(MO 184404)
Dosen Pembimbing:
Sujantoko, S.T,M.T.
Oleh:
Salsabila Tsaniatur Rahma
5020201100
sssssBAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui serta memahami langkah untuk memperoleh gambar-gambar teknik
yang memenuhi standard ketentuan yang umum dipakai, sehingga dihasilkan
gambar-gambar teknik yang baik serta memenuhi ketentuan yang umum dipakai
di bidang teknik kelautan.
2. Memahami dasar-dasar gambar rencana garis (Lines Plan) serta kegunaannya.
Selain itu, dapat memahami sebuah gambar rencana garis.
3. Mengetahui cara merancang dan menggambar rencana garis menggunakan
aplikasi Maxsurf dan AutoCAD.
4. Mampu membuat kurva Hidrostatik dan Bonjean menggunakan aplikasi
Maxsurf.
5. Memahami kurva - kurva Hidrostatik dan Bonjean, antara lain : MSA, WPA,
CW, CM, CB, CP, MTC, WSA, Displacement, LBM, LKM, LCB, LCF, TKM,
TBM, TPC, DDT, MTC.
6. Mengetahui cara membaca dan menggunakan kurva-kurva Hidrostatik dan
Bonjean.
BAB II
MENGGAMBAR TEKNIK
2.1 Pendahuluan
Contoh penggunaan macam macam garis pada gambar Lines Plan, antara lain
sebagai berikut :
- Untuk garis Center line digambar menggunakan “garis strip titik”, dengan
ketebalan 0,2 atau 0,3 mm.
• Kurva Hidrostatik
- Untuk garis Waterline dan garis selain kurba hidrostatik digambar
menggunakan “garis tipis” yaitu 0,1 mm.
- Untuk garis-garis kurva Hidrostatik menggunakan “garis ketebalan sedang”
yaitu 0,3 atau 0,4 mm.
• Kurva Bonjean
- Untuk garis Waterline dan Station digambar menggunakan “garis tipis” yaitu
0,1 mm.
- Untuk garis-garis kurva Bonjean menggunakan “garis ketebalan sedang”
yaitu 0,3 atau 0,4 mm.
- Untuk garis Base Line, Linggi Buritan, Linggi Haluan, Main Deck, digambar
menggunakan “garis tebal” yaitu 0,5 mm.
*Catatan: -Bila gambar dikerjakan dengan pensil dapat dibedakan dengan tingkat
kekerasan dari pensil, misalnya:
1. Untuk garis gambar dan garis strip = pensil F atau HB
2. Untuk garis strip titik dan garis tipis = pensil 2H
- Tebalnya garis gambar disesuaikan sendiri dengan besarnya gambar
sehingga kelihatannya sepadan dan baik dipandang
- Untuk gambar potongan, misalnya potongan kulit, bila kita gambarkan
dalam potongan, maka kita dapatkan tebal pelat dan bila kita gambarkan
dengan skala sangat kecil. Untuk ini kita gambarkan dengan garis yang
tebalnya maximum = 2x tebal garis gambar
2.3.2 Huruf dan Angka
Huruf dan angka harus ditulis dengan huruf dan angka cetak lihat “N.27”
(1936)
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
Jadi tidak diperkenankan dengan huruf-huruf lain dari ini.
Untuk menggambar kapal selain dari ketentuan tersebut, dapat digunakan
ketentuan sebagai berikut :
a. Semua huruf dan angka ditulis dengan semua huruf tegak atau huruf
miring (tidak boleh kombinasi).
b. Semua tulisan dapat ditulis dengan huruf besar.
c. Semua tulisan harus disesuaikan dengan gambar dan keperluannya.
d. Semua tulisan harus rapi.
Gambar Pandangan
Gambar Potongan
Kotak nama harus diletakkan disudut kanan bawah dari tempat gambar dan
harus mengikuti normalisasi kotak.
BAB III
Selain itu, terkadang pada saat perancangan dan pembangunan baru, reparasi
berat atau modifikasi suatu floating offshore structure juga diperlukan gambar
Lines Plan dimana perlu dilaksanakan “Perancangan Ulang Lines Plan” apabila
hardcopy / softcopynya tidak ada, agar diperoleh gambar lines plan yang sesuai
dengan aslinya.
3.2 Definisi-Definisi
3.2.1 Ukuran Utama
1. Length Between Perpendicular (LPP)
Panjang kapal yang menghubungkan antara 2 garis tegak yaitu
jarak horizontal antara garis tegak depan atau haluan (FP) dengan garis
tegak belakang atau buritan (AP). After Perpendicular (AP) adalah garis
tegak buritan yaitu garis tegak yang terletak berimpit pada sumbu poros
kemudi. Sedangkan Fore Perpendicular (FP) adalah garis tegak haluan
yaitu garis tegak yang terletak pada titik potong antara linggi haluan
dengan garis air pada sarat air muatan penuh yang telah direncanakan.
5. Breadth (B)
Lebar kapal yang diukur pada sisi dalam plat di tengah kapal
(Amidship).
6. Depth (H)
Tinggi geladak utama (main deck) kapal adalah jarak vertikal yang
diukur pada bidang tengah kapal (midship) dari atas keel (lunas) sampai
sisi atas geladak di sisi kapal.
7. Draft (T)
Sarat air kapal yaitu jarak vertikal yang diukur dari sisi atas lunas
sampai dengan garis air/ waterline pada bidang tengah kapal (midship).
Selanjutnya definisi–definisi ukuran utama kapal diatas lebih jelas
dapat dilihat pada gambar 3.1
9. Displacement (Δ)
Merupakan berat keseluruhan badan kapal termasuk didalamnya
adalah konstruksi badan kapal, permesinan dan sistemnya, elektrikal dan
sistemnya, forniture dan interior, crew dan bawaannya, logistic, bahan
bakar, pelumas, air tawar, dan muatan kapal. Dengan difinisi diatas,
satuan displacement adalah ton. Displacement dapat dirumuskan sebagai
berikut:
2. Buttock Line
• Adalah bidang penampang vertical memanjang, merupakan potongan-
potongan vertical memanjang kapal.
• Pada umumnya dalam perancangan Lines Plan, dari bagian tengah
memanjang kapal (center line) kesamping kanan atau kiri lambung
kapal dibuat potonganpotongan buttock line seperti BL-0m; BL-0,5m;
BL-1m; BL-1,5m; BL-2m; BL- 3m; dst,melebar sampai dengan
lambung kanan/kiri kapal. Jadi, dalam hal ini BL-0m berada
tepat/berimpit pada center line (C ).
3. Water Line
• Adalah bidang penampang horizontal memanjang kapal, merupakan
potonganpotongan horizontal memanjang kapal dari bagian dasar
badan kapal sampai dengan sarat air (draft) maksimum.
• Pada umumnya dalam perancanaan Lines Plan dibuat potongan-
potongan horizontal memanjang kapal dari bidang dasar kapal (base
line) seperti WL-0m; WL-0,5m; WL-1m; WL-1,5m; WL-2m; WL-
3m; dst, sampai dengan sarat air (draft) maksimum. Jadi dalam hal ini,
WL-0m merupakan bidang dasar badan kapal.
• Bidang penampang horizontal memanjang kapal pada posisi sarat air
maksimum pada umumnya disebut sebagai “Water Plane Area”
(WPA).
2. Body Plan
Body plan adalah bentuk potongan-potongan melintang station-
station pada kapal dari pandangan depan maupun belakang. Jadi body
plan adalah potongan-potongan badan kapal secara melintang. Untuk
lebih jelasnya perhatikan gambar berikut :
4. Sheer Plan
Sheer plan ini merupakan gambar irisan-irisan kapal jika dilihar
dari samping pada setiap buttockline . Jadi sheer plan adalah potongan-
potongan bentuk kapal secara vertikal memanjang. Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar dibawah ini:
4. Setelah itu dengan install software MOSES, pilih template tanker, sesuai
di MOSES modeler terdapat 5 macam variasi tanker sebagai berikut :
7. Berikut adalah tampilan dari Tools Size Surfaces. Masukan Length untuk
merubah panjang kapal (Loa) , Beam untuk mengubah lebar kapal (B),
dan Depth untuk mengubah tinggi kapal (H) sesuai dengan data ukuran
utama Tanker dari tugas.
9. Berikut adalah tampilan dari Tools Frame of Reference. Tujuan dari Tools
ini adalah untuk mengubah letak titik koordinat O (0,0,0) pada Tanker ke
posisi (AP,CL,Keel).
Cara mengubah letak koordinat O (0,0,0) :
Pertama perhatikan letak zero point pada gambar berada dimana, karena
zero point pada gambar adalah koordinat O (0,0,0) pada Tanker di
maxsurf. Jika zero point belum berada pada (AP,CL,Keel) maka zero
point perlu dirubah.
10. Lalu buka lagi Frame of Reference untuk mengubah zero point secara
longitudinal, setelah DWL telah dirubah maka perpotongan antara garis
air dengan perpotongan linggi haluan akan juga berubah, maka titik FP
juga harus dirubah. Dengan cara klik “set to DWL” pada FP. Lalu
pindahkan juga titik biru ke FP lalu ok.
11. Lalu buka lagi Frame of Reference. Maka nilai pada FP akan
berubah menjadi 0. Jika belum ulangi langkah 10. Lalu pada AP
inputkan nilai –LPP pada kapal. Setelah itu pindahkan titik biru ke
AP dan tekan ok. Maka titik zero point sudah berada pada AP.
13. Langkah selanjutnya adalah klik Data – Design Grid. Untuk memasukan
Koordinat Station, Waterline, dan Buttock Line pada kapal.
14. Maka akan muncul tampilan seperti di bawah. Section adalah untuk
station kapal, Buttocks untuk Buttock Line, dan Waterlines untuk
Waterlines.
15. Berikut adalah contoh untuk memasukan Station. Klik Add pada pilihan
Section. Lalu masukan jumlah section sesuai dengan jumlah station
kapal dan klik ok.
16. Selanjutnya memasukkan jarak antar station dibagi rata berdasarkan LPP
maka bisa menggunakan space pada menu Design Grid. Lalu pilih menu
“evenly between Perpendiculars” lalu klik ok.
17. Maka akan muncul tampilan seperti berikut. Lalu lalukan cara yang sama
seperti langkah 15 dan 16 untuk memasukan Buttock line pada menu
bottock dan waterlines pada menu waterlines.
18. Jika sudah semua maka Lines Plan sudah bisa terlihat seperti pada gambar
di bawah. Profile adalah Sheer Plan, Plan adalah Half Breadth Plan dan
Body plan adalah body plan.
19. Pada lines plan saat ini, beberapa garis perlu distreamlinekan di maxsurf
terlebih dahulu, dengan menggunakan control point dengan
mempertimbangkan besarnya poros kemudi.
20. Setelah pengaturan stream line garis masing-masing komponen lines plan
di maxsurf, maka hasil di maxsurf perlu di export ke Autocad untuk tahap
‘finishing’ berupa, perbaikan kembali garis agar lebih stream line, dan
penambahan komponen seperti geladak juga beberapa keterangan lain,
Berikut adalah cara untuk mengeksport dari maxsurf ke AUTOCAD.
Dengan cara klik File – Export pilih DXF and IGES. Lalu klik ok.
Namun perlu di garis bawahi untuk mengeksport ke AUTOCAD tidak
bisa dilakukan export untuk 3 tampak sekaligus. Maka pastikan sebelum
klik export pilih tampak mana yang akan di export.
• Body Plan dimulai dari center line kesisi bawah body plan. Kemudian
ukur jarak tiap station pada garis sent line terhadap titk awal garis
diagonal atau sent line.
• Setelah diketahui dimension (jarak) garis sent line antara center line
dengan masing – masing station, langkah selanjutnya adalah
mentransformasi jarak (dimensi) tersebut ke proyeksi Half Breadth.
BAB IV
interior, crew & penumpang dan bawaannya, logistic, bahan bakar, pelumas,
air tawar, dan muatan kapal. Satuan dalam ton.
Keterangan :
B : Lebar
T : Sarat Air
Cm : Midship Coefficient
Keterangan :
LWL : Panjang Bidang Garis Air
B : Lebar
CW : Waterplane Coefficient
Adalah titik pusat dari bidang garis air / Water Plan Area (WPA). Titik F juga
merupakan titik perpotongan antara garis air sebelum oleng/trim (W0L0)
dengaan garis air saat oleng/trim (W1L1).
Letak/posisi titik F pada bidang garis air yang diukur secara horizontal
memanjang terhadap Midship.
Keterangan :
∇ = Volume Displacement
IL = Momen Inersia Memanjang
Keterangan :
∇ : Volume Displacement
IT : Momen Inersia Melintang
TPC adalah sejumlah berat (ton) yang diperlukan untuk terjadinya perubahan
sarat kapal sebesar 1 cm. Bila diasumsikan tidak ada perubahan luas garis air
pada perubahan sarat sebesar 1 cm tersebut, maka lambung kapal adalah
wall/sided. Jadi jika kapal mengalami perubahan sarat air sebesar 1 cm, maka
perubahan volume adalah hasil kali luas bidang garis air dengan tebal pelat
pada garis air tersebut.
Dengan demikian penambahan Volume dan penambahan Berat dapat
dirumuskan sebagai berikut:
• Penambahan volume = t x WPA (m3)
• Penambahan berat = t x WPA x ρ (ton)
Dimana :
T = Tebal Plat
3. Pertama adalah memasukan data lines plan yang sudah dibuat sebelumnya
melalui maxsurf modeler dengan format .msd dengan cara klik File – Open
Design. Lalu klik ok.
4. Berikut adalah tampilan dari lines plan yang sudah dimasukkan pada maxsurf
stability.
5. Untuk melakukan analisa hidrostatik. Maka perlu di set terlebih dahulu tipe
analisis pada software adalah “upright hydrostatics”. Seperti pada gambar
berikut.
6. Lalu langkah selanjutnya adalah memasukan trim pada kapal, dengan cara klik
menu Analysis – Trim.
7. Jika kapal yang akan dianalisa adalah pada kondisi even keel. Maka isikan nilai
0 pada Fixed Trim seperti pada gambar di bawah. Lalu tekan ok.
8. Lalu langkah selanjutnya adalah memasukan draft pada kapal, dengan cara klik
menu Analysis – Draft.
9. “Initial draft” adalah draft terendah yang akan dianalisis dan “Final draft”
adalah draft tertinggi yang akan dianalisis. “Draft increment” adalah interval
draft yang digunakan pada analisis. Pada umumnya draft yang digunakan adalah
seperti diatas, yaitu “initial draft” pada keel (0 m) lalu “final draft” pada T
(sarat air maksimum). “Draft increment” pada umumnya 0.5 m/ tidak
boleh lebih dari 0.5 m. LCG dan VCG diubah 0 m agar titik G tidak muncul
pada kurva karena pada kondisi ini kita belum memasukkan komponen-
komponen di dalam kapal. Lalu klik ok.
10. Selanjutnya analisis sudah bisa dilakukan dengan cara seperti diatas. Klik
Analysis – Start Hydrostatics.
11. Berikut adalah output running hidrostatik yang masih berupa tabel pada window
“result”.
12. Berikut ini adalah Kurva/Grafik Hidrostatik hasil running pada window Graph.
13. Berikut adalah Kurva Bonjean hasil running pada window Graph.
14. Jika ingin mengeksport Grafik untuk Autocad. Maka bisa dilakukan sama
dengan cara mengekport pada maxsurf modeler sebelumnya, dengan cara klik
File – Eksport – DXF and IGES.
yang diskala sedangkan garis vertikal menunjukkan sarat tiap water line yang
dipakai sebagai titik awal pengukuran kurva hidrostatis. Kurva hidrostatis digambar
sampai sarat penuh dan tidak berlaku untuk kondisi kapal trim. Perhitungan dan
penentuan tiap-tiap kurva hidrostatis terdapat pada lampiran.
dapat pula digunakan untuk mencari LCB (¤B). Untuk langkah pengerjaan
selanjutnya kurva Bonjean digunakan untuk perhitungan kebocoran (Floodable
Length).