Anda di halaman 1dari 19

BAB 1

A. Apa itu Sains?


Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari alam dan dunia secara sistematis. Ilmu ini
digunakan dalam berbagai bidang pekerjaan seperti dokter, perawat, arsitek, ahli komputer, pilot,
insinyur, polisi, ahli pangan dan nutrisi, serta profesi lainnya. Orang yang melakukan penelitian untuk
mengembangkan ilmu Sains disebut ilmuwan.
Contoh Ilmu Sains:
 Fisika: Mempelajari gerak, energi, dan sifat-sifat materi.
 Kimia: Mempelajari sifat dan reaksi zat-zat kimia.
 Geologi: Mempelajari bumi, batuan, dan proses geologis.
 Astronomi: Mempelajari planet, bintang, dan ruang angkasa.
 Ekologi: Mempelajari hubungan makhluk hidup dengan lingkungan.

B. Laboratorium IPA
Di laboratorium IPA, kita melakukan eksperimen untuk mengamati fenomena alam dan menguji
hipotesis. Beberapa alat yang digunakan dalam laboratorium IPA antara lain:
 Gelas ukur: Digunakan untuk mengukur bahan secara tepat.
 Kaca arloji, gelas kimia, tabung reaksi, labu Erlenmeyer: Digunakan untuk mencampur
bahan-bahan kimia.
 Mikroskop: Alat untuk mengamati benda-benda kecil.
 Vernier caliper: Alat untuk mengukur dengan tingkat ketelitian tinggi.
 Kacamata/Googles: Digunakan untuk melindungi mata.
 Neraca pegas, termometer: Digunakan untuk mengukur massa dan suhu.
 Segitiga porselen, tang krusibel, statif, bosshead, klem: Digunakan untuk mengamankan
alat-alat lainnya.

Menjaga Keselamatan di Laboratorium IPA


Laboratorium IPA bisa berbahaya karena kita sering menggunakan api, larutan asam yang korosif, dan
zat kimia berbahaya. Beberapa aturan keselamatan di laboratorium IPA antara lain:
 Gunakan alat pelindung diri seperti kacamata dan sarung tangan.
 Ikuti petunjuk penggunaan alat dengan benar.
 Jangan mencicipi atau menghirup bahan kimia.
 Jangan bermain-main di laboratorium.
 Mintalah bantuan guru jika ada yang tidak dimengerti.

C. Merancang Percobaan
Metode ilmiah adalah cara untuk meneliti sesuatu dengan langkah-langkah tertentu:
1. Observasi: Melakukan pengamatan terhadap suatu fenomena.
2. Hipotesis: Merumuskan dugaan sementara berdasarkan observasi.
Variabel-variabel
Variabel adalah faktor, kondisi, atau unsur yang dapat berpengaruh pada hasil percobaan. Ada tiga
jenis variabel:
 Variabel Bebas: Variabel yang dapat diubah atau dimanipulasi dalam percobaan.
 Variabel Terikat: Variabel yang diukur atau diamati perubahannya karena adanya
perubahan pada variabel bebas.
 Variabel Kontrol: Variabel yang tetap atau tidak berubah selama percobaan.
3. Rancang Percobaan: Membuat rencana eksperimen untuk menguji hipotesis.
4. Eksperimen: Melakukan percobaan sesuai rencana yang telah dibuat.
5. Data: Mengumpulkan data dari hasil percobaan.
6. Kesimpulan: Menarik kesimpulan berdasarkan data yang telah dikumpulkan.

D. Pengukuran
Dalam percobaan, kita sering melakukan pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat.
Pengukuran dapat dilakukan dalam dua cara:
 Kualitatif: Pengamatan berdasarkan sifat atau kualitas dari suatu objek atau kejadian.
 Kuantitatif: Pengamatan dengan angka atau ukuran yang spesifik.
1. Besaran dan Satuan
Besaran adalah suatu sifat yang dapat diukur dan dinyatakan dalam satuan tertentu. Ada dua jenis
besaran:
 Besaran Pokok: Besaran yang tidak dapat diuraikan menjadi besaran lain. Contohnya,
panjang, massa, waktu, dan suhu.
 Besaran Turunan: Besaran yang berasal dari kombinasi besaran pokok. Contohnya,
kecepatan, volume, dan energi.

Tabel Besaran Pokok

Tabel Besaran Turunan

Satuan digunakan untuk menyatakan besaran. Beberapa contoh satuan adalah meter (m) untuk panjang,
kilogram (kg) untuk massa, detik (s) untuk waktu, dan derajat Celsius (°C) untuk suhu.

BAB 2

A. Wujud Zat dan Model Partikel


Zat dapat berada dalam tiga wujud fisik yang berbeda: padat, cair, dan gas. Model partikel
digunakan untuk menjelaskan struktur mikroskopis dari zat-zat tersebut.
Sumber: https://www.amongguru.com/susunan-dan-gerak-partikel-berbagai-wujud-zat-padat-
cair-dan-gas/
1. Padat
 Padat memiliki partikel yang rapat berdekatan dan bergerak dengan amplitudo kecil.
 Bentuk dan volume padat tetap konstan karena partikel saling terkait erat.
 Partikel padat berinteraksi kuat, sehingga mereka sulit untuk berpindah dari posisi
semula.
2. Cair
 Cair memiliki partikel yang lebih longgar dibandingkan dengan padat dan dapat mengalir.
 Bentuk cair mengikuti bentuk wadah tempatnya berada, namun volume tetap konstan.
 Partikel cair berinteraksi lebih lemah daripada partikel padat, memungkinkan mereka
untuk mengalir dan mengisi ruang yang tersedia.
3. Gas
 Gas memiliki partikel yang bergerak bebas dengan energi kinetik yang tinggi.
 Bentuk dan volume gas mengikuti bentuk wadah tempatnya berada, karena partikel gas
memiliki energi yang cukup untuk mengatasi gaya tarik-menarik antar partikel.
 Partikel gas berinteraksi lemah, sehingga mereka memiliki jarak antar partikel yang besar.

B. Perubahan Wujud

Sumber: https://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/program-studi/28-
matakuliahkimiadasar/kimia-dasar/854-perubahan-materi-1

C. Perubahan Fisika, Siklus Air, dan Kimia


Perubahan zat dapat dibedakan menjadi perubahan fisika dan perubahan kimia. Setiap jenis
perubahan memiliki ciri khasnya sendiri.
1. Perubahan Fisika
 Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak mengubah identitas zat, artinya zat tetap
sama sebelum dan sesudah perubahan.
 Tidak ada zat baru yang terbentuk pada perubahan fisika.
 Contoh: perubahan fisika meliputi perubahan wujud zat (padat, cair, gas), perubahan
bentuk, dan perubahan volume.
2. Perubahan Kimia
 Perubahan kimia adalah perubahan yang mengubah identitas zat dan membentuk zat baru
dengan sifat yang berbeda.
 Proses perubahan kimia melibatkan ikatan antar atom atau molekul dalam zat, sehingga
terjadi reaksi kimia yang menghasilkan produk baru.
 Contoh: perubahan kimia meliputi pembakaran, fermentasi, dan reaksi asam-basa.

D. Kerapatan Zat
Kerapatan zat adalah besaran yang menggambarkan seberapa padat partikel-partikel zat berada
dalam suatu ruang. Kerapatan zat dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/contoh-massa-jenis/

E. Mengapung dan Tenggelam


 Jika massa jenis benda > massa jenis zat cairan maka benda tenggelam
 Jika massa jenis benda < massa jenis cairan maka benda akan mengapung

Sumber: https://eandroidfisika.wordpress.com/terapung-melayangdan-tenggelam/

Latihan Soal
1. Buku paket halaman 73 no.18
Diketahui: 𝑽 = 𝟓 𝒄𝒎𝟑
𝝆 = 𝟓𝟎 𝒈/𝒄𝒎𝟑
Ditanya: m?
Jawab: 𝐦 = 𝝆. 𝑽
𝒈
m = 𝟓𝟎 𝟑 . 𝟓 𝒄𝒎𝟑
𝒄𝒎
m = 𝟐𝟓𝟎𝒈
2. Buku paket halaman 73 no.19
Diketahui: 𝑽 = 𝟏𝟎 𝒄𝒎𝟑
𝐦 = 𝟐𝟎 𝐠𝐫𝐚𝐦
Ditanya: 𝝆 ?
𝒎
Jawab: 𝝆 =
𝑽
𝟐𝟎 𝐠𝐫𝐚𝐦 𝒈𝒓𝒂𝒎
𝝆= 𝟏𝟎 𝒄𝒎𝟑
=𝟐 𝒄𝒎𝟑

3. Buku paket halaman 74 no.9


Diketahui: sebuah balok berukuran 𝟏 𝒄𝒎 × 𝟏𝟎 𝒄𝒎 × 𝟐 𝒄𝒎
𝝆 = 𝟓 𝒈/𝒄𝒎𝟑
Ditanya: m ?
Jawab:
Mencari volume balok
𝑽=𝒑×𝒍×𝒕
𝑽 = 𝟏 𝒄𝒎 × 𝟏𝟎 𝒄𝒎 × 𝟐 𝒄𝒎
= 𝟐𝟎 𝒄𝒎𝟑
Kemudian mencari massa
𝐦 = 𝝆. 𝑽
= 𝟓 𝒈/𝒄𝒎𝟑 × 𝟐𝟎 𝒄𝒎𝟑
= 𝟏𝟎𝟎 𝒈

BAB 4

Gerak Benda

Gerak adalah perubahan jarak dan/atau posisi benda terhadap titik acuan yang pilih. Jarak tempuh adalah
informasi tentang nilai lintasan yang dilalui gerak benda. Besaran – besaran gerak yang pertama kali perlu
diketahui adalah posisi, perpindahan dan jarak tempuh. Rumus perpindahan benda:

Dalam pengertian Sains, jika suatu benda kembali ke posisi semula saat benda mulai bergerak tadi
maka benda tersebut dikatakan tidak melakukan perpindahan. Dalam gerak benda ada istilah gerak
nyata dan gerak semu. Gerak nyata yaitu ketika benda tersebut benar-benar bergerak. Misalkan
kita berjalan kaki ke sekolah. Gerak semu adalah benda yang sebenarnya diam namun oleh
pengamat teramati bahwa benda tersebut seolah-olah bergerak. Misalkan kita naik bus, terus
melihat pohon pohon di jalan, pohon itu seakan bergerak berlari-larian padahal nyatanya tidak. Nah
gerakan pohon itu yang disebut dengan gerak semu.
Perbedaan Kelajuan dan Kecepatan
Kelajuan adalah seberapa cepat sebuah jarak ditempuh dalam waktu tertentu tanpa memperhitungkan
arah, karena kelajuan termasuk besaran skalar (besaran di dalam Sains yang hanya memiliki nilai besar
dan satuan).

Sedangkan kecepatan adalah besarnya perpindahan persatuan waktu. Kecepatan adalah besaran vektor
(memiliki nilai besar dan satuan dan juga harus dinyatakan arah kemana benda tersebut bergerak).

Kelajuan

Kelajuan yang konstan atau bernilai tetap adalah kelajuan gerak suatu benda ketika setiap bagian
jarak itu ditempuh dalam waktu yang sama. Laju tetap ini sering disebut laju sesaat. Kelajuan rata-
rata ialah kelajuan gerak benda yang menempuh jarak perpindahan tertentu di mana tidak setiap bagian
dari jarak itu ditempuh dalam waktu yang realatif sama. Rumus kelajuan rata-rata:

Kecepatan

Percepatan
Selain kelajuan dan kecepatan, ada istilah percepatan. Sebuah benda ketika bergerak pasti kecepatannya
tidak tetap dan berubah-ubah, bisa lebih cepat ataupun lebih lambat. Besaran yang digunakan untuk
mengukur perubahan dinamakan percepatan. Jadi Percepatan adalah besarnya pertambahan
kecepatan tiap satuan waktu. Rumusnya:

Jika nilai hasil a adalah positif maka disebut gerak dipercepat. Jika nilai hasil a adalah negatif maka
disebut gerak diperlambat.

Gaya

Gaya adalah sesuatu berupa dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak,
menyebabkan perubahan arah, bentuk dan kecepatan sebuah benda. Dalam gaya ada istilah resultan
gaya. Resultan gaya adalah besar gabungan gaya. Rumus resultan gaya:

Dengan ketentuan:
R = resultan gaya
F = gaya

Dalam sains, kalau diberikan gaya dengan arah yang SEBALIKNYA cukup dinotasikan dengan tanda
negatif. Kita keluarkan sebesar 10N, dan teman juga mengeluarkan yang sama sebesar 10N. Seperti
gambar dibawah ini:

Maka meja itu akhirnya bakal diam, alias resultan gayanya nol, ya kan? Karena berdasarkan
perhitungan: R = 10 + (-10) = 10 – 10 = 0.

Sedangkan jika kita dan satu teman kita itu mendorong meja searah, maka itu meja bakal maju ke depan
dan hasil resultan pasti akan positif. Benar? Seperti gambar ilustrasi dibawah ini:
Nah kalau kita masukin rumusnya maka: R = F1 + F2 = 10 + 10 = 20N.
Jadi meja tersebut akan bergerak ke kanan dengan resultan gaya sebesar 20N. Kemudian gimana
ceritanya hasilnya bisa negatif? Ini bisa terjadi kalau gaya yang diberikan berlawanan dan lebih besar
daripada gaya yang searah. Misalkan kita mendorong meja dengan gaya 10N, sedangkan teman kita
mengeluarkan gaya 20N dengan arah berlawanan. Biar gampang kita gambarin nih:

Kalau kita masukin rumus jadinya: R = F1 + F2 = 10 + (-20) = 10 – 20 = -10N.

Ingat arti dari negatif disini adalah arahnya berlawanan, maka jawabannya adalah meja akan bergerak
10N ke arah kiri.

Gaya gesek adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang saling bergesekan dan arahnya
berlawanan dengan arah gerak benda. Gaya gesek itu dibagi dua:

 Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang terjadi pada saat benda belum bergerak sama sekali.
 Gaya gesek kinetis gaya gesek yang terjadi setelah benda bergerak.

Hukum Newton

Pada abad ke-17 atau sekitar tahun 1600-an, seorang pemikir sekaligus ilmuan bernama Isaac
Newton merumuskan hukum-hukum gerak yang sangat luar biasa. Hukum newton itu dibagi menjadi 3,
Karya besar Newton tersebut dituliskan dalam buku yang sangat termashyur, yaitu Philosophiae
Naturalis Principia Mathematica yakni:

 Hukum I Newton

Hukum I Newton berbicara tentang konsep kelembaman benda atau dikenal juga sebagai sifat
kemalasan benda untuk merubah posisinya. Kelembaman benda yaitu kecenderungan sebuah benda
untuk mempertahankan geraknya. Jika dituliskan dalam rumus akan menjadi:
Dimana:
∑ F = Resultan gaya
∑ dibacanya sigma

 Hukum II Newton

Besaran penting dari Hukum II Newton adalah yang disebut sebagai percepatan. Percepatan sebuah
benda sebanding dengan gaya yang diberikan pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massa
benda itu. Arah percepatan sama dengan arah gaya itu. Nah secara rumus ditulis:

 Hukum III Newton

Secara sederhana bunyi Hukum III Newton tersebut menyatakan: “Untuk setiap aksi akan ada reaksi yang
sama tetapi berlawanan arah” Nah hukum ini sering disebut juga Hukum Aksi-Reaksi. Jadi bisa kita
tuliskan:
BAB 5

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP


Peserta Didik mampu memahami pengetahuan
tentang ciri-ciri / karakteristik makhluk hidup

1. Memiliki sel struktur terkecil makhluk hidup


2. Melakukan proses metabolisme reaksi kimia
3. Bergerak
 Hewan: berpindah tempat, memiliki alat gerak

 Tumbuhan: tidak berpindah tempat dan menanggapi rangsangan

pertumbuhan). Jenis: fototropisme, kemotropisme, hidrotropisme, tigmotropisme


(sulur mentimun), reotropisme

sangan, biasanya pada mekarnya


bunga, dan membuka (seismonasti)
4. Ekskresi: mengeluarkan zat sisa

(Manusia mengeluarkan keringat)

 Tumbuhan: uap air (H2O)

 Hewan:
 Paru-paru – pernapasan - CO2 dan H2O
 Ginjal – penyaringan darah - urine
 Kulit – menjaga suhu tubuh - keringat (garam dan urea)
 Hati – empedu - racun
5. Iritabilitas: menanggapi rangsangan
 Tumbuhan berhubungan dengan gerak tumbuhan

 Hewan alat indra dan saraf


6. Reproduksi/ berkembang biak
 Tumbuhan generatif

7. Tumbuh dan berkembang

 Tumbuh: bertambah ukuran, bertambah banyak jumlah sel, bertambah tinggi dan besar
 Berkembang: mulai berfungsi organ reproduksinya
8. Membutuhkan makan: makhluk hidup membutuhkan nutrisi untuk menghasilkan energi

9. Adaptasi dan Bernapas / respirasi

 Ikan hiu terbang ke permukaan laut dalam waktu tertentu untuk mengambil oksigen.
 Bunglon berubah warna untuk beradaptasi dengan lingkungannya
Alat pernapasan:
Tumbuhan: stomata dan trikoma Hewan: insang, paru-paru
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Peserta Didik mampu mengaplikasikan
pengetahuan tentang prosedur pengklasifikasian
makhluk hidup

1. Klasifikasi alami
2. Klasifikasi buatan
a. Kunci dikotom
b. Kundi determinasi

3. Klasifikasi filogenik

KLASIFIKASI 5 KINGDOM
Ciri-ciri masing-masing kingdom:
MONERA
1. Bakteria
 Bentuk: bulat/ lonjong; batang/ silinder; lengkung/ koma; spiral
 Alat gerak: flagella
 Contoh: Escherchia coli
2. Cyanobakteria (ganggang hijau-biru)
 Memiliki klorofil
 Berkoloni untaian
 Contoh: Anabaena (plankton)

PROTISTA

1. ALGAE (Protista mirip tumbuhan)


 Memiliki dinding sel dan klorofil
 Alat gerak: flagella
 Contoh: Euglena sp.
2. PROTOZOA (protista mirip hewan)
 Macam-macam alat gerak: kaki semu (pseudopodia); rambut getar (cilia); buluh cambuk/
rambut cambuk (flagella)

Berdasarkan alat geraknya dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu: Sarcondina (Rhizopoda) ->
Pseudopodia; Ciliaphora (Ciliata) -> cilia; Mastigophora (Flagellata) -> flagella; dan Sporozoa
(tidak memiliki alat gerak -> parasit)
3. PROTISTA MIRIP JAMUR
 Tubuhnya tersusun atas benang-benang dan hifa
 Dibedakan menjadi 2 kelas, yaitu:
memiliki pigmen kuning

FUNGI

Berdasarkan perkembangbiakannya, dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu:

1) Zygomycotina -> zygospora: mikroskopis, memiliki rhizoid -> melekat pada substrat. Contoh:
jamur tempe (Rhizopus oryzae)
2) Ascomycotina -> Askospora: mikroskopis. Contoh: jamur kecap (Aspergillus wentii) dan jamur
roti (Saccharomyces sp.)
3) Basidiomycotina -> Basidiospora: makroskopis. Contoh: jamur merang (Volvariella volvaceae);
jamur kayu (Ganoderma sp.)
4) Deuteromycotina -> belum diketahui c a r a r e p r o d u k s i n y a : b i a s a n y a p a r a s i t .
Contoh penyakit panu (Tinea versicolor)

PLANTAE
Berdasarkan ada tidaknya berkas pembuluh (vaskuler) dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

1. BRYOPHYTA (Tumbuhan lumut)


 Tidak memiliki berkas pembuluh / xilem- floem
 Belum memiliki akar, batang, dan daun sejati  ukurannya sangat kecil

2. PTERIDOPHYTA (Tumbuhan paku)


 Sudah memiliki berkas pembuluh
 Tanaman mudanya menggulung dibagian ujung
 Contoh: suplir, paku tanduk rusa, semanggi, paku ekor kuda

3. SPERMATOPHYTA (Tumbuhan Berbiji)


 Organ tubuh sudah lengkap dan berpembuluh
 Memiliki bunga dan menghasilkan biji

 Berdasarkan posisi biji terhadap bakal buahnya, dibedakan menjadi 2 kelas, yaitu: GYMNOSPERMAE
(berbiji terbuka) contoh melinjo (Gnetum gnemon) dan ANGIOSPERMAE (berbiji tertutup)  Dikotil
dan Monokotil

ANIMALIA
A. Avertebrata / Invertebrata  tidak memiliki tulang belakang
1. Porifera / Sponges  tubuh berpori, warna cerah
 Klasifikasi: calcarea, demospongia, hexatinellida
1. Coelenterata / Cnidaria  tubuh berongga
 Memiliki knidosit  sel penyengat
 Bentuk tubuh: polip / tabung (menempel) dan medusa / lonceng (melayang)
 Klasifikasi: hydrozoa, scyphozoan dan cubozoa (ubur-ubur), dan anthozoa (anemone laut)

2. Plathyhelminthes  cacing pipih


 Memiliki alat penghidap
 Klasifikasi: turbelaria (Planaria sp.), monogenea dan trematoda (cacing hati), dan cestoda
(cacing pita)

3. Nemathelminthes  cacing gilik 


seperti benang
 Bentuk bulat, panjang seperti benang tidak bersegmen
 Cacing tambang, cacing perut, cacing kremi

4. Annelida  tubuh bersegmen / berbuku-buku


 Annulus  tubuh bersegmen/ berbuku-buku
 Memiliki seta (bulu/ rambut halus)
 Klasifikasi: polycaeta (banyak seta) 
cacing pasir; oligocaeta (sedikit seta)
 cacing tanah; dan hirudinea (memiliki zat hirudin/ anti pembekuan darah)  lintah
dan pacet
bersegm

5. Mollusca  tubuh lunak biasanya bercangkang


 Bekicot, siput, gurita, cumi-cumi, kerang mutiara

6. Echinodermata  tubuh dilindungi duri


 Eksoskeleton
 Landak laut, bulu babi
 bintang laut  memiliki kaki aburakral

7. Arthropoda  kaki bersegmen / berbuku-buku


 Tubuh terdiri dari kepala, dada dan abdomen (perut)
 Eksoskeleton (rangka luar)
a. CRUSTASEA (Udang-udangan, kepiting)
 Kaki bagian dada 5 pasang
 Bagian perut (abdomen) 5 pasang kaki swimmer
 Antena 2 pasang

b. INSECTA  serangga
 3 pasang kaki
 Kepala, dada, dan abdomen jelas dibedakan
 1 pasang antena

c. ARACHNIDAE  laba-laba, kalajengking


 4 pasang kaki
 Kepala dan dada menyatu
 Tidak memiliki antena
d. CHILIOPODA  kelabang
 Setiap segmen tubuh terdapat sepasang kaki
 Tubuh lebih pipih dibandingkan kaki seribu
 Sepasang antena panjang
 Kelenjar racun

e. DIPLOPODA  kaki seribu


 Setiap segmen tubuh terdapat 2 pasang kaki
 Bentuk tubuh lebih bulat dan lonjong
 Sepasang antena pendek
 Kelenjar bau

B. Vertebrata
1. Pisces  ikan  bersisik, bernapas dengan insang
2. Amphibia  katak  permukaan tubuh selalu lembab, bernapas dengan insang, paru-
paru, dan permukaan kulit
3. Reptilia  ular, kadal, dll  bersisik, bernapas dengan paru-paru, melata
4. Aves  burung, unggas  bernapas dengan paru-paru dan pundi-pundi udara
5. Mamalia  memiliki kelenjar susu dan rambut, bernapas dengan paru-paru
IPA KELAS 7

Kisi-kisi STS IPA Kelas 7 2023/2024:


1. Menjelaskan kegunaan mempelajari IPA dalam kehidupan sehari-hari
2. Menyebutkan objek yang dipelajari dalam IPA
3. Menejelaskan konsep pengukuran dalam kehidupan sehari-hari
4. Membedakan alat ukur baku dan tidak baku
5. Mengkonversikan satuan dalam sistem SI
6. Menyebutkan macam-macam besaran turunan dan satuannya
7. Menjelaskan konsep wujud zat dan perubahan wujud dalam kehidupan sehari-hari
8. Menjelaskan konsep perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari
9. Menjelaskan konsep kerapatan jenis/ massa jenis dalam kehidupan sehari-hari
10. Menjelaskan konsep mengapung dan tenggelam dalam kehidupan sehari-hari
11. Menjelaskan konsep gerak benda dengan tepat
12. Menemukan besaran-besaran fisis yang terkait gerak benda dengan tepat
13. Membedakan konsep perpindahan dan jarak serta kelajuan dan kecepatan dengan benar
14. Menjelaskan konsep gaya dengan benar
15. Menganalisis hukum-hukum Newton tentang gerak benda dengan tepat
16. Membedakan makhluk hidup dan benda tidak hidup dengan benar
17. Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup dengan tepat
18. Mengklasifikasi tumbuhan berdasarkan fungsinya dengan benar
19. Menggunakan kunci determinasi untuk mengklasifikasi makhluk hidup dengan tepat
20. Menjelaskan klasifikasi sistem lima kingdom dengan teliti
21. Membandingkan Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta dengan benar
22. Membandingkan kelima kelas anggota Vertebrata dengan benar

Kalian juga bisa mempelajari latihan soal yang ada di link ini yaa
https://www.slideshare.net/sajidintuban/kumpulan-soal-ipa-smp-kelas-7-semester-1

Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai