Menurut filosofi stoisme hidup mengasah kebajikan ada empat yaitu
1. Kebijaksanaan ( Wisdom) : Kemampuan mengambil keputusan yang terbaik di dalam situasi apapun 2. Keadilan (Justice) :Memperlakukan orang lain dengan adil dan jujur 3. Keberanian (Courage) : Keberanian berbuat yang benar, berani berpegang pada prinsip yang benar. 4. Menahan diri (Temperance) : Disiplin, kesederhanaan, kepantasan, dan kontrol diri atas nafsu dan emosi “Something are up to us, and something are not up to us” -Epictetus (Enchirideon) “Manusia tidak memiliki kuasa untuk memiliki apapun yang dia ingini,tetapi manusia memiliki kuasa untuk tidak mengingini apapun yang dia mau,dengan gembira memaksimalkan apa yang ia terima” -Seneca (Letters From a Stoic) Langkah-langkah yang bisa diambil jika mulai merasakan emosi negatif STAR : Stop, Think & Asses, Respond Amor Fati (Love of fate) “Tidak ada yang perlu disesali. Semua terjadi mengikuti keteraturan dan hukum alm (nature). Bisakah kita tidak hanya menerima masa lalu, tapi bahkan mencintainya?”- Henry Manampiring (Filosofi Teras) “Kamu salah jika kamu melakukan kebaikan pada orang dan berharap dibalas, dan tidak melihat perbuatan kita sebagai upahmu (imbalan). Tidakkah cukup bahwa kamu sudah melakukan yang dituntut alam(Nature)? Kamu ingin diupah juga? Itu bagaikan mata menuntut imbalan karena melihat, atau kaki meminta imbalan karena sudah melangkah. Memang sudah itu rancangan mereka.. begitu juga kita manusia diciptakan untuk membantu sesama. Dan ketika kita dirancang untuk kita. Kita melakukan apa yang sudah dirancang untuk kita” – Marcus aurellius (Meditation) “Jangan lah kamu gembor-gemborkan teori teori yang kamu pelajari, karena domba tidak memuntahkan kembali rumput yang ia makan kepada gembala untuk memamerkan banyaknya rumput yang ia makan, dan ia kemudian memproduksi susu dan bulu, begitu juga dengan kamu janganlah memamerkan apa yang sudah kamu pelajari, tapi tunjukannlah tindakan nyata yang sudah kamu pelajari” -Epictetus (Enchirideon)