DAR 2/Profesional/184/008/2018
MODUL 2 KB 4: FLUIDA
A. PENDAHULUAN ..........................................................................................1
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN ......................................................................1
C. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN .............................................................1
D. URAIAN MATERI ........................................................................................2
1. PENGANTAR ................................................................................... 2
5. KETERAPUNGAN ......................................................................... 11
E. TUGAS .........................................................................................................22
F. TES FORMATIF ..........................................................................................27
G. RANGKUMAN ............................................................................................29
H. DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................30
- iv -
-v-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
A. PENDAHULUAN
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
- 1-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
D. URAIAN MATERI
1. PENGANTAR
Fluida merupakan zat yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Pada saat mandi, mencuci, menyiram tanaman, ban bocor, dan masih banyak lagi
aktivitas yang melibatkan fluida. Fluida merupakan zat yang dapat mengalir, jadi
zat cair dan gas merupakan fluida. Fluida memang zat yang dapat mengalir, tetapi
tidak setiap saat fluida itu mengalir terkadang fluida itu diam. Oleh karena itu pada
modul ini akan kita akan mempelajari sifat-sifat fluida yang diam (statis) dan sifat-
sifat fluida yang bergerak (dinamis).
Saat fluida diam kita akan mempelajari bagaimana tekanannya, lalu bila
fluida terletak di dalam bejana berhubungan bagaimana tekanannya, apakah masih
sama? Kemudian bila kita memasukkan benda ke dalam fluida diam, apa yang
terjadi? Lalu kita juga akan mempelajari sifat dari permukaan fluida yaitu tegangan
permukaan dan fenomena-fenomena yang diakibatkan olehnya. Untuk fluida
bergerak kita akan melihat bagaimana fluida mengalir pada pipa yang diameternya
berbeda apakah ada sesuatu dari fluida ini yang berubah? Kemudian bila kita
mengalirkan fluida pada ketinggian yang berbeda, bagaimana fluida ini akan
mengalir? Mari kita lihat bersama apakah ketika fluida diam sifatnya sama dengan
fluida bergerak.
2. MASSA JENIS
Massa jenis (densitas) merupakan sifat yang dimiliki oleh bahan. Massa
jenis didefinisikan sebagai perbandingan massa per satuan volume. Simbol dari
massa jenis ini adalah (“rho”). Sebuah benda dikatakan homogen bila massa
jenisnya sama pada setiap bagiannya. Maka bila sebuah benda homogen memiliki
massa m dan volume v, massa jenisnya mengikuti persamaan:
𝑚
𝜌= (1)
𝑉
Terkadang suatu bahan memiliki massa jenis yang tidak sama persis pada
setiap bagiannya maka massa jenisnya dinyatakan sebagai rata-rata dari massa jenis
-2-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
𝑘𝑔⁄
pada setiap bagiannya. Satuan dari massa jenis ini adalah 𝑚3 . Satuan lain yang
𝑔
sering digunakan untuk massa jenis adalah ⁄𝑐𝑚3 .
𝑔 𝑘𝑔
1 ⁄𝑐𝑚3 = 1000 ⁄𝑚3
-3-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
1
= ⋅ 3,14 ∙ 22 ⋅ 0,3
4
= 0,942 cm2
Setelah 𝑉 diketahui maka massa jenis uang logam adalah:
𝑚
𝜌=
𝑉
2 g
= = 2,12 ⁄cm3
0,942
𝑔
Sehingga massa jenis uang logam adalah 2,12 ⁄𝑐𝑚3 .
Ketika fluida (baik cair maupun gas) dalam keadaan diam akan memberikan
gaya tegak lurus ke seluruh permukaan kontaknya. Bila ada sebuah benda tercelup
ke dalam fluida maka seluruh bagian benda yang bersentuhan dengan fluida akan
mengalami gaya tegak lurus yang diberikan oleh fluida. Misalnya air yang
dimasukkan ke dalam gelas, dinding-dinding gelas yang bersentuhan dengan air ini
seluruhnya akan mengalami gaya tegak lurus yang diberikan oleh air. Bila kita
melihat sedikit luasan (bagian dari dinding gelas) yang besarnya 𝑑𝐴 dan mengalami
gaya tegak lurus 𝑑𝐹 maka perbandngan antara 𝑑𝐹 dan 𝑑𝐴 ini kita definisikan
sebagai tekanan. Jadi tekanan adalah gaya tegak lurus per satuan luas.
𝑑𝐹
𝑝 = 𝑑𝐴 (2)
Bila setiap luasan mengalami tekanan yang sama, maka persamaannya menjadi:
𝐹
𝑝=𝐴 (3)
-4-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
1 bar = 105 Pa
1 milibar = 100 Pa
1 atm = 1,013x105 Pa = 1,013 bar = 1013 milibar
-5-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
akan mengalami tekanan yang sama tidak peduli apapun bentuk bejananya.
Untuk kedalaman yang berbeda maka tekanannya berbeda. Luasan B
mengalami tekanan yang lebih besar dibanding luasan A karena ℎ𝐵 lebih
besar dari ℎ𝐴 .
Gambar 2. Kolom air dengan luas penampang 𝐴 setinggi ℎ𝐴 dan luas penampang 𝐵 setinggi ℎ𝐵 .
Contoh
Sejumlah air dimasukkan ke dalam pipa
U, kemudian ditambahkan minyak
melalui pipa U sisi kanan sehingga
diperoleh kesetimbangan seperti yang
ditunjukkan gambar, dengan ℎ1 = 8 cm
dan ℎ2 = 10 cm. Tentukan massa jenis
minyak bila massa jenis air adalah 1000
kg/m3!
Diketahui:
ℎ1 = 8 cm
ℎ2 = 10 cm
𝜌𝑎𝑖𝑟 = 1000 kg/m3
Ditanyakan:
𝜌𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = ⋯ ?
Jawab:
-6-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
Untuk menjawab model soal seperti ini, kita dapat menggunakan prinsip
tekanan. Pada kedalaman yang sama, tekanannya sama. Pada gambar
terlihat bahwa di titik A dan titik B memiliki kedalaman yang sama.
Kedalaman ini dihitung dari dasar bejana bukan dari permukaan, karena
tinggi permukaan air dan minyak berbeda. Sehingga:
𝑃𝐴 = 𝑃𝐵
𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑔ℎ1 = 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑔ℎ2
𝜌𝑎𝑖𝑟 ℎ1 = 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 ℎ2
ℎ1
𝜌𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = 𝜌
ℎ2 𝑎𝑖𝑟
8 cm
𝜌𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = 1000 kg/m3
10 cm
𝜌𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = 800 kg/m3
Dari persamaan ini kita dapat melihat bahwa tekanan yang diberikan air
dan minyak ternyata berbeda. Kita membutuhkan air sedalam 8 cm untuk
menghasilkan tekanan yang sama dengan yang tekanan yang dihasilkan
oleh 10 cm minyak. Hal ini dipengaruhi oleh massa jenis dari fluidanya.
Contoh:
-7-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
4. HUKUM PASCAL
Hukum Pascal: Tekanan yang diberikan pada fluida tertutup akan diteruskan
tanpa mengalami pengurangan ke setiap bagian fluida dan dinding bejana.
Perhatikan Gambar 3 yang menggambarkan hukum Pascal. Pada permukaan A1
diberi gaya sebesar F1 maka pada fluida yang akan memberikan tekanan sebesar 𝑃.
Kemudian perhatikan permukaan lainnya yang memiliki luas penampang lebih
besar, pada ketinggian yang sama, fluida juga memberikan tekanan yang sama.
Gambar 3. Fluida di dalam bejana tertutup. Bila salah satu lengan bejana diberi gaya sebesar F
sehingga mengalami pertambahan tekanan, maka pertambahan tekanan ini akan diteruskan ke
segala arah.
Sehingga tekanan pada permukaan kecil dan besar, untuk ketinggian yang sama,
adalah sama. Dapat ditulis
-8-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
𝑃1 = 𝑃2
𝐹1 𝐹
= 𝐴2 (4)
𝐴1 2
Melalui persamaan, terlihat bahwa bila kita memberikan gaya yang kecil
kepada luas permukaan kecil, maka luas permukaan besar harus mengimbanginya
dengan memberikan gaya 𝐹2 yang besar. Prinsip ini banyak digunakan dalam
prinsip-prinsip hidrolik. Dengan memberikan gaya yang kecil, dapat mengangkat
benda-benda yang besar. Bayangkan bila prinsip ini tidak ada, bagaimana anda
seorang akan mengangkat mobil?
Contoh
Bila fluida dimasukkan ke dalam
bejana berhubungan seperti yang
terlihat pada gambar. Bila pada salah
satu penampang bejana kita
masukkan sebuah bahan yang
menekan fluida, maka bagaimanakah
tekanan di A dan B?
-9-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
- 10 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
5. KETERAPUNGAN
- 11 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
Pada bagian atas silinder. Gaya yang berhubungan dengan tekanan ini adalah
𝐹1 = 𝑝1 𝐴 = 𝜌𝑓 𝑔ℎ1 𝐴
yang arahnya ke bawah. Dengan cara yang sama fluida melakukan tekanan
hidrostatis:
𝐹2 = 𝑝2 𝐴 = 𝜌𝑓 ℎ2 𝐴
yang arahnya ke atas. Resultan kedua gaya ini adalah gaya apung 𝐹𝑎 .
𝐹𝑎 = 𝐹2 − 𝐹1
= 𝜌𝑓 𝑔ℎ2 𝐴 − 𝜌𝑓 𝑔ℎ1 𝐴
= 𝜌𝑓 𝑔𝐴(ℎ2 − ℎ1 )
= 𝜌𝑓 𝑔𝐴ℎ
= 𝜌𝑓 𝑔𝑉𝑏𝑓
Perhatikan, 𝜌𝑓 𝑉𝑏𝑓 = 𝑀𝑓 adalah massa zat cair yang dipindahkan oleh benda
dan 𝜌𝑓 𝑉𝑏𝑓 𝑔 = 𝑀𝑓 𝑔 adalah berat zat cair yang dipindahkan oleh benda. Jadi gaya
apung dapat dinyatakan:
𝐹𝐴 = 𝑀𝑓 𝑔
𝐹𝐴 = 𝜌𝑓 𝑉𝑏𝑓 𝑔 (6)
𝐹𝐴=𝜌𝑓𝑉𝑏𝑓𝑔 (6) merupakan persamaan untuk hukum Archimedes. Prinsip
Archimedes menyatakan “Ketika sebuah benda seluruhnya atau sebagian
dimasukkan ke dalam zat cair, cairan akan memberikan gaya dorong ke atas pada
benda setara dengan berat cairan yang dipindahkan benda.” Gaya dorong ke atas ini
biasa di sebut sebagai gaya apung. Persamaan ini berlaku untuk sembarang bentuk
benda. Bila kita memasukkan sterofoam ke dalam air maka apa yang terjadi?
Apakah sterofoam ini akan tenggelam? Melayang? Atau terapung? Mengapa
demikian?
- 12 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
Gambar 5. Keadaan benda yang tercelup ke dalam fluida, terapung, mleayang, dan tenggelam.
𝜌𝑏=𝑉𝑏𝑓𝑉𝑏𝜌𝑓 (7) dan Gambar 5! Pada saat benda terapung apakah seluruh benda
masuk ke dalam fluida? Terlihat dari gambar bahwa hanya sebagian yang tercelup
ke dalam fluida 𝑉𝑏𝑓 < 𝑉𝑏 oleh karena itu perbandingan 𝑉𝑏𝑓 dengan 𝑉𝑏 nilainya
kurang dari satu. Persamaan menjadi:
𝜌𝑏 < 𝜌𝑓
Sehingga bila nilai 𝜌𝑏 lebih kecil dari 𝜌𝑓 maka benda akan terapung. Lalu
bagaimana saat benda melayang? Pada saat benda melayang, seluruh volume benda
- 13 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
Contoh
Berapa bagiankah gabus yang tercelup ke dalam air, bila massa jenis gabus adalah 250
kg/m3?
Diketahui:
𝜌𝑔𝑎𝑏𝑢𝑠 = 250 kg/m3
𝜌𝑎𝑖𝑟 = 1000 kg/m3
Ditanyakan:
Bagian gabus yang tercelup?
Jawab:
𝑉𝑏𝑓
Untuk menyelesaikan persoalan ini, dapat digunakan persamaan 𝜌𝑏 = 𝜌𝑓 (7),
𝑉𝑏
yaitu:
𝑉𝑏𝑓
𝜌𝑏 = 𝜌
𝑉𝑏 𝑓
𝑉𝑏𝑓 𝜌𝑏 250 1
= = =
𝑉𝑏 𝜌𝑓 1000 4
1
Jadi, 4 bagian gabus akan tenggelam ke dalam air.
- 14 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
6. TEGANGAN PERMUKAAN
Perhatikan Gambar 6, bagaimana daun bisa tenang di atas air dan tidak
tenggelam? Seolah-olah ada gaya yang menahan daun agar tidak tenggelam ke air.
Lalu perhatikan pula tetesan embun yang berada di ujung daun, apakah yang
menahan air sehingga air tidak mengalir tetapi justru berbentuk bulat?
Gambar 6. Gambar daun yang tidak tenggelam ke dalam air dan gambar embun
- 15 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
yang ada di permukaan akan memberikan tolakan kepada tekanan yang diberikan
daun. Hal ini pula yang menyebabkan embun membentuk seperti bola karena
molekul-molekul di permukaan air berikatan sangat kuat untuk menjaga agar
molekul pada permukaan tidak lepas dari ikatannya.
Gambar 7. Gambar partikel-partikel air (perbandingan gaya yang dialami partikel permukaan
(merah) dengan partikel lainnya (biru)) dan partikel air di dalam bejana (anak panah merah
merupakan gaya tarik molekul air dengan bejana)
- 16 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
sebelah kanan (Gambar 8 (b)) terlihat melengkung dengan bagian tengah lebih
tinggi dibanding tepi-tepi yang bersentuhan dengan dinding.
Gambar 8. (a) permukaan cairan yang adhesinya lebih kuat dibanding kohesi. (b) permukaan
cairan yang kohesinya lebih kuat dibanding adhesi.
Hal ini terjadi karena adanya gaya kohesi dan gaya adhesi. Gaya kohesi
adalah gaya tarik menarik antar molekul cairan sedangkan gaya adhesi adalah gaya
tarik antara molekul cairan dengan bahan lain. Bila adhesi lebih besar dari kohesi
akibatnya bagian cairan yang bersentuhan dengan bahan lain akan tertarik lebih
kuat sehingga permukaannya terlihat cekung seperti gambar kiri. Sedangkan bila
kohesi lebih besar dari adhesi maka gaya tarik antar molekul cairan lebih besar
dibanding gaya tarik dengan bahan lain akibatnya permukaan terlihat cembung.
Gambar 9. Gambar air di atas daun talas dan gambar air di atas permukaan kaca.
- 17 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
7. ALIRAN FLUIDA
Gambar 10. Fluida yang bergerak melalui pipa dengan luas penampang yang berbeda
a. Persamaan Kontinuitas
Perhatikan Gambar 10, terlihat bahwa ada air yang mengalir melalui pipa
dengan luas penampang yang berbeda. Apakah perbedaan luas penampang ini
memengaruhi aliran air? Kita andaikan volume air mengalir dari 𝐴1 ke 𝐴2 selama
selang waktu Δ𝑡 menempuh jarak 𝑆1. Bila laju alir air pada ℎ1 adalah 𝑣1 dan luas
penampang pipa adalah 𝐴1 , maka volume air yang mengalir ke dalam pipa melalui
𝐴1 adalah sebesar:
Δ𝑉 = 𝐴1 𝑆1
karena 𝑆1 = 𝑣1 Δ𝑡, maka
Δ𝑉 = 𝐴1 𝑣1 Δ𝑡
Bila ada sejumlah Δ𝑉 air mengalir dari 𝐴1 maka berapa volume air yang
keluar melalui 𝐴2 selama Δ𝑡? Tentu saja volume yang keluar dari pipa melalui 𝐴2
besarnya sama dengan volume yang melalui 𝐴1 karena pipa tidak bocor sehingga
volume berkurang atau kondisi lain yang memungkinkan air di dalam pipa
bertambah. Sehingga volume air yang melalui 𝐴2 dinyatakan
Δ𝑉 = 𝐴2 𝑣2 Δ𝑡
Karena volume-volume ini sama, maka:
𝐴1 𝑣1 Δ𝑡 = 𝐴2 𝑣2 Δ𝑡
- 18 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
𝐴1 𝑣1 = 𝐴2 𝑣2 (9)
Besaran 𝐴𝑣 dinamakan laju aliran volume 𝐼𝑉 . Dimensi 𝐼𝑉 adalah volume per
waktu. Dalam aliran fluida yang tidak dapat dimampatkan dan stabil, laju aliran
volume adalah sama di setiap titik dalam fluida
𝐼𝑉 = 𝑣𝐴 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 (10)
Persamaan ini dikenal sebagai persamaan kontinuitas.
Contoh
Pak Tani mengaliri sawah dengan menyedot air dari sungai ke sawahnya
menggunakan selang plastik yang diameternya 10 cm. Sawah pak Tani ini
luasnya 100 m2. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk mengisi sawahnya hingga
tinggi air di dalam sawah mencapai 20 cm bila kecepatan air adalah 50 cm/s?
Diketahui:
𝑑 = 10 cm
𝐴 = 100 cm2
ℎ = 20 cm
𝑣 = 50 cm/s
Ditanyakan:
𝑡 = ⋯?
Jawab:
Volume air yang dibutuhkan untuk mengisi sawah setinggi 20 cm:
𝑉 = 𝐴ℎ = 100 ⋅ 10 = 103 cm3
103 cm3
𝑡= = 20 s
50 cm/𝑠
Jadi waktu yang dibutuhkan pak Tani untuk mengisi sawahnya hingga air
setinggi 20 cm adalah selama 20 detik.
b. Persamaan Bernoulli
- 19 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
pipa berbeda dan ketinggian yang berbeda pula. Apa pengaruh ketinggian terhadap
aliran fluida? Mari kita pelajari bersama.
- 20 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
1
Δ𝐸𝑚𝑒𝑘𝑎𝑛𝑖𝑘 = 𝜌𝑉𝑔(ℎ2 − ℎ1 ) + 𝜌𝑉(𝑣22 − 𝑣12 )
2
Lalu bagaimana bisa fluida mengalir dari ℎ1 ke ℎ2 ? Tentunya diperlukan
gaya yang mendorong fluida ini. Besarnya gaya yang mendorong adalah 𝐹1 = 𝑃1 𝐴1
dengan 𝑃1 adalah tekanan di ℎ1 . Maka gaya ini melakukan kerja sebesar:
𝑊1 = 𝐹1 Δ𝑥1 = 𝑃1 𝐴1 Δ𝑥1 = 𝑃1 𝑉
Sedangkan pada saat yang sama fluida pada ℎ2 juga memberikan gaya
arahnya ke kiri yang besarnya 𝐹2 = 𝑃2 𝐴2 , maka usaha yang dilakukan adalah
𝑊2 = −𝐹2 Δ𝑥2 = −𝑃2 𝐴2 Δ𝑥2 = −𝑃2 𝑉
Kerja total yang dilakukan gaya-gaya ini adalah
𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑊1 + 𝑊2 = 𝑃! 𝑉 − 𝑃2 𝑉
𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = (𝑃1 − 𝑃2 )𝑉
Menurut teorema kerja energi, kerja yang dilakukan pada sistem sama
dengan perubahan energi mekaniknya, maka
𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = Δ𝐸𝑚𝑒𝑘𝑎𝑛𝑖𝑘
1
(𝑃1 − 𝑃2 )𝑉 = 𝜌𝑉𝑔(ℎ2 − ℎ1 ) + 𝜌𝑉(𝑣22 − 𝑣12 )
2
Bila persamaan dibagi dengan 𝑉 maka
1 1
𝑃1 − 𝑃2 = 𝜌𝑔ℎ2 − 𝜌𝑔ℎ1 + 𝜌𝑣22 − 𝜌𝑣12
2 2
Simbol yang berindeks sama dikumpulkan dalam satu ruas, maka
1 1
𝑃1 + 𝜌𝑔ℎ1 + 𝜌𝑣12 = 𝑃2 + 𝜌𝑔ℎ2 + 𝜌𝑣22
2 2
Persamaan ini dapat dinyatakan
1
𝑃 + 𝜌𝑔ℎ + 2 𝜌𝑣 2 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 (11)
- 21 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
Karena bak air terbuka maka 𝑃𝑝𝑒𝑟𝑚𝑘 adalah tekanan udara dan lubang juga terbuka ke udara,
sehingga 𝑃𝑝𝑒𝑟𝑚𝑘 = 𝑃𝑏𝑐𝑟 . Selain itu massa jenis juga sama karena bak berisi air dan yang
mengalir dari lubang bocor adalah air, maka 𝜌dari persamaan dapat dihilangkan. Sehingga
persamaan menjadi:
1 2
𝑔𝑦𝑎 = 𝑣 + 𝑔𝑦𝑏
2 𝑏
1 2
𝑣 = 𝑔𝑦𝑎 − 𝑔𝑦𝑏
2 𝑏
𝑣𝑏2 = 2𝑔(𝑦𝑎 − 𝑦𝑏 )
Karena 𝑦𝑎 − 𝑦𝑏 = ℎ maka:
𝑣𝑏 = √2𝑔ℎ
E. TUGAS
- 22 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
2. Rumusan Masalah :
Apakah hubungan antara kedalaman dan tekanan?
Apakah hubungan antara massa jenis dan tekanan?
3. Hipotesis :
_______________________________________________________________
5. Langkah-langkah:
Kegiatan 1:
1) Buka PhET Interactive Simulations.
2) Pilih dan jalankan Fluid Pressure and Flow
3) Pilih Pressure
- 23 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
Kegiatan 2:
1) Lakukan langkah 1), 2) dan 3) seperti pada Kegiatan 1
2) Gantilah massa jenis fluida. Klik fluid density. Geser ke gasoline.
- 24 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
- 25 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
7. Analisis :
a. Apa hubungan antara kedalaman dan tekanan?
- 26 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida
9. Penerapan
H. DAFTAR PUSTAKA
Halliday, D., Resnick, R., 1985. Fisika Jilid 1 edisi ketiga (Terjemahan). Jakarta:
Erlangga.
Young, H.D., Freedman, R.A., 2002. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1
(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Tipler, P. A., 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta:
Erlangga.
- 27 -