PENDAHULUAN
1.1.1
Latar Belakang
Banyak macam pompa air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Salah satunya adalah pompa sentrifugal. Pompa irigasi ini dipakai untuk memompa air dari
sungai maupun sumur-sumur dangkal. Mayoritas pompa irigasi sentrifugal yang digunakan
oleh petani adalah berukuran kecil (diameter 50 mm) dan medium (diameter 100 mm).
Sekitar 56.8 % petani menggunakan pompa berukuran kecil dan 32.4 % petani menggunakan
pompa berukuran sedang.
Para petani menggunakan sumber air dari aquifer dangkal untuk irigasi pompa disamping
penggunaan sumber air dari sungaisungai yang ada untuk mensuplai irigasi saat musim
kering. Pompa-pompa tersebut mengairi sekitar 120,000 hektar di Jawa.
Unjuk kerja pompa irigasi dipengaruhi oleh beberapa parameter, antara lain : debit,
tinggi tekan, tinggi hisap dan daya poros. Debit saat pengujian diatur dengan cara mengatur
bukaan kran pada pipa tekan secara perlahan-lahan. Semakin besar bukaan kran, maka debit
yang dihasilkan semakin besar pula. Instrumen yang digunakan untuk mengukur debit adalah
electromagnetic flowmeter dan bak ukur (weir). Nilai tinggi tekan dan tinggi hisap yang
dihasilkan oleh pompa akan mempengaruhi tinggi total pompa (total head). Debit dan tinggi
total merupakan dua faktor yang mempengaruhi daya air (water power), yaitu daya yang
dikeluarkan untuk mengangkat air. Pada saat impeller pompa berputar pada kecepatan
peripheralnya untuk menghisap dan mengangkat air maka torsi poros pompa memiliki angka
yang tertentu. Dalam pengujian ini input daya poros pompa merupakan hasil perhitungan dari
faktor kecepatan peripheral (rpm) dan torsi poros. Pembacaan torsi dilakukan secara tidak
langsung dengan digital multi meter YEM-2506A untuk mengukur tegangan listrik pada slip
1
ring torque-meter. Pembacaan tegangan listrik tersebut akan dikonversi kedalam torsi dengan
menggunakan tabel
kalibrasi yang telah dibuat sebelum pengujian dilakukan.
Efisiensi pompa merupakan perbandingan antara daya output terhadap daya input.
Daya output pompa adalah daya yang digunakan untuk mengangkat air (water power).
Sedangkan input daya merupakan daya poros pompa. Efisiensi maksimum merupakan titik
pengoperasian optimum pompa dilapang yang harus dipakai sebagai acuan oleh pengguna
pompa.
Penulis menggunakan metode kepustakaan dan internet untuk mendapatkan data dan
informasi yang diperlukan. Adapun teknik yang dipergunakan pada penelitian ini adalah studi
pustaka, dalam metode ini, penulis membaca buku-buku, artikel yang ada di internet, dan
literatur yang berhubungan dengan makalah ini.
1.6 Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari tiga bab, yakni Bab I berupa Pendahuluan, Bab II berupa
Pembahasan, Bab 3 berupa Analisa Perhitungan, dan Bab 4 berupa Penutup.Bab pertama
berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metodelogi penulisan,
dan sistematika penulisan. Bab kedua berisi pokok-pokok bahasan. Bab ketiga berisi rumus
perhitungan dan contoh soal. Bab empat berisi kesimpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Pompa
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari
suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara
menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus
menerus.
Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk
(suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah
tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan),
dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada
sepanjang pengaliran.
2.2 Pompa Sentrifugal
Salah satu jenis pompa pemindah non positip adalah pompa sentrifugal yang prinsip
kerjanya mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis)
melalui suatu impeller yang berputar dalam casing.
Sesuai dengan data-data yang didapat, pompa reboiler debutanizer di Hidrokracking
Unibon menggunakan pompa sentrifugal single - stage double suction.
Centrifugal Pump. Beberapa contoh pompa sentrifugal yang digunakan di salah satu gathering
station.
Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan dalam fasilitas
gathering station, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi sebelum diolah dan
dipasarkan, ialah pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal ialah sebuah gaya yang
timbul akibat adanya gerakan sebuah benda atau partikel melalui lintasan lengkung
(melingkar).
Prinsip-prinsip dasar pompa sentrifugal ialah sebagai berikut:
gaya sentrifugal bekerja pada impeller untuk mendorong fluida ke sisi luar sehingga
kecepatan fluida meningkat
kecepatan fluida yang tinggi diubah oleh casing pompa (volute atau diffuser) menjadi
tekanan atau head
Selain pompa sentrifugal, industri juga menggunakan pompa tipe positive
displacement. Perbedaan dasar antara pompa sentrifugal dan pompa positive
displacement terletak pada laju alir discharge yang dihasilkan oleh pompa. Laju alir
discharge sebuah pompa sentrifugal bervariasi bergantung pada besarnya head atau
tekanan sedangkan laju alir discharge pompa positive displacement adalah tetap dan
tidak bergantung pada head-nya.
Sentrifugal vs. Positive Displacement. Laju alir discharge sebuah pompa positive displacement selalu
tetap dan tidak tergantung oleh total dynamic head.
Performance Curve. Kurva perfomansi yang menunjukkan pengaluran data-data head, flow
rate, efisiensi, dan kebutuhan daya.
Perhitungan NPSHa. Berikut ini ilustrasi yang menunjukkan bagaimana perhitungan NPSH
avaiable sebuah pompa.
Nametag. Contoh name tag sebuah pompa sentrifugal yang terdapat di pabrik. Terlihat bahwa
head pompa ialah sebesar 990 ft.
Kapasitas rendah
Kapasitas tinggi
< 20 m3 / jam
> 60 m3 / jam
b. Tekanan Discharge :
Tekanan Rendah
< 5 Kg / cm2
Tekanan menengah
5 -:- 50 Kg / cm2
Tekanan tinggi
> 50 Kg / cm2
Multi stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam satu casing.
Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel dalam satu
casing.
Multi Impeller Multi stage : Kombinasi multi impeller dan multi stage.
d. Posisi Poros :
Poros tegak
Poros mendatar
e. Jumlah Suction :
Single Suction
Double Suction
Radial flow
Axial flow
Mixed fllow
A. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa
menembus casing.
B. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa melalui
poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
C. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan
tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.
D. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada stuffing
box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing dan interstage atau
distance sleever.
11
E. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
F. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang
berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat
memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi
energi dinamis (single stage).
G. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
H. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan
pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus
menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk
sebelumnya.
I. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian depan
impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah antara casing
dengan impeller.
J. Bearing
Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat
berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan poros
untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek
menjadi kecil.
12
K. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang
berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat
memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi
energi dinamis (single stage).
2.3 Kapasitas Pompa
Kapasitas pompa adalah banyaknya cairan yang dapat dipindahkan oleh pompa setiap
satuan waktu . Dinyatakan dalam satuan volume per satuan waktu, seperti :
13
Karena energi itu kekal, maka bentuk head (tinggi tekan) dapat bervariasi pada
penampang yang berbeda. Namun pada kenyataannya selalu ada rugi energi (losses).
Pada kondsi yang berbeda seperti pada gambar di atas maka persamaan Bernoulli adalah
sebagai berikut :
14
a. Head Tekanan
Head tekanan adalah perbedaan head tekanan yang bekerja pada permukaan zat cair pada sisi
tekan dengan head tekanan yang bekerja pada permukaan zat cair pada sisi isap.
b. Head Kecepatan
Head kecepatan adalah perbedaan antar head kecepatan zat cair pada saluran tekan dengan
head kecepatan zat cair pada saluran isap.
15
Zd
Zs
Tanda + : Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih rendah dari sumbu pompa (Suction
lift).
Tanda - : Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih tinggi dari sumbu pompa (Suction
head).
16
Harga f (faktor gesekan) didapat dari diagram Moody (lampiran - 6) sebagai fungsi
dari Angka Reynold (Reynolds Number) dan Kekasaran relatif (Relative Roughness - /D),
yang nilainya dapat dilihat pada grafik (lampiran) sebagai fungsi dari nominal diameter pipa
dan kekasaran permukaan dalam pipa (e) yang tergantung dari jenis material pipa.
17
Dalam menghitung kerugian pada fitting dan valve dapat menggunakan tabel pada
lampiran 4. Besaran ini menyatakan kerugian pada fitting dan valve dalam ukuran panjang
ekivalen dari pipa lurus.
18
3. Total Losses
Total losses merupakan kerugian total sistem perpipaan, yaitu :
Daya pompa adalah besarnya energi persatuan waktu atau kecepatan melakukan kerja.
Ada beberapa pengertian daya, yaitu :
a.Daya hidrolik (hydraulic horse power)
Daya hidrolik (daya pompa teoritis) adalah daya yang dibutuhkan untuk mengalirkan
sejumlah zat cair. Daya ini dapat dihitung dengan rumus :
19
20
Efisiensi pada dasarnya didefinisikan sebagai perbandingan antara output dan input
atau perbandingan antara HHP Pompa dengan BHP pompa.
Harga efisiensi yang tertinggi sama dengan satu harga efisiensi pompa yang didapat dari
pabrik pembuatnya.
Efisiensi pompa merupakan perkalian dari beberapa efisiensi, yaitu:
21
Grafik fungsi dari Angka Reynold (Reynolds Number) dan Kekasaran relatif
22
2.6 Terminologi
Beberapa terminologi dan istilah khusus yang sering berkaitan dengan pompa, ialah:
1. TDH = Total Dynamic Head, yaitu besarnya head pompa. Merupakan selisih antara
head discharge dengan head suction; terkadang disebut head atau total head.
2. BEP = Best Efficiency Point, yaitu kondisi operasi dimana pompa bekerja paling
optimum.
3. NPSHr = Net Positive Suction Head required, yaitu nilai head absolut dari inlet
pompa yang dibutuhkan agar tidak terjadi kavitasi.
4. NPSHa = Net Positive Suction Head available, yaitu nilai head absolut y ang
tersedia pada inlet pompa.
5. Kavitasi, yaitu kondisi dimana terjadinya bubble (gelembung udara) di dalam pompa
akibat kurangnya NPSHa (terjadi vaporisasi) dan pecah pada saat bersentuhan dengan
impeller atau casing. Agar tidak terjadi kavitasi, maka NPSHa harus lebih besar dari
NPSHr.
6. Minimum flow, yaitu flow rate yang terkecil yang dibutuhkan agar pompa beroperasi
dengan baik. Apabila laju alir lebih rendah dari minimum flow, pompa dapat
mengalami kerusakan.
7. Efficiency, yaitu besarnya perbandingan antara energi yang dipakai (input) dengan
energi output pompa.
8. BHP = brake horsepower, yaitu power (daya) yang dibutuhkan oleh pompa untuk
bisa bekerja sesuai dengan kurvanya; memiliki satuan hp.
23
24
3. Proteksi terhadap vibrasi. Vibrasi yang berlebihan akan menggangu kinerja dan
berkemungkinan merusak pompa. Beberapa alat yang ditambahkan untuk
menghindari vibrasi berlebihan ialah vibration switch dan vibration monitor.
4. Proteksi terhadap minimum flow. Peralatan seperti pressure switch high (PSH),
flow switch low (FSL), dan return line yang dilengkapi dengan control valve dipasang
pada sistem pompa untuk melindungi pompa dari kerusakan akibat tidak terpenuhinya
minimum flow.
5. Proteksi terhadap low NPSH available. Apabila pompa tidak memiliki NPSHa yang
cukup, aliran keluaran pompa tidak akan mengalir dan fluida terakumulasi dalam
pompa. Beberapa peralatan safety yang ditambahkan pada sistem pompa ialah level
switch low (LSL) dan pressure switch low (PSL).
25
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Pompa sentrifugal pertama kali dibuat pada tahun 1689 oleh Denis Papin di eropa
available.
Manfaat dari pompa sentrifugal banyak dipakai di bidang industri, seperti
26
sangat perlu mendapat perhatian serius dan perlu didukung oleh sumber daya manusia
yang memadai.
DAFTAR PUSTAKA
Ir. Sularso, MSME dan Prof. Dr. Haruo Tahara, Pompa dan Kompresor, PT Pradnya
Paramita, Jakarta, 1983.
http://bpompa.blogspot.com/2009/09/sejarah-pompa-sentrifugal_04.html
http://begokmild.com/2010/03/pompa-sentrifugal/
http://www.scribd.com/doc/27804524/pompa-sentrifugal#
http://industrikimia.com/tutorial/mengenal-komponen-dalam-pompa-centrifugal
http://me-poltekkapal.info/2010/04/analisis-pompa-sentrifugal/
27