Anda di halaman 1dari 16

Daftar isi

BAB I
1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 1
BAB II
2.1 Makna HAM .............................................................................................................. 2
2.2 Prinsip HAM............................................................................................................... 2
2.3 Landasan HAM.......................................................................................................... 3
2.4 Sejarah HAM.............................................................................................................. 3
2.5 Perkembangan HAM di Dunia dan
Indonesia........................................................................................................................... 4
2.6 Pelanggaran HAM..................................................................................................... 5
BAB III
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 13

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Hak asasi manusia ialah hak-hak dasar yang dimiliki pribadi manusia secara modrat. Ini
berarti bahwa hak itu merupakan anugerah tuhan Yang Maha Esa kepada manusia. Oleh karena
itu hak asasi tidak dapat dipisahkan dari pribadi manusia. Latar belakang kami membuat makalah
ini adalah untuk memberi tahukan beberapa masalah yang yang berkaitan dengan HAM.
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan
interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus
diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama
dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi
dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak
sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan
pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri
kita sendiri. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk membuat makalah tentang HAM. Maka
dengan ini penulis mengambil judul Hak Asasi Manusia.

1.2 Rumusan Masalah


Melihat beberapa uraian di atas, kami dapat menyimpulkan rumusan masalahnya sebagai
berikut:
1. Apa pengertian HAM ?
2. Apa saja prinsip-prinsip HAM ?
3. Apa landasan HAM ?
4. Bagaimana sejarah HAM ?
5. Bagaimana perkembangan HAM di Indonesia ?
6. Apa saja bentuk pelanggaran HAM ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian HAM ?
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip HAM ?
3. Untuk mengetahui landasan HAM ?
4. Untuk mengetahui sejarah HAM Indonesia ?
5. Untuk mengetahui perkembangan HAM di Indonesia ?
6. Untuk mengetahui bentuk penindasan HAM

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Makna HAM


Hak asasi manusia ialah hak-hak dasar yang dimiliki pribadi manusia secara modrat.
Tanpa hak-hak itu manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia. HAM bersifat umum
(universal) dan juga bersifat supra-legal.
Adapun ruang lingkup HAM,
1. Hak Asasi Pribadi: hak kemerdekaan memeluk agama, beribadat menurut agama dan
kepercayaan masing-masing, menyatakan pendapat dan kebebasan berorganisasi.
2. Hak Asasi Ekonomi atau harta milik, yaitu hak dan kebebasan memiliki sesuatu, baik membeli
dan menjual sesuatu, dan hak mengadakan suatu perjanjian atau kontak.
3. Hak mendapatkan perlakuan hukumyang sama atau hak persamaan hukum.
4. Hak asasi politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintah.
5. Hak asasi sosial dan kebudayaan, yaitu hak kebebasan mendapat pendidikan dan hak
mengembangkan kebudayaan yang disukai.

2.2 Prinsip HAM


Prinsip-prinsip atau dasar-dasar pikiran tentang HAM didalam pembukaan UUD 1945
secara garis besar adalah sebagai berikut:
a.

Kemerdekaan indonesia sesungguhnya adalah berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa.

b. Segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dilindungi.

c.

Negara memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

d. Negara ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
e.

Negara republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan pancasila.

2.3 Landasan HAM


HAM di Indonesia didasarkan pada konstitusi NKRI, yaitu: Pembukaan UUD 1945
(alenia 1), pancasila sila ke-4, batang tubuh UUD 1945 (pasal 27, 29, dan 30), UU No. 39/1999
tentang HAM dan UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM.
HAM di Indonesia menjamin hak untuk hidup, hak berkeluarga dan melanjutkan
keturunan, hak mengembangkan diri, hak memperoleh keadilan, hak atas kebebasan, hak atas
rasa aman, hak atas kesejahteraan, hak turut serta dalam pemerintahan, hak wanita, dan hak
anak-anak.

2.4 Sejarah HAM


Awal perkembangan hak asasi manusia dimulai tetkala ditanda tangani magna charta
(1215), oleh raja john lackland. Kemudian juga penandatanganan petition of righpada tahun 1628
oleh raja charles I. Dalam hubungan ini raja berhadapan dengan utusan rakyat (house of
commons). Dalam hubungan inilah maka perkembangan hak asasi manusia itu sangat erat
hubungannya dengan perkembangan demokrasi. Setelah itu perjuangan yang lebih nyata pada
penandatanganan bill of righ, oleh raja willem III pada tahun 1689, sebagai hasil dari pergolakan
politik yang dahsyat yang disebut sebagai the glorius revolution. Peristiwa ini tidak hanya
sebagai suatu kemenangan parlemen atas raja, melainkan juga merupakan kemenangan rakyat
dalam pergolakan yang menyertai pergolakan bill of righ yang berlangsung selama 60 tahun
(Asshiddiqie, 2006: 86). Perkembangan selanjutnya hak asasi manusia dipengaruhi oleh
pemikiran filsuf inggris john locke yang berpendapat bahwa manusia tidaklah secara absolut
menyerahkan hak-hak individunya kepada penguasa. Hak-hak yang diserahkan kepada penguasa

adalah hak yang berkaitan dengan perjanjian tentang negara, adapun hak-hak lainnya tetap
berada pada masing-masing individu.
Puncak perkembangan hak-hak asasi manusia tersebut yaitu ketika human rights itu
untuk pertama kalinya di rumuskan secara resmi dalam declaration of independence Amerika
Serikat pada tahun 1776. Dalam deklarasi Amerika Serikat tertanggal 4 Juli 1776 tersebut
dinyatakan bahwa seluruh seluruh umat manusia dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa beberapa
hak dan yang tetap dan melekat padanya. Perumusan hak-hak asasi manusia secara resmi
kemudian menjadi dasar pokok konstitusi negara Amerika Serikat tahun 1787, yang mulai
berlaku 4 Maret 1789 (harjowirogo, 1977:43).
Perjuangan hak asasi manusia tersebut sebenarnya telah di awali di Prancis sejak
Rousseau, dan perjuangan itu memuncak dalam revolusi Prancis, yang berhasil menetapkan hakhak asasi manusia dalam declaration des droits L Homme et du citoyen yang ditetapkan
oleh Assemblee Nationale, pada 26 Agustus 1789. Semboyan revolusi Prancis yang terkenal
yaitu:
1. Liberte (kemerdekaan).
2. Egalite (kesamarataan).
3. Fraternite (kerukunan atau persaudaraan).
Maka menurut konstitusi Prancis yang dimaksud dengan hak-hak asasi manusia adalah hak-hak
yang dimiliki manusia menurut kodratnya, yang tidak dapat dipisahkan dengan hakikatnya.

2.5 Perkembangan HAM di Dunia dan Indonesia

Perkembangan pemikiran HAM dunia bermula dari:


o

Magna Charta
Pada umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM di kawasan Eropa
dimulai dengan lahirnya magna Charta yang antara lain memuat pandangan bahwa raja yang
tadinya memiliki kekuasaan absolute (raja yang menciptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak

terikat dengan hukum yang dibuatnya), menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai dapat diminta
pertanggung jawabannya dimuka hukum(Mansyur Effendi,1994).
The American declaration
Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya The American Declaration of
Independence yang lahir dari paham Rousseau dan Montesquuieu. Mulailah dipertegas bahwa
manusia adalah merdeka sejak di dalam perut ibunya, sehingga tidaklah logis bila sesudah lahir
ia harus dibelenggu.
The French declaration
Selanjutnya, pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration (Deklarasi Perancis), dimana
ketentuan tentang hak lebih dirinci lagi sebagaimana dimuat dalam The Rule of Law yang antara
lain berbunyi tidak boleh ada penangkapan tanpa alasan yang sah. Dalam kaitan itu berlaku
prinsip presumption of innocent, artinya orang-orang yang ditangkap, kemudian ditahan dan
dituduh, berhak dinyatakan tidak bersalah, sampai ada keputusan pengadilan yang berkekuatan
hukum tetap yang menyatakan ia bersalah.
The four freedom
Ada empat hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat, hak kebebasan memeluk agama
dan beribadah sesuai dengan ajaran agama yang diperlukannya, hak kebebasan dari kemiskinan
dalam Pengertian setiap bangsa berusaha mencapai tingkat kehidupan yang damai dan sejahtera
bagi penduduknya, hak kebebasan dari ketakutan, yang meliputi usaha, pengurangan
persenjataan, sehingga tidak satupun bangsa berada dalam posisi berkeinginan untuk melakukan
serangan terhadap Negara lain ( Mansyur Effendi,1994).
Perkembangan hak asasi manusia di Indonesia pertama-tama dirumuskan dalam sidang
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada tanggal 10
16 Juli 1945. Pembahasan HAM di Indonesia juga tidak mudah menemukan konsensus. Hal ini
terbukti dengan munculnya pro dan kontra terhadap masuknya pasal-pasal kebebasan individu
(HAM).
Sidang tim perancang UUD, terpecah dalam dua kubu besar, yakni kelompok pro (Hatta
dan Yamin) dan kelompok kontra (Soekarno dan Soepomo). Dari dua kubu besar ini terbagi
dalam tiga pendapat:

1. Gologan pertama: yakni kita sudah mempunyai pancasila yang menjunjung tinggi kemanusian
maka bisa timbul kesulitan dan pelanggaran apapun.
2. Golongan kedua: tidak suka HAM karena dianggap mengganggu kekuasaan.
3. Golongan ketiga: gigih membela HAM.
Perkembangan hak-hak asasi manusia setelah dekrit, mengalami kemajuan pada dekade 1960-an,
ketika dalam MPR (S) pernah dibentuk suatu panitia ad hoc dan badan pekerja untuk
merumuskan suatu piagam hak asasi manusia dan hak-hak serta kewajiban warga negara.
Perumusan tentang piagam HAM ini, dimaksudkan sebagai kelanjutan UUD 1945 yang
mengatur hak-hak asasi manusia. Amun karna perkembangan politik dari orde lama ke orde baru,
kerja panitia dan badan pekerja menjadi titik populer sampai sekarang.

2.6 bentuk pelanggaran HAM


Bentuk pelanggaran-pelanggaran HAM yang biasa didapati masyarakat antara lain:

Diskriminasi adalah pembatasan, pelecehan, dan pengucilan yang dilakukan langsung


atau tidak langsung yang didasarkan pada perbedaan manusia baik itu etnis, agama, suku dan ras.

Penyiksaan adalah perbuatan yang menimbulkan rasa sakit atau penderitaan baik itu
jasmani maupun rohani
Bentuk pelanggaran-pelanggaran HAM berdasarkan jenisnya antara lain
a. Bentuk pelanggaran HAM bersifat berat

Pembunuhan massal (genisida)

Penghilangan orang secara paksa

Pembunuhan sewenang-wenang

Perbudakan atau diskriminasi secara sistematis

b. Bentuk pelanggarna HAM bersifat ringan

Pencemaran nama baik

Pemukulan

Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya

Penganiayaan

Menghilangkan nyawa orang lain

Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia

1. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia:

Kasus Tanjung Priok(1984)


Kasus pelanggaran HAM. Bermula dari warga Tanjung Priok, Jakarta Utara berdemonstrasi yang
rusuh antara warga dengan kepolisian dan anggota TNI yang mengakibatkan sejumlah warga
tewas dan luka-luka. Peristiwa yang terjadi tanggal 12 September 1984. Sejumlah warga dan
aparat militer dialidi atas tuduhan pelanggaran Hak Asasi Manusia. Peristiwa ini dilatar belakang
pada masa Orde Baru.
2. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Kasus
Pembunuhan TKW, Marsinah
Marsinah merupakan tenaga kerja di PT. Catur Putra Surya (CPS) di Porong, Sidoarjo, Jawa
imur. Latar belakang peristiwa tersebut adalah ketika Marsinah dan teman-temannya unjuk rasa,
yang menuntuk kenaikan upah buruh tanggal 3 dan 4 Mei 1993. Masalah tersebut semakin
bertambah runyam ketika Marsinah menghilang dan tidak diketahui oleh rekannya, dan sampai
akhirnya tanggal 8 Mei 1993 Marsinah ditemukan meninggal dunia. Mayatnya ditemukan di
hutan Dusun Jegong, Kecamtan Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur dengan tanda-tanda bekas
penyiksaan. Berdasarkan hasil otopsi, diketahui bahwa Marsinah meninggal karena

penganiayaan berat.
3. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Peristiwa Aceh
(1990)
Peristiwa Aceh terjadi sejak tahun 1990 yang memakan korban baik di pihak aparat maupun
penduduk sipil yang tidak berdosa. Peristiwa Aceh tersebut diduga dari unsur politik dimana
terdapat pihak-pihak tertentu yang berkeinginan Aceh untuk merdeka.
4. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Peristiwa
Penembakan Trisakti
Kasus penembakan mahasiswa Trisakti merupakan sebagian kasus penempakan para mahasiswa
yang sedang berdemonstrasi oleh anggota polisi dan militer. Peristiwa trisakti dilatar belakangi
dari demonstrasi mahasiswa trisakti ketika Indonesia mengalami Krisis Finansial Asia tahun
1997 menuntut presiden Soeharto mundur dari jabatannya. Dikabarkan, peristiwa ini terdapat
puluhan mahasiswa mengalami luka-luka, sebagian meninggal dunia karena ditembak peluru
oleh anggota polisi dan militer.

5. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Kasus


Pembunuhan Munir Said Thalib
Munir Said Thalib merupakan aktivis HAM yang pernah menangani kasus-kasus pelanggaran
HAM. Munir lahir di Malang, 8 Desember 1965 dan meninggal 7 September 2004 di dalam
pesawat Garuda Indonesia dalam perjalanan menuju Amsterdam, Belanda. Banyak berita yang
bermunculan, bahwa Munir meninggal di bunung dalam pesawat, serangan jantung sampai
dengan diracuni. Namun, sebagian orang percaya bahwa Munir meninggal karena diracuni
dengan Arsenikum di makanan atau minuman saat dalam pesawat. Kasus yang sampai sekarang
diajukan ke Amnesty Internasional dan masih diproses. Di Tahun 2005, Seorang piot Garuda
yakni Pollycarpus Budihari Priyanto dijatuhi hukuman 14 Tahun penjara karena terbuktih
tersangka pembunuhan Munir yang sengaja menaruh Arsenik di makanan munir dan meninggal
di pesawat.
6. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Peristiwa Bom

Bali
Peristiwa bom bali terjadi karena aksi terorisme terbesar di Indonesia di tahun 2002. Bom
diledakkan di kawasan Legian Kuta oleh sekelompok jaringan teroris. Peledakan bom tersebut
memakan korban meninggal dunia sebanyak 202 orang baik turis asing hingga warga lokal yang
berada di sekitar lokasi. Akibat dari peristiwa ini, memicu tindakan terorisme dan membuat
panik seluruh warga Indonesia.
7. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Pembantaian
Rawagede
Pembantaian Rawagede merupakan pelanggaran HAM yang terjadi penembakan dan
pembunuhan penduduk kampung Rawagede (sekarang Desa Balongsari, Rawamerta, Karawang,
Jawa Barat) oleh tentara Belanda tanggal 9 Desember 1945 bersamaan dengan Agresi Militer
Belanda I. Akibatnya puluhan warga sipil terbunuh oleh tentara Belanda yang kebanyakan
dibunuh tanpa alasan yang jelas. Tanggal 14 September 2011, Pengadilan Den Haaq menyatakan
pemerintah Belanda bersalah dan harus bertanggung jawab dengan membayar ganti rugi kepada
para keluarga korban pembantaian Rawagede.
8. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Penculikan Aktivis
Kasus penculikan aktivis dan penghilangan secara paksa para aktivis pro demokrasi. Terdapat 23
aktivis pro demokrasi diculik, disiksa dan menghilang, walaupun terdapat satu orang terbunuh, 9
aktivis dilepaskan dan 13 aktivis masih belum diketahui keberadaannya sampai sekarang.
Diyakini bahwa mereka diculik dan disiksa oleh anggota Militer.
9. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Peristiwa 27 Juli
Peristiwa yang disebabkan dari pendukung Megawati Soekarno Putri yang menyerbu dan
mengambil alih kantor DPP PDI di Jakarta Pusat tanggal 27 Juli 1996. Massa mulai melempari
batu dan bentkrok ditambah lagi kepolisian dan anggota TNI dan ABRI datang bersama
pansernya. Kerusuhan tersebut meluas sampai ke jalan-jalan, massa mulai merusak bangunan
dan rambu-rambu lalu lintas. Dikabarkan bahwa lima orang meninggal dunia, terdapat puluhan
orang baik sipil maupun aparat mengalami luka-luka dan beberapa ditahan. Berdasarkan
KOMNAS HAM peristiwa ini terbukti pelanggaran HAM.

10. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Pembantaian
Santa Cruz
Kasus yang masuk dalam kasus pelanggaran HAM di Indonesia, yaitu pembantaian oleh militer
atau anggota TNI dengan menembak warga sipil di pemakaman Santa Cruz, Dili, di Timor-Timur
tanggal 12 November 1991. Kebanyakan warga sipil sedang menghadiri pemakanan rekannya di
pemakaman Santa Cruz ditembak anggota Militer Indonesia. Puluhan demonstran yang
kebanyakan mahasiswa dan warga sipil mengalami luka-luka dan sampai meninggal. Peristiwa
ini murni pembunuhan anggota TNI dan aksi menyatakan TImor-Timur keluar dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan membentuk negara sendiri.
11. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Kasus Dukun
Santet di Banyuwangi
Peristiwa beserta pembunuhan yang terjadi tahun 1998 di banyuwangi yang saat itu tengah
hangat-hangatnya praktetk dukun santet didesa-desa mereka. Banyak warga sekitar yang
melakukan kerusuhan berupa penangkapan dan pembunuhan terhadap orang yang dituduh
sebagai dukun santet. Anggota TNi dan ABRI tidak tnggal diam dan menyelamatkan yang
dituduh dukun santet yang selamat dari amukan warga.
12. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Pelanggaran
HAM berat pada peristiwa G30 S:
Peristiwa G30S PKI merupakan peristiwa penculikan dan pembunuhan beberapa jenderal dan
perwira TNI pada malam hari tanggal 30 september sampai 1 oktober tahun 1965 oleh anggota
PKI (partai komunis indonesia). Terdapat jenderal yang berhasil meloloskan diri yaitu AH.
Nasution tetapi naas yang menjadi kroban adlaah seorang putrinya.

Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Dunia Internasional

1. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) Dunia


Internasional: Pelanggaran Israel dan Palestina
Israel merupakan wilayah yang terbentuk dari perkumpulan orang-orang Yahudi yang mengungsi
ke wilayah Palestina. Orang-orang yahudi diterima baik oleh banga Palestina, namun kemudian
membentuk sebuah negara bernama Israel. Israel sedikit demi sekidt mulai memperluas
wilayahnya dengan mengusir penduduk asli. Dengan bantuan Amerika Serikat, Israel kini dapat
menguasai sebagian besar dari wilayah Palestina, sedangkan palestina kini hanya wilayah kecil
yang terletak ditengah negara Israel. Israel selalu melakukan penyerangan langsung terhadap
Palestina. Terdapat ribuan warga Palestina menjadi korban. Bahkan relawan yang membantu ikut
menjadi korban. Palestina kini berjuang untuk mendapatkan pengakuan PBB sebagai suatu
negara, namun diakuinya palestina tidak menghentingkan peperangan tersebut, sampai-sampai
banyak hukum internasional yang dilanggaran oleh Israel. namun tidak ada ketegasan PBB.
2. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) Dunia Internasional: Kekejaman
Rezim Adolf Hitler
Adolf Hitler merupakan pimpinan partai NAZI yang memenangkan pemile Jerman. Hitler
dianggap orang paling kejam di eranya. Terdapat banyak kasus pelanggaran HAM, sikap
otoriternya membawa pada penangkapan dan pengasingan terhadap sejumlah musuh politik yang
menentang kebijakannya, melakukan pembunuhan massal dan pengusiran bangsa Yahudi dari
Jerman, pembantaian di Cekoslovakia dan Austria untuk menduduki negara tersebut. Adolf
Hitler merupakan satu tokoh pemicu perang dunia ke II. Hitler ditemukan meninggal dunia
dalam bungker bersama Istrinya karena bunuh diri.
3. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) Dunia
Internasional: Pelanggaran HAM Uni Soviet kepada Afganistan
Dari tahun 1979-1990-an tentara Uni Soviet yang terpecah menjadi beberapa negara melakukan
penyerangan terus menerus kepada Afganistan. Terdapat 85.000 tentara yang ditempatkan di
Afganistan dengan alasan menjaga perdamaian, namun dilihat dari kenyatannya, tentara tersebut
menyerang siapapun yang terlihat mencurigakan. Banyak orang yang menjadi korban dari
intervensi tersebut baik itu dari kalangan militer ataupun orang sipil.

4. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) Dunia Internasional

Pelanggaran HAM di Mesir

Rezim Hosni Mubbarak yang berumur lebih empat dekade akhirnya harus terhenti di tangan
rakyat mesir sendiri. Selama berminggu-minggu terdapat ratusan warga yang turun ke jalan dan
menyerukan untuk menurunkan presiden Mesir. Hal yang dipicu dari krisis ekonomi dan politik
yang dialami Mesir. Presiden yang dianggap baik karena memperhatikan rakyat kecil, namun
karena sikap glamor dan otoriternya membuat sebagian besar tidak menghendaki Mubbarak
memimpin Mesir lagi. Banyak korban yang berjatuhan untuk menghentikan demonstrasi mulai
dari menggunakan pasukan berkuda, menabrakkan mobil ke arah dan menembakkan peluru
tajam ke pengunjuk rasa. Namun akhirnya, wilayah-wilayah yang dikuasai pemerintah dapat
diambil alih oleh demonstran setelah militer membelot untuk membelah oposisi dibanding
Mubbarak. Tak lama Hosni Mubbarak terkepung oleh ratusan warga Mesir dan bersembunyi di
dalam selokan yang ditemukan warga dan pada akhirnya meninggal di tangan rakyat yang pernah
dipimpinnya.
Dalam kasus ini terdapat dua pelanggaran Hak asasi manusia, pertama pelanggaran HAM oleh
presiden Mesir sendiri yang kedua pelanggaran HAM yang dilakukan rakat mesir karena tidak
memberi Hosni Mubbarak untuk mempertanggung jawabakkan kesalahan dan perbuatannya di
hadapan hukum dengan menyiksa dan membunuhnya.
5. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) Dunia Internasional: Krisis
Suriah dibawah Pimpinan Bassar Al Ashad
Beberapa warga suriah ingin mereformasi pemerintahan yang dianggap tidak berjalan baik, hal
ini seperti yang terjadi di mesir. Namun perjuangan rakyat sangat sulit dan mustahil karena
pemerintah benar-benar menguasai militer. Oposisi yang memimpin aksipun kesulitan untuk
melawan yang pada akhirnya terdesak dan keluar di pusat kota. Kerusuhan tersebut menjadi
sebuah perang saudara yang menelan korban jiwa sekitar 60.000 jiwa warga suriah dan sekitar
500 warga asing yang meninggal dunia. Selain itu pihak pemerintah sekitar 12.000 tentara
meninggal dunia.

Perang saudara ini, membuat negara lain ikut berperang seperti turki yang kehilangan 2 pilot F-4
setelah pesawatnya ditembak. Kemudian Jordania yang merasakan dampak perang dan
mengancam menyerang suriah. Sampai sekarang krisis suriah tengah berada dalam perbincangan
bangsa Eropa dan Amerika yang mengusahakan untuk menghentikan peperangan karena
dianggap telah melanggara HAM rakyat suriah.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia hidup bermasyarakat, untuk menciptakan kehidupan bersama dalam masyarakat
agar berlansung harmonis, maka terdapat ketentuan umum yang tidak boleh dilanggar, yaitu
berupa nilai-nilai dan norma. Munculnya negara nasional yang pemerintahnya berkuasa penuh
dan berhak mencampuri bidang kehidupan warganya, ternyata menyadarkan manusia betapa
perlunya ada wakil rakyat turut serta dalam mejalankan kekuasaan pemerintah guna menjamin
kepentingan orang perseorangan. Selain itu, agama juga sudah memberitahukan bahwa semua
manusia sama dan sederajat.

DAFTAR PUSTAKA
Budiono, Kabul, (2009). Pendidikan pancasila untukperguruan tinggi. Bandung: Alfabeta,
Syarbaini, Syahrial (2011). Pendidikan pancasila, implementasi nilai-nilai karakter
bangsa. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sri Rahayu, Ani. Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn). Jakarta: Bumi Aksara,
2014.
Al Hakim, Suparalan, dkk. Pendidikan kewargaegaraan dalam konteks
Indonesia,Malang:Madani, 2014.
http://www.artikelsiana.com/2015/07/contoh-kasus-pelanggaran-ham-penyelesaian.html

Anda mungkin juga menyukai