Anda di halaman 1dari 23

z

Pneumoperitoneum
DEDE PRAYUDHA
20194010012
z
Definisi

 Pneumoperitoneum didefinisikan sebagai adanya


udara bebes di dalam rongga peritoneum.

 Dalam sebagian besar kasus (sekitar 90%) adalah


hasil dari perforasi viskus intra abdominal.
Etiologiz Pneumoperitoneum

Ruptur viskus berongga


• yaitu perforasi ulkus peptikum, necrotizing enterocolitis,
megakolon toksik, penyakit usus inflamasi
Faktor iatrogenik
• yaitu pembedahan perut terakhir, trauma abdomen,perforasi
endoskopi, dialisis peritoneal, paracentesis
Infeksi rongga peritoneum
• dengan organisme membentuk gas dan atau pecahnya abses
yang berdekatan
Pneumatosis intestinalis
z
Penyebab
pneumoperitoneum
• Perforated viskus
Pneumoperitoneum • Necrotizing enterocolitis
dengan • Infark usus
peritonitis • Cedera perut
• Thoracic
• Ventilasi tekanan positif
• Pneumomediastinum/pneumotoraks- Penyakit saluran
napas obstruktif kronik
• Asma
Pneumoperitoneum • Abdomen
tanpa • Pasca laparotomi
peritonitis • Pneumatosis cystoides coli/ intestinalis
• Divertikulosis jejunum
• Endoskopi
• Paracentesis/peritonealdialisis/laparoskopi
• Transplantasi sumsum tulang
z
Manifestasi Klinis

Penyebab yang ringan biasanya gejalanya


asimtomatik,
• tetapi pasien mungkin mengalami nyeri perut samar
akibat perforasi viskus perut, tergantung pada
perkembangan selanjutnya bisa berupa peritonitis.

Tanda dan gejala berbagai penyebab perforasi


peritoneum
• kaku perut,
• tidak ada bising usus, nyeri epigastrium atau
• jatuh pada kondisi shock yang parah.
Temuan gas bebas intraperitoneal biasanya diasosiasikan dengan perforasi dari
viskus berongga

dan pemeriksaan fisik tetap yang paling penting dalam menegakkan diagnosa
pneumoperitoneum.

Cara terbaik untuk mendiagnosis udara bebas adalah dengan cara foto polos Thorax
erect.
• Udara akan terlihat tepat di bawah hemidiaphragma, sela antara diafragma dan hati.
• Jika foto polos Thorax erect tidak dapat dilakukan, maka pasien ditempatkan di sisi kanan posisi
dekubitus dan udara dapat dilihat sela antara hati dan dinding perut.
• Foto polos, jika benar dilakukan, dapat mendiagnosa udara bebas di peritoneum.

Computed Tomography bahkan lebih dianggap sebagai standar kriteria dalam


penilaian pneumoperitoneum. CT dapat memvisualisasikan jumlah ≥ 5 cm³ udara
atau gas.3
Posisi Lateral dekunitus kiri. Terdapat udara bebas di antara dinding abdomen dengan
hepar (panah putih). Ada cairan bebas di rongga peritoneum (panah hitam).
Gambaran linier (anterior subhepatic space air)
Foto posterior subhepatic
space air (Morrison’s pouch,
gambaran triangular)
Foto anterior permukaan ventral dari hepar
• Tanda peritoneum pada foto polos diklasifikasikan menjadi
• pneumoperitoneum dalam jumlah kecil dan
• pneumoperitoneum dalam jumlah besar yang dengan >1000 mL
udara bebas.
z
Gambaran pneumoperitoneum
dengan udara dalam jumlah besar:

1) Football Sign, yang biasanya


menggambarkan pengumpulan
udara di dalam kantung dalam
jumlah besar sehingga udara
tampak membungkus seluruh
kavum abdomen, mengelilingi
ligamen falsiformis sehingga
memberi jejak seperti gambaran
bola kaki.
2) Gas-Relief Sign,
Rigler Sign, dan Double
Wall Sign yang
memvisualisasikan
dinding terluar
lingkaran usus
disebabkan udara di
luar lingkaran usus dan
udara normal
intralumen.
• 3) Urachus merupakan refleksi peritoneal vestigial yang
biasanya tidak terlihat pada foto polos abdomen. Urachus
memiliki opasitas yang sama dengan struktur jaringan lunak
intraabdomen lainnya, tapi ketika terjadi
pneumoperitoneum, udara tampak melapisi urachus.
Urachus tampak seperti garis tipis linier di tengah bagian
bawah abdomen yang berjalan dari kubah vesika urinaria ke
arah kepala. Dasar urachus tampak sedikit lebih tebal
daripada apeks.
• 4) Ligamen umbilical lateral yang mengandung pembuluh
darah epigastrik inferior dapat terlihat sebagai huruf “V”
terbalik di daerah pelvis sebagai akibat
pneumoperitoneum dalam jumlah banyak.
5) Tell tale Triangle Sign
menggambarkan
daerah segitiga udara
di antara 2 lingkaran
usus dengan dinding
abdomen.
z

6) Cupola Sign
mengacu pada
akumulasi udara di
bawah tendon
sentral diafragma
Cupola sign (panah putih)
Lesser sac gas sign (panah hitam)
• 7) Udara skrotal dapat terlihat akibat ekstensi intraskrotal
peritoneal (melalui prosesus vaginalis yang paten).
• 8) Udara di dalam sakus kecil dapat terlihat, terutama jika
perforasi dinding posterior abdomen.
• 9) Tanda obstruksi usus besar parsial dengan perforasi
divertikulum sigmoid dapat terjadi yang berkaitan dengan
tanda pneumoperitoneum
CT (Computed
z
Tomography) Scan

• Lebih mahal, efek radiasi


• CT scan sulit untuk melokalisasi perforasi,
• lagipula adanya udara bebas pada
Kelemahannya peritoneum merupakan temuan yang non-
spesifik, antara lain dapat disebabkan oleh
perforasi usus, paskaoperasi, atau dialisis
peritoneal
• Lebih sensitif
Keuntungannya • CT scan tidak terlalu dipengaruhi oleh posisi
pasien
Gambaran udara bebas pada CT scan abdomen
Magnetic
z Resonance Imaging (MRI)

• Pneumoperitoneum dapat terlihat sebagai area dengan


gambaran hipointens pada semua potongan.
Pneumoperitoneum dapat secara tidak sengaja ditemukan
dengan MRI, karena MRI bukan modalitas pencitraan pertama.
Adanya gerakan peristaltis usus dapat mengaburkan gambaran
abdomen.
Gambaran udara bebas pada peritoneum (panah kuning)
z
USG
pneumoperitoneum Pengumpulan udara terlokalisir akibat perforasi usus dapat dideteksi,
tampak sebagai
daerah linier
terutama jika berdekatan dengan abnormalitas lainnya, seperti penebalan
peningkatan dinding usus.
ekogenisitas dengan
artifak reverberasi Dibandingkan dengan foto polos abdomen, USG memiliki keuntungan
atau Distal Ring dalam mendeteksi kelainan lain,seperti cairan bebas intraabdomen dan
Down. massa inflamasi.
Keuntungan lainnya lebih murah dibanding CT scan

dan penggunaannya aman

Kelemahannya USG sangat tergantung pada kepandaian operator,

dan terbatas penggunaannya pada orang obesitas

dan udara intra abdomen dalam jumlah besar

Anda mungkin juga menyukai