Anda di halaman 1dari 6

PENGERTIAN DAN PENJELASAN

LISTRIK STATIS LENGKAP BESERTA


PENJELASAN YANG SANGAT JELAS
April 11, 2013 by haryono4

in

Pengetahuan.

Listrik Statis Petir adalah suatu kejadian alam yang luar biasa, karena dalam setiap kejadiannya
energi yang dilepaskan lebih besar daripada yang dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit tenaga
listrik di Amerika. Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu
pijar berdaya 100 watt. Hal lain yang menakjubkan bahwa molekul-molekul nitrogen, yang sangat
penting untuk tumbuhan, muncul dari kekuatan ini.
Mengapa petir dapat membebaskan energi? Darimana petir mendapatkan energi listrik?
Berapa biaya listrik yang dapat kita hemat jika kita dapat mengumpulkan energi dari petir?
Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami bahwa peristiwa alam ini adalah
sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan luar biasa semacam itu muncul dari partikel
bermuatan positif (proton) dan negatif (elektron) dari dalam sebuah atom, yang tak terlihat oleh mata
telanjang. Perbedaan jumlah proton dan elektron dalam sebuah atom mengakibatkan atom bermuatan
listrik. Karena semua benda tersusun oleh atom-atom, maka perubahan muatan listrik pada atom akan
mengakibatkan perubahan listrik pada benda.

Setiap benda memiliki kecenderungan untuk berada dalam keadaan netral, oleh karena itu jika benda
bermuatan maka secara spontan dapat membebaskan muatannya. Salah satu contohnya adalah petir.
Sifat-sifat muatan listrik antara lain: 1) listrik terdiri dari dua jenis muatan yaitu muatan positif dan
negatif, 2)muatan listrik akan saling berinteraksi, muatan sejenis tolak menolak dan muatan tidak
sejenis tarik-menarik. Para ahli berusaha memanfaatkan muatan listrik statis untuk berbagai keperluan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana Benda dapat Bermuatan Listrik?


Setiap zat tersusun atas atom-atom, dengan demikian muatan listrik suatu zat tergantung dari jenis
muatan listrik atom-atomnya. Jika atom-atom benda lebih cenderung melepaskaan elektron, maka zat
yang disusunnya lebih cenderung bermuatan positif. Sebaliknya jika atom-atom benda lebih cenderung
menangkap elektron, maka zat yang disusunnya cenderung bermuatan negatif. Dengan demikian
muatan listrik sebuah benda sangat tergantung dengan muatan listrik atom-atom penyusunnya.
Bagaimana cara membuat benda bermuatan listrik?
Suatu benda dapat dimuati listrik dengan dua cara yaitu:

1. Menggosok
a. Menggosok penggaris plastik dengan kain wool > Penggaris menjadi bermuatan listrik jenis negatif.
b. Menggosok kaca dengan kain sutera > Kaca menjadi bermuatan listrik jenis positif.
Mengapa dengan menggosokkan benda ke benda lain dapat membuat benda bermuatan listrik?
Apakah semua benda jika digosokkan akan bermuatan listrik?
Muatan listrik pada sebuah benda, sangat dipengaruhi olah muatan listrik atom-atom penyusunnya.
Ada atom-atom yang cenderung melepas elektron, tetapi ada juga atom-atom yang cenderung
mengikat elektron. Jika dua benda tersusun dari atom-atom yang memiliki perbedaan sifat tersebut
saling digosokkan maka, maka interaksi itu akan lebih mudah membuat benda bermuatan listrik.

Dari animasi di atas. Jika kain sutera digosokkan pada kaca, maka elektron-elektron kaca akan
berpindah menuju sutera, sehingga kaca menjadi bermuataan positif. sementara itu kain sutera
menjadi bermuatan negatif karena mendapat tambahan elektron.

Jika kain wool digosokkan pada plastik, maka elektron-elektron kain wool akan berpindah menuju
plastik, sehingga plastik menjadi bermuataan negatif. sementara itu kain wool menjadi bermuatan
positif karena kehilangan elektron-elektronnya.

2. Induksi
Bagaimana proses pemuatan listrik dengan induksi?
Induksi dapat dilakukan dengan cara mendekatkan benda yang bermuatan listrik ke benda netral.
Akibatnya benda netral akan terpolarisasi. Jika benda netral yang telah terpolarisasi di hubungkan
dengan tanah (di ground kan), maka elektron-elektronnya akan mengalir menuju tanah. Setelah
penghantar yang menuju tanah di hilangkan dan benda bermuatan listrik dijauhkan, maka benda
netral akan menjadi kekurangan elektron (bermuatan positif). Induksi dalam jumlah muatan tertentu
dapat mengakibatkan muatan listrik melompati gap (jarak pemisah), dalam hal ini dapat menimbulkan
lintasan bunga api. Salah satu peristiwa yang besar adalah terjadinya petir.

Sifat Muatan Listrik > Muatan listrik dapat menarik benda-benda kecil

Potongan kertas kecil-kecil dapat menempel pada penggaris yang bermuatan listrik karena adanya
gaya listrik. Jika gaya listrik lebih besar dari gaya gravitasi benda maka benda akan menempel pada
penggaris, sebaliknya jika gaya listrik kurang dari gaya gravitasi, maka benda tidak akan menempel.

Interaksi antara dua muatan listrik


baik
berupa gaya tolak atau gaya tarik dapat digambarkan dengan menggunakan garis-garis gaya listrik
berikut:

(Pengertian Listrik Dinamis dan Rangkaian Listrik) Listrik dinamis adalah listrik yang dapat
bergerak. Cara mengukur kuat arus pada listrik dinamis dengan cara muatan listrik dibagai waktu
dengan satuan muatan listrik adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik. Kuat arus pada
rangkaian bercabang sama dengan kuat arus yang masuk dengan kuat arus yang keluar.
Sementara itu, pada rangkaian seri, kuat arus tetap sama di setiap ujung-ujung hambatan.
Sebaliknya, tegangan berbeda pada hambatan. Pada rangkaian seri, tegangan sangat bergantung
pada hambatan. Akan tetapi, pada rangkaian bercabang tegangan tidak berpengaruh pada hambatan.
Semua itu telah dikemukakan dalam hukum Kirchoff yang berbunyi jumlah kuat arus listrik yang
masuk sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar.
Berdasarkan hukum Ohm, dapat disimpulkan bahwa cara mengukur tegangan listrikadalah kuat arus
dikali hambatan. Hambatan nilainya selalu sama karena tegangan sebanding dengan kuat arus.
Tegangan memiliki satuan volt (V) dan kuat arus adalah ampere (A), serta hambatan adalah ohm.
Hukum Ohm
Aliran arus listrik dalam suatu rangkaian tidak berakhir pada alat listrik, tapi melingkar kernbali ke
sumber arus. Pada dasarnya, alat listrik bersifat menghambat alus listrik. Hubungan antara arus listrik,
tegangan, dan hambatan, dapat diibaratkan seperti air yang mengalir pada suatu saluran.
Orang yang pertama kali meneliti hubungan antara arus listrik, tegangan, dan hambatan
adalah Georg Simon Ohm (1787-1854). Dia adalah seorang ahli fisika Jerman. Hubungan tersebut
lebih dikenal dengan sebutan hukum Ohm.

Setiap arus yang mengalir melalui suatu penghantar selalu mengalami hambatan. Hambatan listrik
dilambangkan dengan R, beda potensial V, dan kuat arus I. Jadi, hubungan antara R, V, dan I, secara
matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.V=I.R
Misalnya, jika nilai hambatan 1 ohm dan tegangan 1 volt di antara kedua ujungnya mampu
mengalirkan arus listrik sebesar 1 ampere melalui konduktor tersebut. Komponen yang khusus dibuat
untuk menghambat arus listrik disebut resistor (penghambat). Sebuah resistor dapat dibuat agar
memiliki nilai hambatan tertentu. Jika dipasang pada rangkaian sederhana, resistor berfungsi untuk
mengurangi kuat arus.

Hambatan Kawat Penghantar


Nilai hambatan suatu penghantar tidak bergantung pada beda potensialnya. Beda potensial hanya
bisa mengubah kuat arus yang melalui penghantar itu. Jika penghantar yang dilalui sangat panjang,
kuat arusnya akan berkurang. Hal itu terjadi karena diperlukan energi yang sangat besar untuk
mengalirkan arus listrik pada penghantar panjang. Keadaan seperti itu dikatakan tegangan listrik
turun. Makin panjang penghantar, makin besar pula penurunan tegangan listrik.
Hukum Kirchof
Arus listrik yang melalui suatu penghantar dapat dipandang sebagai aliran air sungai. Jika sungai tidak
bercabang, jumlah air di setiap tempat pada sungai tersebut sama. Demikian halnya dengan arus
listrik. Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang
keluar dari titik percabangan tersebut. Pernyataan itu sering dikenal sebagai hukum I Kirchhoff karena
dikemukakanpertama kali oleh Kirchhoff.
Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik adalah rangkaian alat-alat listrik yang terhubung dan teraliri dalam suatu rangkaian
listrik. Rangkaian listrik terbagi menjadi beberapa model. berikut ini macam rangkaian listrik.
Rangkaian listrik berdasarkan terbuka atau tertutupnya rangkaian listrik, yaitu:
Rangkaian listrik terbuka adalah rangkaian yang memiliki ujung sehingga arus tidak dapat mengalir
dan rangkaian listrik tertutup adalah rangkaian yang tidak memiliki ujung sehingga arus dapat
mengalir.
Rangkaian listrik berdasarkan cabangnya, yaitu:

rangkaian seri (berurutan); dan

rangkaian paralel (bercabang).

LISTRIK STATIS DAN DINAMIS


Listrik Statis
Pendahuluan
Ilmu pengetahuan tentang listrik bermula dari pengamatan yang dilakukan oleh Thales dari Miletus
pada tahun 600 SM, bahwa batu ambar yang digosok dengan kain berbulu dapat menarik potongan

jerami yang ada didekatnya. Pengatahuan tentang magnetisme kembali kepada pengamatan bahwa
batu-batuan yang terdapat secara alami (yakni, magnetik) akan menarik besi. Kedua ilmu
pengetahuan ini berkembang agak terpisah sampai tahun 1820, ketika Hans Christian Oersted (1777
1851) mengamati hubungan antara keduanya, bahwa arus listrik di dalam sebuah kawat dapat
mempengaruhi sebuah jarum kompas magnetik. Ilmu pengetahuan baru mengenai elektromagnetisme
dikembangkan lebih jauh oleh banyak peneliti, dan salah seorang yang paling penting diantaranya
adalah Michael Faraday (1791 1867). James Clerk Maxwell (1831 1879) merumuskan hukum-hukum
elektromagnetisme di dalam bentuk yang kita kenal seperti sekarang. Dalam kehidupan sehari-hari
terdapat beberapa contoh gejala listrik statik, misalnya :
Sisir atau penggaris yang digosok-gosokkan pada rambut yang kering atau kain wol akan menarik
potongan kertas kecil. Lihat gambar!

Listrik statis (listrik tidak mengalir) adalah listrik yang tidak mengalir dan perpindahan arusnya
terbatas. Listrik statis atau elektrostatiska merupakan bagian dari ilmu listrik yang mempelajari sifat
-sifat muatan listrik. Dari pelajaran listrik statis, kita dapat mengetahui bahwa elektron adalah muatan
listrik negatif yang mudah berpindah melalui bahan konduktor serta sulit berpindah melalui bahan
isolator. Namun demikian, pemanfaatan listrik lebih banyak berkaitan dengan muatan listrik yang
bergerak (listrik dinamis), seperti pemanfaatan listrik dalam kehidupan seharai- hari, baik di rumah, di
kantor, di perusahaan, maupun di industri kecil dan besar.

Listrik Dinamis
Pendahuluan
Perkembangan teknik kelistrikan sampai tahun 1800, terutama yang mencakup produksi muatan statis
masih dihasilkan oleh alat- alat yang relatif besar sehingga kurang praktis dalam penggunaannya. Di
alam sendiri terjadi pertunjukan kelistrikan yang sangat hebat, yaitu kilat. Kenyataan bahwa kilat
adalah fenomena kelistrikan baru dipahami ketika pada tahun 1752, Franklin dengan eksperimen
layangannya yang tekenal menunjukkan bahwa kilat merupakan percikan listrik raksasa. Akhirnya,
pada tahun 1800, suatu peristiwa yang sangat penting secara praktis terjadi, yaitu ketika Alessandro
Volta membuat batrai listrik yang dapat menghasilkan aliran muatan listrik tetap (arus listrik).
Penemuan ini membuka era baru yang mengubah peradaban kita karena teknologi saat ini bertumpu
pada arus listrik.

Listrik dinamis (listrik mengalir) adalah listrik yang mengalir. Sumber arus listrik yang dapat
menghasilkan beda potensial yang dapat menyebabkan listrik dapat mengalir

Perbedaan Listrik Statis dan Dinamis


Beberapa hal yang membedakan fenomena listrik dinamis dan listrik statis dapat kita rangkum sebagai
berikut.
Pertama, aliran (perpindahan) elektron secara kontinyu pada listrik dinamis tidak terjadi pada listrik
statis. Hal ini terjadi karena elektron- elektron pada konduktor (yang menjadi penghantar) memang
sangat mudah berpindah. Sedangkan perpindahan elektron pada listrik statis terjadi karena gesekan
atau gosokan (pada beberapa kasus juga karena induksi) serta tidak mengalir kontinyu.
Kedua, listrik dinamis hanya terjadi dengan penghantar konduktor. Sementara isolator berfungsi untuk
mencegah manusia tersengat listrik dinamisnya.
Ketiga, listrik dinamis terdiri atas arus searah dan bolak balik.
Keempat, parameter parameter listrik dinamis dapat diukur dengan alat ukur yang baku. Sementara
pada listrik statis susah diukur, misalnya sulit mengukur arus, tegangan, hambatan, dan daya listrik
pada penggaris plastik yang menarik serpihan kertas.

Anda mungkin juga menyukai