Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mistik itu sendiri adalah sebuah pengetahuan yang tidak rasional meskipun pada
kenyataanya dapat menimbulkan objek yang empiris, di mana mistik ini didalam
kehidupan masyarakat sangat melekat sekali terutama pada masyarakat yang masih
primitif, yang kini juga banyak di anut oleh sebagian besar masyarakat modern. Hingga
kehidupan mistik membudaya baik kalangan keagamaan maupun umum, yang akhirnya
membentuklah sebuah keyakinan adanya kekuatan yang ada pada diri luar manusia.
Dengan sifat keingintahuan itulah sehingga para kalangan yang ahli membentuk
teknik-teknik tertentu sebagai alat terwujudnya pencapaian sesuatu. Dikalangan
masyarakat, mistik dijadikan media untuk menyelesaikan masalah karena didalam mistik
itu sendiri ada muatan-muatan kekuatan (magis) yang ampuh untuk dijadikan jalan
keluar. Kadang kala ketentraman jiwa tidak bisa hanya dicapai dengan materi saja,
karena banyaknya problem yang dihadapi manusia, sehingga menyebabkan manusia
mempunyai kalbu yang tidak sehat, dengan jalan mistiklah manusia dapat menemukan
ketentraman di dalam hidupnya melalui pendekatan kepada Tuhan. Bagaimanapun
mistik tidak lepas dari nilai karena pada kenyataannya mistik itu sendiri dapat digunakan
dengan hal-hal yang menyimpang dari agama dan norma-norma sosial, untuk
mengetahui mistik itu menyimpang atau tidak kita dapat membedakan mistik dalam
magis putih dan hitam.
Berangkat dari hal tersebut diatas maka dibuatlah makalah mistik ini dalam
tema“Pengetahuan Mistis”. Sehingga untuk lebih mengupas tentang mistik ini akan
dibahas dalam bab selanjutnya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu pengetahuan mistis ?
2. Apa saja Objek Pengetahuan Mistis ?
3. Apa saja Teori Pengetahuan Mistis ?
4. Apa saja Kegunaan Pengetahuan Mistik ?
5. Bagaimana Cara Pengetahuan Mistik Menyelesaikan Masalah ?

1
6. Apa Contoh-contoh Pengetahuan Mistik ?
1.3. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian pengetahuan mistis
2. Mengetahui objek pengetahuan mistis.
3. Mengetahui apa saja teori pengetahuan mistis.
4. Mengetahui kegunaan pengetahuan mistis
5. Mengetahui cara pengetahuan mistis menyelesaikan masalah.
6. Mengetahui apa saja contoh-contoh pengetahuan mistis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pengetahuan Mistik (Metafisika)


Subsistem yang ada dihampir semua agama dan sistem religi untuk memenuhi
hasrat manusia mengalami dan merasakan emosi bersatu dengan Tuhan, tasawuf, suluk.
Hal gaib yang tidak terjangkau dengan akal manusia biasa Menurut asal katanya, kata
mistik berasal dari bahasa Yunani mystikos yang artinya rahasia (geheim), serba rahasia
(geheimzinning), tersembunyi (verborgen), gelap (donker), atau terselubung dalam
kekelaman (in het duister gehuld). Berdasarkan arti tersebut mistik sebagai sebuah paham
yaitu paham mistik atau mistisisme, merupakan paham yang memberikan ajaran yang
serba mistis (misal ajarannya berbentuk rahasia atau ajarannya serba rahasia,
tersembunyi, gelap atau terselubung dalam kekelaman) sehingga hanya dikenal, diketahui
atau dipahami oleh orang-orang tertentu saja, terutama sekali bagi penganutnya. Mistik
adalah pengetahuan yang tidak rasional, ini pengertian yang umum. Adapun pengertian
mistik bila dikaitkan dengan agama ialah pengetahuan (ajaran atau keyakinan) tentang
Tuhan yang diperoleh dengan cara meditasi atau latihan spiritual, bebas dari
ketergantungan pada indera dan rasio. Perkataan mitos atau mythical sebagai
pertimbangan nilai yang negatif tentang suatu kepercayaan atau riwayat. Walaupun
begitu, kata tersebut dapat dipakai sebagai deskriptif semata-mata tanpa konotatif negatif.
Mitos dapat menunjukkan kepada (1) dongengan-dongengan (2) bentuk-bentuk sastra
yang membentangkan soal-soal spritual dalam istilah sehari-hari (3) cara berpikir tentang
ketenaran-ketenaran yang tertinggi (ultimate). Bentuk pertama merupakan dongengan
dengan binatang-binatang sebagai pelaku, tujuannya adalah memberi moral atau prinsip
tindakan dan bukan untuk meriwayatkan suatu kejadian dalam sejarah secara terperinci.
Bentuk kedua dalam arti sesungguhnya sangat bergantung pada konteks keagamaan.
Bentuk ketiga merupakan bentuk pemikiran dan ekspresi tentang kebenaran yang mutlak.
Pengetahuan Mistik adalah pengetahuan yang tidak dapat dipahami rasio,
pengetahuan ini kadang-kadang memiliki bukti empiris tapi kebanyakan tidak dapat
dibuktikan secara empiris. Menurut De Kleine W.P kata mistik berasal dari bahasa
Yunani myein yang artinya menutup mata (de ogen sluiten) dan musterion yang artinya

3
suatu rahasia (geheimnis). Beberapa pendapat tentang paham mistik atau mistisisme.
Kepercayaan tentang adanya kontak antara manusia bumi dan tuhan. Kepercayaan
tentang persatuan mesra (innige vereneging) ruh manusia (ziel) dengan Tuhan.
Kepercayaan kepada suatu kemungkinan terjadinya persatuan langsung manusia dengan
Dzat Ketuhanan dan perjuangan bergairah kepada persatuan itu. Kepercayaan kepada hal-
hal yang rahasia dan hal-hal yang tersembunyi. Kecenderungan hati kepada kepercayaan
yang menakjubkan atau kepada ilmu yang rahasia. Selain diperolehnya definisi,
pendapat-pendapat tentang paham mistik diatas berdasarkan materi ajarannya juga
memberikan adanya pemilahan antara paham mistik keagamaan (terkait dengan tuhan
dan ketuhanan) dan paham mistik non-keagamaan (tidak terkait dengan tuhan ataupun
ketuhanan). Pengetahuan Mistik atau sering disebut dengan pengetahuan metafisika.
Metafisika merupakan cabang filsafat yang membicarakan tentang hal-hal yang sangat
mendasar yang berada di luar pengalaman manusia. Ditinjau dari segi filsafat secara
menyeluruh Metafisika (Mistik) adalah ilmu yang memikirkan hakikat di balik alam
nyata. Metafisika membicarakan hakikat dari segala sesuatu dari alam nyata tanpa
dibatasi pada sesuatu yang dapat diserap oleh pancaindra.

Dilihat dari segi sifatnya mistik dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Mistik Biasa, jika dalam Islam, mistik biasa adalah tasawuf, karena tanpa
mengandung kekuatan tertentu.
2. Mistik Magis, adalah sesuatu yang mengandung kekuatan tertentu. Magis ini
dibagi dua, yakni :
a. Magis Putih, selalu dekat hubungannya dengan tuhan, sehingga dukungan
tuhan yang menjadi penentu. Mistik magis putih bila dicontohkan dalam
Islam seperti mukjizat, karamah, ilmu hikmah.
b. Magis Hitam, erat hubungannya dengan kekuatan setan dan roh jahat.
Menurut Ibnu Khaldun penganut magis hitam memiliki kekuatan di atas
rata-rata, kekuatan mereka yang menjadikan mereka mampu melihat hal-
hal ghaib dengan dukungan setan dan roh jahat. Contohnya seperti santet
dan sejenisnya yang menginduk ke sihir. Jiwa-jiwa yang memiliki
kemampuan magis ini dapat digolongkan menjadi tiga, diantaranya :

4
1) Mereka yang memiliki kemampuan atau pengaruh melalui
kekuatan mental atau himmah. Itu disebabkan jiwa mereka telah
menyatu dengan jiwa setan atau roh jahat. Para filosof menyebut
mereka ini sebagai ahli sihir dan kekuatan mereka luar biasa.
2) Mereka yang melakukan pengaruh magisnya dengan
menggunakan watak benda-benda atau elemen-elemen yang ada di
dalamnya, baik benda angkasa atau benda yang ada di bumi. Inilah
yang disebut jimat-jimat yang biasa disimbolkan dalam bentuk
benda-benda material atau rajah.
3) Mereka yang melakukan pengaruh magisnya melalui kekuatan
imajinasi sehingga menimbulkan berbagai fantasi pada orang yang
dipengaruhi. Kelompok ini disebut kelompok pesulap
(sya’badzah).

2.2. Objek Pengetahuan Mistis


Objek empiris dapat diketahui oleh sains. Objek abstrak-rasional dapat diketahui
filsafat. Sisanya yaitu abstrak supra-rasional dapat diketahui dengan apa. Dapat terjawab
dengan mistik. Mistik bukan lagi kata sifat tetapi nama, sejajar dengan sains dan filsafat.
Manusia ingin tahu apa rasa tebu, ia cicipi, sehingga tahu tebu itu rasanya manis. Ini
adalah pengetahuan empiris. Manusia ingin tahu, mengapa air tebu manis, ia berpikir. Ia
temukan bahwa tebu manis karena ada hukum yang mengatur sehingga tebu selalu
manis. Ini adalah pengetahuan rasional. Inilah pengetahuan filsafat. Manusia ingin tahu
juga siapa yang membuat hukum yang mengatur tebu selalu manis, ia temukan Tuhan.
Ini masih dalam lingkup pengetahuan filsafat. Manusia juga ada yang ingin tahu Tuhan
itu siapa, seperti apa. Ini adalah objek supra-rasional. Jawaban terhadap pertanyaan ini
adalah pengetahuan mistik.
Pengetahuan mistik ini diperoleh melalui rasa, melalui hati sebagai alat merasa.
Jika indera dan rasio adalah alat mengetahui yang dimiliki manusia, maka rasa atau hati
adalah alat mengetahui juga. Manusia laksana radio penerima. Siaran empiris ia terima
dan pahami dengan menggunakan alat indera, siaran yang tidak empiris tetapi rasional, ia
terima dan pahami melalui akal rasional yang bekerja secara logis. Siaran-siaran yang

5
amat rendah frekuensinya sehingga bukan saja indera yang mampu menangkapnya, akal
rasional pun tidak sanggup menangkapnya, dapat ditangkap dengan rasa.
Objek pengetahuan mistik ialah objek yang abstrak supra rasional, seperti alam
gaib termasuk Tuhan, Malaikat, Surga, Neraka, Jin dan lain-lain. Termasuk objek yang
hanya dapat diketahui melalui pengetahuan mistik ialah objek-objek yang tidak dapat
dipahami oleh rasio, yaitu objek-objek supra natural (supra rasional), seperti kebal,
debus, pelet, penggunaan Jin, santet dan lain-lain. Pengetahuan mistik itu tidak diperoleh
melalui indera dan tindakan juga dengan menggunakan akal rasional.
Pengetahuan mistik diperoleh melalui rasa, ada yang mengatakan melalui intuisi,
Al-Ghozali mengatakan melalui dhamir atau qalbu. Kebenaran mistik dapat diukur
dengan berbagai macam ukuran. Bila pengetahuan itu berasal dari tuhan, maka
ukurannya adalah teks Tuhan yang menyebutkan demikian. Tatkala tuhan mengatakan
dalam Al-Qur’an bahwa Surga dan Neraka itu ada, maka teks itulah yang menjadi bukti
bahwa pernyataan itu benar. Ada kalanya ukuran kebenaran pengetahuan mistik itu
kepercayaan. Jadi, sesuatu dianggap benar karena kita mempercayainya. Kita percaya
bahwa jin dapat disuruh oleh kita untuk melakukan pekerjaan, kepercayaan itulah yang
menjadi kekuatannya. Ada kalanya kebenaran suatu teori dalam pengetahuan mistik
diukur dengan bukti empiris. Dalam hal ini bukti empiris itulah ukuran kebenarannya.
Kebal adalah sejenis pengetahuan mistik. Kebenarannya dapat diukur dengan kenyataan
empiris misalnya seseorang memperlihatkan di hadapan orang banyak bahwa ia tidak
mempan di tusuk jarum. Satu-satunya tanda pengetahuan disebut pengetahuan yang
bersifat mistik ialah tidak dapat menjelaskan hubungan sebab akibat yang ada di dalam
sesuatu kejadian mistik. Dalam contoh kebal tersebut, kita tidak dapat menjelaskan secara
rasional mengapa jarum tidak mampu menembus kulit orang kebal.

2.3. Teori Pengetahuan Mistis


Beberapa pendapat tentang paham misitk atau mistisisme :
a. Kepercayaan tentang adanya kontak antara manusia bumi (aardse mens) dan
tuhan (Dr. C.B. Van Haeringen, Nederlands Woordenboek, 1948).
b. Kepercayaan tentang persatuan mesra (innige vereneging) ruh manusia (ziel)
dengan Tuhan (Dr. C.B. Van Haeringen, Nederlands Woordenboek, 1948).

6
c. Kepercayaan kepada suatu kemungkinan terjadinya persatuan langsung
(onmiddelijke vereneging) manusia dengan Dzat Ketuhanan (goddelijke wezen)
dan perjuangan bergairah kepada persatuan itu (Algemeene Kunstwoordentolk, J.
Kramers. Jz).
d. Kepercayaan kepada hal-hal yang rahasia (geheimnissen) dan hal-hal yang
tersembunyi (verborgenheden). (J. Kramers. Jz).
e. Kecenderungan hati (neiging) kepada kepercayaan yang menakjubkan
(wondergeloof) atau kepada ilmu yang rahasia (geheime wetenschap).
(Algemeene Kunstwoordentolk, J. Kramers. Jz).

Selain diperolehnya definisi, pendapat-pendapat tentang paham mistik diatas


berdasarkan materi ajarannya juga memberikan adanya pemilahan antara paham
mistik keagamaan (terkait dengan tuhan dan ketuhanan) dan paham mistik non-
keagamaan (tidak terkait dengan tuhan ataupun ketuhanan).
2.4. Kegunaan Pengetahuan Mistik
Mustahil pengetahuan mistik mendapat pengikut yang begitu banyak dan
berkembang sedemikian pesat bila tidak ada gunanya.Pengetahuan mistik itu amat
subjektif, yang paling tahu penggunaannya ialah pemiliknya. Seharusnya kita bertanya
kepada pengamal tasawuf, para pengamal ahli hikmah, atau kepada dukun mereka
gunakan untuk apa pengetahuannya itu. Secara kasar kita dapat memperkuat keimanan,
mistik magis putih digunakan untuk kebaikan, sedangkan mistik magis hitam digunakan
untuk tujuan jahat.
Dikalangan sufi (pengetahuan mistik biasa) dapat menentramkan jiwa mereka.
Pengetahuan mereka seiring dapat menyelesaikan persoalan yang tidak dapat
diselesaikan oleh sains dan filsafat. Pemegang mistik putih menggunakan
pengetahuannya untuk kebaikan seperti untuk pengobatan, mendamaikan suami istri
yang sedang bertengkar, dsb. Jenis mistik lain seperti kekebalan, pelet, debus dan lain-
lain diperlukan atau berguna bagi seseorang sesuai dengan kondisi tertentu, terlepas dari
benar atau tidak penggunaannya. Kebal misalnya dapat digunakan dalam pertahanan
diri, debus dapat digunakan sebagai pertahanan diri dan juga untuk pertunjukkan
hiburan. Jenis ini dapat meningkatkan harga diri dan juga untuk pertunjukkan hiburan.

7
Jenis ini dapat meningkatkan harga diri. Sementara mistik magis hitam, dikatakan
hitam, antara penggunaannya untuk kejahatan.
Untuk menilai apakah mistik magis itu hitam atau putih kita melihatnya pada segi
ontologinya, epistemologinya dan aksiologinya. Bila pada hal ontologinya terdapat hal-
hal yang berlawanan dengan kebaikan, maka dari segi ontologi mistik magis itu kita
disebut hitam. Bila cara memperolehnya (epistemologi) ada yang berlawanan dengan
nilai kebaikan maka kita akan mengatakan mistik magis itu hitam. Bila dalam
penggunaan (aksiologi) untuk kejahatan maka kita menyebutnya hitam.

2.5. Cara Pengetahuan Mistik Menyelesaikan Masalah


Pengetahuan mistik menyelesaikan masalah tidak melalui proses inderawi maupun akal
logika dan tidak juga melalui proses rasio maupun ilmiah melainkan dengan
kepercayaan atau riyadhah. Akan tapi meskipun demikian hampir seluruh kehidupan
beragama didunia ini mengakui adanya kehidupan mistik sebagai kebutuhan untuk
menyelesaiakan masalah karena pada dasarnya permasalahan yang ada didunia ini secara
mutlak dapat diselesaikan dengan sains maupun filsafat melainkan mistiklah salah
satunya yang paling berperan,. Itu berlaku untuk mistik putih dan mistik hitam. Mistik
mempunyai beberapa macam-macam, dimana masing diantaranya mempunyai cara-cara
yang berbeda dan nilai baik dan buruk dalam menyelesaikan masalah, tergantung dari
mistik itu sendiri.
a. Mistik Biasa
Mistik biasa adalah mistik yang tidak mengandung kekuatan hanya berupa
pendekatan kepada Tuhan sebagaimana yang dilakukan oleh para sufi yang ingin
memperoleh pengetahuan tentang tuhan harus membersihkan sebanyak mungkin
unsur nasut pada diri manusia dan memperbesar unsur lahut. Unsur nasut ialah
unsur jasmani dan lahut adalah unsur jasmani. Bila unsur lahut diperbesar dapat
bekomunikasi dengan Tuhan secara baik. Istilah ini didalam keilmuan Islam
disebut ilmu tasawwuf, melalaui studi tasawwuf itulah para sufi dapat
membersihkan diri dan mengamalkannya secara benar dalam kehidupan sehari-
hari. Dari pengetahuan inilah para sufi diharapkan sebagai individu yang dapat
mengendalikan dirinya pada saat berinteraksi dengan orang, terciptanya akhlak

8
mulia, terhindar dari sifat dengki, iri, menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
manusia, dekat dengan Tuhan, rasa aman dan tentram. Ternyata pengetahuan
mistik yang dilakukan oleh para sufi tidak menyelesaikan dari aspek vertikal
saja, tak terkecuali mencakup aspek horizontal.
b. Mistik Magis
Mistik magis adalah mistik yang mengandung kekuatan tertentu dan
biasanya untuk mencapai tujuan tertentu. Mistik magis ini dapat dibagi menjadi
dua yaitu mistik magis putih dan mistik magishitam. Mistik magis putih dalam
Islam contohnya ialah mukjizat, karamah, ilmu hikmah, sedangkan mistik magis
hitam contohnya santet dan sejenisnya yang menginduk ke sihir yang tentunya
mengandung unsur-unsur kekuatan yang supra-rasional, dengan kekuatan tadi
manusia mempunyai kesempatan untuk menjadikan kekuatan mistik magis
sebagai solusi menyelesaikan masalahnya, tapi perlu diingat bahwa manusia
dalam menyelesaikan permasalahan manusia tentunya tidak lepas dari nilai baik
dan nilai buruk. Bagi manusia dalam menyelesaikan masalahnya dengan nilai-
nilai positif tentunya akan menggunakan mistik magis yang sesuai dengan
tuntutan syari’at seperti magis putih. Dan bagi manusia yang mau
menyelesaikan masalahnya dengan jalan pintas tanpa memperhatikan nilai-nilai
agamis tentunya akan menggunakan mistik magis hitam sebagai jalan keluar.
 Cara Kerja Mistik Magis Putih
Para ahli hikmah dengan metode kasyf telah menemukan bahwa
didalam agama ada muatan–muatan praktis untuk digunakan dalam
menyelesaikan masalah. Mereka menyadari bahwa kekuatan Tuhan baik
yang ada dalam diri-Nya atau yang ada dalam firman-Nya dapat
digunakan oleh manusia. Dengan memanfaatkan gambaran Tuhan yang
Maha berkuasa dalam segala hal ayat-ayat itu digunakan untuk
menggugah Tuhan memenuhi janji-Nya. Pada kondisi seperti itu ayat-
ayat Al-Quran atau kitab samawi yang lain sering digunakan sebagai
perantara manusia dengan Tuhan. Bahkan asma-asma Tuhan sering
digunakan para ahli bidang ini untuk meminta sesuai dengan kebutuhan.
Pengertian yang dapat diambil adalah bahwa do’a dan wirid yang dapat

9
menjembatani manusia dengan kebutuhannya dan Tuhan yang memiliki
apa yang dibutuhkan itu. Para ahli hikmah telah mengembangkan teknik
membuat wirid dan do’a untuk keperluan seperti itu. Jika seseorang dapat
atau sanggup mempraktikan wirid atau do’a sesuai dengan rumusan
maka kekuatan ilahiyah (khadam atau malaikat) akan dimanfaatkan
untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
 Cara Kerja Mistik Hitam
Cara kerja mistik hitam sebagaimana yang telah dikatakan oleh Ibn
khaldun yaitu seorang tukang sihir menggambarkan calon korbannya
dalam bentuk tertentu, kemudian ia merencanakan calon korbannya
mengadopsi baik dalam bentuk atribut maupun simbol-simbol. Lalu ia
baca mantra bagi gambar yang diletakannya sebagai ganti orang yang
dituju, secara kongkret dan simbolik. Selama mengulang-ulang kata-kata
buruk itu, ia mengumpulkan air ludah dimulutnya lalu menyemburkan
nya pada gambar itu. Lalu ia ikatkan buhul pada simbol menurut sasaran
yang telah disiapkan tadi. Ia menganggap ikatan buhul itu memiliki
kekuatan dan efektif dalam praktik sihir. Ia meminta jin kafir untuk
berpartisipasi agar mantra itu lebih kuat. Gambar korban dan nama buruk
itu memiliki roh jahat. Roh itu dari tukang sihir dengan tiupannya
melekat pada air ludah yang disemburkannya ke luar. Ia memunculkan
lebih banyak roh jahat. Akibatnya, segala sesuatu yang dituju tukang
sihir tadi benar-benar terjadi.

Dari penjelasan-penjelasan di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa cara


mistik menyelesaikan masalah tentunya dapat dilihat dari macam mistiknya. Jika mistik
biasa prosesnya dilakukan melalui pendekatan terhadap Tuhan sebagaimana yang
dilakukan oleh kalangan sufi untuk mendapatkan ketentraman didalam hidupnya, dan
mistik magis didalam menyelesaikan masalah dengan menggunakan kekuatan rohaniah
yang biasanya muncul dari kalangan orang suci, yang selalu mengolah spiritualnya. Dan
akhirnya para tokoh tersebut dapat merumuskan berbagai formulasi kekuatan rohaniah
yang terkandung dalam Al-Qur’an. Dengan selalu memuji Allah dalam suatu bahasa

10
tertentu dan ia memiliki magis tertentu bila dipraktekkan. Kekuatan alampun akhirnya
tunduk dibawah sinar ilahi melalui huruf-huruf dan nama indah-Nya. Dengan kalam
ilahi inilah jiwa-jiwa ilahi dapat digunakan manusia untuk menyelesaikan masalahnya.

2.6. Contoh-Contoh Pengetahuan Mistik


1. Mukasyafah.
Mukasyafah ialah salah satu contoh pengetahuan mistik, ini termasuk
mistik putih. Inti semua ilmu pengetahuan adalah kesadaran tentang hubungan
dan kesatuan subjek-objek (Karl Jasper, Philosophical Faith and Revalation,
1967: 61). Berbeda halnya dengan filsafat dan sain, pengetahuan mukasyafah
justru diawali oleh asumsi dan kesadaran tentang adanya kesatuan esensial secara
asasi antara subjek-objek, yaitu menusia-Tuhan. Hal ini dirumuskan oleh Ha’iri.
Pengetahuan mukasyafah berpijak pada asumsi bahwa Allah itu ada dan
selain Allah ada juga. Akan tetapi terdapat perbedaan sifat ontologisme mendasar
antara ada Allah dan ada selain Allah.
Epistemologi
Ibnu Sina membagi kegiatan penempuh jalan cahaya dalam dua tahapan,
yaitu iradah (kehendak) dan riyadhah (latihan). Iradah ialah munculnya hasrat
berpegang teguh pada jalan yang membimbing menuju Tuhan. Menurut Ibnu
Sina iradah adalah kerinduan yang dirasakan manusia tatkala dirinya kesepian
dan tidak berdaya, ia ingin bersatu dengan kebenaran agar tidak merasa kesepian
dan lepas dari ketakberdayaan. Riyadhah mempunyai tiga tujuan, yaitu :
 Menyingkirkan segala sesuatu selain Allah yang menghalangi perjalanan
spiritual.
 Menundukan jiwa yang cenderung menyuruh berbuat jahat ke jiwa yang
tenang.
 Melembutkan jiwa batinniah dengan tujuan membuatnya siap menerima
pencerahan.
2. Ilmu Laduni.
Dalam tasawuf dikenal tiga alat untuk berkomunikasi secara rohaniah,
yaitu kalbu untuk mengetahui sifat-sifat Tuhan, roh untuk mencintai Tuhan dan

11
sirr untuk musyahadah yakni menyaksikan keindahan, kebesaran dan kemuliaan
Tuhan secara yakin. Ketiga unsur itu sebenarnya menyatu, kesatuan itu secara
umum disebut hati. Jika hati tersebut dikosongkan dari segala sesuatu yang buruk
dan diisi dengan dzikrullah, maka hati itu akan mencapai pengetahuan yang
disebut laduni. Dalam kondisi seperti itu orang tersebut telah mencapai tingkatan
wali Allah atau manusia Tuhan.
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa, ilmu laduni adalah ilmu
batiniah yang bukan merupakan hasil pemikiran; ilmu laduni adalah ilmu yang
diterima langsung melalui Tuhan, iluminasi atau inspirasi dari sisi Tuhan.
Adanya ilmu laduni dibenarkan oleh Al-qur’an seperti disebut dalam surat al-
Kahfi : 65 “Dan telah Kami ajarkan (kepada Khidir) ilmu dari Kami”.
Epistemologi.
Maqam itu dapat dicapai dengan cara membersihkan dari (hati) melalui
riyadhah dan mujahadah. Riyadhah dan mujahadah itu akan menghasilkan
musyahadah (tembus pandang) pada ke-Ilahian Tuhan setelah terbukanya hijab
(dinding pembatas) antara hamba dan Tuhan.
Berdasarkan konsultasi dari seorang kiayi di Cicalengka, urutan riyadhah
seperti di bawah ini :
a) Harus minta ma’af kepada kedua orang tua.
b) Membasuh kedua ibu jari kaki mereka lantas air pembasuh itu diminum.
c) Ber-syahadah (ber-bay’at) di depan mereka.
d) Berpuasa yang jumlahnya disesuaikan dengan tanggal kelahirannya.
e) Dilanjutkan berpuasa 41 hari.
f) Syukuran.
g) Berhenti puasa selama 41 hari.
h) Puasa lagi selama 101 hari dan malamnya membaca wirid, diakhiri
dengan sedekah.
i) Berhenti puasa selama 101 hari.
j) Puasa lagi selama 1001 hari, malamnya wiorid dan ditambah dengan
tasbih, shalawat dan do’a-do’a, hari terakhir tidak makan tidak tidur 24
jam.

12
k) Setelah selesai puasa 1001 hari kemudian diurut kembali ke bawah
dengan buka puasa makanan berbeda-beda.

Kegunaan Ilmu Laduni :

a) Agar dapat memahami ilmu dengan tepat.


b) Dapat mengetahui tingkatan ilmu seseorang
c) Mengetahui karakter seseorang;
d) Dapat mengambil ilmu orang lain yang diinginkan;
e) Dapat membedakan antara jin, setan, malaikat dan manusia, serta dapat
berdialog dengan mereka;
f) Dapat mengetahui penyakit seseorang dan menyembuhkannya;
g) Dapat mengobati orang yang terkena santet;
h) Dapat mengetahui jodoh seseorang dan nasibnya;
i) Dapat mengetahui kematian seseorang, kalau mungkin mengundurkannya;
j) Dapat mengetahui keinginan seseoarang tanpa ia mengatakannya.

3. Saefi
Dari segi terminologi saefi adalah nama ilmu yang terdiri dari rentetan
bacaan menurut bilangan dan waktu tertentu yang disandarkan pada Allah. Dari
segi substansi saefi adalah doa yang dibaca terus menerus atau berulang-ulang
menurut bilangan dan waktu tertentu.
Cara memperoleh pengetahuan saefi sangat beragam, umumnya diperoleh
melalui puasa atau hanya dengan melakukan wirid saja dengan bilangan tertentu,
atau tidak memakan makanan yang bernyawa, tidak bersebadan. Umumnya saefi
diperoleh dengan banyak dzikrullah dan menjauhi maksiat.
Ada beberapa macam jenis saefi yaitu :
a) saefi dzulfaqar
b) saefi mughni,
c) saefi umum,
d) saefi antazaman.

13
4. Jangjawokan.
Adalah bahasa Sunda, disebut juga jampi aji-aji dalam bahasa Jawa,
adalah semacam ucapan yang bacaannya campuran antara bahasa Arab, bahasa
Sunda dan Jawa. Isi kalimatnya mirip dengan mantra, ia biasanya disusun dalam
bentuk syair.
5. Sihir.
Secara etimologis kata sihir berasal dari bahasa Arab bentuk mashdar kata
kerja sahara-yasharu yang memiliki arti sesuatu yang sumbernya lembut dan
halus. Selain makna bahasa di atas, kata sihir secara bahasa juga berarti al-sharfu
(membelokan), maksudnya membelokan sesuatu dari kenyataan yang sebenarnya
ke sesuatu yang bukan yang sebenarnya.
6. Ilmu Kebal.
Ilmu kebal adalah sejenis pengetahuan yang berkembang di masyarakat,
khususnya Indonesia, dikenal sebagai ilmu tentang cara-cara menjaga diri tanpa
bantuan alat fisik agar tidak mempan senjata tajam atau benda lain yang dapat
melukai. Bentuk keselamatan tersebut dapat berupa 1) terhindar dari perlekuan
untuk melukai, 2) tidak luka pada saat orang melukai. Bentuk kedua ini lebih
dikenal sebagai ilmu kanuragan dan dipandang bersifat fisik, sedangkan bentuk
pertama sering disebut sebagai ilmu hikmah yang lebih bersifat psikis.
7. Santet.
Istilah santet ialah sebutan yang digunakan di Jawa Timur, di Bali disebut
leak, di NTB dan NTT disebut leo-leo, tenung di Jawa Tengah, teluh di Jawa
Barat, di Tapanuli disebut begu ganyang dan di Madura disebut se’er. Dalam
Kamus Umum Bahasa Sunda (1982: 152) disebutkan bahwa santet adalah jampe
pamake keur hasud ka batur sina gering atawa maot (mantra yang dibacakan
dengan maksud hasud pada orang lain agar sakit atau mati).
8. Pelet.
Secara etimologis pelet mengandung arti memikat, mengambil, pesona,
bujukan. Secara terminologis pelet adalah usaha sadar membujuk, menarik rasa
cinta seseorang dengan cara-cara tertentu. Dilihat dari sumber pengalamannya
pelet dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu pertama, pelet yang menggunakan

14
huruf-huruf Arab dan yang kedua, pelet yang diambil dari ajaran setan, berupa
mantra-mantra, setelah memelet berjanji menjadi pengabdi setan itu.
9. Debus.
Kata debus dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia mengandung arti
tiruan bunyi seperti hembusan angin, sedangkan di dalam Kamus Indonesia-
Inggris disebutkan bahwa debus bermakna ritual display of invulnerability in
west java. Debus agaknya sama dengan ilmu kebal yang dibahas juga dalam
buku ini. Memang perlu studi lebih lanjut untuk menetapkan apakah berbeeda
atau tidak.
10. Tentang Jin.
Jin adalah nama jenis, bentuk tunggalnya jinny untuk laki-laki dan
jinniyah untuk perempuan, yang mempunyai pengertian “yang tertutup” atau
“yang tersembunyi”. Dalam Munjid disebutkan bahwa jin adalah makhluk yang
diperkirakan terletak antara manusia dan roh, dinamakan demikian karena
tertutup dari pandangan mata. Iblis adalah keturunan jin, sedangkan nenek
moyang jin adalah jaan. Iblis adalah keturunan jin yang sangat pandai, tetapi
kemudian ia berperangai buruk dan sombong sebagaimana digambarkan dalam
Al-qur’an surat al-Kahfi : 50. perbedaan jin dan setan adalah setiap setan adalah
jin dan tidak setiap jin adalah setan.
11. Nyambat.
Nyambat, dalam bahasa Sunda artinya kira-kira sama dengan memanggil,
menghadirkan dan mendatangkan. Secara istilah nyambat ialah memanggil atau
menghadirkan roh melalui suatu ritual dengan mengucapkan bacaan-bacaan
tertentu.
12. Ilmu Kanuragan.
Ilmu kanuragan adalah ilmu bela diri, dapat berbentuk kekuatan yang
datang dari dalam dan dapat juga datang dari luar, keduanya merupakan hasil
dari latihan fisik dan riyadhah.

15
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kata mistik berasal dari bahasa Yunani mystikos yang artinya rahasia (geheim),
serba rahasia (geheimzinning), tersembunyi (verborgen), gelap (donker), atau
terselubung dalam kekelaman (in het duister gehuld). Berdasarkan arti tersebut mistik
sebagai sebuah paham yaitu paham mistik atau mistisisme, merupakan paham yang
memberikan ajaran yang serba mistis (misal ajarannya berbentuk rahasia atau ajarannya
serba rahasia, tersembunyi, gelap atau terselubung dalam kekelaman) sehingga hanya
dikenal, diketahui atau dipahami oleh orang-orang tertentu saja, terutama sekali bagi
penganutnya. Mistik adalah pengetahuan yang tidak rasional, ini pengertian yang umum.
Adapun pengertian mistik bila dikaitkan dengan agama ialah pengetahuan (ajaran atau
keyakinan) tentang Tuhan yang diperoleh dengan cara meditasi atau latihan spiritual,
bebas dari ketergantungan pada indera dan rasio. Pengetahuan Mistik atau sering disebut
dengan pengetahuan metafisika. Metafisika merupakan cabang filsafat yang
membicarakan tentang hal-hal yang sangat mendasar yang berada di luar pengalaman
manusia. Ditinjau dari segi filsafat secara menyeluruh Metafisika (Mistik) adalah ilmu
yang memikirkan hakikat di balik alam nyata. Metafisika membicarakan hakikat dari
segala sesuatu dari alam nyata tanpa dibatasi pada sesuatu yang dapat diserap oleh
pancaindra
Jika dilihat dari sifatnya terbagi menjadi dua, mistik biasa dan mistik magis,
mistik magis sendiri terbagi menjadi dua yaitu mistik magis putih dan mistik magis
hitam, yang masing-masing mempunyai perbedaan yang mendasar dalam segi
kefilsafatannya. Sedangkan objek pengetahuan mistik ialah objek yang abstrak supra
rasional, seperti alam gaib termasuk Tuhan, Malaikat, Surga, Neraka, Jin dan lain-lain.

3.2. Saran
1. Dalam mempelajari pengetahuan mistik (metafisika) diharapkan agar manusia
tetap menjaga pengetahuan mistik, karena manusia memiliki sel ketuhanan yang
erat kaitannya dengan tuhan, supaya menggunakan pengetahuan mistik sesuai

16
dengan kapasitasnya dan untuk jalan kebaikan dan mengarahkannya pada jalan
kebenaran.
2. Untuk perbaikan makalah ini, maka kritik dan saran sangat kami harapkan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ika Dwi Damayanti, Filsafat Mistik, http://www.slideshare.net/IkaDwiDamayanti/filsafat-mistik


diakses Jum’at 19 April 2019
Yolmarto Hidayat,Ontologi Aliran,
http://yolmartohidayat-asmarnita.blogsot.com/2013_05_14_archive.html diakses Jum’at 19 April
2019
Burhanuddin, A. (2013, Mei 21). EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, AKSIOLOGI, PENGETAHUAN MISTIK.
Retrieved April 18, 2019, from Ide kita untuk kita:
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/epistimologi-ontologi-aksiologi-
pengetahuan-mistik/

Dewa. (2013, Maret 23). Pengertian Mistik. Retrieved April 18, 2019, from Dewasastra:
https://dewasastra.wordpress.com/2012/03/23/pengertian-mistik/

Unknown. (2014, April 11). Pengetahuan Mistik. Retrieved April 18, 2019, from Blogger.com:
http://wardahcheche.blogspot.com/2014/04/pengetahuan-mistik.html

18

Anda mungkin juga menyukai