang.
− Jenis Waterproofing yang dipakai adalah berupa Membrane
waterproofing yang harus diberi lapisan pelindung minimal 2,5 cm
screed.
− Kontraktor harus mengajukan contoh bahan, persyaratan teknis
pelaksanaan dan kelengkapan lainnya untuk mendapat persetujuan
dari Pengawas/MK.
− Beton harus berusia minimal 28 hari, kemiringan plat beton sudah
cukup untuk mengalirkan air hujan ke pipa-pipa pembungan
(kemiringan minimal 2%) atau sesuai dengan gambar. Semua
dudukan instalasi/pipa dan lain-lain harus sudah terpasang. Area
yang akan diberi Water Proofing harus bebas dari kotoran. (debu,
minyak, sisa adukan dan lain-lain).

3.3. Waterproofing Toilet


− Untuk waterproofing pada toilet, janitor, pantry, dan daerah basah
lainnya menggunakan bahan waterproofing jenis Cementitious
Coating type.
− Pastikan semua dudukan instalasi/pipa dan lain-lain harus sudah
terpasang. Area yang akan diberi Water Proofing harus bebas dari
kotoran. (debu, minyak, sisa adukan dan lain-lain).
− Aplikasikan waterprofing dengan dosis 1 liter untuk area 5 m2,
minimal 2 kali dengan arah yang berlawanan

3.4. Test Rendam


− Kontraktor/aplikator waterproofing wajib melakukan test rendam pada
daerah yang telah diwaterproofing minimal selama 24 jam.
− Daerah yang akan dilakukan tes rendam harus mendapat
persetujuan Perencana/MK.
3.5. Jaminan
− Jaminan pelaksanaan pekerjaan waterproofing atas kebocoran
minimal 5 (lima) tahun.
− Bila terjadi kegagalan/kebocoran dalam masa jaminan kontraktor
harus memperbaiki atas biaya sendiri.

Pekerjaan Waterproofing
Hal. 2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai