Anda di halaman 1dari 32

MODUL 2 KB 4:

DAR 2/Profesional/184/008/2018

PENDALAMAN MATERI FISIKA

MODUL 2 KB 4: FLUIDA

Penulis : Elisabeth Dian Atmajati, S.Pd., M.Si.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN NKEBUDAYAAN


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
2018
DAFTAR ISI

A. PENDAHULUAN ..........................................................................................1
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN ......................................................................1
C. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN .............................................................1
D. URAIAN MATERI ........................................................................................2
1. PENGANTAR ................................................................................... 2

2. MASSA JENIS .................................................................................. 2

3. TEKANAN DALAM FLUIDA ......................................................... 4

4. HUKUM PASCAL ............................................................................ 8

5. KETERAPUNGAN ......................................................................... 11

6. TEGANGAN PERMUKAAN ......................................................... 15

7. ALIRAN FLUIDA ........................................................................... 18

a. Persamaan Kontinuitas ................................................................ 18

b. Persamaan Bernoulli ................................................................... 19

E. TUGAS .........................................................................................................22
F. TES FORMATIF ..........................................................................................27
G. RANGKUMAN ............................................................................................29
H. DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................30

- iv -
-v-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

A. PENDAHULUAN

Modul mekanika fluida ini disusun untuk membantu teman-teman


mempelajari tentang fluida. Hal-hal yang dipelajari dalam modul ini meliputi
sifat-sifat fluida statis dan fluida dinamis. Fluida merupakan zat yang tidak
pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi-teknologi yang sering
digunakan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempelajari sifat-sifatnya
agar dapat lebih memanfaatkan fluida ini dalam kehidupan.
Agar dapat memahami sifat-sifat fluida ini teman-teman perlu
melakukan beberapa kegiatan antara lain:
1. Membaca dan memahami materi yang diuraikan dalam modul ini.
2. Mengerjakan tugas secara mandiri.
3. Mengerjakan tes formatif.

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Menguasai konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori Fisika serta


penerapannya yang meliputi fluida diam dan fluida bergerak.

C. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari modul ini diharapkan dapat:


1. Memahami sifat-sifat fluida diam yang meliputi massa jenis, tekanan,
dan tegangan permukaan.
2. Memahami pemanfaatan sifat-sifat fluida diam dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Memahami sifat-sifat fluida bergerak.
4. Memahami pemanfaatan sifat-sifat fluida bergerak dalam teknologi dan
kehidupan sehari-hari.

- 1-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

D. URAIAN MATERI

1. PENGANTAR

Fluida merupakan zat yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Pada saat mandi, mencuci, menyiram tanaman, ban bocor, dan masih banyak lagi
aktivitas yang melibatkan fluida. Fluida merupakan zat yang dapat mengalir, jadi
zat cair dan gas merupakan fluida. Fluida memang zat yang dapat mengalir, tetapi
tidak setiap saat fluida itu mengalir terkadang fluida itu diam. Oleh karena itu pada
modul ini akan kita akan mempelajari sifat-sifat fluida yang diam (statis) dan sifat-
sifat fluida yang bergerak (dinamis).
Saat fluida diam kita akan mempelajari bagaimana tekanannya, lalu bila
fluida terletak di dalam bejana berhubungan bagaimana tekanannya, apakah masih
sama? Kemudian bila kita memasukkan benda ke dalam fluida diam, apa yang
terjadi? Lalu kita juga akan mempelajari sifat dari permukaan fluida yaitu tegangan
permukaan dan fenomena-fenomena yang diakibatkan olehnya. Untuk fluida
bergerak kita akan melihat bagaimana fluida mengalir pada pipa yang diameternya
berbeda apakah ada sesuatu dari fluida ini yang berubah? Kemudian bila kita
mengalirkan fluida pada ketinggian yang berbeda, bagaimana fluida ini akan
mengalir? Mari kita lihat bersama apakah ketika fluida diam sifatnya sama dengan
fluida bergerak.

2. MASSA JENIS

Massa jenis (densitas) merupakan sifat yang dimiliki oleh bahan. Massa
jenis didefinisikan sebagai perbandingan massa per satuan volume. Simbol dari
massa jenis ini adalah  (“rho”). Sebuah benda dikatakan homogen bila massa
jenisnya sama pada setiap bagiannya. Maka bila sebuah benda homogen memiliki
massa m dan volume v, massa jenisnya mengikuti persamaan:
𝑚
𝜌= (1)
𝑉

Terkadang suatu bahan memiliki massa jenis yang tidak sama persis pada
setiap bagiannya maka massa jenisnya dinyatakan sebagai rata-rata dari massa jenis

-2-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

𝑘𝑔⁄
pada setiap bagiannya. Satuan dari massa jenis ini adalah 𝑚3 . Satuan lain yang
𝑔
sering digunakan untuk massa jenis adalah ⁄𝑐𝑚3 .
𝑔 𝑘𝑔
1 ⁄𝑐𝑚3 = 1000 ⁄𝑚3

Massa jenis cairan dapat diukur salah satunya dengan menggunakan


hidrometer. Cara mengukur massa jenis menggunakan hidrometer adalah dengan
mencelupkannya ke dalam cairan yang akan diukur massa jenisnya kemudian di
baca permukaan cairan tepat di garis skala ke berapa pada tangkai hidrometer. Nilai
massa jenis cairan ditunjukkan oleh skala yang segaris dengan permukaan cairan.
Prinsip hidrometer ini menggunakan hukum Archimedes yang akan kita pelajari
nanti.
Contoh:
Sebuah uang logam yang berdiameter 2 cm dengan tebal 3 mm ditimbang dan
diperoleh hasil 2 gram. Tentukan massa jenis uang logam ini!
Diketahui:
𝑑 = 2 cm
𝑡 = 3 mm = 0,3 cm
𝑚 = 2g
Ditanyakan:
𝜌 = ⋯?
Jawab:
Persamaan yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya massa jenis:
𝑚
𝜌=
𝑉
Dari persamaan terlihat bahwa dibutuhkan besaran 𝑚 dan 𝑉. Besaran 𝑚 telah
diketahui dari soal, tetapi 𝑉 belum, sehingga perlu ditentukan terlebih dahulu.
Dari soal diketahui bahwa benda merupakan uang logam, sehingga
bentuknya adalah tabung, maka volume uang logam adalah:
1
𝑉 = π𝑑 2 𝑡
4

-3-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

1
= ⋅ 3,14 ∙ 22 ⋅ 0,3
4
= 0,942 cm2
Setelah 𝑉 diketahui maka massa jenis uang logam adalah:
𝑚
𝜌=
𝑉
2 g
= = 2,12 ⁄cm3
0,942
𝑔
Sehingga massa jenis uang logam adalah 2,12 ⁄𝑐𝑚3 .

3. TEKANAN DALAM FLUIDA

Ketika fluida (baik cair maupun gas) dalam keadaan diam akan memberikan
gaya tegak lurus ke seluruh permukaan kontaknya. Bila ada sebuah benda tercelup
ke dalam fluida maka seluruh bagian benda yang bersentuhan dengan fluida akan
mengalami gaya tegak lurus yang diberikan oleh fluida. Misalnya air yang
dimasukkan ke dalam gelas, dinding-dinding gelas yang bersentuhan dengan air ini
seluruhnya akan mengalami gaya tegak lurus yang diberikan oleh air. Bila kita
melihat sedikit luasan (bagian dari dinding gelas) yang besarnya 𝑑𝐴 dan mengalami
gaya tegak lurus 𝑑𝐹 maka perbandngan antara 𝑑𝐹 dan 𝑑𝐴 ini kita definisikan
sebagai tekanan. Jadi tekanan adalah gaya tegak lurus per satuan luas.
𝑑𝐹
𝑝 = 𝑑𝐴 (2)

Bila setiap luasan mengalami tekanan yang sama, maka persamaannya menjadi:
𝐹
𝑝=𝐴 (3)

Satuan untuk 𝐹 adalah N dan satuan untuk 𝐴 adalah m2 , sehingga satuan


untuk 𝑃 adalah:
N
𝑃= = pascal
m2
Satuan SI untuk tekanan ini adalah pascal. Namun, terkadang ada yang
menggunakan satuan lain misalnya bar atau atm (atmosfer).
1 pascal = 1 Pa = 1 Nm-2

-4-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

1 bar = 105 Pa
1 milibar = 100 Pa
1 atm = 1,013x105 Pa = 1,013 bar = 1013 milibar

Pernahkah anda menyelam? Apa yang anda rasakan ketika menyelam


semakin dalam? Biasanya saat menyelam semakin dalam akan merasakan tekanan
dari air yang mengenai tubuh akan semakin besar. Pernahkah kalian mendengar
berita tentang penyelam yang gendang telinganya pecah saat menyelam? Gendang
telinga merupakan suatu lapisan tipis, bila menyelam terlalu dalam maka
tekanannya pun semakin besar sehingga selaput tipis ini tidak mampu menahan
tekanan yang diberikan lalu akhirnya pecah.

Gambar 1. Kolom air dengan luas penampang 𝐴 pada ketinggian ℎ.

Perhatikan Gambar 1, tekanan yang dialami oleh luasan A adalah:


𝐹
𝑃=
𝐴
𝑚𝑔 𝜌𝑉𝑔 𝜌(𝐴ℎ)𝑔
𝑃= = =
𝐴 𝐴 𝐴
𝑃 = 𝜌𝑔ℎ
Dengan 𝜌 adalah massa jenis fluida, 𝑔 merupakan percepatan
gravitasi, dan ℎ adalah ketinggian yang diukur dari permukaan fluida. Jadi
dengan kata lain, untuk semua titik yang berada pada ketinggian yang sama

-5-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

akan mengalami tekanan yang sama tidak peduli apapun bentuk bejananya.
Untuk kedalaman yang berbeda maka tekanannya berbeda. Luasan B
mengalami tekanan yang lebih besar dibanding luasan A karena ℎ𝐵 lebih
besar dari ℎ𝐴 .

Gambar 2. Kolom air dengan luas penampang 𝐴 setinggi ℎ𝐴 dan luas penampang 𝐵 setinggi ℎ𝐵 .

Contoh
Sejumlah air dimasukkan ke dalam pipa
U, kemudian ditambahkan minyak
melalui pipa U sisi kanan sehingga
diperoleh kesetimbangan seperti yang
ditunjukkan gambar, dengan ℎ1 = 8 cm
dan ℎ2 = 10 cm. Tentukan massa jenis
minyak bila massa jenis air adalah 1000
kg/m3!
Diketahui:
ℎ1 = 8 cm
ℎ2 = 10 cm
𝜌𝑎𝑖𝑟 = 1000 kg/m3
Ditanyakan:
𝜌𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = ⋯ ?
Jawab:

-6-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

Untuk menjawab model soal seperti ini, kita dapat menggunakan prinsip
tekanan. Pada kedalaman yang sama, tekanannya sama. Pada gambar
terlihat bahwa di titik A dan titik B memiliki kedalaman yang sama.
Kedalaman ini dihitung dari dasar bejana bukan dari permukaan, karena
tinggi permukaan air dan minyak berbeda. Sehingga:
𝑃𝐴 = 𝑃𝐵
𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑔ℎ1 = 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑔ℎ2
𝜌𝑎𝑖𝑟 ℎ1 = 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 ℎ2
ℎ1
𝜌𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = 𝜌
ℎ2 𝑎𝑖𝑟
8 cm
𝜌𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = 1000 kg/m3
10 cm
𝜌𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = 800 kg/m3
Dari persamaan ini kita dapat melihat bahwa tekanan yang diberikan air
dan minyak ternyata berbeda. Kita membutuhkan air sedalam 8 cm untuk
menghasilkan tekanan yang sama dengan yang tekanan yang dihasilkan
oleh 10 cm minyak. Hal ini dipengaruhi oleh massa jenis dari fluidanya.
Contoh:

Manakah pernyataan yang tepat?


1. Tekanan di A, D, E, dan F besarnya sama.
2. Tekanan di C lebih besar dibanding tekanan di G.
3. Tekanan di A lebih besar dibanding tekanan di E.
4. Tekanan di B lebih kecil dibanding tekanan di H.
Jawab:
1. Tekanan di A, D, E, dan F besarnya sama.

-7-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

Pernyataan ini benar karena A, D, E, dan F berada pada ketinggian


yang sama.
2. Tekanan di C lebih besar dibanding tekanan di G.
Pernyataan ini salah karena C dan G berada pada ketinggian yang
sama, sehingga seharusnya tekanan di C dan G besarnya sama.
3. Tekanan di A lebih besar dibanding tekanan di E.
Pernyataan ini salah karena A dan E berada pada ketinggian yang
sama, sehingga seharusnya tekanan di A dan E besarnya sama.
4. Tekanan di B lebih kecil dibanding tekanan di H.
Pernyataan ini salah karena B dan H berada pada ketinggian yang
sama, sehingga seharusnya tekanan di B dan H besarnya sama.

4. HUKUM PASCAL

Hukum Pascal: Tekanan yang diberikan pada fluida tertutup akan diteruskan
tanpa mengalami pengurangan ke setiap bagian fluida dan dinding bejana.
Perhatikan Gambar 3 yang menggambarkan hukum Pascal. Pada permukaan A1
diberi gaya sebesar F1 maka pada fluida yang akan memberikan tekanan sebesar 𝑃.
Kemudian perhatikan permukaan lainnya yang memiliki luas penampang lebih
besar, pada ketinggian yang sama, fluida juga memberikan tekanan yang sama.

Gambar 3. Fluida di dalam bejana tertutup. Bila salah satu lengan bejana diberi gaya sebesar F
sehingga mengalami pertambahan tekanan, maka pertambahan tekanan ini akan diteruskan ke
segala arah.

Sehingga tekanan pada permukaan kecil dan besar, untuk ketinggian yang sama,
adalah sama. Dapat ditulis

-8-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

𝑃1 = 𝑃2
𝐹1 𝐹
= 𝐴2 (4)
𝐴1 2

Melalui persamaan, terlihat bahwa bila kita memberikan gaya yang kecil
kepada luas permukaan kecil, maka luas permukaan besar harus mengimbanginya
dengan memberikan gaya 𝐹2 yang besar. Prinsip ini banyak digunakan dalam
prinsip-prinsip hidrolik. Dengan memberikan gaya yang kecil, dapat mengangkat
benda-benda yang besar. Bayangkan bila prinsip ini tidak ada, bagaimana anda
seorang akan mengangkat mobil?
Contoh
Bila fluida dimasukkan ke dalam
bejana berhubungan seperti yang
terlihat pada gambar. Bila pada salah
satu penampang bejana kita
masukkan sebuah bahan yang
menekan fluida, maka bagaimanakah
tekanan di A dan B?

A. Tekanan di A bertambah, tekanan di B tetap.


B. Tekanan di A bertambah, tekanan di B berkurang.
C. Tekanan di A lebih besar dibanding tekanan di B.
D. Tekanan di A lebih kecil dibanding tekanan di B.
E. Tekanan di A dan B bertambah sama banyak sehingga tekanan keduanya sama.
Jawab:
Pernyataan yang benar adalah pernyataan E, karena ketika pada salah satu
penampang diberi tekanan, maka tekanan tersebut akan diteruskan oleh fluida ke
segala arah. Titik A dan titik B berada pada ketinggian yang sama, sehingga tekanan
keduanya sama. Bila titik A mengalami pertambahan tekanan sebesar 𝑃 maka titik di
B juga mengalami pertambahan tekanan sebesar 𝑃.
Contoh:

-9-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

Sebuah pompa hidrolik akan


digunakan untuk mengangkat mobil
seberat 1500 N, berapakah diameter
penampang besar agar hanya dengan
memberikan gaya 15 N pada
penampang kecil berdiameter 10 cm
dapat mengangkat mobil tersebut?
Diketahui:
𝐹1 = 15 N
𝐷1 = 10 cm
𝐹2 = 1500 𝑁
Ditanyakan:
𝐷2 = ⋯ ?
Jawab:
Persamaan yang digunakan untuk menyelesaikan contoh soal ini adalah:
𝐹1 𝐹2
=
𝐴1 𝐴2
Dari soal diketahui besarnya diameter, hal ini berarti penampang pompa hidrolik
berbentuk lingkaran, sehingga:
𝐹1 𝐹2
=
1 2 1 2
4 𝜋𝐷1 4 𝜋𝐷2
𝐹1 𝐹2
2 = 2
𝐷1 𝐷2
𝐹2 2
𝐷22 = 𝐷
𝐹1 1
1500
𝐷22 = (102 )
15
𝐷22 = 104
𝐷2 = 100 cm = 1 m
Diameter penampang besar yang dibutuhkan untuk dapat mengangakat mobil adalah
1 m.

- 10 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

5. KETERAPUNGAN

Keterapungan merupakan fenomena yang biasa kita lihat. Pernahkah anda


memancing? Pada saat memancing dan umpan dimakan ikan, maka ikan akan
tersangkut pada kail. Saat itulah anda akan menarik ikan ke permukaan. Coba
perhatikan, bila di dalam air ikan tidak memberikan perlawanan maka pasti terasa
lebih ringan dibanding ketika ikan sudah keluar dari air. Bahkan ketika memancing
dan ikan belum keluar dari air, kita sulit memprediksi besarnya ikan yang diperoleh.
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam air akan memiliki berat yang sama seperti
saat berada di udara, tetapi lebih ringan karena adanya gaya ke atas yang disebut
gaya apung. Fenomena ini diamati oleh ilmuwan bernama Archimedes, sehingga
menghasilkan hukum Archimedes.
𝑔𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑝𝑢𝑛𝑔 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑑𝑖 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑧𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑖𝑟 (5)
Perhatikan sebuah silinder yang tingginya ℎ, luasnya permukaannya 𝐴, yang
tercelup seluruhnya ke dalam zat cair dengan massa jenis 𝜌𝑓 .

Gambar 4. Silinder yang tercelup seluruhnya ke dalam fluida

Fluida melakukan tekanan hidrostatis


𝑝1 = 𝜌𝑓 𝑔ℎ1

- 11 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

Pada bagian atas silinder. Gaya yang berhubungan dengan tekanan ini adalah
𝐹1 = 𝑝1 𝐴 = 𝜌𝑓 𝑔ℎ1 𝐴
yang arahnya ke bawah. Dengan cara yang sama fluida melakukan tekanan
hidrostatis:
𝐹2 = 𝑝2 𝐴 = 𝜌𝑓 ℎ2 𝐴
yang arahnya ke atas. Resultan kedua gaya ini adalah gaya apung 𝐹𝑎 .
𝐹𝑎 = 𝐹2 − 𝐹1
= 𝜌𝑓 𝑔ℎ2 𝐴 − 𝜌𝑓 𝑔ℎ1 𝐴
= 𝜌𝑓 𝑔𝐴(ℎ2 − ℎ1 )
= 𝜌𝑓 𝑔𝐴ℎ
= 𝜌𝑓 𝑔𝑉𝑏𝑓
Perhatikan, 𝜌𝑓 𝑉𝑏𝑓 = 𝑀𝑓 adalah massa zat cair yang dipindahkan oleh benda
dan 𝜌𝑓 𝑉𝑏𝑓 𝑔 = 𝑀𝑓 𝑔 adalah berat zat cair yang dipindahkan oleh benda. Jadi gaya
apung dapat dinyatakan:
𝐹𝐴 = 𝑀𝑓 𝑔
𝐹𝐴 = 𝜌𝑓 𝑉𝑏𝑓 𝑔 (6)
𝐹𝐴=𝜌𝑓𝑉𝑏𝑓𝑔 (6) merupakan persamaan untuk hukum Archimedes. Prinsip
Archimedes menyatakan “Ketika sebuah benda seluruhnya atau sebagian
dimasukkan ke dalam zat cair, cairan akan memberikan gaya dorong ke atas pada
benda setara dengan berat cairan yang dipindahkan benda.” Gaya dorong ke atas ini
biasa di sebut sebagai gaya apung. Persamaan ini berlaku untuk sembarang bentuk
benda. Bila kita memasukkan sterofoam ke dalam air maka apa yang terjadi?
Apakah sterofoam ini akan tenggelam? Melayang? Atau terapung? Mengapa
demikian?

- 12 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

Gambar 5. Keadaan benda yang tercelup ke dalam fluida, terapung, mleayang, dan tenggelam.

Saat benda terapung, melayang, tenggelam, coba perhatikan apakah benda


ini diam atau bergerak? Biasanya benda-benda ini dalam keadaan diam, maka bila
benda ini diam gaya-gaya yang bekerja pada sistem resultannya harus bernilai nol
(Σ𝐹 = 0). Oleh karena itu besarnya gaya apung yang diberikan oleh fluida besarnya
sama dengan gaya berat benda. Lalu apa yang memengaruhi sehingga benda dapat
terapung, melayang, dan tenggelam? Mari kita lihat secara matematis.
Σ𝐹 = 0
𝐹𝐴 − 𝑤𝑏 = 0
𝐹𝐴 = 𝑤𝑏
𝜌𝑓 𝑉𝑏𝑓 𝑔 = 𝑚𝑏 𝑔
𝜌𝑓 𝑉𝑏𝑓 = 𝜌𝑏 𝑉𝑏
𝑉𝑏𝑓
𝜌𝑏 = 𝜌𝑓 (7)
𝑉𝑏

𝜌𝑏=𝑉𝑏𝑓𝑉𝑏𝜌𝑓 (7) dan Gambar 5! Pada saat benda terapung apakah seluruh benda
masuk ke dalam fluida? Terlihat dari gambar bahwa hanya sebagian yang tercelup
ke dalam fluida 𝑉𝑏𝑓 < 𝑉𝑏 oleh karena itu perbandingan 𝑉𝑏𝑓 dengan 𝑉𝑏 nilainya
kurang dari satu. Persamaan menjadi:
𝜌𝑏 < 𝜌𝑓
Sehingga bila nilai 𝜌𝑏 lebih kecil dari 𝜌𝑓 maka benda akan terapung. Lalu
bagaimana saat benda melayang? Pada saat benda melayang, seluruh volume benda

- 13 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

masuk ke dalam fluida 𝑉𝑏𝑓 = 𝑉𝑏 sehingga perbandingan 𝑉𝑏𝑓 dengan 𝑉𝑏 nilainya


sama dengan satu. Persamaan menjadi:
𝜌𝑏 = 𝜌𝑓
Sehingga bila nilai 𝜌𝑏 sama dengan 𝜌𝑓 maka benda akan melayang.
Kemudian saat benda tenggelam dan menyentuh dasar, terdapat gaya normal yang
diberikan oleh permukaan dasar kepada benda sehingga perbandingannya menjadi:
𝑉𝑏𝑓
𝜌𝑏 = 𝜌 +𝑁
𝑉𝑏 𝑓
Karena 𝑉𝑏𝑓 = 𝑉𝑏 maka:
𝜌𝑏 = 𝜌𝑓 + 𝑁
dan 𝑁 pasti benilai sesuatu, sehingga:
𝜌𝑏 > 𝜌𝑓
Pada saat 𝜌𝑏 kurang dari 𝜌𝑓 benda akan tenggelam.

Contoh
Berapa bagiankah gabus yang tercelup ke dalam air, bila massa jenis gabus adalah 250
kg/m3?
Diketahui:
𝜌𝑔𝑎𝑏𝑢𝑠 = 250 kg/m3
𝜌𝑎𝑖𝑟 = 1000 kg/m3
Ditanyakan:
Bagian gabus yang tercelup?
Jawab:
𝑉𝑏𝑓
Untuk menyelesaikan persoalan ini, dapat digunakan persamaan 𝜌𝑏 = 𝜌𝑓 (7),
𝑉𝑏

yaitu:
𝑉𝑏𝑓
𝜌𝑏 = 𝜌
𝑉𝑏 𝑓
𝑉𝑏𝑓 𝜌𝑏 250 1
= = =
𝑉𝑏 𝜌𝑓 1000 4
1
Jadi, 4 bagian gabus akan tenggelam ke dalam air.

- 14 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

6. TEGANGAN PERMUKAAN

Perhatikan Gambar 6, bagaimana daun bisa tenang di atas air dan tidak
tenggelam? Seolah-olah ada gaya yang menahan daun agar tidak tenggelam ke air.
Lalu perhatikan pula tetesan embun yang berada di ujung daun, apakah yang
menahan air sehingga air tidak mengalir tetapi justru berbentuk bulat?

Gambar 6. Gambar daun yang tidak tenggelam ke dalam air dan gambar embun

Fenomena-fenomena ini terjadi akibat adanya tegangan permukaan.


Molekul-molekul penyusun fluida tersusun rapi sehingga setiap molekul akan
dikelilingi (kiri-kanan, depan-belakang, atas-bawah) oleh molekul-molekul
tetangganya. Tetapi untuk molekul yang terletak di permukaan, molekul ini tidak
memiliki tetangga molekul di atasnya. Untuk menjaga molekul ini tidak lepas dari
ikatannya maka molekul tetangga lainnya cenderung mengikat lebih kuat. Oleh
karena itu, bila pada permukaan ini diberi gangguan misalnya dengan meletakkan
daun di atas permukaan yang akan menekan permukaan ini. Maka molekul-molekul

- 15 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

yang ada di permukaan akan memberikan tolakan kepada tekanan yang diberikan
daun. Hal ini pula yang menyebabkan embun membentuk seperti bola karena
molekul-molekul di permukaan air berikatan sangat kuat untuk menjaga agar
molekul pada permukaan tidak lepas dari ikatannya.

Gambar 7. Gambar partikel-partikel air (perbandingan gaya yang dialami partikel permukaan
(merah) dengan partikel lainnya (biru)) dan partikel air di dalam bejana (anak panah merah
merupakan gaya tarik molekul air dengan bejana)

Untuk mengukur besarnya gaya tolakan untuk menopang benda-benda yang


menekan permukaan cairan dapat dilakukan dengan meletakkan sebuah jarum di
atas permukaan cairan dengan hati-hati sehingga jarum tidak tenggelam. Kemudian
angkat jarum perlahan hingga lepas dari permukaan cairan. Gaya yang dibutuhkan
untuk melepaskan jarum ini sebanding dengan panjang permukaan yang pecah (dua
kali panjang jarum karena bagian jarum yang bersentuhan dengan cairan adalah
kedua sisinya). Bila jarum memiliki massa 𝑚 dan panjang 𝐿, gaya 𝐹 yang
dibutuhkan untuk mengangkat jarum lepas dari permukaan mengikuti persamaan:
𝐹 = 𝛾2𝐿 + 𝑚𝑔 (8)
dengan 𝛾 adalah koefisien tegangan permukaan, yaitu gaya per satuan
panjang yang diberikan oleh selaput.
Gaya-gaya tarik antar molekul ini juga menyebabkan adanya peristiwa
adhesi dan kohesi. Perhatikan gambar kedua cairan dimasukkan ke dalam tabung
reaksi dan ternyata permukaan kedua zat cair terlihat berbeda. Zat cair yang sebelah
kiri (Gambar 8 (a)) terlihat cekung dengan tepi-tepi yang bersentuhan dengan
dinding tabung tertarik lebih kuat dibanding di bagian tengah. Sedangkan cairan

- 16 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

sebelah kanan (Gambar 8 (b)) terlihat melengkung dengan bagian tengah lebih
tinggi dibanding tepi-tepi yang bersentuhan dengan dinding.

Gambar 8. (a) permukaan cairan yang adhesinya lebih kuat dibanding kohesi. (b) permukaan
cairan yang kohesinya lebih kuat dibanding adhesi.

Hal ini terjadi karena adanya gaya kohesi dan gaya adhesi. Gaya kohesi
adalah gaya tarik menarik antar molekul cairan sedangkan gaya adhesi adalah gaya
tarik antara molekul cairan dengan bahan lain. Bila adhesi lebih besar dari kohesi
akibatnya bagian cairan yang bersentuhan dengan bahan lain akan tertarik lebih
kuat sehingga permukaannya terlihat cekung seperti gambar kiri. Sedangkan bila
kohesi lebih besar dari adhesi maka gaya tarik antar molekul cairan lebih besar
dibanding gaya tarik dengan bahan lain akibatnya permukaan terlihat cembung.

Gambar 9. Gambar air di atas daun talas dan gambar air di atas permukaan kaca.

- 17 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

7. ALIRAN FLUIDA

Setelah mempelajari fluida yang diam, maka sekarang mari kita


mempelajari sifat-sifat fluida yang bergerak. Misalnya air yang mengalir pada
saluran pipa, air yang mengalir pada lubang pipa yang bocor, pada saat menyiram
tanaman atau mencuci kendaraan pasti teman-teman melihat fluida yang mengalir.
Pernahkah kalian memerhatikannya? Pernahkah bertanya mengapa demikian? Mari
kita belajar bersama untuk memahami sifat-sifat fluida yang bergerak.

Gambar 10. Fluida yang bergerak melalui pipa dengan luas penampang yang berbeda

a. Persamaan Kontinuitas

Perhatikan Gambar 10, terlihat bahwa ada air yang mengalir melalui pipa
dengan luas penampang yang berbeda. Apakah perbedaan luas penampang ini
memengaruhi aliran air? Kita andaikan volume air mengalir dari 𝐴1 ke 𝐴2 selama
selang waktu Δ𝑡 menempuh jarak 𝑆1. Bila laju alir air pada ℎ1 adalah 𝑣1 dan luas
penampang pipa adalah 𝐴1 , maka volume air yang mengalir ke dalam pipa melalui
𝐴1 adalah sebesar:
Δ𝑉 = 𝐴1 𝑆1
karena 𝑆1 = 𝑣1 Δ𝑡, maka
Δ𝑉 = 𝐴1 𝑣1 Δ𝑡
Bila ada sejumlah Δ𝑉 air mengalir dari 𝐴1 maka berapa volume air yang
keluar melalui 𝐴2 selama Δ𝑡? Tentu saja volume yang keluar dari pipa melalui 𝐴2
besarnya sama dengan volume yang melalui 𝐴1 karena pipa tidak bocor sehingga
volume berkurang atau kondisi lain yang memungkinkan air di dalam pipa
bertambah. Sehingga volume air yang melalui 𝐴2 dinyatakan
Δ𝑉 = 𝐴2 𝑣2 Δ𝑡
Karena volume-volume ini sama, maka:
𝐴1 𝑣1 Δ𝑡 = 𝐴2 𝑣2 Δ𝑡

- 18 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

𝐴1 𝑣1 = 𝐴2 𝑣2 (9)
Besaran 𝐴𝑣 dinamakan laju aliran volume 𝐼𝑉 . Dimensi 𝐼𝑉 adalah volume per
waktu. Dalam aliran fluida yang tidak dapat dimampatkan dan stabil, laju aliran
volume adalah sama di setiap titik dalam fluida
𝐼𝑉 = 𝑣𝐴 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 (10)
Persamaan ini dikenal sebagai persamaan kontinuitas.
Contoh
Pak Tani mengaliri sawah dengan menyedot air dari sungai ke sawahnya
menggunakan selang plastik yang diameternya 10 cm. Sawah pak Tani ini
luasnya 100 m2. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk mengisi sawahnya hingga
tinggi air di dalam sawah mencapai 20 cm bila kecepatan air adalah 50 cm/s?

Diketahui:
𝑑 = 10 cm
𝐴 = 100 cm2
ℎ = 20 cm
𝑣 = 50 cm/s
Ditanyakan:
𝑡 = ⋯?
Jawab:
Volume air yang dibutuhkan untuk mengisi sawah setinggi 20 cm:
𝑉 = 𝐴ℎ = 100 ⋅ 10 = 103 cm3
103 cm3
𝑡= = 20 s
50 cm/𝑠
Jadi waktu yang dibutuhkan pak Tani untuk mengisi sawahnya hingga air
setinggi 20 cm adalah selama 20 detik.

b. Persamaan Bernoulli

Setelah kita mempelajari fluida yang mengalir melalui luas penampang


yang berbeda, maka sekarang kita akan mempelajari fluida yang mengalir melalui

- 19 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

pipa berbeda dan ketinggian yang berbeda pula. Apa pengaruh ketinggian terhadap
aliran fluida? Mari kita pelajari bersama.

Perhatikan fluida yang mengalir dari ketinggian ℎ1 ke ℎ2 yang lebih tinggi.


Pada ketinggian ℎ1 energi potensial lebih rendah daripada di ketinggian ℎ2 (ingat
persamaan energi potensial 𝐸𝑝 = 𝑚𝑔ℎ). Dari gambar juga terlihat bahwa luas
penampang 𝐴1 lebih besar dari luas penampang 𝐴2 , sesuai dengan persamaan
kontinuitas maka kecepatan fluida yang melalui 𝐴1 lebih kecil dibanding kecepatan
fluida yang melewati 𝐴2 . Oleh karena itu, energi kinetik di 𝐴1 lebih kecil dibanding
1
di 𝐴2 (ingat persamaan energi kinetik 𝐸𝑘 = 2 𝑚𝑣 2 ).

Perubahan energi potensial:


Δ𝐸𝑝 = 𝐸𝑝ℎ2 − 𝐸𝑝ℎ1
= 𝑚𝑔ℎ2 − 𝑚𝑔ℎ1
Bila 𝑚 = 𝜌𝑉, maka:
= 𝜌𝑉𝑔ℎ2 − 𝜌𝑉𝑔ℎ1
= 𝜌𝑉𝑔(ℎ2 − ℎ1 )
Dan perubahan energi kinetiknya adalah:
Δ𝐸𝑘 = 𝐸𝑘ℎ2 − 𝐸𝑘ℎ1
1 1
= 𝑚𝑣22 − 𝑚𝑣12
2 2
1
= 𝜌𝑉(𝑣22 − 𝑣12 )
2
Jumlah energi kinetik dan energi potensial adalah energi mekanik, sehingga
energi mekanik di ℎ1 lebih kecil dibanding energi mekanik di ℎ2 .
Δ𝐸𝑚𝑒𝑘𝑎𝑛𝑖𝑘 = Δ𝐸𝑝 + Δ𝐸𝑘

- 20 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

1
Δ𝐸𝑚𝑒𝑘𝑎𝑛𝑖𝑘 = 𝜌𝑉𝑔(ℎ2 − ℎ1 ) + 𝜌𝑉(𝑣22 − 𝑣12 )
2
Lalu bagaimana bisa fluida mengalir dari ℎ1 ke ℎ2 ? Tentunya diperlukan
gaya yang mendorong fluida ini. Besarnya gaya yang mendorong adalah 𝐹1 = 𝑃1 𝐴1
dengan 𝑃1 adalah tekanan di ℎ1 . Maka gaya ini melakukan kerja sebesar:
𝑊1 = 𝐹1 Δ𝑥1 = 𝑃1 𝐴1 Δ𝑥1 = 𝑃1 𝑉
Sedangkan pada saat yang sama fluida pada ℎ2 juga memberikan gaya
arahnya ke kiri yang besarnya 𝐹2 = 𝑃2 𝐴2 , maka usaha yang dilakukan adalah
𝑊2 = −𝐹2 Δ𝑥2 = −𝑃2 𝐴2 Δ𝑥2 = −𝑃2 𝑉
Kerja total yang dilakukan gaya-gaya ini adalah
𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑊1 + 𝑊2 = 𝑃! 𝑉 − 𝑃2 𝑉
𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = (𝑃1 − 𝑃2 )𝑉
Menurut teorema kerja energi, kerja yang dilakukan pada sistem sama
dengan perubahan energi mekaniknya, maka
𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = Δ𝐸𝑚𝑒𝑘𝑎𝑛𝑖𝑘
1
(𝑃1 − 𝑃2 )𝑉 = 𝜌𝑉𝑔(ℎ2 − ℎ1 ) + 𝜌𝑉(𝑣22 − 𝑣12 )
2
Bila persamaan dibagi dengan 𝑉 maka
1 1
𝑃1 − 𝑃2 = 𝜌𝑔ℎ2 − 𝜌𝑔ℎ1 + 𝜌𝑣22 − 𝜌𝑣12
2 2
Simbol yang berindeks sama dikumpulkan dalam satu ruas, maka
1 1
𝑃1 + 𝜌𝑔ℎ1 + 𝜌𝑣12 = 𝑃2 + 𝜌𝑔ℎ2 + 𝜌𝑣22
2 2
Persamaan ini dapat dinyatakan
1
𝑃 + 𝜌𝑔ℎ + 2 𝜌𝑣 2 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 (11)

Persamaan ini dikenal sebagai Persamaan Bernoulli.


Contoh
Sebuah bak penampungan air yang besar mengalami kebocoran di salah satu sisinya.
Kebocoran ini berada ℎ cm dari permukaan air. Tentukan kelajuan air yang mengalir melalui
lubang kebocoran!

- 21 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

Kita gunakan prinsip Bernoulli untuk menyelesaikan


persoalan ini. Karena lubang kebocoran memiliki
diameter yang jauh lebih kecil dibanding diameter
bak, maka kecepatan penurunan ketinggian air dalam
bak dapat diabaikan, sehingga:
1
𝑃𝑝𝑒𝑟𝑚𝑘 + 𝜌𝑔𝑦𝑎 = 𝑃𝑏𝑐𝑟 + 𝜌𝑣𝑏2 + 𝜌𝑔𝑦𝑏
2

Karena bak air terbuka maka 𝑃𝑝𝑒𝑟𝑚𝑘 adalah tekanan udara dan lubang juga terbuka ke udara,
sehingga 𝑃𝑝𝑒𝑟𝑚𝑘 = 𝑃𝑏𝑐𝑟 . Selain itu massa jenis juga sama karena bak berisi air dan yang
mengalir dari lubang bocor adalah air, maka 𝜌dari persamaan dapat dihilangkan. Sehingga
persamaan menjadi:
1 2
𝑔𝑦𝑎 = 𝑣 + 𝑔𝑦𝑏
2 𝑏
1 2
𝑣 = 𝑔𝑦𝑎 − 𝑔𝑦𝑏
2 𝑏
𝑣𝑏2 = 2𝑔(𝑦𝑎 − 𝑦𝑏 )
Karena 𝑦𝑎 − 𝑦𝑏 = ℎ maka:
𝑣𝑏 = √2𝑔ℎ

E. TUGAS

Untuk membantu teman-teman dalam semakin memahami materi fluida ini,


maka mari kita lakukan kegiatan berikut. Kegiatan ini bertujuan untuk:
 Menyelidiki hubungan antara kedalaman terhadap tekanan
 Menyelidiki hubungan antara massa jenis terhadap tekanan

1. Alat dan Bahan:


ICT/Internet Based
Free Download PhET Software Interactive Simulations dari University of
Colorado at Boulder alamat situs http://phet.colorado.edu Simulation: Fluid
Pressure and Flow

- 22 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

2. Rumusan Masalah :
 Apakah hubungan antara kedalaman dan tekanan?
 Apakah hubungan antara massa jenis dan tekanan?

3. Hipotesis :
_______________________________________________________________

4. Variabel : (a) yang dijaga konstan : _____________________________

(b) yang dimanipulasi : _____________________________


(c) yang merespon : _____________________________

5. Langkah-langkah:
Kegiatan 1:
1) Buka PhET Interactive Simulations.
2) Pilih dan jalankan Fluid Pressure and Flow
3) Pilih Pressure

- 23 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

4) Klik ruler. Tempatkan didalam wadah fluida cair.


5) Tempatkan pressure meter didalam wadah fluida cair.
6) Catat nilai kedalaman dan tekanan yang terukur dalam tabel hasil
pengamatan. Variasikan kedalaman!
7) Lakukan langkah 4, 5 dan 6 untuk wadah fluida cair kedua.

Kegiatan 2:
1) Lakukan langkah 1), 2) dan 3) seperti pada Kegiatan 1
2) Gantilah massa jenis fluida. Klik fluid density. Geser ke gasoline.

- 24 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

3) Klik ruler. Tempatkan didalam wadah fluida cair.


4) Tempatkan pressure meter didalam wadah fluida cair.
5) Catat nilai kedalaman dan tekanan yang terukur dalam tabel hasil
pengamatan. Variasikan kedalaman!
6) Lakukan langkah 4, 5 dan 6 untuk wadah fluida cair kedua.
7) Gantilah massa jenis fluida dengan honey dan lakukan langkah 3) sampai
6) untuk wadah fluida cair pertama dan kedua.
6. Hasil pengamatan
Catatkan hasil pengamatan pada table berikut untuk jenis fluida air, gasoline
dan honey (masing-masing pada tabel yang berbeda).
Misalnya:
Jenis fluida : air =….. kg/m3
Ketinggian fluida = ……
Wadah fluida cair ke …..

No Kedalaman (m) Tekanan (kPa)

- 25 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

7. Analisis :
a. Apa hubungan antara kedalaman dan tekanan?

Semakin_________, tekanan semakin ________.

b. Apa hubungan antara massa jenis dan tekanan?

Semakin _________ massa jenis, tekanan semakin ________.

c. Tulis hubungan antara massa jenis ρ, kedalaman h dan tekanan P.


_____________________________________________
Bagaimanakah hubungan antara ketiga besaran tersebut?
d. Buatlah grafik hubungan antara kedalaman dan tekanan untuk setiap jenis
fluida (untuk semua wadah fluida)! Tentukan nilai percepatan gravitasi g dari
gradien grafik tersebut!

8. Kesimpulan: 1. Apakah hipotesismu diterima?


___________________________________________________

2. Kesimpulan apa yang dapat dibuat?


___________________________________________________

- 26 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 8: Fluida

9. Penerapan

Persamaan tekanan pada zat cair yang dinyatakan sebagai:

membantu kita memahami bahwa pada umumnya tekanan


pada______yang sama dalam zat cair yang_________adalah sama

H. DAFTAR PUSTAKA

Halliday, D., Resnick, R., 1985. Fisika Jilid 1 edisi ketiga (Terjemahan). Jakarta:
Erlangga.
Young, H.D., Freedman, R.A., 2002. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1
(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Tipler, P. A., 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta:
Erlangga.

- 27 -

Anda mungkin juga menyukai