Anda di halaman 1dari 24

MANUSIA sifatnya UNIK

Lemah secara fisik TETAPI terkuat di dunia

diberi AKAL PIKIRAN dan KEMAUAN yg mampu


menaklukkan hewan dan memanfaatkan yang ada di alam

kemauannya & menggunakan akal pikirannya secara baik,


maka manusia dpt mengendalikan hewan sebuas apapun
dan memanfaatkan semua tanaman untuk kepentingan
hidupnya.
RASA INGIN TAHU Mendorongnya melaku-
MANUSIA kan kegiatan ….

Kadang GAGAL kadang BERHASIL

Menimbulkan frustasi/memberi semangat baru  dihasil-


kan pemecahan yang memuaskan

PENELITIAN

PENGGALIAN HASIL
PEMECAHAN MASALAH PENELITIAN ORANG LAIN

KERJASAMA DENGAN
PENELITI LAIN
mendorong manusia utk melakukan berbagai kegiatan

TUJUANNYA: mencari jawaban terhadap berbagai


persoalan yang muncul dalam pikirannya

Sebagai pemuasan terhadap


rasa ingin tahunya
Apakah kekuatan
dan intensitas rasa
ingin tahu itu setiap
manusia itu
berbeda-beda?
Tergantung dari MINAT SESEO-
RANG, dan minat dipengaruhi:

Bidang ilmu yang digeluti, motivasi,


lingkungan

menghasilkan perbendaharaan pengetahuan pada


manusia itu sendiri

Bermanfaat dalam pemenuhan kebutuhan praktis


dan keindahan
Rasa ingin tahu menyebabkan alam
pikiran manusia berkembang
Berdasarkan waktu : pola pikir manusia berkem-
bang dari jaman purba sampai sekarang. Dlm perjalanan
waktu pola pikir manusia berkembang sesuai jamannya,
hingga terkumpul pengetahuan-pengetahuan sbg hasil
bertanya, meneliti/menyelidiki, atau mencermati peneli-
tian orang lain.

Berdasarkan individu manusia : pola pikir manusia


berkembang dari sejak ia dilahirkan sampai akhir hayat-
nya. Dlm perjalanan kehidupan seseorang ia akan slalu
belajar sesuai dgn tahap perkembangan mental & fisik-
nya hingga diperoleh kumpulan pengetahuan, baik sbg
hasil belajar dari lingkungan dan pengalaman pribadi
maupun secara formal di sekolah.
juga dpt disebabkan bukan
hanya rasa ingin tahu (dari
dalam diri) tetapi DESAKAN
KEADAAN yg mengharus-
kan manusia menggunakan
akal pikirannya untuk men-
cari pemecahannya atau
desakan kebutuhan untuk
kelangsungan hidupnya.
PERKEMBANGAN MANUSIA ADA 3 TAHAP (A. Comte)

AHAP TEOLOGI/METAFISIKA

Mitos : suatu cerita yang memberikan pedoman/arah


tertentu kepada sekelompok orang (C. A. Peursen).
Manusia menyusun mitos/dongeng utk mengenal realita/
kenyataan sbg cara utk memuaskan rasa ingin tahunya.

Ciri pola pikir tahap ini : subjektif, rasio/penalaran belum


terbentuk (irasional), hanya daya khayal, intuisi/imajinasi,
tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Manusia belum mampu memandang objek/realita dengan
inderanya, shg manusia dan alam lebur menjadi satu.
manusia merasa dpt menanggapi daya kekuatan alam,
shg ia merasa aman & dpt menghindarkan diri dari
keganasan peristiwa alam.

gunung meletus mitosnya dewa sakti sedang murka,


gempa bumi mitosnya Atlas (raksasa pemikul bumi)
memindahkan bumi dari bahu yg satu ke bahu lainnya,
gerhana bulan mitosnya bulan dimakan raksasa, bunyi
guntur mitosnya roda kereta yg dikendarai dewa
melintasi langit.
AHAP FILSAFAT

Manusia mencoba menggunakan rasionya untuk mema-


hami objek secara dangkal, objek belum dimasuki secara
metodologis yang definitif.

rasio sudah terbentuk, tetapi belum ditemukan metode


berpikir yang objektif. Pengetahuan yg diperoleh seolah-
olah datang dengan sendirinya tanpa dijelaskan cara
penemuannya secara sistematis dan analitis.

jaman dahulu telah ditemukan berbagai obat


yang diramu dari tumbuh-tumbuhan, tetapi
mereka tidak tahu mengapa ramuan tsb dpt
menyembuhkan suatu penyakit.
Manusia sbg subjek menempatkan dirinya di luar alam
(objek), shg ia tidak perlu meleburkan diri dengan alam,
dapat memandang alam lebih leluasa.

rasio sudah terbentuk (rasional), objektif, sistematis, dan


kritis.

Muncul PENALARAN DEDUKTIF (RASIONALISME) dan


INDUKTIF (EMPIRISME)
Suatu proses berpikir yg membuahkan
pengetahuan, atau proses mental dlm
mengembangkan pikiran dari bebera-
pa fakta atau prinsip.
PENALARAN DEDUKTIF PENALARAN INDUKTIF
(RASIONALISME) (EMPIRISME)

Cara berpikir dari pernyata- Cara berpikir dari pernyata-


an umum  kesimpulan yg an khusus  kesimpulan yg
bersifat khusus. bersifat umum.

penalaran yg digunakan Fakta yang seperti berkaitan


bersifat abstrak, lepas dari belum dpt menjamin tersu-
pengalaman, tanpa ada ke- sunnya pengetahuan yang
sepakatan yg dpt diterima sistematis, kemampuan pan-
semua pihak, & sulit diterap ca indera manusia terbatas
kan pd kehidupan praktis. dan tidak dapat diandalkan.
Menggunakan pola berpikir silogisme/silogismus, yaitu
terdiri dari 2 buah pernyataan/premis (mayor dan minor)
dan sebuah kesimpulan/konklusi.

Pernyataan 1  Premis mayor


Pernyataan 2  Premis minor
Pernyataan 3  Konklusi/Kesimpulan

Semua makhluk hidup bernafas (premis mayor)


Endang adalah makhluk hidup (premis minor)
Jadi, Endang bernafas (kesimpulan).
kesulitan menilai kebenaran premis-2 yang digunakan.

Tak ada acuan yang pasti untuk me-


nentukan apakah premis mayor or
minornya benar or salah.

Semua orang yang tertawa pasti gembira (premis mayor)


Orang gila itu tertawa (premis minor)
Jadi, orang gila itu gembira (kesimpulan)

Tak ada acuan yg pasti untuk mengatakan premis mayor


tsb benar or salah, shg akhirnya konklusinya mjd SALAH
Cara berpikir dimana suatu kesimpulan yang
bersifat umum diperoleh dari pengamatan
berbagai kasus/gejala yang bersifat khusus
atau individual.

Paham ini menganggap pengetahuan yang benar adalah


pengetahuan yang diperoleh langsung dari pengalaman
konkrit. Gejala alam bersifat konkrit dan dapat ditangkap
panca indera manusia.

Besi jika dipanasi bertambah panjang


Tembaga jika dipanasi bertambah panjang
Aluminium jika dipanasi bertambah panjang
KESIMPULAN: semua logam jika dipanasi bertambah
panjang.
Sekumpulan fakta/gejala/kasus yang
nampaknya saling berkaitan TERNYATA
belum tentu bersifat konsisten, bahkan
mungkin kontradiktif.

Ani telinganya lebar, ia pintar


Agung telinganya lebar, ia pintar.
KESIMPULAN: Semua yang memiliki telinga
lebar pasti pintar.

Ternyata besarnya telinga belum tentu


konsisten berhubungan dgn kepintaran. Hal
ini menunjukkan bahwa di dunia ini pasti
ada yg menyimpang, tidak ada yg sempurna
Oleh karena penalaran deduktif dan induktif memiliki
kelemahan disamping kelebihan

agar pengetahuan yang diperoleh dapat dipertanggung


jawabnya kebenarannya & dapat menjadi ilmu pengeta-
huan, maka keduanya dipadukan menjadi …

Ilmu pengetahuan diperoleh melalui kegiatan penelitian


ilmiah, kesimpulan yang diperoleh merupakan teori yang
dapat diuji ulang konsistensi kebenarannya oleh siapa-
pun, sehingga kebenarannya dapat diandalkan.
dapat digolongkan sebagai ilmu pengetahuan jika cara
memperolehnya menggunakan metode ilmiah, yaitu dgn
memadukan rasionalisme dan empirisme.

Himpunan pengetahuan dapat disebut


IPA atau SAINS jika objeknya adalah
pengalaman manusia yang berupa
gejala-gejala alam yang dikumpulkan
melalui metode ilmiah dan memiliki
manfaat untuk kesejahteraan manusia.
Gabungan antara pendekatan rasional & empiris disebut
METODE ILMIAH dengan menutupi kekurangan diantara
keduanya.

DEDUKTIF INDUKTIF
(RASIONALISME) (EMPIRISME)

memberi kerangka pemikiran memberikan kerangka peng-


yang koheren dan logis ujiannya untuk memastikan
kebenaran

sehingga pengetahuan yang dihasilkan konsisten, siste-


matis, & dapat diandalkan karena telah diuji secara empiris.
1. Penemuan/penentuan masalah
2. Perumusan masalah
3. Pengajuan hipotesis
4. Deduksi hipotesis
5. Pengujian hipotesis.

1. Data dikumpulkan melalui pengamatan panca indera


yang memiliki keterbatasan, sehingga memungkinkan
terjadinya kesalahan data.
2. Tidak dapat menjangkau kesimpulan baik – buruk, seni
& keindahan, dan untuk menguji adanya Tuhan.
EUNGGULAN METODE ILMIAH

mampu membentuk sikap ilmiah bagi mereka yg selalu


menggunakan metode ilmiah
mencintai kebenaran yang objektif,
menyadari kebenaran tidak absolut,
tidak percaya takhayul,
ingin tahu lebih banyak,
tidak berprasangka,
selalu mencari bukti atas suatu kebenaran,
optimis,
teliti,
berani,
adil.
Penentuan/perumusan
masalah

Acuan umum
DEDUKTIF

Kaji pustaka
Acuan khusus
Hipotesis

Pengumpulan data INDUKTIF


empiris

Diklasifikasi, dianalisis, Kesimpulan


diinterpretasi

Anda mungkin juga menyukai