B. Laboratorium IPA
Di laboratorium IPA, kita melakukan eksperimen untuk mengamati fenomena alam dan menguji
hipotesis. Beberapa alat yang digunakan dalam laboratorium IPA antara lain:
Gelas ukur: Digunakan untuk mengukur bahan secara tepat.
Kaca arloji, gelas kimia, tabung reaksi, labu Erlenmeyer: Digunakan untuk mencampur
bahan-bahan kimia.
Mikroskop: Alat untuk mengamati benda-benda kecil.
Vernier caliper: Alat untuk mengukur dengan tingkat ketelitian tinggi.
Kacamata/Googles: Digunakan untuk melindungi mata.
Neraca pegas, termometer: Digunakan untuk mengukur massa dan suhu.
Segitiga porselen, tang krusibel, statif, bosshead, klem: Digunakan untuk mengamankan
alat-alat lainnya.
C. Merancang Percobaan
Metode ilmiah adalah cara untuk meneliti sesuatu dengan langkah-langkah tertentu:
1. Observasi: Melakukan pengamatan terhadap suatu fenomena.
2. Hipotesis: Merumuskan dugaan sementara berdasarkan observasi.
Variabel-variabel
Variabel adalah faktor, kondisi, atau unsur yang dapat berpengaruh pada hasil percobaan. Ada tiga
jenis variabel:
Variabel Bebas: Variabel yang dapat diubah atau dimanipulasi dalam percobaan.
Variabel Terikat: Variabel yang diukur atau diamati perubahannya karena adanya
perubahan pada variabel bebas.
Variabel Kontrol: Variabel yang tetap atau tidak berubah selama percobaan.
3. Rancang Percobaan: Membuat rencana eksperimen untuk menguji hipotesis.
4. Eksperimen: Melakukan percobaan sesuai rencana yang telah dibuat.
5. Data: Mengumpulkan data dari hasil percobaan.
6. Kesimpulan: Menarik kesimpulan berdasarkan data yang telah dikumpulkan.
D. Pengukuran
Dalam percobaan, kita sering melakukan pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat.
Pengukuran dapat dilakukan dalam dua cara:
Kualitatif: Pengamatan berdasarkan sifat atau kualitas dari suatu objek atau kejadian.
Kuantitatif: Pengamatan dengan angka atau ukuran yang spesifik.
1. Besaran dan Satuan
Besaran adalah suatu sifat yang dapat diukur dan dinyatakan dalam satuan tertentu. Ada dua jenis
besaran:
Besaran Pokok: Besaran yang tidak dapat diuraikan menjadi besaran lain. Contohnya,
panjang, massa, waktu, dan suhu.
Besaran Turunan: Besaran yang berasal dari kombinasi besaran pokok. Contohnya,
kecepatan, volume, dan energi.
Satuan digunakan untuk menyatakan besaran. Beberapa contoh satuan adalah meter (m) untuk panjang,
kilogram (kg) untuk massa, detik (s) untuk waktu, dan derajat Celsius (°C) untuk suhu.
BAB 2
B. Perubahan Wujud
Sumber: https://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/program-studi/28-
matakuliahkimiadasar/kimia-dasar/854-perubahan-materi-1
D. Kerapatan Zat
Kerapatan zat adalah besaran yang menggambarkan seberapa padat partikel-partikel zat berada
dalam suatu ruang. Kerapatan zat dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/contoh-massa-jenis/
Sumber: https://eandroidfisika.wordpress.com/terapung-melayangdan-tenggelam/
Latihan Soal
1. Buku paket halaman 73 no.18
Diketahui: 𝑽 = 𝟓 𝒄𝒎𝟑
𝝆 = 𝟓𝟎 𝒈/𝒄𝒎𝟑
Ditanya: m?
Jawab: 𝐦 = 𝝆. 𝑽
𝒈
m = 𝟓𝟎 𝟑 . 𝟓 𝒄𝒎𝟑
𝒄𝒎
m = 𝟐𝟓𝟎𝒈
2. Buku paket halaman 73 no.19
Diketahui: 𝑽 = 𝟏𝟎 𝒄𝒎𝟑
𝐦 = 𝟐𝟎 𝐠𝐫𝐚𝐦
Ditanya: 𝝆 ?
𝒎
Jawab: 𝝆 =
𝑽
𝟐𝟎 𝐠𝐫𝐚𝐦 𝒈𝒓𝒂𝒎
𝝆= 𝟏𝟎 𝒄𝒎𝟑
=𝟐 𝒄𝒎𝟑
BAB 4
Gerak Benda
Gerak adalah perubahan jarak dan/atau posisi benda terhadap titik acuan yang pilih. Jarak tempuh adalah
informasi tentang nilai lintasan yang dilalui gerak benda. Besaran – besaran gerak yang pertama kali perlu
diketahui adalah posisi, perpindahan dan jarak tempuh. Rumus perpindahan benda:
Dalam pengertian Sains, jika suatu benda kembali ke posisi semula saat benda mulai bergerak tadi
maka benda tersebut dikatakan tidak melakukan perpindahan. Dalam gerak benda ada istilah gerak
nyata dan gerak semu. Gerak nyata yaitu ketika benda tersebut benar-benar bergerak. Misalkan
kita berjalan kaki ke sekolah. Gerak semu adalah benda yang sebenarnya diam namun oleh
pengamat teramati bahwa benda tersebut seolah-olah bergerak. Misalkan kita naik bus, terus
melihat pohon pohon di jalan, pohon itu seakan bergerak berlari-larian padahal nyatanya tidak. Nah
gerakan pohon itu yang disebut dengan gerak semu.
Perbedaan Kelajuan dan Kecepatan
Kelajuan adalah seberapa cepat sebuah jarak ditempuh dalam waktu tertentu tanpa memperhitungkan
arah, karena kelajuan termasuk besaran skalar (besaran di dalam Sains yang hanya memiliki nilai besar
dan satuan).
Sedangkan kecepatan adalah besarnya perpindahan persatuan waktu. Kecepatan adalah besaran vektor
(memiliki nilai besar dan satuan dan juga harus dinyatakan arah kemana benda tersebut bergerak).
Kelajuan
Kelajuan yang konstan atau bernilai tetap adalah kelajuan gerak suatu benda ketika setiap bagian
jarak itu ditempuh dalam waktu yang sama. Laju tetap ini sering disebut laju sesaat. Kelajuan rata-
rata ialah kelajuan gerak benda yang menempuh jarak perpindahan tertentu di mana tidak setiap bagian
dari jarak itu ditempuh dalam waktu yang realatif sama. Rumus kelajuan rata-rata:
Kecepatan
Percepatan
Selain kelajuan dan kecepatan, ada istilah percepatan. Sebuah benda ketika bergerak pasti kecepatannya
tidak tetap dan berubah-ubah, bisa lebih cepat ataupun lebih lambat. Besaran yang digunakan untuk
mengukur perubahan dinamakan percepatan. Jadi Percepatan adalah besarnya pertambahan
kecepatan tiap satuan waktu. Rumusnya:
Jika nilai hasil a adalah positif maka disebut gerak dipercepat. Jika nilai hasil a adalah negatif maka
disebut gerak diperlambat.
Gaya
Gaya adalah sesuatu berupa dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak,
menyebabkan perubahan arah, bentuk dan kecepatan sebuah benda. Dalam gaya ada istilah resultan
gaya. Resultan gaya adalah besar gabungan gaya. Rumus resultan gaya:
Dengan ketentuan:
R = resultan gaya
F = gaya
Dalam sains, kalau diberikan gaya dengan arah yang SEBALIKNYA cukup dinotasikan dengan tanda
negatif. Kita keluarkan sebesar 10N, dan teman juga mengeluarkan yang sama sebesar 10N. Seperti
gambar dibawah ini:
Maka meja itu akhirnya bakal diam, alias resultan gayanya nol, ya kan? Karena berdasarkan
perhitungan: R = 10 + (-10) = 10 – 10 = 0.
Sedangkan jika kita dan satu teman kita itu mendorong meja searah, maka itu meja bakal maju ke depan
dan hasil resultan pasti akan positif. Benar? Seperti gambar ilustrasi dibawah ini:
Nah kalau kita masukin rumusnya maka: R = F1 + F2 = 10 + 10 = 20N.
Jadi meja tersebut akan bergerak ke kanan dengan resultan gaya sebesar 20N. Kemudian gimana
ceritanya hasilnya bisa negatif? Ini bisa terjadi kalau gaya yang diberikan berlawanan dan lebih besar
daripada gaya yang searah. Misalkan kita mendorong meja dengan gaya 10N, sedangkan teman kita
mengeluarkan gaya 20N dengan arah berlawanan. Biar gampang kita gambarin nih:
Ingat arti dari negatif disini adalah arahnya berlawanan, maka jawabannya adalah meja akan bergerak
10N ke arah kiri.
Gaya gesek adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang saling bergesekan dan arahnya
berlawanan dengan arah gerak benda. Gaya gesek itu dibagi dua:
Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang terjadi pada saat benda belum bergerak sama sekali.
Gaya gesek kinetis gaya gesek yang terjadi setelah benda bergerak.
Hukum Newton
Pada abad ke-17 atau sekitar tahun 1600-an, seorang pemikir sekaligus ilmuan bernama Isaac
Newton merumuskan hukum-hukum gerak yang sangat luar biasa. Hukum newton itu dibagi menjadi 3,
Karya besar Newton tersebut dituliskan dalam buku yang sangat termashyur, yaitu Philosophiae
Naturalis Principia Mathematica yakni:
Hukum I Newton
Hukum I Newton berbicara tentang konsep kelembaman benda atau dikenal juga sebagai sifat
kemalasan benda untuk merubah posisinya. Kelembaman benda yaitu kecenderungan sebuah benda
untuk mempertahankan geraknya. Jika dituliskan dalam rumus akan menjadi:
Dimana:
∑ F = Resultan gaya
∑ dibacanya sigma
Hukum II Newton
Besaran penting dari Hukum II Newton adalah yang disebut sebagai percepatan. Percepatan sebuah
benda sebanding dengan gaya yang diberikan pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massa
benda itu. Arah percepatan sama dengan arah gaya itu. Nah secara rumus ditulis:
Secara sederhana bunyi Hukum III Newton tersebut menyatakan: “Untuk setiap aksi akan ada reaksi yang
sama tetapi berlawanan arah” Nah hukum ini sering disebut juga Hukum Aksi-Reaksi. Jadi bisa kita
tuliskan:
BAB 5
Hewan:
Paru-paru – pernapasan - CO2 dan H2O
Ginjal – penyaringan darah - urine
Kulit – menjaga suhu tubuh - keringat (garam dan urea)
Hati – empedu - racun
5. Iritabilitas: menanggapi rangsangan
Tumbuhan berhubungan dengan gerak tumbuhan
Tumbuh: bertambah ukuran, bertambah banyak jumlah sel, bertambah tinggi dan besar
Berkembang: mulai berfungsi organ reproduksinya
8. Membutuhkan makan: makhluk hidup membutuhkan nutrisi untuk menghasilkan energi
Ikan hiu terbang ke permukaan laut dalam waktu tertentu untuk mengambil oksigen.
Bunglon berubah warna untuk beradaptasi dengan lingkungannya
Alat pernapasan:
Tumbuhan: stomata dan trikoma Hewan: insang, paru-paru
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Peserta Didik mampu mengaplikasikan
pengetahuan tentang prosedur pengklasifikasian
makhluk hidup
1. Klasifikasi alami
2. Klasifikasi buatan
a. Kunci dikotom
b. Kundi determinasi
3. Klasifikasi filogenik
KLASIFIKASI 5 KINGDOM
Ciri-ciri masing-masing kingdom:
MONERA
1. Bakteria
Bentuk: bulat/ lonjong; batang/ silinder; lengkung/ koma; spiral
Alat gerak: flagella
Contoh: Escherchia coli
2. Cyanobakteria (ganggang hijau-biru)
Memiliki klorofil
Berkoloni untaian
Contoh: Anabaena (plankton)
PROTISTA
Berdasarkan alat geraknya dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu: Sarcondina (Rhizopoda) ->
Pseudopodia; Ciliaphora (Ciliata) -> cilia; Mastigophora (Flagellata) -> flagella; dan Sporozoa
(tidak memiliki alat gerak -> parasit)
3. PROTISTA MIRIP JAMUR
Tubuhnya tersusun atas benang-benang dan hifa
Dibedakan menjadi 2 kelas, yaitu:
memiliki pigmen kuning
FUNGI
1) Zygomycotina -> zygospora: mikroskopis, memiliki rhizoid -> melekat pada substrat. Contoh:
jamur tempe (Rhizopus oryzae)
2) Ascomycotina -> Askospora: mikroskopis. Contoh: jamur kecap (Aspergillus wentii) dan jamur
roti (Saccharomyces sp.)
3) Basidiomycotina -> Basidiospora: makroskopis. Contoh: jamur merang (Volvariella volvaceae);
jamur kayu (Ganoderma sp.)
4) Deuteromycotina -> belum diketahui c a r a r e p r o d u k s i n y a : b i a s a n y a p a r a s i t .
Contoh penyakit panu (Tinea versicolor)
PLANTAE
Berdasarkan ada tidaknya berkas pembuluh (vaskuler) dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
Berdasarkan posisi biji terhadap bakal buahnya, dibedakan menjadi 2 kelas, yaitu: GYMNOSPERMAE
(berbiji terbuka) contoh melinjo (Gnetum gnemon) dan ANGIOSPERMAE (berbiji tertutup) Dikotil
dan Monokotil
ANIMALIA
A. Avertebrata / Invertebrata tidak memiliki tulang belakang
1. Porifera / Sponges tubuh berpori, warna cerah
Klasifikasi: calcarea, demospongia, hexatinellida
1. Coelenterata / Cnidaria tubuh berongga
Memiliki knidosit sel penyengat
Bentuk tubuh: polip / tabung (menempel) dan medusa / lonceng (melayang)
Klasifikasi: hydrozoa, scyphozoan dan cubozoa (ubur-ubur), dan anthozoa (anemone laut)
b. INSECTA serangga
3 pasang kaki
Kepala, dada, dan abdomen jelas dibedakan
1 pasang antena
B. Vertebrata
1. Pisces ikan bersisik, bernapas dengan insang
2. Amphibia katak permukaan tubuh selalu lembab, bernapas dengan insang, paru-
paru, dan permukaan kulit
3. Reptilia ular, kadal, dll bersisik, bernapas dengan paru-paru, melata
4. Aves burung, unggas bernapas dengan paru-paru dan pundi-pundi udara
5. Mamalia memiliki kelenjar susu dan rambut, bernapas dengan paru-paru
IPA KELAS 7
Kalian juga bisa mempelajari latihan soal yang ada di link ini yaa
https://www.slideshare.net/sajidintuban/kumpulan-soal-ipa-smp-kelas-7-semester-1
Terima Kasih