Anda di halaman 1dari 20

BAB• ANAMNESIS

(WAWANCARA)

A. 'I'F.ORI DASARANAMNESIS (WAWANCARA)


Pengobatan terhadap suatu penyakit akan berjalan lancar atau
sempurna dan dapat dipertanggungjawabkan apabila telah
(lidasarkan pada diagnosis pasti atau paling tidak diagnosis
banding. Untuk melakukan diagnosis, terdapat 4 langkah yang
/liperlukan, yaitu, (1) anamnesis (wawancara); (2) pemeriksaan
jasmani; (3) pemeriksaan laboratorium; dan (4) pemeriksaan
(lengan metode khusus.
Untuk mendapatkan hasil diagnosis yang maksimal, maka
nnamnesis harus dilakukan dengan komunikasi yang baik dan
efektif. Kemudian berdasarkan empat langkah di atas, hasil
pengamatan harus ditulis ke dalam sebuah rekam medik. Rekam
medik merupakan sebuah catatan penting tentang segala hal yang
berkaitan dengan keadaan dan penyakit pasien. Penting ijntuk
diketahui bahwa rekam medik merupakan sumber penting (Inri
diagnosis dan pengobatan yang baik. Tindakan medik vang
dilakukan tanpa menggunakan rekam medik tidak dapat
(lipertanggungjawabkan dan dapat merugikan banyak pihak.
Untuk itu, rekam medik sangat dibutuhkan sebagai catatan bukti
•nengenai data pasien.
Anamnesis merupakan suatu ilmu pemeriksaan yang
dilakukan melalui percakapan seorang dokter atau petugas •nedis
Iain dengan pasiennya secara langsung. Hal ini bertujuan
mengetahui kondisi pasien yang hendak diperiksa, serta untuk
'nemperoleh data pasien beserta keluhan medisnya. Anamnesis
I erdiri dari berbagai pertanyaan terperinci yang ditujukan kepada

Pengantar Komunikasi Farmasi 49


pasien, untuk memperoleh data dari kondisi yang dialami yang ditanyai terkait sualu hal dan memuat informasi
pasien dan faktor penyebab yang dimilikinya. yang dibutuhkan oleh penanya. Ketigıı, pertanyaan
Anamnesis sistem atan anamnesis umum merupakan merupakan hal pentİng dalam anamnesis karenıı
daftar pertanyaan singkat yang rutin ditanyakan kepada dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan maka
pasien mengenai seluruh sistem organ tubuh, unluk dapat
penanyn manıpu mendapatkan jawaban dari
mengetahui gangguan fisiologik suatu penyakit yang belum
narasumber. Dengan prosen tanya jawab inilah data
diutarakan oleh pasien. Daftar pertanyaan illi dapat ditulis
dengan rapi karena pasien kadang-kadang memberi jawaban
akan diperoleh dari narasunıber.
atau keterangan tambahan setelah pemeriksaan selesai Dalam menyusun sebuah pertanyaan untllk
dilakukan. Setiap gelaja yang positif juga perlu untuk keperlunjl anamnesis, seorang periset pada umumnya
dicatat, kapan terjadinya dan juga diuraikan lebih rinci. berpedoman 5W+1H (what, 112110, where, when,
Pemeriksaan anamnesis biasanya ditanyakan dengan cepat, 1Uhy, how). istilah ini merupakan bagİan pentİng yang
Hal tersebut kadang-kadang membuahkan hasil yang tidak sangat mendasar dalam prosı•n anamnesis.
berhubungan dengan keluhan yang diungkapkan pasien. Untuk İtü
hasil darİ anamnesis sistem akan sangat membantu dan
50 Kom11jtik4j3i
mempermudah penuIİsan atan pendataan pada rekam medik Menurut Kriyantono (2006) anamnesis atau wawancara
pasien. dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu wawancara dalam
Dalam anamnesis (wawaneara) terdapat faktor riset kualitatif dan wawancara dalanı riset kuantitatif.
penting yang hanıs ada agar proses anamnesis dapat 1. Dilakukan dalam riset kualitatif dapat disebut juga sebagai
berjalan lancar. Pertama, pewawancara atau penanya wawancara mendalam (depth interview) atau wawancara
(orang yang bertanya) atau dalanı hal ini periset secara İntensİf (intensİf-İnteruİewi) dan kebanyakan tidak
merupakan seseorang yang ingin mendapatkan terstruktur. Wawancara ini dilakukan unluk memperoleh data
informasi dengan mengajukan pertanyaan kepada yang bersifat kualitatif mendalam.
orang lain, Kedua, narasumber atau informan atau 2. Dilakukan dalam riset kuantitatif biasanya lebih
dapat juga disebu( sebagai responden merupakan orang terstruktur dengan memuat berbagai pertanyaan lengkap,
ballkan menggunakan kuesioner sebagai penambah data wawancara ini, periset harus berani mengorbankan
dalam riset yang dilakukan. sedikit waktu untuk sekadar mengenalkan diri dan
mengenali narasumbernya secara langsung, Wawancara
Dalam menggunakan metilde wawancara untuk
ini pada dasarnya bertujuan untuk membangun
mengumpulkan data, ada baiknya ııntuk mengetahui hal-hal
hubungan baik antara periset dan narasumber.
pentİng, seperti İenİs-jenİs wawancara dan teknik wawancara
Untuk membuka percakapan agar tujuan
yang baİk (Wiryanto, '*006).
memperoleh informasi penting tercapai, maka
I. Jenİs-Jenis Wawancara wawancara ini dilakukan sebagai pembuka.
Metode wawancara ini memiliki berbagai jenis yang Setelah itu, barulah dimulai dengan menggunakan
dapat (ligunakan sesuai dengan kebutuhan para periset. Jenis- pertanyaan yang terstruktur dan mendalam. Perlu
jenis untuk diketahui, dalam riset kualitatifjenis
wawancara ini digunakan untuk membuat rapport
yang dipİlİh harus tergantung pada kebutuhan masing-masing atau membangun kepercayaan narasumber kepada
periset data. Dengan mengenal jenİs-jenİs wawancara İni, periset.
para periset dapat lebih mempersiapkan diri ııntuk menyusun
b. Wawaneara Terstuktur (Structure Interview)
berbagai pertanyaan untuk narasumber atau informan sesuai
kebutuhannya.
Dalam wawancara jenis ini, periset akan
Berikut ini adalah beberapa jenis wawancara yang dapat menggunakan pedoman wawancara (interview
(litemukan dalam kegiatan riset. guide/schedule) atan secara spesifik berisi instruksi
Wawancara Pendahuluan yang mengarahkan periset untuk melakukan
Dalam wawancara pendahuluan, tidak ada wawancara, Hal ini dikenal sebaglii wawancara
sistematika tertentu yang hanıs digunakan. sistematis atau wawancara terpimpin. Daltnn
Wawancara yang dilakukan cenderung bersifat wawancara ini, pertanyaan yang diajukan biasanya
informal, terjadi secara spontan, tidak diorganisasi, tersu.%l secara sistematis. Dengan kata lain
bahkan tidak terarah. pertanyaan akan dimulni dari yang mudah menuju
Wawancara jenis ini biasanya dilakukan hanya pertanyaan lebih kompleks.
untuk beramah tamah antara periset dengan Dalam wawancara ini, periset dituntut untuk
narasumber, Dapat dikatakan juga untuk melakukan ngajukan pertanyaan-pertanyaan yang susunannya
perkenalan antara periset dan narasumber sebelum tetan ditetapkan terlebih dahulu. Kemudian periset
memasuki wawancara yang lebih formal. Dalam juga hacu' menggunakan kata-kata baik dan mudah
dimengerti 0101' narasumber. Jawaban dalam perwawancara memiliki kemungkinan untuk
wawacara ini dapat sajabers i baku. Maka yang mengembangkan berbagai macam pertanyaan sesuai
selanjutnya dilakukan adalah memil'lh jawaban- dengan situasi dan kondisi selama wawancara. Hal
jawaban yang sebelumnya telah dikumpulkan. tersebut juga dapat mendukung pewawancara untuk
Seorang periset pemula biasanya akan lebih mengumpulkan informasi lebih lengkap. Sebagai
memilbl• jenis wawancara ini. Karena akan contoh, metode pengumpulan data yang menggunakan
membantunya utiti'k jenis wawancara ini adalahfocus group disscussion.
52 Komunikm•i Fokus group merupakan bentuk diskusi yang dilakukan
mengarahkan risetnya agar tidak melenceng. Alcan secara bebas. Diskusi ini dilakukan sekelompok orang
tetapi, periset juga harus tetap mempelajari pedoman- dan diatur oleh moderator- Diskusi ini dibentuk atau
pedoman dalam melakukan wawancara agar didesain sedemikian rupa untuk mengumpulkan
wawancara dapat berlangsung dengan lancar, berbagai informasi mengenai topik tertentu. Moderator
c. Wawancara Semistruktur (Semistructure Interview) ini dilengkapi dengan instrumen jenis wawancara
Dalam wawancara inu, pewawancara biasanya semistruktur.
mempunyai daftar pertanyaan tertulis yang sudah Wawancara Mendalam ( Depth Interview)
tersusun rapi atau terstruktur untuk diajukan kepada Wawancara mendalam merupakan salah satu cara untuk
mengumpulkan data atau informasi dengan cara
narasumber. Tetapi, pewawancara juga memiliki
kemungkinan untuk mengajukan pertanyaan- (Wawancara) 53

pertanyaan secara bebas yang masih memiliki kaitan bertatap muka secara langsung dengan narasumber
dengan permasalahan yang dibahas. Wawancarajenis agar mendapatkan data yang lengkap dan lebih
ini dapat juga disebut sebagai wawancara terarah atau mendalam. Jenis wawancara ini biasanya
wawancara bebas terpimpin. Meskipun dapat dilaknkan dengan berulang secara intensif. Dałam
mengajukan pertanyaan secara bebas, tapi sifatnya wawancara jenis ini, periset harus mampu
terarah dan tetap berada pada jalur pokok membedakan responden dengan informan.
permasalahan yang dibahas atau ditanyakan, Responden merupakan orang yang diwawancarai
Pedoman permasalahan yang dibahas atau hanya sekali, sedangkan informan adalah orang
ditanyakan merupakan batas atau landasan dalam yang diwawancarai beberapa kali. Wawancara
melakukan wawancara ini. Dengan begitu jenis ini biasanya menjadi alat ułama untuk
b.
penelitian kualitatif yang dikombinasikan 54 Pengantar Komunikasi

dengan observasi partisipan, Narasnmber atau informan dan responden juga


Dałam wawancara ini, pewawancara tidak memengaruhi keberhasilan dałam wawancara. Hal
memiliki kontrol atas semua jawaban tersebut mencakup bagaimana karakteristik sosialnya,
narasumber atau dengan kata lain narasumber kemudian bagaimana kemampuan menangkap
bebas memberikan jawaban. Oleh karena iłu, pertanyaan hingga bagaimana kemampuan menjawab
pewawancara harus benar-benar memastikan d. pertanyaan yang diajukan. Isi wawancara juga sangat
bahwa tidak ada jawaban yang disembunyikan penting, karena mencakup kepekaan dan sumber
oleh narasumber. Hal ini dapat dilakukan kekhawatiran.
dengan mengusahakan wawancara berlangsung Pewawancara juga memengaruhi keberhasilan dałam
informal atau seperti orang mengobrol. wawancara yang dilakukannya, hal ini berkaitan dengan
karakteristik sosial yang dimilikî, keterampilan
2. Teknik Wawancara yang Baik melakukan wawancara, motivasi melakukan
Dałam wawancara, seorang pewawancara tidak wawancara, dan perasaan aman yang dimiliki,
hanya harus menguasai topik yang akan dibahas
dengan narasumber. Akan tetapi juga harus memiliki Faktor-faktor di atas terjadi pada semua jenis
wawasan seputar narasumber, Selain iłu, pewawancara wawancara. Perlu diketahui juga bahwa dałam
juga harus memperhatikan beberapa faktor penting wawancara, terkadang ada narasumber yang enggan
dałam saat wawancara yaitu narasumber, topik, situasi, menjawab pertanyaan yang diajukan dan terlihat
kemampuan pewawancara menggunakan teknik menyembunyikan sesuatu. Untuk mengatasi hal iłu,
wawancara, dan faktor-faktor sosial budaya yang juga pewawancara harus mampu menciptakan rasa saling
dapat memengaruhi proses wawancara. percaya antara dirinya dan narasumber agar terjalin
Menurut Singarimbun (Kriyantono, 2006) terdapat hubungan baik.
beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan Proses wawancara dapat saja berjalan tidak sesuai
wawancara, yakni:
yang diharapkan oleh pewawancara. Karena dałam
a. Keberhasilan wawancara akan sangat bergantung proses tersebut, ada beberapa informan yang
pada situasi wawancara yang meliputi tempat tergolong lambat dałam memahami pertanyaan yang
wawancara, waktti wawancara, kehadiran orang
diajukan. Hal iłu kemudian memengaruhi cara
lain, dan sikap masyarakat.
menjawab narasumber. Untuk mengatasi hal tersebut,
pewawancara harus segera mencari solusi, contohnya
pewawancara harus mempermudah kalimat tanya yang adalah hal yang paling penting. Pertanyaan yang
diajukan menjadi lebih sederhana dan mudah untuk dibuat haruslah relevan dengan topik. Dalam
dipahami oleh narasumber. membuat pertanyaan, pedoman yang paling umum
Wawancara juga dipengaruhi kemampuan teknik yang dilakukan adalah metode 5W+1H. Dengan
dimiliki oleh pewawancara. Misalnya bahasa yang menyusun pertanyaan sebelum wawancara akan
digunakan, kemampuan mendengar, kemampuan interpretasi mendukung kelancaran wawancara karena akan
apa yang dimaksud oleh narasumber, dan kemampuan untuk lebih terarali dan terkontrol sesuai dengan topik
dapat mengembangkan pertanyaan agar lebih mudah
pembahasan. Dengan begitu proses wawancara
dipahami oleh narasumber.
tidak akan melebar dari topik.
b. Pastikan Pertanyaan Jelas dan Mudah Dimengerti
55
Sering kali wawancara terhambat atau Setelah membuat pertanyaan, pastikan bahwa
terganggu karena pemahaman dan pengetahuan pertn• nyaan yang telah dibuat mudah dan dapat
pewawancara tentang narasumber sangat kurang, dimengerti olell narasumber. Jangan sampai ada
khususnya seputar latar sosial budaya. Sebagai pertanyaan yang memberatkan atau pertanyaan
contoh jika dihadapkan dengan jawaban nonverbal, yang menyulitkan narasumber. Buatlah pertanyaan
seorang pewawancara harus mampu yang jelas dan mudah sesuai dengan topik
menginterpretasi maksud dari bahasa nonverbal pembahasan.
tersebut. c. Tetap Fokus dalam Wawancara
Sebelum melakukan wawancara, pewawancara Dalam kelangsungan proses wawancara, fokus
hart18 mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan yang akan adalah hal terpenting. Pewawancara harus tetap fokus
meme ngaruhi keberhasilan wawancara. Keberhasilan pada topik dan permasalahan yang telah dibahas,
dalam wawancara diukur dari junmlah informasi yang Ketidakfokusan
diperoleh. Jika informasi yang dibutuhkan pewawancara 36
telah diperoleh, maka data siap untuk diolah. Berikut dalam wawancara membuat informasi yang
adalah beberapa teknik penting dalam melakukan diterima hanya sebagian, Informasi yang sebagian
wawancara. dapat menimbulkan sebuah kesalahpahaman. Untuk
a. Siapkan Pertanyaan Sesuai Topik Wawancara itu, pewawancara harus tetap fokus pada topik
Sebelum wawancara dilakukan, membuat permasalahan yang dibahas, serta fokus dengan
daftar pertanyaan sesuai topik yang akan dibahas narasumber.
d. Tidak Segan untuk Meminta Contoh atau Penjelasan Etika Anamnesis
Menjadi pewawancara memang dituntut untuk Pasien merupakan orang yang hendak diperiksa dengan
mengetahui banyak hal, Perlu diketahui bahwa harapan mendapatkan ioformasi mengenai apa yang
wawancara dilakukan untuk memperoleh jawaban dirasakannya, bahkan mengharapkan solusi atau jalan
atau data agar lebih mendalam. Untuk itu, seorang keluar dari masalah tubuh yang dialaminya (Amalia, 2016).
Untuk itu,
pewawancara harus kritis dalam proses wawancara
untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Anamnesis 57

Dengan kata lain, sebagai seorang pewawancara


diharapkan untuk tidak cepat merasa puas terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang dibuat.
Setelah merasa data yang dibutuhkan telah
diperoleh, maka wawancara dapat diakhiri.
Wawancara hendaknya diakhiri dengan
mengucapkan rasa terima kasih dan permintaan
maaf kepada narasumber. Itu untuk menunjukkan
kesopanan agar hubungan antara pewawancara dan
narasumber dapat terus berjalan dengan baik.

ETIKA DAN PROSEDUR ANAMNESIS


Untuk menentukan diagnosis terhadap pasien, proses
dalam tnelakukan anamnesis sangatlah menentukan
hasilnya. Hasil tersebut nantinya akan ditulis ke dalam
rekam medik sebagai ac'ttan untuk menentukan
diagnosisnya.
Dalam melakukan anamnesis, etika dan prosedur
yang dilaknkan harus sangat diperhatikan. Hal ini akan
berpengaruh ferhadap pelayanan dan data yang
dibutuhkan dalam pemerikaan.
seorang petugas medis harus melakukan pelayanan Jangan gunakan bahasa yang sulit dipahami oleh pasien.
Yang baik dan membuat pasien merasa nyaman. Jika terpaksa, maka harus juga dijelaskan secara rinci
Kenyamanan tersebut dapat dibangun dengan dengan menggunakan bahasa yang ringan. Bahasa yang
menunjukkan etika yang baik, sopan santun, dan digunakan pada pasien Iansia akan berbeda dengan pasien
yang masih muda atau anak-anak, Gunakanlah bahasa
keramahan agar ketika berkomunikasi pasien dapat
Yang komunikatif
memberikan informasi sesuai yang dibutuhkan dan
diharapkan. Hal itu akan membantu proses anamnesis 58 Pengantar Komunikasi Farmasi
untuk memperoleh data pribadi seputar pasien dan atau bahasa yang persuasif untuk memengaruhi pasien
keluhannya. agar dapat memberikan informasi penting terkait data-data
Etika yang baik dapat ditunjukkan dengan yang dibutuhkan dalam anamnesis. Kemudahan pasien
berpakaian rapi, bersih, dan berpenampilan baik. dalam memahami pertanyaan dan penjelasan petugas
Pakaian yang rapi akan membawa kesan bahwa petugas medis akan sangat bergantung pada bahasa yang
medis siap untuk melayani pasien. Pakaian yang rapi digunakannya. Untuk itu, hindari istilah-istilah Yang sulit
tersebut tentu berbeda-beda tergantung posisi petugas dipahami oleh pasien.
medis Yang hendak melakukan anamnesis, tentunya Penggunaan bahasa juga meliputi intonasi dan nada
dokter dan perawat memiliki standar pakaian rapi yang berbicara. Dalam berkomunikasi, tinggi rendahnya
beda tergantung kebijakan setiap instansi terkait. Akan intonasi atau nada sangat memengaruhi efektif tidaknya
tetapi, seragam yang rapi atau pakaian yang rapi akan proses komunikasi. Setiap tinggi rendahnya nada atau
aneh dan tidak baik dilihat jika kotor. Maka, seorang intonasi dalam berbicara dapat menimbulkan interpretasi
petugas medis, baik dokter maupun perawat, hendaknya yang berbeda-beda. Jika berhadapan dengan pasien yang
menjaga kebersihan tubuh maupun pakaian agar menmiliki pendengaran minim, nada atau intonasi tinggi
penampilannya tetap terlihat baik. Dengan begitu pasien bisa saja digunakan, namun hal tersebut sangatlah tidak
yang hendak menjalani perneriksaan mendapatkan sopan jika diketahui atau bahkan terdengar oleh orang
kenyamanan dan pelayanan yang baik. Iain. Maka pilihannya adalah berkomunikasilah dari jarak
Dalam melakukan pemeriksaan terhadap pasien, perawat Yang cukup dekat dengan pasien agar komunikasi dapat
atau dokter harus tetap menjaga sopan santun dalam berjalan lancar.
berkomunikasi. Hal ini dilakukan untuk menjaga hubungan Selain itu, ekspresiyangterlihatketika melayani
dengan pasien. Hubungan yang baik nantinya akan membawa pasienjuga akan sangat memengaruhi perasaan memberikan
pasien
pengaruh positif terhadap data yang akan diperoleh, Sopan ketika diperiksa. Jika petugas medis memeriksa dengan
santun tersebut meliputi bahasa yang digunakan dan ekspresi ekpresi datar, cuek, wajah kesal, maka pasien enggan
yang ditunjukkan, Dalam berkomunikasi dengan pasien,
memberikan informasi yang dibutuhkan karena merasa
bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang baik dan benar.
tidak nyaman melihat ekspresi yang ditunjukkan. Hal ini
nyaman
(Wawancara)
mempersulit pencarian informasi terkait data yang dibutuhkan. pemeriksaan. Pemeriksaan yang baik harus
Untuk itu, ekspresi yang ditunjukkan haruslah ekspresi yang dilakukan dengan penuh prosedur yang kesiapan
berlaku.
membuat pasien nyaman, seperti wajah ceria dan penuh Secara um um, prosedur dalam
senyum. melakukan pat diklasifikasikan sebagai anamnesis
Keramahan dalam melayani pasien sangatlah penting. Pasien berikut (Amalia, 2016).
akan senang dan nyaman jika berhadapan dengan petugas medis yang a. Memulai Wawancara
ramah dan membuatnya nyaman. Hal ini juga penting untuk membuat Tahap paling awal sebelum melakukan petugas
pasien berbicara apa adanya dan memberikan informasi demi medis harus menyambut pasien dengan salałlî terlebih
kebutuhan medis. Keramahan dapat ditunjukkan dengan beberapa dahulu. Lalu bicaralah dengan ramah dan sopan
cara, misalkan menyapa pasien terlebih dahulu sebelum memberikan kepada pasien. Setelah itu yang harus dilakukan
pertanyaan. Kemudian, menanyakan nama dan kabar, 'hingga adalah mempersilahkan pasien untuk duduk di tempat
menanyakan yang telah disediakan. Selanjutnya adalah
menanyakan seputar identitaŃ pasien yang meliputi
59 nama, usia, alamat, pekerjaan, dan lain sebagainya
perihal kedatangannya dengan tetap menunjukkan selama masih dalam konteks perkenalan. Kemudian
kesopanan, sikap, serta ekspresi yang baik. Meskipun yang harus dilakukan yaitu menanyakan perihal
tidak akrab, tapi hal tersebut akan membuat pasien kedatangannya menemui petugas medis atau dokler.
menjadi lebih komunikatif dalam berkomunikasi. Pasien
yang komunikatif akan sangat membantu proses
anamnesis, bahkan dapat yang sangat dibutuhkan. 60 Pcngantar Farmasi
Secara keseluruhan hindari hal-hal yang membuat b. Menggali Informasi
pasien merasa tidak nyaman bahkan takut terhadap Pada tahap sebelumnya telah ditanyakan perihal
pelayanan yang diberikan. Berhati-hati dalam memilih atau maksud kedatangan pasien. Pada tahap ini, proses
kalimat ketika berko• munikasi dengan pasien. Selalu anamnesis berlangsung dengan menggali informasi
ciptakan suasana proses anamnesi dan pemeriksaan dapat berupa data dari pasien untuk menentukan diagnosis
berjalan sesuai rencana, sehingga data yang dibutuhkan pasien. Pertamatama yang harus dilakukan setelah
dapat diperoleh secara lengkap. mendengar perihal kedatangan pasien adalah merespons
pernyataannya dengan bertanya keluhan apa yang
2. Prosedur Anamnesis
dirasakan oleh pasien selama beberapa hari. Kedua
Sebelum melakukan pemeriksaan, ada beberapa
dengarlah dengan seksama apa yang disampaikan oleh
prosedur dalam anamnesis yang harus dilakukan.
pasien dan tetap fokus pada informasi yang
Prosedur tersebut harus dipenuhi demi kelancaran
disampaikan pasien. Usahakan tetaplah memfasilitasi
pasien dengan respons baik dan positif. Ketiga mulailah
menanyakan seputar sacred seven dan basicfour.
Sacred seven meliputi hal-hal berikut:
1) Lokasi (Location)
Lokasi yang dimaksud dalam hal ini adalah lokasi
yang menjadi sumber keluhan atau tempat yang
menyebabkan keluhan dan rasa sakit pada tubuh.
2) Waktu (Onset)
Pemeriksaan dengan mencari tahu kapan mulainya
tanda-tanda sakit dirasakan atau kapan keluhan-keluhan
muncul.
3) Kualitas (Quality)
Pemeriksaan terhadap kualitas ini bertujuan untuk
mendalami sifat penyakit atau berat ringannya suatu penyakit.
4) Kuantitas (Quantit!/)
Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui derajat
penyakit atau frekuensi mengalami suatu penyakit.
5) Kronologi (Chronologv)
Dalam melakukan pemeriksaan, penting juga untuk
mengetahui bagaimana perkembangan penyakit yang dialami,
mulai dari awal hingga terakhir.
(Wnw'łncaro) 61

(Wawancara)
6) Faktor Modifikasi (Modification Faetor) 4) Riwayat Sosial
Modifikasi faktor bertujuan untuk mengetahui hal- Tahap ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana
hal atau faktor-faktor yang membuat penyakit semakin kondisi kehidupan sosial pasien yang berkaitan dengan
ringan atau berat. lingkungan hidupnya serta bagaimana kondisi masya-
7) Keluhan Lain (Comorbid Complaints) rakat tempat tinggalnya.
Bagian ini adalah bagian untuk mengetahui keluhan- c, Membangun Hubungan
keluhan ataupun tanda-tanda lain yang muncul menyer- Dalam berkomunikasi dengan pasien, membangun hu-
tai penyakit dari luar. bungan yang baik dengan pasien sangatlah penting. Memba-
Kemudian dalam proses penggalian informasi juga ada
ngun hubungan tersebut dapat dimulai dengan mendengar,
istilah Basic Four atau BA yang meliputi halLhaI berikut: menerima, dan menampung semüa keluhan pasien. Hal
1) Riwayat Penyakit Sekarang ini dapat meningkatkan kepercayaan pasien pada petugas
Pada tahap ini, dilakukan pemeriksaan dan penggalian medis. Selain itu, juga pasien akan merasa dihargai karena
informasi tentang penyakit dengan memahami keluhan setiap keluhannya dapat ditampung dan diterima dengan
pasien dan tanda-tanda penyakitnya. Keluhan merupakan baik.
perasaan tidak normal yang dialami dan dirasakan oleh Setelah mendengar, menerima, dan menampung
pasien. Sedangkan tanda adalah kelainan yang dapat keluhan-keluhan dari pasien, maka petugas medis harus
diidentifikasi dari hal-hal yang dapat dilihat, diraba, atau menunjukkan rasa empati terhadap apa yang dialami
didengar saat proses pemeriksaan jasmani. Penggalian pasien. Hal ini dilakukan agar pasien tidak merasa menang-
informasi dapat dilakukan dengan menanyakan kronologi gung beban penyakitnya sendiri dan menunjukkan bahwa
penyakit yang dialami dari sebelum sakit hingga muncul banyak orang yang masih memedulikannya. Dengan me-
keluhan utama. Keluhan utama inilah yang menjadi faktor nunjukkan rasa empati, pasien akan merasa senang dan
nyaman karena adanya kehadiran seseorang yang selalu
utama pasien datang berobat. memberi dukungan kepadanya. Kemudian berikanlah
ide-
2) Riwayat Penyakit Dahulu ide yang menarik bagi pasien agar ia semakin termotivasi
Penggalian informasi untuk mengetahui riwayat pe- untuk memulai sesuatu yang lebih baik. Namun, semua ide
nyakit-penyakit yang pernah diderita sebelumnya dila- tersebut harus disertai alasan dan penjelasan yang dapat
kukan pada tahap ini- Pada tahap inilah informasi ten- diterima dan dipahami oleh pasien dengan baik.
tang kondisi kesehatan sebelumnya akan terlihat• d. Penjelasan dan Rencana
3) Riwayat Kesehatan Keluarga Dalam bagian ini, proses anamnesis harus sangat
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui bagaimalili diperhatikan. Karena bagian ini adalah bagian yang akan
riwayat penyakit pasien yang dilihat dari riwayat penyakit menjelaskan berbagai hal terkait penyakit pasien. Pada
bagian ini, dapat dimulai dengan menanyakan apa yang pa-
bagaimana riwayat penyakit tersebut bisa disebabkan dari sien ketahui tentang penyakitnya. Setelah itu, perlu untuk
keturunan. dijelaskan lebih dalam dengan memberi informasi sedikit
62 Ih•ngantur Komunikasi ( 63
(Wawancara)
demi sedikit kepada pasien. Penjelasan mengenai memberikan kesimpulan akhir terkait penyakit
informasi ini haruslah informasi yang tepat dan pasti, pasien. Kemudian pada tahap ini juga petugas medis
agar pasien tidak gusar, Pemberian informasi juga dapat mena• nyakan kembali kepada pasien apakah
harus melihat atau menentukan waktu yang tepat saat ada hal-hal yang
menyampaikannya. Usahakan pemberian informasi 64 Komunikasi
tersebut harus tersusun seeara sistematis. kurang jelas atau masih belum ia pahami atau bahkan
Tanyakanlah kembali pada pasien terkait apa informasi terlalu sulit untuk ia pahami.
yang ia butuhkan atau yang belum ia pahami. Lalu hindari Pada tahap ini juga pemberian informasi tentang
menggunakan istilah-istilah medis yang tidak dipahami oleh
apa tindakan yang harus dilakukan, diambil atau
pasien. Karena akan mengganggu proses komunikasi
dijalani. Selain iłu, juga jangan lupa untuk
menjadi tidak efektif. Dałam penjelasan mengenai informasi-
informasi tersebut, sesekali tanyakanlah kepada pasien
memberikan informasi tentang hal-hal yang tidak
tentang apa yang belum ia pahami. Kemudian galilah boleh pasien lakukan atau halhal yang harus pasien
keyakinan pasien terkait penyakit yang dialaminya. Lalu minimalisir agar proses pemulihan dapat berjalan
berikanlah penjelasan mengenai keyakinan tersebut. lancar.
Jangan lupa untuk menangkap respons setiap
komunikasi verbal maupun nonverbal dari pasien-
Kemudian berikanlah pasien kesempatan untuk
bertanya atau berbicara. Lalu jangan lupa untuk
melakukan negosiasi terhadap pilihan-pilihan yang
akan dilakukan. Negosiasi ini (lilakukan agar pasien
tidak merasa terbebani oleh saransaran atau pilihan-
pilihan yang ditawarkan padanya.
Inti dari tahap penjelasan dan perencanaan adalah
memberikan edukasi kepada pasien terkait penyakit yang
dialaminya. Lalu memberikan terapi terkait apa yang akan
dilakukan pasien dan beberapa saran tentang penyakit.
seperti perbanyak istirahat, menjaga kondisi tubuh,
komposisi asupan gizi dan lain sebagainya.
e. Penutup Wawancara
Pada tahap ini, yang perlu dilakukan adalah penegasan
terhadap apa yang sudah disampaikan sebelumnya dengan
Ałłamnesis 65
Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagian-bagian
dari anamnesis.
1. Tanggal dan Tahun
Data mengenai waktu pemeriksaan harus tetap
ditulis. Tanggal dan tahun sama pentingnya untuk
mengetahui kapan pertama kali pasien atau klien datang
berobat atau periksa. Penulisan tanggal dan tahun akan
memudahkan petugas dokumen dalam merekap setiap
dokumen milik pasien.

2. Data Pribadi Pasien


Data pribadi milik pasien harus -ditulis. Data ini
memuat nama, tempat tanggal lahir, alamat, No. KIT,
agama, pekerjaan, status perkawinan, dan jumlah anak.
Bagi beberapa dokter yang sudah memiliki jam terbang
tinggi, usia dan pekerjaan merupakan beberapa hal yang
sangat penting. Selain itu, sebisa mungkin dalam waktu
yang singkat saat proses pemeriksaan, gambaran
tentang pekerjaan, keluarga lingkungan, dan data
pribadi pasien harus bisa diperoleh.
Dengan pemeriksaan ini akan terlihat apa yang
biasa pasien lakukan dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini
kemudian akan ada kaitannya dengan bagaimana
keluhan utama mulai muncul.

3. Keluhan Utama
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, keluhan
utama merupakan masalah utama yang membuat pasien
datang untuk berobat atau periksa. Oleh karena itu,
keluhan utanua harus segera ditanggapi. Setelah
ditanggapi, barulah memberikan penjelasan mengenai
langkah pengobatan yang harus ditempuh pasien.
(Wawancara)
Keluhan utama ini sangat penting ketika hendak melakukan Untuk mengetahui keluhan utama, maka pasien
diagnosis. Keluhan utama ini merupakan petunjuk utama yang
akan membantu menentukan diagnosis (hipotesis) dari penyakit harus ditanyakan secara rinci tentang setiap keluhan
yang dialami pasien.
yang dialami( 67

nya. Dengan bertanya rincian tersebut, data mengenai keluhan adalah menuliskan clengan teliti dan kronologis. Berikut
utama akan diperoleh dan mempermudah langkah selanjutnya. ini adalah contoh gambaran urutan waktu atau kronologis
4. Riwayat Penyakit Sekarang penyakit.
Pemeriksaan terhadap riwayat penyakit sekarang atau
yang sedang dialami pasien biasanya dapat diketahui dari
keluhan. Keluhan tersebut berupa perasaan tidak normal
yang dialami atau dirasakan pasien. Selain keluhan, tanda
yang muncul juga dapat membantu untuk menemukan
gejala-gejala penyakit pasien. Tanda tersebut berupa 68 Farnłasi
berbagai kelainan yang dapat dilihat, diraba atau didengar 2000 2010 2016 2018
pada saat melakukan pemeriksaan jasmani.
Selanjutnya, lakukanlah pemeriksaan dengan menanyakan
tentang perkembangan penyakit dari waktu ke waktu, Mintalah Lahir Demam rematik Sesak saat bekerja Sesak semakin parah
pasien untuk menjelaskan perjalanan penyakit yang sedang Gambar 3.1. Kronologi/Urutan Perjalanan Penyakit (Timeline)
dialaminya. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui
kronologi secara berurutan, Ținci, jelas, dan tepat sejak
Setiap keluhan-keluhan utama yang penting, perlu
sebelum sakit hingga timbul keluhan utama. Gunakanlah
pertanyaan seperti kapan, mengapa, di mana dan apa. diuraikan secara rinci dan lebih lanjut, misalnya fungsi
Pertanyaan-per• tanyaan tersebut dilakukan untuk mengarahkan fisiologik tubuh terpengaruh oleh perubahan suhu udara,
pasien pada hipotesis. Setiap pertanyaan yang penting dalam intensitas kerja, pola makan terganggu, dan lain-lain.
anamnesis, ada baiknya diikuti oleh pertanyaan kontrol. setelah itu mintalah pasien untuk menunjukkan tempat
Pertanyaan kontrol ini dilakukan untuk mengonfirmasi hal-hal terjadinya keluhan utama. Pada bagian ini, perlu diketahui
atau jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penting sebelumnya. tempat rasa nyeri di tubuh, kemudian penjalaran, sifat,
Selain itu, perlu untuk diperhatikan keluhan fisiologik berat, rentan waktunya berapa lama, frekuensi, faktor yang
yang penting, seperti nyeri, sesak, dan lain-lain. Apabila memperberat atau meringankan, serta gejala-gejala lain
gambaran umum mengenai penyakit dan perjalanan yang menyertai rasa nyeri tersebut.
penyakit pasien telah diperoleh, maka langkah selanjutnya
Untuk mengetahui atau mengukur rasa nyeri, terdapat
dua metode yaitu dengan menggunakan skala derajat nyeri
dari 0-10 (numeric pain rating scale) atau sesuai ekspresi
wajah. Lihatlah gambar berikut.

2 6 1
0
lidak Nyeri Nyeri N veri Sedang Sangat
Hebat

Gambar 3.2. Skala Derajat Nyeri Menggunakan Angka (Numeric Pain


Rating Scale)
Sumber: http://majalah 1000guru.net/2015/02/skala-nyeri/

Anomnesis 69

(Wawancara)
Sedikit Lebih Sengat Nyeri 70 Penganiar Konłunikasi Farmasi
Nyeri Nyeri Lebih Nyeri Nyeri Sangat Hebat yang menyebabkan masalah berkepanjangan. Tanyakanlah
mengenai penyakit berat yang pernah dialaminya, terutama jika
Gambar 3-3. Skala Derajat Nyeri Menggunakan Ekspresi Wajah sampai pernah dirawat di rumah sakit. Kemudian tanyakan
WongBaker. riwayat pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebagai syarat
Sumber: http /maj alah 1oooguru. net/2015/02/skala-nyeri/ mengikuti suatu kegiatan, seperti pemeriksaan kesehatan untuk
masuk akademi kepolisian, asuransi, dan lain sebagainya.
Pada tahap pemeriksaan di atas, pengetahuan medik
6. Riwayat Penyakit Keluarga
yang lebih mendalam belum diperlukan. Setiap tahap Riwayat penyakit keluarga juga penting sebagai bahan
pemeriksaan yang dilakukan haruslah sesuai dengan referensi mengenai penyakit yang šedang diderita pasien.
pengamatan dan tidak boleh melupakan hasil perkiraanŕ Pemeriksaan ini dilakukan dengan menanyakan kondisi
Langkah yang lebih sulit dalam anamnesis khusus adalah kesehatan anggota keluarga seperti ayah, ibu, kakek, nenek, dan
membuat diagnosis banding dengan mengajukan pertanyaan saudara yang lainnya. Pemeriksaan ini dilakukan karena
berangkai. Diperlukan pengetahuan yang cukup tentang pengaruh penyakit keluarga ini bisa saja menurun, sehingga
berbagai penyakit untuk melaksanakan pemeriksaan ini. disebut penyakit keturunan. Beberapa penyakit keturunan antara
dengan demikian anamnesis khusus haruslah ditulis dengan lain kencing manis, batu ginjal, penyakit jantung, darah tinggi,
objektif, jelas, ringkas, dan rapi. asma, hepatitis virus B dan C, kista kanker, HIV AIDS, kanker,
stroke, hingga gangguan emosi dan mental. Penyakit-penyakit
Kemudian, apabila keluhan utama dan riwayat
di atas merupakan penyakit yang penting untuk diketahui karena
penyakit sekarang telah diketahui, tanyakanlah apakah
merupakan penyakit yang mematikan. Penyakit-penyakit di atas
ada atau tidak keluhan tambahan yang berhubungan dapat juga dijadikan rujukan atau referensi ketika melakukan
dengan berbagai sistem dalam tubuh lainnya. Untuk tahap diagnosis.
ini akan dilakukan pada tahap anamnesis sistem.
7. Riwayat Keraeunan
5. Riwayat Penyakit Dahulu
Pemeriksaan pada riwayat keracunan bertujuan untuk
Pemeriksaan terhadap penyakit terdahulu juga sangat
mengetahui apakah pernah mengalami keracunan
penting dilakukan. Tujuannya adalah untuk melihat
sebelumnya, baik makanan atau keracunan sesuatu yang
apakah gejala penyakit sekarang pernah dialami atau
lain. Kemudian pemakaian tembakau atau rokok juga
tidak. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan bertanya
berpengaruh. Hal ini dilakukan dengan menanyakan
mengenai penyakit yang diderita sewaktu masih kanak-
seberapa sering merokok atau seberapa lama telah
kanak. Pemeriksaan ini dapat juga dilakukan dengan
merokok. Alkohol dan obat bius juga dapat menjadi bagian
melihat apakah ada riwayat operasi atau transfusi
dari keracunan. Selain itu, tanyakan juga perihal obat-
sebelumnya, atau riwayat kecelakaan
obatan, atau pemakaian obat tertentu yang berlebihan.
71 meminum kopi, makan yang berlebihan, mengonsumsi
8. Riwayat Alergi alkohol atau narkotika dan begadang juga dapat
Pemeriksaan pada riwayat alergi bertujuan untuk memengaruhi
mengetahui reaksi tubuh ketika mengonsumsi makanan dan
Obatobatan tertentu, atau mengalami peristiwa Yang 72 Pengantar Komunikasi Parmasi

membuat kondisi tubuh menjadi tidak normal. Pertanyaan kondisi tubuh. Akan tetapi, kebiasaan berolahraga merupakan
yang diajukan biasanya seputar alergi pada makanan, obat- kebiasaan yang baik. Maka pemeriksaan yang dilakukan harus
obatan, hingga efek samping mengonsumsi obat tertentu. tetap objektif dan harus berdasarkan hasil pengamatan.
Segala jenis pertanyaan mengenai kebiasaan merupakan
9. Riwayat Pengobatan pertanyaan Yang sensitif bagi pasien, karena sifatnya sangat
Farmasis kini sering terlibat dengan riwayat pengobatan privasi dan rahasia. Untuk itu, bertanyalah dengan arif dan
dari pasien. Riwayat pengobatan tentunya tidak hanya bijaksana mengenai kebiasaan pasien.
berfokus pada identifikasi mengenai obat apa yang diminum
Oleh pasien, namun juga terhadap patuhnya pasien, reaksi 12. Riwayat Sosial
Obat, alergi, maupun peran obat dalam merawat penyakit. Pemeriksaan pada riwayat sosial dapat membantu untuk
Farmasig biasanya memperoleh riwayat pengobatan dari obat mengetahui data pribadi pasien. Pémeriksaan tersebut
resep dan bebas yang sering dikonsumsi oleh pasien, entah meliputi kondisi sosial budaya Yang dimiliki pasien, seperti
itu sedang berjalan maupun konsumsi di masa lalu. Tujuan tempat lahir, jenjang pendidikan, status, anak, saudara, jenis
pemeriksaan terhadap riwayat pengobatan yakni untuk pekerjaan Yang dilakukan, status ekonomi, hingga
mengetahui aspek apa saja saat mengonsumsi obat, sehingga keuangan. Hal tersebut akan sangat membantu proses
dapat membantu pengobatan pasien.
administrasi dan pendataan data pribadi pasien. Informasi
10. Riwayat Pendarahan riwayat sosial pasien merupakan hal yang penting, karena
Pemeriksaan terhadap riwayat pendarahan bertujuan faktor tersebut bisa memengaruhi kesehatan dari pasien,
untuk mengetahui apakah terdapat luka yang mengalami serta farmasis akan dimudahkan dalam memilih obat untuk
pendarahan berlebihan, misalnya luka habis operasi, pasien-
pendarahan setelah ekstraksi gigi, hingga pendarahan di
bawah kulit. Setiap luka atau bagian yang mengalami 13. Vaksinasi
pendarahan harus dilakukan penmeriksaan- Vaksinasi merupakan pemberian Obat untuk sistem
kekebalan tubuh agar tahan terhadap berbagai serangan
11. Kebiasaan penyakit. Permasalahan vaksinasi ini sangat penting untuk
Beberapa kebiasaan yang biasa dilakukan dapat memberi melihat bagaimana Obat yang telah diberikan dapat
pengaruh buruk bagi kesehatan apabila dilakukan secara ber•
memengaruhi daya tahan tubuh selama ini.
lebihan. Sebagai contoh kebiasaan jajan berlebihan akan
berpengaruhkepadaberatbadan,kemudiankebiasaan merokok,
Terdapat beberapa jenis vaksinasi yang dikenal secara umum, Kemudİan mengenaİ keuangan. Pasien dengan keuangan
antara Iain hepatitis A, hepatitis B, varisela, MMR, vaksin flu, di bawah rata-rata akan mendapat kesulitan saat melakukan
vaksin polio, dan vaksin human papiloma Virus (HPV). pengobatan Hal ini terjadİ karena keterbatasan ekonomi.
Berbeda dengan pasien yang keuangannya di atas rata-rata,
14. Pekerjaan mereka dapat melakukan berbagai pengobatan dengan lebih
Pertanyaan mengenai pekerjaan ini juga dapat membantu mudah. Namım, semua itü tidak dapat menjamİn kesehatan
proses pencarian informasi. Sangat penting untuk mengetahui apa
yang mereka inginkan.
pekerjaan pasien, buruh, orang kantoran, petugas kepolisian atau
Proses anamnesis ini akan memiliki manfaat yang beşar
militer, dan Iain sebagainya. Kemudian apakah pekerjaan tersebut
jikâl dokter mampıı membııat ringkasan riwayat penyakit
berat atau biasa saja bagi pasien. Lalu
pasien yang merupakan suatu ringkasan bermakna.
73 Ringkasan tersebut akan sangat membantu proses pelayanan
bagaimana kondisi lingkungan tempat kerjanya. Kebersihan dan pemeriksaan di tempat• tempat seperti klinik, rumah
lingkungan kerja dan pergaulan yang seperti apa dalam sakit, puskesmas, dan lain-lain.
lingkungan pekerjaan juga akan membantu mencari sumber
masalah yang dialami pasien. BAB TEKNİK-TEKNIK
15. Status Ekonomi
Status ekonomi pasien juga perlu untuk diketahui. Baik KOMUNIKASI
ekonomi rendah, menengah atatı ataş, semua akan
mendapatkan pelayanan yang baik. Status ekonomi ini akan
berpusat pada kondisi tempat tinggal atau rumah dan
keuangan. A. TEKNİK KOMUNIKASI
Pasien yang memiliki rumah di pinggir kali kumuh akan Teknik komunikasi merupakan cara- atau metode yang
lebih mudah terserang penyakit, karena kondisi ekonomi digunakan dalam proses berkomunikasi. Seperti yang telah
yang tidak memungkinkannya untuk tinggal di tempat yang dibahas pada bab sebelumnya, proses komunikasi adalah
lebih bersih, Kemudİan jika kondisi ekonomi menengah ke pengiriman pesan dari komunikator kepada komunikan. Setiap
atas juga bukan berarti kebal terhadap penyakit. Pasien proses komunikasi pada umumnya memiliki tujuan masing-
dengan jenis kondisi ekonomi illi biasanya terserang masing yang hendak dicapai. Tujuan tersebut terbagi menjadi
penyakit melalui pola hidup yang tidak teratur, misalnya empat, yaitu sebagaİ sarana penyampai informasi, sarana
memakan makanan dengan semaunyu atau rakusjuga tidak pendidikan, sarana İnstnıksi atatı memberi perintah, dan alat
baikbagi kesehatan. IÂlu terlalu sering kerja lembur tidak unluk memengaruhi orang lain.
baik. Berdasarkan tempat tinggal ini, setiap pasien memiliki Fokus pembahasan pada bab ini adalah teknik dalam berkom
porsi masing-masing, namun pelayanan akan dilakukan un İkasİ. Teknik tersebut akan merujukpada tujuan-tlljuan dalam
dengan adil sesuai penyakit yang diderita. berkomunikasi. Setiap komunikasi yang memiliki tujuan/maksud
lentu memİlİkİ teknik masing-masing. Secara umum, teknik
dalam komunikasi dapat dibagi menjadi empat yaitu komunikasi
informatif, komunikasi persuasif, komunikasi instruktif, dan
hubungan manusia (human relation) (Wiryanto, 2006).

I. Komunikasi Informatif
Komunikasi sebagai sarana memberi informasi merupakan
hal biasa yang dilakukan. Teknik komunİkasİ İni hanya
bersifat satu arah. Teknik İni memiliki dampak kognitif pada
komunikan, karena hanya memberikan informasi tanpa
memberikan kesempatan komunikan untuk merespons,
Teknik ini biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari
maupun pada media-media massa, seperti koran, majalah,
televİsİ, radio, dan lain-lain. Pemberian informasi melalui
media tersebut biasanya akan diterima oleh komıınikan.
Setelah
75

Anda mungkin juga menyukai