Anda di halaman 1dari 15

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

SECARA WAWANCARA
wawancara merupakan salah satu teknik
DEFINISI pengumpulan data. Teknik wawancara
memerlukan waktu yang cukup lama, juga
membutuhkan pelaksanaannya tersendiri.
JENIS WAWANCARA
Pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian
TERSTRUKTUR berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif
jawabannya telah dipersiapkan

Termasuk dalam kategori in-dept interview dimana pihak


yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.
Semi terstruktur

Wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan


Tidak terstruktur
pedoman wawancara yang sudah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
Pewawancara diharapkan menyampaikan
pertanyaan kepada responden, merangsang
responden untuk menjawabnya, menggali
jawaban lebih jauh bila dikehendaki dan
mencatatnya. Bila semua tugas ini tidak
-4
dilaksanakan sebagaimana semestinya, maka
hasil wawancara menjadi kurang bermutu.

Syarat menjadi pewawancara yang baik ialah


ketrampilan mewawancari, motivasi yang tinggi,
don rasa aman, tidak ragu don takut
menyampaikan pertanyaan
PERBEDAAN WAWANCARA DENGAN
PERCAKAPAN SEHARI- HARI

1. Pewawancara don responden biasanya belum soling mengenal.


2. Pewawancara adalah pihak yang terus menerus bertanya
sedangkan responden merupakan pihak yang selalu menjawab .
Semi terstruktur
3. Daftar urutan pertanyaan sudah ditentukan dengon terlebih
dahulu mernperhatikan:
HAL - HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM URUTAN PERTANYAAN
1. Pewawoncara dapat menciptakan suasana sedemikian rupa
sehingga responden meraso aman don berkeinginan untuk
memberikan informasi yang sebenarnya.
2. Pewawancara bersikap netral, tidak beraksi terhadap jawaban
Semi
responden, apapun yang dikotakannya. Namun demikian terstruktur
menunjukkan perhatian adalah perlu don dianjurkan dengan reaksi
sikap.
3. Sanggup menarik perhation responden selama proses wawancara
berlangsung
Field & Morse (1985 dalam Holloway& Wheeler,1996)
menyarankan bahwa wawancara harus selesai dalam
KAPAN PEMILIHAN satu jam. Sebenarnya waktu wawancara bergantung
pada partisipan. Peneliti harus melakukan kontrak waktu
WAKTU YANG TEPAT dengan partisipan, sehingga mereka dapat
UNTUK MELAKUKAN merencanakan kegiatannya pada hari itu tanpa
terganggu oleh wawancara, umumnya partisipan
WAWANCARA? memang menginginkan waktunya cukup satu jam. Pada
pastisipan lanjut usia, menderita kelemahan fisik, atau
sakit mungkin perlu istirahat setelah 20 atau 30 menit.
MENGAPA PROSES WAWANCARA TIDAK BOLEH LEBIH DARI 3 JAM?

Umumnya lama wawancara tidak lebih dari tiga jam. Jika lebih,
konsentrasi tidak akan diperoleh bahkan bila wawancara tersebut
dilakukan oleh peneliti berpengalaman sekalipun. Jika dalam waktu
yangmaksimal tersebut data belum semua diperoleh,wawancara dapat
dilakukan lagi. Beberapa kali wawancara singkat akan lebih efektif
dibanding hanya satu kali dengan waktu yang panjang
DIMANA LETAK KELEBIHAN TEKNIK INTERVIEW
1) Memperoleh respon yang tinggi dari informan, jika di bandingkan dengan
penggunaan
kuesioner yang mungkin untuk tidak di kembalikan kepada peneliti.
2) Dapat memperjelas maksud pertanyaan, kerena langsung berhadapan dengan
informan.
3) Dapat sekaligus melakukan observasi terhadap hal- hal yang di butuhkan.
4) Bersifat fleksibel, dapat mengulang pertanyaan untuk membuktikan jawaban.
5) Dapat menggali informasi yang bersifat non verbal.
6) Dapat menyampaikan pertanyaan secara spontanitas.
7) Dapat di pastikan untuk mendapatkan jawaban.
8) Dapat menyampaikan berbagai bentuk pertanyaan.
9) Mempermudah informan dalam memahami pertanyaan yang kompleks.
DIMANA LETAK KELEMAHAN TEKNIK INTERVIEW

1) Memerlukan banyak waktu dan biaya


2) Faktor subjektivitas peneliti dalam menangkap makna melalui
wawancara sangat tinggi.
3) Dalam kondisi tertentu, dapat membuat rasa tidak nyaman bagi
yang di wawancarai.
4) Tidak terdapat standarisasi model pertanyaan.
5) Sulit menemukan informan yang bersedia di wawancarai.
BAGAIMANA CARA MELAKUKAN WAWANCARA

1. Memastikan Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penelitian, objektif atau tujuan penelitian harus dipastikan.


Peneliti seharusnya menentukan sejak awal informasi apa yang diperlukan untuk
mencapai tujuan yang diketahui hanya dengan teknik wawancara bukan dengan
teknik yang lainnya. Dengan memperhatikan waktu, tenaga dan biaya yang tinggi
untuk melakukan teknik ini sehingga informasi yang didapat akurat, wawancara
tidak seharusnya digunakan untuk mendapatkan informasi yang dapat diperoleh
dengan menggunakan kaedah-kaedah penelitian lain.
3. Menjalin Hubungan yang baik
2. Tentukan Subjek Kajian
Berkesannya wawancara tergantung sejauh mana
hubungan baik yang terwujud antara peneliti dengan
Subjek yang akan diteliti perlu diketahui. subjek. Peneliti harus membuat hubungan yang
Subjek yang dipilih seharusnya tidak terlalu harmonis secepat mungkin. Langkah ini dapat dimulai
banyak jumlahnya karena terkait dengan dengan mengetahui latar belakang subjek sebelum
waktu dan tenaga untuk melakukan teknik ini. proses wawancara terjadi. Pada tahap awal sebelum
bertemu dengan subjek adalah membuat janji untuk
Wawancara hanya digunakan untuk populasi
bertemu dan membahas hal hal apa saja yang menjadi
yang kecil, biasanya untuk penelitian yang
tujuan peneliti dan kerja sama yang diharapkan bisa
bersifat studi kasus membantu mempercepat proses membentuk hubungan
baik
4. Mendapatkan Informasi/ Data yang Tepat

Informasi dalam penelitian kualitatif seharusnya memang diperoleh dari subjek. Informasi yang tepat
diperoleh atas kerjasama yang diberikan oleh subjek.
Pewawancara seharusnya berusaha untuk mendapatkan kerjasama dari subjek sebelum
pertanyaan ditanyakan.
Pertanyaan hendaknya dikemukakan dengan jelas.
Pertanyaan seharusnya mudah dipahami oleh subjek, mempertanyakan pertanyaan yang jelas
dengan menggunakan bahasa, suara dan gerak badan yang sesuai dan dengan sopan santun
serta dengan situasi wawancara yang tenang jauh dari kebisingan ataupun gangguan.
Ketrampilan berkomunikasi sangat penting dan seharusnya ada pada peneliti.
Kejujuran jawaban yang didapat perlu dipastikan. Jawaban dari subjek, gerak badan, gerak mata,
gerak tangan subjek dapat diperhatikan untuk menentukan bahwa jawaban yang diberikan tepat.
5. Teknik Merekam Informasi

Jawaban yang diberikan oleh subjek harus direkam dengan tepat.


Peneliti yang melakukan wawancara harus merekam setiap jawaban dari
subjek. Peneliti juga semestinya menghindari pertanyaan-pertanyaan yang
mengarahkan kepada biasnya jawaban yang diberikan oleh subjeksehingga
jauh dari tujuan kajian yang diinginkan. Jawaban hendaklah ditulis atau
direkam satu persatu. Proses perekaman yang jelas mudah diproses, dianalisis
dan ditafsirkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai