Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mohammad Afif Aldiansyah

Nim : 18050754024
Kelas : Proses Manufaktur 2018B

1. Jelaskan pengertian las (welding)?


2. Jelaskan prinsip las busur listrik elektroda terbungkus (las SMAW) ?
3. Jelaskan fungsi kabel elektroda dan holder ?
4. Jelaskan cara cara menyalakan busur las SMAW menggunakan metode Scratching
method for starting the arc ?
5. Jelaskan cara pengelasan las SMAW ?
6. Jelaskan fungsi safety glasses pada proses pengelasan SMAW?

Jawab

1. Las (welding) adalah suatu cara untuk menyambung benda padat dengan jalan
mencairkannya melalui pemanasan. Sedangkan definisi las menurut Deutche
Industrie Normen (DIN) adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam
paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair.
2. Prinsip pengelasan busur nyala listrik adalah sebagai berikut: “Jika dua metal yang
konduktif dialiri arus listrik yang cukup padat (dense) dengan tegangan yang
relatif rendah akan menghasilkan loncatan elektron yang menimbulkan panas amat
tinggi, yang dapat mencapai di atas 9.000ºF (5.000ºC) sehingga dengan
mudah/cepat dapat mencairkan kedua metal tersebut , maka gejala alam ini
dimanfaatkan untuk keperluan penyambungan dan metal yang lazim disebut las.
3. Kabel elektroda berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dari mesin las ke elektroda. Holder
berfungsi untuk memegang elektroda. Kedua alat tersebut harus memenuhi standar
pekerjaan las. Pemasangan kabel las harus disesuaikan dengan kapasitas mesin las dan
panjang kabel yang dibutuhkan dalam pekerjan las.
4. Scratching method for starting the arc, yaitu memulai penyalaan dengan cara
menggoreskan elektroda ke benda kerja. Adapun langkah-1angkah penyalaannya
adalah sebagai berikut :
1) Pegang elektroda sehingga membentuk sudut terhadap pelat kerja sebesar ± 60º.

2) Gerakan elektroda ke arah pinggir pelat kerja sehingga menyinggungnya (lihat


gambar di samping.
3) Tarik elektroda sejarak garis tengah elektroda, segera setelah timbul busur nyala

listrik untuk mencegah agar elektroda tidak lengket ke pelat kerja.

5. Untuk memulai pengelasan dengan menggunakan las SMAW, perhatikan langkah-


langkah berikut ini.
1) Jika busur nyala telah terjadi, tahan jarak elektroda satu garis tengah tengah
elektroda dan geser posisinya kepinggir sisi benda kerja.
2) Perpanjang sesaat nyala busur menjadi dua kali garis tengah elektroda untuk
memanaskan benda kerja.
3) Kalau benda kerja telah panas, kembali posisi elektroda pada jarak satu garis
tengah elektroda dan miringkan elektroda tersebut sehingga membentuk sudut
5-10º seperti tertera pada Gambar 6.
4) Biarkan kolam las terbentuk hingga dua kali diameter elektroda, kemudian
gerakan ke arah jalur las dengan tetap mempertahankan lebar jalur las, sehingga
nencapai jarak 3 inchi kemudian pengelesan di hentikan.
5) Buang lepisan slag/terak pada ujung jalur.
6) Mulai kembali pengelasan dengan elektrode baru setengah mundur
dari ujung jalur sehingga pengelasan bertumpu (overlap) di atas ujung jalur
tensebut untuk terlebih dahulu mengisi ujung jalur las yang selalu berbentuk
kawah (crater), sehingga bentuk keseluruhan jalur las seragam/sempurna.
Kesalahan pada saat penggantian elektrode sedikit benyak akan
memperburuk rupa jelur sekaligus mempengeruhi kekuatan las.
Kerusakan ini disebut kerusakan karena kesalahan penggantian
elektroda (defect of electrode change)

Sudut pengelasan sekitar 5º hingga 10º. Posisi elektroda tegak lurus


benda kerja sementara memanaskan benda kerja tersebut

Jarak nyala
dua garis
tengah
elektroda

6. Alat ini digunakan saat melakukan penggerindaan agar percikan- percikaan


k e m b a n g a p i / kotoran yang ditimbulkan tidak masuk ke mata.

Anda mungkin juga menyukai