Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

“STRATEGI INQUIRY BASED LEARNING”

TUGAS

MATA KULIAH PENGUJIAN DAN KAREKTERISTIK BAHAN

Disusun oleh:

Rahmat Apriyanto 5201416062

Ma’ruf Fatoni 5201416065

Naufal Jihad 5201416063

Iftitachul kurnia safa 5201416078

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SEMARANG

2019
BAB I. PENDAULUAN

BAB II. ISI

A. Pengertian
Strategi Inquiry Based Learning merupakan Rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir kritis dan analitis untuk
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Inquiry Based Learning Juga dapat diartikan kegiatan
pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa
untuk mencari dan menyelidiki suatu (benda, manusia, atau peristiwa) secara
sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuaanya dengan penuh percaya diri.
Metode inquiry berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada
diri siswa, dan menempatkan siswa dalam suatu peran yang menuntut inisiatif
besar dalam menemukan hal-hal penting untuk dirinya sendiri.
Metode Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah
dialami, karena inquiry menuntut peserta didik untuk berpikir. Metode ini
menempatkan peserta didik pada situasi yang melibatkan mereka dalam
kegiatan intelektual. Meskipun metode ini berpusat pada kegiatan peserta
didik, namun guru tetap memegang peran penting sebagai pembuat desain
pengalaman belajar. Guru berkewajiban menggiring peserta didik untuk
melakukan kegiatan. Kadangkala guru perlu menjelaskan, membimbing
diskusi, memberikan intruksi-intruksi, melontarkan pertanyaan, memberikan
komentar dan saran kepada peserta didik.
Pembelajaran dengan menggunakan metode Inquiry Based Learning
Memiliki ciri – ciri aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui
penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan
sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. mencari dan menemukan jawaban
sendiri dari suatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat
menumbuhkan sikap percaya diri. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan
dengan proses Tanya jawab antara guru dan siswa. Karena itu kemampuan
guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam
melakukan inquiry.
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dilakukannnya pembelajaran menggunakan strategi Inkuiri
adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan
kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari
proses mental. Tujuan ini dapat tercapai secara efektif manakala :
1. Siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang
ingin dipecahkan
2. Bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep
yang sudah jadi
3. Proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu
23
4. Guru akan mengajar sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemauan
dan kemampuan berpikir.
5. Jumlah siswa yang belajar tidak terlalu banyak.
6. Guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang
berpusat pada siswa.

Adapun manfaat model pembelajaran inquiry ini adalah meningkatkan


kemampuan berfikir siswa untuk mencari dan menemukan sendiri materi yang
akan di pelajarinya, melatih kepekaan diri, mengurangi rasa kecemasan,
menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi, dan partisipasi
belajar, meningkatkan tingkah laku yang positif, meningkatkan prestasi dan
hasil belajar.

C. Konsep
1. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual
Tujuan utama dari pembelajaran inkuiri adalah pengembangan
kemampuan berpikir. Dengan demikian, pembelajaran ini selain berorientasi
kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.

2. Prinsip Interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik
interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi
antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi
berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai
pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.

3. Prinsip Bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan pembelajaran ini
adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab
setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses
berpikir. Dalam hal ini, kemampuan guru untuk bertanya dalam 19 setiap
langkah inkuiri sangat diperlukan. Di samping itu, pada pembelajaran ini juga
perlu dikembangkan sikap kritis siswa dengan selalu bertanya dan
mempertanyakan berbagai fenomena yang sedang dipelajarinya.

4. Prinsip Belajar untuk Berpikir


Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar
adalah proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan
potensi seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan
penggunaan otak secara maksimal.

5. Prinsip Keterbukaan
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan
berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan
kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan
kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka
membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya.

6. Tahapan

BAB II. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai