Anda di halaman 1dari 88

PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

BAB I

WATERPASS TERBUKA

1.1  Latar Belakang

GIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi
pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun atau overlay, penghitungan,
pendigitalan (digitizing), mendukung sistem koordinat national yang membentang di
atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan
menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya,
seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut “Bapak SIG”.
Geographic information system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan
Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer
yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta
peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.
Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database
yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta
analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan
yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya.
Kemampuan tersebut membuat sistem informasi GIS berbeda dengan sistem informasi
pada umumnya dan membuatnya berharga bagi perusahaan milik masyarakat atau
perseorangan untuk memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat
peramalan kejadian, dan perencanaan strategis lainnya.
GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang
bagaimana sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan
Anda untuk melihat informasi bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang
baru, melalui basis pemetaan, dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali
tidak terungkap. Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh
tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 1


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji.
Komponen dasar suatu sistem pengindearaan jauh lokal ditunjukkan dengan adanya
suatu sumber tenaga yang seragam, atsmosfer yang tidak mengganggu, sensor
sempurna, serangkaian interaksi yang unik antara tenaga dengan benda di muka bumi,
sistem pengolahan data tepat waktu, berbagai penggunaan data.

Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi


mengenai obyek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Tujuan utama
penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan.
Biasanya teknik ini menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan
diinterpretasi guna membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang
pertanian, arkeologi, kehutanan, geografi, geologi, perencanaan, dan bidang-bidang
lainnya. Keberhasilan terapan penginderaan jauh meningkat cukup berarti dengan
menggunakan pendekatan multi pandang (multiple view) untuk pengumpulan data.

1.2 Maksud dan Tujuan

1. Untuk dapat mengetahui bagaimana cara mengoprasikan Waterpass


2. Untuk dapat mengetahui peralatan dan prosedur dalam pengukuran
menggunakan Waterpass.
3. Untuk dapat mengetahui cara menghitung jarak, dan sudut.
4. Dapat menginformasikan cara mengoprasikan Waterpass.
5. Dapat menginformasikan peralatan dan prosedur dalam pengukuran
menggunakan Theodolit.
6. Dapat menginformasikan cara menghitung jarak, tinggi tanah, dan kontur tanah.

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 2


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

1.3 Ruang Lingkup Praktikum

Materi pada Mata Kuliah ini meliputi:


 Pengaturan titik kontrol horizontal dengan cara poligon terbuka maupun poligon
tertutup

 Pengukuran beda tinggi waterpass

 Penghitungan dan pengolahan data hasil pengukuran meliputi perhitungan


ketinggian tempat dan penggambarannya.

1.4 Dasar Teori

a. Definisi
Pengukuran waterpass adalah pengukuran untuk menentukan ketinggian atau
beda tinggi antara dua titik. Pengukuran waterpass ini sangat penting gunanya untuk
mendapatkan data sebagai keperluan pemetaan, perencanaan ataupun untuk pekerjaan
konstruksi.
Hasil-hasil dari pengukuran waterpass di antaranya digunakan untuk
perencanaan jalan, jalan kereta api, saluran, penentuan letak bangunan gedung yang
didasarkan atas elevasi tanah yang ada, perhitungan urugan dan galian tanah, penelitian
terhadap saluran-saluran yang sudah ada, dan lain-lain. Dalam pengukuran tinggi ada
beberapa istilah yang sering digunakan, yaitu :

 Garis vertikal adalah garis yang menuju ke pusat bumi, yang umum dianggap sama
dengan garis unting-unting.

 Bidang mendatar adalah bidang yang tegak lurus garis vertikal pada setiap titik.
Bidang horisontal berbentuk melengkung mengikuti permukaan laut.

 Datum adalah bidang yang digunakan sebagai bidang referensi untuk ketinggian,
misalnya permukaan laut rata-rata.

 Elevasi adalah jarak vertikal (ketinggian) yang diukur terhadap bidang datum.

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 3


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

 Banch Mark (BM) adalah titik yang tetap yang telah diketahui elevasinya terhadap
datum yang dipakai, untuk pedoman pengukuran elevasi daerah sekelilingnya.

b. Prinsip dan fungsi pengukuran beda tinggi

Prinsip cara kerja dari alat ukur waterpass adalah membuat garis sumbu
teropong horisontal. Bagian yang membuat kedudukan menjadi horisontal adalah nivo,
yang berbentuk tabung berisi cairan dengan gelembung di dalamnya. Dalam
menggunakan alat ukur waterpass harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
 Garis sumbu teropong harus sejajar dengan garis arah nivo.

 Garis arah nivo harus tegak lurus sumbu I.

 Benang silang horisontal harus tegak lurus sumbu I

Pada penggunaan alat ukur waterpass selalu harus disertai dengan rambu ukur
(baak). Yang terpenting dari rambu ukur ini adalah pembagian skalanya harus betul-
betul teliti untuk dapat menghasilkan pengukuran yang baik. Di samping itu cara
memegangnya pun harus betul-betul tegak (vertikal). Agar letak rambu ukur berdiri
dengan tegak, maka dapat digunakan nivo rambu . Jika nivo rambu ini tidak tersedia,
dapat pula dengan cara menggoyangkan rambu ukur secara perlahan-lahan ke depan,
kemudian ke belakang, kemudian pengamat mencatat hasil pembacaan rambu ukur yang
minimum. Cara ini tidak cocok bila rambu ukur yang digunakan beralas berbentuk
persegi.

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 4


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

1.5 Perhitungan Rumus

Perhitungan Pergi - Pulang

Batas Atas ( BA ) + Batas Bawah( BB)


Batas Tengah (BT )=
2

Perhtungan Jarak

Jarak = { Batas Atas (BA) – Batas Bawah (BB) } x 100

Perhitungan Beda Tinggi

Beda Tinggi = BT Muka – BT Belakang

1.6 Lokasi Kegiatan Dan Waktu Praktikum

Praktikum ini dilakukan di Lapangan Tower Universitas Mercubuana pada hari Jumat,
27 September 2016 pukul 16.00-18.00 WIB.

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 5


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

1.7 Peralatan

Nama Alat Gambar Alat


Waterpass

Tripod

Rambu Ukur

Rol Meter

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 6


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

Gelembung Nivo

Payung

Patok

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 7


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

1.8 Langkah Kerja

     Urutan-urutan pelaksanaan dari pengukuran waterpass adalah sebagai berikut:

Pengukuran Waterpass Terbuka :

1. Tancapkan tripod ke tanah

2. Lalu atur ketinggian tripodnya

3. Pasang waterpass diatas tripod

4. Seimbangkan gelembung nivo ditengah-tengah dengan mengatur unting-unting


di Waterpass.

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 8


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

5. Lalu putar waterpass 180, bila gelembung nivonya masih ditengah-tengah berarti
sudah simbang.

6. Setelah itu ukur jalan sepanjang 20m, yang masing-masing diberi patok setiap
4m

7. Cara penembakan letak statif ditengah-tengah 1 dan 2. Pembaca rambu dimulai


dari rambu A, baca benang atas, tengah, dan bawah. Lalu dicatat. Setelah itu
baca rambu dititik B, lalu lakukan penyebaran dititik B (penyebaran dilakukan
pada titik yang ada didepan kita). Penyebaran dibagi di 6 titik ikat, dengan
masig-masing 2 meter, baca rambu penyebaran di titik A ke B sampai ke E

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 9


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

8. Lakukan cara sperti diatas untuk melakukan di titik selanjutnya sampai kembali
ke titik awal A.

1.9 Data Lapangan

Pengukuran Pergi

Titik Batas Atas Batas Bawah


A1 120.7 118.7
A2 125.2 123.2
B2 119.6 117.6
B3 117 114.9
C3 121.3 119.3
C4 125.5 123.5
D4 123.2 121.2
D5 110.3 108.3
E5 129.1 127.1
E6 113.3 111.3
LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 10
PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

Pengukuran Pulang

Titik Batas Atas (cm) Batas Bawah (cm)


A1 141,5 139,5
A2 143,3 141,3
B2 137,9 135,9
B3 137 135
C3 133,6 131,6
C4 128,2 126,2
D4 148,8 146,8
D5 143,1 141,1
E5 138 136
E6 130,2 128,2

1.10 Pengolahan Data

 Perhitungan Pergi - Pulang

Batas Atas ( BA )+ Batas Bawah( BB)


Batas Tengah (BT) =
2

Titik Batas Tengah Pergi (cm) Batas Tengah Pulang (cm)


A1 119.7 140.5
A2 124.2 142.3
B2 118.6 136.9
B3 116 136
C3 120.3 132.6
C4 124.5 127.2
D4 122.2 147.8
D5 109.3 142.1
E5 128.1 137
E6 112.3 129.2

 Perhitungan Jarak

Jarak = {Batas Atas (BA) – Batas Bawah (BB)} x 100

Titik Jarak pergi(m) Jarak pulang (m)


A1 2 2
A2 2 2

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 11


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

B2 2 2
B3 2 2
C3 2 2
C4 2 2
D4 2 2
D5 2 2
E5 2 2
E6 2 2

 Perhitungan Beda Tinggi


Beda Tinggi = Batas Tengah Muka – Batas Tengah Belakang

Titik Beda Tinggi Pergi (cm) Beda Tinggi Pulang (cm)


A 4,45 1,8
B -3 -0,9
C 4,2 -5,4
D -12,9 -5,7
E -15,5 -7,8

1.11 Tabel, Sketsa dan Grafik

A. Tabel Perhitungan Pergi

No. No. Arah Rambu Rambu Beda Tinggi Tinggi

Titik Muka Belakang Atas

Permukaan

Air Laut

Belakang Atas AT Atas AT Belakang Muka

(B) Tengah BT Tengah BT Muka Belakang


Muka
Bawah Jarak Bawah Jarak (+) (-)
(M)

2 A 125,2 2m 120,7 2m 4,45 0

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 12


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

124,2 119,7 4,45

1 123,2 118,7

3 B 117 2m 119,6 2m -3 1,45

116 118,6

2 114,9 117,6

4 C 125,5 2m 121,3 2m 4,2 5,65

124,5 120,3

3 123,5 119,3

5 D 110,3 2m 123,2 2m -12,9 -7,25

109,3 122,2

4 108,3 121,2

6 E 113,3 129,1 2m -15,5 -22,75

112,3 128,1

5 111,3 127,1

Tabel Perhitungan Pulang

Tinggi

Rambu Rambu Atas


No. Arah Beda Tinggi
Muka Belakang Permukaan
No.
Air Laut
Titik
Belakang Atas AT Atas AT Belakang Muka

(B) Muka Tengah BT Tengah BT Muka Belakang

(M) Bawah Jarak Bawah Jarak (+) (-)

5 E 132,7 2m 131,9 2m 1,8 -22,75

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 13


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

131,7 130,9
-20,95
6 130,7 129,9

4 133,2 133,5

D 132,2 2m 132,5 2m -0,9 -21,85

5 131,2 131,5

3 133,4 129,8

C 132,35 2m 128,8 2m -5,4 -27,25

4 131,3 127,8

2 137,8 125,1

B 136,85 2m 124,05 2m -5,7 -32,95

3 135,9 123

1 A 141,5 2m 143,3 2m -7,8 -40,75

140,5 142,3

2 139,5 141,3

B. Sketsa

ARAH PERGI
A B C D E F

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

4 4 4 4 4

20

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 14


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

ARAH PULANG
F E D C B A

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

4 4 4 4 4

20

C. Grafik

BEDA TINGGI PERGI (cm)


10
5
BEDA TINGGI PERGI (cm)
0
-5 1 2 3 4 5
-10
-15
-20

BEDA TINGGI PULANG (cm)


4
2
0 BEDA TINGGI PULANG (cm)
-2 1 2 3 4 5
-4
-6
-8
-10

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 15


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

1.12 Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

 Waterpass adalah alat ruang yang digunkan untuk beda tinggi titik di permukaan
tanah.

 Setelah melakukan Praktikum dengan Waterpass berbentuk polygon, kami


meyimpulkan bahwa permukaan bumi mempunyai elevasi yang berbeda-beda di
setiap tempat.

 Untuk mendapatkan tinggi titik dipermukaan tanah guna penggambaran peta


kontur maka diperlukan pengukuran beda tinggi.
 Dari data praktikum tersebut, pembacaan waterpassing dianggap sudah benar,
karena jarak waterpass sesuai dengan kenyataannya yaitu 2 meter

B. Saran

 Pastikan alat yang digunakan sudah dalam keadaan posisi yang benar

 Lakukan pengukuran dengan arah rambu yang konsisten dan posisi rambu yang
tegak lurus

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 16


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

 Lakukan pembidikan yang tepat pada target agar tidak terjadi kesalahan dalam
pembacaan data angka pada rambu ukur.

 Berhati-hatilah dalam memakai alat pada saat praktikum dan lakukan


pengamatan dengan teliti supaya data yang didapat lebih akurat.

BAB II

WATERPASS TERTUTUP

2.1 Latar Belakang

GIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi
pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun atau overlay, penghitungan, pend
igitalan (digitizing), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas
benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan
atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang
geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut “Bapak SIG”. Geographic
information system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi
adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang
berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta
peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.
Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database
yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta
analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 17


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya.


Kemampuan tersebut membuat sistem informasi GIS berbeda dengan sistem informasi
pada umumnya dan membuatnya berharga bagi perusahaan milik masyarakat atau
perseorangan untuk memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat
peramalan kejadian, dan perencanaan strategis lainnya.
GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang
bagaimana sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan
Anda untuk melihat informasi bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang
baru, melalui basis pemetaan, dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali
tidak terungkap. Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh
tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan
suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji.
Komponen dasar suatu sistem pengindearaan jauh lokal ditunjukkan dengan
adanya suatu sumber tenaga yang seragam, atsmosfer yang tidak mengganggu, sensor
sempurna, serangkaian interaksi yang unik antara tenaga dengan benda di muka bumi,
sistem pengolahan data tepat waktu, berbagai penggunaan data.
Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi
mengenai obyek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Tujuan utama
penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan.
Biasanya teknik ini menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan
diinterpretasi guna membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang
pertanian, arkeologi, kehutanan, geografi, geologi, perencanaan, dan bidang-bidang
lainnya. Keberhasilan terapan penginderaan jauh meningkat cukup berarti dengan
menggunakan pendekatan multi pandang (multiple view) untuk pengumpulan data.

2.2 Maksud dan Tujuan

1. Untuk dapat mengetahui bagaimana cara mengoprasikan Waterpass


2. Untuk dapat mengetahui peralatan dan prosedur dalam pengukuran menggunakan
Waterpass.
3. Untuk dapat mengetahui cara menghitung jarak, dan sudut.

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 18


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

4. Dapat menginformasikan cara mengoprasikan Waterpass.


5. Dapat menginformasikan peralatan dan prosedur dalam pengukuran menggunakan
Theodolit
6. Dapat menginformasikan cara menghitung jarak, tinggi tanah, dan kontur tanah.

2.3 Ruang Lingkup Praktikum

Materi pada Mata Kuliah ini meliputi:


 Pengaturan titik kontrol horizontal dengan cara poligon terbuka maupun poligon
tertutup

 Pengukuran beda tinggi waterpass

 Penghitungan dan pengolahan data hasil pengukuran meliputi perhitungan


ketinggian tempat dan penggambarannya.

2.4 Dasar Teori

a. Definisi
Pengukuran waterpass adalah pengukuran untuk menentukan ketinggian atau beda
tinggi antara dua titik. Pengukuran waterpass ini sangat penting gunanya untuk
mendapatkan data sebagai keperluan pemetaan, perencanaan ataupun untuk pekerjaan
konstruksi.
Hasil-hasil dari pengukuran waterpass di antaranya digunakan untuk perencanaan jalan,
jalan kereta api, saluran, penentuan letak bangunan gedung yang didasarkan atas elevasi

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 19


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

tanah yang ada, perhitungan urugan dan galian tanah, penelitian terhadap saluran-
saluran yang sudah ada, dan lain-lain. Dalam pengukuran tinggi ada beberapa istilah
yang sering digunakan, yaitu :

 Garis vertikal adalah garis yang menuju ke pusat bumi, yang umum dianggap sama
dengan garis unting-unting.

 Bidang mendatar adalah bidang yang tegak lurus garis vertikal pada setiap titik.
Bidang horisontal berbentuk melengkung mengikuti permukaan laut.

 Datum adalah bidang yang digunakan sebagai bidang referensi untuk ketinggian,
misalnya permukaan laut rata-rata.

 Elevasi adalah jarak vertikal (ketinggian) yang diukur terhadap bidang datum.

 Banch Mark (BM) adalah titik yang tetap yang telah diketahui elevasinya terhadap
datum yang dipakai, untuk pedoman pengukuran elevasi daerah sekelilingnya.

b. Prinsip dan fungsi pengukuran beda tinggi

Prinsip cara kerja dari alat ukur waterpass adalah membuat garis sumbu
teropong horisontal. Bagian yang membuat kedudukan menjadi horisontal adalah nivo,
yang berbentuk tabung berisi cairan dengan gelembung di dalamnya. Dalam
menggunakan alat ukur waterpass harus dipenuhi syarat-syarat sbb :

 Garis sumbu teropong harus sejajar dengan garis arah nivo.

 Garis arah nivo harus tegak lurus sumbu I.

 Benang silang horisontal harus tegak lurus sumbu I

Pada penggunaan alat ukur waterpass selalu harus disertai dengan rambu ukur
(baak). Yang terpenting dari rambu ukur ini adalah pembagian skalanya harus betul-
betul teliti untuk dapat menghasilkan pengukuran yang baik. Di samping itu cara
memegangnya pun harus betul-betul tegak (vertikal). Agar letak rambu ukur berdiri

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 20


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

dengan tegak, maka dapat digunakan nivo rambu . Jika nivo rambu ini tidak tersedia,
dapat pula dengan cara menggoyangkan rambu ukur secara perlahan-lahan ke depan,
kemudian ke belakang, kemudian pengamat mencatat hasil pembacaan rambu ukur yang
minimum. Cara ini tidak cocok bila rambu ukur yang digunakan beralas berbentuk
persegi.

2.5 Rumus

1. Perhitungan Batas Tengah

Batas Atas ( BA )+ Batas Bawah( BB)


Batas Tengah (BT) =
2

2. Perhitungan Jarak

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 21


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

Jarak = {Batas Atas (BA) – Batas Bawah (BB)} x 100)

3. Perhitungan Beda Tinggi

Beda Tinggi = Batas Tengah Muka – Batas Tengah Belakang

2.6 Lokasi Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan

Praktikum ini dilakukan di Lapangan Tower Universitas Mercubuana pada hari Jumat, 7
Oktober 2016 pukul 16.00-18.00 WIB.

2.7 Peralatan

Nama Alat Gambar Alat


Waterpass

Tripod

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 22


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

Rambu Ukur

Rol Meter

Gelembung Nivo

Payung

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 23


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

Patok

2.8 Langkah Kerja

     Urutan-urutan pelaksanaan dari pengukuran waterpass adalah sebagai berikut:

Pengukuran Waterpass Tertutup :

1. Tancapkan tripod ke tanah

2. Lalu atur ketinggian tripodnya

3. Pasang waterpass diatas tripod

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 24


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

4. Seimbangkan gelembung nivo ditengah-tengah dengan mengatur unting-unting


di Waterpass.

5. Lalu putar waterpass 180, bila gelembung nivonya masih ditengah-tengah berarti
sudah simbang.

6. Setelah itu ukur jalan sepanjang 32m membentuk limas segi delapan, yang
masing-masing diberi patok setiap 4m

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 25


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

7. Cara penembakan letak statif ditengah-tengah 1 dan 2. Pembaca rambu dimulai


dari rambu A, baca benang atas, tengah, dan bawah. Lalu dicatat. Setelah itu
baca rambu dititik B, lalu lakukan penyebaran dititik B (penyebaran dilakukan
pada titik yang ada didepan kita). Penyebaran dibagi di 6 titik ikat, dengan
masig-masing 2 meter, baca rambu penyebaran di titik A ke B sampai ke E

2.9 Data Lapangan

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 26


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

A BA B BA C BA D BA

BB BB BB BB
1 108.2 2 112 3 109.2 4 114.6

106.2 110 107.2 112.6

2 108 3 108.1 4 108.5 5 107.1

106 106.1 106.5 105.1

E BA F BB G BA H BA
BB BB BB BB
5 102.3 6 109.6 7 111 8 118
100.3 107.6 109 116
6 106.4 7 110.3 8 113.9 1 111.1
104.4 108.3 111.9 109.1

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA Page 27


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

2.10 Pengolahan Data

1. Perhitungan Batas Tengah

Batas Atas ( BA )+ Batas Bawah( BB)


Batas Tengah (BT) =
2

TITIK BA BB HASIL
A1 108.2 106.2 107.2
A2 108 106 107
B2 112 110 111
B3 108.1 106.1 107.1
C3 109.2 107.2 108.2
C4 108.5 106.5 107.5
D4 114.6 112.6 113.6
D5 107.1 105.1 106.1
E5 102.3 100.3 101.3
E6 106.4 104.4 105.4

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

F6 109.6 107.6 108.6


F7 110.3 108.3 109.3
G7 111 109 110
G8 113.9 111.9 112.9
H8 108 106 107
H1 111.1 109.1 110.1

2. Perhitungan Jarak

Jarak = {Batas Atas (BA) – Batas Bawah (BB)} x 100)

Titik Jarak pergi(m)

A1 2
A2 2
B2 2
B3 2
C3 2
C4 2
D4 2
D5 2
E5 2
E6 2
F6 2
F7 2
G7 2
G8 2

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

H8 2
H1 2

3. Perhitungan Beda Tinggi

Beda Tinggi = (Batas Tengah Muka – Batas Tengah Belakang)

Titik Beda Tinggi Pergi (cm)

A -0,2
B -3,9
C -0,7
D -7,5
E 4,1
F 0,7
G 2,9
H 2

2.11 Tabel, Sketsa dan Grafik

A. Tabel Perhitungan

No. No. Arah Rambu Rambu Beda Tinggi Tinggi

Titik Muka Belakang Atas

Permukaan

Air Laut

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

Belakang Atas AT Atas AT Belakang Muka

(B) Tengah BT Tengah BT Muka Belakang


Muka
Bawah Jarak Bawah Jarak (+) (-)
(M)

2 A 108 2m 108,2 2m -0,2 0

107 107,2 -0,2

1 106 106,2

3 B 108,1 2m 112 2m -3,9 -4,1

107,1 111

2 106,1 110

4 C 108,5 2m 109,2 2m -0,7 -4,8

107,5 108,2

3 106,5 107,2

5 D 107,1 2m 114,6 2m -0,75 -5,55

106,1 113,6

4 105,1 112,6

6 E 106,4 2m 102,3 2m 4,1 -1,45

105,4 101,3

5 104,4 100,3

7 F 110,3 2m 109,6 2m 0,7 -0,75

109,3 108,6

6 108,3 107,6

8 G 113,9 2m 111 2m 2,9 2,25

112,9 110

7 111,9 109

8 H 111,1 2m 108 2m 2 4,25

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

110,1 107

1 109,1 106

B. Sketsa

C.Grafik

BEDA TINGGI (cm)


5
BEDA TINGGI (cm)
0
1 2 3 4 5 6 7 8
-5
-10

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

2.12 Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

 Waterpass adalah alat ruang yang digunkan untuk beda tinggi titik di
permukaan tanah.

 Setelah melakukan Praktikum dengan Waterpass berbentuk polygon, kami


meyimpulkan bahwa permukaan bumi mempunyai elevasi yang berbeda-beda
di setiap tempat.

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

 Untuk mendapatkan tinggi titik dipermukaan tanah guna penggambaran


peta kontur maka diperlukan pengukuran beda tinggi.

Dari hasil praktikum ini kami dapat mengambil kesimpulan, bahwa ilmu
ukur tanah ini sangat berhubungan erat dengan permukaan bumi (Topografi),
maksudnya ilmu ini mempelajari penggambaran bentuk permukaan bumi dalam
suatu peta dengan segala yang ada di permukaan bumi tersebut.

B. Saran

o Pastikan alat yang digunakan sudah dalam keadaan posisi yang benar

o Lakukan pengukuran dengan arah rambu yang konsisten dan posisi rambu
yang tegak lurus

o Lakukan pembidikan yang tepat pada target agar tidak terjadi kesalahan
dalam pembacaan data angka pada rambu ukur.

o Berhati-hatilah dalam memakai alat pada saat praktikum dan lakukan


pengamatan dengan teliti supaya data yang didapat lebih akurat.

BAB III

WATERPASS MEMANJANG DAN MELINTANG

3.1. Latar Belakang

GIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi
pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun atau overlay, penghitungan,

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

pendigitalan (digitizing), mendukung sistem koordinat national yang membentang


di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi
dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah.
Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut
“Bapak SIG”. Geographic information system (GIS) atau Sistem Informasi
Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa
informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan
analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka
bumi.
Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis
database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan
kebutuhan, serta analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta
berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui
gambar-gambar petanya. Kemampuan tersebut membuat sistem informasi GIS
berbeda dengan sistem informasi pada umumnya dan membuatnya berharga bagi
perusahaan milik masyarakat atau perseorangan untuk memberikan penjelasan
tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan perencanaan strategis
lainnya.
GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang
bagaimana sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS
memungkinkan Anda untuk melihat informasi bisnis Anda secara keseluruhan
dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan menemukan hubungan
yang selama ini sama sekali tidak terungkap. Penginderaan jauh merupakan ilmu
dan seni untuk memperoleh tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui
analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan
objek, daerah atau fenomena yang dikaji. Komponen dasar suatu sistem
pengindearaan jauh lokal ditunjukkan dengan adanya suatu sumber tenaga yang
seragam, atsmosfer yang tidak mengganggu, sensor sempurna, serangkaian
interaksi yang unik antara tenaga dengan benda di muka bumi, sistem pengolahan
data tepat waktu, berbagai penggunaan data.

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan


informasi mengenai obyek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan
fisik. Tujuan utama penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data
sumberdaya alam dan lingkungan. Biasanya teknik ini menghasilkan beberapa
bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diinterpretasi guna membuahkan data
yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang pertanian, arkeologi, kehutanan,
geografi, geologi, perencanaan, dan bidang-bidang lainnya. Keberhasilan terapan
penginderaan jauh meningkat cukup berarti dengan menggunakan pendekatan
multi pandang (multiple view) untuk pengumpulan data.

3.2 Maksud dan Tujuan

1) Untuk dapat mengetahui bagaimana cara mengoprasikan Waterpass


2) Untuk dapat mengetahui peralatan dan prosedur dalam pengukuran
menggunakan Waterpass.
3) Untuk dapat mengetahui cara menghitung jarak, dan sudut.
4) Dapat menginformasikan cara mengoprasikan Waterpass.
5) Dapat menginformasikan peralatan dan prosedur dalam pengukuran
menggunakan Theodolit
6) Dapat menginformasikan cara menghitung jarak, tinggi tanah, dan kontur
tanah.

3.3 Ruang Lingkup Praktikum

Materi pada Mata Kuliah ini meliputi:


 Pengaturan titik kontrol horizontal dengan cara poligon terbuka maupun
poligon tertutup

 Pengukuran beda tinggi waterpass

 Penghitungan dan pengolahan data hasil pengukuran meliputi perhitungan


ketinggian tempat dan penggambarannya.

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

3.4 Dasar Teori

A. Definisi
Pengukuran waterpass adalah pengukuran untuk menentukan ketinggian
atau beda tinggi antara dua titik. Pengukuran waterpass ini sangat penting
gunanya untuk mendapatkan data sebagai keperluan pemetaan, perencanaan
ataupun untuk pekerjaan konstruksi.
Hasil-hasil dari pengukuran waterpass di antaranya digunakan untuk
perencanaan jalan, jalan kereta api, saluran, penentuan letak bangunan gedung
yang didasarkan atas elevasi tanah yang ada, perhitungan urugan dan galian tanah,
penelitian terhadap saluran-saluran yang sudah ada, dan lain-lain. Dalam
pengukuran tinggi ada beberapa istilah yang sering digunakan, yaitu :
 Garis vertikal adalah garis yang menuju ke pusat bumi, yang umum dianggap
sama dengan garis unting-unting.

 Bidang mendatar adalah bidang yang tegak lurus garis vertikal pada setiap
titik. Bidang horisontal berbentuk melengkung mengikuti permukaan laut.

 Datum adalah bidang yang digunakan sebagai bidang referensi untuk


ketinggian, misalnya permukaan laut rata-rata.

 Elevasi adalah jarak vertikal (ketinggian) yang diukur terhadap bidang


datum.

 Banch Mark (BM) adalah titik yang tetap yang telah diketahui elevasinya
terhadap datum yang dipakai, untuk pedoman pengukuran elevasi daerah
sekelilingnya.

B. Prinsip dan fungsi pengukuran beda tinggi

Prinsip cara kerja dari alat ukur waterpass adalah membuat garis sumbu
teropong horizontal. Bagian yang membuat kedudukan menjadi horisontal adalah
nivo, yang berbentuk tabung berisi cairan dengan gelembung di dalamnya.
Dalam menggunakan alat ukur waterpass harus dipenuhi syarat-syarat sbb :

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

 Garis sumbu teropong harus sejajar dengan garis arah nivo.

 Garis arah nivo harus tegak lurus sumbu I.

 Benang silang horisontal harus tegak lurus sumbu I

Pada penggunaan alat ukur waterpass selalu harus disertai dengan rambu
ukur (baak). Yang terpenting dari rambu ukur ini adalah pembagian skalanya
harus betul-betul teliti untuk dapat menghasilkan pengukuran yang baik. Di
samping itu cara memegangnya pun harus betul-betul tegak (vertikal). Agar letak
rambu ukur berdiri dengan tegak, maka dapat digunakan nivo rambu . Jika nivo
rambu ini tidak tersedia, dapat pula dengan cara menggoyangkan rambu ukur
secara perlahan-lahan ke depan, kemudian ke belakang, kemudian pengamat
mencatat hasil pembacaan rambu ukur yang minimum. Cara ini tidak cocok bila
rambu ukur yang digunakan beralas berbentuk persegi.

3.5 Rumus

 Batas Tengah (BT)

Batas Atas ( BA )+ Batas Bawah( BB)


2

 Beda Tinggi

Beda Tinggi = BTmuka - BTbelakang

 Volume

 Metode Memanjang

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

A 1+ A 2 B 1+ B 2
V=( 2 + 2 X Luas Area )

 Metode Melintang

A 1+ B 1 A 2+ B 2
V=( 2 + 2 X Luas Area )

3.6 Lokasi Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan

Praktikum ini dilakukan di Lapangan Tower Universitas Mercubuana pada hari


Jumat, 11 November 2016 pukul 16.00-18.00 WIB.

3.7 Peralatan

Nama Alat Gambar Alat


Waterpass

Tripod

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

Rambu Ukur

Rol Meter

Gelembung Nivo

Payung

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

Patok dan Palu

3.8 Langkah Kerja

 Urutan-urutan pelaksanaan dari pengukuran waterpass adalah sebagai berikut :

1. Tancapkan tripod ke tanah

2. Lalu atur ketinggian tripodnya

3. Pasang waterpass diatas tripod

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

4. Seimbangkan gelembung nivo ditengah-tengah dengan mengatur unting-


unting di Waterpass.

5. Lalu putar waterpass 180, bila gelembung nivonya masih ditengah-tengah


berarti sudah simbang.

6. Setelah itu ukur jalan sepanjang 12x12m, yang masing-masing diberi


patok setiap 3,4, dan 5m

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

7. Cara penembakan letak statif ditengah-tengah 1 dan 2. Pembaca rambu


dimulai dari rambu A, baca benang atas, tengah, dan bawah. Lalu dicatat.
Setelah itu baca rambu dititik B, lalu lakukan penyebaran dititik B
(penyebaran dilakukan pada titik yang ada didepan kita). Penyebaran
dibagi di 6 titik ikat, dengan masig-masing 2 meter, baca rambu
penyebaran di titik A ke B sampai ke E

3.9 Data Lapangan


TITIK Batas Atas Batas
Bawah

A 1 123,4 cm 116,8 cm

2 123,5 cm 115,4 cm

3 128,5 cm 117 cm

4 123,5 cm 107,3 cm

B 1 124,9 cm 120,8 cm

2 124,1 cm 117,4 cm

3 125,6 cm 115,4 cm

4 120,6 cm 105,4 cm

C 1 120,6 cm 117,5 cm

2 114,4 cm 108,5 cm

3 117 cm 106,7 cm

4 120 cm 118,3 cm

D 1 124,9 cm 118,3 cm
LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA
2 122,4 cm 113,6 cm

3 116 cm 104 cm

4 123,5 cm 106,6 cm
PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

3.10 Pengolahan Data

TITIK Batas Atas Batas Batas Tengah Beda Tinggi


Bawah

A 1 123,4 cm 116,8 cm 123,4+116,8 123,4-116,8=6,6


=120,1
2

2 123,5 cm 115,4 cm 123,5+ 115,4 123,5-115,4=8,1


=119,45
2

3 128,5 cm 117 cm 128,5+ 117 128,5-117=11,5


= 122,75
2

4 123,5 cm 107,3 cm 123,5+ 107,3 123,5-


=115,4
2
107,3=16,2

B 1 124,9 cm 120,8 cm 124,9+ 120,8 124,9-120,8=4,1


=122,85
2
LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA
PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

2 124,1 cm 117,4 cm 124,1+117,4 124,1-117,4=6,7


=120,75
2

3 125,6 cm 115,4 cm 125,6+115,4 125,6-


=120,5
2
115,4=10,2

4 120,6 cm 105,4 cm 120,6+105,4 120,6-


=113
2
105,4=15,2

C 1 120,6 cm 117,5 cm 120,6+117,5 120,6-117,5=3,1


=119,05
2

2 114,4 cm 108,5 cm 114,4+108,5 114,4-108,5=5,9


=111,45
2

3 117 cm 106,7 cm 117+106,7 117-106,7=10,3


=111,85
2

4 120 cm 118,3 cm 120+118,3 120-118,3=1,7


=119,15
2

D 1 124,9 cm 118,3 cm 124,9+ 118,3 124,9-118,3=6,6


=121,6
2

2 122,4 cm 113,6 cm 122,4+113,6 123,4-113,6=9,8


=118
2

3 116 cm 104 cm 116+104 116-104=12


=118
2

4 123,5 cm 106,6 cm 123,5+ 106,6 123,5-


=115,05
2
106,6=16,9

Volume (memanjang)

A 1+ A 2 B 1+ B2
V1 = ( + ¿ x luas area:2
2 2

6,6+8,1 4,1+ 6,7


=( + ¿ x 13 x 3 ¿:2
2 2

=(12,75 x 9) : 2

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

= 57,375

A 2+ A 3 B 2+ B 3
V2 = ( + ¿ x luas area :2
2 2

8,1+11,5 6,7 +10,2


= (( + ¿ x (4 x 3):2
2 2

= (18,25 x 12) : 2

= 109,5 cm³

A 3+ A 4 B 3+ B 4
V3 = ( + ¿ x luas area :2
2 2

11,6+16,2 10,2+15,2
=( + ¿ x (5 x 3) :2
2 2

= (26,55 x 15) :2

= 199,125 cm³

B 1+ B 2 C 1+C 2
V4 = ( + ¿ x luas area :2
2 2

4,1+6,7 3,1+ 5,9


= (( + ¿ x (3 x 4 ):2
2 2

= (9,9 x 12) : 2

= 59,4 cm³

B 2+ B 3 C 2+C 3
V5 = ( + ¿ x luas area:2
2 2

6,7+10,2 10,3+1,7
=( + ¿ x(4 x 4) :2
2 2

= (16,55 x16) :2

= 132,4 cm³

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

B 3+ B 4 C 3+C 4
V6 = ( + ¿ x luas area: 2
2 2

10,2+15,2 10,3+ 1,7


= (( + ¿ x (5 x 4):2
2 2

= (18,7 x 20) :2

= 187 cm³

C 1+C 2 D 1+ D2
V7 = ( + ¿ x luas area:2
2 2

3,1+ 5,9 6,6+9,8


= (( + ¿ x( 3 x 5):2
2 2

= (12,7 x 15) : 2

= 95,25 cm³

C 2+C 3 D 2+ D 3
V8 = ( + ¿ x luas area :2
2 2

5,9+ 10,3 9,8+12


=( + ¿ x (4 x 5):2
2 2

= (19 x 20) : 2

= 190 cm³

C 3+C 4 D 3+ D 4
V9 = ( + ¿ x luas area :2
2 2

12+ 16,9
= (10,3+1,7 ¿ ¿ + ¿ x (5 x 5):2
2 2

= (20,45 x 25) : 2

= 255,625 cm³

Volume (Melintang)

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

A 1+ B 1 A 2+ B2
V1 = ( + ¿ x luas area:2
2 2

6,6+4,1 8,1+ 6,7


=( + ¿ x (3 x 3) :2
2 2

= (12,75 x 9) : 2

= 57,375 cm³

B 1+C 1 B 2+C 2
V2 = ( + ¿ x luas area :2
2 2

4,1+3,1 6,7+ 5,9


=( + ¿ x (3 x 4 ):2
2 2

= (9,9 x 12) : 2

= 59,4 cm³

C 1+ D1 C 2+ D2
V3 = ( + ¿ x luas area:2
2 2

3,1+ 6,6 5,9+9,8


=( + ¿ x( 3 x 5):2
2 2

= (12,7 x 15) : 2

= 95,25 cm³

A 2+ B 2 A 3+ B 3
V4 = ( + ¿ x luas area :2
2 2

8,1+6,7 11,5 +10,2


=( + ¿ x ( 4 x 3 ) :2
2 2

= (18,25 x 12) : 2

= 109,5 cm³

B 2+C 2 B 3+C 3
V5 = ( + ¿ x luas area:2
2 2

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

6,7+5,9 10,2+10,3
=( + ¿ x ( 4 x 4 ) :2
2 2

= (16,55 x 16) : 2

= 132,4 cm³

C 2+ D 2 C 3+ D 3
V6 = ( + ¿ x luas area :2
2 2

5,9+ 9,8 10,3+12


=( + ¿ x (4 x 5):2
2 2

= (19 x 20) : 2

= 190 cm³

A 3+ B 3 A 4+ B 4
V7 = ( + ¿ x luas area :2
2 2

11,5+10,2 16,2+15,2
=( + ¿ x (5 x 3 ) :2
2 2

= (26,55 x 15) : 2

= 199,25 cm³

B 3+C 3 B 4+C 4
V8 = ( + ¿ x luas area:2 V9 = (
2 2

C 3+ D 3 C 4+ D 4
+ ¿ x luas area :2
2 2

10,3+12 1,7+16,9
=( + ¿ x (5 x 5): 2 = (
2 2

10,2+10,3 15,2+ 1,7


+ ¿ x (5 x 4 ) :2
2 2

= (20,45 x 25) : 2 = (18,7 x 20) : 2

= 255,625 cm³ = 187 cm³

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

3.11 Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

 Waterpass adalah alat ruang yang digunkan untuk beda tinggi titik di
permukaan tanah.

 Setelah melakukan Praktikum dengan Waterpass berbentuk polygon, kami


meyimpulkan bahwa permukaan bumi mempunyai elevasi yang berbeda-beda di
setiap tempat.

 Untuk mendapatkan tinggi titik dipermukaan tanah guna penggambaran peta


kontur maka diperlukan pengukuran beda tinggi.

B. Saran

 Pastikan alat yang digunakan sudah dalam keadaan posisi yang benar

 Lakukan pengukuran dengan arah rambu yang konsisten dan posisi rambu
yang tegak lurus

 Lakukan pembidikan yang tepat pada target agar tidak terjadi kesalahan dalam
pembacaan data angka pada rambu ukur.

 Berhati-hatilah dalam memakai alat pada saat praktikum dan lakukan


pengamatan dengan teliti supaya data yang didapat lebih akurat.

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

BAB IV

TOTAL STATION TERBUKA

4.1 Latar Belakang

Total Station

Geodesi merupakan ilmu yang mempelajari tentang penentuan bentuk dan


ukuran bumi dalam ruang tiga dimensi yang berubah terhadap waktu. Dari definisi
tersebut dapat diklasifikasikan 3 bidang kajian utama dari ilmu geodesi, yaitu
penentuan posisi, penentuan medan gaya berat bumi, dan variasi spasial dan
temporal dari keduanya. Penentuan posisi di permukaan bumi dapat dilakukan
dengan dua cara sebagai berikut, yaitu cara terestris misalnya dengan mengukur
sudut dan jarak menggunakan alat Total Station dan cara extraterestris misalnya
dengan menggunakan teknologi GPS. Penentuan posisi cara extraterestris
menggunakan GPS yang dikombinasikan dengan cara terestris dengan mengukur
sudut dan jarak menggunakan alat Total Station, merupakan salah satu alternatif
penentuan posisi geodetik untuk area yang tidak memungkinkan dilakukan
pengamatan GPS dengan baik. Dalam melakukan penentuan posisi geodetik ini
dibutuhkan kerangka referensi koordinat. Kerangka referensi koordinat digunakan
untuk menentukan posisi titik-titik yang akan ditentukan nilai koordinatnya.

Di Indonesia kerangka referensi koordinat berwujud sebaran titik-titik


yang digunakan untuk menentukan nilai koordinat titik-titik lainnya, sehingga
dalam penerapannya dibutuhkan pengadaan titik-titik kontrol dengan kerapatan
yang tinggi. Perapatan titik-titik kontrol tersebut menyebabkan adanya orde-orde.
Orde merupakan tingkatan ketelitian titik kontrol. Tingkatan ketelitian orde
tersebut antara lain adalah orde 1 yang diturunkan dari orde 0, orde 2 yang
diturunkan dari orde 1 dan seterusnya. Dengan demikian semakin besar orde maka
semakin rendah tingkatan ketelitian orde tersebut, atau dengan kata lain tingkat
ketelitian titik-titik kontrol tersebut menjadi tidak homogen. Dengan

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

menggunakan teknologi GPS dalam melakukan penentuan posisi, maka tidak


perlu dilakukan perapatan titik kontrol hingga berorde-orde, karena titik-titik yang
akan ditentukan nilainya dapat langsung diikatkan ke titik referensi GPS di suatu
tempat. Dalam penelitian ini akan dilakukan penentuan posisi geodetik dengan
menggunakan Total Station yang ditingkatkan langsung ke titik 2 pengamatan
GPS di suatu tempat, tanpa menggunakan sebaran titik-titik kontrol dengan orde-
orde tertentu seperti yang telah disebutkan di atas. Hal ini dilakukan agar posisi
geodetik yang akan ditentukan nilainya mengacu pada satu sistem referensi yang
tunggal dan tidak diperlukan lagi pengadaan titik-titik kontrol kerangka referensi
koordinat dengan kerapatan yang tinggi. Penentuan posisi geodetik dengan
memanfaatkan kombinasi metode GPS dan Total Station ini dapat dihitung
menggunakan 3 bidang perantara hitungan, yaitu di permukaan ellipsoid dua
dimensi (x,y ) ϕ,λ , di bidang proyeksi dua dimensi (x,y) dan di bidang toposentrik
tiga dimensi (x,y,z).

GPS
GPS (Global Positioning System) sudah menjadi alat yang wajib dibawa
bagi para surveyor dalam melakukan pengamatan vegetasi, satwaliar, fisik
lingkungan, dan sebagainya. Dengan menggunakan GPS, kita dapat menentukan
lokasi geografis dari suatu titik pengamatan maupun track perjalanan survey.
Fungsi altimeter sebagai alat pengukur ketinggian suatu lokasi dan kompas untuk
menentukan arah azimuth sudah dapat diwakili dengan menggunakan GPS

4.2 Maksud dan Tujuan

Total Station

Maksud dan Tujuan, Adapun maksud adalah mengkaji algoritma


penentuan koordinat geodetik menggunakan data pengamatan sudut dan jarak
hasil pengukuran terestris menggunakan alat Total Station di sistem koordinat
toposentrik dan di sistem koordinat proyeksi, sedangkan tujuannya adalah
menentukan algoritma mana yang sebaiknya digunakan untuk melakukan

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

penentuan koordinat geodetik , mahasiswa dapat mangukur jarak serta


sudut dengan alat total station serta dapat menentukan titik-titik yang
akan dibidik dan dihitung, mahasiswa mampu mengolah data dari
pengukuran pemetaan.

GPS

Tujuan diadakannya praktikum ini adalah


a. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dan fungsi GPS
b. Mahasiswa dapat menggunakan GPS secara sederhana dalam menentukan
posisi di lapangan.
c. Mahasiswa mampu mem-plot hasil pembacaan GPS ke dalam peta google
map

4.3 Ruang Lingkup Praktikum

Total station adalah instrumen optis/elektronik yang digunakan dalam


pemetaan dan konstruksi bangunan. Total station merupakan teodolit terintegrasi
dengan komponen pengukur jarak elektronik (electronic distance meter (EDM))
untuk membaca jarak dan kemiringan dari instrumen ke titik tertentu.
Aplikasi
Total station banyak digunakan dalam pemetaan lahan, seperti pemetaan
topografi untuk konstruksi jalan dan bangunan. Total station juga digunakan di
situs arkeologi untuk mengukur kedalaman penggalian, dan oleh kepolisian untuk
melakukan investigasi tempat kejadian perkara.

Pertambangan

Total station banyak digunakan dalam pemetaan kawasan pertambangan.


Teknologi ini dapat digunakan di dalam tambang tertutup untuk mengukur
kedalaman dan jarak tambang dari permukaan dan mulut tambang, juga
kedalaman penggalian pada tambang terbuka.

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

Konstruksi

Total station yang digunakan dalam bidang konstruksi umumnya untuk


melakukan pengukuran lokasi pembangunan sebelum dilakukan perataan tanah
dan peletakan pondasi, juga mengukur tingkat kemiringan dan kerataan lantai
yang dikehendaki serta posisi bangunan tertentu terhadap bangunan lainnya.
Selain itu, pemasangan perpipaan dan kabel juga membutuhkan teknologi ini;
terutama perpipaan untuk meningkatkan efisiensi pemompaan fluida.

4.4 Dasar Teori

Total Station

Total station adalah alat ukur sudat dan jarak yang terintegrasi dalam satu
unit alat. Total station juga sudah dilengkapi dengan processor sehingga bisa
menghitung jarak datar, koordinat, dan beda tinggi secara langsung tanpa perlu
kalkulator lagi.
Berikut ini penjabaran mengenai pengertian Total station :

 Total Station : adalah peralatan elektronik ukur sudut  dan jarak (EDM) yang
menyatu dalam 1 unit alat.
 Data dapat disimpan dalam media perekam. Media ini ada yang  berupa on-
board/internal, external (elect field book) atau berupa card/PCMCIA Card. 
-> salah catat tidak ada.
 Mampu melakukan beberapa hitungan (misal: jarak datar, beda tinggi dll) di
dalam alat. Juga mampu menjalankan program-program survey, misal :
Orientasi arah, Setting-out, Hitungan Luas dll, kemampuan ini tergantung
type total stationnya.
 Untuk type “high end”nya ada yang dilengkapi motor penggerak, dan
dilengkapi dengan ATR-Automatic Target Recocnition, pengenal objek
otomatis (prisma).

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

 Type tertentu mampu mengeliminir kesalahan-kesalahan : kolimasi Hz & V,


kesalahan diametral, koreksi refraksi, dll. Hingga data yang didapat sangat
akurat.
 Ketelitian dan kecepatan ukur sudut dan jarak jauh lebih baik dari theodolite
manual dan meteran. Terutama untuk pemetaan situasi.
 Alat baru dilengkapi Laser Plummet, sangat praktis dan Reflector-less EDM
( EDM tanpa reflector )
 Data secara elektronis dapat dikirim ke PC dan diolah menjadi Peta dengan
program mapping software.

GPS
GPS adalah bagian dari sistem radio navigasi berbasis satelit yang secara
terus-menerus mentransmisikan informasi dalam bentuk kode, sehingga
memungkinkan kita untuk mengidentifikasikan lokasi / posisi, ketinggian,
kecepatan dan waktu dengan mengukur jarak kita dengan satelit.

Global positioning system merupakan metode penentuan posisi ekstra-


teristris yang menggunakan satelit GPS sebagai target pengukuran. Metode
ini dinamakan penentuan posisi secara global karena koordinat yang
dihasilkan bersifat geosentrik, artinya pusat massa bumi dianggap sebagai
pusat sistem koordinat sehingga sistem koordinat ini berlaku untuk seluruh
dunia. Sebagai bidang referensi (bidang datum) koordinat digunakan elipsoid
World Geodetic System 1984 (WGS 1984).

Ada dua jenis alat penerima sinyal GPS yaitu navigasi dan jenid goedetik.
Alat penerima jenis navigasi merupakan alat yang mempunyai bentuk
sederhana, kecil, dan praktis dibawa kemana-mana karena tidak dilengkapi
alat perlengkapan lainnya (seperti statip atau kaki tiga dan antena luar)
sehingga, tidak memerlukan bantuan orang lain untuk membawanya.karena
itu, alat ini sangat sesuai untuk digunakan sebagai alat petunjuk navigasi.
Berbeda dengan jenis navigasi, jenis geodetik merupakan alat penerima

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

sinyal satelit GPS yang mempunyai bentuk dan ukuran lebih besar dari jenis
navigasi, serta dilengkapi dengna kaki tiga (statip) untuk menempatkan
antena tepat diatas titik yang akan diukur/ditentukan posisinya. Dengan
demikian, untuk membawa seluruh perlengkapan kelapangan diperlukan dua
atau tiga orang personal.

Prinsip penentuan posisis degan GPS ini merupakan metode pengikatan


keblakang. Pada metode pengikatan kebelakang yang asli, data yang diukur
adalah sudut-sudut di titik yang dicari koordinatnya desatelit-satelit yang
sedang diamati (paling sedikit diperlukan empat satelit untuk setiap satu titik
ukur0. Berhubung posisi/ koordinatnya sudah diketahui setiap saat, maka
satelit-satelit tersebut bervungsi sebagai titik ikat. Posisi yagn
diukut/ditentukan oleh metode GPS ini adalah dalam bentuk koordinat siku-
siku tiga dimensi atau dapat pula dlam bentuk koordinat geodetis (lintang,
bujur) yang semuanya ditentukan terhadap elipsoid geosentrik World
Geodetic System 1984 (WGS-1984).

4.5 Lokasi Kegiatan Dan Waktu Praktikum

Praktikum ini dilakukan di Lapangan Tower Universitas Mercubuana pada hari


Jumat, 02 Desember 2016 pukul 16.00-18.00 WIB.

4.6 Peralatan

1. Total Station

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

2. Meteran

4. Payung

5. GPS

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

6. Prisma

7. Tripod

8. Yalon

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

4.7 Langkah Kerja

Cara menggunakan Total Station

Menghidupkan Alat :

1. Tekan Tombol power ( selama kurang lebih 2 detik ) akan ditampilkan


zerro set, dilayar akan ditampilkan nilai konstanta prisma yang aktif
(PSM) dengan koreksi atmosfir (PPM) yang akan dipakai selama
pengukuran.

2. Periksalah indikator baterai yang terdapat dilayar bagian kanan bawah,


tanda batas strip 3 buah menunjukkan baterainya masih penuh. Putar
teropong untuk setting pembacaan vertikal sehingga muncul tampilan
sudut vertikal dan horizontal pada saat itu.
3. Tampilan / Display Tampilan layar pada Total Station (Tipe Topcon GTS
235 N) adalah dengan dot Matriz Liquit Cristal Display (LCD) yang terdiri
dari 4 baris dengan 20 karakter pergaris, secara umum 3 baris diatas
menunjukkan / menampilkan data ukuran dan 1 baris paling bawah
menunjukkan fungsi yang berubah – ubah sesuai dengan mode
pengukurannya.

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

Istilah dan kode yang muncul dalam tampilan :


V : Sudut Vertikal.
HR : Sudut Horizontal Kanan.
HL : Sudut Horizontal Kiri.
HD : Jarak Horizontal.
VD : Jarak Vertikal.
SD : Jarak Miring
N : North ( Utara )
E : East ( Timur )
Z : Zenith / Elevasi
? : EDM sedang tidak aktif / menyala.
M : Satuan Meter.
F? : Satuan Feet ( kaki ).
F ? : Satuan Feet dan Inchi.

Tombol dan Pengoperasian Fungsi Total Station (Tipe Topcon GTS 235 N)
Tombol dan Fungsinya :
: Tombol untuk pengukuran koordinat.
/ /? : Tombol untuk pengukuran jarak.
ANG : Tombol untuk pengukuran sudut.
MENU : Tombol untuk pilihan yang ditampilkan.
ESC :Tombol untuk keluar dari suatu program ke tampilan sebelumnya
POWER :Tombol untuk menghidupkan dan mematikan Total Station.
F1 – F4 : Tombol / fungsi soft key digunakan untuk menjalankan perintah sesuai
dengan menu tampilan yang diatasnya.

CATATAN :
Azimuth adalah : Sudut yang dihitung dari arah utara sampai titik tertentu.
1. Mencari Koordinat azimuth
a12 = Arc tan X2-X1 : Y2-Y1

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

2. Hub. Koordinat dan Jarak


d12= v(X2-X1)2+ v(Y2-Y1)2

3. Hub. Koordinat , Jarak, Azimuth


X2= X1+d12 sin a12
Y2= Y1+d12 cos a12

Apabila sudah diketahui koordinat Titik 1( BM1) dan 2 (BM2) dan azimutnya,
langsung saja memasukkan koordinatnya dan azimutnya Misal OCC (BM1),
BACKSIGHT (BM2) kemudian Masukkan azimutnya.
Apabila belum diketahui azimutnya kita dapat menghitungnya dengan rumus
diatas tapi disini mencoba langsung tanpa menghitung terlebih dahulu.
Karena di dalam TS sudah dilengkapi dengan mikro komputer yang mengolah
data menjadi data koordinat.

Berikut ini Langkah – langkahnya.

1. Memberi Nama File

Tekan Tombol Menu,


Tampilan Layar
Menu

Pilih Layout (F2),


F1:Data collect
F2:Layout
F3:Memori MGR P?

Pilih Input (F1),


Select A FILE
masukkan nama (misal dengan nama coba)

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

Tampilan Layar
FN: Coba
Input list skip enter
Pilih ESC.

2. Mencari Arah Utara

Arahkan teropong ke arah utara {menggunakan bantuan Kompas (bawaan


Topcon} untuk menyetelnya dengan cara menggeser dan mengatur skrup
penggerak yang ada.

Bila sudah tepat Tekan Oset (F1)


Tampilan Layar
V : 109 00’ 04’’
HR:231 36’ 24’’
0Set Hold Hset P1
H ANGEL 0SET, >OK ?
…(No) (Yes)
pilih Yes (F3)
Pilih ESC.

3. Mencari koordinat awal(HR)

Arahkan teleskop ke arah lensa,kemudian catat HR Nya.


Tampilan Layar
V : 123 00’ 06’’
HR: 256 30’ 50’’
0Set Hold Hset P1

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

4. Kembali ke nama file tersebut,

Pilih Layout (F2),


Tekan Tombol Menu,
Tampilan Layar
Menu
F1:Data collect
F2:Layout
F3:Memori MGR P?
Pilih File dengan nama Coba .(F4)

Tampilan Layar
Select A FILE
FN: Coba
Input list skp enter
Kembali ke layout,Pilih OCC (F1).

Tampilan Layar
Layout
F1:OCC PT Input
F2:Backsight
F3:Layout P?

Tekan input (F1),(Masukkan Koordinat E N Z caranya tekan input (F1)


Masukkan angka koordinat misal 5000 kemudian enter (F4).
Catatan:(koordinat disini hanya bersifat contoh)

Tampilan Layar
PT# :____________
Input list skp enter

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

E : …..5000.000 m
N : …..5000.000 m
Z : ….. 100.000 m
Input —- PT# Enter
Instrument Height (Tinggi Alat) Misal tinggi alat 1.5 m Tekan Enter (F4).

Tampilan Layar
Instrument Height
Input
Ins. HT : 1.500 m
Input — — Enter
Kembali ke layout, Pilih Backsight (F2).

Tampilan Layar
Layout
F1:OCC PT Input
F2:Backsight
F3:Layout P
Tekan Ne / Az (F3). Tekan AZ (F3) AZ= Azimuth

Tampilan Layar
OCC PT
PT # : ___________
Input List Ne/Az Ent
E ….. m
N : …. m
Input __ AZ enter
Masukkan HR yang dicatat tadi. Tekan Input (F1).Tekan Yes (F3).

Tampilan Layar
BACKSIGHT

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

HR : 256 .3050
Input __ PT# Enter
Tampilan Layar
BACKSIGHT
HB : 256 30”50’
Input __ PT# Enter

5.Memberi Nomor Tembakan.

Kembali ke Layout,Pilih New Point (F2).


Tampilan Layar
Layout
F1 : Seleck A FILE
F2 : New Point
F3 : Grid Faktor P

New Point, Pilih Side Shot (F1).


Tampilan Layar
F1 : Side shot
F2 : Resection

Pilih File Coba Tekan Enter (F4).


Tampilan Layar
Seleck A FILE
FN : Coba
Input List ___ Enter

Tekan Input (F1). masukkan Angka 1.(Angka 1 merupakan tembakan pertama).


Tampilan Layar
Side Shot

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

PT # :
Input srch ___ Enter
Reflector Height (Tinggi Prisma Rambu Ukur).Misal Kita isikan 1.5 m.
Tekan Yes (F3).
Reflector Height Akan ditampilkan E, N, Z nya, Untuk menyimpannya
Tekan Yes (F3).

Tampilan Layar
InputR.HT : 1.500 m
>Sight? (Yes)(No)
E : 5145.65
N : 5879.71
Z : 105.43
>REC (Yes)(No)
Siap untuk tembakan Side Shot Selanjutnya

Langkah kerja GPS

a. Menyiapkan alat tulis untuk mencatat koordinat yang akan di cari.


b. Menghidupkan gps dengan tekan tombol power
c. Kemudian setelah hidup tekan tombol quit muncul menu
d. Pilih satelit lalu akan terbaca NEZ

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

4.8 Data Lapangan

Ground Elevatio
Icon Name Ground Easting Code Note
Northing n
1 692521,831 9313304,509 1,298
2 692523,124 9313310,399 1,331
3 692514,466 9313276,032 1,357
4 692517,213 9313277,344 1,337
5 692513,293 9313269,849 1,307
6 692514,466 9313276,032 1,357
7 692517,213 9313277,344 1,337

Reflector Slope
Poin Horizontal Zenith
Height Azimuth Distanc Date Note Code Type
t To Circle Angle
(m) e (m)
2 1,415 56°51'37,0000" BS SS
3 1,43 49°24'52,0000" FS SS
4 1,43 80°08'50,0000" FS SS
5 1,43 83°27'21,0000" FS SS
6 1,43 84°03'20,0000" FS SS
7 1,43 27°35'43,0000" FS SS
8 1,43 33°08'35,0000" FS SS

4.9 Kesimpulan dan Saran


LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA
PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

A. Kesimpulan

Total Station

Dari praktikum Ilmu Ukur Tanah yang telah dilaksanakan, dapat ditarik
kesimpulan antara lain :
o Pengukuran yang digunakan adalah pengukuran poligon tertutup, dimana
titik awal dan titik akhirnya terletak pada titik yang sama.
o Dari data praktikum poligon dapat diambil beberapa hal, yaitu : sudut,
jarak dan azimut dai suatu daerah.
o Dari azimut yang didapatkan dapat diketahui koordinat titik – titik poligon
yang akan diplotkan ke kertas gambar.
o Kesalahan perhitungan poligon dapat disebabkan oleh 3 faktor yaitu :
faktor manusia, faktor alat dan faktor alam.

GPS
Cara kerja GPS relatif sederhana. Saat menekan tombol GPS, antena GPS
otomatis akan menangkap sinyal beberapa satelit navigasi yang sedang berada di
atas kepala. Perbedaan posisi dan jarak antara satelit dengan GPS memungkinkan
terjadinya triangulasi yang akhirnya memunculkan posisi unik untuk setiap
jengkal permukaan bumi. Departemen Pertahanan Amerika Serikat telah
melayangkan 24 satelit navigasi di seluruh permukaan bumi. Dengan enam
lintasan satelit, maka dapat dipastikan setiap sisi muka bumi dapat terliput selama
24 jam sepanjang tahun.
B. Saran

o Cek alat-alat yang digunakan agar tidak terjadi kesalahan dalam


pengukuran.

o Harus memahami benar benar langkah kerja dan harus teliti

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

BAB V

TOTAL STATION TERTUTUP

5.1 Latar Belakang

Total Station

Geodesi merupakan ilmu yang mempelajari tentang penentuan bentuk dan


ukuran bumi dalam ruang tiga dimensi yang berubah terhadap waktu. Dari definisi
tersebut dapat diklasifikasikan 3 bidang kajian utama dari ilmu geodesi, yaitu
penentuan posisi, penentuan medan gaya berat bumi, dan variasi spasial dan
temporal dari keduanya. Penentuan posisi di permukaan bumi dapat dilakukan
dengan dua cara sebagai berikut, yaitu cara terestris misalnya dengan mengukur
sudut dan jarak menggunakan alat Total Station dan cara extraterestris misalnya
dengan menggunakan teknologi GPS. Penentuan posisi cara extraterestris
menggunakan GPS yang dikombinasikan dengan cara terestris dengan mengukur
sudut dan jarak menggunakan alat Total Station, merupakan salah satu alternatif
penentuan posisi geodetik untuk area yang tidak memungkinkan dilakukan
pengamatan GPS dengan baik. Dalam melakukan penentuan posisi geodetik ini
dibutuhkan kerangka referensi koordinat. Kerangka referensi koordinat digunakan
untuk menentukan posisi titik-titik yang akan ditentukan nilai koordinatnya.

Di Indonesia kerangka referensi koordinat berwujud sebaran titik-titik


yang digunakan untuk menentukan nilai koordinat titik-titik lainnya, sehingga
dalam penerapannya dibutuhkan pengadaan titik-titik kontrol dengan kerapatan
yang tinggi. Perapatan titik-titik kontrol tersebut menyebabkan adanya orde-orde.
Orde merupakan tingkatan ketelitian titik kontrol. Tingkatan ketelitian orde
tersebut antara lain adalah orde 1 yang diturunkan dari orde 0, orde 2 yang
diturunkan dari orde 1 dan seterusnya. Dengan demikian semakin besar orde maka
semakin rendah tingkatan ketelitian orde tersebut, atau dengan kata lain tingkat
ketelitian titik-titik kontrol tersebut menjadi tidak homogen. Dengan

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

menggunakan teknologi GPS dalam melakukan penentuan posisi, maka tidak


perlu dilakukan perapatan titik kontrol hingga berorde-orde, karena titik-titik yang
akan ditentukan nilainya dapat langsung diikatkan ke titik referensi GPS di suatu
tempat. Dalam penelitian ini akan dilakukan penentuan posisi geodetik dengan
menggunakan Total Station yang ditingkatkan langsung ke titik 2 pengamatan
GPS di suatu tempat, tanpa menggunakan sebaran titik-titik kontrol dengan orde-
orde tertentu seperti yang telah disebutkan di atas. Hal ini dilakukan agar posisi
geodetik yang akan ditentukan nilainya mengacu pada satu sistem referensi yang
tunggal dan tidak diperlukan lagi pengadaan titik-titik kontrol kerangka referensi
koordinat dengan kerapatan yang tinggi. Penentuan posisi geodetik dengan
memanfaatkan kombinasi metode GPS dan Total Station ini dapat dihitung
menggunakan 3 bidang perantara hitungan, yaitu di permukaan ellipsoid dua
dimensi (x,y ) ϕ,λ , di bidang proyeksi dua dimensi (x,y) dan di bidang toposentrik
tiga dimensi (x,y,z).

GPS
GPS (Global Positioning System) sudah menjadi alat yang wajib dibawa
bagi para surveyor dalam melakukan pengamatan vegetasi, satwaliar, fisik
lingkungan, dan sebagainya. Dengan menggunakan GPS, kita dapat menentukan
lokasi geografis dari suatu titik pengamatan maupun track perjalanan survey.
Fungsi altimeter sebagai alat pengukur ketinggian suatu lokasi dan kompas untuk
menentukan arah azimuth sudah dapat diwakili dengan menggunakan GPS

5.2 Maksud dan Tujuan

Total Station

Maksud dan Tujuan, Adapun maksud adalah mengkaji algoritma


penentuan koordinat geodetik menggunakan data pengamatan sudut dan jarak
hasil pengukuran terestris menggunakan alat Total Station di sistem koordinat
toposentrik dan di sistem koordinat proyeksi, sedangkan tujuannya adalah
menentukan algoritma mana yang sebaiknya digunakan untuk melakukan

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

penentuan koordinat geodetik , mahasiswa dapat mangukur jarak serta


sudut dengan alat total station serta dapat menentukan titik-titik yang
akan dibidik dan dihitung, mahasiswa mampu mengolah data dari
pengukuran pemetaan.

GPS

Tujuan diadakannya praktikum ini adalah


d. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dan fungsi GPS
e. Mahasiswa dapat menggunakan GPS secara sederhana dalam menentukan
posisi di lapangan.
f. Mahasiswa mampu mem-plot hasil pembacaan GPS ke dalam peta google
map

5.3 Ruang Lingkup Praktikum

Total station adalah instrumen optis/elektronik yang digunakan dalam


pemetaan dan konstruksi bangunan. Total station merupakan teodolit terintegrasi
dengan komponen pengukur jarak elektronik (electronic distance meter (EDM))
untuk membaca jarak dan kemiringan dari instrumen ke titik tertentu.
Aplikasi
Total station banyak digunakan dalam pemetaan lahan, seperti pemetaan
topografi untuk konstruksi jalan dan bangunan. Total station juga digunakan di
situs arkeologi untuk mengukur kedalaman penggalian, dan oleh kepolisian untuk
melakukan investigasi tempat kejadian perkara.

Pertambangan

Total station banyak digunakan dalam pemetaan kawasan pertambangan.


Teknologi ini dapat digunakan di dalam tambang tertutup untuk mengukur
kedalaman dan jarak tambang dari permukaan dan mulut tambang, juga
kedalaman penggalian pada tambang terbuka.

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

Konstruksi

Total station yang digunakan dalam bidang konstruksi umumnya untuk


melakukan pengukuran lokasi pembangunan sebelum dilakukan perataan tanah
dan peletakan pondasi, juga mengukur tingkat kemiringan dan kerataan lantai
yang dikehendaki serta posisi bangunan tertentu terhadap bangunan lainnya.
Selain itu, pemasangan perpipaan dan kabel juga membutuhkan teknologi ini;
terutama perpipaan untuk meningkatkan efisiensi pemompaan fluida.

5.4 Dasar Teori

Total Station

Total station adalah alat ukur sudat dan jarak yang terintegrasi dalam satu
unit alat. Total station juga sudah dilengkapi dengan processor sehingga bisa
menghitung jarak datar, koordinat, dan beda tinggi secara langsung tanpa perlu
kalkulator lagi.
Berikut ini penjabaran mengenai pengertian Total station :

 Total Station : adalah peralatan elektronik ukur sudut  dan jarak (EDM) yang
menyatu dalam 1 unit alat.
 Data dapat disimpan dalam media perekam. Media ini ada yang  berupa on-
board/internal, external (elect field book) atau berupa card/PCMCIA Card. 
-> salah catat tidak ada.
 Mampu melakukan beberapa hitungan (misal: jarak datar, beda tinggi dll) di
dalam alat. Juga mampu menjalankan program-program survey, misal :
Orientasi arah, Setting-out, Hitungan Luas dll, kemampuan ini tergantung
type total stationnya.
 Untuk type “high end”nya ada yang dilengkapi motor penggerak, dan
dilengkapi dengan ATR-Automatic Target Recocnition, pengenal objek
otomatis (prisma).

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

 Type tertentu mampu mengeliminir kesalahan-kesalahan : kolimasi Hz & V,


kesalahan diametral, koreksi refraksi, dll. Hingga data yang didapat sangat
akurat.
 Ketelitian dan kecepatan ukur sudut dan jarak jauh lebih baik dari theodolite
manual dan meteran. Terutama untuk pemetaan situasi.
 Alat baru dilengkapi Laser Plummet, sangat praktis dan Reflector-less EDM
( EDM tanpa reflector )
 Data secara elektronis dapat dikirim ke PC dan diolah menjadi Peta dengan
program mapping software.

GPS
GPS adalah bagian dari sistem radio navigasi berbasis satelit yang secara
terus-menerus mentransmisikan informasi dalam bentuk kode, sehingga
memungkinkan kita untuk mengidentifikasikan lokasi / posisi, ketinggian,
kecepatan dan waktu dengan mengukur jarak kita dengan satelit.

Global positioning system merupakan metode penentuan posisi ekstra-


teristris yang menggunakan satelit GPS sebagai target pengukuran. Metode
ini dinamakan penentuan posisi secara global karena koordinat yang
dihasilkan bersifat geosentrik, artinya pusat massa bumi dianggap sebagai
pusat sistem koordinat sehingga sistem koordinat ini berlaku untuk seluruh
dunia. Sebagai bidang referensi (bidang datum) koordinat digunakan elipsoid
World Geodetic System 1984 (WGS 1984).

Ada dua jenis alat penerima sinyal GPS yaitu navigasi dan jenid goedetik.
Alat penerima jenis navigasi merupakan alat yang mempunyai bentuk
sederhana, kecil, dan praktis dibawa kemana-mana karena tidak dilengkapi
alat perlengkapan lainnya (seperti statip atau kaki tiga dan antena luar)
sehingga, tidak memerlukan bantuan orang lain untuk membawanya.karena
itu, alat ini sangat sesuai untuk digunakan sebagai alat petunjuk navigasi.
Berbeda dengan jenis navigasi, jenis geodetik merupakan alat penerima

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

sinyal satelit GPS yang mempunyai bentuk dan ukuran lebih besar dari jenis
navigasi, serta dilengkapi dengna kaki tiga (statip) untuk menempatkan
antena tepat diatas titik yang akan diukur/ditentukan posisinya. Dengan
demikian, untuk membawa seluruh perlengkapan kelapangan diperlukan dua
atau tiga orang personal.

Prinsip penentuan posisis degan GPS ini merupakan metode pengikatan


kebelakang. Pada metode pengikatan kebelakang yang asli, data yang diukur
adalah sudut-sudut di titik yang dicari koordinatnya desatelit-satelit yang
sedang diamati (paling sedikit diperlukan empat satelit untuk setiap satu titik
ukur. Berhubung posisi/ koordinatnya sudah diketahui setiap saat, maka
satelit-satelit tersebut bervungsi sebagai titik ikat. Posisi yagn
diukut/ditentukan oleh metode GPS ini adalah dalam bentuk koordinat siku-
siku tiga dimensi atau dapat pula dlam bentuk koordinat geodetis (lintang,
bujur) yang semuanya ditentukan terhadap elipsoid geosentrik World
Geodetic System 1984 (WGS-1984).

5.5 Lokasi Kegiatan Dan Waktu Praktikum

Praktikum ini dilakukan di Lapangan Tower Universitas Mercubuana pada hari


Jumat, 09 Desember 2016 pukul 16.00-18.00 WIB.

5.6 Peralatan

1. Total Station

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

2. Meteran

4. Payung

5. GPS

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

6. Prisma

7. Tripod

8. Yalon

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

5.7 Langkah Kerja

Cara menggunakan Total Station

Menghidupkan Alat :

4. Tekan Tombol power ( selama kurang lebih 2 detik ) akan ditampilkan


zerro set, dilayar akan ditampilkan nilai konstanta prisma yang aktif
(PSM) dengan koreksi atmosfir (PPM) yang akan dipakai selama
pengukuran.

5. Periksalah indikator baterai yang terdapat dilayar bagian kanan bawah,


tanda batas strip 3 buah menunjukkan baterainya masih penuh. Putar
teropong untuk setting pembacaan vertikal sehingga muncul tampilan
sudut vertikal dan horizontal pada saat itu.
6. Tampilan / Display Tampilan layar pada Total Station (Tipe Topcon GTS
235 N) adalah dengan dot Matriz Liquit Cristal Display (LCD) yang terdiri
dari 4 baris dengan 20 karakter pergaris, secara umum 3 baris diatas
menunjukkan / menampilkan data ukuran dan 1 baris paling bawah
menunjukkan fungsi yang berubah – ubah sesuai dengan mode
pengukurannya.

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

Istilah dan kode yang muncul dalam tampilan :


V : Sudut Vertikal.
HR : Sudut Horizontal Kanan.
HL : Sudut Horizontal Kiri.
HD : Jarak Horizontal.
VD : Jarak Vertikal.
SD : Jarak Miring
N : North ( Utara )
E : East ( Timur )
Z : Zenith / Elevasi
? : EDM sedang tidak aktif / menyala.
M : Satuan Meter.
F? : Satuan Feet ( kaki ).
F ? : Satuan Feet dan Inchi.

Tombol dan Pengoperasian Fungsi Total Station (Tipe Topcon GTS 235 N)
Tombol dan Fungsinya :
: Tombol untuk pengukuran koordinat.
/ /? : Tombol untuk pengukuran jarak.
ANG : Tombol untuk pengukuran sudut.
MENU : Tombol untuk pilihan yang ditampilkan.
ESC :Tombol untuk keluar dari suatu program ke tampilan sebelumnya
POWER :Tombol untuk menghidupkan dan mematikan Total Station.
F1 – F4 : Tombol / fungsi soft key digunakan untuk menjalankan perintah sesuai
dengan menu tampilan yang diatasnya.

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

CATATAN :
Azimuth adalah : Sudut yang dihitung dari arah utara sampai titik tertentu.
1. Mencari Koordinat azimuth
a12 = Arc tan X2-X1 : Y2-Y1

2. Hub. Koordinat dan Jarak


d12= v(X2-X1)2+ v(Y2-Y1)2

3. Hub. Koordinat , Jarak, Azimuth


X2= X1+d12 sin a12
Y2= Y1+d12 cos a12

Apabila sudah diketahui koordinat Titik 1( BM1) dan 2 (BM2) dan azimutnya,
langsung saja memasukkan koordinatnya dan azimutnya Misal OCC (BM1),
BACKSIGHT (BM2) kemudian Masukkan azimutnya.
Apabila belum diketahui azimutnya kita dapat menghitungnya dengan rumus
diatas tapi disini mencoba langsung tanpa menghitung terlebih dahulu.
Karena di dalam TS sudah dilengkapi dengan mikro komputer yang mengolah
data menjadi data koordinat.

Berikut ini Langkah – langkahnya.

1. Memberi Nama File

Tekan Tombol Menu,


Tampilan Layar
Menu

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

Pilih Layout (F2),


F1:Data collect
F2:Layout
F3:Memori MGR P?
Pilih Input (F1),
Select A FILE
masukkan nama (misal dengan nama coba)
Tampilan Layar
FN: Coba
Input list skip enter
Pilih ESC.

2. Mencari Arah Utara

Arahkan teropong ke arah utara {menggunakan bantuan Kompas (bawaan


Topcon} untuk menyetelnya dengan cara menggeser dan mengatur skrup
penggerak yang ada.

Bila sudah tepat Tekan Oset (F1)


Tampilan Layar
V : 109 00’ 04’’
HR:231 36’ 24’’
0Set Hold Hset P1
H ANGEL 0SET, >OK ?
…(No) (Yes)
pilih Yes (F3)
Pilih ESC.

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

3. Mencari koordinat awal(HR)

Arahkan teleskop ke arah lensa,kemudian catat HR Nya.


Tampilan Layar
V : 123 00’ 06’’
HR: 256 30’ 50’’
0Set Hold Hset P1

4. Kembali ke nama file tersebut,

Pilih Layout (F2),


Tekan Tombol Menu,
Tampilan Layar
Menu
F1:Data collect
F2:Layout
F3:Memori MGR P?
Pilih File dengan nama Coba .(F4)

Tampilan Layar
Select A FILE
FN: Coba
Input list skp enter
Kembali ke layout,Pilih OCC (F1).

Tampilan Layar
Layout
F1:OCC PT Input
F2:Backsight
F3:Layout P?

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

Tekan input (F1),(Masukkan Koordinat E N Z caranya tekan input (F1)


Masukkan angka koordinat misal 5000 kemudian enter (F4).
Catatan:(koordinat disini hanya bersifat contoh)

Tampilan Layar
PT# :____________
Input list skp enter
E : …..5000.000 m
N : …..5000.000 m
Z : ….. 100.000 m
Input —- PT# Enter
Instrument Height (Tinggi Alat) Misal tinggi alat 1.5 m Tekan Enter (F4).

Tampilan Layar
Instrument Height
Input
Ins. HT : 1.500 m
Input — — Enter
Kembali ke layout, Pilih Backsight (F2).

Tampilan Layar
Layout
F1:OCC PT Input
F2:Backsight
F3:Layout P
Tekan Ne / Az (F3). Tekan AZ (F3) AZ= Azimuth

Tampilan Layar
OCC PT
PT # : ___________
Input List Ne/Az Ent

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

E ….. m
N : …. m
Input __ AZ enter
Masukkan HR yang dicatat tadi. Tekan Input (F1).Tekan Yes (F3).

Tampilan Layar
BACKSIGHT
HR : 256 .3050
Input __ PT# Enter
Tampilan Layar
BACKSIGHT
HB : 256 30”50’
Input __ PT# Enter

5.Memberi Nomor Tembakan.

Kembali ke Layout,Pilih New Point (F2).


Tampilan Layar
Layout
F1 : Seleck A FILE
F2 : New Point
F3 : Grid Faktor P

New Point, Pilih Side Shot (F1).


Tampilan Layar
F1 : Side shot
F2 : Resection

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

Pilih File Coba Tekan Enter (F4).


Tampilan Layar
Seleck A FILE
FN : Coba
Input List ___ Enter

Tekan Input (F1). masukkan Angka 1.(Angka 1 merupakan tembakan pertama).


Tampilan Layar
Side Shot
PT # :
Input srch ___ Enter
Reflector Height (Tinggi Prisma Rambu Ukur).Misal Kita isikan 1.5 m.
Tekan Yes (F3).
Reflector Height Akan ditampilkan E, N, Z nya, Untuk menyimpannya
Tekan Yes (F3).

Tampilan Layar
InputR.HT : 1.500 m
>Sight? (Yes)(No)
E : 5145.65
N : 5879.71
Z : 105.43
>REC (Yes)(No)
Siap untuk tembakan Side Shot Selanjutnya

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

Langkah kerja GPS

a. Menyiapkan alat tulis untuk mencatat koordinat yang akan di cari.


b. Menghidupkan gps dengan tekan tombol power
c. Kemudian setelah hidup tekan tombol quit muncul menu
d. Pilih satelit lalu akan terbaca NEZ

5.8 Data Lapangan

Ground
Ground Elevatio
Icon Name Northin Code Note
Easting n
g
931327
1 692488 1,415
4
931327
2 692493 1,439
3
692500, 931327
3 1,446
2 2
692506, 931327
4 1,424
4 1
692513, 931327
5 1,307
3 0
692514, 931327
6 1,357
5 6
692517, 931327
7 1,337
2 7
692519, 931328
8 1,341
3 1
692520, 931328
9 1,336
4 6
692518, 931329
10 1,336
1 0
692519, 931329
11 1,339
1 4
692521, 931330
12 1,298
8 5
692523, 931331
13 1,331
1 0
931331
14 692524 1,341
6
931333
15 692527 1,35
4
16 692529 931334 1,446

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

5
692512, 931334
17 1,396
9 8
692501, 931334
18 1,374
1 9
692496, 931334
19 1,325
3 7
692494, 931333
20 1,322
4 5
692493, 931332
21 1,323
4 5
692491, 931331
22 1,457
6 1
692489, 931329
23 1,379
2 5
692487, 931328
24 1,368
7 6
692487, 931328
25 1,372
1 0

Reflector Slope
Point Horizontal Zenith Cod
Height Azimuth Distanc Date Note Type
To Circle Angle e
(m) e (m)
353°10'19,0000
2 1,415 BS SS
"
351°48'00,0000
3 1,43 FS SS
"
351°17'42,0000
4 1,43 FS SS
"
350°40'47,0000
5 1,43 FS SS
"
6 1,43 4°23'29,0000" FS SS
7 1,43 6°31'50,0000" FS SS
8 1,43 13°22'40,0000" FS SS
9 1,43 19°33'57,0000" FS SS
10 1,43 27°35'43,0000" FS SS
11 1,43 33°08'35,0000" FS SS
12 1,43 42°02'42,0000" FS SS
13 1,43 46°01'18,0000" FS SS
14 1,43 49°24'52,0000" FS SS
15 1,43 56°51'37,0000" FS SS
16 1,43 60°07'01,0000" FS SS
17 1,43 71°20'33,0000" FS SS

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

18 1,43 80°08'50,0000" FS SS
19 1,43 83°27'21,0000" FS SS
20 1,43 84°03'20,0000" FS SS
21 1,43 83°56'59,0000" FS SS
22 1,43 84°31'23,0000" FS SS
23 1,43 86°40'13,0000" FS SS
24 1,43 91°29'12,0000" FS SS
25 1,43 98°48'38,0000" FS SS

5.9 Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Total Station

Dari praktikum Ilmu Ukur Tanah yang telah dilaksanakan, dapat ditarik
kesimpulan antara lain :
o Pengukuran yang digunakan adalah pengukuran poligon tertutup, dimana
titik awal dan titik akhirnya terletak pada titik yang sama.
o Dari data praktikum poligon dapat diambil beberapa hal, yaitu : sudut,
jarak dan azimut dai suatu daerah.
o Dari azimut yang didapatkan dapat diketahui koordinat titik – titik poligon
yang akan diplotkan ke kertas gambar.

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA


PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG

o Kesalahan perhitungan poligon dapat disebabkan oleh 3 faktor yaitu :


faktor manusia, faktor alat dan faktor alam.

GPS
Cara kerja GPS relatif sederhana. Saat menekan tombol GPS, antena GPS
otomatis akan menangkap sinyal beberapa satelit navigasi yang sedang berada di
atas kepala. Perbedaan posisi dan jarak antara satelit dengan GPS memungkinkan
terjadinya triangulasi yang akhirnya memunculkan posisi unik untuk setiap
jengkal permukaan bumi. Departemen Pertahanan Amerika Serikat telah
melayangkan 24 satelit navigasi di seluruh permukaan bumi. Dengan enam
lintasan satelit, maka dapat dipastikan setiap sisi muka bumi dapat terliput selama
24 jam sepanjang tahun.

B. Saran
o Cek alat-alat yang digunakan agar tidak terjadi kesalahan dalam
pengukuran.

o Harus memahami benar benar langkah kerja dan harus teliti

LAPORAN PERPETAAN DAN SIG UNIVERSITAS MERCU BUANA

Anda mungkin juga menyukai