Anda di halaman 1dari 4

Tujuan bermain :

Menurut Claparade (dalam Satya, 2006) bermain bukan hanya


memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan organ tubuh
anak yang disebabkan aktif bergerak tetapi bermain juga berfungsi
sebagai proses sublimasi artinya suatu pelarian dari perasaan
tertekan yang berlebihan menuju hal-hal posiif, melalui sublimasi
anak akan menuju kearah yang lebih mulia, lebih indah dan lebih
kreatif. Adapun tujuan lain dari bermain bagi anak :

a. Anak dapat kesempatan untuk mengembangkan diri, baik


perkembangan fisik (melatih keterampilan motorik kasar dan
motorik halus), perkembangan psiko sosial (melatih pemenuhan
kebutuhan emosi) serta perkembangan kognitif (melatih
kecerdasan)
b. Bermain merupakan sarana bagi anak untuk bersosialisasi
c. Bermain bagi anak adalah untuk melepaskan diri dari ketegangan
d. Bermain merupakan dasar bagi pertumbuhan mentalnya
e. Melalui bermain anak –anak dapat mengeluarkan energi yang ada
dalam dirinya kedalam aktivitas yang menyenangkan
Melalui bermain anak-anak dapat mengembangkan imajinasinya
seluas mungkin
f. Melalui bermain anak-anak dapat berpetualang menjelajah
lingkungan dan menemukan hal-hal baru dalam kehidupan
g. Melalui bermain anak dapat belajar bekerjasama, mengerti
peraturan, saling berbagi dan belajar menolong sendiri dan orang
lain serta menghargai waktu.
h. Bermain juga merupakan sarana mengembangkan kreatifitas anak
i. Bermain dapat mengembangkan keterampilan olahraga dan menari
j. Melatih konsentrasi atau pemusatan perhatian pada tugas tertentu

Klasifikasi Bermain

Menurut Hurlock dapat di bagi kedalam dua kategori yaitu:


1. Bermain Aktif
Dalam permaina aktif kesenagan yang timbul dari apa yang dilakukan
individu, apakah dalam bentuk kesenangan berlari atau membuat sesuatu dengan
lilin atau cat. Anak-anak kurang melakukan kegiatan bermain secara aktif ketika
mendekati masa remaja dan mempunyai tanggung jawab dirumah dan di sekolah
serta kurang bertenaga karena pertumbuhan pesat dan perubahan tubuh.
2. Hiburan
Dalam bermain pasif atau hiburan kesenangan diperoleh dari kegiatan orang
lain. Permainan sedikit menghabiskan energi anak yang menikmati temannya `
etika bermain memandang orang atau hewan di televisi, menonton adegan lucu
atau membaca buku adalah bermain tanpa mengeluarkan banyak tenaga tetapi
kesenangan hampir dengan anak yang menghabiskan sejumalah besar tenaganya
di tempat olah raga atau tempat bermain.
Bermain mempunyai makna penting bagi pertumbuhan anak. ada enam belas
nilai bermain bagi anak, yaitu:

1) Bermain membantupertumbuhan anak

2) Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela

3) Bermain memberi kebebasan anak untuk bertindak

4) Bermain memberikan dunia khayal yang dapat dikuasai

5) Bermain mempunyai unsur berpetualang didalamnya

6) Bermain meletakkan dasar pengembangan bahasa

7) Bermain mempunyai pengaruh yang unik dalam pembentukan hubungan antar


pribadi

8) Bermain memberi kesempatan untuk menguasai diri secara fisik

9) Bermain memperluas minat dan pemusatan perhatian

10) Bermain merupakan cara anak untuk menyelidiki sesuatu

11) Bermain merupakan cara anak mempelajari peran orang dewasa

12) Bermain merupakan cara dinamis untuk belajar

13) Bermain menjernihkan pertimbangan anak


14) Bermain dapat distruktur secara akademis

15) Bermainmerupakan kekuatan hidup

16) Bermain merupakan sesuatu yang esensial bagikelestarian hidup


manusia.(Moechlichatoen,2004)

Prinsip pelaksanaan terapi bermain :

Agar anak dapat lebih efektif dalam bermain di rumah sakit , perlu di perhatikan prinsip-
prinsip sebagai berikut :

a. Permainan tidak banyak menggunakan energy, waktu bermain lebih singkat untuk
menghidari kelelahan dan alat-alat permainannya lebih sederhana.
b. Main harus relative aman dan terhindar dari infeksi silang.
Permainan harus memperhatikan keamanan dan kenyamanan. Anak kecil perlu rasa
nyaman dan yakin terhadap benda-benda yang dikenalnya, seperti boneka yang
dipeluk anak untuk memberi rasa nyaman dan dibawa ke tempat tidur di malam hari,
mainan tidak membuat anak tersedak, tidak mengandung bahan berbahaya, tidak
tajam, tidak membuat anak terjatuh, kuat dan tahan lama serta ukurannya
menyesuaikan usia dan kekuatan anak.
c. Sesuai dengan kelompok usia
Pada rumah sakityang mempunyai tempat bermain, hendaknya perlu dibuatkan jadwal
dan dikelompokkan sesuai usia karena kebutuhan bermain berlainan antara usia yang
lebih rendah dan yang lebih tinggi.
d. Tidak bertentangan dengan terapi.
Terapi bermain harus memperhatikan kondisi anak. Bila program terapi
mengharuskan anak harus istirahat, maka hendaknya aktivitas bermain dilakukan di
tempat tidur.
e. Perlu keterlibatan orang tua.
Keterlibatan orang tua dalam terapi adalah sangat penting, han ini dikarenakan orang
tua mempunyai kewajiban untuk tetap melangsungkan upaya stimulasi tumbuh
kembang pada anak walaupun sedang dirawat di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai