Anda di halaman 1dari 5

UJI GESER TRIAXIAL

Uji geser triaksial adalah uji yang paling dapat diandalkan untuk menentukan
parameter tegangan geser.
Uji ini telah digunakan secara luas untuk keperluan pengujian biasa ataupun
keperluan riset.
Pada uji ini umumnya digunakan sebuah sample tanah kira-kira berdiameter 1,5
inc (38,1 mm) dan panjang 3 inc (76,2 mm).
Sample tanah (benda uji) tersebut ditutup dengan membran karet yang tipis dan
diletakkan didalam sebuah bejana silinder dari bahan plastik yang kemudian
bejana tersebut diisi dengan air atau larutan gliserin. Didalam bejana, benda uji
tersebut akan mendapat tekanan hidrostatis. Untuk menyebabkan terjadinya
keruntuhan geser pada benda uji, tegangan aksial (vertikal) diberikan melalui
suatu piston vertikal (tegangan ini biasanya juga disebut tegangan deviator).
Untuk pembebanan vertikal dapat dilakukan dengan dua cara antara lain:
1. Dengan memberikan beban mati yang berangsur-angsur ditambah
(penambahan setiap saat sama) sampai benda uji runtuh (deformasi arah
aksial akibat pembebanan ini diukur dengan sebuah arloji ukur/dial gage)
2. Dengan memberikan deformasi arah aksial (vertikal) dengan kecepatan
deformasi yang tetap dengan bantuan gigi-gigi mesin atau pembebanan
hidrolis. Cara ini disebut juga sebagai uji regangan terkendali.
Beban aksial yang diberikan diukur dengan bantuan sebuah proving ring
(lingkaran pengukur beban) yang berhubungan dengan piston vertikal.
Alat ini juga dilengkapi dengan pipa-pipa untuk mengalirkan air ke dan dari
dalam sample tanah dimana pipa-pipa tersebut juga berguna sebagai sarana
pengukur tegangan airpori (pada kondisi uji).

Dalam uji geser triaksial ada tiga tipe standar yang biasanya dilakukan yaitu:
1. Consolidated Drained test (CD test)
Consolidated drained test atau uji air-teralirkan terkonsolidasi biasanya dilakukan
dengan cara benda uji diletakan dari segala arah dengan tegangan penyekap
dengan cara memberikan tekanan pada cairan dalam silinder. Setelah penyekap
dilakukan, tegangan air pori dalam benda uji naik. Kenaikan air pori dapat
dinyatakan dalam bentuk parameter tak berdimensi.
Untuk tanah-tanah yang jenuh air, parameter tegangan pori samadengan nol.
Apabila pada hubungan dengan pipa aliran (drainage) tetap terbuka, akan terjadi
disipasi akibat kelebihan tegangan air pori, dan kemudian terjadi konsolidasi.
Lama kelamaan uc mengecil menjadi nol. Pada tanah yang jenuh air perubahan
volume dari benda uji yang terjadi selama proses konsolidasi dapat ditentukan
dari besarnya volume air pori yang mengalir keluar. Beban tengangan deviator,
pada benda uji ditambahkan dengan lambat sekali (kecepatan penambahan beban
sangat kecil). Selama pengujian ini pipa aliran dibiarkan terbuka dengan demikian
penambahan beban tegangan deviator yang sangat perlahan-lahan tersebut
memungkinkan terjadinya dispasi penuh dari tegangan air pori sehingga dapat
diciptakan selama pengujian.
Sebuah contoh yang umum dari variasi tegangan deviator terhadap pertambahan
regangan pada tanah pasir renggang dan pada tanah lempung yang terkonsolidasi
normal menunjukan hal yang serupa untuk tanah pasir padat dan tanah lempung
terkonsolidasi lebih.
Pengujian yang sama pada sample tanah dapat dilakukan beberapa kali dengan
tekanan penyekap yang berbeda-beda. Bila harga tegangan-tegangan utama besar
dan kecil pada setiap uji tersebut dapat diketahui, maka kita dapat menggambar
lingkaran-lingkaran mohrnya sekaligus didapat pula garis keruntuhannya (failure
envelope).

Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb


Pengetahuan tentang kekuatan geser diperlukan untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang berhubungan dengan stabilitasmassatanah. Bila suatu titik
pada sembarang bidang dari suatumassatanah memiliki tegangan geser yang sama
dengan kekuatan gesernya, maka keruntuhan akan terjadi pada titik tersebut.
Kekuatan geser tanah pada bidang tersebut pada titik yang sama, sebagai
parameter kuat geser, yang berturut-turut
didefinisikan sebagai kohesi (cohesion intercept atau apparent cohesion) dan
sudut tahanan geser (angle of shearing resitance).
Berdasarkan konsep dasar Terzaghi, tegangan geser pada suatu tanah hanya
dapat ditahan oleh tegangan partikel-partikel padatnya. Kekuatan geser tanah
dapat juga dinyatakan sebagai fungsi dari tegangan normal efektif
Dengan demikian keruntuhan akan terjadi pada titik yang mengalami
keadaan kritis yang disebabkan oleh kombinasi antara tegangan geser dan
tegangan normal efektif.
Selain itu, kekuatan geser juga dapat dinyatakan dalam tegangan utama pada
keadaan runtuh dititik yang ditinjau.
Garis yang dihasilkan oleh persamaan pada keadaan runtuh merupakan garis
singgungterhadap lingkaran Mohr yang menunjukkan keadaan tegangan deng
an nilai positif untuk tegangan tekan.
Kondisi terkonsolidasi lebih pada benda uji akan terjadi bila suatu sapel tanah
lempung yang pada mulanya dikonsolidasi dengan tekanan penyekap yang sama
besardan kemudian dibolehkan mengembang dengan menurunkan tegangan
penyekap menjadi sama besar. Garis keruntuhan yang dihasilkan dari uji triaksial
kondisi air air teralirkan pada sample tanah lempung terkonsolidasi lebih akan

membentuk cabang dan mempunyai sudut yang lebih kecil dan memotong sumbu
vertical pada suatu harga sebesar harga kohesi dari tanah tersebut.
Pelaksanaan uji geser triaksial dengan metode air teralilirkan terkonsolidasi padsa
tanah lempung biasanya memerlukan beberapa hari untuk setiap benda uji. Hal ini
disebabkan karena kecepatan penambahan tegangan deviator lambat sekali agar
dapat menghasilkan kondisi air teralirkan sepenuhnya dari dalam benda uji. Inilah
sebabnya mengapa uji triaksial cara CD tidak umum dilakukan (uji CU dan UU
lebih disukai).
2. Consolidated Undrained test (CU test)
Uji CU merupakan uji triaksial yang paling umum dipakai.
Dimana pada uji ini sample tanah yang jenuh air mula-mula dikonsolidasi dengan
tekanan penyekap yang sama dari segala penjuru dalam bejana yang berisikan
fluida. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pengaliran air dari sample tanah
keluar. Sesudah tegangan air pori akibat pemberian tekanan penyekap telah
seluruhnya terdipasi, tegangan deviator pada sample tanah kemudian ditambah
sampai menyebabkan keruntuhan pada sample tanah tersebut.
Selama fase ini berlangsung, hubungan drainase (pengaliran air) dari dan ke
dalam sample tanah harus dibuat tertutup (drainase ini terbuka pada fase
konsolidasi). Karena tidak mungkin terjadi pengaliran air, maka pada saat
pembebanan ini akan terjadi kenaikan tegangan pori. Selama uji berlangsung
diadakan pengukuran terus menerus.
Pada tanah pasir lepas (renggang) dan tanah lempung terkonsolidasi normal,
tegangan air pori akan membesar dengan bertambahnya regangan tadi sedangkan
untuk tanah pasir padat dan lempung terkonsolidasi lebih, tegangan air pori akan
membesar dengan bertambahnya regangan sampai suatu batas tertentu. Kemudian
setelah itu tegangan air pori menjadi negative (relative terhadap tekanan
atmosfer). Hal ini dikarenakan tanahnya yang mengembang.

Pada uji ini berbeda dengan uji air mengalir-terkonsolidsasi, harga tegangan total
dan tegangan efektif pada uji air termampatkan-terkonsolidasi tidak sama. Pada
uji ini harga tegangan air pori pada saat terjadi keruntuhan langsung dapat diukur.
Pada uji ini juga dapat dilakukan pada sample tanah yang berbeda, dengan
tegangan penyekap dibuat berbeda-beda untuk menentukan parameter kekuatan
geser tanah tersebut.
3. Unconsolidated Undrainned test (UU test)
Pengujian Triaksial UU adalah suatu cara untuk pengujian kuat geser tanah.
Pengujian Triaksial tipe UU tersebut untuk mendapatkan nilai kohesi (c) dan E
tersebut yaitu dengan lingkaran Mohr dan regresi linier. Pada pengujian Triaksial
tipe UU Unconsolidation-Undrained) benda uji mulamula dibebani dengan penerapan tegangan sel kemudian dibebani
dengan beban normal, melalui penerapan tegangan deviator sampai mencapai
keruntuhan.
Pada penerapan tegangan deviator selama penggeserannya tidak diijinkan air
keluar dari benda ujinya dan selama pengujian katup drainase ditutup. Karena
pada pengujian air tidak diijinkan mengalir keluar, beban normal tidak ditransfer
ke butiran tanahnya. Keadaan tanpa drainase ini menyebabkan adanya
kelebihan tekanan pori dengan tidak ada tahanan geser hasil perlawanan dari
butiran tanahnya.

Anda mungkin juga menyukai