Udara pada umumnya tidak terdapat pada runag ekstra peritoneal, dinding usus,
ataupun system bilier. Udara di luar usus disebut dengan udara ekstra luminal.
Empat lokasi paling sering ditemukannya udara ekstra luminal:
1. Intraperitoneal (pneumoperitoneum) seringkali disebut udara bebas.
2. Udara retroperitoneal
3. Udara di dalam dinding usus (pneumatosis intestinalis)
4. Udara dalam system bilier (pneumobillia)
Gambar 15.2 Udara bebas dalam jumlah besar. Pada gambar kanan atas menunjukkan jumlah udara bebas
yang cukup banyak di bawah masing-masing hemidiaragma (A;panah putih tegas). Bagian atas hepar terlihat
karena adanya udara di atasnya (panah hitam tegas). Pasien ini mengalami perforasi ulkus gaster.
Gambar 15.3 Udara bebas pada CT scan abdomen. CT scan axial abdomen atas pada pasien dengan posisi
supine menunjukkan udara bebas pada bagian anterior (panah putih tegas). Udara tersebut tidak terdapat dalam
usus manapun. Udara bebas intraperitoneal secara normal akan naik hingga titik tertinggi dimana dalam posisi
supine akan terletak dibawah dinding abdomen anterior.
SF
S
SF
A B
Gambar 15.4 Hemidiafragma normal kiri (A) dan udara bebas di bawah hemidiafragma (B). Gambaran
close up kuadran atas kiri menunjukkan betapa sulitnya dalam mengenali udara bebas di bawah hemidiafragma
kiri dikarenakan adanya udara yang normal pada organ gaster (S) dan flexura lienalis (SF). Tidak terdapat udara
bebas pada gambar (A) tapi pada pasien yang lain (B) tampak terlihat gambaran sabit/ crescent udara bebas
(panah putih tegas). Lebih mudah untuk mengenali udara bebas di bawah hemidiafragma kanan karena biasanya
tidak terdapat udara di atas hepar.
Foot Head
Gambar 15.5 Gambaran left lateral decubituss yang menunjukkan gambaran udara bebas. Suatu
gambaran clos up dari kuadran atas kanan pada pasien yang berbaring pada sisi kirinya dengan posisi left lateral
decubitus menunjukkan gambaran crescent/sabit berisi udara (panah putih putus-putus) di atas tepi terluar hepar
(panah hitam tegas) di bawah hemidiafragma kanan (panah putih tegas). Jika pasien tidak mampu untuk berdiri
atau duduk tegak , maka posisi ini merupakan posisi terbaik untuk melihat udara bebas.
A B
Gambar 15.6 Sindrom Chilaiditi. Gambaran close up hemidiafragma kanan pada foto thoraks (A) dan pada
CT scan axial hemidiafragma kanan (B), keduanya menunjukkan udara di bawah diafragma yang dapat salah
diartikan sebagai udara bebas (panah hitam kosong pada kedua foto). Pengamatan lebih teliti memperlihatkan
adanya lipatan-lipatan haustral ( panah hitam pada gambar A, panah putih pada gambar B) yang menunjukkan
bahwa gambaran tersebut merupakan loop colon di sela-sela antara hepar dan diafragma (sindrom Chilaiditi)dan
bukannya udara bebas
Gambar 15.7 Rigler sign. Ketika udara mengisi cavum peritoneal kedua sisi dinding usus akan dilingkupi oleh
udara (panah putih) yang membuat dinding usus terlihat jelas seperti gambaran garis tegas. Hal ini dikenal
sebagai Rigler sign dan menunjukkan adanya pneumoperitoneum
Gambar 15.8 Loop usus yang overlapping menyerupai udara bebas. Jangan biarkan loop-loop usus yang
overlapping dari usus halus yang dilatasi (panah putih) menipu pandangan kita seperti melihat kedua sisi
dinding usus yang diakibatkan udara bebas. Jika meragukan, dapat dilakukan konfirmasi dengan foto LLD ata
CT scan abdomen
FA
FA
A B
Gambar 15. 9 Falciform ligament sign. A. Udara bebas intraperitoneal dapat melingkupi ligament falciformis,
yang secara normal tidak terlihat, pada tepi anterior hepar yang menyebabkan struktur tersebut menjadi terlihat
(gambar panah putih tegas) tepat di sebelah kanan vertebra lumbalis atas. Perhatikan juga kedua sisi dinding
usus dapat terlihat (Rigler sign)(gambar panah putih putus-putus) dan terlihat peningkatan lusensi pada kuadran
atas kanan (panah hitam tegas) pada pasien dengan pneumoperitoneum luas ini yang diakibatkan oleh perforasi
ulkus gaster. B. Ligamentum falciformis (panah putih tegas) dikelilingi oleh udara bebas (FA) pada semua
sisinya, di anterior dari hepar (L).
Gambar 15.10 Udara ekstra peritoneal pada gambaran CT scan. Udara yang terlihat pada retroperitoneal
(panah hitam tegas) pada CT scan aksial abdomen atas. Udara melingkupi vena cava inferior (panah putih tegas)
dan aorta (kepala panah putih). Tidak seperti udara bebas pada umumnya udara ekstraperitoneal sangat tegas
gambarannya, terfiksasi pada posisinya, dan melingkupi organ-organ ekstraperitoneal seperti vena cava, aorta,
otot-otot psoas, dan ginjal
Tabel 15.1 Tiga tanda udara bebas
Sign Keterangan
Udara di bawah diafragma Pasein harus dalam posisi erect atau LLD dan
pancaran sinar X secara horizontal
Terlihat gambaran kedua sisi Biasanya baru terlihat pada jumlah udara
dinding usus bebas yang sangat banyak, dan tidak
hilang pada beberapa posisi
Gambar 15.12 Pneumatosis yang terlihat secara en face. Gambaran close up kuadran kanan bawah
menunjukkan gambaran lusensi multiple, pucat dan berlurik (lingkaran putih), dimana gambaran pneumatosis
intestinalis terlihat en face. Densitasnya sama dengan gambaran udara yang bercampur faeces, tapi dapat
dipisahkan dari faeces karena gambaran ini muncul pada daerah yang tidak terdapat faeces. Bayi ini juga
mengalami necrotizing enterocolitis.
Gambar 15.13. Pneumatosis cystoides intestinalis. CT scan aksial pada region atas abdomen dilihat dengan
tehnik paru menunjukkan suatu kelompok udara yang mengandung kista (panah putih tegas) yang berhubungan
dengan colon sebelah kiri, karakteristik dari pneumatosis cystoides intestinalis, suatu kondisi jinak namun jarang
dimana kista yang mengandung udara di dalam submucosa atau serosa usus.
Sign Remarks
Radiolusensi linear sejajar dengan kontur udara Muncul ketika udara terlihat dalam profil
di dalam lumen usus yang berdekatan
Gambaran berbintik yang menunjukkan udara Dapat muncul pada suatu area di abdomen yang tidak
bercampur fecal material mungkin terdapat colon; tidak berubah oleh waktu
Gambaran globular, seperti kumpulan kista pada udara Kondisi jinak yang tidak biasa, mempengaruhi bagian kiri
yang sejajar dengan kontur usus colon
Gambar 15.14 Necrosis usus dari iskemik mesenterica. Gambaran CT aksial pada pelvis menunjukkan
multiple loops usus dengan sekumpulan udara di seluruh dinding dada yang konsisten dengan pneumatosis
(panah putih). Pasien ini memiliki iskemik luas pada usus akibat penyakit pembuluha darah mesenterica.
A B
Gambar 15.15 Gas vena portal. A. Sejumlah cabang-cabang struktur hitam kecil terlihat di sekitar perifer
hepar (lingkaran putih). Gambaran ini merupakan udara pada system vena portal, suatu temuan yang sering
dihubungkan dengan necrotizing enterocolitis pada bayi namun bias juga terlihat pada dewasa yang biasanya
menderita nekrosis usus. Tidak seperti udara di dalam system bilier, udara terletak di perifer bukan di sentral
dan memiliki struktur bercabang dibandingkan dengan struktur tubuler pada pnemobilia. B. Gambaran close up
CT aksial pada hepar menunjukkan udara pada system vena portal (gambar panah putih) pada pasien dengan
mesenteric vascular disease.
_
Gambar 15.16 Udara pada struktur bilier. Gambaran frontal dari abdomen atas menunjukkan beberapa
strutur tubuler mengandung udara melalui bagian sentral hepar yang konsisten dengan udara dalam system
billier (lingkaran putih). Terdapat juga barium yang terlihat pada gaal bladder (panah putih). Pasien ini
memiliki sejarah sphingterotomy karena batu empedu sehingga kemungkinan terjadi reflux udara dan barium.
A B
Gambar 15.17 Ileus Batu empedu. Tiga kunci utama gambaran ileus batu empedu dapat diperlihatkan pada
gambaran ini. A. CT scan aksial pada abdomen atas menunjukkan udara di dalam lumen gaal bladder(panah
hitam) dan usus halus yang terdilatasi (panah putih) konsisten dengan suatu obstruksi mekanis usus halus. Pada
bagian yang lebih rendah CT scan aksial dari abdomen (B) menunjukkan sejumlah besar kalsifikasi batu
empedu di dalam usus halus (panah putih putus-putus) dan tambahan dilatasi loop proksimal usus halus (panah
putih tegas). Batu empedu mengerosi hingga dinding gaal bladdermelaui duodenum dan berlanjut hingga usus
halus menjadi keras dan mengakibatkan obstruksi.