Anda di halaman 1dari 9

S terilisas

iMuhammad Kemal
H F1G019043
S terilisas
i
S terilisasi didefinisikan sebag ai upaya untuk
membunuh mikroorganisme termasuk
bentuk spora. D esinfeksi merupakan dalam
untuk merusak organisme yang bersifat
patog en, namun tidak dapat proses
meng eliminasi dalam bentuk spora

Satu benda dikatakan steril jika dipandang dari


sudut pandang mikrobiolog i ini berarti benda
tersebut sudah bebas mikroorganisme
dari hidup yang tidak
diinginkan. (Tille, 2017).
S terilisas
i
Sterilisasi Basah Sterilisasi Kering
Sterilisasi basah adalah proses S terilisasi pemanasan kering yaitu
sterilisasi secara cepat menggunakan mensterilkan alat deng an
uap air dengan alat yaitu autoklaf. meng g unakan deng an panas yang
Sterilisasi basah bertujuan untuk ting g i, misalnya alat dari log am yang
membunuh dan tajam, alat dari kaca yang tahan
mikroorg anismemeng hancurkan
termasuk sporanya terhadap panas. Sterilisasi
karena menyebabkan denaturasi dig unakan untuk mensterilisasi kering
protein pada mikroorganisme tersebut seperti sectioalat
set, tabung reaksi ulir
(Rizal et al., 2014) dan kapas serta cawan petri (Budi et
al ., 2010).
Pemijaran
S terilisas
Metode ini dengan memanaskan alat biasanya berupa
ose di atas api bunsen sampai ujung ose memijar.
i Kering

Pembakaran
Pembakaran dilakukan untuk alat-alat dari bahan logam
atau kaca dengan cara dilewatkan di atas api bunsen
namun tidak sampai memijar. Misalkan: a) melewatkan
mulut tabung yang berisi kultur bakteri di atas api
Bunsen;
b) memanaskan kaca objek di atas api busnen
sebelum digunakan;

Hot air oven


Sterilisasi dengan metode ini digunakan untuk benda-
benda dari kaca/gelas, petri, tabung Erlenmeyer, tidak
boleh bahan yang terbuat dari karet atau plastic. Oven
Suhu 160-1800C selama 1.5-3 jam. Alat-alat tersebut
terlebih dahulu dibungkus menggunakan kertas
sebelum dilakukan sterilisasi. (Tille, 20 17 ).
S terilisas
i Kering
Alat – alat yang akan disterilisasi seperti tabung reaksi dan
cawan petri yang telah digunakan untuk kegiatan uji
mikrobiologi sebelumnya didestruksi terlebih dahulu pada
autoclave dengan suhu 1 2 1 o C selama 1 5 menit, kemudian
dicuci dengan menggunakan sabun. Setelah itu dikeringkan
lalu dibungkus rapat dengan menggunakan kertas
pembungkus. Tabung reaksi non ulir sebelum dibungkus
dengan kertas ditutup terlebih dahulu dengan menggunakan
kapas. Selanjutnya disterilisasi menggunakan oven dengan suhu
1 7 0 o C selama ± 2 jam.
Sterilisasi panas kering pada temperatur lebih dari 1 5 0 o C
efektif menghancurkan mikroorganisme hidup dengan sebuah
proses kehilangan kelembaban pada alat. (Budi et al .,
2010).
Sterilisasi Basah
Mekanisme Kerja
Tujua
n
i. Autoklaf manual
Tujuan dari Metode ini menggunakan ketinggiian air harus tetap tersedia di
sterilisasi adalah dalam autoklaf. Sterilisasi menggunakan autoklaf manual tidak
menyediakan
produk atau bahan dan alat dapat ditinggal dalam waktu lama. Autoklaf manual setelah suhu
m edik yang mencapai 1 2 1 0 C setelah 1 5 menit, jika tidak dimatikan maka suhu
sterilA utoklaf
terutam a ditujukan untuk akan terus naik, air dapat habis, dan dapat meledak.
m em bunuh ii.Autoklaf digital/otomatis
endospora,
yaitu sel resisten yang Alat ini dapat diatur dengan suhu mencapai 1 2 1 0 C selama 1 5
diproduksi oleh bakteri menit. Setelah suhu tercapai, maka suhu akan otomastis turun
selini tahan , sampai mencapai 5 0 0 C dan tetap stabil pada suhu tersebut. Jika
pemanasan, terhadap
kekering an digunakan untuk sterilisasi media, suhu ini sesuai karena untuk
dan antibiotik. , (Rizal et emmbuat media diperlukan suhu 5 0 -7 0 0 C.
2016) al., (Tille, 2 0 1 7 ).
Sterilisasi Basah
Prinsip
kerja
dari sterilisasi basah yaitu
pemanasan sehing g a
P rinsip
mikroorganisme akan mengalami kepanasan yang
kerja
menyebabkan denaturasi protein pada mikroba
menggunakan
tersebut yang mengaibatkan kematian (Istini, 2020)

Sterilisasi autoklaf harus menggunakan suhu 121oC


dengan tekanan 2 atm agar lebih efektif karena
menggunakan panas yang bertekanan tinggi
sehingga dapat membunuh mikroorganisme dengan
lebih cepat. (Istini, 2020)
P asteurisas
idikemas
P asteurisasi adalah proses di mana makanan yang dikemas dan tidak
(seperti susu dan jus buah) diperlakukan dengan panas ringan,
biasanya kurang dari 10 0 °C (212 °F), untuk menghilangkan patogen
dan memperpanjang umur simpan. Proses ini dimaksudkan untuk
menghancurkan atau menonaktifkan organisme dan enzim yang
berkontribusi terhadap pembusukan atau risiko penyakit, termasuk
bakteri vegetatif, tetapi bukan spora bakteri.

Pasteurisasi adalah perlakuan panas ringan pada makanan cair (baik


yang dikemas maupun tidak dikemas) di mana produk biasanya
dipanaskan hingga di bawah 1 00 °C. Keasaman makanan menentukan
parameter (waktu dan suhu) dari perlakuan panas serta durasi umur
simpan.Dalam makanan asam (pH <4,6), seperti jus buah dan bir,
perlakuan panas dirancang untuk menonaktifkan enzim (pektin
metilesterase dan poligalakturonase dalam jus buah) dan
meng hancurkan mikroba pembusuk dan lactobacillus).
(rag i
makanan yang kurang asam (pH >4,6), seperti susu dan telurDcair,
alam
perlakuan panas dirancang untuk menghancurkan patogen dan
organisme pembusuk (ragi dan jamur). Tidak semua organisme
pembusuk dihancurkan di bawah parameter pasteurisasi, sehingga
pendinginan berikutnya diperlukan
(Fellows, 2017)
Daftar Pustaka
 
Budi, Sri Wilarso., Erdy Santoso dan Akhmad Wahyudi. 2010. Identifikasi Jenis-jenis Fungi yang Potensial terhadap
Pembentukan Gaharu dari Batang Aquilaria spp. Jurnal SILVIKULTUR Tropika. 1(1).
Fellows, P. (2017). Food processing technology: principles and practice. Cambridge: Elsevier.
Istini, I. (2020). Pemanfaatan Plastik Polipropilen Standing Pouch Sebagai Salah Satu Kemasan Sterilisasi Peralatan
Laboratorium. Indonesian Journal of Laboratory, 2(3), 41. https://doi.org/10.22146/ijl.v2i3.57424
Rizal, M., Sumaryati, E., & Suprihana. (2016). Pengaruh Waktu dan Suhu Sterilisasi Terhadap Susu Sapi Rasa Coklat.
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 10(1), 20–30.
Tille, P. M. (2017). Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. In Basic Medical Microbiology (fourteenth, p. 45). St.
Louis Missouri: Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai