Anda di halaman 1dari 20

AKTUALISASI DIRI

Humanistic Perspective

Pada tahun 1960, para psikolog tidak puas


dengan pandangan dari PSIKOANALISA dan
BEHAVIORISME
Aktualisasi Diri
Maslow percaya bahwa manusia
tergerak untuk memahami dan
menerima dirinya sebisa mungkin.
Teorinya yang sangat terkenal sampai
dengan hari ini adalah teori tentang
Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan).
Menurut Maslow, manusia termotivasi
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
hidupnya
Kebutuhan-kebutuhan tersebut
memiliki tingkatan atau hirarki, mulai
dari yang paling rendah (bersifat
dasar/fisiologis) sampai yang paling
tinggi (aktualisasi diri).
Hierarchy of Needs
(Hirarki Kebutuhan)
Maslow
Kebutuhan akan Aktualisasi Diri
Menurut Maslow Kebutuhan Aktualisasi Diri mencakup
pemenuhan diri, sadar akan semua potensi diri , dan
keinginan untuk menjadi sekreatif mungkin

Orang yang mencapai aktualisasi diri memiliki


pengetahuan yang realistis mengenai dirinya
dan mampu menerima diri apa adanya.
[friedman & Schustack, 2006]

Maslow dan jung mengatakan bahwa tahap


perkembangan tertinggi adalah apabila
seseorang dapat berdamai dengan dirinya
sendiri. [friedman & Schustack, 2006].
Kebutuhan akan aktualisasi diri

Orang yang mengaktualisasikan diri dapat


mempertahankan penghargaan diri mereka, bahkan
ketika mereka dimaki, ditolak, dan diremehkan orang
lain.

Tidak semua orang yang kebutuhan akan


penghargaan nya terpenuhi, selanjutnya akan
bergerak menuju level aktualisasi diri.

Dari pengamatan maslow terhadap banyak


mahasiswa, banyak mahasiswa yang telah
memenuhi kebutuhan2 level rendah, termasuk
reputasi dan harga diri, namun tidak lantas
berusaha mengaktualisasikan diri.
MENGAPA ?
Mengapa ada sebagian orang yang melewati pintu gerbang harga
diri menuju aktualisasi diri sementara sebagian lainnya tidak ?
Karena aktualisasi diri terkait dengan apakah
seseorang memiliki nilai-nilai B[“being’ atau
kehidupan]atau tidak. Orang-orang yang
menjunjung nilai B seperti kejujuran,
keindahan, keadilan, dan nilai-nilai B lainnya
akan mengaktualisasikan dirinya setelah
kebutuhan akan penghargaannya terpebuhi,

smenetara orang-orang yang tidak memiliki


nilai-nilai ini tidak akan mengaktualisasikan
dirinya walaupun mereka dapat menerima dan
memberikan cinta, memiliki kepercayaan diri
dan harga diri yang tinggi, serta telah
memenuhi masing-masing dari kebutuhan
dasar lainnya. hidup mereka tidak bermakna
dan kekurangan B-values.
Kedua, orang-orang yang
mengaktualisasikan diri ini telah
reka
e menjalani hierarki kebutuhan dan
a , m ri
er tam as da tau oleh karena itu mereka hidup
P a
beb ologi ogis dengan level kecukupan tinggi dan
op at sikol tidak mengalami ancaman
psik akit p
y terhadap keamanan mereka
pen

Keempat, menggunakan
seluruh bakat, Kriteria
kemampuan, potensi dan
lainnya dengan kata lain, untuk Ketiga, orang-orang
tersebut menjunjung
individu yang
mengaktualisasikan diri Aktualisasi nilai-nilai B.

dalam daftarnya Diri


memenuhi kebutuhan
mereka untuk tumbuh,
berkembang, dan semakin
menjadi apa yang
mereka bisa
Nilai dari Orang-orang yang Mengaktualisasi Diri
Nilai dari Orang-orang yang Mengaktualisasi Diri:
Nilai-nilai B “(Being atau Kehidupan )”

Keutuhan atau
melebihi dikotomi
Kejujuran Kebaikan Keindahan
atau dua hal yang
bertolak belakang

Perasaan hidup
atau spontanitas Keunikan Kesempurnaan Kelengkapan

Keadilan dan Kekayaan atau Penuh kesenangan


keteraturan kesederhanaan totalitas atau kejenakaan

Kemandirian atau
kebebasan
Karakteristik dari Orang-orang yang Mengaktualisasi Diri

Persepsi yang lebih efisien akan kenyataan


 Dapat membedakan antara ketulusan dan kepalsuan pada orang lain, tulisan, karya
seni dan musik

Penerimaan akan diri, orang lain dan hal-hal almiah


 Dapat menerima diri sendiri apa adanya, tidak
bersikap defensif, berpura-pura dan tidak mempunyai
perasaan bersalah yang menghancurkan diri; memiliki
selera yang baik terhadap makanan, tidur dan seks;
tidak terlalu mengkritik kekurangan sendirii dan tidak
terbeban oleh kecemasan atau rasa malu yang
berlebihan
Karakteristik dari Orang-orang yang Mengaktualisasi Diri

Spontanitas, Keserhanaan, dan Kealamian


 Tidak konvensional, tetapi tidak melakukannya secara kompulsif; mereka sangat etis,
tetapi dapat tampak tidak etis atau tidak mengikuti aturan. Menjalani hidup dengan
sederhana, tidak berpura-pura dan tidak takut atau pun malu mengekspresikan
kegembiraan, kekaguman, kegairahan, kesedihan, kemarahan atau emosi-emosi kuat
lainnya

Berpusat pada Masalah


 Kertertarikan pada masalah-masalah di luar diri
mereka sendiri. Ketertarikan ini memungkinkan
mengembangkan misi hidup, tujuan hidup yang
melebihi kepentingan diri sendiri. Pekerjaan mereka
bukan hanya berfungsi sebagai cara untuk mencari
nafkah, tetapi juga sebagai sesuatu hal yang sesuai,
sebuah panggilan dan sebuah hasil
Karakteristik dari Orang-orang yang Mengaktualisasi Diri

Kebutuhan akan Privasi


 Mempunyai sebuah ciri untuk memisahkan dir i yang
memungkinkan mereka untuk menjadi sendiri tanpa
menjadi kesepian. Mereka menghabiskan sedikit energi
untuk membuat orang lain kagum atau untuk
mendapatkan cinta dan penerimaan

Kemandirian
 Mandiri dan bergantung pada diri mereka sendiri.
Tidak lagi bergantung pada orang lain untuk
mendapatkan penghargaan diri

Penghargaan yang Selalu Baru


 Mempunyai kapasitas yang luar biasa untuk
menghargai hal- hal baik dari kehiidupan, sadar akan
keshatan fisik yang bagus, teman-teman dan orang-
orang yang dicintai, keamanan keuangan, dan
kebebasan politik mereka
Karakteristik dari Orang-orang yang Mengaktualisasi Diri

Pengalaman Puncak
pengalamn puncak dilihat sebagai sesuatu yang
indah, diinginkan, menyenangkan, dan sebagainya serta
tidak pernah dianggap sebagai sesuatu yang jahat atau
tidak diinginkan. Pengalaman puncak atau kebahagiaan
yang besar seringkali memiliki efek yang bertahan lama
pada kehidupan seseorang
Pengalaman puncak [peak experience]
→ berakar dari teori William james
Pengalaman mistis – fenomena spiritual yang tidak bias
dijelaska, singkat, dan menyinarkan kebenaran.
→ Csikzentmihalyi
Arus [penyerapan penuh] yang muncul bersamaan
dengan partisipasi penuh dalam kegiatan yangh
bermakna].
Maslow merefeksikan pengaruh filsafat timur dan
agama yang sangat ia ketahui.
Pengalaman puncak dapat ditemukan dari
kesadaran dan pertumbuhan spiritual yang dialami
melalui apresiasi pebuh terhadap kehidupan sehari-
hari.
Karakteristik dari Orang-orang yang Mengaktualisasi Diri

Gemeinshaftsgef Ühl
 Menggambarkan ketertarikan sosial, perasaan
kemasyarakatan, atau perasaan satu dengan semua orang.
Orang yang mengaktualisasi diri dapat marah, tidak sabar, atau
tidak suka dengan orang lain tetapi mereka memiliki perasaan
kasih sayang terhadap orang lain pada umumnya

Hubungan Interpersonal yang kuat


 Mereka tidak mempunyai keinginan untuk harus
berteman dengan semua orang, tetapi beberapa
hubungan interpersonal penting yang mereka miliki
cukup mendalam dan kuat

Struktur Karakter Demokratis


 Mereka bisa ramah dan perhatian dengan orang lain
tanpa memandang kelas sosial, warna kulit, usia, atau
pun jenis kelamin. Mempunyai keinginan dan
kemampuan untuk belajar dari semua orang
Karakteristik dari Orang-orang yang Mengaktualisasi Diri

Diskriminasi antara Cara dan Tujuan


 Mengetahui dengan jelas antara perbuatan yang
benar dan salah. Mereka menikamati melakukan suatu
hal karena hal itu sendiri dan bukan karena hal tersebut
merupakan cara untuk mencapai tujuan lain

Rasa Humor yang Filosofis


 orang-orang yang sehat kurang menyukai lelucon-
lelucon yang merendahkan orang lain. Mereka bisa
melemparkan lelucon tentang diri mereka sendiri tetapi
tidak pernah membuat lelucon yang tidak
menyenangkan. Mereka menghibur, memberi
informasi, membuat orang lain tersenyum daripada
tertawa terbahak-bahak
Karakteristik dari Orang-orang yang Mengaktualisasi Diri

Kreativitas
 Tidak semua orang yang mengaktualisasi diri kreatif
dalam seni, tetapi semuanya kreatif dalam bidangnya
masing-masing. Mereka mempunyai ketertarikan besar
terhadap kejujuran, keindahan, dan kenyataan, bahan-
bahan yang merupakan dasar dari kreativitas yang
sesungguhnya

Tidak Mengikuti Enkulturasi


 Ketidakmauan untuk mengikuti apa yang diharuskan
oleh kultur (enkulturasi). Mereka tidak terlalu
mengikuti kebiasaan, tidak terlalu merasa ditekan, dan
tidak terlalu terpengaruh.

Cinta, Seks, dan Aktuaisasi Diri


 orang-orang yang mengaktualisasi diri dapat
merasakann cinta-B (B-love), yaitu cinta terhadap
intisari atau kehidupan (being) dari pasangan.
Contoh tokoh bersejarah yang diidentifikasi oleh maslow mampu
mengaktualisasikn diri
Albert Einstein
Eleanor Roosevelt
William James
Abraham Lincoln
Thomas Jefferson
Pablo Casals
Goerge Washington Carver
Aktualisasi Diri menurut
Rogers
Rogers → kecenderungan aktualisasi
Rogers → kecenderungan
Kecenderungan aktualisasi
setiap manusia untuk
Kecenderungan setiap
bergerak manusia untuk
bergerak

Dua kecenderungan yang termasuk aktualisasi diri :


Dua kecenderungan yang termasuk aktualisasi diri :
• kebutuhan pemeliharaan (maintenance) , sama dengan tahapan
• kebutuhan pemeliharaan (maintenance) , sama dengan tahapan
awal kebutuhan maslow yaitu kebutuhan dasar
awal kebutuhan maslow yaitu kebutuhan dasar
• Kebutuhan peningkatan diri (enhancement) , terlihat dari kemauan
• Kebutuhan peningkatan diri (enhancement) , terlihat dari kemauan
manusia untuk belajar suatu hal yang tidak menguntungkan mereka
manusia
secara untuk belajar
langsung. suatumau
→ manusia hal yang
untuktidak menguntungkan
menghadapi ancamanmereka
dan
secara
rasa sakit karena kecenderungan dasar biologis untuk sebuah dan
langsung. → manusia mau untuk menghadapi ancaman
rasa sakit karena
oragnisme kecenderungan
memenuhi dasar biologis
sifat alamiahnya untuk sebuah
yang mendasar.
oragnisme memenuhi sifat alamiahnya yang mendasar.
Terimakasih…….

Anda mungkin juga menyukai